Anda di halaman 1dari 4

PERUMUSAN MASALAH

Dalam perumusan masalah perlu memperhatikan bentuk-bentuk masalah. Sugiyono (2000)


menyebutkan ada tiga bentuk masalah yaitu masalah deskriptif, komparatif, dan masalah
asosiatif.

1. Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
(variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan
variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang
lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.
Contoh rumusan masalah deskriptif:
a. Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan hukum?
b. Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga?
c. Seberapa tinggi tinggi tingkat kepuasan konsumen dan apresiasi masyarakat terhadap
pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan?
Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa setiap pertanyaan penelitian berkenaan dengan
satu variabel atau lebih secara mandiri (bandingkan dengan masalah komparatif dan
asosiatif).

2. Rumusan Masalah komparatif


Masalah komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada
waktu yang berbeda.

Contoh rumusan masalahnya sebagai berikut:

a. Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri dengan swasta? (satu
variabel pada dua sampel)
b. Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai swasta nasional dan
perusahaan asing? (dua variabel pada dua sampel)
c. Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota, desa dan
gunung? (satu variabel pada tiga sampel)
d. Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antar murid yang berasal dari
keluarga Guru, Pegawai Swasta, dan Pedagang? (dua variabel pada tiga sampel)
e. Adakah perbedaan kompetensi profesional guru dan kepala sekolah antara SD, SMP, dan
SLTA ? (satu variabel untuk dua kelompok, pada tiga sampel)
3. Rumusan Masalah asosiatif

Masalah asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antara dua
variabel atau lebih. Hubungan tersebut bisa simetris, kausal, maupun hubungan timbal
balik.

a. Hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersamaan. Jadi bukan hubungan kausal ataupun interaktif.

Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - hub. Simetris

1) Adakah hubungan antara banyaknya semut dipohon dengan tingkat manisnya


buah?
2) Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan?

b. Hubungan kausal adalah hubungan yanga bersifat sebab akibat. Dalam hal ini ada
variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen. Variabel independen
mempengaruhi variabel dependen.

Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - Hubungan kausal

1) Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?


2) Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja karyawan?
3) Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak?
(pendidikan orang tua merupakan variabel independen dan prestasi belajar
merupakan variabel dependen)
4) Seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala SMK terhadap kecepatan lulusan
memperoleh pekerjaan? (kepemimpinan merupakan variabel independen dan
kecepatan memperoleh pekerjaan merupakan variabel dependen)

c. Hubungan timbal balik atau interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
Disini tidak diketahui mana variabel dependen dan variabel independen..

Contoh Rumusan Masalah Asosiatif - Hubungan timbal balik atau interaktif

1) Hubungan antara motivasi dengan prestasi. Disini dapat dinyatakan motivasi


mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi.
2) Hubungan antara kecerdasan dengan kakayaan. Kecerdasan dapat menyebabkan
kaya, demikian juga orang kaya dapat meningkatkan kecerdasan karena gizi
terpenuhi.
TUJUAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

1. Tujuan Penelitian Kualitatif

Terdapat beberapa tujuan dari penelitian kualitatif yaitu diantaranya:

a. Menjelaskan

Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena
dengan lebih mendalam dengan melakukan pengumpulan data dan menganalisa data serta teori
yang sedang diteliti. Menjelaskan juga dapat diartikan sebagai menganalisa data serta fakta yang
sudah digali sebelumnya dalam bentuk analisa yang mendalam dan rinci dimana terkait dengan
topik penelitian.

b. Memverifikasi Teori

Selain menjelaskan, penelitian kualitatif umumnya bertujuan untuk memverifikasi teori. Teori
yang dijabarkan dan menjadi dasar dari penelitian akan diuji kebenarannya yang nantinya dapat
diketahui berdasarkan hasil. Berbeda dengan peneliian kuantitatif, penelitian kualitatif ini teori
sudah disusun sejak awal sehingga sangat memungkinkan juga dalam penelitian ini
memunculkan teori baru.

2. Tujuan Penelitian Kuantitatif 

Berdasarkan dari perspektif tujuannya, penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin.


Diantaranya bertujuan untuk mengembangkan model matematis, dimana penelitian ini tidak
sekedar menggunakan teori yang diambil dari kajian literatur atau teori saja, tetapi juga penting
sekali untuk membangun hipotesis yang memiliki keterhubungan dengan fenomena alam yang
akan diteliti. 

Jadi penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan penting dalam melakukan pengukuran.
Bagaimanapun juga, pengukuran sebagai pusat penelitian, karena dari hasil pengukuran akan
membantu dalam melihat hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dengan hasil
data secara kuantitatif. 
Adapun tujuan lain, yaitu membantu dalam menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah
populasi. Termasuk pula membantu dalam menentukan desain penelitian. Membicarakan desain
penelitian kuantitatif, memiliki dua bentuk, yaitu studi deskriptif dan studi eksperimental. 

Dikatakan penelitian studi deskriptif apabila peneliti hanya melakukan uji relasi antar variabel
hanya sekali saja. Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian studi eksperimen apabila peneliti
melakukan pengukuran antar variabel dilakukan sebelum dan sesudah penelitian. Jadi,
pengukuran sebelum dan sesudah ini tidak lain dilakukan untuk mengetahui sebab akibat.

Dapat diambil kesimpulan penelitian kualitatif adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan
menafsirkan data non-numerik. Sementara itu, penelitian kuantitatif melibatkan proses
pengumpulan dan analisis data numerik secara obyektif untuk menggambarkan, memprediksi,
atau mengontrol variabel yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai