Anda di halaman 1dari 7

Journal of Applied Accounting and Taxation Article History

Vol. 1, No. 1, March 2016, 65-71 Received March, 2016


e-ISSN: 2548-9925 Accepted March, 2016

Pengisian SPT Tahunan PPh Pasal 21 melalui


Aplikasi Pengolah Angka (Spread Sheet)
Nita Wulandariaa, Arniatib*
a
Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Indonesia
b
Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, arni@polibatam.ac.id, Indonesia

Abstract. Sektor perpajakan merupakan sumber pendapatan terbesar bagi pemasukkan negara sehingga diharapkan pemasukkan
dari pajak ini terus ditingkatkan. Penelitian ini membahas pengisian Pajak Penghasilan Pasal 21 menggunakan aplikasi pengolah
angka. Pajak panghasilan merupakan pajak yang terutang atas penghasilan yang menjadi kewajiban wajib pajak untuk
membayarnya. Penghasilan yang dimaksud adalah berupa gaji, upah, honorarium dan tunjangan serta pembayaran lainnya. Maka
dengan adanya penghasilan tersebut maka setiap badan usaha wajib melaporkan pajak penghasilan setiap karyawannya baik
setiap bulan atau tahunan. Khususnya untuk mempermudah pengisian dan pelaporan SPT Tahunan PPh Pasal 21 maka dibuat
rancangan aplikasi memalui format yang lebih mudah digunakan dengan menggunakan berbagai rumus dan fungsi yang
terintegrasi.

Keywords: pph pasal 21, surat pemberitahuan tahunan, spread sheet

Pendahuluan sedangkan intensifikasi perpajakan dilaksanakan


dengan berorientasi pada peningkatan kepatuhan dan
Pembangunan merupakan kegiatan yang kesadaran wajib pajak, contohnya dengan cara
berkesinambungan dengan tujuan utama untuk pengadaan penyuluhan langsung pada masyarakat.
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk Dengan banyaknya perusahaan baru yang muncul
mewujudkan tujuan tersebut perlu memperhatikan ataupun yang sudah lama serta instansi pemerintah
masalah pembiayaan pembangunan. Pembangunan diharapkan menghasilkan pemasukan dari pajak
dapat dilaksanakan dengan lancar apabila ada sumber penghasilannya yang dapat digunakan untuk
dana yang mendukung. pembiayaan negara dan pembanguan nasional.
Salah satu sumber dana tersebut adalah pajak yang Menurut lembaga pemungutnya, pajak dibagi
merupakan pemasukkan negara. Menurut APBN menjadi dua yaitu pajak negara (pajak pusat) dan pajak
tahun 2006 sumber pendapatan pajak meningkat daerah. Pajak negara atau pajak pusat adalah pajak
hingga 20% dari tahun lalu (Indonesian Taxblog, yang dipungut oleh pemerintah yang
2008) dapat dikatakan bahwa sumber pendapatan penyelenggaranya dilaksanakan oleh departemen
terbanyak didapat dari sektor perpajakan meskipun keuangan dan hasilnya akan digunakan untuk
masih banyak sektor lain seperti minyak dan gas bumi, pembiayaan rumah tangga negara pada umumnya.
serta bantuan luar negeri. Sedangkan pajak daerah adalah pajak yang dipungut
Hal ini bisa dibuktikan saat negara kita dilanda oleh pemerintah daerah seperti propinsi, kabupaten,
krisis berkepanjangan. Diharapkan pemasukan dari maupun kotamadya berdasarkan peraturan daerah
pajak terus dinaikkan salah satunya dengan masing-masing dan hasilnya digunakan untuk
mengadakan kebijakan baru seperti ekstensifikasi dan pembiayaan rumah tangga daerah masing-masing.
intensifikasi. Penulis membahas salah satu dari pajak tersebut yaitu
Ekstensifikasi perpajakan dilaksanakan dengan cara pajak negara (pajak pusat), yaitu pajak yang dipungut
meningkatkan jumlah pajak dan objek pajak baru oleh Dirjen Pajak seperti Pajak penghasilan, PPN

*
Corresponding author. E-mail: arni@polibatam.ac.id
66 N. Wulandaria, Arniati | Journal of Applied Accounting and Taxation 1 (1) 65-71

(penyerahan lokal), Pajak Bumi dan Bangunan, Bea memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
Materai, Bea lelang, dan pajak yang dipungut Dirjen mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
Bea Cukai (Tjahjono & Husein, 2002). untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
Dari beberapa jenis pajak yang termasuk dalam kemakmuran rakyat (Undang-Undang No. 28 Tahun
pajak negara, pajak penghasilan merupakan pajak 2007). Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara,
yang ada di setiap perusahaan. Pajak penghasilan berdasarkan undang-undang, yang dapat dipaksakan,
adalah pajak yang dipungut pada obyek pajak atas dengan imbalan yang diberikan secara tidak langsung
penghasilannya. Pajak penghasilan akan selalu (umum) oleh pemerintah, gunanya untuk membiayai
dikenakan terhadap orang atau badan usaha yang kebutuhan pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
memperoleh penghasilan di Indonesia. Pajak yang pemerintah negara dan dapat digunakan sebagai sarana
berlaku bagi pegawai atau karyawan adalah pajak untuk mengatur di bidang sosial ekonomi (Boediono,
penghasilan pasal 21. Undang-undang yang dipakai 2001).
untuk mengatur besarnya tarif pajak, tata cara Dari pengertian tersebut dapat ditarik suatu
pembayaran dan pelaporan pajak adalah Undang- kesimpulan tentang ciri-ciri yang melekat pada
Undang No. 17 tahun 2000 yang merupakan pengertian pajak, yaitu pertama, pajak dipungut oleh
penyempurnaan bagi undang-undang terdahulunya negara (pemerintah pusat maupun pemerintah daerah)
yaitu Undang-Undang No. 10 tahun 1994. berdasarkan kekuatan undang-undang serta aturan
Undang-undang pajak penghasilan telah pelaksanaannya. Kedua, pembayaran pajak tidak dapat
menetapkan sistem pemungutan pajak penghasilan ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh
secara self assessment, di mana wajib pajak diberi pemerintah atau tidak ada hubungan langsung antara
kepercayaan dan tanggung jawab penuh dari jumlah pembayaran pajak dengan kontra prestasi
pemerintah untuk menghitung, membayar dan secara individu. Ketiga, penyelenggaraan pemerintah
melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang. secara umum merupakan kontra prestasi dari negara.
Dengan sistem ini pemerintah berharap agar Keempat, pajak diperuntukkan bagi pengeluaran rutin
pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan dapat pemerintah dan jika masih surplus digunakan untuk
berjalan dengan lebih mudah dan lancar. Sehingga “public investment”. Kelima, pajak dipungut
pajak merupakan komponen penting dalam hal disebabkan adanya suatu keadaan, kejadian dan
pemasukkan negara untuk pembangunan bangsa. perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu
Banyak perusahaan yang sudah ada atau yang baru kepada seseorang. Terakhir, pajak mempunyai tujuan
berdiri belum menggunakan cara yang praktis untuk yang tidak budgetair yaitu mengatur.
mempermudah pekerjaan mereka. Maka dengan Menurut Tjahjono dan Husien (2005), fungsi pajak
penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan terbagi atas dua, yaitu fungsi budgetair dan fungsi
kemudahaan kepada wajib pajak dalam melaporkan mengatur. Fungsi budgetair merupakan fungsi pajak
SPT Tahunan PPh Pasal 21 dengan menggunakan sebagai sumber dana pemerintah untuk biaya-biaya
aplikasi pengolah angka yaitu Microsoft Excel yang pengeluarannya. Fungsi mengatur adalah fungsi pajak
merupakan program mudah digunakan dan dikenal sebagai alat untuk mengatur kebijakan pemerintah di
oleh banyak orang. Penelitian ini dapat memberikan bidang sosial ekonomi.
kontribusi positif bagi kelancaraan operasional Tjahjono dan Husein (2005) menyatakan bahwa
perusahaan. pemungutan pajak dapat dilakukan dengan cara stetsel
nyata (riil), stetsel anggapan (fictivestetsel), dan stetsel
campuran. Stetsel nyata menyatakan bahwa
Tinjauan Literatur pengenaan pajak didasarkan pada objek atau
penghasilan yang sesungguhnya diperoleh oleh wajib
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara pajak dalam suatu tahun pajak. Pajak baru dapat
berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dipungut setelah akhir tahun pajak yaitu setelah
dengan tidak mendapat jasa timbal balik (tegen diketahui penghasilan yang sesungguhnya.
prestasie), yang langsung dapat ditunjukkan dan Keuntungan stetsel nyata adalah besarnya pajak yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum terutang menunjukkan kondisi yang sebenarnya yang
(Soemitro dalam Tjahjono & Husien, 2005). Menurut harus dibayar oleh wajib pajak. Stetsel anggapan
Pasal 1 Undang-Undang No 28 Tahun 2007, pajak berasumsi bahwa pengenaan pajak didasarkan pada
adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang suatu anggapan yang tergantung undang-undangnya.
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat Misalnya anggapan bahwa penghasilan tahun berjalan
sama dengan penghasilan tahun sebelumnya tanpa
N. Wulandaria, Arniati | Journal of Applied Accounting and Taxation 1 (1) 65-71 67

memperhatikan kondisi yang sebenarnya diperoleh Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu
oleh wajib pajak. Pajak penghasilan terutang tahun 12 bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak
berjalan sudah dapat diketahui oleh wajib pajak pada bertempat kedudukan di Indonesia, untuk
awal berjalan, dengan cara mengalikan dasar menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di
pengenaan pajak (penghasilan tahun sebelumnya) Indonesia (Tjahjono & Husien, 2005).
dengan tarif pajak yang berlaku. Stetsel campuran Berdasarkan UU No 10 Tahun 1994 menentukan
merupakan kombinasi antara stetsel nyata dan stetsel penghasilan sebagai objek pajak. Penghasilan adalah
anggapan. Pengenaan pajak dilakukan pada awal kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode
tahun berjalan berdasarkan anggapan yang ditentukan akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
dalam undang-undang, dan kemudian dilakukan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
koreksi atas jumlah pajak terutang pada akhir tahun kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
pajak. Apabila pajak yang ditetapkan pada awal tahun penanaman modal (SAK, 1994). Sedangkan menurut
lebih rendah dari pajak yang dihitung pada akhir undang-undang perpajakan, penghasilan adalah setiap
tahun, maka koreksi digunakan untuk menambah tambahan yang diterima atau diperoleh wajib pajak,
besarnya pajak yang harus dibayar. Sementara apabila baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
jumlah pajak yang ditetapkan pada awal tahun lebih Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
tinggi dari perhitungan pada akhir tahun, maka koreksi menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan
dilakukan untuk menentukan besarnya pajak lebih dan dalam bentuk apapun (Tjahjono & Husien, 2005).
bayar dan dimintakan restitusi (pengembalian). Bedasarkan aliran tambahan kemampuan ekonomis
Implikasinya dengan adanya stetsel pajak campuran pada wajib pajak, penghasilan dikelompokkan
ini SPT pajak di Indonesia terbagai atas dua yaitu SPT menjadi:
Masa dan SPT Tahunan. 1. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja
Pajak penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak dan perkerjaan bebas seperti gaji, honorarium,
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam penghasilan dari praktek dokter, notaris, aktuaris,
tahun pajak. Yang termasuk subjek pajak adalah: akuntan, pengacara, dan sebagainya.
1. Orang pribadi yang merupakan subjek pajak 2. Penghasilan dari usaha dan kegiatan, yang
pribadi yang meliputi wajib pajak yang bertempat meliputi dagang, industri, jasa, lain-lain, pertanian.
tinggal di dalam negeri maupun yang bertempat perkebunan, dan lain-lain.
tinggal di luar negeri yang memperoleh penghasilan 3. Penghasilan dari modal, baik penghasilan dari
dari Indonesia (Tjahjono & Husien, 2005). modal berupa harta bergerak, seperti bunga, deviden,
2. Warisan belum dibagi sebagai satu kesatuan, royalti, maupun penghasilan dari modal berupa harta
menggantikan yang hak. Wajib pajak yang telah tidak bergerak, sewa rumah dan sebagainya.
memperoleh NPWP meninggal dunia dan 4. Penghasilan lain-lain, misalnya seperti
meninggalkan warisan yang belum dibagi, maka pembahasan hutang, hadiah dan lain sebagainya
warisan yang belum terbagi tersebut dalam (Tjahjono & Husien, 2005).
kedudukannya sebagai subjek pajak pengganti, Pajak penghasilan pasal 21 merupakan pajak yang
menggantikan mereka yang berhak yaitu ahli waris terutang atas penghasilan yang menjadi kewajiban
(Tjahjono & Husien, 2005). wajib pajak untuk membayarnya. Penghasilan yang
3. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal dimaksud adalah berupa gaji, upah, honorarium,
yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun
maupun tidak melakukan usaha yang meliputi sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri
lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha sebagaimana telah diatur dalam Pasal 21 Undang-
milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, undang nomor 7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah
firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi 2000. Pajak penghasilan pasal 21 ini terutang pada
sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan akhir bulan dilakukannya pembayaran atau pada akhir
bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan
kolektif dan bentuk usaha tetap (Undang-Undang No. (Tjahjono & Husien, 2000).
28 Tahun 2007). Boediono (2001) menjelaskan bahwa pajak
4. Bentuk usaha tetap (BUT) merupakan bentuk penghasilan 21 adalah pajak penghasilan sehubungan
usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan
tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di
68 N. Wulandaria, Arniati | Journal of Applied Accounting and Taxation 1 (1) 65-71

oleh wajib pajak orang pribadi. Adapun wajib pajak Penghasilan-penghasilan berikut menurut undang-
PPh Pasal 21 adalah: undang pajak tidak termasuk objek pajak yang
1. Pegawai tetap adalah orang pribadi yang bekerja dipotong oleh pemotong pajak. Penghasilan
pada pemberi kerja, yang menerima atau memperoleh penghasilan tersebut adalah:
gaji dalam jumlah tertentu secara berkala, termasuk 1. Pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi
anggota dewan pengawas yang secara teratur dan terus kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,
menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa.
langsung. 2. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan
2. Pegawai lepas adalah orang pribadi yang berkerja dalam bentuk apapun yang diberikan oleh wajib pajak
pada pemberi kerja dan hanya menerima imbalan atau pemerintah, kecuali yang diatur dalam pasal 5
apabila orang pribadi yang bersangkutan berkerja. ayat (2).
3. Penerima pensiun adalah orang pribadi atau ahli 3. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana
warisnya yang menerima atau memperoleh imbalan pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh mentri
untuk pekerjaan yang dilakukan dimasa lalu, termasuk keuangan dan iuran jaminan hari tua kepada badan
orang pribadi atau ahli warisannya yang menerima penyelenggara jamsostek yang dibayar oleh pemberi
tabungan hari tua atau tunjangan hari tua. kerja.
4. Penerima honorarium adalah orang pribadi yang 4. Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang
menerima atau memperoleh imbalan sehubungan berhak dari badan atau lembaga amil zakat yang
dengan jasa, jabatan, atau kegiatan yang dilakukannya. dibentuk atau disahkan oleh pemerintah (Peraturan
5. Penerima upah adalah orang pribadi yang Dirjen Pajak No 15/PJ/2006).
menerima upah harian, upah mingguan, upah Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh
borongan atau upah satuan. wajib pajak (WP) digunakan untuk melaporkan
Menurut keputusan dirjen Pajak No 15/PJ/2006 penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak
tanggal 23 Februari 2006, yang dimaksud objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan
penghasilan pasal 21 adalah penghasilan yang kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-
dipotong oleh pemotong pajak untuk dikenakan pajak undangan perpajakan (http://www.pajak.go.id). Setiap
penghasilan pasal 21. yang termasuk objek pajak PPh wajib pajak wajib mengisi surat pemberitahuan
Pasal 21 adalah: dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa
1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka
pegawai atau penerima pensiun secara teratur berupa arab, satuan mata uang rupiah, dan menandatangani
gaji, uang pensiun bulanan, upah, honorarium, serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jendral
(termasuk honorarium anggota dewan komisaris atau Pajak tempat wajib pajak terdaftar atau dikukuhkan
anggota dewan pengawas), premi bulanan, uang atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktorat
lembur, uang sokongan, uang tunggu, uang ganti rugi, Jendral Pajak (UU No 28 Tahun 2007 Pasal 3 ayat 1).
tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan kemahalan, Berdasarkan Undang-undang No 28 Tahun 2007,
tunjangan jabatan, tunjangan khusus, tunjangan ada beberapa pengertian yang harus dipahami dalam
transportasi, tunjangan pajak, tunjangan iuran pensiun, Surat Pemberitahuan (SPT), pengertian tersebut
tunjangan pendidikan anak, bea siswa, premi asuransi adalah:
yang dibayar pemberi kerja, dan penghasilan teratur 1. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh
lainnya dengan nama apapun. wajib pajak digunakan untuk melaporkan
2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak
pegawai, penerima pensiun atau mantan pegawai dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan
secara tidak teratur berupa jasa produksi, tantiem, kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
gratifikasi, tunjangan cuti, tunjangan hari raya, perundang-undangan perpajakan (Pasal 1 ayat 11).
tunjangan tahun baru, bonus, premi tahunan, dan 2. Masa pajak adalah jangka waktu yang menjadi
penghasilan sejenis lainnya yang sifatnya tidak tetap. dasar bagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor,
3. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu
lainnya dengan nama apapun yang diberikan oleh jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan (Pasal
bukan wajib pajak selain pemerintah, atau wajib pajak 1 ayat 7).
yang dikenakan wajib pajak penghasilan yang bersifat 3. Tahun pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun
final dan yang dikenakan pajak penghasilan kalender kecuali bila wajib pajak menggunakan tahun
berdasarkan norma perhitungan khusus (demand buku yang tidak sama dengan tahun kalender (Pasal 1
profit). ayat 8).
N. Wulandaria, Arniati | Journal of Applied Accounting and Taxation 1 (1) 65-71 69

4. Bagian tahun pajak adalah bagian dari jangka skala besar (Arifin, Junaedi, dan Darwis, 2002).
waktu pajak 1 (satu) tahun pajak (Pasal 1 ayat 9). Microsoft Excel tergabung dengan Microsoft Office,
5. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus maka sebagian perintah maupun shortcut yang ada di
dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam Microsoft Word juga dapat digunakan di Microsoft
tahun pajak, atau dalam bagian tahun pajak sesuai Excel. Satu file bisa menampung lebih dari satu
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lembar kertas kerja. Maka dari itu Microsoft Excel
perpajakan (Pasal 1 ayat 10). juga dapat dinamakan workbook. Satu sheet Microsoft
Sebagai sarana wajib pajak untuk Excel terdiri atas 256 (dua ratus lima puluh enam)
mempertanggungjawabkan dan melaporkan kolom (A … IV) dan 65536 (enam puluh lima ribu
penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang lima ratus tiga puluh enam) sel. Perpotongan antara
dan untuk melaporkan tentang: sebuah kolom dengan sebuah baris dinamakan dengan
a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah sel (cell). Letak sel (cell) yang edang aktif ditandai
dilaksanakan sendiri atau melalui pemotongan atau dengan sebuah kotak segi empat berwarna hitam yang
pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak atau dinamakan dengan sel penunjuk (Arifin & Darwis,
bagian tahun pajak. 2001). Microsoft Excel merupakan perangkat lunak
b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan spreadsheet era windows relatif berbeda dengan paket
atau bukan objek pajak. spreadsheet yang selama ini digunakan. Microsoft
c. Harta dan kewajiban. Corporation sebagai pembuat Microsoft Excel yang
d. Pemotongan atau pemungutan pajak orang atau terintegrasi dalam Microsoft Office melalui tahap
badan lain dalam 1 (satu) masa pajak. revolusioner telah menghadirkan spreadsheet yang
Sebagai sarana untuk melaporkan dan handal, mudah dioperasikan dilengkapi dengan
mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau berbagai fasilitas dari fungsi-fungsi baru serta
dipungut dan disetorkan (http://www.pajak.go.id). kemudahaan untuk berintegrasi dengan paket-paket
Sedangkan menurut Rusjdi (2003), fungsi Surat lain. Rumus dan fungsi dalam Microsoft Excel
Pemberitahuan (SPT) bagi wajib pajak adalah sebagai mempunyai pengertian yang berbeda, rumus berupa
sarana untuk melaporkan dan instruksi matematika dalam suatu atau range dalam
mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak lembar kerja dengan operator aritmatika:+,-,/,*, dan ^.
yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan Fungsi merupakan rumus siap pakai yang digunakan
tentang: Pembayaran dan pelunasan pajak yang telah sebagai alat bantu dalam proses perhitungan.
dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotongan Microsoft Excel menyediakan ratusan fungsi siap
atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu) masa pajak pakai diantaranya fungsi tanggal dan waktu,
atau bagian tahun pajak. Penghasilan yang merupakan matematika dan trigonometrik, finansial, statistik,
objek pajak dan atau bukan objek pajak. Harta dan lookup dan referensi, database, dan lain-lain. Dalam
kewajiban. Pembayaran dari pemotongan atau pembuatan produk pengisian SPT Tahunan PPh Pasal
pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak 21 ini, banyak fasilitas yang digunakan. Validasi data
orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) masa merupakan salah satu fasilitas yang digunakan. Fungsi
pajak, yang ditentukan peraturan perundang-undangan dari validasi data ini adalah mengontrol dan
perpajakan yang berlaku (Rusjdi, 2003). membatasi data pada sebuah range.
Menurut Arifin, Junaedi, dan Darwis (2002), SPT Berdasarkan Microsoft Word help pada baris menu,
Tahunan PPh Pasal 21 terdiri dari induk SPT dan disebutkan bahwa aplikasi komputer seperti Microsoft
lampiran-lampirannya yang merupakan satu kesatuan Word ataupun Microsoft Excel mempunyai fitur
sebagai unsur keabsahan Surat Pemberitahuan. SPT perekam makro. Fasilitas ini pada Microsoft Excel
wajib diisi secara benar, lengkap, jelas dan harus dapat dijalankan dengan dua cara, yaitu dengan macro
ditandatangani. Dalam hal SPT diisi dan recorder sederhana atau dengan Visual Basic editor
ditandatangani oleh orang lain bukan oleh wajib pajak, yang lebih kompleks dan lebih variasi.
harus dilampiri surat kuasa khusus. Untuk Wajib Pajak Makro adalah satu rangkaian perintah dan berfungsi
Badan, SPT harus ditandatangani oleh pengurus atau menyimpan suatu perintah Visual Basic dan dapat
direksi. dijalankan kapan saja atau saat melaksanakan tugas.
Microsoft Excel merupakan program aplikasi Dalam melaksanakan suatu tugas yang berulang-ulang
spreadsheet (lembar kerja) yang bisa digunakan untuk dalam Microsoft Excel kita dapat mengotomatiskan
membuat tabel dan menyajikan data dalam bentuk tugas dengan suatu makro. Ada berbagai cara yang
grafik. Dengan Microsoft Excel kita dapat mengolah dapat dilakukan dalam makro antara lain sebagai
data (biasanya numerik) walaupun datanya dalam berikut:
70 N. Wulandaria, Arniati | Journal of Applied Accounting and Taxation 1 (1) 65-71

1. Perekaman Makro b. Observasi


Ketika melakukan perekaman suatu makro, Observasi ialah suatu teknik atau pendekatan untuk
Microsoft Excel menampung informasi tentang mendapatkan data primer dengan cara mengamati
masing-masing langkah yang melaksanakan deretan secara langsung terhadap obyek penelitian yang
rangkaian perintah. Kemudian menjalankan makro merupkan sumber data, sehingga data yang diperoleh
untuk mengulangi, atau memainkan kembali perintah benar-benar bersifat obejektif seperti halnya
tersebut. Jika kita melakukan kesalahan ketika kamu wawancara, observasi atau pengamatan juga
merekam makro, koreksi yang kamu buatan juga dilakukan secara bersamaan di PT Agung Automall
direkam. Visual Basic menampung masing-masing Batam.
makro dalam suatu modul baru berkaitan dengan suatu Metode analisis yang digunakan oleh penulis adalah
workbook. metode deskriptif yaitu mengambarkan sifat sesuatu
2. Pembuatan Makro yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan
Pembuatan suatu makro yang mudah dijalankan memeriksa sebab-sebab dari gejalah tertentu (Husien,
dapat dilakukan dengan cara memilih dari suatu daftar 2000) dari penerapan pengisian SPT Tahunan PPh
di (dalam) dialog kotak makro. Untuk membuat suatu Pasal 21 atas penghasilan karyawan tetap pada PT
makro dapat dijalankan kapan saja, dengan mengklik Agung Automall Batam.
tombol tertentu atau menekan kombinasi kunci
tertentu. Kita dapat menugaskan pada tombol toolbar,
shortcut, objek grafis pada suatu worksheet. Hasil dan Pembahasan
3. Tata Laksana Makro
Setelah merekam suatu makro, kita dapat melihat Langkah pertama adalah membuat data perusahaan
kode makro dengan Visual Basic editor untuk yang merupakan identitas perusahaan yang digunakan
mengoreksi kesalahan atau merubah apa yang akan untuk mengisi formulir 1721. Pengisian data ini
makro kerjakan. Visual Basic editor adalah suatu dilakukan pada lembar kerja atau sheet pada excel
program yang dirancang untuk membuat penulisan yang dalam kasus ini diberi nama sheet DATA (lihat
dan mengedit kode makro yang gampang untuk Gambar 1).
pemula. Langkah kedua adalah membuat data karyawan
Buku kerja yang dibuat dapat diproteksi untuk yang terdiri dari data karyawan dan penghasilan yang
mencegah orang lain yang tidak berkepentingan diterima, baik yang mendapatkan penghasilan
mengakses data dalam suatu lembar kerja atau buku melebihi PTKP atau dibawah PTKP. Data pegawai
kerja. Microsoft Excel mempunyai fasilitas untuk tetap diisikan kedalam sheet tersendiri, data tersebut
memproteksi buku kerja, struktur buku kerja, sel terdapat dalam worksheet PEGAWAI (lihat Gambar
tertentu, objek grafis, grafik dan skenario dari 2). Data yang dimasukkan kedalam sheet PEGAWAI
pengaksesan atau modifikasi orang lain. akan berhubungan dengan formulir 1721-A1 yang
digunakan untuk karyawan yang memiliki penghasilan
diatas PTKP dan formulir lainnya. Pada sheet
Metode Penelitian PEGAWAI informasi yang diberikan terdiri dari nama
pegawai, NPWP, jabatan, status, jenis kelamin, gaji
Objek yang diteliti dalam penelitian pada PT Agung sebulan, masa kerja, lembur, insentif, dan tunjangan-
Automall Batam, adalah pengisian SPT Tahunan PPh tunjangan.
Pasal 21 berbasis Microsoft Excel. Penulis membahas Langkah ketiga dari pembuatan SPT Tahunan PPh
dan memaparkan secara rinci pengisian SPT Tahunan Pasal 21 adalah perhitungan gaji bulanan karyawan.
PPh Pasal 21 yang berbasis Microsoft Excel. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis worksheet baru sebanyak dua belas sesuai dengan
gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: jumlah bulan dalam setahun.
a. Wawancara Langkah keempat dalam penyiapan SPT Tahunan
Wawancara ialah suatu teknik pengumpulan data PPh Pasal 21 ini adalah memuat rekapan data
dimana peneliti melakukan wawancara langsung karyawan yang penghasilannya diatas PTKP yang
dengan obyek yang diteliti. Wawancara ini dilakukan akan digunakan untuk mengisi formulir 1721-A dan di
di PT Agung Automall Batam. Sebelum melakukan bawah PTKP. Langkah kelima adalah membuat
wawancara tidak lupa penulis menyiapkan pedoman rekapan data mengenai laporan SPT untuk tiap
apa yang akan ditanyakan. bulannya.
N. Wulandaria, Arniati | Journal of Applied Accounting and Taxation 1 (1) 65-71 71

Penutup

Setelah melakukan pengembangan terhadap


formulir SPT Tahunan PPh Pasal 21, maka dapat
disimpulkan bahwa: 1. Perhitungan PPh pasal 21
dibuat berdasarkan peraturan dirjen pajak no
15/PJ/2006 untuk penghasilan karyawan tetap dengan
gaji bulanan. 2. Hasil perhitungan PPh pasal 21
diintegrasikan ke formulir SPT Tahunan PPh Pasal 21
dengan menggunakan aplikasi excel, sehingga semua
sheet terintegrasi.
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dari
hasil penelitian yang dilakukan, antara lain:
1. Sebaiknya perusahaan menggunakan produk ini,
agar pengisian SPT Tahunan PPh Pasal 21-nya lebih
cepat diselesaikan dan sesuai dengan perhitungan
perusahaan.
2. Untuk penelitian berikutnya dibutuhkan vitur
yang lebih banyak untuk memudahkan pelaporan SPT
Tahunan PPh pasal 21. Seperti vitur penambahan data
karyawan.
3. Dibuat kedalam bentuk aplikasi lainnya.

References

Arifin, J dan Darwis, Yasdin. (2001). Aplikasi Excel dalam


Menyusun Pajak Penghasilan Pasal 21. Jakarta: Elex Media
Komputerindo.

Arifin, J, Junaedi, D dan Darwis, Yasdin. (2002). Perhitungan dan


Pelaporan SPT Tahunan Berbasis Komputer PPh Pasal 21 dan
PPh Pasal 25 Badan. Jakarta: Elex Media Komputerindo.

Arifin, Johar. (2000). Aplikasi excel dalam manajemen Proyek


Terapan. Jakarta: Elex Media Komputerindo.

Boediono, B. (2001). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Diadit Media.

Husien, Umar, SE, MM, MBA (2000). Metode penelitian untuk


skripsi dan tesis bisnis. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada.
Microsoft Office Word Help, 2003.

Tjahjono, A dan Husein, Muhammad Fakhri. (2005). Perpajakan.


Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. 15/PJ/2006.

Undang-undang No. 28 Tahun 2007.

Wahyudi. (2008). http://dudiwahyudi.com.

http://www.pajak.go.id/surat pemberitahuan.

Anda mungkin juga menyukai