Anda di halaman 1dari 12

HUKUM PAJAK

Kelompok 8
Fromistra Mungkur
Dhea Riski Larasati
Apa yang dimaksud Pajak?

Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang memiliki kontribusi yang signifikan sehingga sumber
pendapatan pajak menjadi andalan bagi pembangunan nasional. Pajak dapat menjadi salah satu instrumen bagi
pemerintah untuk mengukur seberapa besar kesadaran masyarakat untuk membayar pajak atau mendanai
peyelenggaraan negara dan mengukur tentang nilai pendapatan dan kesejahteraan riil masyarakat. Semakin
tinggi kesadaran masyarakat dan semakin meningkat jumlah wajib pajak menunjukkan bahwa tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan negara semakin tinggi dan sikap nasionalisme atau merasa
memiliki negara juga semakin tinggi.

Hukum pajak adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban, serta hubungan antara wajib
pajak dan pemerintah selaku pemungut pajak
Dasar Hukum Perpajakan di Indonesia
* Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diatur
dalam UU No. 6/1983 dan diperbarui oleh UU No. 16/2000.

* Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) yang diatur dalam UU No. 7/1983


dan diperbarui oleh UU No. 17/2000.
Fungsi pajak
1. Fungsi Anggaran (BudReguleren)
2.

3. Fungsi Mengatur (Regulerend)


4.

5. Fungsi Stabilitas
6.

7. Fungsi Redistribusi Pendapatan


HUKUM PAJAK DAN IMPLEMENTASINYA BAGI
KESEJAHTERAAN RAKYAT
Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi penyelengaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan nasional. Sehingga Pemerintah menempatkan kewajiban perpajakan sebagai
salah satu pewujudan kewajiban kenegaraan yang merupakan sarana dalam pembiayaan Negara dalam
Pembangunan Nasional guna tercapainya tujuan negara. Penting dan strategisnya peran serta sektor
perpajakan dalam penyelenggaraan pemerintah dapat dilihat pada Anggaran Belanja Negara (APBN) dan
Rancangan APBN setiap tahun yang disampaikan pemerintah, yaitu terjadinya peningkatan persentase
sumbangan pajak dari tahun ke tahun. Sumber Penerimaan Negara berdasarkan Undang-Undang APBN
terdiri dari Penerimaan Pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Hibah. Kebijakan
Pemerintah di bidang pendapatan negara dan hibah diarahkan untuk mendukung kebijakan fiskal yang
berkesinambungan melalui upaya optimalisasi pendapatan negara dan hibah, khususnya penerimaan
dalam negeri. Hal ini sesuai dengan peran pendapatan dan hibah sebagai sumber pendanaan program
program pembangunan.
Tindak Pidana Pengadilan pajak

Untuk dapat mengetahui adanya suatu tindak pidana perpajakan, perlu dilakukan yang namanya
pemeriksaan pajak. Gunanya untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data, dan tujuan lainnya dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemeriksaan pajak akan
dilakukan oleh penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Ditjen Pajak atau tenaga
ahli yang ditunjuk oleh Ditjen Pajak yang diberi wewenang dan tanggung jawab. Melalui pemeriksaan
pajak ini salah satunya adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam
rangka memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan terhadap wajib pajak.
Kedudukan Sanksi Pidana dalam Undang-
Undang Perpajakan
Dalam doktrin hukum, peraturan perundang-undangan mengenai pajak termasuk ranah hukum administrasi negara
sehingga problem hukum yang muncul terkait dengan pelanggaran peraturan perpajakan dan penegakan hukumnya
dilakukan melalui mekanisime penyelesaian hukum administrasi. Meskipun termasuk hukum administrasi, peraturan
perundang-undangan tentang pajak memiliki ciri yang berbeda dengan hukum administrasi yang lain, karena sifat
hukum pajak adalah memberikan wewenang secara luas kepada negara untuk memungut pajak dari wajib pajak.
Negara memiliki wewenang untuk menentukan wajib pajak dan memaksa kepada wajib pajak untuk memenuhi
kewajibannya.
Keberadaan Pengadilan Pajak yang diberi wewenang menyelesaikan sengketa pajak, berfungsi sebagai:
1.mencegah dan mengontrol kemungkinan terjadinya penyalahgunakan wewenang dalam perhitungan pajak;
2.menjamin adanya kepastian hukum bagi wajib pajak mengenai pajak yang harus

dibayarkan; dan 3.meningkatkan kesadaran wajib pajak mengenai pajak yang harus dibayarkan.
KESIMPULAN

pajak merupakan sumber pendapatan negara yang memiliki kontribusi yang signifikan sehingga
sumber pendapatan pajak menjadi andalan bagi pembangunan nasional. Pajak dapat menjadi
salah satu instrumen bagi pemerintah untuk mengukur seberapa besar kesadaran masyarakat
untuk membayar pajak atau mendanai peyelenggaraan negara dan mengukur tentang nilai
pendapatan dan kesejahteraan riil masyarakat.
Dana yang bersumber dari pajak adalah dana amanah rakyat yang harus dikelola secara efektif dan
efisien dan dikembalikan lagi kepada rakyat dalam bentuk program pembangunan nasional yang
akhirnya manfaatnya bisa langsung segera dirasakan dan dinikmati oleh rakyat. Akhir-akhir ini
masalah mengenai manajemen pengelolaan dana pajak (pajak) menjadi problem nasional
sehubungan dengan adanya berita tindak pidana terhadap dana wajib pajak yang menjadi topik
utama di media masa yang melibatkan oknum petugas pajak, telah memberikan dampak negatif
secara luas terhadap masyarakat, terutama para wajib pajak.
Problem hukum Yang perlu menjadi perhatian Dimasa datang adalah pengaturan dan penegakan
hukum Mengenai penyelesaian sengketa Pajak yang berpotensi Merugikan terhadap
pendapatan Negara dan tindak Pidana dibidang perpajakan Serta penyalahgunaan Dana yang
bersumber dari Pendapatan negara Yang berasal dari pajak. Adapun fungsi dari pajak adalah
1. Fungsi Anggaran(Budgetair)
2. fungAnggaran Mengatur (Regulerend)
3. Fungsi Stabilitas
4. Fu Redistribusi Pendapatan
Wajib pajak harus lebih ditingkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya pemenuhan
pajak serta mengenai penghasilan seperti apa yang merupakan objek pajak penghasilan. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara seperti : 1. Perlunya peningkatan sosialisasi yang dilakukan oleh
pemerintah khususnya Direktorat Jendral Pajak baik melalui media massa atau pun sosialisasi
secara langsung dilapangan. 2. Perlunya peningkatan pengawasan yang dilakukan oleh
pemerintah khususnya Direktorat Jendral Pajak terhadap jajaran pegawainya yang mengelola
dana dari pemenuhan pajak penghasilan agar tidak terjadi lagi kasus korupsi yang dilakukan
oleh aparat pemerintah. 3. Wajib pajak sendiri selayaknya memahami pentingnya pemenuhan
pajak penghasilannya, karena pajak penghasilan yang dibayar oleh wajib pajak akan digunakan
sebagai biaya bagi pembangunan nasional yang dilakukan oleh pemerintah, maka wajib pajak
harus memenuhi pajak penghasilannya setiap tahun.
SARAN

Anda mungkin juga menyukai