Anda di halaman 1dari 27

Asesmen alternatif

Penilaian adalah kegiatan yang dilakukan


oleh guru untuk memberikan berbagai
informasi secara berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil
belajar yang telah dicapai siswa.
Proses penilaian yang dilakukan selama ini
semata-mata hanya menekankan pada
penguasaan konsep yang dijaring dengan
tes tulis obyektif dan subyektif sebagai alat
ukurnya. (penelitian Nuryani, dkk (dalam
Mulyana E.H, 2005 ) )

Pengertian Penilaian
menurut para ahli

Penilaian adalah suatu kegiatan yang dilakukan


oleh guru untuk memberikan berbagai informasi
secara
berkesinambungan
dan
menyeluruh
tentang proses dan hasil belajar yang telah
dicapai siswa (Depdikbud, 1994: 3 dalam Mulyana
E.H, 2005)
penilaian adalah proses untuk menentukan nilai
dari suatu obyek atau peristiwa dalam suatu
konteks situasi tertentu, dimana proses penentuan
nilai berlangsung dalam bentuk interpretasi yang
kemudian diakhiri dengan suatu "Judgment".
( Nana Sudjana dalam Mulyana E.H (2005) )

Lanjutan...

Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan


evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu
kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu,
atau etos kerja guru (Mulyana E.H, 2005).

Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan


penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana
hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi
siswa. Penilaian menjawab pertanyaan tentang
sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang
siswa (Mulyana E.H, 2005).

Bentuk Penilaian dalam


Asesmen Alternatif
Berdasarkan Alat Penilaian
Menurut Mertler

Asesmen Informal (Informal


Assessment)

Asesmen informal adalah asesmen yang


dilakukan secara spontan atau tidak
direncanakan dan ketika asesmen ini
dilakukan, peserta didik tidak menyadari
bahwa mereka sedang dinilai dengan
kata lain asesmen informal dilakukan
selama pembelajaran berlangsung.

jenis strategi yang digunakan


Ada 2 jenis strategi yang digunakan
a) Observasi guru (teacher observations)
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan
dengan menggunakan buku catatan khusus
tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan
peserta didik selama di sekolah. selain
bermanfaat untuk merekam dan menilai
perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula
untuk menilai sikap peserta didik serta dapat
menjadi bahan dalam penilaian perkembangan
peserta didik secara keseluruhan.

Lanjutan...
b) Pertanyaan langsung (teacher questions)
Guru juga dapat menanyakan secara langsung
tentang sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu
hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik
tentang kebijakan yang baru diberlakukan di
sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban".
Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah,
guru juga dapat menggunakan teknik teacher
questions dalam menilai sikap dan membina
peserta didik .

Kelebihan dan kekurangan


asesmen informal
KELEBIHAN

Pendidik dapat melakukan


pengasesan secara terusmenerus, mulai dari awal
sampai akhir pembelajaran.
Dalam melakukan
pengamatan untuk
pengasesan berjalan secara
alami atau spontan sesuai
dengan kondisi, tanpa ada
perencanaan sebelumnya.
Bentuk pengasesan bisa
bervariasi sesuai dengan
kondisi kelas.

KEKURANGAN

Dalam asesmen informal dibutuhkan


penarikan kesimpulan dari catatan
sehari-hari yang telah terkumpul.
Asesmen ini seringkali terlupakan
oleh para pendidik karena dilakukan
secara spontan dan terus-menerus.
Terkadang pendidik tidak
menyediakan cukup waktu untuk
menjawab pertanyaan yang
diberikan, jadi disini siswa dituntut
untuk secara spontan dalam
menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru
(Muhiklaten,2010).

Asesmen Unjuk Kerja atau Asesmen


Kinerja (Performance Assessment)

Asesmen kinerja disebut juga dengan asesmen


perbuatan (unjuk kerja). Asesmen kinerja dilakukan
untuk menilai tugas-tugas yang dilakukan oleh
peserta didik, sehingga guru dapat memiliki
informasi yang lengkap tentang peserta didik.
Asesmen kinerja (Performance Assessment) pada
dasarnya adalah asesmen autentik, karena dalam
asesmen
ini
peserta
didik
dituntut
untuk
mendemonstrasikan
inkuiri
ilmiah
mereka,
melakukan penalaran dan keterampilan dalam
menyelesaikan berbagai tugas menarik dan
menantang dalam konteks kehidupan nyata (NSTA,
2002)

Langkah langkah asesmen kinerja :

Mengidentifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau


yang akan mempengaruhi hasil akhir yang terbaik.
Menuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan
diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang
terbaik.
Mengusahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan
diukur tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat
diobservasi selama peserta didik melaksanakan tugas.
Mendefinisikan dengan jelas kriteria kemampuan yang akan diukur
berdasarkan kemampuan peserta didik yang harus dapat diamati
(observable) atau karakteristik produk yang dihasilkan.
Mengurutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan
yang dapat diamati
Jika ada, memeriksa kembali dan membandingkan dengan kriteria
kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan

Asesmen Portofolio (Portofolio


Assessment)

Penilaian portofolio merupakan penilaian


berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik
dalam suatu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya peserta
didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik oleh peserta didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya
menilai karya-karya siswa secara individu
pada satu periode untuk suatu mata
pelajaran

Hal-hal yang dijadikan pedoman dalam


penggunaan asesmen portofolio di sekolah

Portofolio hendaknya memiliki kriteria


penilaian yang jelas.
Informasi atau hasil karya yang
didokumentasikan dapat berasal dari semua
orang yang mengetahui peserta didik secara
baik, seperti guru, rekan sesama peserta
didik, guru dalam mata pelajaran lain.
Portofolio dapat terdiri dari berbagai bentuk
informasi, seperti karangan, hasil lukisan,
skor tes, foto hasil karya, dan lain-lain.
.

Lanjutan...

Kualitas portofolio harus senantiasa


ditingkatkan dari waktu ke waktu
berdasarkan hasil karya yang memenuhi
kriteria.
Setiap mata pelajaran mungkin
mempunyai bentuk portofolio yang
sangat berbeda dengan mata pelajaran
lainnya.
Portofolio harus terbuka bagi orang-orang
yang secra langsung berkepentingan
dengan hasil karya, seperti guru, sekolah,
orang tua peserta didik, dan peserta didik

Jurnal (Journal)

Jurnal
dapat
digunakan
untuk
mendapatkan informasi tentang persepsi
interpretasi, harapan dan kesulitannya.
Jurnal memberikan memberikan informasi
tentang minat, respon, dan pemahaman
siswa. Aspek yang ditulis perlu dipandu
dengan
pertanyaan-pertanyaan
agar
penulisan jurnal dapat terfokus dan
mudah dianalisis (Muhiklaten, 2010).

Wawancara (Interview)

Menurut Sudijono dalam Muhiklaten


(2010) yang dimaksud wawancara adalah
cara
menghimpun
bahan-bahan
keterangan yang dilaksanakan dengan
melakukan tanya jawab lisan secara
sepihak, berhadapan muka dan dengan
arah tujuan yang telah ditentukan.
Sebagai alat penilaian, wawancara dapat
digunakan untuk menilai hasil dan proses
belajar.

Lanjutan...

Kelebihan wawancara ialah bisa kontak


langsung dengan siswa sehingga dapat
mengungkapakan jawaban secara lebih
bebas dan mendalam. Melalui wawancara
data bisa diperoleh dalam bentuk
kualitatif dan kuantitatif. Pertanyaan yang
tidak jelas dapat diulang dan dijelaskan
lagi.

Lanjutan...
Ada dua jenis wawancara yaitu
a. wawancara berstruktur
Dalam wawancara berstruktur
kemungkinan jawaban telah disiapkan
sehingga siswa tinggal
mengkategorikannya kepada alternatif
jawaban yang dibuat. Keuntungannya ialah
mudah diolah dan dianalisis untuk dibuat
kesimpulan.

Lanjutan...
b. wawancara bebas
Dalam wawancara bebas, jawaban tidak
perlu perlu disiapkan sehingga siswa bebas
mengungkapkan pendapatnya.
Keuntungannya adalah informasi lebih
padat dan lengkap sekalipun kita harus
bekerja keras dalam menganalisisnya sebab
jawabannya beraneka ragam.

Observasi

observasi dapat mengukur atau menilai


hasil dan proses belajar misalnya tingkah
laku siswa pada waktu belajar, tingkah
laku guru pada waktu mengajar, kegiatan
diskusi siswa, partisipasi siswa dalam
simulasidan penggunaan alat peraga
pada waktu mengajar.

Ada tiga jenis observasi


Observasi langsung adalah pengamatan yang
dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi
dalam situasi ynga sebenarnya dan langsung
diamati oleh pengamat.
Observasi tidak langsung adalah observasi yang
dilakukan dengan menggunakan alat seperti
mikroskop untuk mengamati bakteri, suryakanta
untuk melihat pori-pori kulit.
Observasi partisipasi berarti pengamat harus
melihat diri atau ikut serta dalam kegiatan yang
dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang
diamati.

Proyek dan Investigasi


Penelitian proyek merupakan kegiatan
penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam episode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian,
pengelolaan
dan
penyajian
data. Sebenarnya
kegiatan
seperti ini dapat dikategorikan sebagai
proyek dan investigasi yang dilakukan.

3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :


Kemampuan pengelolaan, kemampuan peserta didik
alam memilih topik, mencari informasi dan
mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan
laporan.
Relavansi, kesesuaian dengan mata pelajaran,
dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
Keaslian, proyek yang dilakukan peserta didik harus
merupakan hasil karyanya dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk
dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

Evaluas Diri Siswa


Peran peninaian diri menjadi penting
bersamaan dengan bergesernya pusat
pembelajaran dari guru ke siswa yang
berdasarkan pada konsep belajar mandiri.
Ada beberapa jenis penilaian diri,
diantaranya
a. Penilaian langsung dan spesifik;
b. Penilaian tidak langsung dan holistik;
c. Penilaian sosio-efektif.

Penggunaan teknik ini dapat memberi


dampak positif terhadap perkembangan
kepribadain seseorang. Keuntungan
penggunaan penilaian diri di kelas antara
lain :

Dapat menumbuhkan rasa percaya diri


peserta didik,
Peserta didik menyadari kekuatan dan
kelemahan dirinya,
Dapat mendorong, membiasakan, dan
melatih peserta didik untuk jujur.

Hubungan antara Asesmen


Alternatif dengan Asesmen
Tradisional
asesmen alternatif tidak menghilangkan
peran dari asesmen tradisional tetapi
sebagai suplemen atau pelengkap sehingga
kemampuan hasil belajar peserta didik
dapat dideskripsikan secara holistik.

Anda mungkin juga menyukai