Anda di halaman 1dari 7

RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

MASALAH

Masalah penelitian merupakan suatu yang pasti, di mana masalah tersebut merupakan
sesuatu yang akan diteliti. Masalah merupakan wilayah yang akan menjadi perhatian
peneliti, merupakan kondisi yang ingin ditingkatkan, merupakan kesulitan yang ingin
dieliminasi, dan merupakan pertanyaan yang perlu dicarikan jawabannya.Penelitian
secara umum bertujuan untuk memecahkan masalah yang ditemui. Penelitian murni
maupun terapan berangkat dari permasalahan yang ditemukan. Pada penelitian terapan,
hasil penelitian langsung dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
Proses memilih masalah ini merupakan proses yang paling sulit dalam penelitian
(Tuckman, 1988). Bila dalam penelitian telah ditemukan masalah yang benar-benar
menjadi permasalahan dalam bidang tertentu, maka dapat dikatakan penelitian itu telah
terselesaikan sekitar 50%.

Sumber Masalah

Masalah dapat didefinisikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya (diharapkan)


terjadi dengan hal yang sesuangguhnya (benar-benar) terjadi, antara teori dengan praktik,
antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan realisasi. Masalah dapat
diketahui atau dicari karena hal-hal berikut:

1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.

2. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.

3. Terdapat pengaduan atau feedback dari orang yang terkait.

4. Terdapat kompetisi dengan pihak-pihak terkait.

Masalah dapat ditemukan dengan melakukan pengamatan pada kegiatan bisnis, membaca
atau menelaah buku, ataupun menelaah hasil penelitian sebelumnya.

RUMUSAN MASALAH

Menurut Sugiono (2016), rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian


(research question) yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan, pengolahan,
dan analisis data dalam kegiatan penelitian. Pertanyaan penelitian merupakan Langkah
awal yang sangat penting pada setiap penelitian. Pertanyaan penelitian merupakan
panduan bagi peneliti untuk mengumpulkan berbagai jenis informasi yang diperlukan.
Pertanyaan penelitian juga akan memandu peneliti dalam melakukan analisis data.
Menurut Bahri (2018), rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terinci
mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan indentifikasi dan
pembatasan masalah. Jadi rumusan masalah dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan
yang menjelaskan lingkup penelitian secara keseluruhan. Rumusan masalah juga dapat
berupa kalimat pernyataan (tidak selalu pertanyaan) namun juga akan memandu peneliti
dalam melakukan penelitian.

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi pada kenyataan. Rumusan masalah secara umum
merupakan pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui proses penelitian.
Masalah berkaitan erat dengan rumusan masalah karena setiap rumusan masalah
berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diindentifikasi.

Rumusan penelitian yang baik harus dilakukan dengan cara berikut:

1. Masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang


menjelaskan hubungan antara variable penelitian.

2. Rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan
hubungannya dengan variable lain jika ada.

3. Rumusan masalah hendaknya dijelaskan secara padat dan tidak memiliki makna
ganda.

4. Rumusan masalah digunakan sebagai dasar dalam menentukan hipotesis penelitian.

5. Rumusan masalah harus sesuai dengan judul dan tujuan penelitian. Misalnya rumusan
masalah: Bagaimana pengaruh motivasi dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan,
tujuan penelitian: untuk mengetahui pengaruh motivasi dan budaya kerja terhadao
kinerja karyawan, judul penelitian: pengaruh motivasi dan budaya kerja terhadap
kinerja karyawan.

6. Rumusan masalah dapat diuji secara empiric, di mana memungkinkan untuk


dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan jawaban atau solusi atas
permasalahan yang diangkat.
7. Bermanfaat untuk pengambangan ilmu serta pemecahan masalah.

Fungsi Rumusan Masalah

1. Sebagai penyebab suatu penelitian dilakukan

2. Sebagai pedoman yang menentukan arah dan fokus penelitian.

3. Sebagai penentu jenis data dan Teknik analisis yang akan digunakan dalam oenelitian.

Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian

1. Rumusan masalah deskriptif

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya satu atau lebih variable.
Peneliti tidak membuat perbandinganvariabel pada sampel yang lain dan mencari
hubungan variable itu dengan variable yang lain. Penelitian ini selanjutnya dinamakan
penelitian deskriptif.

Contoh:

- Seberapa tinggi tingkat kinerja karwayan PT Maju Sejahtera?

- Bagaimana sikap pimpinan terhadap pegawai yang melakukan mogok kerja?

- Bagaimana kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan dari instansi


Kesehatan milik pemerintah?

2. Rumusan masalah komparatif

Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang


membandingkan keberadaan satu variable atau lebih pada sampel yang berbeda atau
pada waktu yang berbeda.

Contoh:

- Adakah perbedaan kinerja antara Pegawai Negeri, BUMN, dan Swasta? (satu
variabel pada tiga sampel)

- Adakah perbedaan kompetensi dan disiplin kerja antara pegawai nasional dan
perusahaan asing? (dua variable pada dua sampel)

- Adakah kesamaan cara promosi PT Maju Sejahtera dan PT Maju Berkembang?


(satu variable pada dua sampel)
3. Rumusan masalah asosiatif

Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan
yaitu:

a. Hubungan simetris, suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang secara
kebetulan muncul bersama. Contoh:

o Adakah hubungan antara jenis kelamin dengan jurusan kuliah yang


dipilih?

o Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat


manisnya buah?

o Adakah hubungan antara banyaknya AC di ruangan dengan produktivitas


kerja pegawai?

b. Hubungan kausal, suatu hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi pada hubungan
ini terdapat variable independent (variable yang mempengaruhi) dan variable
dependent (variable yang dipengaruhi). Contoh:

o Apa pengaruh sistem penggajian dengan prestasi kerja?

o Seberapa besar pengaruh besarnya jumlah pajak yang dibayarkan dengan


tingkat pelaporan pajak?

o Apa pengaruh kurikulum pada tingkat prestasi mahasiswa?

c. Hubungan resiprokal/timbal-balik, hubungan yang bersifat saling mempengaruhi,


tidak diketahui secara pasti variable independent dan variable dependent nya.
Contoh:

o Hubungan antara motivasi dan prestasi. Dapat dinyatakan motivasi


mempengaruhi prestasi, namun suatu waktu prestasi juga dapat
mempengaruhi motivasi.

o Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. Dapat dikatakan


kecerdasan dapat mengantarkan menuju kekayaan, namun kekayaan dapat
membantu menciptakan kecerdasan dengan asupan gizi penting yang
terpenuhi.
4. Rumusan masalah komparatif-asosiatif

Rumusan masalah komparatif-asosiatif adalah rumusan masalah yang menanyakan


perbandingan korelasi antara dua atau lebih variable pada sampel atau populasi yang
berbeda.

Contoh:

- Adakah perbedaan kuaslitas pelayanan dengan nilai penjualan pada Toko A dan
Toko B?

- Adakah perbedaan pengaruh kepeminpinan terhadap kinerja pegawai antara


Lembaga Swasta dan Pemerintah?

5. Rumusan masalah struktural

Rumusan masalah structural adalah rumusan masalah yang bersifat menanyakan


validitas struktur hubungan antara dua variable atau lebih yang memiliki variable
intervening (variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur).

Contoh:

- Bagaimana pengaruh kepuasan kerja sebagai variable intervening pada hubungan


partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja karyawan?

RUMUSAN MASALAH PENELITIAN KUALITATIF

Pada penelitian kualitatif, kelima jenis rumusan masalah tersebut terkait dengan variable
penelitian, sehingga rumusan masalahnya lebih spesifik. Rumusan masalah pada penelitian
kualitatif merupakan kondisi sementara yang akan berkembang setelah peneliti masuk lapangan
atau situasi social tertentu. Pertanyaan penelitian tidak dibuat atas dasar definisi operasional
dari suatu variable penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud
untuk memahami gejala yang kompleks, interaksi social yang terjadi, dan kemungkinan
ditemukan hipotesis atau teori baru.

Contoh:

- Apakah kesulitan dalam pelaporan pajak yang terjadi dalam pandemic Covid-19?
(rumusan masalah deskriptif)
- Apakah kesulitan ekonomi pada UMKM karena Covid-19 memiliki kesamaan
dengan situasi krisis 2008? (rumusan masalah komparatif)
- Apakah penurunan omset UMKM di bidang pariwisata disebabkan oleh situasi
pandemic Covid-19? (rumusan masalah kausal)

Sumber:
1. Metode Penelitian Manajemen by Dr. Sugiyono (2016)
2. Metodologi Penelitian Bisnis by Syaiful Bahri (2018)

Anda mungkin juga menyukai