Anda di halaman 1dari 23

PERTEMUAN-02

Jenis-jenis Penelitian
Kuantitatif

Deskriptif, Komparatif,
Experimen, Ex Post Facto, &
Penelitian Korelasional.

1
1. Penelitian Deskriptif
 Penelitian Deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
secara sistematis fakta-fakta dan karakteristik dari
populasi atau lapangan yang diminati, secara faktual dan
akurat.
 Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada
masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian berlangsung.
 Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi
pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus
terhadap peristiwa tersebut.
 Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa
juga lebih dan satu variabel.
2
PENELITIAN DESKRIPTIF

 CONTOH
1. Survei tentang pendapat publik untuk
mengukur sikap pemilih terhadap sekolah
unggulan
2. Survei suatu masyarakat untuk
menumbuhkan minat terhadap program
pendidikan vokasional
3. Studi dan definisi dari semua posisi
personil di sebuah pusat pendidikan
4. Sebuah laporan tentang hasil skor tes di
sekolah suatu kabupaten

3
4
2. Penelitian Komparatif
 Penelitian komparatif adalah penelitian
yang bersifat membandingkan. Penelitian
ini dilakukan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih
fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di
teliti berdasarkan kerangka pemikiran
tertentu.
 Pada penelitian ini variabelnya masih
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari
satu atau dalam waktu yang berbeda.
5
 Menurut Nazir (2005: 58) penelitian
komparatif adalah sejenis penelitian
deskriptif yang ingin mencari jawaban
secara mendasar tentang sebab-akibat,
dengan menganalisis faktor-faktor
penyebab terjadinya ataupun munculnya
suatu fenomena tertentu.
 Jadi peneitian komparatif adalah jenis
penelitian yang digunakan untuk
membandingkan suatu variabel (objek
penelitian) antara subjek yang berbeda atau
waktu yang berbeda.
Tujuan
 Untuk membandingkan persamaan dan
perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan
sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan
kerangka pemikiran tertentu.
 Untuk membuat generalisasi tingkat
perbandingan berdasarkan cara pandang atau
kerangka berpikir tentu.
 Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik
atau mana yang sebaiknya dipilih.
 Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada dan
mencari kembali faktor yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu.
Contoh Kasus dan Judul
Permasalahan :
Untuk memperoleh predikat guru professional perlu
dilakukannya sertifikasi. Sertifikasi bagi guru dalam
jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi berupa
penilaian dokomen ( portofolio ) dan ada uji
kompetensi yang lain yaitu melelui jalur pendidikan
profesi selama 1 tahun, ini diperuntukan bagi guru
yang berprestasi pada masing – masing daerah. Dari
kegiatan sertifikasi tersebut akan tampak kinerja
guru. Beberapa permasalahan yang terjadi sekarang
dalam kegiatan sertifikasi adalah banyaknya guru
yang tidak lulus sertifikasi.
 Menurut data yang diperoleh dari dinas
pendidikan kabupaten Purbalingga terdapat
35 guru bimbingan dan konseling tingkat
SMA Negeri Se Kabupaten Purbalingga.
Diperoleh data pada tahun 2007 sampai pada
tahun 2009 terdapat 16 guru bimbingan dan
konseling yang lulus sertifikasi, 7 guru yang
lulus melalui portofolio dan 9 guru lulus
melalui PLPG.
 Dari data diatas, sedikit sekali guru
bimbingan dan konseling yang mengikuti
dan lulus sertifikasi. Untuk itu peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang perbedaan kinerja guru lulus
sertifikasi melalui portofolio denagn PLPG.
Pokok Masalah
• Program sertifikasi guru bimbingan dan
konseling belum maximal dalam
meningkatkan kinerja guru
• Sedikit peserta yang dapat lulus portofolio dan
lebih banyak yang lulus melalui PLPG
• Peserta yang dapat lulus portofolio belum
dapat mengukur kinerja seorang guru
bimbingan dan konseling seutuhnya.
Judul
 PERBEDAAN KINERJA GURU
BIMBINGAN DAN KONSELING YANG
LULUS SERTIFIKASI MELALUI JALUR
PORTOFOLIO DENGAN PLPG DI SMA
NEGERI SE KABUPATEN
PURBALINGGA
 Variabel bebas : Guru bimbingan dan
konseling yang lulus portofolio dengan yang
ikut PLPG
 Variabel terikat: Kinerja guru bimbingan
dan konseling ( Y )
12
3. PENELITIAN EKSPERIMEN

 TUJUAN
Untuk menyelidiki pengaruh atau hubungan
sebab-akibat antara variabel bebas dengan
variabel terikat dengan cara membandingkan
hasil antara kelompok eksperimen (kelompok
yang diberi perlakuan) dan kelompok kontrol
(kelompok yang tidak diberi perlakuan)
 CONTOH
1. Penelitian untuk mengetahui pengaruh metode
pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar
2. Studi tentang pengaruh bentuk tes dan motivasi
belajar terhadap hasil belajar

13
Penelitian Eksperimental
Suguhan (Murni)
 Penelitian Eksperimental suguhan yang
bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan melakukan
kontrol/kendali
Penelitian Eksperimental Semu
 Penelitian Eksperimental semu yang
bertujuan untuk mengkaji kemungkinan
hubungan sebab akibat dalam keadaan yang
tidak memungkinkan ada kontrol/kendali,
tapi dapat diperoleh informasi pengganti
bagi situasi dengan pengendalian
Pengertian
 Penelitian eksperimental adalah penelitian di
mana peneliti memanipulasi satu variabel
bebas atau lebih, mengendalikan variabel di
luar variabel bebas, dan melakukan observasi
(pengukuran) terhadap satu atau lebih variabel
terikat untuk menemukan variasi yang muncul
seiring dengan manipulasi variabel bebas
tersebut.
 Dalam penelitian non-eksperimental peneliti
tidak dapat memanipulasi variabel karena
sifat-sifat tertentu dari variabel-variabel yang
digunakan tidak memungkinkan adanya
manipulasi.
 Penelitian non-eksperimental sering disebut
penelitian ex post facto.
Rms masalah: manakah yang lebih baik, metode diskusi atau metode
ceramah pada prestasi belajar matematika?
 Variabel luaran yang dapat dikontrol,
 Variabel terikat: misalnya:
prestasi belajar (1) waktu mengajar: semua dilakukan
 Variabel bebas: pagi hari (by design)
metode pembelajaran (2) IQ siswa, dilakukan dengan
 Variabel luaran: pemadanan IQ (by design)
(1) kemauan belajar, (3) keikutsertaan dalam bimbingan
(2) kemampuan awal,
belajar, dengan melarang semua
siswa ikut bimbingan belajar (by
(3) gaya berpikir, design)
(4) aktivitas belajar,
(4) kemampuan awal, dikontrol secara
(5) gizi siswa, statistik, menggunakan anakova (by
(6) lama tidur, statistics)
(7) fasilitas belajar di rumah,  Variabel lainnya dianggap berefek
(8) jarak rumah ke sekolah, sama.
(9) keikutsertaan dalam bimbingan belajar,
(10) waktu mengajar,
(11) kemampuan guru mengajar,
(12) IQ,
(13) tingkat pendidikan orang tua,
(14) lingkungan sekolah,
(15) dst
18
4. Penelitian Kausal-komparatif
(Ex Post Facto)

Penelitian yang dilakukan untuk meneliti


peristiwa yang telah terjadi untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kejadian tersebut.

19
PENELITIAN KAUSAL-KOMPARATIF

 TUJUAN
Untuk mengetahui hubungan sebab dan akibat
dengan cara membandingkan kelompok yang telah
diketahui yang memiliki pengalaman yang berbeda
untuk menentukan penyebab-penyebab yang
mungkin atau konsekuensi dari keanggotaan
kelompok
 CONTOH
1. Penelitian tentang pola-pola perilaku dan prestasi
belajar dihubungkan dengan perbedaan jenis
kelamin
2. Studi untuk mengidentifikasi ciri-ciri orang yang
memiliki tingkat kecelakaan tinggi atau rendah
dengan menggunakan catatan pada perusahaan
asuransi

20
21
PENELITIAN KORELASIONAL

 TUJUAN
Penelitian korelasional adalah penelitian mengenai
hubungan-hubungan antara variabel-variabel dalam
satu kelompok, yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat yang dinyatakan dengan koefisien korelasi

 CONTOH
1. Studi tentang hubungan antara IPK sebagai
variabel kriterium dan sejumlah variabel
prediktor
2. Hubngan antara motivasi dengan hasil belajar
3. Studi tentang beberapa faktor yang ber-
kontribusi dengan produktivias kerja kepala
sekolah

22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai