Anda di halaman 1dari 19

PROSES PENELITIAN KUANTITATIF

Masalah
Identifikasi masalah
MERUMUSKAN LANDASAN MERUMUSKAN
MASALAH TEORI HIPOTESIS
MENENTUKAN
ANALISA MODEL UTK
MENGUMPULKAN MENGUJI
DATA/INTERPRET DATA
ASI HIPOTESIS

KESIMPULAN MENENTUKAN MENGEMBANG


DAN SARAN POPULASI & KAN
SAMPEL INSTRUMEN

UJI COBA
INSTRUMEN
PROSEDUR MERANCANG PENELITIAN KUANTITATIF UNTUK
JENIS EKSPERIMEN
1. Populasi ?
2. Bagaimana teknik sampling ?
3. Adakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ?
4. Apa saja Variabelnya ? Cara mengukurnya ? Kapan dilakukan
pengukuran ?
5. Metode/rancangan penelitian eksperimen seperti apa yang akan
digunakan? Bagaimana model rancangannya ?
6. Instrnemen apa saja yang akan digunakan? Mengapa instrumen itu
dipilih ? Siapa yang membuatnya ? Apakah instrumen sudah valid dan
reliabel ? Apakah instrumen sudah diuji-lapangan ? Apakah peneliti
sudah memiliki ijin untuk mengunakannya ?
7. Bagaimana langkah-langkah atau prosedur penelitian ?
8. Statistik seperti apakah yang akan digunakan untuk menganalisis data ?
9. Bagaimana pembahasan/hasil penelitian akan diinterpretasikan ?
MASALAH
Adanya penyimpangan atau kesenjangan antara harapan
(yang seharusnya) dan kenyataan (apa yang benar-benar
terjadi), antara teori dan praktik, antara rencana dan
pelaksanaan.
Masalah penelitian dapat berasal dari:
• Rasa ingin tahu berdasarkan observasi tertentu
• Kesenjangan dalam praktik
• Teori yang tidak sejalan dalam praktik
• Replikasi penelitian terdahulu
• Kajian Literatur
Rumusan masalah berbeda dengan masalah !

Rumusan masalah merupakan suatu


pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data

Namun demikian terdapat kaitan erat antara


masalah dan rumusan masalah, karena
setiap rumusan masalah penelitian harus
didasarkan pada masalah
Karena itu perumusan masalah merupakan
hulu dari penelitian, dan merupakan langkah
yang penting dan pekerjaan yang sulit dalam
penelitian

Sumber-sumber masalah dapat diperoleh antara lain :


 Pengamatan terhadap kegiatan manusia
 Bacaan
 Analisa bidang pengetahuan
 Ulangan serta perluasan penelitian
 Pengalaman dan catatan pribadi
 Diskusi-diskusi ilmiah, dll
Pemilihan Topik Penelitian
1. Relevan dengan disiplin keilmuan yang ditekuni
2. Realitas empirik yang diteliti jelas dan
terstruktur (identifikasi variabel dan perumusan
unit analisis)
3. Antar variabel memiliki hubungan yang logis
4. Rumusan struktur teorinya jelas (memperkuat
pemahaman variabel/unit analisis)
5. Tenaga, waktu dan biaya memungkinkan
Bentuk rumusan masalah dapat
dikelompokkan:
1. Deskriptif
2. Komparatif
3. Asosiatif
1. Rumusan Masalah Deskriptif
setiap pertanyaan penelitian berkenaan dengan satu variabel
atau lebih secara mandiri)

 Seberapa tinggi efektivitas kebijakan manajemen


berbasis sekolah di Indonesia?
 Seberapa tinggi minat baca dan lama belajar rata-rata
per hari murid murid sekolah dasar di Indonesia?
2. Rumusan Masalah Komparatif
Membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih
pada dua atau lebih sampel yang berbeda

 Adakah perbedaan disiplin kerja kepala sekolah antara


sekolah di kota dan di desa? (satu variabel dua sampel)
 Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar
antara siswa sekolah swasta dan negeri ? ( dua variabel
dua sampel)
 Adakah perbedaan kompetensi profesional guru dan
kepala sekolah antara SD, SMP, dan SMA ? ( satu variabel
untuk dua kelompok, pada tiga sampel)
3. Rumusan Masalah Asosiatif
a. Hubungan Simetris: suatu hubungan antara dua variabel
atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan.
 Adakah hubungan antara warna rambut dengan
kemampuan memimpin sekolah ?
 Adakah hubungan antara banyaknya TV di pedalaman
dengan jumlah penduduk yang sekolah ?
b. Hubungan Kausal: hubungan yang bersifat sebab akibat.
Ada variabel independent (bebas) ( variabel yang
mempengaruhi) dan dependent (terikat) (dipengaruhi)
 Adakah pengaruh kurikulum terhadap kualitas SDM
yang dihasilkan dari suatu sekolah? ( kurikulum variabel
independent (bebas) dan kualitas SDM variabel dependent
(terikat)
C. Hubungan Interaktif/resiprocal/timbal balik
Hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak
diketahui mana variabel independent dan dependent.
 Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD
di distrik A.
(di sini motivasi dapat mempengaruhi prestsasi dan prestasi
dapat mempengaruhi motivasi)
VARIABEL PENELITIAN

1. Pengertian
Variabel penelitian: Suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek
atau hal yang nilainya berbeda-beda (mempunyai variasi
tertentu),misal: gender, intelegensi, nilai, warna mata, umur, dll.
2. Macam-macam variabel
a. Variabel kuantitatif dan kategorial
Variabel kuantitatif: Variabel yang besarnya/ukurannya berubah
dari kecil ke besar. Misal: berat badan, umur, nilai fisika.
Variabel kategorial: variabel yang tidak berbeda dalam level,
tingkat, besarnya, tetapi berbeda secara kualitatif. Misal Gender
(laki-laki, perempuan); agama (Islam, Kristen, Budha, Katolik,
dan Hindu)
b. Variabel diskrit dan kontinu
Variabel diskrit: variabel yang kategorial atau nominal
(nama saja). Misal: (ya, tidak); (pria, wanita); (hadir,
tidak hadir).
Variabel kontinu: ada tingkatan yang berurutan.
 Ordinal(tingkatan-tingkatan: panjang, kurang
panjang, pendek)
 Interval (misal jarak: 70 km, 120 km, 200 km)
 Rasio (perbandingan dengan ukuran, dan mempunyai
nilai nol). Misal umur: 0,1,2,3,4,...
C. Variabel independent (bebas) dan dependent
(terikat)
Variabel independen: variabel yang bebas, berdiri sendiri.
Variabel dependen (terikat): variabel yang tergantung pada
variabel independen.

Motovasi belajar Prestasi belajar


(variabel independen) (variabel dependen)
D. Variabel Moderator
Variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independen
dengan dependen.
Misal: Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin
kuat bila peranan guru dalam menciptakan iklim belajar
sangat baik, dan sebailknya.
Motovasi belajar Prestasi belajar
(variabel independen) (variabel dependen)
Peranan guru
(variabel moderator)
E. Variabel intervening
Variabel yang secara teoretis mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
diukur. Variabel ini merupakan variel penyela yang terletak di
antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya variabel
dependen.
Penghasilan Gaya hidup Umur
(V. Independen) (V. Intervening) (V. Dependen)
Lingkungan tempat
tinggal (V. Moderator)
F. Variabel kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibuat tetap sehingga
hubungan Variabel independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel
kontrol sering digunakan peneliti, bila akan melakukan
penelitian yang bersifat membandingkan.

Pendidikan SMA & SMK Keterampilan


mengetik
(V. Independen) (V. Dependen)
Naskah, tempat, mesin tik sama
(V. Kontrol)
Paradigma Penelitian

Pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang


akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan
jumlah rumusan masalah, teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan
analisis statistik yang akan digunakan.
1) Contoh 1
2) Contoh 2

Anda mungkin juga menyukai