Disusun oleh:
Kelompok 3
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tax amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya dibayar dengan cara
mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam uu no 11
tahun 2016 tentang pengampunan pajak. Dalam uu tersebut juga diseutkan, wajib
pajak hanya perlu mengungkap harta dan membayar tebusan pajak sebagai pajak
pengampunan atas harta yang selama ini tidak pernah dilaporkan.
Di dunia, ada beberapa negara yang pernah menerapkan tax amnesty selain
Indonesia, diantaranya Australia, Canada, belgia, jerman, Yunani, italia, Portugal, dan
Amerika serikat. Tax amnesty dilakukan untuk menarik “uang” dari para wajib pajak
yang disinyalir menyimpan secara rahasia di negara bebas pajak. Dengan
tersimpannya, uang di negara bebas pajak tersebut, potensi penerimaan negara dari
pajak dapat hilang. Oleh karena itu, untuk menarik hati para wajib pajak, pemerintah
menerapkan program tax amnesty dengan harapan para wajib pajak yang menyimpan
uang mereka di luar negeri dapat mengalihkan simpanannya ke dalam negeri. Dengan
demikian, pemasukan negara dari pajak dapat meningkat dan dapat berkontribusi
secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi dalam negeri.
B. Rumusan Masalah
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kebijakan Fiskal
3. The stabilizing budget : Stabilisasi anggaran yang otomatis, apabila model ini
gagal, maka pemerintah dapat meningkatkan pengeluarannya seperti dengan
menaikkan gaji PNS atau subsidi.
B. Penerimaan Negara
Sumber-sumber pendapatan negara secara umum dibagi menjadi dua sumber yaitu
pendapatan pajak dan pendapatan non pajak :
a) Pendapatan Pajak
Pendapatan pajak adalah pembayaran iuran oleh rakyat kepada pemerintah
yang diatur dalam undang-undang tanpa balas jasa secara
langsung.Pendapatan negara berasal dari pajak. Secara garis besar berbagai
jenis pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan kepada dua golongan
yaitu pajak langsung dan pajak tak langsung.Pajak langsung berarti jenis
pungutan pemerintah yang secara langsung dikumpulkan dari pihak yang
wajib membayar pajak. Setiap individu yang bekerja dan perusahaan yang
menjalankan kegiatan dan memperoleh keuntungan wajib membayar pajak.
Sedangkan, Pajak tak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dipindah-
pindahkan kepada pihak lain. Diantara jenis pajak tak langsung yang penting
adalah pajak impor dan pajak penjualan.
b) Pendapatan non pajak
C. Tax Amnesty
BAB III
PEMBAHASAN
c) Kasus Panama Pappers. Dari ketiga latar belakang tax amnesty tersebut maka
presiden republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 2016 mengesahkan Undang Undang
Tax Amnesty Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak. tar belakang
Data 30 April 2016 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat jumlah wajib
pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) tahun pajak penghasilan (PPh)
hingga 30 April 2016 sebanyak 11,67 juta. Angka itu meningkat 13% dibandingkan
dengan realisasi SPT periode yang sama tahun lalu 10,32 juta wajib pajak (WP).
Namun jika dibandingkan dengan target 14,6 juta SPT yang ditetapkan DJP, realisasi
pelaporan SPT pada akhir april 2016 yaitu 83,3 persen atau kurang 2,93 juta SPT
(http://www.cnnindonesia.com).
Dari 11,67 juta SPT yang terkumpul, wajib pajak orang pribadi (WPOP)
menjadi pelapor SPT terbanyak yakni 11,12 juta atau 95,28 persen. Tingkat kepatuhan
WPOP meningkat 13,77 persen jika dibandingkan dengan realisasi pelaporan SPT
tahun lalu 9,77 juta SPT. Sementara tingkat kepatuhan WP badan sejauh ini belum
menunjukkan perbaikan yang signifikan. Tercatat jumlah SPT yang dilaporkan WP
badan hingga berakhirnya masa pelaporan SPT, 30 April 2016, hanya meningkat 1
persen, yakni dari 543.092 SPT pada 30 April 2015 menjadi 549.059 SPT. Angka itu
menyumbang hanya 4,7 persen dari total SPT yang terkumpul. Sesuai ketentuan, batas
akhir pelaporan SPT untuk WP orang pribadi adalah 31 Maret setiap tahunnya,
sedangkan untuk WP badan paling lambat 30 April (http://www.cnnindonesia.com).
Jumlah wajib pajak yang wajib menyampaikan SPT 19.333.565 orang, hanya 395.182
wajib pajak yang menjadi peserta tax amnesty.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Sudirman, I Wayan. 2011. Kebijakan Fiskal dan Moneter : Teori dan Empirikal.
Jakarta. Kencana.
Rappana, Patta, Zulfikri Sukarno. 2017. Ekonomi Pembangunan. Makassar. CV Sah
Media.
Basuki, Yoyok Rahayu. 2017. A-Z Perpajakan : Mengenal Perpajakan. Jakarta.
Magic Entertaiment.
Pravasanti, Yulia A. 2018. “Dampak Kebijakan dan Keberhasilan Tax Amnesty Bagi
Perekonomian Indonesia” dalam Kompartemen : Jurnal Ilmiah Akuntansi
Ibnu Syamsi, Dasar-Dasar Kebijakan Keuangan Negara, Rineka Cipta, Jakarta, 1994,
hlm.85
Mardiasmo, Perpajakan, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2011, hlm. 1
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga, Rajawali Pers,
Jakarta,2012, hlm. 168
Muda Markus, Perpajakan Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, hlm. 3
Ibid., hlm. 493