Dorongan keinginan
reaktif manusia untuk
menjawab pertanyaan
atau memecahkan
masalah dalam
kehidupan
5
Penetapan Masalah
Konseptual
Kesenjangan Harapan
dan Kenyataan
Data Empirikal
PENGERTIAN METODE PENELITIAN
MASALAH ???
– Variabel Dependen
– Variabel Independen
– Variabel Moderating
– Variabel Intervening/Mediating
– Variabel Ekstani (Extaneous Variabel)
Secara konseptual, variabel dapat kita bagi
menjadi 4 bagian utama :
Tingkat
persaingan
Moderating Variable
Penelitian Historis : Penelitian yang meliputi kegiatan
penyelidikan, pemahaman, dan penjelasan keadaan yang
telah lalu.Tujuan penelitian ini adalah : mencapai sebab,
dampak atau perkembangan dari kejadian yang telah lalu
yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan kejadian
sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.
Penelitian Deskriptif :
Penelitian untuk mengetahui nilai 1 variabel tanpa
membuat perbandingan atau berusaha menghubungkan
dengan variabel lain. Tipe yang paling umum dari
penelitian Deskriptif ini adalah : penilaian sikap/pendapat
terhadap individu, organisasi, keadaan ataupun prosedur.
Penelitian Korelasional : (X ↔Y)
Penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat
hubungan/asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta
seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang
diteliti. Adapun penelitian Korelasi tidak menjelaskan
sebab akibat, tetapi hanya menjelaskan ada/tidak
hubungan antara variabel yang diteliti.
Syawaluddin
STIE PMCI
BAB I PENDAHULUAN
Contoh :
a. Untuk Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tambahan kepada
perusahaan yang berkaitan dengan masalah kompensasi dan penempatan kerja
terhadap loyalitas kerja karyawan sehingga perusahaan berkesempatan untuk
mengevaluasi kebijakan yang kurang sempurna.
b. Untuk Peneliti
Manfaat dari penelitian ini adalah : untuk memperoleh lebih banyak
pengetahuan, pemahaman dan pengalaman praktis peneliti di bidang ilmu
manajemen sumber daya manusia.
c. Untuk STIE PMCI
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan studi
kepustakaan, pembelajaran dan memperkaya penelitian ilmiah di
STIE PMCI, khususnya Program Studi Manajemen.
dan seterusnya.
2.4. Penelitian yang Relevan
BUDAYA ORGANISASI
KOMITMEN
ORGANISASI
PERILAKU
KEPEMIMPINAN
2.6. Hipotesis
Sederhana
Dapat diuji
Menyatakan keterkaitan antara dua variabel atau lebih
Harus sesuai dengan fakta
Dugaan sementara/jawaban sementara
terhadap hal-hal yang dipertanyakan di
dalam rumusan masalah/tujuan penelitian.
Contoh.
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah:
Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan kepada
responden terpilih yaitu mahasiswa STIE PMCI yang
memakai smartphone merek BlackBerry dan wawancara
(interview).
Variabel penelitian
Variabel penelitian mencakup variabel apa yang akan diteliti,
Contoh: Penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel bebas yaitu :
biaya (X1) dan piutang usaha (X2) serta variabel terikat adalah laba
(Y).
Definisi Operasional
5.1. Kesimpulan
Sub bab ini berisi pernyataan singkat dan akurat yang dapat
menjawab permasalahan penelitian dan pembuktian singkat
terhadap hipotesis (jika penelitian menggunakan hipotesis).
Kesimpulan merupakan jawaban terhadap masalah penelitian
dan sedapat mungkin terkait erat dengan tujuan penelitian.
Dalam mengemukakan kesimpulan, peneliti tidak
diperkenankan menyimpulkan sesuatu apabila
pembuktiannya tidak terdapat dalam pembahasan.
5.2. Saran
Sub bab ini berisi saran teoritis maupun praktis yang perlu
disampaikan pada pihak-pihak yang terkait dengan topik
penelitian. Saran-saran yang diajukan peneliti merupakan
manifestasi dari keinginan peneliti untuk sesuatu yang belum
dilakukan dan layak untuk dilaksanakan, namun harus terkait
dengan masalah dan pembahasan atas masalah penelitian.
Peneliti ada baiknya juga mengemukakan keterbatasan-
keterbatasan dari hasil penelitian, dan untuk itu perlu memberi
saran apa yang seharusnya dilakukan sebagai penelitian
lanjutan.
TATA CARA PENGETIKAN SKRIPSI
Jenis Huruf :
a. Naskah diketik dengan menggunakan huruf Times New Roman dengan font
12.
b. Penggunaan huruf miring dapat digunakan pada tujuan tertentu, seperti
istilah asing, judul buku dalam daftar pustaka, nama latin, bahasa asing, dan
istilah / bahasa daerah yang sulit diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
c. Penulisan judul bab menggunakan huruf besar (kapital), ditebalkan dan
diletakkan di bagian tengah atas halaman tanpa diakhiri dengan titik. Setiap
bab baru ditulis pada halaman baru. Sedangkan untuk sub judul ditulis dari
pinggir kiri dengan huruf tebal dan hanya huruf pertama dari setiap kata
yang menggunakan huruf kapital, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat
pertama sesudah sub bab dimulai dengan alinea baru.
Bilangan dan Satuan
a. Semua bilangan diketik dengan angka, misalnya 10 g
bahan, kecuali pada permulaan kalimat dan angka
tunggal (angka satuan) yang menjadi bagian kalimat,
harus ditulis dengan huruf.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan
dengan titik, misalnya berat telur 50,5 g.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya huruf
kecil tanpa titik dibelakangnya, misalnya m, g, kg, cal.
Jarak Antar Baris (Spasi)
– Jarak antar baris dibuat dua spasi (kecuali abstrak, kutipan
langsung lebih dari empat baris, judul tabel dan gambar
serta daftar pustaka yang lebih dari satu baris, dibuat satu
spasi).
– Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan tajuk
bab (misalnya PENDAHULUAN) adalah dua spasi.
– Jarak antara tajuk bab (Judul bab) dengan teks pertama isi
naskah atau antara tajuk bab dengan tajuk sub bab adalah
empat spasi.
– Jarak antara tajuk sub bab (Judul bab) dengan baris pertama teks isi
naskah adalah dua spasi.
– Jarak antara baris akhir teks isi dengan tajuk sub berikutnya adalah
empat spasi.
Batas Tepi dan Alinea Baru
Batas pengetikan (margin) untuk masing-masing sisi kertas berjarak:
a. 4 (empat) cm dari tepi kiri kertas
b. 3 (tiga) cm dari tepi atas kertas
c. 3 (tiga) cm dari tepi kanan kertas, dan
d. 3 (tiga) cm dari tepi bawah kertas
Pengetikan menggunakan format rata kiri dan rata kanan.
Setiap kata pertama dari alinea baru ditulis masuk ke kanan sebesar 7
(tujuh) ketukan atau satu tab (1,27 cm).
Rincian ke bawah
- Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus ke
bawah, pakailah nomor urut dengan angka atau huruf
sesuai dengan derajat rincian. Penggunan garis
penghubung (-) atau bullets yang ditempatkan di depan
rincian tidaklah dibenarkan.
- Berikut contoh pengetikan.
Bab I, II dst (di tengah/Romawi)
Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf
Penomoran bab menggunakan angka Romawi kapital di
tengah halaman, Judul Bab dengan menggunakan huruf
besar (misalnya BAB I)
1. Penomoran sub bab menggunakan angka Arab
diketik pada pinggir sebelah kiri (misalnya 2.1, 2.2 dst)
2. Penomoran anak sub bab disesuaikan dengan nomor
bab (misalnya 2.1.1, 2.1.2 dst).
Judul Subbab dan Sub-subbab dengan menggunakan
huruf besar hanya pada tiap awal kata
3. Penomoran bukan sub bab dilakukan dengan angka
Arab dan tanda kurung, misalnya 1), 2) dst. Untuk anak
sub bab bukan sub bab adalah (1), (2) dst.
Contoh :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Tentang Kinerja
2.1.1. Pengertian Kinerja
dst.
Penomoran Halaman
1. Bagian awal skripsi, nomor halaman mempergunakan angka
Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) dan ditempatkan di bagian
tengah bawah.
2. Bagian utama dan akhir skripsi, pada setiap awal bab
penomoran halaman menggunakan angka dan ditempatkan di
tengah halaman bagian bawah, sedangkan untuk halaman
selanjutnya nomor halaman ditempatkan di tepi sebelah kanan
atas (2, 3, 4, dan seterusnya)
3. Jumlah halaman skripsi, terhitung dari BAB
PENDAHULUAN hingga BAB KESIMPULAN DAN SARAN
minimal berjumlah 70 halaman (bagian utama), tidak termasuk
bagian awal dan bagian akhir.
Kutipan
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian,
hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis
dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan
di teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama
pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya.
a. Penulisan kutipan nama orang yang sebaiknya dilakukan nama
terakhir dari penulis buku tersebut.
Misalnya: Buchari Alma hanya dibuat Alma (2018:12)……., Henry
Simamora hanya dibuat Simamora (2019:13).
b. Jika kutipan terdiri dari dua pengarang maka diletakkan kata
“dan” di antara kedua pengarang.
Misalnya: Menurut Alma dan Simamora (2019:14).
c. Jika kutipan lebih dari dua pengarang maka dibuat dkk. atau et
al.
Misalnya: Menurut Alma, dkk., (2018:15),
Menurut Robbins, et al., (2018:15).
d. Jika kutipan satu pengarang terdapat dua buku dalam satu
tahun maka penulisannya adalah: Menurut Alma (2020a:6) dan
Alma (2020b:17).
e. Jika jumlah kata kutipan tidak lebih dari empat baris, kutipan
tersebut diketik dengan jarak dua spasi dan diberi tanda kutip “ “
pada awal dan akhir kutipan.
Contoh:
Menurut Riyanto (2017:214), ”Sumber dana dapat dibedakan menjadi
sumber dana perusahaan intern dan sumber dana perusahaan ekstern.”
f. Jika dalam kutipan terdapat tanda kutip, maka digunakan tanda kutip
tunggal (‘…’):
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan
semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan semakin rendah tingkat
partisipasi karyawan di daerah perkotaan,” (Soewignyo, 2016:101).
g. Jika jumlah kata kutipan lebih dari empat baris, kutipan diketik pada garis
baru, sejajar dengan awal alinea baru, berjarak satu spasi, dan tanpa tanda
petik.
Contoh : Menurut James (2018:31) berbicara secara umum, keputusan perilaku
konsumen mempunyai langkah-langkah berikut ini:
1. Pengenalan kebutuhan-konsumen mempersepsikan perbedaan
antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai
untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.
2. Pencarian informasi-konsumen mencari informasi yang disimpan
di dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi
yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).
3. Evaluasi alternatif-konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan
dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga
alternatif yang dipilih.
h. Jika kutipan memakai bahasa asing, kutipannya ditulis dalam
huruf miring.
Contoh:
Berkenaan dengan peradaban, Huntington (2019:303)
mengatakan sebagai berikut:
The overriding lesson of the history of civilization, however,is
that many things are probable but nothing is inevitable.
Civilizations can and have reformed and renewed themselves.
The central issue for the West is whether, quite apart from any
external challenges, it is capable of stoping and reversing the
internal processes of decay.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang bersumber dari
pendapat/ide/tulisan seseorang tetapi dituangkan dalam gaya
bahasa atau kalimat penulis (mahasiswa). Dengan kata lain,
penulis (mahasiswa) mengungkapkan pengertiannya sendiri
mengenai pendapat/ide/tulisan seseorang mengenai topik tertentu.
Gambar
Gambar, grafik, foto dan sejenisnya diberi nomor urut tersendiri dengan angka
Arab. Semua gambar dan sejenisnya disebut sebagai gambar (artinya tidak
dibedakan) dan diberi nomor urut (Misal: Gambar 2.1, dan seterusnya).
Pembuatan gambar pada dasarnya memperhatikan hal – hal berikut:
1. Gambar tidak boleh dipenggal
2. Keterangan gambar dapat pula dituliskan pada tempat – tempat yang kosong
di dalam gambar atau di bagian bawah gambar. Keterangan gambar jangan
ditulis pada halaman lain.
3. Gambar yang dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas
gambar diletakkan di sebelah kiri kertas.
4. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan sewajarnya (jangan terlalu
kurus atau terlalu gemuk).
5. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
intrapolasi atau ekstrapolasi.
6. Letak gambar harus diatur simetris.
7. Judul gambar diletakkan 2 spasi di bawah gambar, diawali dengan tulisan
Gambar dan angka Arab serta titik, selanjutnya ditulis judul gambar dengan
huruf kapital pada huruf awal kata pertama saja tanpa diakhiri tanda titik.
Keseluruhan judul ini ditempatkan simetris di bawah gambar dan jika lebih
dari 1 baris maka baris ke-2 dan seterusnya ditulis mulai tepat di bawah huruf
pertama nama judul dengan jarak antar baris 1 spasi.
8. Gambar yang dikutip dari pustaka, juga dicantumkan nama
penulis dan tahun publikasi serta nomor halaman yang dikutip
dan diletakkan di bawah gambar, sejajar dengan sisi kiri gambar.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah Kesimpulan
dan Saran. Seluruh sumber kepustakaan yang dirujuk dalam
tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka.
Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak
dirujuk di dalam tulisan atau sebaliknya, beberapa sumber
kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan tetapi tidak
dimasukkan ke dalam Daftar Pustaka.
Daftar Pustaka adalah daftar dari publikasi ilmiah yang telah
dibaca oleh penulis, dan dirasa perlu bagi penulis untuk
mencantumkan namanya dalam Daftar Pustaka. Yang boleh
dituliskan disini adalah referensi yang benar‐benar dikutip
(dituliskan) dalam skripsi. Bahan bacaan yang sekedar dibaca
untuk memperluas pemahaman penulis dan yang tidak
dicantumkan dalam skripsi tidak boleh dimasukkan dalam
Daftar Pustaka.
Penulisan daftar pustaka secara umum mengikuti ketentuan
dari model Chicago Style yang telah banyak digunakan di
seluruh dunia dan diterapkan banyak universitas di Indonesia.
a. Dalam penulisan daftar pustaka, gelar pengarang
tidak dicantumkan.
b. Daftar referensi disusun menurut abjad
(alphabetical order) dengan satu spasi dan tidak
diberi nomor urut.
c. Dari satu referensi ke referensi lainnya diberi jarak
dua spasi.
d. Ketik baris pertama dari setiap referensi rata kiri,
dan baris selanjutnya (jika lebih dari satu baris)
menjorok ke dalam 7 (tujuh) ketukan dari margin
kiri baris pertama.
Penulisan sumber acuan dalam Daftar Pustaka mengikuti aturan-aturan
berikut:
1. Pustaka yang berasal dari buku
a. Pustaka yang berasal dari buku teks pada prinsipnya ditulis secara berturut-
turut dan dipisahkan dengan titik (.) yang meliputi: (1) nama pengarang ditulis
dengan urutan: nama akhir diikuti dengan tanda koma, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik. (2) tahun penerbitan. (3) judul buku, termasuk
sub judul, dicetak miring. (4) edisi. (5) tempat penerbitan: dan (6) nama
penerbit.
Huruf kapital digunakan pada setiap awal kata dari judul karya (kecuali kata
sandang).
Contoh Pengarang tunggal:
Sawir, Agnes. 2019. Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
b. Bila buku tersebut ditulis oleh dua orang pengarang, pada penulisan nama
pengarang disisipkan kata “dan” atau “and” di antara nama dua pengarang
tersebut, nama pengarang ditulis lengkap tanpa gelar.
Contoh:
Dwiloka, Bambang dan Riana Rati. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.