Anda di halaman 1dari 7

JPE 2 (2) (2013)

Journal of Primary Educational


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT, OBSERVE,


DISCUSS, DAN EXPLAIN (PODE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR NEGERI KOMPLEKS IKIP MAKASSAR

Amri Amal, 1, Achmad Rifa’i, Nathan Hindarto

Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
2

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan pembelajaran model
Diterima Oktober 2013 PODE, kevalidan model PODE, dan keefektifan model PODE pada pembelajaran
Disetujui Oktober 2013 IPA di SD. Penelitian dan pengembangan ini meliputi tiga tahap, yaitu studi pen-
Dipublikasikan November 2013
dahuluan, penyusunan draft produk, dan pengembangan. Instrumen penelitian ini
Keywords: meliputi penilaian ahli dan guru terhadap model PODE yang dikembangkan, soal
Learning outcome; tes, kemudian dianalisis dengan analisis data uji validasi dan tes. Hasil penelitian
Predict, observe, discuss, dan adalah model pembelajaran ini terdiri atas empat tahapan, yaitu: predict,observe,
explain (pode); discuss dan explain. Pembelajaran model PODE memenuhi kriteria “sangat baik”.
Learning science; Model PODE efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA kelas V di SD. Model
PODE perlu diterapkan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

Abstract
IThe aims of the study are finding out (1) developing of PODE learning model; (2) the va-
lidity of PODE learning model; (3) the effectiveness of PODE learning model on science
learning at elementary school. This research and development which consist of three steps
namely: (1) pre-study; (2) arranging draft of product: and (3) developing. The instruments of
this study are: (1) expert and teacher assessment instrument on PODE model; (2) instrument
of test question. Technique analyses of the data used in this study were test and validation
analysis. The conclusions of this study are: (1) Predict, Observe, Discuss and Explain; (2)
PODE learning model gets “excellence” criteria from the experts; (3) PODE model is effective
in increasing learning outcomes of science at the fifth grade students of elementary school.
PODE’s model needs to be applied in learning science at the elementary school.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
ISSN 2252 - 6404
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50233
E-mail: amri_amal86@yahoo.com
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)

Pendahuluan pengetahuan yang mereka baru dapatkan (Liew,


2004). Predict-Observe-Explain merupakan kompo-
Pembelajaran IPA merupakan bidang ilmu nen dari model pembelajaran POE. Predict atau
yang mempelajari tentang alam yang berorientasi memprediksi merupakan keterampilan mengan-
tidak hanya pada produk atau hasil, tetapi juga tisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan
menekankan pada proses bagaimana suatu kon- terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan
sep bisa terbentuk, sehingga dalam mempelajari perkiraan atas kecenderungan, pola tertentu, hu-
IPA siswa berhubungan dengan cara mencari bungan antardata, atau informasi (Usman & Se-
tahu tentang alam secara sistematis. Mempelajari tiawati, 1993). Komponen kedua adalah observe
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan penge- atau mengamati. Kemampuan observasi sangat
tahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, mendasar untuk melakukan eksplorasi terhadap
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan lingkungan dan untuk menguji gagasan dengan
suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA me- melibatkan penggunaan semua indera (Rusta-
rupakan pembelajaran yang terdiri dari produk, man et al, 2003). Keterampilan observasi diha-
proses, dan sikap sebagai acuan atau batasan rapkan dapat membuat siswa lebih aktif karena
untuk mengetahui sejauh mana kompetensi sis- melibatkan penggunaan semua indera. Siswa
wa dalam pembelajaran IPA, setiap guru menen- mengalami sendiri peristiwa belajar siswa akan
tukan suatu standar nilai. Hal ini dimaksudkan lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fak-
agar guru mengetahui sejauh mana siswa dalam ta yang dipelajari siswa karena hakikatnya siswa
memahami pembelajaran. sendirilah yang mencari dan menemukan konsep
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan tersebut (Usman dan Setiawati, 1993). Kompo-
di sekolah seharusnya dibuat menyenangkan nen selanjutnya adalah explain atau menjelaskan.
agar siswa dapat belajar dengan baik sehingga Keterampilan menjelaskan siswa diminta untuk
didapatkan hasil pembelajaran yang optimal. memaparkan hasil pengamatan serta menjelas-
Kemampuan guru dalam melaksanakan pembe- kan ketidaksesuaian prediksi dengan keadaan
lajaran merupakan salah satu faktor yang dapat sebenarnya sehingga siswa dituntut untuk ber-
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Pem- tanggung jawab atas hasil pengamatan yang sis-
belajaran yang melibatkan siswa, akan membuat wa lakukan.
siswa lebih memahami materi pembelajaran yang Berdasarkan uraian di atas, rumusan ma-
disampaikan oleh guru sehingga pengalaman be- salah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana-
lajar yang diterapkan kepada siswa harus bersifat kah model Predict, Observe, Discuss, dan Explain
student centered. (PODE) yang dikembangkan, (2) apakah model
Model POE (Predict-Observe-Explain) meru- PODE valid digunakan pada pembelajaran IPA
pakan model pembelajaran yang membelajarkan di sekolah dasar, (3) apakah model PODE efek-
siswa dengan membuat prediksi atas suatu kejadi- tif digunakan pada pembelajaran IPA di sekolah
an berdasarkan konsepsi mereka sendiri, kemudi- dasar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
an mengobservasi kejadian tersebut secara nyata, (1) pengembangan pembelajaran model PODE;
dan yang terakhir menjelaskan hasil pengamatan (2) kevalidan atau keabsahan model PODE yang
mereka serta menjelaskan ketidaksesuaian pre- digunakan pada pembelajaran IPA di sekolah
diksi mereka dengan keadaan yang sebenarnya. dasar, dan (3) keefektifan model PODE yang di-
Model ini memberikan kesempatan ke- gunakan pada pembelajaran IPA di sekolah das-
pada siswa untuk mengemukakan pengetahuan ar.
awal mereka terkait materi yang diberikan, Model Predict,Observe, dan Explain (POE)
adanya kerjasama antar siswa selama diskusi merupakan model pembelajaran dengan meng-
berlangsung, adanya tukar pendapat antara siswa gunakan metode eksperimen yang dimulai den-
satu dengan siswa yang lain, adanya perubahan gan penyajian masalah dimana peserta didik
konseptual pada pengetahuan yang dimiliki oleh diajak untuk memberikan dugaan sementara ter-
siswa (Kolari & Ranne, 2004). Perubahan kon- hadap kemungkinan yang akan terjadi, dilanjut-
septual yang terjadi adalah perubahan konsep kan dengan observasi atau pengamatan langsung
awal yang di pegang oleh siswa dengan pengeta- terhadap masalah IPA dan kemudian dibuktikan
huan yang baru terbukti kebenarannya melalui dengan melakukan percobaan untuk menemu-
demonstrasi atau eksperimen. kan kebenaran dari prediksi awal dalam bentuk
Model POE menuntut siswa aktif dan penjelasan (Indrawati & Setiawan 2009). Gunter,
mengeluarkan apa yang mereka ketahui dan pada Estes & Schwab (1990), “An instructional model
akhirnya mereka mengrekonstruksi dan meng- is step-by-step procedure that leads to specific learning
kombinasikan pengetahuan awal mereka dengan outcomes.” Ini berarti model pembelajaran terdi-

85
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)

ri dari langkah-langkah prosedur pembelajaran prediksi.


yang dilakukan baik oleh guru dan siswa untuk Elemen-elemen dasar tersebut secara tidak
mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. Model langsung terkandung dalam model pembelaja-
pembelajaran yang efektif memiliki ciri-ciri: (1) ran POE. Tiga langkah utama dari model pem-
mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam pro- belajaran POE menurut Indrawati dan Setiawan
ses pembelajaran, (2) membawa siswa melalui (2009), ketiga tugas siswa dalam model pembela-
serangkaian langkah-langkah yang spesifik, dan jaran POE yaitu: (1) Predict: pada tahap ini siswa
(3) mencerminkan penyelidikan yang terdiri atas diminta untuk menduga yang terjadi terhadap
berpikir, belajar dan bersikap. suatu fenomena yang akan dipelajari. (2) Observe:
Model Predict, Observe dan Explain (POE) pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan, me-
ini pada umumnya diterapkan dalam mempelaja- nunjukkan proses atau demonstrasi dan peserta
ri sains. Model POE ini lebih cocok dengan me- didik diminta untuk mencatat dan mengamati
tode demonstrasi dan praktikum yang memper- yang terjadi dan mencocokkan dengan dugaan-
kenalkan siswa untuk mengobservasi dan cocok nya. (3) Explain: pada tahap ini, guru meminta
untuk pembelajaran yang berhubungan dengan peserta didik untuk mengajukan hipotesis men-
konteks fisik dan materi. Model POE ini dapat genai mengapa terjadi seperti yang mereka laku-
digunakan untuk menemukan ide siswa, dapat kan dan menjelaskan perbedaan antara prediksi
juga menyediakan informasi bagi guru untuk yang dibuatnya dengan hasil observasinya.
mengetahui cara berpikir siswa, memicu terja- Jika dugaan mereka sama dengan hasil
dinya kegiatan diskusi, memotivasi siswa untuk pengamatan, maka akan terjadi penguatan kon-
mengeksplor pengetahuan konsepsi siswa, me- sep yang dimiliki siswa, sebaliknya jika yang dia-
micu siswa untuk melakukan investigasi (Falmer, mati berbeda dengan yang diduga siswa maka
2010). Sebagaimana yang dikemukakan oleh akan terjadi kognitif konflik yang perlu adanya
Rustaman (2003) dalam bukunya yang menulis- proses akomodasi kognitif dalam pikiran siswa
kan tentang keberhasilan belajar dan pembentu- (Piaget dalam Wahyudi, 2011).
kan makna berdasarkan paham konstruktivisme
yaitu: keberhasilan belajar bukan bergantung Metode
hanya pada lingkungan atau kondisi belajar te-
tapi juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar Pendekatan yang digunakan dalam pene-
melibatkan pembentukan makna oleh siswa dari litian ini adalah research and development (R&D)
apa yang mereka lakukan, lihat, dan dengar. yang diadaptasi dari model pengembangan me-
Model pembelajaran Predict, Observe dan nurut Borg & Gall (1983); (Sukmadinata, 2007)
Explain (POE) menginduk pada paham pembela- meliputi tiga tahap yaitu (1) tahap studi pendahu-
jaran konstrukitivisme, yang menganggap bahwa luan, (2) tahap penyusunan draft produk dan (3)
siswa dengan pengetahuan awal yang telah me- tahap pengembangan. Instrumen penelitian ini
reka miliki dapat mengembangkan pemahaman meliputi: (1) instrumen penilaian ahli dan guru
atau pengetahuannya itu dengan adanya program terhadap model PODE yang dikembangkan.
dan pembelajaran yang baru. Model pembelaja- Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data
ran POE dapat digunakan untuk menggali penge- tentang skor kecenderungan penilaian pengem-
tahuan awal siswa kemudian merekonstruksi ke bangan model Predict, Observe, Discuss, dan Exp-
dalam pemahaman baru yang mereka dapat dari lain (PODE). Produk yang dihasilkan divalidasi
hasil kegiatan observasi (Falmer, 2010). Model oleh ahli dengan melibatkan 2 (dua) orang dosen
pembelajaran Predict, Observe dan Explain (POE) dan 1 (satu) orang guru mata pelajaran IPA; (2)
hampir sama dengan struktur model berpikir in- instrumen soal tes. Instrumen soal tes digunakan
duktif yang memiliki elemen-elemen dasar menu- untuk memperoleh data tentang skor tes hasil be-
rut Joyce et al. (2009) adalah pembentukan kon- lajar IPA.
sep, terdiri dari: (1) mengkalkulasi dan membuat Populasi penelitian ini adalah kelas V se-
daftar, (2) mengelompokkan, dan (3) membuat mester genap tahun ajaran 2012/2013 SD Negeri
label dan kategori. Interpretasi data, terdiri dari: Kompleks IKIP Makassar. Pada penelitian ini,
(1) mengindentifikasi hubungan yang penting, peneliti menggunakan kelas V B sebagai kelas
(2) mengeksplorasi hubungan-hubungan, dan (3) eksperimen dan kelas V A sebagai kelas kontrol.
membuat dugaan dan kesimpulan. Penerapan Desain uji coba menggunakan pretest-postest with
prinsip, terdiri dari: (1) memprediksi konsekuen- control group design (Samsudi, 2009). Analisis data
si, menjelaskan fenomena asing, menghipotesis, yang digunakan meliputi uji prasyarat analisis
(2) menjelaskan dan atau mendukung prediksi dan uji keefektifan produk.
dan hipotesis, (3) menguji kebenaran (verifikasi)

86
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)

Hasil dan Pembahasan Sistem sosial merupakan situasi atau su-


asana dan norma yang berlaku dalam model ter-
Model Predict, Observe, Discuss, dan Explain sebut. Model Predict, Observe, Discuss, dan Explain
(PODE) merupakan hasil modifikasi model Pre- (PODE) memiliki susunan dan kerangka kerja
dict, Observe, dan Explain (POE) yang pertama kali yang cukup mudah, dan mendorong iklim inte-
dikembangkan oleh White dan Gunston. Model lektual dalam kelas. Model ini dapat dirancang
Predict, Observe, dan Explain (POE) merupakan dengan baik, dengan guru yang mengontrol inte-
model pembelajaran dengan menggunakan me- raksi dan meresapkan prosedur-presedur. Meski
tode eksperimen yang dimulai dengan penyajian demikian mempunyai standar berupa kerja sama,
masalah. Peserta didik diajak untuk memberikan kebebasan intelektual, dan keseimbangan. Inter-
dugaan sementara terhadap kemungkinan yang aksi antara siswa seharusnya didorong, guru dan
terjadi, dilanjutkan dengan observasi atau pen- siswa seharusnya berpartisipasi secara sejajar di-
gamatan langsung terhadap suatu masalah dan mana gagasan-gagasan bisa terhubung satu sama
kemudian dibuktikan dengan melakukan perco- lain. Guru harus dengan sengaja memilih jenis
baan untuk dapat menemukan kebenaran dari kegiatan dan mengatur peserta didik dengan me-
prediksi awal dalam bentuk penjelasan. rancang kegiatan yang utuh dan padat mengenai
Rancangan model PODE mengikuti lima suatu proses.
unsur utama model pembelajaran (Joyce, 2011) Prinsip Pengelolaan/Reaksi adalah pola
pada Gambar 1. kegiatan yang menggambarkan bagaimana se-
Sintaks yaitu tahap-tahap kegiatan dari harusnya pengajar melihat dan memperlakukan
model Predict, Observe, Discuss, dan Explain peserta didik, termasuk bagaimana seharusnya
(PODE). Tahap pertama Predict: meminta pe- pengajar memberi respon terhadap mereka. Guru
serta didik untuk mengamati apa yang akan di berperan sebagai fasilitator atau pemberi kemu-
demonstrasikan, kemudian mereka memprediksi dahan. Dalam keseluruhan proses pembelajaran
hasilnya dan mempertimbangkan hasil predik- pengajar bertugas dan bertanggungjawab atas
sinya. Tahap kedua Observe: Guru melaksanakan terpeliharannya suasana belajar dengan cara me-
kegiatan, menunjukkan proses atau demonstrasi nunjukkan sikap yang mendukung dan tidak ber-
dan meminta peserta didik untuk mencatat apa sikap menilai. Melibatkan peserta didik dengan
yang terjadi. Tahap ketiga Discuss: Siswa mendis- menumbuhkan suasana hangat, personal, dan
kusikan ide yang mereka amati dalam percobaan menarik. Pengajar harus dapat menerima tang-
yang dilakukan. Tahap keempat Explain: Guru gungjawab untuk mendiagnosis perilaku peserta
meminta peserta didik untuk mengajukan hipo- didik,
tesis mengenai mengapa terjadi seperti yang me- Sistem pendukung adalah segala sarana,
reka lakukan dan menjelaskan perbedaan antara bahan dan alat yang diperlukan untuk melaksa-
prediksi yang dibuatnya dengan hasil observasi nakan model Predict, Observe, Discuss, dan Explain
siswa. (PODE). Model ini memerlukan dukungan yang

Gambar 1. Model Predict, Observe, Discuss, dan Explain (PODE)

87
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)

optimal, yakni (1) Panduan Model Predict, Obser- daripada aktivitas guru, (3) mengenai kegiatan
ve, Discuss, dan Explain (PODE), (2) Rencana Pe- laboratorium, (4) pengalaman lapangan, (5) dan
laksanaan Pembeajaran (RPP), (3) Lembar Kerja pemecahan masalah. Model pembelajaran ini
Kegiatan Pembelajaran, dan (4) Ketersediaan alat terdiri dari empat tahapan, yaitu: tahap Predict,
dan bahan dalam pembelajaran. tahap Observe, tahap Discuss, tahap Explain.
Dampak instruksional yaitu hasil belajar Secara umum hasil validasi para ahli
yang dicapai langsung dengan cara mengarah- terhadap pengembangan model Predict, Observe,
kan peserta didik pada tujuan yang diharapkan. Discuss, dan Explain (PODE) dapat disimpulkan
Cakupan jenis dampak instruksional yang dapat bahwa produk yang dikembangkan oleh penulis
dicapai (konsep, keterampilan, berpikir kritis dantermasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hal ini
membuat keputusan). Dampak pengiring adalah dibuktikan bahwa rata-rata pakar memberikan
hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh sua- penilaian tinggi terhadap produk model PODE
tu proses pembelajaran. Cakupan jenis dampak yang dikembangkan. Oleh karena itu, dapat di-
pengiring yang dapat dicapai: (1) siswa tidak te- simpulkan bahwa pengembangan model PODE
rasing dalam pembelajaran, (2) megembangkan di sekolah dasar dapat digunakan untuk setiap uji
kemampuan memecahkan masalah IPA, kemam- coba yang akan dilakukan.
puan berargumentasi dan komunikasi dalam ber- Analisis deskriptif bertujuan untuk men-
diskusi, (3) melatih cara berpikir dalam menarik getahui sejauh mana tingkat perkembangan ha-
kesimpulan melalui kegiatan Predict, Observe, Dis-sil belajar siswa sebelum dan setelah mengikuti
cuss, dan Explain. proses pembelajaran. Data yang dideskripsikan
Jika model pembelajaran Predict, Obser- antara lain hasil pretest dan posttest pada kelom-
ve, Discuss, dan Explain (PODE) ini sering di- pok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari per-
gunakan secara teratur akan berguna untuk hitungan analisis deskriptif diperoleh hasil pada
membelajarkan siswa dalam menemukan ma- Tabel1.
salahnya sendiri dan sekaligus memecahkannya. Analisis deskripsi hasil belajar IPA siswa
Penjabaran teori diatas membuktikan bahwa apa kelas V SDN Kompleks IKIP Makassar. Skor
yang terjadi pada proses pembelajaran yang di- yang dicapai oleh siswa pada kelas eksperimen
laksanakan ini berhasil dilakukan. Sikap percaya untuk pretest yaitu skor tertinggi 75, skor teren-
diri seperti berani membuat prediksi, melakukan dah 35 dengan rata-rata 62,39. Setelah diajar
pengamatan, berdiskusi dan menjelaskannya. dengan Model Predict, Observe, Discuss, dan Exp-
Model ini memberikan kesempatan ke- lain (PODE), skornya berubah untuk posttest yai-
pada siswa untuk mengemukakan pengetahuan tu skor tertinggi menjadi 95 dan skor terendah
awal mereka terkait materi yang diberikan, menjadi 70 sehingga skor rata-rata 83,04. Kelas
adanya kerjasama antar siswa selama diskusi kontrol untuk pretest yaitu skor tertinggi 75, skor
berlangsung, adanya tukar pendapat antara siswa terendah 40 dengan rata-rata 60,61. Sedangkan,
satu dengan siswa yang lain, adanya perubahan setelah diajar dengan model konvensional, skor-
konseptual pada pengetahuan yang dimiliki oleh nya berubah untuk posttest yaitu skor tertinggi
siswa (Kolari & Ranne, 2004). Perubahan kon- menjadi 90 dan skor terendah menjadi 55 sehing-
septual yang terjadi adalah perubahan konsep ga skor rata-rata 75,98. Dari hasil tersebut baik
awal yang di pegang oleh siswa dengan pengeta- kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami
huan yang baru terbukti kebenarannya melalui peningkatan hasil belajar. Namun peningkatan
demonstrasi atau eksperimen. hasil belajar kelas eksperimen lebih besar diben-
Beberapa strategi yang terdapat dalam dingkan dengan kelas kontrol.
pembelajaran PODE, yaitu: (1) strategi belajar Proses pembelajaran di kelas yang dilaku-
kolaboratif, (2) mengutamakan aktivitas siswa kan dengan model Predict, Observe, Discuss, dan
Tabel 1. Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Eksperimen Kontrol
Skor
Pretest Posttest Pretest Posttest
Maksimum 75 95 75 90
Minimum 35 70 40 55
Jumlah siswa 46 46 41 41
Rata-rata 62.39 83.04 60.61 75.98

88
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)

Explain (PODE) akan menghasilkan hasil belajar untuk lebih kreatif khususnya dalam mengajukan
yang lebih baik dibanding proses pembelajaran di prediksi, (4) membangkitkan diskusi baik antara
kelas dengan metode ceramah dan tanya jawab. siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan
Hal ini dikarenakan pada kelas dengan model guru, (5) menggali gagasan awal yang dimiliki
pembelajaran PODE, memberikan kesempatan oleh siswa, (6) membangkitkan rasa ingin tahu
kepada siswa untuk dapat mengobservasi secara siswa terhadap suatu permasalahan, (7) pem-
langsung dan nyata terhadap materi yang sedang belajaran bersifat nyata dan dapat dilakukan di
dipelajari sehingga siswa dapat berpartisipasi luar kelas seperti di laboratorium, dan (8) melalui
dengan aktif. Dalam jurnal yang berjudul “The pengamatan secara langsung siswa akan memi-
Grade 1 Student’s Mental Model of Force and Motion liki kesempatan untuk membandingkan antara
Through Predict-Observe-Explain (POE)”, menyim- teori (dugaan) dengan kenyataan. Sedangkan
pulkan bahwa strategi pembelajaran POE meru- kelemahannya adalah: (1) pembelajaran mem-
pakan strategi yang dapat memberikan pengeta- butuhkan alokasi waktu yang cukup banyak, (2)
huan baru kepada siswa secara nyata serta dapat materi pelajaran terkadang sulit disampaikan se-
meningkatkan partisipasi siswa agar lebih aktif cara tuntas.
dan kreatif sehingga mampu meningkatkan pres- Pembelajaran dengan menggunakan lem-
tasi belajar secara signifikan (Khathanvy & Yue- bar kerja kegiatan pembelajaran PODE me-
nyong 2009). mungkinkan siswa untuk menghubungkan antara
Uji normalitas dilakukan untuk mengeta- konsep yang mereka pegang dengan gelaja yang
hui data berdistribusi normal atau tidak. Selain mereka temui di alam. Model ini dapat diterap-
itu, uji normalitas digunakan untuk menentukan kan ketika berhadapan dengan gejala, demonstra-
statistik yang akan digunakan, apakah menggu- si, eksperimen dan permasalahan lain. Siswa da-
nakan statistik parametrik atau statistik non pa- pat berkomunikasi dengan siswa yang lain untuk
rametrik. Data yang digunakan untuk uji norma- mendiskusikan pendapat dan konflik, membuat
litas adalah data pretest dan posttest hasil belajar prediksi, penafsiran dan penjelasan dalam mem-
siswa. Berdasarkan hasil analisis data melalui bangun mengkonstruksi pengetahuan mereka,
SPSS 15, diperoleh Asymp. Sig. ³ 0,05 maka Ho serta dapat membenahi miskonsepsi yang mere-
diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bah- ka miliki melalui diskusi dan demonstrasi (Kolari
wa data nilai tersebut berdistribusi normal. & Ranne, 2003).
Uji keefektifan produk melalui perhitun-
gan t-test, diperoleh thitung = 4,097 dengan ttabel = Simpulan
t(0,95;85) = 1,664. Karena nilai thitung > ttabel maka Ho
ditolak, artinya rata-rata hasil belajar IPA meng- Berdasarkan hasil penelitian yang dilaku-
gunakan model PODE lebih besar dari pada rata- kan tentang pengembangan model pembelajaran
rata hasil belajar IPA dengan menggunakan me- Predict, Observe, Discuss, dan Explain (PODE) un-
tode guru secara konvensional. Jadi dapat ditarik tuk mata pelajaran IPA di SDN Kompleks IKIP
kesimpulan bahwa menggunakan model PODE Makassar dapat disimpulkan sebagai berikut.
lebih efektif dari pada menggunakan model kon- Model pembelajaran terdiri dari empat
vensional terhadap hasil belajar IPA pada siswa tahapan, yaitu: Predict, Observe, Discuss, dan Ex-
kelas V SD Negeri Kompleks IKIP Makassar. plain. Pada tahap Predict: guru memperkenalkan
Berdasarkan hasil perhitungan Uji N Gain suatu fenomena/permasalahan terkait dengan
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen nilai materi yang dibahas, tahap Observe: demonstra-
postes dan nilai pretes diperoleh hasil sebagaimana si atau praktikum dilakukan oleh guru bersama
pada Tabel 2. masing-masing kelompok, tahap Discuss: setelah
Keunggulan model pembelajaran ini ada- melakukan pengamatan, siswa bersama kelom-
lah: (1) siswa aktif dalam proses pembelajaran, poknya selanjutnya mendiskusikan kembali ten-
(2) siswa mengkonstruksi pengetahuan dari fe- tang permasalahan yang diberikan berdasarkan
nomena yang ada, (3) merangsang peserta didik hasil pengamatan selama observe dengan hipote-

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji N-Gain antara Kelas Kontrol dan Eksperimen Nilai
Posttest dan Nilai Pretest.
Kelas Eksperimen Kontrol
Kriteria Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
Jumlah Siswa 0 40 6 10 31 0
Persentase (%) 0 87 13 24 76 0

89
Amri Amal dkk./ Journal of Primary Education 2 (2) (2013)

sis yang telah mereka ramalkan, tahap Explain: neering Education, Vol. 7, No. 2 (hlm. 189-200).
siswa mensinkronkan semua perbedaan antara Tersedia pada http://www.wiete.com.au/jour-
hasil pengamatan dan prediksi yang telah dibuat. nals/WTE&TE/Pages/Vol.4,%20No.1%20
Pembelajaran model Predict, Observe, Dis- (2005)/03-Kolari2.pdf. (diakses pada tanggal 8
Juni 2013).
cuss, dan Explain (PODE) memenuhi kriteria
Liew, C. W. (2004). The effectiveness of predict, observe, ex-
“sangat baik”, sehingga valid diujicobakan. Mo-
��� plain technique in diagnosing studens’ understanding
del Predict, Observe, Discuss, dan Explain (PODE) of science and identifying their level of achievement.
efektif digunakan dalam pembelajaran IPA kelas [online].Tersedia:http://adt.curtin.edu.au/
V materi Magnet SDN Kompleks IKIP Makassar theses/available/adtWCU20050228.145638/
tahun ajaran 2012/2013. unrestricted/01Front.pdf [4 Maret 2013]
Rustaman, N. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi.
Daftar Pustaka Bandung: FPMIPA-UPI.
Samsudi. 2009. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang:
Borg, W. R. & Gall, M. D. 1983. Educational Research. Unnes Press
Fourth edition. NewYork: Longman Inc. Sukmadinata, Nana. Syaodih. 2007. Metode penelitian
Falmer. 2010. POE and Practical Work. [Online]. pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tersedia: http://www.aare.edu.au/01pap/ Wahyudhi, R. A. 2011. Beberapa Pengemban-
mth01583.htm [Desember 2012]. gan dari Model Pembelajaran Koop-
Indrawati & Setiawan, W. 2009. Pembelajaran Aktif, Kre- eratif.Tersedia:http://yudhiart.blogspot.
atif, Efektif, dan Menyenangkan untuk Guru SD. com/2011/01/beberapa-pengembangan-dari-
Bandung: PPPPTK IPA. model.html [18 Desember 2012].
Joyce, B., Marsha W & Emily C. 2009. Models of White, R. T., & Gunstone, R. F. 1992. Probing Under-
Theaching edisi kedelapan. Yogyakarta: Pustaka standing. Great Britain: Falmer Press.
Pelajar. Usman, M. Uzer dan Lilis, Setiawati. 1993. Upaya Op-
Khathanvy, H. & Yuenyong, C. (2009). The Grade Stu- timalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung:
dent’s Mental Model Of Force And Motion Through PT. Remaja Rosdakarya.
Predict-Observe-Explain (POE) Strategy. Thailand:
Khon Kaen University.
Kolari, S & Ranne, C. S. 2003. Promoting the Concep-
tual Understanding of Engineering Students
Through Visualisation. Global Journal of Engi-

90

Anda mungkin juga menyukai