ان
ٍ َ بسْ ح
ُ ب
ِ َر
ُ مَ ق ْ
ال و
َ ُس م
ْ َّ
ش ال -
از َل
ِ ََ ن م ُ ۥ
ه ر
َ َّ
د َ ق و
َ ا رً و ُ ن ر
َ م
َ َ ق ْ
ٱل و
َ ء
ً ٓاَ ي ض
ِ س
َ مْ شَّ ٱل ل
َ عَ ج َ ى ذ
ِ َّ ه ُ َو ٱل
ْ اَّل
ِّ ك إِ بِٱل َح
ۚق َ ٰ
َ ِق ٱ ُ ذ ل هَّلل َ
َ اب ۚ َما َخل ْ
َ ين َوٱل ِح َس ۟
َ ِلِتَ ْعلَ ُموا َع َد َد ٱل ِّسن
ونَ ت لِقَ ْو ٍم يَ ْعلَ ُم ِ َٱل َءا ٰي
ْ ص ُل ِّ َيُف
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang
demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang mengetahui.
Empistemologi Islam
Epistemologi Islam yang berlandaskan tauhid mengacu pada patokan
berikut;
a. Kesatuan antara kebenaran wahyu dengan realitas, artinya tidak ada
yang bisa mengklaim sebagai kebenaran wahyu bila bertentangan
dengan realitas. Bila terjadi pertentangan antara wahyu dan
realitas, berarti penafsiran manusia terhadap wahyu Allah yang
tidak tepat, atau bisa disebabkan karena hasil temuan ilmu
pengetahuan yang keliru.
Empistemologi Islam
b. Kesatuan antara kebenaran hukum alam atau pola keteraturan alam
yang ditetapkan Allah (sunnatullah), yang menggambarkan bahwa
pencarian kebenaran yang bersifat saintifik tentang alam semesta
ciptaan Tuhan tidak boleh berhenti atau ditutup. Diperlukan
keterbukaan terhadap bukti-bukti saintifik tentang alam semesta
yang bersifat relatif, sampai ditemukan bukti-bukti baru.
Interrelasi lintas disiplin ilmu pengetahuan
Karena itu interrelasi lintas disiplin ilmu pengetahuan merupakan
sesuatu yang relatif dapat dilakukan,
• baik antara bidang-bidang keilmuan mengenai objek dan fenomena di
alam semesta (ayat-ayat kauniyah) yang dipelajari manusia dengan
memperhatikan sunnatullah (hukum keteteraturan di alam semesta
sesuai ketetapan Allah),
• maupun antara pengetahuan yang bersumber dari ayat qauliyah-
quraniyah wahyu Allah dengan ilmu pengetahuan modern.
Pendekatan Integrasi
Pendekatan integrasi untuk mencari titik temu kebenaran wahyu
dalam al Qur’an dengan bukti-bukti saintifik ilmu pengetahuan
modern,
• bersifat rasional menggunakan akal, meta-rasional akal yang dibantu
penghayatan ruhaniah qalbun, empirik dan metaempirik,
pengalaman inderawi dan ruhani,
• terhadap objek yang berbentuk fisik dan metafisik; materi dan
immateri
Pola-Pola Integrasi
Pola-pola Integrasi
1. Pola idealistik
• Digali dari khazanah pemikiran Islam mengacu pada hasil kajian
keilmuan Islam, seperti Tafsir, Hadis dan Hasil pemikiran para Ulama.
• Menggunakan metode deduktif dari ayat-ayat qauliyah.
2. Pola Pragmatis.
• Mengutamakan aspek praktis kegunaannya
• Diadopsi dari teori-teori sains modern
• Dilegalisasi atau justifikasi dari nash dengan melakukan verifikasi, pola
Islamisasi.
Pola pragmatis integrasi Islam lintas disiplin
ilmu
• Pola similarisasi: menyamakan begitu saja konsep-konsep sains
dengan konsep-konsep yang berasal dari Islam, padahal belum tentu
sama.
• Pola paralelisasi: menganggap paralel konsep yang berasal dari Islam
dengan konsep yang berasal dari sains modern karena kemiripan
konotasi, tanpa mencari titik identik antara keduanya.
• Pola komplementasi antara konsep pemikiran Islam dan sains
modern dengan saling mengisi, dan saling memperkuat, tetapi tetap
mempertahankan eksistensi masing-masing.
Pola pragmatis integrasi Islam lintas disiplin
ilmu
• Pola komparasi: membandingkan konsep atau teori sains modern
dengan konsep pemikiran Islam mengenai gejala dan fenomena yang
sama.
• Pola induktifikasi: asumsi-asumsi dasar dari teori-teori ilmiah yang
didukung oleh temuan-temuan empirik dilanjutkan ke arah pemikiran
teoritis-abstrak dan pemikiran metafisik dari pemikiran Islam.
• Pola verifikasi: mengungkapkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang
menunjang dan membuktikan kebenaran ajaran Islam.
Pesan al Qur’an tentang ciptaanNya Bagi
Pembuktian Saintifik.
Pesan al Qur’an tentang ciptaanNya Bagi Pembuktian Saintifik.
• Semua fenomena alam mengandung dimensi keilmuan yang tetap harus dilihat
tanpa mengabaikan unsur iman bagi pendekatan keilmuan terintegrasi dengan
melibatkan dimensi Ilahiah. (QS.10:101).
• Alam “berjalan” di atas sistem yang telah direncanakan dengan matang (QS.13:2)
dan mekanisme yang akurat (QS.55:5, 15:21, 25:2) dan seimbang (QS.10:5, 67:3).
• Penciptaan alam memiliki tujuan yang benar dan nyata (QS.6:73, 21:16, 23:115),
dan berorientasi kepada manusia (QS.2:29, 45:13, 67:15, 16:5, 57:25, 6:97).
Penjelasan al Qur’an tentang ciptaanNya
Penjelasan al Qur’an tentang ciptaanNya pada beragam bidang keilmuan;
• Proses penciptaan manusia (QS.23:12-16)
• Penciptaan makhluk hidup dari “air” (QS.24:45)
• Fenomena alam semesta (QS.39:21, 30:48, 2:164, 25:2)
• Ekonomi – kepemilikan: QS.51:19, 4:2,29,32
• Pendidikan & psikologi: QS.17:81-82, 45:18-20
• Hukum: QS.24:47,51. 33:36
• Politik: QS.4:58, 16:90, 5:8
• Sosiologi – keluarga: QS.24:32-33, 4:1, 2:233
• Kedokteran – kesehatan: QS.16:67,115, 2:173, 80:28-32
Patokan dan Langkah
Pelaksanaan Integrasi
Patokan dan Langkah Pelaksanaan Integrasi
ين
ٍ ك
ِ م
َّ ار
ٍ ر
َ َ ق يِ ف ً ةَ فطْ ُ ن ُ ه اَ نلْ ع
َ ج
َ م
َّ ُ ث
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim).
Proses penciptaan manusia QS 23:12-16
ض َغةَضَ fغةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُم ْطفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُم ْ ثُ َّم َخلَ ْقنَا النُّ ْ
هَّللا
ار َكُ f َ َ بَ تَ ف ۚ ر
َ خَ آ اً ق ْ
ل َ
خ ُ هاَ نْ أ َ
ش نَ أ م ُ ث ا محْ َ ل م اظَ ع ْ
ظا ًما فَ َكَ fس ْونَا ِ َ ً َّ
ال ِع َ
أَ ْح َس ُن ْال َخالِقِ َ
ين
Proses penciptaan manusia QS 23:12-16
Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu
yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.
Proses penciptaan manusia QS 23:12-16
ون ُ َ ٰ
َ ل َميِّتf َد ذلِ َكfثُ َّم إِنَّ ُكم بَ ْع
َ
Kemudian setelah itu, sesungguhnya kamu pasti
mati.
َ هَّللا ُ الَّ ِذي ي ُْر ِس ُل ال ِّريَا َح فَتُثِي ُر َس َحابًا فَيَ ْب ُسطُهُ فِي ال َّس َما ِء َك ْي
ف يَ َشا ُء
اب بِ ِه َمن يَ َشا ُء َ ص َ َق يَ ْخ ُر ُج ِم ْن ِخاَل لِ ِه ۖ فَإِ َذا أ
َ َويَ ْج َعلُهُ ِك َسفًا فَتَ َرى ْال َو ْد
َ ِم ْن ِعبَا ِد ِه إِ َذا هُ ْم يَ ْستَ ْب ِشر
ُون
Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka
apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-
tiba mereka bergembira.
Fenomena alam semesta QS 2:164
ار
ِ َ ه َّ نال و
َ ل
ِ ْ
ي َّ ل ال ف
ِ اَلِ ت ْ
اخ وَ ض
ِ ْ
ر َ أْل ا و
َ ت
ِ ا و َ ا م
َ َّ
س ال ق
ِ ْ
ل خ َ ي ِ ف ن َّ إِ
اس َو َما أَن َز َل هَّللا ُ ِم َن َ َّ نال ع
ُ َ ف ن ي ا
َ ِ َِ َم ب ر ح ْ ب ْ
ال ي ف
ِ ِ ي ر ْ
ج َ ت ي َّ
َو ِ ِ
ت ال ك ْ
ل ُ ف ْ
ال
ث فِيهَا ِمن ُك ِّل ض بَ ْع َد َم ْوتِهَا َوبَ َّ َ ْ
ر َ أْل ا ه ب ا ي ح َ
ال َّس َما ِء ِمن َّما ٍء فَأ َ ِ ِ
ْ
ب ْال ُم َس َّخ ِر بَ ْي َن ال َّس َما ِء اح َوال َّس َحا ِ ِ َ ي ر ِّ ال يف ِ ر
ِ ْ
ص َ ت و َ ة
ٍ َّ ب ا دَ
ونت لِّقَ ْو ٍم يَ ْعقِلُ َ ض آَل يَا ٍ ِ رْ َ أْل َوا
Fenomena alam semesta (QS.39:21, 30:48,
2:164, 25:2)
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan
siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat
bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu
dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia
tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu)
sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang
yang mengerti.
Fenomena alam semesta QS 25:2
ُض َولَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َولَ ًدا َولَ ْم يَ ُكن لَّه ِ ر ْ َ أْل ا و
َ ت
ِ ا وَ ا م
َ َّ
س ال ُ
ك ْ
ل م
ُ ُ هَ ل ي ذ
ِ َّ ال
2 – را ً ق ُك َّل َش ْي ٍء فَقَ َّد َرهُ تَ ْق ِدي َ َك َو َخل ْ ْ
ِ ُ فِيfَش ِري ٌك
ل م ال
Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak
ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan
segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.
QS 11:52
َويَا قَ ْو ِم ا ْستَ ْغفِرُوا َربَّ ُك ْم ثُ َّم تُوبُوا إِلَ ْي ِه ي ُْر ِس ِل ال َّس َما َء َعلَ ْي ُكم
َ – ِّم ْد َرا ًرا َويَ ِز ْد ُك ْم قُ َّوةً إِلَ ٰى قُ َّوتِ ُك ْم َواَل تَتَ َولَّ ْوا ُم ْج ِر ِم
ين
Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu
bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia
akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling
menjadi orang yang berdosa.”
QS 71:11 – 12
ب اَل يَ ْعلَ ُمهَا إِاَّل هُ َو ۚ َويَ ْعلَ ُم َما فِي ْالبَ ِّر َو ْالبَ ْح ِر َو ِعن َدهُ َمفَاتِ ُح ْال َغ ْي ِ
ض
ِ ْ
ر َ أْل ا ت
ِ ا م
َ ُ لُ ظ يِ ف ة
ٍ َّ بحَ اَل و
َ ا َ ه م
ُ َ ل ْ
ع َ ي اَّلِ إ ة
ٍ َ ق ر
َ وَ ن م
ِ ُ ط ُ ق ْ
س َ ۚ َو َما ت
ب ُّمبِي ٍن س إِاَّل فِي ِكتَا ٍ َ َ ِ ٍبا ي اَل و ب
ٍ ْ
ط َواَل َر
QS 6:59
Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang
mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di
laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya.
Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu
yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh).
QS Al-Hadid 57:3