Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
2
Abstract
IThe aims of the study are finding out (1) developing of PODE learning model; (2) the va-
lidity of PODE learning model; (3) the effectiveness of PODE learning model on science
learning at elementary school. This research and development which consist of three steps
namely: (1) pre-study; (2) arranging draft of product: and (3) developing. The instruments of
this study are: (1) expert and teacher assessment instrument on PODE model; (2) instrument
of test question. Technique analyses of the data used in this study were test and validation
analysis. The conclusions of this study are: (1) Predict, Observe, Discuss and Explain; (2)
PODE learning model gets “excellence” criteria from the experts; (3) PODE model is effective
in increasing learning outcomes of science at the fifth grade students of elementary school.
PODE’s model needs to be applied in learning science at the elementary school.
Alamat korespondensi:
ISSN 2252 - 6404
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50233
E-mail: amri_amal86@yahoo.com
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)
85
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)
86
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)
87
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)
optimal, yakni (1) Panduan Model Predict, Obser- daripada aktivitas guru, (3) mengenai kegiatan
ve, Discuss, dan Explain (PODE), (2) Rencana Pe- laboratorium, (4) pengalaman lapangan, (5) dan
laksanaan Pembeajaran (RPP), (3) Lembar Kerja pemecahan masalah. Model pembelajaran ini
Kegiatan Pembelajaran, dan (4) Ketersediaan alat terdiri dari empat tahapan, yaitu: tahap Predict,
dan bahan dalam pembelajaran. tahap Observe, tahap Discuss, tahap Explain.
Dampak instruksional yaitu hasil belajar Secara umum hasil validasi para ahli
yang dicapai langsung dengan cara mengarah- terhadap pengembangan model Predict, Observe,
kan peserta didik pada tujuan yang diharapkan. Discuss, dan Explain (PODE) dapat disimpulkan
Cakupan jenis dampak instruksional yang dapat bahwa produk yang dikembangkan oleh penulis
dicapai (konsep, keterampilan, berpikir kritis dantermasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal ini
membuat keputusan). Dampak pengiring adalah dibuktikan bahwa rata-rata pakar memberikan
hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh sua- penilaian tinggi terhadap produk model PODE
tu proses pembelajaran. Cakupan jenis dampak yang dikembangkan. Oleh karena itu, dapat di-
pengiring yang dapat dicapai: (1) siswa tidak te- simpulkan bahwa pengembangan model PODE
rasing dalam pembelajaran, (2) megembangkan di sekolah dasar dapat digunakan untuk setiap uji
kemampuan memecahkan masalah IPA, kemam- coba yang akan dilakukan.
puan berargumentasi dan komunikasi dalam ber- Analisis deskriptif bertujuan untuk men-
diskusi, (3) melatih cara berpikir dalam menarik getahui sejauh mana tingkat perkembangan ha-
kesimpulan melalui kegiatan Predict, Observe, Dis-sil belajar siswa sebelum dan setelah mengikuti
cuss, dan Explain. proses pembelajaran. Data yang dideskripsikan
Jika model pembelajaran Predict, Obser- antara lain hasil pretest dan posttest pada kelom-
ve, Discuss, dan Explain (PODE) ini sering di- pok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari per-
gunakan secara teratur akan berguna untuk hitungan analisis deskriptif diperoleh hasil pada
membelajarkan siswa dalam menemukan ma- Tabel1.
salahnya sendiri dan sekaligus memecahkannya. Analisis deskripsi hasil belajar IPA siswa
Penjabaran teori diatas membuktikan bahwa apa kelas V SDN Kompleks IKIP Makassar. Skor
yang terjadi pada proses pembelajaran yang di- yang dicapai oleh siswa pada kelas eksperimen
laksanakan ini berhasil dilakukan. Sikap percaya untuk pretest yaitu skor tertinggi 75, skor teren-
diri seperti berani membuat prediksi, melakukan dah 35 dengan rata-rata 62,39. Setelah diajar
pengamatan, berdiskusi dan menjelaskannya. dengan Model Predict, Observe, Discuss, dan Exp-
Model ini memberikan kesempatan ke- lain (PODE), skornya berubah untuk posttest yai-
pada siswa untuk mengemukakan pengetahuan tu skor tertinggi menjadi 95 dan skor terendah
awal mereka terkait materi yang diberikan, menjadi 70 sehingga skor rata-rata 83,04. Kelas
adanya kerjasama antar siswa selama diskusi kontrol untuk pretest yaitu skor tertinggi 75, skor
berlangsung, adanya tukar pendapat antara siswa terendah 40 dengan rata-rata 60,61. Sedangkan,
satu dengan siswa yang lain, adanya perubahan setelah diajar dengan model konvensional, skor-
konseptual pada pengetahuan yang dimiliki oleh nya berubah untuk posttest yaitu skor tertinggi
siswa (Kolari & Ranne, 2004). Perubahan kon- menjadi 90 dan skor terendah menjadi 55 sehing-
septual yang terjadi adalah perubahan konsep ga skor rata-rata 75,98. Dari hasil tersebut baik
awal yang di pegang oleh siswa dengan pengeta- kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami
huan yang baru terbukti kebenarannya melalui peningkatan hasil belajar. Namun peningkatan
demonstrasi atau eksperimen. hasil belajar kelas eksperimen lebih besar diben-
Beberapa strategi yang terdapat dalam dingkan dengan kelas kontrol.
pembelajaran PODE, yaitu: (1) strategi belajar Proses pembelajaran di kelas yang dilaku-
kolaboratif, (2) mengutamakan aktivitas siswa kan dengan model Predict, Observe, Discuss, dan
Tabel 1. Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Eksperimen Kontrol
Skor
Pretest Posttest Pretest Posttest
Maksimum 75 95 75 90
Minimum 35 70 40 55
Jumlah siswa 46 46 41 41
Rata-rata 62.39 83.04 60.61 75.98
88
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)
Explain (PODE) akan menghasilkan hasil belajar untuk lebih kreatif khususnya dalam mengajukan
yang lebih baik dibanding proses pembelajaran di prediksi, (4) membangkitkan diskusi baik antara
kelas dengan metode ceramah dan tanya jawab. siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan
Hal ini dikarenakan pada kelas dengan model guru, (5) menggali gagasan awal yang dimiliki
pembelajaran PODE, memberikan kesempatan oleh siswa, (6) membangkitkan rasa ingin tahu
kepada siswa untuk dapat mengobservasi secara siswa terhadap suatu permasalahan, (7) pem-
langsung dan nyata terhadap materi yang sedang belajaran bersifat nyata dan dapat dilakukan di
dipelajari sehingga siswa dapat berpartisipasi luar kelas seperti di laboratorium, dan (8) melalui
dengan aktif. Dalam jurnal yang berjudul “The pengamatan secara langsung siswa akan memi-
Grade 1 Student’s Mental Model of Force and Motion liki kesempatan untuk membandingkan antara
Through Predict-Observe-Explain (POE)”, menyim- teori (dugaan) dengan kenyataan. Sedangkan
pulkan bahwa strategi pembelajaran POE meru- kelemahannya adalah: (1) pembelajaran mem-
pakan strategi yang dapat memberikan pengeta- butuhkan alokasi waktu yang cukup banyak, (2)
huan baru kepada siswa secara nyata serta dapat materi pelajaran terkadang sulit disampaikan se-
meningkatkan partisipasi siswa agar lebih aktif cara tuntas.
dan kreatif sehingga mampu meningkatkan pres- Pembelajaran dengan menggunakan lem-
tasi belajar secara signifikan (Khathanvy & Yue- bar kerja kegiatan pembelajaran PODE me-
nyong 2009). mungkinkan siswa untuk menghubungkan antara
Uji normalitas dilakukan untuk mengeta- konsep yang mereka pegang dengan gelaja yang
hui data berdistribusi normal atau tidak. Selain mereka temui di alam. Model ini dapat diterap-
itu, uji normalitas digunakan untuk menentukan kan ketika berhadapan dengan gejala, demonstra-
statistik yang akan digunakan, apakah menggu- si, eksperimen dan permasalahan lain. Siswa da-
nakan statistik parametrik atau statistik non pa- pat berkomunikasi dengan siswa yang lain untuk
rametrik. Data yang digunakan untuk uji norma- mendiskusikan pendapat dan konflik, membuat
litas adalah data pretest dan posttest hasil belajar prediksi, penafsiran dan penjelasan dalam mem-
siswa. Berdasarkan hasil analisis data melalui bangun mengkonstruksi pengetahuan mereka,
SPSS 15, diperoleh Asymp. Sig. ³ 0,05 maka Ho serta dapat membenahi miskonsepsi yang mere-
diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bah- ka miliki melalui diskusi dan demonstrasi (Kolari
wa data nilai tersebut berdistribusi normal. & Ranne, 2003).
Uji keefektifan produk melalui perhitun-
gan t-test, diperoleh thitung = 4,097 dengan ttabel = Simpulan
t(0,95;85) = 1,664. Karena nilai thitung > ttabel maka Ho
ditolak, artinya rata-rata hasil belajar IPA meng- Berdasarkan hasil penelitian yang dilaku-
gunakan model PODE lebih besar dari pada rata- kan tentang pengembangan model pembelajaran
rata hasil belajar IPA dengan menggunakan me- Predict, Observe, Discuss, dan Explain (PODE) un-
tode guru secara konvensional. Jadi dapat ditarik tuk mata pelajaran IPA di SDN Kompleks IKIP
kesimpulan bahwa menggunakan model PODE Makassar dapat disimpulkan sebagai berikut.
lebih efektif dari pada menggunakan model kon- Model pembelajaran terdiri dari empat
vensional terhadap hasil belajar IPA pada siswa tahapan, yaitu: Predict, Observe, Discuss, dan Ex-
kelas V SD Negeri Kompleks IKIP Makassar. plain. Pada tahap Predict: guru memperkenalkan
Berdasarkan hasil perhitungan Uji N Gain suatu fenomena/permasalahan terkait dengan
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen nilai materi yang dibahas, tahap Observe: demonstra-
postes dan nilai pretes diperoleh hasil sebagaimana si atau praktikum dilakukan oleh guru bersama
pada Tabel 2. masing-masing kelompok, tahap Discuss: setelah
Keunggulan model pembelajaran ini ada- melakukan pengamatan, siswa bersama kelom-
lah: (1) siswa aktif dalam proses pembelajaran, poknya selanjutnya mendiskusikan kembali ten-
(2) siswa mengkonstruksi pengetahuan dari fe- tang permasalahan yang diberikan berdasarkan
nomena yang ada, (3) merangsang peserta didik hasil pengamatan selama observe dengan hipote-
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji N-Gain antara Kelas Kontrol dan Eksperimen Nilai
Posttest dan Nilai Pretest.
Kelas Eksperimen Kontrol
Kriteria Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
Jumlah Siswa 0 40 6 10 31 0
Persentase (%) 0 87 13 24 76 0
89
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)
sis yang telah mereka ramalkan, tahap Explain: neering Education, Vol. 7, No. 2 (hlm. 189-200).
siswa mensinkronkan semua perbedaan antara Tersedia pada http://www.wiete.com.au/jour-
hasil pengamatan dan prediksi yang telah dibuat. nals/WTE&TE/Pages/Vol.4,%20No.1%20
Pembelajaran model Predict, Observe, Dis- (2005)/03-Kolari2.pdf. (diakses pada tanggal 8
Juni 2013).
cuss, dan Explain (PODE) memenuhi kriteria
Liew, C. W. (2004). The effectiveness of predict, observe, ex-
“sangat baik”, sehingga valid diujicobakan. Mo-
��� plain technique in diagnosing studens’ understanding
del Predict, Observe, Discuss, dan Explain (PODE) of science and identifying their level of achievement.
efektif digunakan dalam pembelajaran IPA kelas [online].Tersedia:http://adt.curtin.edu.au/
V materi Magnet SDN Kompleks IKIP Makassar theses/available/adtWCU20050228.145638/
tahun ajaran 2012/2013. unrestricted/01Front.pdf [4 Maret 2013]
Rustaman, N. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi.
Daftar Pustaka Bandung: FPMIPA-UPI.
Samsudi. 2009. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang:
Borg, W. R. & Gall, M. D. 1983. Educational Research. Unnes Press
Fourth edition. NewYork: Longman Inc. Sukmadinata, Nana. Syaodih. 2007. Metode penelitian
Falmer. 2010. POE and Practical Work. [Online]. pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tersedia: http://www.aare.edu.au/01pap/ Wahyudhi, R. A. 2011. Beberapa Pengemban-
mth01583.htm [Desember 2012]. gan dari Model Pembelajaran Koop-
Indrawati & Setiawan, W. 2009. Pembelajaran Aktif, Kre- eratif.Tersedia:http://yudhiart.blogspot.
atif, Efektif, dan Menyenangkan untuk Guru SD. com/2011/01/beberapa-pengembangan-dari-
Bandung: PPPPTK IPA. model.html [18 Desember 2012].
Joyce, B., Marsha W & Emily C. 2009. Models of White, R. T., & Gunstone, R. F. 1992. Probing Under-
Theaching edisi kedelapan. Yogyakarta: Pustaka standing. Great Britain: Falmer Press.
Pelajar. Usman, M. Uzer dan Lilis, Setiawati. 1993. Upaya Op-
Khathanvy, H. & Yuenyong, C. (2009). The Grade Stu- timalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung:
dent’s Mental Model Of Force And Motion Through PT. Remaja Rosdakarya.
Predict-Observe-Explain (POE) Strategy. Thailand:
Khon Kaen University.
Kolari, S & Ranne, C. S. 2003. Promoting the Concep-
tual Understanding of Engineering Students
Through Visualisation. Global Journal of Engi-
90