Anda di halaman 1dari 5

BAB II PENGERTIAN, PROSES PENELITIAN , MASALAH, VARIABEL DAN MODEL HUBUNGAN

ANTAR VARIABEL

Jhonson dan Cristensen (2007), menyatakan bahwa metode kuantitatif bersifat “ Confirmatory
or “top-down” the researcher test hypoteses and theory with data”. Metode kuantitatif
bersifat memberikan konfirmasi (membuktikan) yang merupakan pemikiran dari atas ke bawah
(deduktif). Peneliti menguji hipotesis dan teori dengan data pola fikir metode kuantitatif
diawali dengan pengukuran terhadap semua nilai variabel yang diteliti. Pengukuran
menggunakan instrumen penelitian yang teruji validitasnya. Hasil pengukuran digunakan untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Terdapat 3 level hipotesis :

a. Hipotesis level terendah adalah hipotesis yang dirumuskan dari teori yang sudah ada.
b. Hipotesis level menengah adalah hipotesis yang sebagian dirumuskan dari teori yang
sudah ada dan sebagian pemikiran baru.
c. Hipotesis level tertinggi , adlaah hipotesis yang dirumuskan berdasarkan pemikiran
baru, yang belum ada teorinya.

Metode kuantitatif meliputi metode penelitian survei dan metode penelitian eksperimen.

A. Metode Penelitian Survei

Kerlinger (1973) Menyatakan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang dari sampel yang
diambil dari popoulasi tersebut, untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan –hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari
pengamatan yang ntidak mendalam. Walaupun metode survei ini tidak memerlukan kelompok
seperti metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila
digunakan yang representatif (David Kline : 1980)

Berdasarkan kutipan tersebut metode penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif
yang digunakan untuk mendadpatkan data yang nterjadi pada masa lampau atau saat ini,
tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji
beberapa hipotesis tentang huhbungan antar populasi tertentu, teknik pengumpulan data
pada umumnya menggunakan instrumen berupa test, observasi, wawancara dan kuesioner
tertutup, dan hasil penelitian cenderung untk digeneralisasikan. Jadi penelitian ini bersifat
deskriptif, komparatif, asosiatif , komparatif asosiatif , dan hubungan struktural (Path dan SEM)

B. Proses Penelitian Survey

Dalam latar belakang berisi tentang masalah yang terkait dengan variabel dependen. Setelah
ditunjukkan masalah , diidentifikasikan, dan dibatasi, maka selanjutnya dirumuskan. Rumusan
masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini akan
dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian berikutnya. Berdasarkan rumusan masalah
tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk memperjelas masalah dan
menjawabnya. Teori tersebut dinamakan hipotesis. Hipotesis dirumuskan dari pemikiran baru
yang rasional yang belum ada teorinya. Bila hipotesis terbukti maka akan menjadi teori baru
yang belum pernah ada terorinya. Jadi dalam metode kuantitatif teori dapat diciptakan dengan
pemikiran baru yang rasional dan terbukti secara konsisten.

Langkah-langkah penelitian kuantitatif survey

Menetapkan populasi sebagai tempat pengujian dan sekaligus menyiapkan instrumen


penelitiannya. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data harus diuji validitas dan
reliabilitasnya. Instrumen dapat berbentuk test dan nontest dan digunakan sebagai kuisioner,
pedoman observasi dan wawancara.

Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis . analisis data menggunakan data statistik.
Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial induktif.

Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat
menggunakan tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart ( diagram
liangkaran), dan pictogram.

Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan.


Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang
telah terkumpul kemudian memberikan saran-saran terhadap masalah yang dipecahkan, saran
yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan penelitian yang ditetapkan.

C. Masalah

Masalah merupakan segala sesuatu yang akan diteliti. Masalah merupakan wilayah yang akan
menjadi perhatian peneliti, merupakan kondisi yang ingin ditingkatkan, merupakan kesulitan
yang ingin dieliminasi, dan pertanyaan yang perlu dicarikan jawabannya.

1. Sumber Masalah
Sumber masalah dapat diketahui dari
a. Ada penyimpangan antara pengalaman dengan yang terjadi sekarang
b. Ada penyimpangan dengan teori, rencana dan aturan
c. Ada Kompetisi
d. Ada pengaduan

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian (Research question) yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Perbedaan rumusan masalah dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang
digharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang
akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
1. Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian
menurut tingkat eksplanasi (level of explanation).
Rumusan masalah dapat dikelompokka menjadi 5 bentuk yaitu : rumusan masalah
deskriptif, komparatif, asosiatif, komparatif asosiatif dan structure.
E. Variabel Penelitian
1. Pengertian Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentu apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Macam-macam Variabel
a. Variabel independen/bebas
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yabng menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Variable dependen/terikat
Merupakan variabel yang dipenuhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.
c. Variabel Moderator
Adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan
antara variabel independen dan dependen.
d. Variabel Intervening
Adalah faktor-faktor yang secara teoritis mempengaruhi fenomena yang diteliti tetapi
tidak dapat diukur dan dimanipulasi. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara
yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen.
e. Variabel kontrol
Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak ditelilti.
Variabel kontrol sering digunakan soleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang
bersifat memmbandingkan.
F. Model Hubungan Antar Variabel
1. Model Hubungan Antar Variabel yang Sederhana
Model penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan dipenden.
Berdasarkan model hubungan antar variabel tersebut, maka dapat ditentukan
a. Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua, dan asosiatif ada satu yaitu :
1.) Rumusan masalah deskriptif (dua)
a) Bagaimana/seberapa besar nilai X ? (Kualitas alat praktik).
b) Bagaimana/ seberapa besar nilai Y? (Kualitas hasil pratis)
2.) Rumusan masalah asosiatif (satu)
a) Seberapa besar hubungan atau pengaruh kualitas alat dengan hasil praktis
siswa SMK ?
b. Teori yang digunakan ada dua, yaitu teori tentang alat alat kerja dan tentang
kualitas mhasil praktik permesinan.
c. Hipotesis yang dirumuskan ada dua macam hipotesis deskriptif dan hipotesis
asosiatif (hipotesis deskriptif sering tidak dirumuskan ).
1) Dua Hipotesis Deskriptif.
a) Kualitas alat yang digunakan oleh lembaga tersebut telah mencapai 70%
baik.
b) Kualitas barangn yang dihasilkan oleh lembaga tersebut telah mencapai
99% dari yang diharapkan.
2) Hipotesis Asosiatif
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas alat praktik bengkel
dengan kukalitas barang hasil praktik. Hal ini berarti bila kualitas alat praktik
bengkel ditingkatkan, maka kualitas hasil praktik bengkel yang digunakan akan
menjadi semakin tinggi (kata signifikan hanya digunakan apabila hasil uji
hipotesis akan digeneralisasikan ke populasi dinana sampel tersebut diambil).

d. Teknik analisis Data


Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis tersebut, maka dapat dengan mudah
ditentukan teknik statistik yang digunakan untuk analisis data dan menguji
hipotesis.
1) Untuk dua hipotesis deskriptif, bila datanya berbentuk interval dan ratio, maka
pengujian hipotesis menggunakan t-test one sampel.
2) Untuk hipotesis asosiatif, bila data ke dua variabe; berbentuk interval atau
ratio, maka menggunakan teknik statistik korelasi product moment.
2. Model Sederhana Berurutan
Dalam model ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapo hubungannya masih
sederhana.
Model hubungan variabel sederhana, menunjukkan hubungan antara satu variabel
independen dengan satu variabel dependen secara berurutan.
3. Model Ganda dengan Dua Variabel Independen
Dalam model ini terdapat dua variabel independen dan satu dependen. Dalam
paradigma ini terdapat 3 rumusan masalah deskriptif, dan 4 rumusan masalah asosiatif
(3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda ).
4. Model Ganda dengan Tiga Variabel Independen
Dalam hubungan variabel ini terdapat 3 variabel independen
5. Model Hubungan Variabel Ganda dengan Dua Variabel Dependen
6. Model Hubungan Variabel Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Dependen

G. Menemukan Masalah
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah,
yaitu dengan pohon masalah. Dengan analisis masalah melalui pohon masalah ini,
maka permasalahan dapat diketahui mana masalah yang penting, yang kurang penting
dan yang tidak penting. Melalui analisis masalah ini juga dapat diketahui akar-akar
permasalahnnya .

Anda mungkin juga menyukai