Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DI LABORATORIUM TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATERI SEL DI SMA NEGERI 5 LANGSA TAHUN
PELAJARAN 2018/2019

Sofian1, Devi Wulandari2


Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Samudra
Jln. Kampus Meurandeh, Langsa 24416
E-mail: deviw836@gmail.com

Abstrak

Salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru adalah metode eksperimen dalam
melaksanakan pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan secara perorangan ataupun
kelompok dalam melakukan suatu percobaan, mengamati suatu objek dengan cara yang teratur
dan sistematis. Setiap proses eksperimen yang dilakukan oleh siswa dievaluasi oleh guru.
Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen di laboratorium
terhadap hasil belajar siswa dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode eksperimen
di laboratorium terhadap hasil belajar siswa pada materi sel di SMA Negeri 5 Langsa tahun
pelajaran 2018/2019.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifattrue
eksperimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/I kelas XI SMA
Negeri 5 Langsa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random
samplingsehingga terpilih siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas yang menggunakan metode
eksperimen sebanyak 20 siswa dan siswa kelas XI IPA 4 sebagai kelas yang menggunakan
metode konvensional sebanyak 23 siswa. Pengambilan data penelitian ini menggunakan teknik
observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode eksperimen
di laboratorium terhadap hasil belajar siswa. Dengan dk = 42 maka thitung> ttabel yaitu 4,354 >
2,018, diperoleh pada taraf signifikan α = 0,05. Besarnya pengaruh metode eksperimen di
laboratorium sebesar 4,354.

Kata kunci : Metode Eksperimen, Laboratorium, Hasil Belajar

91
Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

PENDAHULUAN Guru memiliki banyak peran


dalam proses pembelajaran, salah satunya
Pendidikan merupakan kegiatan berperan dalam memberikan dorongan
seseorang atau sekelompok orang yang kepada siswa dengan terus
diturunkan dari satu generasi ke generasi mengembangkan metode mengajarnya.
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau Metode eksperimen adalah salah satu
penelitian guna memberikan pengetahuan metode yang tepat jika diterapkan dalam
maupun keterampilanyang didapatkan bisa pembelajaran biologi, karena dalam
melalui orang lain maupun terjadi secara eksperimen selain memperoleh ilmu
otodidak. Pendidikan menjadi salah satu faktor pengetahuan siswa juga menemukan
penting dalam meningkatkan kemajuansuatu pengalaman serta keterampilan dalam
bangsa dan negara. Pada era globalisasi ini menggunakan berbagai alat percobaan.
Negara di dunia terus berupayameningkatkan Selain itu guru juga memanfaatkan ruang
kualitas pendidikannya salah satunnya melalui laboratorium dalam melakukan
proses belajar meningkatkan kualitas percobaannya sehingga dengan
pendidikannya salah satunnya melalui proses penggunaan metode yang tepat akan
belajar mengajar di sekolah dengan tujuan agar memberikan harapan dapat berpengaruh
mempunyai sumber daya manusia yang baik terhadap hasil belajar siswa.
berkualitas dan memiliki daya saing tinggi (Jaya Berdasarkan hasil observasi peneliti di
et al., 2014 : 22). SMA Negeri 5 Langsa yang berlokasi di
Salah satu bagian dari pendidikan adalah desa Geudubang Aceh, Kecamatan
proses belajar mengajar itu sendiri. Proses Langsa Baro, Kabupaten Kota Langsa,
belajar mengajar merupakan hubungan timbal sekolah ini memiliki berbagai fasilitas
balik atau proses interaksi yang terjadi antara untuk menunjang proses pembelajaran
pendidik dan peserta didik yang bersifat diantaranya yaitu telah tersedianya
edukatif sehingga memberikan perubahan fasilitas ruang laboratorium yang dapat
perilaku yang baik bagi siswa. akan tetapi guru digunakan oleh guru untuk proses
harus mampu membimbing dan memotivasi pembelajaran, namun disebabkan belum
siswa agar siswa tersebut paham dan mampu adanya tenaga laboran maka guru mata
memahami materi yang telah disampaikan. Oleh pelajaran biologi di SMA Negeri 5 Langsa
karenanya guru dituntut untuk lebih aktif dan masih belum terlalu aktif dalam
kreatif dalam hal penyampaian materi, salah pemanfaatan ruang laboratorium untuk
satunya dengan menggunakan metode melakukan percobaan pada umumnya
pembelajaran yang tepat dan fasilitas guru menggunakan berbagai metode
pembelajaran yang mendukung. Metode lainnya dalam pembelajaran misalnya
mempunyai peran yang cukup besar dalam metode ceramah, diskusi yang
kegiatan belajar mengajar, kemampuan dan dikombinasikan dengan tanya jawab dan
pengetahuan yang diharapkan dapat dimiliki penugasan diakhir pembelajaran.
anak didik akan ditentukan oleh ketepatan Biologi merupakan pembelajaran
metode yang digunakan. Oleh karena itu tujuan yang dapat dilakukan dengan
dari pembelajaran akan dapat dicapai dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium.
penggunaan metode yang tepat. Maka hal Pembelajaran biologi di laboratorium
demikian itu menjadi tuntutan bagi guru untuk dengan menggunakan metode eksperimen
senantiasa mengembangkan metode yang menggunakan berbagai alat-alat dan
mengajarnya sehingga bahan pelajaran yang di membawa siswa terjun langsung
sampaikan oleh guru dapat dengan mudah melakukan percobaan diharapkan akan
dipahami dengan baik oleh peserta didik dan dapat membantu memahami materi,
diharapkan dapat berpengaruh baik terhadap karena dengan belajar biologi
hasil belajar siswa demi tercapainya tujuan menggunakan metode eksperimen di
pembelajaran (Andiasari, 2015:16). laboratorium diharapkan dapat membuat

92
Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

pembelajaran lebih menarik. Menurut Istarani pengumpulan data dilakukan dengan


(2012:1) “Metode pembelajaran adalah cara menggunakan instrumen penelitian,
penyajian materi ajar kepada siswa yang analisis data bersifat statistik.
dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran
agar tercapai tujuan yang diinginkan”. Tabel 1. Desain Penelitian
Metode eksperimen adalah salah satu
metode pembelajaran yang bersifat ilmiah. Pada R O1 X O2
metode ini dapat membantu siswa lebih mudah
memahami materi, hal ini dikarenakan siswa R O3 O4
membuktikan dan mengalami sendiri suatu teori
pada materi pembelajaran, percaya atas R = Kelas eksperimen dan kelas kontrol
kebenaran suatu teori dan kesimpulan O1= Nilai pretest kelas eksperimen
berdasarkan hasil percobaan yang telah O2= Nilai posttest kelas eksperimen
dilakukannya sehingga dapat meningkatkan O3 = Nilai pretest kelas kontrol
kemampuan berpikir siswa dalam memahami O4 = Nilai posttest kelas kontrol
suatu konsep dan siswa lebih paham serta X=Perlakuan(Sugiyono,2013:112-113).
mudah mengingat pelajaran yang sedang
berlangsung karena siswa tidak hanya Popuasi Penelitian
mendapatkan materi secara teoritis saja, akan Populasi dalam penilitian ini
tetapi siswa juga ikut terjun langsung adalah semua siswa/i kelas XI IPA SMA
mempraktikkan materi pembelajaran secara Negeri 5 Langsa. Untuk lebih jelasnya
ilmiah. Menurut Roestiyah (2012:80) “Metode maka populasi siswa yang terdapat di
eksperimen adalah salah satu cara mengajar, SMA Negeri 5 Langsa dapat dilihat pada
dimana siswa melakukan suatu percobaan tabel berikut:
tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil Tabel 2. Populasi Siswa/i Kelas XI IPA di
pengamatan itu dievaluasi oleh guru”. SMA Negeri 5 Langsa
Berdasarkan latar belakang di atas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian No Kelas Populasi
dengan judul “Pengaruh Metode Eksperimen di 1 XI IPA 1 22
Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Siswa 2 XI IPA 2 20
3 XI IPA 3 23
Pada Materi Sel di SMA Negeri 5 Langsa Tahun 4 XI IPA 4 23
Pelajaran 2018/2019”. Jumlah 88

METODE PENELITIAN Sampel Penelitian


Tempat dan Waktu Penelitian Teknik pengambilan sampel pada
Penelitian ini dilaksanakan di SMA penelitian ini menggunakan teknik
Negeri 5 Langsa tahun pelajaran 2018/2019. simple random sampling, sehingga
Penelitian dilaksanakan dari tanggal 29 Juli terpilih siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas
sampai dengan 27 Agustus 2018. yang menggunakan metode eksperimen
sebanyak 20 siswa dan siswa kelas XI IPA
Jenis Penelitian 4 sebagai kelas yang menggunakan
Penelitian ini menggunakan jenis metode konvensional sebanyak 23 siswa.
pendekatan kuantitatif. Kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode yang berlandaskan Tabel 3. Jumlah Siswa/i Kelas Kontrol
pada filsafat positivisme, digunakan untuk dan Kelas Eksperimen
meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
Rancangan penelitian adalah true experimental
design oleh karenanya teknik pengambilan
sampel pada dilakukan secara random,

93
Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

Kelas Jumlah Laki-laki Perempuan 2. Uji Reliabilitas


Siswa Reabilitas berhubungan dengan
Kelas 23 16 7
kontrol masalah kepercayaan atau keterandalan.
Kelas 20 8 12 Menurut Sugiyono (2012), tes dikatakan
eksperimen mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi
(reliabel) jika tes tersebut dapat
Teknik Pengumpulan Data memberikan hasil yang tetap. Terdapat
Teknik pengumpulan data yang di beberapa teknik yang dapat digunakan
gunakan pada penelitian ini adalah dengan untuk menguji reliabilitas instrumen,
menggunakan tes berupa pre-test dan post-test salah satunya dengan rumus K-R 20
yang berjumlah 20 soal dalam bentuk choice. sebagai berikut :
Sebelum tes dilakukan soal terlebih dahulu
memenuhi uji prasyarat dengan di uji validitas 𝑘 𝑠 2 −∑ 𝑝𝑞
r11 =
dan reliabilitas. Data dalam penelitian ini 𝑘−1 𝑆2
diambil dari kelas XI IPA 4 sebagai kelas
kontrol menggunakan metode konvensional dan Keterangan:
kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen r11 = Koefisien reliabilitas seluruh item
menggunakan metode eksperimen. K = Banyaknya jumlah siswa
S = Standar deviasi dari tes
1. Uji Validitas ∑pq = Jumlah perkalian p dan q
Sebelum pemberian tes kepada siswa p =Proporsi subjek yang menjawab
maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dengan benar
terhadap butir soal yang akan di berikan untuk q = Proporsi subjek yang menjawab
mengetahui tingkat keandalan atau kesahihan dengan salah(Arikunto,
suatu soal. Soal tes yang akan di uji dalam 2013:115).
penelitian ini berjumlah 30 butir soal. Untuk Sebelum mencari r11 terlebih
pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan dahulu mencari nilai SB2 (Simpangan
analisa faktor, yaitu dengan mengkorelasikan Baku) dengan menggunakan rumus
antara skor item instrument dengan rumus sebagai berikut :
Pearson Product Moment sebagai berikut:
∑𝑋 2
∑ 𝑋2−
𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋 .(∑𝑌) SB2= 𝑁
rhitung = 𝑁
𝑛.∑ 𝑋 2 − ∑ 𝑋 2 . 𝑛.∑ 𝑌 2 − ∑ 𝑌 2

TEKNIK ANALISIS DATA


Dimana : Uji Normalitas
rhitung = Koefisien korelasi Uji Normalitas dilakukan untuk
∑X = Jumlah skor item soal mengetahui apakah pretest dan posttest
∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) terdistribusi normal atau tidak. Uji
n =Jumlah responden normalitas dapat dicari dengan berbagai
∑X2 = Jumlah kuadrat skor item soal cara, salah satunya yakni dapat diukur
2
∑Y = Jumlah kuadrat skor total menggunakan uji Chi-kuadrat.
∑XY = Jumlah hasil perkalian skor buir soal
Distribusi (Tabel r) untuk α = 0,05 dan derajat
𝑓𝑜 −𝑓𝑒 2
kebebasan (dk = n-2) x2 = ∑k𝑖=1
Kaidah keputusan : 𝑓𝑒
Jika rhitung >rtabel berarti valid sebaliknya
Keterangan:
rhitung < rtabel berarti tidak valid(Riduwan,
x2 = Chi-kuadrat
2010:98).
fo Frekuensi yang diperoleh dari data
penelitian

94
Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

fe = Frekuensi yang diharapkan 𝑋2 = Rata-rata sampel ke-2


𝑘 = banyaknya kelas interval s1= Standar deviasi sampel ke-1
l = 1,2,3,... k (jumlah kelas) s2= Standar deviasi sampel ke-2
Dengan membandingkan x2hitung dengan x2tabel S1 = Varians sampel ke-1
untuk α = 0,05 dan derajat S2 = Varians sampel ke-2
kebebasan (dk) = k-1. Dengan Taraf signifikansinya (α = 0,05)
kriteria pengujian sebagai berikut: dk = n1 + n2 – 2
Jika x2hitung >x2tabel, artinya Distribusi Data Tidak Kriteria pengujian : Jika –ttabel ≤ thitung ≤
Normal dan +ttabel, maka Ho diterima dan Ha
Jika x2hitung <x2tabel, artinya Data Berdistribusi ditolak(Riduwan, 2010:165).
Normal(Riduwan, 2010:124).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Homogenitas Hasil Uji Coba Instrumen Soal
Uji homogenitas dilakukan untuk 1. Hasil Uji Validitas Soal
menguji apakah data yang diperoleh termasuk Uji validitas dilakukan sebelum
data yang homogen yaitu data yang berasal dari tes diberikan kepada siswa, untuk
populasi yang sama atau tidak. Uji homogenitas mengetahui tingkat keandalan atau
yang akan penulis kemukakan ini ialah dengan kesahihan suatu soal apakah soal-soal
melihat Tabel F menggunakan metode Bartlet tersebut layak untuk digunakan dalam
dan varians terbesar dibanding varians terkecil penelitian. Dari hasil uji coba instrumen
dengan rumus: yang dilakukan kepada kelas XII SMA
Negeri 5 Langsa dengan jumlah siswa
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
Fhitung = sebanyak 24 orang. Dari 30 soal pre-test
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 dan post-test yang diuji cobakan diperoleh
20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid.
Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel,
Untuk dk = 22 dengan taraf signifikan α =
dengan rumus:
0,05, maka diperoleh rtabel = 0,423
dk pembilang = n – 1 (untuk varians terbesar)
sehingga dapat ditentukan valid tidaknya
dk penyebut = n – 1 (untuk varians terkecil)
soal tersebut.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika Fhitung > Ftabel,berarti Tidak Homogen dan
2. Hasil Uji Reliabilitas Soal
Jika Fhitung < Ftabel,berarti Homogen(Riduwan,
Uji reliabilitas dilakukan pada 30
2010: 120).
soal dengan menggunakan rumus KR-20
diperoleh nilai r11 sebesar 0,841 dan nilai
Uji Hipotesis
rtabel untuk taraf signifikan α = 0,05 dengan
Untuk menghitung Uji T Menggunakan
dk = 22 sehingga diperoleh nilai rtabel =
rumus berpasangan/related
0,423 oleh karena itu rhitung lebih besar
dari pada rtabel (0,841 > 0,423). Maka
𝑋 1 −𝑋 2 instrument penelitian ini memiliki tingkat
t hitung =
𝑆 𝑆 reliabilitas yang kuat/tinggi (reliabel).
1 +𝑆 2 −2𝑟. 𝑠1
+
𝑠2
𝑛1 𝑛2 𝑛1 𝑛2
Analisis Data Hasil Penelitian
1. Hasil Pre-Test
tes kemampuan awal (pre-test)
Keterangan: untuk instrumen berupa soal-soal materi
r = Nilai korelasi X1 dengan X2 sel dilakukan pada kedua sampel (kelas
n = Jumlah sampel eksperimen maupun kelas kontrol). Hasil
pre-test tersebut dapat dilihat pada tabel di
𝑋1 = Rata-rata sampel ke-1 bawah ini:

95
Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

Tabel 4. Data Pre-Test dikatakan bahwa kedua sampel yaitu kelas


eksperimen dan kelas kontrol memiliki
Jumlah Nilai Nilai Rata- kemampuan yang homogen.
Kelas
siswa tertinggi terendah rata
Eksperimen 20 55 20 35,65
Kontrol 23 40 10 24,04 Tabel 7. Uji Homogenitas Post-Test

2. Hasil Post-Test Kelas Varians Fhitung Ftabel Ket.


Eksperime Homo-
Tes akhir (post-test) diberikan terhadap n
105,02
gen
kedua sampel dengan menggunakan instrument 1,29 2,13
Homo-
soal-soal materi sel yang sudah dipelajari oleh Kontrol 81,65
gen
siswa. Hasil post-test yang diperoleh untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah Berdasarkan hasil perhitungan
sebagai berikut: untuk uji homogenitas sampel diperoleh
Fhitung = 1,29 dan Ftabel = 2,13 pada taraf
Tabel 5. Data Post-test signifikan α = 0,05 berdasarkan kriteria
penguji jika Fhitung <Ftabel maka sampel
Jumlah Nilai Nilai Rata- homogen. Dengan demikian dapat
Kelas
siswa tertinggi terendah rata dikatakan bahwa kedua sampel yaitu kelas
Eksperimen 20 95 55 77,38 eksperimen dan kelas kontrol memiliki
Kontrol 23 85 50 67,67 kemampuan yang homogen.
2. Uji Normalitas
Analisis Data Hasil Belajar Berdasarkan hasil penelitian niai
1. Uji Homogenitas post-tes siswa selanjutnya akan dilakukan
Pengujian hipotesis data dilakukan uji normalitas untuk mengetahui distribusi
untuk mengetahui apakah sampel yang hasil yang diperoleh. Berikut ini uji
digunakan dalam penelitian ini homogen atau normalitas yang dilakukan pada
tidak, yang artinya apakah sampel yang dapat masing-masing kelompok.
dipakai pada penelitian ini dapat mewakili
seluruh populasi yang ada. Dengan ketentuan Tabel 8. Uji Normalitas Data Pre-Test
Fhitung < Ftabel maka data homogen. Berdasarkan
perhitungan data pre-tes, telah diperoleh varians
Kelas x2hitung x2tabel Keterangan
dari masing-masing kelas yaitu S12 = 61,48
(varians kelas eksperimen) dan S22 = 79,99 Eksperimen 1,126 9,488 Berdistribusi
Kontrol -39,58 9,488 Normal
(varians kelas kontrol). Sehingga pada uji
homogenitas dapat dilakukan menggunakan
teknik bartlet. Berdasarkan hasil penelitian Hasil perhitungan kelas
diperoleh data sebagai berikut: eksperimen diperoleh x2hitung= 1,126 dan
x2tabel= 9,488 pada taraf signifikan α =
Tabel 6. Uji Homogenitas Pre-Test 0,05. Dengan kriteria pengujian jika
x2hitung<x2tabelmaka data berdistribusi
Kelas Varians Fhitung Ftabel Ket. normal. Dengan demikian hasil pre-test
Eksperimen 61,48
Homo- kelas eksperimen berdistribusi normal.
gen Hasil perhitungan kelas kontrol
1,31 2,13
Kontrol 79,99
Homo- diperoleh x2hitung= -39,58 dan x2tabel=
gen
9,488 pada taraf signifikan α = 0,05.
Dengan kriteria pengujian jika
Berdasarkan hasil perhitungan untuk uji 2 2
x hitung<x tabelmaka data berdistribusi
homogenitas sampel diperoleh Fhitung = 1,31 dan
normal. Dengan demikian hasil pre-test
Ftabel = 2,13 pada taraf signifikan α = 0,05
kelas eksperimen berdistribusi normal.
berdasarkan kriteria penguji jika Fhitung <Ftabel
maka sampel homogen. Dengan demikian dapat

96
Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

Tabel 9. Uji Normalitas Data Post-Test


Pembahasan
Kelas x2hitung x2tabel Keterangan Dari hasil penelitian dan analisis
Eksperimen -47,25 9,488 Berdistribusi data dapat dilihat bahwa ada pengaruh
Kontrol 4,03 9,488 Normal
metode eksperimen di laboratorium
terhadap hasil belajar siswa pada materi
Hasil perhitungan kelas eksperimen sel di SMA Negeri 5 Langsa tahun
diperoleh x2hitung= -47,25 dan x2tabel= 9,488 pada pelajaran 2018/2019, dibuktikan dengan
taraf signifikan α = 0,05. Dengan kriteria nilai thitung> ttabel yaitu 4,354 > 2,018. Hal
pengujian jika x2hitung<x2tabelmaka data ini dikarenakan pembelajaran yang
berdistribusi normal. Dengan demikian hasil menggunakan metode eksperimen
post-test kelas eksperimen berdistribusi normal. benar-benar bermakna bagi siswa karena
Hasil perhitungan kelas kontrol diperoleh dalam memahami suatu konsep, siswa
x hitung= 4,03 dan x2tabel= 9,488 pada taraf
2
diajak untuk mengalaminya secara
signifikan α = 0,05. Dengan kriteria pengujian langsung membuat percobaan dengan
jika x2hitung<x2tabelmaka data berdistribusi menggunakan bahan dan alat percobaan
normal. Dengan demikian hasil post-test kelas yang dilakukan siswa dengan bimbingan
eksperimen berdistribusi normal. guru, sehingga dengan mengajak siswa
melakukan percobaan dapat membuat
3. Uji Hipotesis siswa menjadi lebih paham akan suatu
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh konsep pembelajaran karna sudah
hasil belajar siswa sebelum menggunakan mempraktikkannya sendiri dan melihat
metode eksperimen di laboratorium dan setelah sendiri hasil percobaannya. Pada siswa
menggunakan metode eksperimen di kelas XI IPA 4 yang menggunakan
laboratorium maka dilakukan dengan pengujian metode konvensional terlihat beberapa
hipotesis. Untuk membuktikan pengaruh siswa kurang paham akan materi yang
metode pembelajaran sebelum dan setelah disampaikan Hal demikian terlihat dari
menggunakan metode pembelajaran eksperimen beberapa siswa yang terlihat mengantuk
di laboratorium dapat diuji secara statistik dan mengobrol saat peneliti sedang
dengan t-test berkorelasi (related). Berdasarkan menjelaskan materi pembelajaran.
hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: Sedangkan pada kelas XI IPA 2 yang
menggunakan metode eksperimen terlihat
Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis antusias siswa yang senang ketika diajak
belajar, membangkitkan rasa ingin tahu
Standar
Kelas
Jumlah Rata- Varians
Deviasi thitung ttabel
siswa dilihat dari beberapa siswa yang
siswa rata (S)
(s) bertanya dan berlomba-lomba
Ekspe-
20 77,38 105,02 10,25 4,35 2,01 mengajukan pendapat ketika presentasi di
rimen
Kontrol 23 67,67 81,65 9,04
4 8 depan kelas berlangsung, siswa mampu
menjawab pertanyaan dengan lebih baik.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Pembelajaran biologi di laboratorium
nilai thitung = 4,354 dan nilai ttabel = 2,018 pada dengan menggunakan metode eksperimen
taraf signifikan α = 0,05dengan dk = n1 +n2 – 2 = yang menggunakan berbagai alat-alat dan
20 +23– 2 = 42, maka dengan kriteria pengujian membawa siswa melakukan percobaan
jika thitung > ttabel (4,354> 2,018) berarti hipotesis akan dapat membantu siswa memahami
alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) materi, karena dengan belajar biologi
ditolak sehingga penelitian ini dapat menggunakan metode eksperimen di
disimpulkan bahwa ada pengaruh metode laboratorium dapat membuat
eksperimen di laboratorium terhadap hasil pembelajaran lebih menarik.
belajar siswa pada materi sel di SMA Negeri 5 Metode ini dapat membuat siswa
Langsa tahun pelajaran 2018/2019. lebih mudah memahami materi hal ini

97
Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

disebabkan karena siswa membuktikan dan semangat siswa untuk belajar dan
mengalami sendiri suatu teori pada materi merangsang keingin tahu siswa. Siswa
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan senang ketika diajak terjun langsung
kemampuan berpikir siswa dalam memahami mempraktikkan pembelajaran di ruang
suatu konsep dan siswa lebih paham serta laboratorium. Hal ini dilihat dari antusias
mudah mengingat pelajaran yang sedang siswa yang baik di dalam kelompoknya
berlangsung karena siswa tidak hanya ketika pembelajaran berlangsung.
mendapatkan materi secara teoritis saja, akan Hal ini sejalan dengan pendapat
tetapi siswa juga ikut terjun langsung Mayangsari (2014:2), “Kelebihan metode
mempraktikkan materi pembelajaran secara eksperimen dapat membangkitkan rasa
ilmiah. Roestiyah (2012:80), menyatakan ingin tahu siswa, membangkitkan sikap
bahwa “Metode eksperimen adalah salah satu ilmiah siswa, membuat pembelajaran
cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu bersifat aktual dan dapat membina
percobaan tentang suatu hal, mengamati kebiasaan belajar kelompok maupun
prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, individu”.
kemudian hasil pengamatan itu dievaluasi oleh
guru”. Kemudian ia melanjutkan bahwa KESIMPULAN
“Dengan eksperimen siswa terlatih Berdasarkan hasil penelitian yang
menggunakan metode ilmiah, mereka lebih aktif telah dilaksanakan tentang pengaruh
berpikir dan berbuat, di mana siswa lebih metode eksperimen di laboratorium
banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan terhadap hasil belajar siswa pada materi
guru di samping memperoleh ilmu pengetahuan sel di SMA Negeri 5 Langsa tahun
juga menemukan pengalaman praktis serta pelajaran 2018/2019 dapat disimpulkan
keterampilan dalam menggunakan alat-alat bahwa ada pengaruh metode eksperimen
percobaan”. Hal ini diperkuat oleh jaya et al. di laboratorium terhadap hasil belajar
(2014:24), “Metode eksperimen sendiri siswa pada materi sel di SMA Negeri 5
memiliki tujuan agar siswa memperoleh Langsa tahun pelajaran 2018/2019.
pengalaman dan keterampilan dalam melakukan Dengan dk = 42 maka thitung > thitung yaitu
kegiatan eksperimen, serta dapat menggunakan 4,354 > 2,018, diperoleh pada taraf
serta melaksanakan prosedur metode ilmiah dan signifikan α = 0,05.
berpikir ilmiah”.
Besarnya pengaruh metode eksperimen DAFTAR PUSTAKA
terhadap hasil belajar siswa yaitu sebesar 4,354. Andiasarai, L. 2015. Penggunaan Model
Melalui metode eksperimen siswa memperoleh Inquiry Dengan Metode
pengalaman mengajak siswa ikut terjun Eksperimen Dalam Pembelajaran
langsung mempraktikkan pembelajaran. IPA di SMPN 10 Probolinggo.
Terlebih lagi pada materi sel, dengan Jurnal Kebijakan dan
menggunakan metode eksperimen di Pengembangan Pendidikan. 3 (1):
laboratorium siswa dapat mengamati sendiri sel 15-20.
yang ukurannya tak kasat mata sehingga
memudahkan siswa dalam mengingat materi Aritonang, K. T. 2008. Minat dan
yang diajarkan. Kegiatan laboratorium Motivasi Dalam Meningkatkan
digunakan sebagai cara agar siswa mudah Hasil Belajar Siswa. Jurnal
memahami suatu konsep serta dapat Pendidikan Penabur. 10 : 11-21.
memberikan pengetahuan dengan mengalami
proses atau percobaan sendiri. Semakin tinggi Diastuti, R. 2009. Biologi Untuk SMA/MA
keterlibatan siswa dalam kegiatan laboratorium Kelas XI. Jakarta. CV. Sindunata.
maka diharapkan akan berpengaruh baik
terhadap hasil belajar siswa. Bukan hanya itu,
dengan metode eksperimen juga menambah

98
Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

Djamarah, S. B. dan A. Zain. 2013. Strategi Paul Suparno. (2007). Metodologi


Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Pembelajaran Fisika
Cipta. Konstruktivistik dan
Menyenangkan. Yogyakarta:
Hamzah B. Uno. (2010). Model Pembelajaran Universitas Sanata Dharma.
Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Riduwan. 2010. Belajar Mudah
Aksara Penelitian Untuk Guru,
Karyawan, dan Peneliti Pemula.
Herrani, C. R. 2015. Penggunaan Virtual Lab Bandung: Alfabeta.
Untuk Meningkatkan Keterampilan
Mahasiswa Pendidikan Biologi Dalam Roestiyah, N. K. 2012. Strategi Belajar
Menggunakan Alat-Alat Mikrobiologi. Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Jurnal Kependidikan. 27 (2): 160-174.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor –
Istarani, 2012. Kumpulan Metode Faktor yang Mempengaruhi.
Pembelajaran. Medan: Media Persada. Jakarta: Rineka Cipta.

Jaya, G. W., B. Patasik., E. K.R.N. Sembel., Subamia, I. D. P., I. G. A. N. S. Wahyuni,


L.subagiyo, dan M. Yunus. Penerapan dan N. N. Widiasih. 2014.
Pendekatan Saintifik Melalui Metode Pengembangan Perangkat
Eksperimen Pada Pembelajaran Fisika Penunjang Praktikum IPA SMP
Siswa Kelas X Mia 3 SMA Negeri 1 Berorientasi Lingkungan. Jurnal
Tenggarong (Materi Suhu dan Kalor). Pendidikan dan Pengajaran. I (1):
Jurnal Saintifika. 16 (2): 22-29. 27-31. Jurnal Saintifika. 47 (1):
29-39.
Katili, N. S., I.W. Sadia, dan K. Suma. 2013.
Analisis Sarana dan Intensitas Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Penggunaan Laboratorium Fisika Serta Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,
Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Siswa SMA Negeri di Kabupaten
Jembrana. e-Journal Program . 2017. Metode Penelitian
Pascasarjana Universitas Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,
Ganesha. (3) dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Mayangsari, D., Nuriman, dan Agustiningsih. Sutrisno, V. L. P., dan B. T. Siswanto.


2014. Penerapan Metode Eksperimen 2016. Faktor-Faktor Yang
Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI Pokok Siswa Pada Pembelajaran Praktik
Bahasan Konduktor dan Isolator SDN Kelistrikan Otomotif SMK di Kota
Sembrono Probolinggo Tahun Pelajaran Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
2012/2013. Jurnal Edukasi Unej. I (1): Vokasi. 6 (1): 111-120.
27-31. Jurnal Saintifika. 16 (2): 22-29.
Utami, L. S. dan Supriadin. 2015.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana. (1999). Pengaruh Model Pembelajaran
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Interaksi Sosial Untuk
Departemen Pendidikan Nasional Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kelas VIII SMPN 2 Gerung Tahun
Direktorat Ketenagaan. Pelajaran 2014/2015. Jurnal

99
Jurnal Jeumpa, 5 (2)- Desember 2018

Fisika dan Pendidikan Fisika 1 (1) :


36-45.

Widodo dan L. Widayanti. 2013. Peningkatan


Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar
Siswa Dengan Metode Problem Based
Learning Pada Siswa Kelas VIIA MTs
Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun
Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika
Indonesia. XVII (49): 32-35.

Wisudawati, A. W dan E. Sulistyowati. 2014.


Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta:
Bumi Aksara.

100

Anda mungkin juga menyukai