Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF

Rancangan Penelitian Kuantititatif. Mulai dari cara membuat Pertanyaan Penelitian,


Tujuan dan Kemudian Rancangannya. Rancangan Penelitian Kuantititatif. Mulai dari cara
membuat Pertanyaan Penelitian, Tujuan dan Kemudian Rancangannya.

Pertanyaan penelitian yang baik adalah ada enam karakteristiknya : ‌

1. Diartikulasi secara jelas dan secara spesifik dan tidak mengandung keraguan atau
tidak ambigu.
2. ‌Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang baik ‌
3. Rumusan ilmiah tentang fakta yang mungkin yang dapat dikonfirmasi secara
empiris
4. Mengindikasikan variabel dan atau hubungan antar variabel-variabel yang
menjadi perhatian bagi peneliti
5. ‌Menyiratkan adanya kemungkinan pengujian empiris ‌
6. Signifikan dengan latar belakang masalah.
Pertanyaan penelitian harus dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya yang baik :
1. Tanyakan atau ajukan pertanyaan yang dapat dijawab
2. Tanyakan pertanyaan yang benar
3. Tanyakan pertanyaan yang penting
Berikut ini adalah 11 kata kunci pertanyaan yang bisa digunakan untuk membuat pertanyaan
penelitian ‌:
1. Who : identifikasi aktor, responden, pengguna
2. What : klasifikasi, spesifikasi
3. Where : lokasi, atau tempat
4. When : time, sequence, context
5. How : proses, methode, operasi, tahapan
6. Why : alasan, penyebab, tujuan
7. Cause : menghubungkan, covariance
8. Can: possibility, probability
9. Will : trend
10. Do : action, performance
11. Which : perbandingan
 What :
1. Berhubungan dengan pertanyaan klarifikasi tentang beberapa fenomena yang ditunjuk
2. Berhubungan dengan deskripsi dari objek atau ide tertentu ‌
Contoh : Apa karakteristik masyarakat miskin?
 Who atau Whom :
1.berhubungan dengan identifikasi orang atau kelompok orang.
‌Who mempersoalkan identitas dari orang yang melakukan sesuatu atau siapa agen yang
bertanggungjawab untuk suatu peristiwa ‌Whom mempersoalkan tentang orang yang
dipengaruhi oleh suatu tindakn atau peristiwa‌.
Contoh: - Siapa yang bertangggungjawab menyalurkan dana BLT? ‌
- Siapa kelompok sasaran Program BLT?
 Where dan When :
Lokasi, waktu, durasi dari objek atau peristiwa. Secara lebih rinci berhubungan dengan isu
tentang distribusi, luas, frekuansi, regularitas.
Contoh : Dimana lokasi persebaran covit 2019 paling tinggi di Indonesia? ‌
 How : ‌
1. Deskripsi suatu proses ‌
Contoh : Bagaimana Proses Implementasi Kebijakan WFH di Fisip UNS mempengaruhi
tingkat persebaran Covid 2019 di Fisip UNS? ‌
2. Respek
3. Eksplanasi ‌
Contoh? Bagaimana Hubungan antara Tingkat Pendidikan Masyarakat dengan Disiplin
melakukan Pysical Distancing di Desa X selama masa KLB Covid 2019?
contoh pertanyaan penelitian dihubungkan dengan rancangan penelitian :
1. Pertanyaan Desktiptif biasanya berhubungan dengan (a) karakteristik dan (b) frekuensi dari
suatu populasi atau gejala
Karakteristik : ‌
Apa ciri-ciri masyarakat tradisional
Apa komponen-komponen kualitas hidup
Frekuensi ‌
Seberapa tinggi tingkat motovasi kerja pegawai FISIP UNS? ‌
Seberapa efektif pelaksanaan implementasi WFH di FISIP UNS?
2. Pertanyaan Perbedaan ‌
a. Bisa untuk perbedaan deskriptif
Apakah ada perbedaan motivasi kerja antara tenaga kependidikan FISIP UNS yang
berpendidikam tinggi dan berpendidikan rendah
b. Perbedaan Korelasional
Apakah ada perbedaan kinerja dari tenaga kependidikan FISIP UNS yang diklasifikasi
sebagai dimotivasi sangat tinggi dengan tenaga kependidikan FISIP UNS yang diklasifikasi
sebagai dimotivasi secara rendah? ‌
Seberapa besar perbendaan insentif finansial dan insentif nonfinansial mempengaruhi
semangat kerja tenaga kependidikan FISIP UNS?

Rancangan penelitian kuantitatif menurut tujuannya kita bagi menjadi tiga :


1. Deskriptif
2. Eksplanatory/Asosiatif
3. Komparatif ‌
 Deskriptif : Bertujuan menggambarkan secara tepat sifat, karakteriaktik, keadaan,
gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi frekuansi atau
penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala
dan gejala lain dalam masyarakat.
- Biasanya menggunakan kata What, dan How ‌
- Tipe utama penelitiannya : penilaian sikap atau pendapat tentang individu, organisasi,
peristiwa, prosedur. ‌
 Eksplanatory : Bertujuan untuk menjelaskan alasannya terjadi suatua hal, untuk
membentuk, memersalam, mengembangkan dan menguji teori.
‌Biasanya menggunakan Why, How Much, How Far, How Significant ‌
Bentuknya ada tiga:
1. Korelasional
2. Kausal
3. Prediksi ‌Komparatif /Perbedaan : perbedaan antara dua gejala atau lebih, dua
peristiwa atau lebih. ‌
a. Komparatif Deskriptif
b. Komparatif Korelasional
Perbedaan korelasional dengan kausal?
Korelasional : berusaha menentukan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih
dengan menggunakan data statistik. Biasanya pertanyaannya ada dua :
1. Adakah korelasi antara X dan Y?
2. Seberapa kuat korelasi antara X dan Y?
Kausal mencoba menjelaskan tentang apa penyebab dari beberapa peristiwa atau
fenomena ‌Menjawab pertanyaan mengapa ‌Biasanya sebab akibat ‌Berusaha
menetapkan cause effet relatuonship diantara variabel yang dipelajari.
Prediksi : meneliti kemungkinan yang terjadi pada masa yang akan datang.
Korelasi belum tentu Kausalitas, tapi Kausalitas biasanya melalui korelasi. Korelasi
belum tentu prediksi, dan kausalitas tetapi prediksi biasanya melalui korelasi dan
kausalitas.
Contoh judul Penelitian dengan rancangan Komparatif Deskriptif :
Komparatif Deskriptif bisa digunkan untuk dua hal :
1. Membedakan variabel yang sama untuk sampel yang berbeda : ‌
Contoh :Perbedaan Motivasi Kerja Dosen Fisip Perempuan dan Dosen Fisip Laki-
Laki
2. Membedakan variabel yang berbeda untuk sampel yang sama
Contoh : Perbedaan insentif finansial dan insentif nonfinasual pada Dosen Fisip UNS ‌
Perbandingan Korelasional :
1. Membedakan korelasi variabel yang sama untuk sampel yang berbeda ‌
Contoh : Perbedaan Pengaruh insentif financial terhadap motivasi kerja pada Dosen
Laki-Laki Fisip UNS dn Dosen Perempuan UNS
2. Membedakan korelasi variabel yang berbeda untuk sampel yang sama
Contoh : Perbedaan Pengaruh insentif financial dan Insentif Non Financial terhadap
motivasi kerja pada Dosen Fisip UNS.
Perbedaan persepsi mahasiswa FISIP UNS mengenai gaya kepemimpinan dekan
FISIP UNS dan kinerja organisasi FISIP UNS.
Rancangan Penelitian Ekspalanatori :
1. Korelasional :
Contoh : Hubungan antara IPK dengan Jenis Kelamin dan Asal Daerah.‌
Rumusan masalahnya :
1. Adakah Hubungan antara IPK dengan Jenis Kelamin dan Asal Daerah? 2. Seberapa
Besar Hubungan antara IPK dengan Jenis Kelamin dan Asal Daerah? ‌
Korelasi hanya melihat hubungan dan besarnya hubungan, tapi todak menjelaskan
sebab hubungan.
2. Kausal
Contoh : Pengaruh Kemiskinan terhadap Kriminalitas di Kota Surakarta ‌Jelas
Variabel Penyebab dan Variabel yang Menjadi Akibat.
3. Prediksi :
seperti kausalitas, tapi melihat dimasa yang akan datang
Contoh : Pengatuh WFH terhadap Persebaran Pandemik Covid 19 di Bulan Juli 2020

Rancangan Penelitian menurut Strategi Penelitiannya.


Dasar pengelompokannya adalah untuk pengujian hipotesis atau untuk mengevaluasi
penjelasan hubungan-hubungan potensialnya yang diobservasi.
‌1. Rancangan Survei = ‌
Rancangan Noneksperimental : peneliti tidak mengkontrol secara langsung variabel
bebasnya karena manivestasinya twlah muncul, atau karena sifat hakikat variabel
tersebut memang menutup kemungkinan manipulasi.
‌Biasanya memaparkan secara kuantitatif kecenderungan sikap atau opini dari suatu
populasi tertentu dengan meneliti populasi itu sendiri atau meneliti satu sampel dari
populasi tersebut (jika populasi besar)
Nantinya diGeneralisasi
A. Survey Deskriptif : mengumpulkan informasi faktual seperti informasi jenis
kelamin, status perkawinan, pendidikan, penghasilan, preferensi politik. Sifatnya
mutlak atau terkait sesuatu yang dikerjakan, pendapat, keyakinan, sikap, perasaan
responden terhadap objek tertentu.
B. Survey Eksplanatori = Rancangan Korelasional, menghubungkan atau menyelediki
dua atau lebih variabel yang berkorelasi dan menguji atau menentukan hubungan-
hubungan atau antar hubungan
C. Survey Komparatif = Membandingkan
2. Rancangan Eksperimental : suatu cara untuk mencari hubungan kausal atau sebab
akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
mengeliminasi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Biasanya
dilakukan untuk melihat adanya perlakuan.
‌Rancangan Eksperimen berusaha menentukan apakah suatu treatmen mempengaruhi
hasil sebuah penelitian.
Contoh : ‌
- Rancangan Survey: Tingkat Kepuasan Mahasiswa Tentang Pembelajaran Secara
Daring Pada masa Covid-19
- Rancangan Eksplanatory : Pengaruh Pemberian Bantuan Pulsa Pada Mahasiawa
UNS terhadap Kepuasan Mahasiswa tentang Pembelajaran Secara Daring pada Masa
Covid-19.

Rancangan Penelitian menurut Dimensi Waktu


1. Rancangan Cross- Sectional : Fenomena Tunggal Pada Satu Waktu Tertentu :
Biasanya Penelitian Eksplanatori, Deskripsi dan Survey menggunakan ini ‌
2. Rancangan Longitudinal: Lintas Waktu, Biasanya komparatif atau Prediktif.
a. Time series, atau deret waktu : tipe informasi yang sama dikumpulkan dari satu
kelompok orang atau unit lain jarak lintas periode waktu ganda atau majemuk. ‌
Contoh : Angka Kematian Bayi Tahun 2015-2019
b. Panel Study: Mengamati secara ketat orang, kelompok atau organisasi yang sama
jarak lintas periode waktu, atau dari waktu ke waktu.
‌‌C. Studi Kohort : Melacak Informasi mengenai suatu kategori kasus atau orang yang
berbagi pengalaman yang sama pada periode tertentu sepanjang periode berikutnya

Kerangka teori, kebutuhan dan peranan teori, bagian-bagian teori serta fungsi
kerangka teori dalam penelitian kuantitatif.
‌Kerangka Teoritik adalah suatu kumpulan teori dan model dari literatur yang
menjelaskan hubungan dalam masalah tertentu.
Kerangka teoritis memuat dua hal :
1. Teori
2. Model Teoritis
Tujuan membuat Kerangka Teoritis adalah untuk:
1. menggambarkan dan menjelaskan satu fenomena atau hubungab antara dua atau
lebih fenomena atau kejadian atau perilaku yang dipermasalahkan
2. Membantu peneliti mendalilkan dan menguji saling hubungn antara variabel
tertentu
3. Memperbaiki pemahaman kita memgenai dinamika dari situasi ‌
Kerangka teoritis berbeda dengan kerangka konseptual ‌
- Kerangka Teoritis disusun berdasarkan teori dan teori disusun berdasarkan telaah
literatur.
- Kerangka Konseptual disusun berdasarkan pemikiran logis atau berdasarkan pada
akal sehat dan pengalaman praktis.
Kerangka teoritis atau telaah literatur metupakan logical konstruct yg digunakan
untuk menjelaskan masalah penelitian yang telah dirumuskan atau menjawab
pertanyaan penelitian yang diajukan.

Kerangka teoritis memuat dua hal :


1. Teori
2. Model Teoritis ‌‌
TEORI ‌
Teori adalah satu set konstruk (Variabel) yang saling berhubungan, yang mencakup
definisi dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang suatu
fenomena dengan merinci hubungan-hubungan diantara variabel dengan tujuan
menjelaskan dan memprediksi gejala. ‌Teori juga dapat dikatakan pernyataan
proposisional atau saling hubungan antara dua atau lebih konsel sebagai penjelasan
dari saling hubungan antara dua atau lebih fenomena sosial tertentu. ‌
Jadi teori itu:
1. Berisi konsep/Konstruk
2. Dinyatakan dalam bentuk proposisional (Pernyataan) yang menunjukan pola, sifat,
hubungan, arah dan bentuk tertentu.
3. Memprediksi dan memjelaskan saling hubungan antara dua gejala sosial atau lebih ‌
Karakteristik dari yang baik adalah :
1. Dapat diuji secara empirik
2. Kompatibel atau cocok
3. Parsimoni ( Dinyatakan dalam bahasa yang sederhana)
4. Prediksi
Bagian dari teori :
1. Konsep : Abstraksi tentang fenomena sosial yang dirumuskan melalui generalisasi
dari sejumlah karakteristik peristiwa atau keadaan fenomema sosial tertentu (menarik
intisari dari ide, gambar tentang fenomena sosial)
2. Variabel : Komsep yang memiliki variasi nilai
3. Proposisi : Pernyataan teoritis yang menentukan hubungan antara dua variabel atau
lebih variabel yang memberitahukan kita bagaimana variasi dalam suatu konsep dapat
diberi keterangan untuk variasi dalam konsep yan lain. Proposisi adalah suatu
pernyataan mengenai konsep-konsep yang dapat dinilai benar atau salah jika merujuk
pada fenomena yng diamati.
Contoh : kita mengamati para pegawai pada jam-jam kerja terlihat di pusat
perbelanjaan atau tempat hiburan, datang terlambat ke kantor, pulang lebih awal,
mengerjakan tugas tidak tepat waktu.
Contoh : kita mengamati para pegawai pada jam-jam kerja terlihat di pusatbpetbelanjaan
atau tempat hiburan, datang terlamtlbat ke kantor, pulang lebih awal, mengerjakan tugas
tidak tepat waktu. ‌‌Pernyataan saya diatas itu apa? fenomena, konsep, variabel,
proposisi atau teori? ‌Untuk bisa memahami dan memilih teori kita harus paham
bagaimana fenomena itu menjadi konsep, dutarik jadi variabel dan diproposisikan
sehingga menjadi teori
‌KONSEP ‌
DEFINISI
abstraksi dari Fenomena
TIPE KONSEP
1. Konsep Level Abstrak : Tidak jelas hubungannya dengan objek atau peristiwa yang
diwakili dan umumnya tidak dapat dilihat wujudnya melalui panca indera meskipu dapat
dirasakan. : Contoh : Sosialisasi, Birokrasi, Kepuasan, partisipasi, wewenang dll
Konsep abstrak membutuhkan definisi formal
2. Konsep Level Konkrit: Mewakili objek atau peristiwa yang jelas hubungannya dengan
objek atau peristiwa yang diwakili, umumnya dapat dilihat dan diindera dengan mata,
dapat dilihat, disentuh. Contoh : Meja, Pohon, Manusia, Rumah.
RUANG LINGKUP KONSEP
1. Simbol atau kata
2. Definisi : pernyataan yang dapat memberikan makna atas suatu konsep
bagian kedua dari Teori adalah Variabel ‌
VARIABEL
‌DEFINISI Konsep yang memiliki Variasi nilai, baik itu angka maupun kategori ‌
Misal Konsep : Disiplin Kerja
Variabel : Tingkat Disiplin Kerja : Sangat Disiplin, Tidak Disiplin, cukup disiplin
Tipe Nilai Variabel :
1. Angka
2. Kategori
Jenis Variabel :
1. Dependen :
2. Independen :
3. Intervening : Variabel yang mengantarai hubungan antara dia variabel
4. Moderating (Kontingensi) : Variabel yang menentukan atau mempengaruhi
kekuatan atau kelemahan hubungan antara variabel dependen dan independen
5. Kontrol: Variabel yang mempengaruhi variabel independen dan dependen sehingga
dapat mengubah pola hubungan antara kedua variabel tersebut.
Variabel kontrol dibagi dua :
a. Variabel penekan (suppresor) : apabila dalam analisis awal ditemulan tidak tampak
ada hubungan antara dua variabel tetapi setelah variabel ketiga dimasukan maka
hubungan antara dua variabel itu menjadi tampak
b. Variabel Pengganggu ( Distorter): Sebaliknya, awalnya tampak ada hubungan
setelah dimasukan variabel ketiga menjadi tidak ada hubungan.
Proposisi ‌
Proposisi adalah salah satu elemen yang mencirikan teori, yang berupa pernyataan
teoritis yang menentukan hubungan antara dua atau lebih variabel.
‌Tipe Proposisi : ‌
1. Hipotesis : Satu Proposisi yang dinyatakan dalam bentuk yang dapat diuji dan
memprediksi satu hubungan khusus antara dua atau lebih variabel. Diturunkan dari
teori melalui proses deduksi.
2. Generalisasi Empirik : proposisi-proposisi pengucapan yang dapat diamati
mengenai hubungan yang ada antara kelompok-kelompok atau sifat-sifat itu
3. Aksioma : Pernyataan yang tegas mengenai bagaimana sesuatu seharusnya,
diasumsikan benar dan tidak perlu diuji kembali
4. Postulat : Prasangka , pernyataan mengenai hakikat realitas yanh dianggap benar
dalam konteka tertentu, tetapi tidak nyata diketahui benar
5. Teorema : proposisi yang dideduksi dari seperangkat aksioma atau postulat.

Anda mungkin juga menyukai