Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

METODE PENELITIAN KUANTITATIF


PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian
Pendidikan

Dosen Pengampu :

ABDUL RAZAK, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

KELOMPOK V

1. TITIK JULIANA 1511305030


2. ZIADAH 1511305039
3. MARIYAM 1511305032
4. FITRI 1511305043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA
2017
METODE PENELITIAN KUANTITATIF

A. Proses Penelitian Kuantitatif


Setiap penelitian kuantitatif berangkat dari masalah yang dibawa oleh peneliti dan
masalah tersebut harus jelas. Setelah masalah di identifikasi maka masalah tersebut di
rumuskan dan umumnya dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan rumusan masalah maka
peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jawaban terhadap rumusan
masalah yang baru menggunakan teori disebut hipotesis, maka hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya berdasarkan data dari lapangan.
Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan peneliti.
Untuk mencari data peneliti menggunakan intrumen penelitian. Instrumen untuk
pengumpulan data menggunakan test dan non test, yang non test yaitu berupa kuesioner,
observasi dan wawancara.
Data yang sudah terkumpul selanjutnya di analisis. Dalam penelitian kuantitatif
analisis data menggunakan statistik. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan
pembahasan. Penyajian data dapat menggunakan tabel, grafik garis, grafik batang,
diagram lingkaran dan pictogram.
Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat
disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah
berdasarkan data yang telah terkumpul. Selanjutnya memberikan saran-saran berdasarkan
kesimpulan hasil penelitian.

B. Masalah
Seperti yang telah dikemukan bahwa setiap penelitian yang akan dilakukan harus
selalu berangkat dari masalah. Menemukan masalah dalam penelitian merupakan
pekerjaan yang tidak mudah, tetapi setelah masalah di temukan maka penelitian akan
segera dapat dilakukan.
1. Sumber Masalah
Masalah diartikan sebagai penyimpangan antara teori dengan praktek, antara aturan
dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan.
a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
c. Ada pengaduan
d. Ada kompetisi

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannnya
melalui pengumpulan data.
1. Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
a. Rumusan masalah deskriftif
Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan
variabel mandiri, baik hanya satu variabel atau lebih. Jadi peneliti membuat
perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan mencari hubungan variabel
itu dengan variabel yang lain.
Contoh : Seberapa tinggi minat baca dan lama belajar rata-rata per hari murid-
murid sekolah di Samarinda?
b. Rumusan masalah Komparatif
Adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang
berbeda.
Contoh : adakah perbedaan prestasi belajar antara murid dari sekolah negeri dan
swasta (variabel penelitian adalah prestasi belajar pada dua sampel yaitu sekolah
negeri dan swasta).
c. Rumusan masalah Asosiatif
Adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara
dua variabel atau lebih.
Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu:
1). Hubungan simetris
Suatu hubungan anatara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya
bersama.
Contoh: Hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan jumlah
penduduk yang sekolah.
2). Hubungan kausal
Hubungan yang bersifat sebab akibat.
Contoh: Pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas guru terhadap
kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah.
3). Hubungan interaktif / timbal balik
Hubungan yang saling mempengaruhi.
Contoh: Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak TK Bunga
Bangsa di Samarinda.

D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di terapkan oleh peneliti untuk dipelajari.
Contoh: Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kedisiplinan, kepemimpinan (atribut orang).
Berat, ukuran, bentuk dan warna (atribut obyek).
Macam-macam variabel:
1. Variabel Independen (variabel bebas)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen.
2. Variabel Dependen (variabel terikat)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.
Contoh: Motivasi belajar ( independen) ------ Prestasi belajar (dependen)
3. Variabel Moderator
Adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen.
Contoh: hubungan motivasi dan prestasi belajar, prestasi belajar akan semakain kuat
bila peranan guru yang menciptakan iklim belajar yang baik.
4. Variabel Intervening
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
diukur.
Contoh: tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung
tarhadap harapan hidup.
5. Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan sehingga hubungan variabel independen terhadap
dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak di teliti.
Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan dan mengetik.
E. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan
antara varibel yang akan di teliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan
masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis yang akan digunakan.

Berikut bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif:


1. Paradigma sederhana
Paradigma penelitian terdiri atas satu variabel independen dan dependen.
2. Paradigma sederhana berurutan
Paradigma penelitian terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih
sedehana
3. Paradigma ganda dengan dua variabel independen
Paradigma ini terdapat dua variabel independen dan satu dependen
4. Paradigma ganda dengan tiga variabel independen
Paradigma ini terdapat tiga variabel independen dan satu dependen.
5. Paradigma ganda dengan dua variabel dependen
6. Paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua dependen
7. Paradigma jalur

F. Menemukan Masalah

Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis


masalah. Dengan analisis masalah, maka permasalahan dapat diketahui mana masalah
yang penting dan tidak penting dan dapat juga diketahui akar-akar permasalahannya. 1

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2015), h. 49-78.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D,


Bandung: Alfabeta, 2015.

Anda mungkin juga menyukai