Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Metode Pembelajaran ... (Saras Septy Latifah) 3.

509
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DAN
EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

EFFECT OF DEMONSTRATION AND EXPERIMENT LEARNING METHODS TOWARD


SCIENCE LEARNING RESULTS

Oleh: Saras Septy Latifah, PGSD/PSD, sarasseptylatifah@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode demonstrasi dan metode
eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN 1 Kretek. Metode penelitian ini adalah kuantitatif.
Data dikumpulkan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan uji paired and independent
sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Terdapat pengaruh positif metode demonstrasi terhadap
hasil belajar IPA siswa dengan sig. 0,000 dan t hitung 6,924 pada paired sample t-test. (2)Terdapat pengaruh
positif metode eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa dengan sig. 0,000 dan t hitung 6,335 pada paired
sample t-test. (3)Tidak terdapat perbedaan pengaruh positif antara kelas metode demonstrasi dan eksperimen
terhadap hasil belajar IPA siswa dengan sign. 0,615 pada independent sample t-test. Hal ini dapat terjadi karena
metode demonstrasi dan eksperimen memiliki kelemahan dan kelebihan dalam menyampaikan materi IPA dan
dalam materi listrik statis dan dinamis, kedua metode memiliki pengaruh hampir sama.

Kata Kunci : metode demonstrasi, metode eksperimen, hasil belajar, IPA.

Abstract
This research is to know demonstration and experiment method difference was toward the science result of
fourth grade students in SDN 1 Kretek. This research method is quantitative. Data were collected through tests,
observations and documentation. Data were analyzed by paired and independent sample t-test. The results show
that: (1) There is a positive effect of demonstration method on the science result of students with sig value. 0.000
and t value of 6.924 on paired sample t-test. (2) There is a positive effect of experimental method on the science
result of students with sig value. 0,000 and t value of 6.335 on paired sample t-test. (3) There is no difference of
positive effect between demonstration and experiment method class on the science result of students sign value.
0.615 with independent sample t-test. This can happen because demonstration and experiments methods have
weaknesses and advantages in science teaching and also both of methods have almost the same effect, especially
for static and dynamic electrical materials.

Keywords: demonstration method, experiment method, learning result, science

PENDAHULUAN mampu memperkuat daya ingat anak dan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) biayanya sangat murah sebab menggunakan alat-
merupakan salah satu objek pengamatan siswa alat dan media belajar yang ada di lingkungan
yang bersifat objektif, rasional dan mempelajari anak sendiri. Model pembelajaran yang
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA mengutamakan pengalaman langsung pada siswa
adalah disiplin ilmu yang memuat ketrampilan khususnya dalam pembelajaran IPA adalah
proses dalam menganalisis pengetahuan yang model pembelajaran yang mengadopsi percobaan
akan diperoleh. Dalam melaksanakan dalam kegiatannya. Salah satu metode yang
keterampilan proses, pendidik dibantu oleh melibatkan percobaan yang mampu memenuhi
berbagai macam model pengajaran. Menurut unsur IPA berupa proses, produk dan sikap yang
Samatowa (2010: 5), model belajar yang cocok dipaparkan Carin dan Sund (Samatowa, 2010:20)
untuk anak Indonesia adalah belajar melalui adalah metode demonstrasi dan eksperimen.
pengalaman langsung (learning by doing) yang Menurut Trowbridge dan Bybee (Sarwi &
3.510 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-7 2018
Khanafiyah, 2010: 115), kegiatan laboratorium saat ini masih ada beberapa perbedaan penarikan
baik dalam bentuk demonstrasi maupun kesimpulan yang terjadi. Hal tersebut dapat
eksperimen (percobaan), dapat digolongkan dilihat dari hasil penelitian oleh Anik Purwanti
menjadi kegiatan laboratorium yang bersifat (2017), melalui jurnal pendidikan matematika
verifikasi (deduktif) dan kegiatan laboratorium dan sains, yang mengemukakan bahwa
inkuiri (induktif). penggunaan metode pembelajaran eksperimen
Berdasarkan hasil observasi lapangan, memiliki pengaruh positif yang lebih besar dari
penggunaan metode eksperimen dan demonstrasi pada metode pembelajaran demonstrasi pada
oleh guru dilakukan dengan memilih metode segi ketrampilan proses dan hasil belajar IPA
didasarkan pada ketersediaan alat. Apabila alat siswa tingkat sekolah menengah pertama.
atau media percobaan terpenuhi untuk seluruh Padahal disisi lain, sejumlah penelitian seperti
siswa di kelas, maka pembelajaran menggunakan yang dikutip dari downing (2018),
metode eksperimen, begitu juga sebaliknya. mengemukakan sebaliknya, bahwa metode
Meskipun pemilihan metode bersifat sederhana demonstrasi lebih baik daripada metode
dengan menimbang ketersediaan alat, namun eksperimen dalam meningkatkan beberapa
sesuai kajian, metode demonstrasi dan kemampuan dan hasil belajar siswa. Perbedaan
eksperiman merupakan dua metode pengamatan kesimpulan tersebut juga terjadi ketika Johnson
percobaan yang memiliki beberapa perbedaan. (1928) dan Sola (2007), sebelumnya
Metode demonstrasi secara umum membandingkan pengaruh kedua metode
menurut Sagala (2006: 210) adalah pertunjukan menyimpulkan bahwa metode demonstrasi dan
tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau eksperimen memiliki pengaruh yang hampir
benda sampai pada penampilan tingkah laku sama (tidak ada perbedaan pengaruh yang
yang dicontohkan agar dapat diketahui dan signifikan antar kedua metode).
dipahami oleh peserta didik secara nyata atau Dengan demikian, untuk mengatasi
tiruannya. Sedangkan metode ekperimen dalam berbagai permasalahan diatas, penelitian ini
pembelajaran SD memiliki pengertian yakni cara secara khusus melakukan tinjauan tentang
mengajar, di mana siswa melakukan suatu pengaruh metode pembelajaran demonstrasi dan
percobaan tentang sesuatu hal, mengamati eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kelas IV di SD N 1 Kretek.
kemudian pengamatan itu disampaikan ke kelas IPA merupakan pengetahuan yang
dan dievaluasi oleh guru (Roestiyah, 2001:80). didapatkan secara empiris, yakni pengamatan
Meskipun dalam pengertian dan langsung atas kejadian di alam. Metode
pelaksanaanya memiliki kriteria yang jelas penarikan kesimpulannya dilakukan berdasarkan
pemetaannya satu sama lain. Namun demikian, pada fakta serta premis sebelumnya yang
apabila dilihat dari dampak yang dapat memberikan alur pikir yang logis dan tidak
dipengaruhi oleh kedua metode tersebut, hingga mudah goyah. Fakta IPA juga hanya diperoleh
Pengaruh Metode Pembelajaran ... (Saras Septy Latifah) 3.511
dari hasil pengamatan (observasi) dan hasilnya mengapresiasi produk yang dihasilkan siswa.
berupa fakta yang berhubungan satu sama lain Sedangkan kelas metode pengajaran eksperimen
(Wonorahardjo, 2010: 12). Secara khusus, melibatkan pembelajaran dimana siswa
pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam melakukan kerja praktek secara individu atau in-
kurikulum 2013 harus bersifat bermakna, group yang diawasi oleh guru (Wachanga &
penemuan dan membangun pengetahuan sendiri. Mwangi, 2004). Kelebihan metode ini yakni,
Perlu dikembangkan- nya ketrampilan proses Siswa lebih percaya atas kebenaran atau
pada siswa sesuai dengan potensi masing-masing kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri
peserta didik miliki. Pada pembelajaran, daripada hanya menerima kata guru atau buku
penyampaian materi menggunakan pendekatan saja; Dapat mengembangkan sikap untuk
student center dimana guru harus mampu mengadakan studi eksplorasi tentang sains dan
membuat media pembelajaran yang menarik dan teknologi; Didukung oleh asas didaktik modern
mengesankan agar siswa aktif melakukan antara lain: Siswa belajar dengan mengalami
analisis, komunikasi dan mencipta dalam dan mengamati sendiri suatu proses atau
melakukan suatu percobaan dibimbing guru pada kejadian, siswa terhindar jauh dari verbalisme,
mata pelajaran IPA (Zaini, 2015: 20). memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang
Pembelajaran IPA pada penelitian ini bersifat objektif dan realistis, mengembangkan
disampaikan menggunakan metode demonstrasi sikap berpikir ilmiah, dan hasil belajar akan
dan eksperimen sebagai salah satu dari beberapa tahan lama dan terinternalisasi. (Sagala, 220:
metode yang dikombinasikan dalam 2006).
pembelajaran tematik. Metode demonstrasi Materi IPA yang digunakan pada
mengacu pada jenis metode pengajaran dimana penelitian ini secara spesifik adalah materi kelas
guru merupakan aktor utama sedangkan peserta IV tema 7 subtema 2 yang diambil dari buku
didik menonton dengan maksud untuk bertindak pedoman kurikulum 2013 revisi 2016 dengan
nanti. Beberapa kelebihan metode ini seperti indikator berupa Menjelaskan manfaat gaya
yang digaris bawahi oleh Daluba (2013: 2), listrik dan menuliskan pengetahuan baru tentang
meliputi: mampu menghemat waktu dan listrik statis dan dinamis (disampaikan pada
memfasilitasi material yang ekonomis; mampu pembelajaran 1); Membedakan pengertian listrik
menambah perhatian dan motivati yang hebat statis dan dinamis dan menjelaskan penyebab
dalam memberikan pelajaran; siswa menerima alat elektronik dapat digunakan sesuai fungsinya
umpan balik segera melalui produk mereka (disampaikan pada pembelajaran 2).
sendiri; mampu memberi situasi layaknya
kehidupan nyata agar siswa memperoleh METODE PENELITIAN
keterampilan dalam situasi kehidupan nyata Jenis Penelitian
melalui alat dan bahanyang tersedia; mampu Penelitian ini menggunakan pendekatan
membantu memotivasi siswa melalui jalan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan
3.512 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-7 2018

termasuk dalam penelitian eksperimen kuasi


Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
(quasi experimental research). Dan berikut
Data
merupakan desain penelitian yang digunakan,
Data penelitian dikumpulkan melalui 1)
menurut Hadi (2004 : 468),
lembar tes hasil belajar (pretest dan postest)
O1 X1 O2
------------------------------ berupa 10 soal isian singkat dan 4 soal uraian
O3 X2 O4
objektif 2) lembar observasi berupa daftar
Gambar 1. Desain Nonequivalent Control Group tahapan pelaksanaan metode eksperimen dan
Tempat dan Waktu Penelitian
demonstrasi yang dilakukan guru selama
Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai
pembelajaran dikelas. 3) dokumentasi berupa
dengan pra survey pada tanggal 21-24 November
foto dan data-data dari sekolah yang mendukung
2017 dan pelaksanaan eksperimen pembelajaran
penelitian.
di kelas pada tanggal 5 februari- 8 Februari
2018. Penelitian ini dilakukan di kelas IV AB Teknik Analisis Data
SD N 1 Kretek, yang beralamat di Tegalsari, Data dianalisis dengan uji prasyarat
Donotirto, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Dalam analisis berupa uji normalitas, dan homogenitas.
pengambilan data, kelas IV A sebagai kelas Kemudian dilakukan penyajikan data analisis
kontrol yang diterapkan metode eksperimen (X2) menggunakan deskriptif statistik. Dilanjutkan
dikarenakan metode yang sering digunakan penguji hipotesis ke 1 dan 2 menggunakan
dalam pembelajaran IPA adalah metode paired sample t-test dan pengujian hipotesis ke 3
eksperimen. Kemudian kelas IV B sebagai kelas dengan independent sample t-test.
eksperimen yang diterapkan metode demonstrasi
(X1). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Kelas
Subjek Penelitian Metode Demonstrasi dan Metode Eksperimen
Jumlah subjek penelitian kelas IV AB SD Berdasarkan hasil pretest dan posttest
N 1 Kretek adalah sebagai berikut: pada kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol, terdapat perbedaan rata-rata nilai hasil
Tabel 1. Jumlah Subjek Penelitian
belajar kognitif. Nilai rata-rata Pretest pada
Jumlah siswa Subjek Penelitian kelompok perlakuan metode demonstrasi di
No. Kelas
sesungguhnya hadir
kelas IV B sebesar 44,93 dan nilai rata-rata
Pretest kelompok perlakuan metode eksperimen
1. VA 30 siswa 29 siswa
di kelas IV A sebesar 45,45. Sementara itu, nilai
rata-rata Posttest kelompok perlakuan metode
2. VB 28 siswa 26 siswa
demonstrasi di kelas IV B sebesar 60,67 dan

Jumlah 55 Siswa nilai rata-rata Posttest kelompok perlakuan


metode eksperimen di kelas IV A sebesar 58,78.
Pengaruh Metode Pembelajaran ... (Saras Septy Latifah) 3.513

Perolehan nilai pretest dan posttest tersebut menunjukkan bahwa antara kelompok
dapat disajikan dalam diagram berikut ini eksperimen dan kelompok kontrol tidak
70 memiliki perbedaan yang jauh. Sedangkan,

60 perolehan nilai rata-rata posttest kelompok


kelompok
50 metode perlakuan metode demonstrasi di kelas IV B
demonstrasi sebesar 60,67 dan nilai rata-rata posttest
40
kelompok perlakuan metode eksperimen di kelas
30
kelompok IV A sebesar 58,78. sehingga kedua kelompok
20 metode
eksperimen tersebut termasuk kategori cukup. Selisih rata-
10
rata nilai posttest kedua kelompok adalah 1,89.
0
Pretest Posttest

Hasil Observasi Pelaksanaan Metod e


Gambar 2. Diagram Pretest dan Posttest Kedua Demonstrasi di Kelas IV B
Kelompok Perlakuan
Observasi langkah-langkah metode

Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata pembelajaran demonstrasi pada kelompok ini

pretest dan posttest hasil belajar kognitif, dilakukan pada setiap pertemuannya yang

kemungkinan capaian skor minimal 0 dan skor berjumlah 2x pertemuan. Pertemuan

capaian maksimal 100. Berdasarkan nilai capaian dilaksanakan pada tanggal 5 februari 2018

tersebut, dapat dikategorisasikan sebagai berikut. (pertemuan 1) dan 7 februari 2018 (pertemuan
2). Hasil observasi keterlaksanaan langkah-
Tabel 2. Kategori Nilai Capaian Hasil Belajar langkah pembelajaran pada kelompok ini yang
Rentang nilai hasil dinilai oleh guru kelas (observer) dapat dilihat
No. Kategori
belajar pada tabel 3.
1 Baik sekali 80-100
Tabel 3. Ketercapaian Pelaksanaan
2 Baik 66-79 Pembelajaran Metode
3 Cukup 56-65 Demonstrasi
4 Kurang 40-55 Pertemuan Ketercapaian Total
5 Kurang sekali 0-39 1 100%
100%
(Suharsimi Arikunto, 2006: 35) 2 100%

Berdasarkan tabel 2, perolehan nilai rata- Observasi Pelaksanaan Metode Eksperimendi


rata pretest pada kelompok perlakuan metode di Kelas IV A
demonstrasi di kelas IV B sebesar 44,93 dan Observasi langkah-langkah metode
nilai rata-rata pretest kelompok perlakuan pembelajaran eksperimen pada kelompok ini
metode eksperimen di kelas IV A sebesar 45,45, dilakukan pada setiap pertemuannya yang
sehingga kedua kelompok tersebut termasuk berjumlah 2x pertemuan. Pertemuan
kategori kurang. Selisih rata-rata nilai pretest dilaksanakan pada tanggal 6 februari 2018
kedua kelompok adalah 0,52. Selisih tersebut (pertemuan 1) dan 8 februari 2018 (pertemuan
3.514 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-7 2018
2). Hasil observasi keterlaksanaan langkah- persebaran data pada kedua variabel bersifat
langkah pembelajaran pada kelompok ini yang normal atau memiliki nilai signifikansi > 0,05.
dinilai oleh guru kelas (observer) dapat dilihat
pada tabel 4. Uji Homogenitas
Tabel 4. Ketercapaian Pelaksanaan
Pembelajaran Metode Eksperimen Uji homogenitas digunakan untuk

Pertemuan Ketercapaian Total mengetahui apakah sampel yang digunakan pada


1 100% penelitian ini memiliki variansi yang sama
100%
2 100% (homogen) atau tidak. Pengujian homogenitas ini
menggunakan uji levene yang mana data yang
Uji Normalitas diuji adalah data pretest oleh 2 kelompok yakni
Uji normalitas digunakan dalam kelas iv b (kelas perlakuan metode demonstrasi)
menentukan keadaan data, apakah berdistribusi dan iv a (kelas perlakuan metode eksperimen).
normal atau tidak. Pengujian normalitas data Berdasarkan perhitungan software SPSS v.25,
dilakukan menggunakan rumus Kolmogrov- didapatkan nilai signifikansi tes homogenitas
Smirnov pada software SPSS v.25. Sebaran data seperti pada tabel 6,
disebut normal apabila nilai signifikansi lebih
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas
dari 0.05. Berdasarkan perhitungan software
SPSS v.25, didapatkan nilai signifikansi yang Based Levene df1 df2 Sig Ket.
on Statistic
diringkas seperti pada tabel 5, Mean
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas ,747 1 53 ,391 Homogen

Asym Nilai signifikansi berdasarkan tabel 6,


Signif
Variabel p. Ket
Sign
ikansi sebesar 0,391. Nilai 0,391 > 0,05 sehingga H0
Metode diterima atau dapat disimpulkan bahwa data dari
demons- 0,197 0,05 Normal
Pre trasi populasi kelas IV A dan IV B mempunyai varian
test Metode
eksperi- 0,134 0,05 Normal sama atau homogen.
men
Uji Hipotesis
Metode
demons- 0,198 0,05 Normal Melalui perumusan hipotesis, dilakukan
Post trasi
test Metode pengambilan keputusan hipotesis dengan
eksperi- 0,112 0,05 Normal
men
membandingkan hasil perhitungan regresi
sederhana rxy dengan uji paired sample t- test
Nilai signifikansi pada variabel metode untuk hipotesis 1 dan 2 dan uji independent
demonstrasi pretest sebesar 0,197 sedangkan sampel t-test untuk hipotesis 3.
pada posttest sebesar 0,198. Kemudian pada Untuk pengujian hipotesis 1 dan 2,
metode eksperimen pretest sebesar 0,134 dan dilakukan perhitungan software SPSS v.25
posttest sebesar 0,112. Dari hasil kedua variabel dengan uji paired sample t- test untuk kelompok
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan metode eksperimen dan perlakuan
Pengaruh Metode Pembelajaran ... (Saras Septy Latifah) 3.515
metode demonstrasi. Dalam pengambilan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN
keputusan adanya pengaruh positif, kriterianya 1 Kretek. Hal ini menunjukkan bahwa
didasarkan sebagai berikut, penggunaan metode demonstrasi memberikan
H0 = Apabila nilai sig > 0,05(5%), dampak positif dalam hasil belajar IPA siswa
dan t hitung > t tabel maka tidak terdapat kelas IV di SDN I Kretek. Pengaruh positif
pengaruh positif pada penggunaan metode metode tersebut ditunjukkan dari hasil uji paired
pembelajaran demonstrasi dan eksperimen secara samples test dengan nilai sig. sebesar 0,000 dan
terpisah terhadap hasil belajar IPA siswa kelas nilai t hitung sebesar 6,924.
IV SDN 1 Kretek. Uji Hipotesis Kedua
H1 = Apabila nilai sig < 0,05(5%) Tabel 8. Hasil Uji Paired Samples T-Test Kelas
IV A
dan t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh
positif pada penggunaan metode pembelajaran
demonstrasi dan eksperimen secara terpisah
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1
Kretek. Hasil uji paired samples t-test kedua
kelompok secara parsial dapat dilihat pada tabel Berdasarkan data diatas, diperoleh hasil
7 dan 8, uji paired samples test untuk kelas metode
Uji Hipotesis Pertama eksperimen (IV A) dengan nilai sig. sebesar 0,00
Tabel 7. Hasil Uji Paired Samples T-Test Kelas 0 dan nilai t hitung sebesar 6,335. Sehingga pada
IV B
uji hipotesis 2, nilai sig. 0,000 < 0,005 dan t
hitung (6,9335) > t tabel (2,021) artinya H1
diterima (terdapat pengaruh positif pada
penggunaan metode pembelajaran eksperimen
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1

Berdasarkan data diatas, diperoleh hasil Kretek)

uji paired samples test untuk kelas metode Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

demonstrasi (IV B) dengan nilai sig. sebesar terdapat pengaruh positif metode eksperimen

0,000 dan nilai t hitung sebesar 6,924. Sehingga terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN

pada uji hipotesis 1, nilai sig. 0,000 < 0,005 dan t 1 Kretek. Hal ini menunjukkan bahwa

hitung (6,924) > t tabel (2,021) artinya H1 penggunaan metode eksperimen memberikan

diterima (terdapat pengaruh positif pada dampak positif dalam hasil belajar IPA siswa

penggunaan metode pembelajaran demonstrasi kelas IV di SDN I Kretek. Pengaruh positif

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 metode tersebut ditunjukkan dari hasil uji paired

Kretek). samples test dengan nilai sig. sebesar 0,000 dan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung sebesar 6,335.

terdapat pengaruh positif metode demonstrasi


3.516 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-7 2018
Uji Hipotesis Ketiga H0 = Apabila nilai sig > 0,05(5%) dan t
Selanjutnya melalui perhitungan software hitung < t tabel (2,021) maka tidak ada
SPSS v.25, didapatkan output terhadap hasil perbedaan penggunaan metode pembelajaran
perbedaan rata-rata dengan independet sample t- demonstrasi dan eksperimen terhadap hasil
test yang diringkas seperti pada tabel 9, belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Kretek.
Tabel 9. Uji Perbedaan Rerata Kelas Perlakua H1 = Apabila nilai sig < 0,05(5%) dan t
Metode Demonstrasi dan
hitung > t tabel (2,021) maka ada perbedaan
Eksperimen
penggunaan metode pembelajaran demonstrasi
dan eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas IV SDN 1 Kretek.
Sehingga dapat diambil keputusan
Berdasarkan rata-rata (mean) dari kedua terhadap hipotesis ketiga bahwa H0 diterima dan
kelompok pemberian perlakuan, keduanya H1 ditolak karena nilai sig > 0,05 yaitu 0,615 >
memiliki perbedaan rata-rata nilai hasil belajar 0,05 dan t hitung 0,506 < tabel 2,021 artinya
IPA (Posttest) yaitu kelompok metode hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Kretek
demonstrasi sebesar 60,67 sedangkan kelompok baik yang menggunakan metode pembelajaran
metode eksperimen sebesar 58,77. demonstrasi maupun metode pembelajaran
Tabel 10. Hasil Uji Independent Sample T-Test eksperimen tidak mengalami perbedaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan pengaruh positif antara
kelas yang diajarkan dengan metode demonstrasi
dan kelas yang diajarkan dengan metode
eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas IV di SD N 1 Kretek. Hal ini
menunjukkan bahwa baik penggunaan metode
Berdasarkan tabel 10, dapat dijabarkan
eksperimen dan metode demonstrasi
output terhadap hasil belajar (Posttest) antara
memberikan dampak positif yang hampir sama
kedua kelompok perlakuan yaitu kelas VI B
(tidak ada perbedaan pengaruh positif yang
yang menggunakan metode pembelajaran
cukup signifikan) dalam hasil belajar IPA siswa
demonstrasi dan VI A menggunakan metode
kelas IV di SDN I Kretek. Pengaruh positif
eksperimen. Pada kolom T-Test For Equality of
metode tersebut ditunjukkan dari hasil uji
Means, diketaui nilai t hitung sebesar 0,506
independent samples test dengan nilai sign.
sedangkan nilai t tabel 2,021 yang berarti t
0,615
hitung < t tabel dan pada kolom yang sama
diperoleh nilai sig 0,615, jika dirumuskan pada
hipotesis maka dapat diperjelas sebagai berikut:
Pengaruh Metode Pembelajaran ... (Saras Septy Latifah) 3.517
SIMPULAN DAN SARAN Matematika dan Sains Universitas Negeri
Yogyakarta.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa,
Cipta.
1. Terdapat pengaruh positif pada penggunaan
Daluba, N. E,. (2013). Effect of Demonstration
metode pembelajaran demonstrasi terhadap
Method of Teaching on Students’
hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN 1 Achievement in Agricultural Science.
World Journal of Education, 3, 6.
Kretek yang signifikan.
2. Terdapat pengaruh positif pada penggunaan Downing, E R. (2018). Comparison of the
Lecture-Demonstration and the Laboratory
metode pembelajaran eksperimen terhadap
Methods of Instruction in Science. The
hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN 1 University of Chicago Press, 33, -697
Kretek yang signifikan.
Hadi, S. (2004). Metodologi Research 2.
3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara Yogyakarta: Andi Offset.
kelas yang diajarkan dengan metode
Roestiyah, N.K,. (2001). Strategi Belajar
demonstrasi dan kelas yang diajarkan dengan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
metode eksperimen terhadap hasil belajar IPA
Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna
siswa kelas IV di SD N 1 Kretek yang Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
signifikan.
Samatowa, Usman. (2010). Pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Saran
Sarwi & Khanafiyah, S. (2010). Pengembangan
Guru dapat menggunakan metode
Ketrampilan Kerja Ilmiah Mahasiswa
demonstrasi maupun eksperimen dalam Calon Guru Fisika Melalui Eksperimen
Gelombang Open-Inquiry. Jurnal
meningkatkan hasil belajar IPA siswa tingkat
Pendidikan Fisika Indonesia, 6, 115-122
sekolah dasar disesuaikan dengan sarana
Wachanga, S.W. & Mwangi, J. G. (2004).
prasarana percobaan yang tersedia khususnya
Effects of the Cooperative Class
pada materi listrik statis dan dinamis. Peneliti Experiment Teaching Method on
Secondary School Students’ Chemistry
lain disarankan untuk mengadakan penelitian
Achievement in Kenya’s Nakuru District.
lebih lanjut terkait penggunaan metode International Education Journal, 5, 26-35.
eksperimen dan demonstrasi pada hasil belajar
Zaini, H. (2015). Karakteristik kurikulum 2013
siswa tingkat sekolah dasar pada materi yang dan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Jurnal idaroh, 1, 15 – 31.
berbeda untuk melengkapi kekurangan yang
terdapat pada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anik Purwanti. (2017). Keefektifan Metode
Eksperimen Terhadap Keterampilan
Proses dan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas VIII SMP. Jurnal Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai