Anda di halaman 1dari 18

PRASARANA

WIL AYAH DAN


KOTA (PW62321)
P E RT E M UA N K E - 6
POKOK PEMBAHASAN: SISTEM
PRASARANA PERSAMPAHAN
DAN PENGEMBANGAN
JARINGAN PERSAMPAHAN

SU B POKOK PEMB AH ASAN :


P E N G E RT I A N DA S A R
K E B U T U H A N I N F R A S T R U K T U R S A M PA H
S I S T E M P E N G E L O L A H A N S A M PA H
S I S T E M P E N G A N G K U TA N S A M PA H
DEFINISI SAMPAH
• SAMPAH didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan
selama proses alam tersebut berlangsung

• SAMPAH adalah sumber daya yang tidak siap pakai (Radyastuti, 1996 dan menurut Basriyanta),
sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai
sebelumnya, tetapi masih bisa dimanfaatkan kalau dikelola dengan prosedur yang benar

• SNI-19-2454-2002, sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan
dan melindungi investasi pembangunan

• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 Tentang Persampahan, Sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat
BERDASARKAN SUMBER SAMPAH
• SAMPAH ORGANIK sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat
didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. sampah organik, misalnya sampah dari
dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung, sayuran,
kulit buah, daun dan ranting.

• SAMPAH ANORGANIK yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati,
baik sebagai sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan hayati
dan sebagainya, Sampah anorganik dibedakan menjadi : Sampah logam dan produk-produk
olahanya, Sampah plastik, Sampah kertas, Sampah kaca dan keramik, dan Sampah deterjen
UNDANG-UNDANG NOMOR. 18 TAHUN 2008
TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH, DIBEDAKAN
MENJADI :
• SAMPAH RUMAH TANGGA, merupakan sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari
dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.
• SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA; dan
• SAMPAH SPESIFIK meliputi:
1. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;
2. Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;
3. Sampah yang timbul akibat bencana;
4. Puing bongkaran bangunan;
5. Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau
6. Sampah yang timbul secara tidak periodik
SAMPAH DIHASILKAN DARI BEBERAPA
SUMBER YANG DAPAT KLASIFIKASIKAN
SEBAGAI BERIKUT (TEHOBANOGLOUS,1993)
• Daerah permukiman (Rumah Tangga). Berupa persiapan memasak didapur, sisa-sisa
makanan,pembersihan lantai, dan halaman/taman jenis sampah basah dan sampah kering.
• Daerah Komersial; lingkungan pasar, pertokoan, restoran, perusahaan, tempat hiburan,
bioskop, supermarket, hotel, percetakan, bengkel, dan sebagainya. Kategori sampah ini
berasal dari pasar dan kebanyakan berupa sampah organik.
• Daerah Institusi; perkantoran, sekolah tempat ibadah, dan lembaga-lembaga non
komersial lainnya. Jenis Sampah yang dihasilkan sebagian besar sampah kering rubbish.
• Sampah jalan dan tempat-tempaat terbuka; kegiatan penyapuan/pembersihan jalan-jalan
dan trotoar, taman, lapangan, tempat rekresi, dan lain-lain.Jenis sampah dihasilkan berupa
dedaunan, kertas pembungkusan, puntung rokok dan debu jalanan.
SAMPAH DIHASILKAN DARI BEBERAPA
SUMBER YANG DAPAT KLASIFIKASIKAN
SEBAGAI BERIKUT (TEHOBANOGLOUS,1993)
• Sampah jalan dan tempat-tempaat terbuka; kegiatan penyapuan/pembersihan jalan-jalan
dan trotoar, taman, lapangan, tempat rekresi, dan lain-lain.Jenis sampah dihasilkan berupa
dedaunan, kertas pembungkusan, puntung rokok dan debu jalanan.
• Daerah Industri; perusahaan bergerak di bidang industri berat, ringan, pabrik-pabrik dan
sebagainya. Jenis sampah yang dihasilkan tergantung dari bahan baku yang digunakan oleh
industri tersebut.
• Tempat pembangunan, pemugaran dan pembongkaran; sampah material atau bahan-bahan
bangunan, jenis tergantung dari bahan bangunan yang dipakai.
• Rumah sakit dan balai pengobatan: sampah rumah sakit pengelolaannya ditangani secara
terpisah dengan sampah lainnya karena sampahnya bersifar khusus, kemungkinan
mengandung kuman penyakit menular. Sampah dihasilkan berupa bekas-bekas
operasi,pembalut luka, potongan anatomi, dismaping sampah dapur dan kantor.
TIMBULAN SAMPAH
• Menurut SNI 19-2452-2002 definisi dari timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang timbul
dari masyarakat dalam satuan volume maupun per kapita perhari, atau perluas bangunan, atau
perpanjang jalan. Besaran timbulan sampah berdasarkan komponen-komponen sumber sampah.

Berdasarkan SNI 19-3964-1994 Tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan
Sedang di Indonesia, klasifikasi sumber timbulan sampah yang digunakan terbagi menjadi :
 PERUMAHAN SUMBER PERUMAHAN terdiri atas rumah permanen, rumah semi permanen dan
rumah non permanen.
 NON PERUMAHAN SUMBER NON PERUMAHAN terdiri atas kantor, toko atau ruko, pasar,
sekolah, tempat ibadah, jalan, hotel, restoran, industri, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.
SISTEM PENGELOLAHAN SAMPAH
• Pengelolaan sampah adalah pengaturan yang berhubungan dengan pengendalian timbulan
sampah, penyimpanan, pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan, pengolahan
dan pembuangan sampah dengan cara merujuk pada dasar-dasar yang terbaik mengenai
kesehatan masyarakat, ekonomi, teknik, konservasi, estetika dan pertimbangan lingkungan yang
lain, dan juga tanggap terhadap perilaku massa

• Standar Nasional Kriteria Penanganan Persampahan (Ditjen Cipta Karya, 1997)


1. Tingkat pelayanan mencapai 60 – 80 %
2. Penanganan sampah dilakukan sedekat mungkin dengan sumber
3. Mengembangkan pola penanganan yang mengarah pada pola cost recover
4. Mengembangkan pola penanganan yang bertumpu pada masyarakat
5. Menggali potensi peran serta swasta
PEWADAHAN SAMPAH
• Tempat sampah sementara, sebelum sampah dikumpulkan, untuk kemudian diangkut
serta dibuang (dimusnahkan)
• Syarat-syarat tempat sampah yang dianjurkan (Azwar, 1995:57), ialah:
1. Konstruksinya kuat, tidak mudah bocor, penting untuk mencegah berserakannya sampah.
2. Tempat sampah mempunyai tutup, tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibuka,
dikosongkan isinya serta bersih
3. Ukuran tempat sampah sedemikian rupa sehingga mudah diangkat oleh satu orang
• Tata cara dalam pelaksanaan pewadahan sampah menurut SK SNI T-13-1990-F dapat
digolongkan menjadi dua macam, yaitu :
1. Pewadahan individual adalah cara penampungan sampah sementara di masing-masing sumbernya .
2. Pewadahan komunal adalah cara penampungan sampah sementara secara bersama-sama pada satu
tempat
Pola
No. Pewadahan/ Individual Komunal
Karakteristik
1 Bentuk/Jenis Kotak Kotak
Silinder Silinder
Tong Tong
Kantong Kontainer
Kontainer
2 Sifat Ringan Ringan
Mudah dikosongkan dan dipindahkan Mudah dikosongkan dan dipindahkan
3 Bahan Logam, plastik, fiberglass, kayu, bambu, rotan, Logam, plastik, fiberglass, kayu,
kertas bambu, rotan, ertas
4 Volume Permukiman dan toko kecil : 10-40 Lt Permukiman dan Pasar : 100-1000 Lt
Kantor, toko besar, hotel, rumah makan : 100- Jalan dan Taman : 30-40 Lt
500 Lt
5 Pengadaan Pribadi, Instansi pengelola Instansi Pengelola
PENGUMPULAN SAMPAH
• PROSES PENANGANAN SAMPAH dengan cara pengumpulan dari masing-masing sumber
sampah untuk diangkut ke tempat pembuangan sementara atau langsung ke tempat pembuangan akhir
tanpa melalui proses pemindahan
• TATA CARA PENGUMPULAN SAMPAH (SK SNI T-13-1990-F)
1. Pola pengumpulan individual langsung adalah cara pengumpulan sampah dari rumah-rumah/sumber sampah
dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses pemindahan
2. Pola pengumpulan individual tidak langsung adalah cara pengumpulan sampah dari masing-masing sumber
sampah dibawa ke lokasi pemindahan (menggunakan gerobak) melalui proses pemindahan untuk kemudian
diangkut ke tempat pembuangan akhir.
3. Pola pengumpulan komunal langsung adalah cara pengumpulan sampah dari masing-masing titik pewadahan
komunal dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir
4. Pola pengumpulan komunal tidak langsung adalah cara pengumpulan sampah dari masing-masing titik
pewadahan komunal dibawa ke lokasi pemindahan dengan gerobak untuk kemudian diangkut ke tempat
pembuangan akhir.
5. Pola penyapuan jalan adalah proses pengumpulan sampah hasil penyapuan jalan dengan menggunakan gerobak
PENGANGKUTAN SAMPAH
• Tahap membawa sampah dari lokasi pemindahan atau langsung dari sumber sampah menuju ke
tempat pembuangan akhir
• TATA CARA PENGUMPULAN SAMPAH (SK SNI T-13-1990-F)
• Pola pengumpulan individual langsung adalah cara pengumpulan sampah dari rumah-rumah/sumber sampah
dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses pemindahan
• Pola pengumpulan individual tidak langsung adalah cara pengumpulan sampah dari masing-masing sumber
sampah dibawa ke lokasi pemindahan (menggunakan gerobak) melalui proses pemindahan untuk kemudian
diangkut ke tempat pembuangan akhir.
• Pola pengumpulan komunal langsung adalah cara pengumpulan sampah dari masing-masing titik pewadahan
komunal dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir
• Pola pengumpulan komunal tidak langsung adalah cara pengumpulan sampah dari masing-masing titik
pewadahan komunal dibawa ke lokasi pemindahan dengan gerobak untuk kemudian diangkut ke tempat
pembuangan akhir.
• Pola penyapuan jalan adalah proses pengumpulan sampah hasil penyapuan jalan dengan menggunakan gerobak
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI
SAMPAH, (DAMANHURI & PADMI, 2004)
• Cuaca: didaerah yang kandungan airnya tinggi, kelembaban sampah juga akan sangat tinggi
• Frekuensi pengumpulan: semakin sering sampah dikumpulkan akan semakin tinggi
tumpukan sampah yang terbentuk pada tempat pembuangan. Tetapi sampah organic akan
berkurang karena membusuk, dan yang akan terus bertambah adalah kertas dan sampah kering
lainnya yang sulit terurai.
• Musim: jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang sedang berlangsung
• Tingkat sosial ekonomi: daerah ekonomi tinggi pada umumnya menghasilkan sampah yang
tediri bahan kaleng.kertas dan sebagainya (inorganik)
• Pendapatan per kapita : masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih rendah akan
menghasilkan total sampah yang lebih sedikit dan homogen
• Kemasan produk: kamasan produk bahan kebutuhan sehari-hari akan mempengaruhi
komposisi sampah.
JUMLAH SAMPAH YANG AKAN DIKELOLA
• Jumlah penduduk
• Sumber sampah yang ada di lingkungan permukiman, seperti :
1. toko/pasar kecil;
2. Sekolah
3. Rumah sakit kecil /klinik kesehatan;
4. Jalan/saluran
5. Taman;
6. Tempat ibadah;
7. Dan lain-lain.
• Besaran timbulan sampah untuk masing-masing sumber sampah
THANK YOU!
• Any Questions?

• – PRASARANA WILAYAH DAN KOTA

Anda mungkin juga menyukai