Anda di halaman 1dari 9

UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN

WAJIB PAJAK DI INDONESIA TAHUN 2021

Bayu Wiratmoko1, Nur Andriani2, Satria Adirama3


Prodi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sangga Buana YPKP Kota Bandung.

ABSTRACT
Tax revenues and revenues in a State will increase if the level of compliance of the people as taxpaye
rs in paying taxes is high. This means that if all taxpayers in a Country have compliance in paying ta
xes, development will be carried out and the target of revenue from the tax sector can be achieved Th
e ratio of formal compliance of taxpayers in the submission of annual tax returns (SPT) last year reac
hed 84%. Based on data from the Directorate General of Taxes (DGT) as of December 31,
2021, it was achieved that the annual 2020 tax return reporting reached 15.97 million. The number of 
taxpayers of tax returns reached 19 million. Of these reports, they have reached the annual tax return 
reporting target that has been set. A country will be able to generate maximum revenue in the tax
sector, if the country’s tax compliance level is high.
Keywords: Compliance, SPT, Tax

ABSTRAK
Penerimaan dan pendapatan pajak pada suatu Negara akan meningkat jika tingkat kepatuhan
masyarakat sebagai wajib pajak dalam membayar pajak tinggi. Hal ini berarti jika semua wajib pajak
yang ada dalam suatu Negara memiliki kepatuhan dalam membayar pajak maka pembangunan akan
terlaksana dan target penerimaan dari sektor pajak dapat tercapai . Rasio kepatuhan formal wajib pajak
dalam penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan pada tahun lalu mencapai 84%. Berdasarkan data
Ditjen Pajak (DJP) per 31 Desember 2021 tercapai pelaporan SPT tahunan 2020 mencapai 15,97 juta.
Jumlah wajib pajak SPT senduru mencapai 19 juta. Dari jumlah pelaporan tersebut sudah mencapai target
pelaporan SPT tahunan yang telah ditetapkan. Suatu negara akan mampu menghasilkan penerimaan yang
maksimum disektor pajak, apabila tingkat kepatuhan wajib pajak disuatu negara tersebut tinggi.
Kata kunci : Kepatuhan, SPT, Pajak
PENDAHULUAN dasarnya tidak mempunyai kerelaan untuk
Latar Belakang membayar pajak apalagi setelah diketahui uang
Pajak merupakan salah satu sumber hasil pajak tidak bisa dirasakan secara langsung
penerimaan pemerintah untuk membiayai manfaatnya (Munari dalam Pahala et al, 2013:
pengeluaran, baik rutin maupun pembangunan. 2).
Penerimaan pajak merupakan salah satu Peraturan perundang-undangan
penerimaan negara dengan kontribusi yang perpajakan terus disempurnakan seiring dengan
paling besar. Penerimaan dan pendapatan pajak perkembangan ekonomi, teknologi informatika,
pada suatu Negara akan meningkat jika tingkat sosial, dan politik. Perubahan perundang-
kepatuhan masyarakat sebagai wajib pajak undangan perpajakan khususnya Undang-
dalam membayar pajak tinggi. Hal ini berarti undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
jika semua wajib pajak yang ada dalam suatu perpajakan dimaksudkan untuk lebih
Negara memiliki kepatuhan dalam membayar memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan ,
pajak maka pembangunan akan terlaksana dan meningkatkan kepastian dan penegakan hukum
target penerimaan dari sektor pajak dapat kepada wajib pajak. Kesadaran wajib pajak atas
tercapai. fungsi perpajakan sebagai pembiayaan negara
Usaha pemerintah dalam optimalisasi sangat diperlukan untuk meningkatkan
penerimaan Negara dari sektor pajak tidak dapat kepatuhan wajib pajak. Muliari dan Setiawan
hanya mengandalkan peran dari Dirjen pajak (2010), menjelaskan masyarakat harus sadar
maupun petugas pajak, tetapi dibutuhkan juga akan keberadaannya sebagai warga negara dan
kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk harus elalu menjunjung tinggi UndangUndang
mewujudkannya, dimana wajib pajak Dasar 1945 sebagai dasar hukum
berkewajiban menghitung besarnya pajak yang penyelenggaran negara.
terutang dengan benar dan dapat mengisi serta Negara berwenang memungut pajak dari
menyampaikan Surat Pemberitahuan secara rakyatnya karena pajak digunakan sebagai
benar dan tepat waktu yang tercermin pada pasal sarana untuk mensejahterakan rakyat.  Sistem
28 ayat 1 Undang-Undang Perpajakan No. 16 pemungutan pajak yang dipakai saat ini adalah
tahun 2009 tentang ketentuan umum dan tata self assessment system yaitu sistem pemungutan
cara perpajakan, yang berbunyi: “Wajib Pajak yang memberi kepercayaan kepada wajib pajak
orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha untuk menghitung, melaporkan utang pajaknya
atau pekerjaan bebas dan wajib pajak badan di yang tertuang dalam Surat Pemberitahuan
Indonesia, wajib menyelenggarakan (SPT), kemudian menyetor kewajiban
pembukuan”. Tetapi para wajib pajak pada perpajakannya.  Pemberian kepercayaan yang
besar kepada wajib pajak sudah sewajarnya 1. Bagaimana tingkat rasio kepatuhan wajib
diimbangi dengan instrumen pengawasan, untuk pajak per akhir 2021 ?
keperluan itu fiskus diberi kewenangan untuk 2. Bagaimana tingkat kontribusi wajib pajak
melakukan pemeriksaan pajak.  yang memiliki kewajiban lapor SPT ?
Rasio kepatuhan formal wajib pajak Tujuan Penelitian
dalam penyampaian surat pemberitahuan (SPT) Berdasarkan rumusan masalah
tahunan pada tahun lalu mencapai 84%. penelitian diatsa, maka dapat dirumuskan
Berdasarkan data Ditjen Pajak (DJP) per 31 beberapa tujuan yang akan menjadi faktor
Desember 2021 tercapai pelaporan SPT tahunan penelitian, yaitu sebagai berikut :
2020 mencapai 15,97 juta. Jumlah wajib pajak 1. Untuk mengetahui tingkat rasio kepatuhan
SPT senduru mencapai 19 juta. Dari jumlah pajak per akhir 2021 di Indonesia
pelaporan tersebut sudah mencapai target 2. Untuk mengetahui seberaoa banyak kontribusi
pelaporan SPT tahunan yang telah ditetapkan. wajib pajak dalam kewajiban lapor SPT
Secara lebih terperinci, total SPT
Tahunan wajib pajak badan yang masuk TINJAUAN PUSTAKA
mencapai 1,01 juta SPT. Adapun SPT tahunan A. Landasan Teori
wajib pajak orang pribadi yang masuk mencapai 1. PAJAK
14,77 juta. Atas SPT Tahunan 2021 yang Prof. Dr. P. J. A. Andriani menyatakan
disampaikan pada 2022, DJP menargetkan bahwa “ pajak adalah iuran masyarakat kepada
kepatuhan wajib pajak sebesar 80%, masih sama Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
dengan target pada tahun-tahun sebelumnya. oleh wajib membayarnya menurut peraturan-
Sebagai catatan, rasio kepatuhan formal peraturan umum (undang-undang)dengan tidak
wajib pajak cenderung mengalami peningkatan mendapat prestasi kembali yang langsung dapat
dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
Laporan Tahunan DJP 2020, kinerja rasio membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
kepatuhan formal penyampaian SPT Tahunan berhubung tugas Negara untuk
mengalami tren peningkatan sejak 2016. Hanya menyelenggarakan pemerintahan”.
pada 2018, rasio kepatuhan pelaporan SPT Sedangkan pengertian Pajak menurut Prof.
Tahunan mengalami penurunan. Dr. Rochmat Soemitro, SH, dalam bukunya
Rumusan Masalah “Dasar – dasar hukum Pajak dan Pajak
Berdasarkan latar belakang penelitian Pendapatan” (1990:5) “Pajak adalah iuran rakyat
diatas, maka dapat dirumuskan beberapa kepada kas negara berdasarkan Undang –
masalah yang akan menjadi fokus penelitian , undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak
yaitu sebagai berikut : mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan  Digunakan untuk membiayai
untuk membayar pengeluaran umum.” pelaksanaan pemerintahan-kemakmuran
Menurut Sommerfeld Ray M., Anderson masyarakat.
Herschel M., & Brock Horace R, “ pajak adalah  Memiliki fungsi untuk mengisi
suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke kas/anggaran negara yang diperlukan
sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran untuk menutup pembiayaan
hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan penyelenggaraan pemerintah (budgetair)
ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa dan sebagai alat untuk mengatur atau
mendapat imbalan yang langsung dan melaksanakan kebijakan negara dalam
proporsional, agar pemerintah dapat bidang ekonomi.
melaksanakan tugas-tugasnya untuk Fungsi Pajak
menjalankan pemerintahan.  Fungsi pajak secara umum ada 4, yakni :
Sedangkan Pengertian pajak menurut Undang –  Fungsi anggaran (budgetair) sebagai
Undang No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan sumber dana bagi pemerintah, untuk
umum dan tata cara perpajakan pasal 1 membiayai pengeluaran-
menyebutkan : pengeluarannya.
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara  Fungsi mengatur (regulerend) sebagai
yang terutang oleh orang pribadi atau badan alat pengatur atau melaksanakan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- pemerintah dalam bidang sosial
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan ekonomi.
secara langsung dan digunakan untuk keperluan  Stabilitas, pajak sebagai penerimaan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
negara dapat digunakan untuk
rakyat.” menjalankan kebijakan-kebijakan
Ciri – ciri pajak
pemerintah.
 Pajak merupakan kontribusi wajib dari  Redistribusi Pendapatan, penerimaan
masyarakat kepada Negara negara dari pajak digunakan untuk
 Tanpa kontra prestasi secara langsung membiayai pengeluaran umum dan
 Dipungut oleh pemerintah pusat pembangunan nasional sehingga dapat
(negara) maupun oleh pemerintah membuka kesempatan kerja dengan
daerah (propinsi, kabupaten/kota) tujuan untuk meningkatkan pendapatan
berdasarkan UU & aturan masyarakat.
pelaksanaanya, sehingga sanksinya Sistem Pemungutan Pajak
tegas dan bisa dipaksakan.
Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi 1. SPT Tahunan Pajak Penghasilan
tiga sistem (Mardiasmo, 2011: 7), yaitu sebagai (PPh), baik bagi Wajib Pajak Badan
berikut : maupun Orang pribadi.
1. Official Assessment system 2. SPT Masa yang terdiri dari;
Adalah suatu sistem pemungutan yang           -  SPT Masa Pajak Penghasilan (PPh);
memberi wewenang kepada pemerintah           -  SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
(fiskus) untuk menentukan besarnya (PPN); dan
pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.           -  SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
2. Self Assessment System (PPN) bagi Pemungut PPN.
Adalah suatu sistem pemungutan yang Masa Pajak ialah jangka waktu yang
memberi wewenang sepenuhnya kepada menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk
Wajib Pajak untuk menghitung, menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak
memperhitungkan, membayar, dan yang terutang. Masa Pajak sama dengan 1 (satu)
melaporkan sendiri besarnya pajak yang bulan kalender atau jangka waktu lain yang
terutang. diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
3. With Holding System paling lama 3 (tiga) bulan kalender.
Adalah suatu sistem pemungutan yang SPT Tahunan Pajak Penghasilan, yaitu
memberi wewenang kepada pihak ketiga SPT untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian
(bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak Tahun Pajak. Tahun Pajak adalah jangka waktu
yang bersangkutan) untuk menentukan 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
besarnya pajak yang terutang oleh Wajib menggunakan tahun buku yang tidak sama
Pajak. dengan tahun kalender.
2. SPT
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat B. Fungsi SPT
yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk Bagi Wajib Pajak, SPT berfungsi untuk
melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pajak, objek pajak, bukan objek pajak, dan/atau perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya
harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan terutang dan untuk melaporkan tentang :
peraturan perundang-undangan perpajakan. SPT 1. pembayaran atau pelunasan pajak yang
dapat berbentuk formulir kertas (hard copy) atau telah dilaksanakan sendiri dan/atau
dokumen elektronik (e-SPT atau e-Filing) melalui pemotongan atau pemungutan
SPT meliputi ; pihak lain dalam 1 (satu) Tahun Pajak
atau Bagian Tahun Pajak;
2. penghasilan yang merupakan objek yang dikirimkan oleh Ditjen Pajak, atau
pajak dan/atau bukan objek pajak; tanda tangan elektronik lainnya yang
3. harta dan kewajiban; ditentukan Ditjen Pajak).
4. penyetoran dari pemotong atau Tanda tangan stempel dan tanda tangan
pemungut pajak orang pribadi atau elektronik atau digital mempunyai kekuatan
badan lain dalam 1 (satu) masa pajak. hukum yang sama dengan tanda tangan biasa.
Bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP), SPT  
berfungsi untuk mempertanggungjawabkan C. Batas jatuh tempo pelaporan SPT
perhitungan jumlah PPN dan PPnBM yang Batas waktu penyampaian Surat
sebenarnya terutang dan untuk melaporkan Pemberitahuan (SPT) secara umum adalah :
tentang: 1. untuk SPT Masa, paling lama 20 (dua
1. pengkreditan Pajak Masukan terhadap puluh) hari setelah akhir Masa Pajak;
Pajak Keluaran; 2. untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan
2. pembayaran atau pelunasan pajak yang Wajib Pajak orang pribadi, paling lama
telah dilaksanakan sendiri oleh 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak;
Pengusaha Kena Pajak dan/atau melalui atau
pihak lain dalam satu masa pajak. 3. untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan
Bagi pemotong atau pemungut pajak, sebagai Wajib Pajak badan, paling lama 4
sarana untuk melaporkan dan (empat) bulan setelah akhir Tahun
mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong Pajak.
atau dipungut dan disetorkannya kepada Negara  
dan pihak yang dipotong. D. Sanksi Keterlambatan Menyampaikan
SPT yang disampaikan wajib SPT
ditandatangani oleh Wajib Pajak atau Kuasa Apabila Surat Pemberitahuan (SPT) tidak
Wajib Pajak. Dalam hal WP adalah Badan, SPT disampaikan dalam jangka waktu pelaporan atau
harus ditandatangani oleh pengurus atau direksi. batas waktu perpanjangan penyampaian SPT,
Jika SPT ditandatangani oleh bukan WP, harus dikenai sanksi administrasi berupa denda
dilampiri Surat Kuasa Khusus. sebesar :
Penandatanganan SPT sebagaimana dimaksud 1. Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)
dapat dilakukan dengan cara : untuk SPT Masa Pajak Pertambahan
1. tanda tangan biasa; Nilai
2. tanda tangan stempel; atau 2. Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah)
3. tanda tangan elektronik atau digital untuk SPT Masa lainnya
(Sertifikat Elektronik, kode verifikasi
3. Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk 14,77 juta. Atas SPT Tahunan 2021 yang
SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib disampaikan pada 2022, DJP menargetkan
Pajak badan kepatuhan wajib pajak sebesar 80%, masih sama
4. Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dengan target pada tahun-tahun sebelumnya.
untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Sebagai catatan, rasio kepatuhan formal
Wajib Pajak orang pribadi wajib pajak cenderung mengalami peningkatan
dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan
Laporan Tahunan DJP 2020, kinerja rasio
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN kepatuhan formal penyampaian SPT Tahunan
Penerimaan dan pendapatan pajak pada mengalami tren peningkatan sejak 2016. Hanya
suatu Negara akan meningkat jika tingkat pada 2018, rasio kepatuhan pelaporan SPT
kepatuhan masyarakat sebagai wajib pajak Tahunan mengalami penurunan.
dalam membayar pajak tinggi. Hal ini berarti Pada tahun fiskal 2016, jumlah SPT
jika semua wajib pajak yang ada dalam suatu Tahunan yang disampaikan mencapai 12,2 juta
Negara memiliki kepatuhan dalam membayar laporan pajak atau 60,75% dari total pembayar
pajak maka pembangunan akan terlaksana dan pajak yang wajib menyampaikan SPT Tahunan
target penerimaan dari sektor pajak dapat sebanyak 20,1 juta wajib pajak.
tercapai . Rasio kepatuhan formal wajib pajak Pada 2017, sebanyak 12,04 juta SPT
dalam penyampaian surat pemberitahuan (SPT) disampaikan oleh wajib pajak badan dan orang
tahunan pada tahun lalu mencapai 84%. pribadi. Rasio kepatuhan pada 2017 mencapai
Berdasarkan data Ditjen Pajak (DJP) per 31 72,58% dari total pembayar pajak yang wajib
Desember 2021 tercapai pelaporan SPT tahunan menyampaikan SPT tahunan sebanyak 16,6 juta
2020 mencapai 15,97 juta. Jumlah wajib pajak wajib pajak.
SPT senduru mencapai 19 juta. Dari jumlah Selanjutnya, pada 2018, sebanyak 12,5
pelaporan tersebut sudah mencapai target juta SPT disampaikan kepada otoritas pajak.
pelaporan SPT tahunan yang telah ditetapkan. Dari jumlah tersebut, rasio kepatuhan mencapai
Suatu negara akan mampu menghasilkan 71,10% dari total wajib pajak yang memiliki
penerimaan yang maksimum disektor pajak, kewajiban lapor SPT sebanyak 17,6 juta wajib
apabila tingkat kepatuhan wajib pajak disuatu pajak.
negara tersebut tinggi. Kemudian pada 2019, setoran SPT
Secara lebih terperinci, total SPT Tahunan mencapai 13,3 juta. Dari jumlah
Tahunan wajib pajak badan yang masuk tersebut, rasio kepatuhan formal mencapai
mencapai 1,01 juta SPT. Adapun SPT tahunan 73,06% dari total wajib pajak orang pribadi dan
wajib pajak orang pribadi yang masuk mencapai
badan yang memiliki kewajiban lapor SPT hendaknya sosialisasi dan peningkatan
Tahunan sebanyak 18,3 juta wajib pajak. kesadaran masyarakat dapat semakin
Pada 2020, sebanyak 14,7 juta SPT digencarkan untuk periode pada tahun 2022
Tahunan dilaporkan wajib pajak badan dan dan diharapkan Pemerintah dapat
orang pribadi. Rasio kepatuhan formal pada memaksimalkan potensi yang sudah ada
tahun lalu mencapai 77,63% dari total wajib sehingga pelaporan SPT dapat lebih
pajak yang berkewajiban untuk melaporkan SPT meningkat.
Tahunan sebanyak 19 juta wajib pajak. 2. Pemerintah harus terus meningkatkan
kinerjanya, misalnya dengan:
PENUTUP a. Pendataan ulang Wajib Pajak agar
Kesimpulan potensi-potensi baru atas Pajak dapat
Berdasarkan hasil penelitian dan terdata dengan baik.
pembahasan yang sudah dilakukan mengenai b. Memberikan pengarahan dan
tingkat efektifitas dan kontribusi kepatuhan penyuluhan kepada wajib pajak
pelaporan pajak di indonesia tahun 2021 dapat tentang pentingnya Pajak untuk
dsimpulkan bahwa: meningkatkan pendapatan negara
1. Tingkat rasio kepatuhan wajib pajak per dalam menunjang kesejahteraan
akhir 2021 sudah mencapai target pelaporan masyarakat melalui pelaksanaan
SPT Tahunan yang telah ditetapkan pembangunan.
berdasarkan data Ditjen Pajak (DJP) yaitu c. Meningkatkan pelaporan pajak dengan
84% dari target 80%. cara memberikan kemudahan-
2. Tingkat kontribusi wajib pajak yang kemudahan dalam pelaksanaan
memiliki kewajiban lapor SPT mencapai pelaporan pajak tersebut.
15,97 juta dari 19 juta wajib pajak wajib d. Meningkatkan kinerja pelayanan
SPT. petugas pada saat menerima pelaporan
Saran pajak dari wajib pajak, hal tersebut
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan untuk menghindari wajib pajak
yang dilakukan oleh penulis, maka sebagai mempunyai sikap malas untuk
bahan pertimbangan agar tingkat efektifitas dan melaporkan pajak karena pelayanan
kontribusi kepatuhan pelaporan pajak di yang kurang baik dari petugas pajak
indonesia dapat lebih optimal maka penulis yang dapat berdampak pada pelaporan
mengemukakan saran sebagai berikut: pajak SPT.
1. Karena kontribusi pelaporan pajak di DAFTAR PUSTAKA
indonesia sudah mencapai target maka
https://www.hipajak.id/artikel-pengertian-spt- https://www.pajakku.com/read/
tahunan-surat-pemberitahuan-tahunan 5de725cb387af773a9e0124f/Belajar-Pajak:-
https://www.pajakku.com/read/ Surat-Pemberitahuan-(SPT)
5dae9cb04c6a88754c088066/Pengetahuan- https://news.ddtc.co.id/rasio-kepatuhan-wajib-
Umum-Perpajakan pajak-capai-84-per-akhir-2021-35875

Anda mungkin juga menyukai