Anda di halaman 1dari 19

IV.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Geografis
Kabupaten Jayapura terletak diantara 139O15-140O45 Bujur Timur dan 2O15
Lintang Utara dan 3O45 Lintang Selatan. Dengan batas-batas wilayah administrasi
sebagai berikut :

Sebalah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Kabupaten Sarmi,


Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Bintang,

Kabupaten Yahokimo dan Kabupaten Tolikara,


Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, dan
Sebelah Barat dengan kabupaten Sarmi.

B. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Jayapura adalah 17.516.60 km2 yang terbagi dalam
19 Distrik, 139 Kampung dan 5 Kelurahan, dengan penduduk Tahun 2011 berjumlah
118.182 jiwa dan kepadatan penduduk 6,73 per km 2.

Pemanfaatan lahan untuk

pembangunan perkebunan di Kabupaten Jayapura dalam pelaksanaannya mengacu


pada program-program yang telah ditetapkan dan direalisasikan melalui kegiatan
pembangunan sesuai pola pengembangan.
Bila dilihat dari potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas
perkebunan di Kabupaten Jayapura adalah seluas 386.470 ha, dan saat ini yang
telah dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman perkebunan masih sedikit

15.779 ha atau 4.08% dari luas lahan potensial untuk tanaman perkebunan. Berikut
ini disajikan luas wilayah Distrik dibandingkan dengan pembangunan perkebunan
yang telah dilakukan pada tahun 2008 seperti terlihat pada Tabel 1.
Karakteristik yang dimiliki, merupakan tantangan
yang besar dalam
pengembangan kabupaten Jayapura dimasa yang akan datang, bukan hanya sejajar,
tetapi mampu melebihi kemajuan daerah lain. Disisi lain posisi geografis tersebut
dengan keragaman yang dimiliki harus tetap mendapat perhatian khusus dan
menuntut

kecermatan,

pengelolaan

kegiatan

pembangunan

dan

kemasyarakatan lainnya.

Tabel 1.
Luas Wilayah, Luas Pengembangan dan Potensi Lahan
Di Kabupaten Jayapura Tahun 2008
Luas

Luas Areal

Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura


25

Luas

masalah

No

DISTRIK

Wilayah
(ha)
1 SENTANI
12,116
2 SENTANI TIMUR
48,422
3 EBUNGFAUW
22,116
4 WAIBU
25,825
5 SENTANI BARAT
6,438
6 DEPAPRE
18,734
7 RAVENIRARA
46,730.1
8 YOKARI
51,943.6
9 DEMTA
49,742.6
10 KEMTUK
25,825
11 KEMTUK GRESI
18,234.5
12 GRESI SELATAN
14,385.8
13 NIMBORAN
71,018.9
14 NIMBOKRANG
77,475.1
15 NAMBLONG
274,500
16 UNURUM GUAY
313,128.7
17 YAPSI
129,125.2
18 KAUREH
435,797.7
19 AIRU
256,490
JUMLAH
1,898,048
Sumber : Dinas Perkebunan 2008

Pengembanga
n
(ha)
322.40
708.00
703.00
327.25
590.00
462.61
103.00
434.00
347.00
618.00
1,465.65
300.00
1,043.75
602.50
649.00
161.75
1,198.00
12,965.80
23,001.71

Potensi
(ha)
6,450.66
4,376.00
6,528.45
4,465.25
1,693.72
5,408.71
14,005.53
15,544.08
7,782.01
6,854.34
4,989.26
4,225.74
20,538.82
9,946.80
22,176.90
73,877.41
38,553.36
130,549.69
16,745.20
394,711.93

Distrik Kaureh merupakan daerah dengan wilayah terluas yaitu 435.797,7 ha


dengan luas potensi lahan untuk perkebunan 130.549,69 ha dan luas pengebangan
sebesar 12.965,60 ha sedangkan luas wilayah terkecil adalah Distrik Sentani Barat
dengan luas wilayah 6.438 ha dengan luas wilayah potensial untuk pengembangan
perkebunan adalah 1.693,72 ha dan luas areal pengembangan seluas 590 ha.
Sumber air di wilayah kabupaten Jayapura terdiri dari sungai, danau dan air
tanah.

Sungai besar yang melintas di wilayah kabupaten Jayapura sebanyak 4

buah, sebagian besar muaranya menuju ke Pantai Utara (samudera pasifik) dan
pada umumnya sangat tergantung dari fluktuasi air hujan. Disamping itu terdapat
sungai-sungai kecil yang merupakan sumber air permukaan yang mengalir diwilayah
ini.
Danau yang berada di wilayah kabupaten Jayapura adalah danau sentani
seluas 9.630 ha, terdapat di Distrik Sentani, Sentani Timur, Embungfau dan Waibu.
Keadaan topografi dan lerang umumnya relative terjal dengan kemiringan 5-30%
serta mempunyai ketinggian actual 0,5 m dpl 1500 mdpl. Daerah pesisir Pantai
Utara merupakan dataran rendah yang bergelombang dengan kemiringan 0-10%
yang ditutupi dengan endapan alluvial, secara fisik salain daratan juga terdiri dari
rawa (13,700 ha) sebagian besar wilayah kabupaten Jayapura (72,09 %) berada
pada kemiringan diatas 41%, Sedangkan yang mempunyai kemiringan leranga

Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura


26

0-15% berkisar 23,74%.

Luas masing-masing kelas kemiringan lereng pada

mamsing-masing distrik di Kabupaten Jayapura dapat dilihat pada Tabel 2.


Tabel 2.
Luas Masing-masing Kleas Kemiringan Lereng pada Distrik
Di Kabupaten Jayapura

Sumber : BPN Kabupaten Jayapura, 2007 ; Profil Kabupaten Jayapura, 2010 ;

C. Fisiografi (elevasi)
Elevasi merupakan salah satu faktor lingkungan biofisik yang penting, karena
elevasi berkaitan dengan suhu udara pada suatu wilayah.

Sebagian besar

ketinggian tempat di Kabupaten Jayapura berada di bawah 500 m dpl dengan luas
sebesar 958.273 ha atau 81,09% dari luas wilayah Kabupaten Jayapura. Wilayah
dengan ketinggian 500-1000 m dpl dengan luas sekitar 209.694 ha atau 17.74%,
dan wilayah dengan ketinggian 1000-2000 m dpl dengan luas 149,900 ha 137.78
ha atau 1.17%.
Tabel 3.
Luas Masing-Masing Ketinggian Menurut Distrik
Di Kabupaten Jayapura
No

DISTRIK

LUAS KELAS KETINGGIAN


<100

100-500

500-1000

Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura


27

1000-2000

SENTANI

55.75

26.76

14.48

17.50

SENTANI TIMUR

150.42

40.39

31.87

28.67

EMBUNGFAU

167.55

83.45

WAIBU

77.54

45.80

7.49

4.78

SENTANI BARAT

29.37

46.36

0.36

DEPAPRE

41.75

26.64

34.30

REVENIRARA

19.02

24.73

58.39

13.43

YOKARI

60.88

90.11

49.08

DEMTA

44.40

93.26

10

KEMTUK

103.95

82.56

11

KEMTUK GRESI

102.29

97.14

12

GRESI SELATAN

8.70

243.77

39.50

13

NIMBORAN

86.81

104.13

6.09

14

NIMBOKRANG

138.95

80.48

1.64

15

NAMBLONG

37.64

67.24

7.02

16

UNURUM GUAY

1202.76

1656.02

93.02

22.32

17

YAPSI

126.46

937.50

47.19

18

KAUREH

1548.99

244.63

1476.36

19

AIRU
JUMLAH

701.39
4,704.62

887.14
4,878.11

281.23
2,096.94

137.78

Sumber : BPN Kabupaten Jayapura 2008 ; Profil Kabupaten Jayapura 2010

D. Iklim
Kondisi iklim di Kabupaten Jayapura digolongkan kedalam tipe iklim Af (hutan
hujan tropika) yang dicirikan dengan curah hujan tahunan yang sangat tinggi 20003000 mm/tahun. Rataan curah hujan bulanan berkisar antara 170-282 mm/bulan
dengan hari hujan rataan bulan berkisar antara 16-17 hari.
Kabupaten Jayapura terletak dekat sekali dengan garis katulistiwa yang
menyebabkan daerah ini beriklim tropis. Selain itu Kabupaten Jayapura juga terletak
diatara dua Samudera yaitu Samudera Asia dan Australia yang sangat dipengaruhi
oleh Angin Munsoon Tenggara yangbertiup secara bergantian 6 bula sekali. Angin ini
bertiup antara bulan Mei hingga bulan Nopember yang berasal dari benua Australia
dan pada bulan-bulan tersebut matahari berada di bagian belahan Bumi Utara dari
katulistiwa sehingga wilayah ini memiliki tekanan udara yang rendah. Sifat angin ini
tidak banyak mengandung uap air, karena daerah Australia sebagian besar
merupakan daerah savanna yang tandus, sehingga berpengaruh terhadap wilayah
Jabupaten Jayapura terjadi musm panas.
Sebaliknya pada bulan Desember hingga bulan April bertiup Angin Mosoon
Barat Laut yang sangat berbeda sifatnya dibandingkan Angin Munsoon Tenggara.
Angin ini berasal dari dataran Asia dan pada saat itu matahari berada di bagian
Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura
28

Selatan dari katulistiwa, sehingga berakibat Kabupaten Jayapura memiliki tekanan


udara yang rendah.

Angin ini banyak membawa uap air, karena daerah yang

dilaluinya cukup panjang dan sebagian besar melewati laut dan samudera. Karena
sifat yang demikian banyak mendatangkan hujan di Kabupaten Jayapura dan
sekitarnya.
Sesuai dengan letaknya yang demikian menyebabkan Kabupaten Jayapura
pada waktu tertentu memiliki suhu yang tinggi. Rataan suhu maksimum 31.8oC,
rataan suhu minimum 23.5oC, dan Rataan suhu optimum sekitar 27oC. Ratan curah
hujan, hari hujan dan suhu udara pada dua lokasi yang berbeda dapat dilihat pada
Table 4.
Tabel 4.
Ratan Curah Hujan, Hari Hujan dan Suhu Udara Pada
Dua Stasiun di Kabupaten Jayapura Tahun 2009

No.

Bulan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER

Suhu Udara
Senta Genye
ni
m
21.7
26.9
27.1
27.3
27.3
27.9
26.9
26.8
28.1
27.2
27.6
28.9

26.5
26.3
26.5
26.7
27
27.4
26.5
26.3
26.6
27.1
26.6
27.2

Curah Hujan
Sentani
Genyem
CH
HH
CH
HH
240
26
402
28
344
21
681
21
330
22
569
22
135
12
242
20
240
16
233
13
38
10
98
9
129
15
159
13
148
15
107
12
63
16
83
14
57
8
178
12
145
17
345
23
168
18
287
16

Sumber : BPN Kabupaten Jayapura 2008 ; Profil Kabupaten Jayapura 2010

E. Tanah
Tanah

merpakan

media

yang

penting

bagi

pertumbuhan

dan

perkembangan tanaman. Tanah berbeda dari satu tempat ke tampat lain


demikian juga dengan sifat fisik dan kandungan kimianya.

Berdasarkan

pembentukannya maka tanah dibentuk oleh faktor-fantor diantaranya adalah

Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura


29

bahan induk, iklim, topografi, vegetasi dan waktu. Faktor-faktor tersebut akan
membentuk berbagai jenis tanah yang berbeda-beda sifatnya.
Secara garian besar jenis tanah di kabupaten Jayapura dapat digolongkan
menjadi

lima

jenis

tanah

yaitu

Podsolik

Merah

Organosol/Aluvial, Latosol dan Podsolik Ciklat Kelabu.

Kuning,

Mediteran,

Luas masing-masing

jenis tanah tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut :


Tabel 5.
Luas dan Jenis Tanah di Kabupaten Jayapura
No

Distrik

SENTANI

EMBUNGFAU

SENTAN TIMUR

SENTANI BARAT

WAIBU

DEMTA

YOKARI

DEPAPRE

REVENIRARA

10

KEMTUK

11

KEMTUK GRESI

12

GRESI SELATAN

13

NIMBORAN

14

NAMBLONG

15

NIMBOKRANG

16

UNURUM GUAY

17

YAPSI

18

KAUREH

19

AIRU

Luas Masing-Masing Jenis Tanah


PMK

MDT

ORG

LT

100.0
0

34.80

6.20

141.0
0

3.20

46.8
0

50.00

11.00

8.80

19.80

12.00

6.00

16.4
0

8.00

42.40

19.20

14.80

6.40

73.90

116.3
0

230.6
0

208.7
0

154.8
0

363.5
0

125.7
0

627.6
0

21.60

465.6
852.2
0
0
28.7
52.5
Prosentase
0%
0%
Keterangan : PCK = Podsolik Merah Kuning
PMK = Podsolik Merah Kelabu
MDT = Mediteran
JUMLAH

Juml
ah

PCK

69.6
109.7
125.1
0
0
0
4.30
6.80
7.70
%
%
%
ORG = Organosol
LT = Latosol

774.9
0
1623
.20
100

1. Podsolik Coklat kelabu


Tanah ini berkembang pada iklim dengan Curah Hujan diatas 1500
mm/tahun, tanpa bulan kering. Terletak pada topografi datar, bergelombang,
landai dan berbukit dengan elevasi 10-2000 m dpl, warna tanah kehitaman,
coklat tua hingga kekuningan. Reaksi tanah masam hingga netral (pH 5-7,0).
Di Kabupaten Jayapura mencapai 375,68 ha atau 26 % tersebar di 19 Distrik.
Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura
30

Luas tanah ini terbesar pada Disrik Unurum Guay dengan luas 208.700 ha
dan yang terkecil pada Disrik Kemtuk Gresi dan Gresi Selatan seluas 12 ha.
2. Podsolik Merah Kuning
Jenis Tanah ini terbentuk pada type iklim basah dengan curah hujan
berkisar antara 2500-3500 mm/tahun, tanpa bulan kering.

Terletak pada

topografi bergelombang sampai berbukit dengan elevasi berkisar antara 20100 mdpl, Solumnya agak tebal (1-2m), warna tanah merah hingga kuning,
Reaksi tanah sangat asan hingga asam (3,4-5,0) dan sangat peka terhadap
erosi serta mempunyai tingkat kesuburan rendah. Tanah ini penyebarannya
paling luas mencapai 897,20 ha dan hamper setiap Distrik mempunya jenis
tanah ini. Paling luas terdapat di Distrik Kaureh seluas 627,60 ha dan yang
paling kecil adalah pada Distrik Demta dan Yokari seluas 3,20 ha. Jenis
tanah ini cocok untuk persawahan, tanaman semusin dan tahunan dengan
perlakuan tambahan.
3. Mediteran
Tanah ini berkembang pada iklim dengan curah hujan berkisar antara
80-2500 mm/tahun, Terletak pada elevasi 0-400 m dpl. Solumnya agak tebal
(1-2m), Reaksinya tanahnya agak asam samapi netral (pH 6,0-7,5),
kepekaan terhadap erosi sedang hingga besar. Jenis tanah ini cocok untuk
persawahan, padang penggembalaan, dan buah-buahan.Jenis tanah ini di
kabupaten Jayapura berada pada Distrik Demta dan Yokari dengan luas
46,80 ha da sebgian kecil berada pada Distrik Nimbokrang dan Namblong
seluar 6,40 ha.
4. Organosol/Aluavial
Pembentukan jenis tanah ini tidak dipengaruhi oleh iklim. Terletak
pada topografi datar hingga bergelombang dan berada di daerah dataran
rendah, warna tanah kelabu tua/hitam.

Reaksi tanah sangat masam (pH

3,5-5). Cocok untuk persawahan , tanaman palawija, tambak dan tanaman


kelapa. Jenis tanah ini paling banyak di jumpai pada Distrik Nimboran dan
Namblong dengan luas 75,90 ha dan paling sedikit ditemukan di Distrik
Sentani dengan luas 6,2 ha.
5. Latosol
Jenis tanah ini terbentuk pada iklim basah dengan curah hujan
berkisar antara 2000-7000 mm/tahun, dengan bulan kering kurang dari 3
bulan, terletak pada topografi bergelombang, berbukit dan bergunung pada
elevasi 10-13 m dpl. Solumnya dalam (1,5-10m), dengan warna tanah coklat
Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura
31

hingga kuning. Reaksi tanah hingga agak asam (pH 4,5-6,5), dan kepekaan
terhadap erosi kecil. Jenis tanah ini cocok untuk tanaman sayur-sayuran,
buah-buahan dan tanaman perkebunan. Tanah ini sebagian besar berada di
Distrik Depapre dengan luas 8,80 ha.
F. Keadaan Demografi
Penyebaran jumlah penduduk di Kabupaten Jayapura terkonsentrasi pada
daerah-daerah pusat pemerintahan dan perekonomian yang ramai. Hal ini dapat
dilihat pada beberapa Distrik misalnya Distrik

Sentani dimana kota Sentani

merupakan pusat pemerintahan dan sekaligus pusat perekonomian daerah.


Distrik Sentani memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu 48.339 jiwa dan 11.176
KK, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Distrik Gresi Selatan sebanyak
1279 jiwa dan 302 KK. Data penyebaran jumlah penduduk Kabupaten Jayapura
dapat dilihat pada Tabel 6. Sedangkan jumlah penduduk menurut pekerjaan di
Kabupaten Jayapura dapat dilihat pada Tabel 7. Dari Tabel tersebut dapat dilihat
bahwa jumlah pendudukan yang memiliki pekerjaan sebagai PNS berjumlah
7374 orang atau 5,09%, paling banyak ada pada Distrik Sentani sebanyak 4.397
orang dan paling sedikit terdapat di Distrik Airu sebanyak 8 orang. TNI/POLRI
sebanyak sebanyak 3.298 atau 2,28%, terbanyak terdapat di Distrik Sentani
sebanyak 2499 orang dan yang paling sedikit terdapat di Distrik Gresi Selatan
sebanyak 2 orang. Jumlah petani di Kabupaten Jayapura 35.975 orang, yang
terbanyak terdapat di Distrik 13049 orang atau 24,83% dari jumlah penduduk
Kabupaten Jayapura.
Tabel 6.
Jumlah Penduduk Kabupaten Jayapura Menurut Jenis Kelamin
No

DISTRIK

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

SENTANI
SENTANI TIMUR
EMBUNGFAU
WAIBU
SENTANI BARAT
DEPAPRE
REVENIRARA
YOKARI
DEMTA
KEMTUK
KEMTUK GRESI
GRESI SELATAN

JENIS KELAMIN
L
P
25,275
3,834
1,309
3,847
2,278
2,072
596
1,074
1,756
1,858
2,129
466

21,996
3,857
1,271
3,516
2,101
1,924
569
907
1,544
1,865
2,132
469

JUMLAH
JIWA
KK
47,271
7,691
2,580
7,363
4,379
3,996
1,165
1,981
3,300
3,723
4,261
935

Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura


32

11,176
1,911
660
1,548
906
703
322
403
703
815
981
302

13
14
15
16
17
18
19

NIMBORAN
NIMBOKRANG
NAMBLONG
UNURUM GUAY
YAPSI
KAUREH
AIRU
JUMLAH

2,203
3,490
1,614
1,099
3,257
3,765
522
62,444

2,025
3,186
1,507
937
2,769
2,739
424
55,738

4,228
6,676
3,121
2,036
6,026
6,504
946
118,182

977
1,692
731
508
1,341
3,721
327
29,727

Sumber : Kabupaten Jayapura Dalam Angka 2011

Jumlah nelayan di Kabupaten Jayapura adalah 675 orang atau 0,47%


dari jumlah penduduk Kabupaten Jayapura, yang terbanyak berada di Distrik 105
orang dan terendah berada ada Distrik Sentani Barat, Kemtuk Gresi, Gresi
Selatan, Yapsi dan Kaureh masing-masing 1 orang.

Peternak di Kabupaten

Jayapura hanya 74 orang. Sedangkan yang memiliki pekerjaan dbidang swasta


berjumlah 72.006 orang atau 47,70% termasuk penduduk yang cukup banyak di
kabupaten Jayapura, sedangkan penduduk yang belum bekerja di Kabupaten
Jayapura berjumlah 72.006 atau 49,70% dari jumlah penduduk Jayapura dan
merupakan angka pengangguran yang cukup besar. Jumlah penduduk yang
belum bekerja terbanyak ada di Distrik Sentani 29.143 dan yang paling sedikit
ada di Distrik Revenirara 662 orang.

Distrik sentani merupakan Distrik yang

mendominasi semua aktivitas kegiatan karena Distrik Sentani merupakan Pusat


pemerinatahan Kabupaten Jayapura.

Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura


33

Tabel 7.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pekerjaan di Kabupaten Jayapura
N
o

DISTRIK

JENIS PEKERJAAN

JUMLAH

PNS

TNI/POLRI

PETANI

NELAYAN

PEDAGANG

PETERNAK

SWASTA

BLM BEKERJA

4,397

2,499

13,049

105

987

16

9,913

29,143

60,109

SENTANI

SENTANI TIMUR

477

69

1,360

64

37

1,041

4,199

7,250

EMBUNGFAU

67

11

872

10

84

1,580

2,625

WAIBU

606

238

1,897

18

104

14

1,311

5,170

9,358

SENTANI BARAT

261

82

1,098

14

354

2,345

4,162

DEPAPRE

168

52

1,022

120

18

225

2,773

4,380

REVENIRARA

31

365

17

15

13

34

662

1,141

YOKARI

31

493

160

473

1,322

2,484

DEMTA

77

22

824

167

24

277

1,895

3,290

10

KEMTUK

108

988

592

1,872

3,573

11

KEMTUK GRESI

122

24

1,395

110

2,457

4,114

12

GRESI SELATAN

17

496

49

31

778

1,375

13

NIMBORAN

274

54

1,602

19

373

3,108

5,436

14

NIMBOKRANG

290

52

2,845

15

1,347

3,522

8,071

15

NAMBLONG

169

31

1,341

11

373

1,918

3,846

16

UNURUM GUAY

40

915

364

1,388

2,726

17

YAPSI

127

119

3,108

24

473

3,149

7,003

18

KAUREH

104

17

1,980

14

6,743

4,472

13,332

19

AIRU
JUMLAH

323

25

253

609

7,374

3,298

35,973

675

1,344

71

24,143

72,006

144,884

G. Potensi Sektor Pertanian


1. Jumlah Petani
Petani merupakan salah satu komponen usahatani yang penting. Peranan
petani dalam mengelola usahatani merupakan aspek yang sangat diperlukan,
karena hal ini berkaitan dengan ketrampilan dan pengetahuan petani. Jumlah
petani tanaman pangan dan hortikultura dapat dilihat pada Tabel 8. Jumlah
petani tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Jayapura 22.745 petani.
Para petani di Kabupaten Jayapura pada umumnya merupakan petani yang
mengusuhakan jenis komoditas yang lebih dari satu jenis (heterokultur). Meraka
merupakan petani yang mengusahakan berbagai jenis komoditas seperti
tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan dan peternak.

Tabel 8.
Jumlah Petani Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2009
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

DISTRIK
SENTANI
SENTANI TIMUR
EMBUNGFAU
WAIBU
SENTANI BARAT
DEPAPRE
REVENIRARA
YOKARI
DEMTA
KEMTUK
KEMTUK GRESI
GRESI SELATAN
NIMBORAN
NIMBOKRANG
NAMBLONG
UNURUM GUAY
YAPSI
KAUREH
AIRU
JUMLAH

Jumlah Petani
Tan.
Hortikultura
Pangan
4,350
985
869
287
264
503
930
112
437
661
289
439
94
261
36
76
180
275
1,353
220
2,002
141
267
97
462
521
1,900
673
839
112
499
84
1,189
468
445
111
218
96
16,623
6,122

JUMLAH
5,335
1,156
767
1,042
1,098
728
355
112
455
1,573
2,143
364
983
2,573
951
583
1,657
556
314
22,745

Suber : Dinas TPH Kabupaten Jayapura 2010

Pada table tersebut diatas terlihat bahwa jumlah petani tanaman pangan
lebih besar disbanding jumlah petani tanaman hortikultura.

Petani yang

mengusahakan tanaman pangan sebanyak 16.623 jiwa sedangkan petani


tanaman hortikultura sebanyak 6.122 jiwa.
2. Luas Lahan dan Produksi Tanaman Pangan
Padi, kedele, sagu dan pisang merupakan komoditas unggulan Kabupaten
Jayapura, hal ini dapat dilihat dari luas areal dan produksi komoditas tersebut
yang memiliki luas areal yang cukup besar dibandingkang komoditas lainnya.
Luas panen tanaman padi 1.050 ha dengan produksi sebesar 4.000 ton, kedele
memiliki luas panen 1.080 ha dengan produksi sebesar 1.185 ton, tanaman sagu
luas panen sebesar 636 dengan produksi sebesar 6.360 ton dan tanaman pisang
dengan luas panen 1.450 dengan produksi sebesar 7.975 ton. Data luas lahan,
luas panen, produksi dan produktivitas tanaman pangan dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 9.
Luas Lahan, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Tanaman Pangan di Kabupaten Jayapura
No.

L.Tanaman
(ha)
3

L. Panen
(ha)
4

Produksi
(ton)
5

Produktivtas
(ton/ha)
6

Total

1,050
299
1,080
358
130
370
475
3,762

1,050
226
1,050
355
124
262
470
3,537

4,000
475
1,185
320
62
3,258
3,760
13,060

3.81
2.10
1.13
0.90
0.50
12.44
8.00
4.13*

Total

37
13
19
22
32
104
8
235

4
9
8
6
8
64
5
104

23
63
65
53
62
499
37
802

5.75
7.00
8.13
8.83
7.75
7.80
7.40
7.52*

Komoditas

1
2
a. Tanaman Palawija
1
Padi Sawah
2
Jagung
3
Kedelai
4
Kacang Tanah
5
Kacang Hijau
6
Ubi Jalar
7
Ubi Kayu
b. Tanaman Sayuran
1
Cabe Merah
2
Sawi
3
Buncis
4
Tomat
5
Kacang Panjang
6
Terong
7
Bawang Merah

1
2
c. Tanaman Buah-Buahan

1
2
3
4
5
6
7
8

Jeruk
Mangga
Pisang
Rambutan
Salak
Duku
Durian
Matoa

Total
d. Tanaman Spesifik Lokasi
1
Sagu
2
Keladi
3
Syafu
4
Kiha
5
Sayur Lilin
6
Sayur Gedi
7
Buah Merah
8
Buah Nati
9
Mahkota Dewa
Total

254
340
1,461
75
5
15
56
230
2,436

240
355
1,450
55
4
13
27
230
2,374

720
1,633
7,975
325
12
91
729
3,455
14,940

3.00
4.60
5.50
5.91
3.00
7.00
27.00
15.02
8.88*

9,307
174
72
16
137
206
111
16
63
10,102

636
85
48
9
56
88
31
4
19
957

6,360
468
198
28
95
202
230
30
148
7,611

10.00
5.51
4.13
3.11
1.70
2.30
7.42
7.50
7.79
5.49*

*) Rata-Rata Produktivitas
Sumber : Dinas PTH Kabupaten Jayapura 2010

3. Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan


Wilayah Kabupaten Jayapura merupakan wilayah yang memiliki potensi
untuk dikembangkan berbagai komoditas perkebunan, karena kondisi iklim dan
tanah sesuai dan memenuhi persyaratan untuk dikembangkan komoditas
perkebunan. Komoditas perkebunan unggulan kabupaten ini adalah tanaman
kakao. Sejak dicanangkannya Gerakan Wajib Tanaman Kakao (GWTK) sesuai
Keputusan Bupati Kabupaten Jayapura Nomor 1 Tahun 2006, maka GWTK
dikembangkan di seluruh Distrik yang berada di wilayah pembangunan yang
berada di Kabupaten Jayapura.

Selain tanaman kakao dikembangkan pula

berbagai komoditas perkebunan seperti Kelapa, Pinang, Pala, Cengkih, Vanili


dan Jarak.

Luas areal, Produksi dan Produktivitas tanaman perkebunan di

Kabupaten Jayapura dapat dilihat pada Tebel berikut :

Tabel 10.
Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Di Kabupaten Jayapura Tahun 2009
No.

Komoditas

Luas Panen

Produksi

Produktivitas

Petani

(ha)

(ton)

(ton/ha)

(KK)

Kakao

12,279.33

5,474.90

0.45

14,222

Kepala

2,088.37

1,137.12

0.54

4,873

Pinang

185.71

462.46

2.49

3,158

Pala

Cengkih

Vanili

30.62

3.99

0.13

205

804.81

15.15

0.02

724

18.91

0.27

0.01

385

0.00
0.57*

79
23,646

Jarak
371.19
1.69
Total
15,779
7,095.58
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Jayapura 2009

Pada table diatas terlihat bahwa pada tahun 2009, komoditas tanaman
perkebunan yang mendominasi wilayah Kabupaten Jayapura adalah tanaman
kakao dengan luas panen sebesar 12.279,33 hektar dengan produksi sebesar
5.474,90 ton dan produktivitas rata-rata sebesar 450 kg/ha. Kemudian disusul
dengan tanaman kelapa dan pinang dengan luas sebesar 4.873 dan 3.158
dengan produksi sebesar 1.137,12 dan 462,46 ton dan produktivitas masingmasing sebesar 0.54 dan 2.49 ton/ha. Sedangkan tanaman perkebunan yang
mulai dikembangkan adalah tanaman jarak dengan luas areal 371,18 ha dengan
produksi masih rendah yaitu sebesar 1,69 ton.
4. Sektor Peternakan
Salah satu sub
dikembangkan
perekonomian

di

sektor

Kabupaten

pedesaan

dan

pertanian
Jayapura
daerah

yang

memiliki

sebagai

adalah

upaya

sektor

potensi

untuk

meningkatkan

peternakan.

Dinas

Peternakan Kabupaten Jayapura dalam upaya peningkatan produksi daging dan


meningkatkan kesejahteraan peternak pada tahun 2009 telah melakukan
peyaluran ternak yang terdiri dari 3 jenis ternak yaitu sapi, kambing dan babi.
Sumber biaya untuk ketiga jenis ternak tersebut bersumber dari dana OTSUS,
APBN dan DAU. Setiap tahunnya Dinas Peternakan berupaya terus untuk
meningkatkan produksi dengan meyalurkan ketiga jenis bibit ternak kepada
sluruh peternak yang berada di seluruh kampong yang berada di Kabupaten
Jayapura. Perkembangan populasi ternak hingga Desember tahun 2009 dapat
dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 11.
Perkembangan Populasi Ternak di Kabupaten Jayapura Tahun 2009
N
o
1
2
3
4
5
6

DISTRIK
SENTANI
SENTANI
TIMUR
EMBUNGFAU
WAIBU
SENTANI
BARAT
DEPAPRE

Sap
i
24

TAHUN/JENIS TERNAK
2008
2009
Bab Kambi
Bab Kambi
Sapi
i
ng
i
ng
63
64
61
-

Jumla
h

212

89
67
299

24
-

123
92
333

13
-

249
159
632

58
9

69
9

127
18

7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9

REVENIRARA
YOKARI
DEMTA

12

119

0
0
143

207

204

411

200

266

466

102

150

252

NIMBORAN

212

14

209

14

449

NIMBOKRANG

931

13

41

958

37

1,989

286

278

564

73

119

192

395

17

575

13

1,000

95

95

119

37

6,958

KEMTUK
KEMTUK
GRESI
GRESI
SELATAN

NAMBLONG
UNURUM
GUAY
YAPSI
KAUREH
AIRU

2,9
3,66
JUMLAH
143
41
55
3
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura, 2010.

5. Produksi Sektor Perikanan


Kabupaten Jayapura bukan saja memiliki potensi daratan, tetapi juga memiliki
potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang menjanjikan.

Sumberdaya

perikanan dan kelautan berupa perikanan laut maupun umum memiliki potensi yang
cukup besar untuk dikembangkan bagi kepentingan dan kesejahteraan masyrakat.
Dalam upaya peningkatan ekonomi daerah bidang perikanan yang dikembangkan
adalah wilayah perairan Tanah Merah yang terdiri dari 4 (empat) Distrik yaitu
Revinarara, Depapre, Yokari dan Demta. Wilayah perairan ini diperkirakan memiliki
potensi sebesar 44.840,3 ton per tahun, dengan luas wilayah perairan laut sekitar
689,5 km2 (panjang garis pantai 76 mil) dan perairan umum danau sentani dengan
luas 9.360 ha yang dikeliling oleh 4 (empat) Distrik yaitu Sentani Timur, Sentani,
Waibu dan Embungfau. Wilayah perairan umum ini diperkirakan memiliki potensi
untuk dieksplorasi sebesar 8.922,8 ton/tahun. Jumlah pembudidaya, produksi, dan
jumlah penangkapan ikan Tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 12.
Jumlah Pembudidaya, Produksi dan Hasil Tangkapan
Kabupaten Jayapura Tahun 2009
N
o

DISTRIK

Jumlah
Pembudidaya

Jumlah
Nelaya

Produksi
(ton/thn)

Produksi
Tangkapan

(ton/thn)

SENTANI
SENTANI
TIMUR
EMBUNGFAU
WAIBU
SENTANI
BARAT

2
3
4
5

Keram
ba

Kola
m

Keram
ba

236

64

397

29.56

221
155
130

26
1
6

135
205
214

28.32
18.92
16.55

151

35

Kola
m
20.1
1

Danau

Laut

464.89

149.67
233.23
252.13

8.95
1.68
41.5
8

1,493

3.68

1.24

DEPAPRE

REVENIRARA

829

1.34

YOKARI

813

9
10

DEMTA
KEMTUK
KEMTUK
GRESI
GRESI
SELATAN

15
24

1,524
-

1.85
6.70

3,283.5
4
1,994.7
1
2,295.1
4
3,531.2
6
-

26

7.39

16

3.98
24.0
4

70.05
1,169.
97

11,104
.65

11
12
13

NIMBORAN

84

14

NIMBOKRAN
G

73

41

0.47

238

11
16
13
6

68

782

782

5,719

97.50

15

NAMBLONG
UNURUM
GUAY
YAPSI
KAUREH
AIRU

16
17
18
19

JUMLAH

20.8
9
67.9
5
3.88
4.49
3.46
1.88
221.
41

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Jayapura 2010

6. Produksi Sektor Kehutanan


Luas hutan di Kabupaten Jayapura berdasarkan hasil analisis tahun 2007
adalah seluas 1.353.406,92 hektar. Luas hutan berdasarkan fungsi hutan, jenis
hutan kawasan, kawasan perairan serta penggunaanya dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 13.
Luas Hutan di Kabupaten Jayapura Berdasarkan Fungsinya
Tahun 2010
No.
Jenis Hutan
Luas (hektar)
1
Cagar Alam
15.066,02
2
Suaka Margasatwa
69.774.13
3
Hutan Lindung
498.469,20

4
5
6
7
8

Hutan Produksi
Hutan Produksi Konversi
Hutan Produksi Terbatas
Areal penggunaan Lain
Danau/Perairan

145.917,70
304.553,40
278.477,90
31.209,95
8.938,62

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Jayapura, 2010

Hutan yang paling luas terdapat di wilayah pembangunan III dan IV yang
meliputi Distrik Kaureh dan Unurum Guay. Produksi hasil hutan dalam bentuk kayu
gergajian

sebesar 35.057,07 m3. Jenis produksi dibagi atas dua bagian yaitu

produksi kayu hasil industry pengolahan dan produksi kayu bulan. Jenis produksi
kayu dan perusahaan di Kabupaten Jayapura dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 14.
Produksi industry Kayu dan Perusahaan Pengelola di
Kabupaten Jayapura Tahun 2010.
No.
Nama Perusahaan
a. Industri Pengolahan
1
PT. Victory Cemerlang Wood Industry Unit I
2
PT. Victory Cemerlang Wood Industry Unit III
3
PT. Sias Ekspres
4
PT. Anugerah Bumi Cenderawasih
5
PT. Sejahtera Abadi Perkasa
6
PT. Gizand Putra Abadi
7
KSU Rajawali Papua Forestry
8
CV. Irian Hutama
Jumlah
b. Produksi Kayu Bulat
1
PT. Victory Cemerlang Wood Industry Unit I
2
PT. Victory Cemerlang Wood Industry Unit III
Jumlah

Produksi (m3)

6,000
6,000
13,837,924
7,630,716
52,216,396
61,315,440
7,298,963
22,931,575
165,243,014

31,206.81
12,000.75
43,207.56

H. Visi, Misi dan Tujuan Pengembangan Kakao Rakyat


Dinas Perkebunan Kabupaten Jayapura merupakan salah satu instansi teknis
Pemerintah kabupaten Jayapura yang dibentuk berdasarkan Peratuan Daerah
Kabupaten Jayapura (PERDA) Nomor 4 Tahun 2001.

Tugas pokok Dinas

Perkebunan menurut Surat Keputusan (SK) Bupati kabupaten Jayapura Nomor 315

tahun 2001 adalah menyelenggarakan sebagaian tugas pemerintah yang menjadi


urusan rumah tangga daerah dibidang perkebunan dengan kewenang antara lain
melakukan pembinaan kepada petani pekebun dan koordinasi dengan perkebunana
besar (swasta dan nansional).
Didalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perkebunan Kabupaten
Jayapura Tahun

2012-2016, ditetapkan visi Dinas yaitu Terwujudnya Tata

Pengelolaan Perkebunan berbasis Agribisnis dan Sumberdaya Lokal. Sedangkan


penjabaran visi, telah ditetapkan dalam misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur bidang perkebunan,
2. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana serta produksi dan produkditivitas
perkebunan,
3. Meningkatkan teknologi, mutu, permodalan dan pemasaran serta produk usaha
perkebunan,
4. Meningkatkan pemberdayaan sumberdaya masyarakat perkebunan.
Sedangkan untuk mewujudkan visi dan misi diatas maka tujuan pengebangan kakao
di kabupaten Jayapura adalah :
1. Pemanfaatan sumberdaya lahan pertanian secara produkstif dalam upaya
pengembangan komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi yang
berbasis agribisnis,
2. Adanya relevansi dan keseimbangan pendapatan antara warga di pedesaan
pada sector pertanian, dengan pemanfaatan lahan ulayat secara produktif
sebagai asset masyrakat dan daerah,
3. Membangun basis-basis komoditas pewilayahan secara merata sebagai dasar
terbentuknya Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU)
untuk mendukung pertumbuhan wilayah dan daerah,
4. Peningkatan pendapatan masyrakat secara merata dan menyeluruh untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kampund,
5. Pelayanan dan pembinaan terhadap masyarakat secara merata dan menyeluruh
dalam rangka pembinaan ekonomi,
6. Menyiapkan bahan baku industry eksport maupun kebutuhan dalam negeri serta
kainnya dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Jayapura.

I. Kebijakan Pembanguan Perkebunan


Peran

sub

sektor

perkebunan

sangat

penting

dalam

mendukung

perekonomian terutama sebagai penghasil komoditas bernilai eksport tinggi


penghasil devisa non migas.

Kabupaten

Jayapura

telah

menaruh

aspirasi

yang

tinggi

terhadap

perkembangan pembanunan bidang perkebunan, bahkan tanaman kakao telah


ditetapkan sebagai komoditas utama/unggulan di Kabupaten Jayapura (sebagai core
bussines).

Pada tahun

2006 melalui APBD Kabupaten Jayapura telah

dikembangkan 1000 ha tanaman kakao, dilajutkan pada tahun 2007 sebanyak 3000
ha dan tahun 2008 sebanyak 5000 ha dengan bantuan dana APBN melalui DIPA-TP
Ditjenbun dilakukan pengembangan seluas 500 ha tahun 2007 dan melalui
Departemen Koperasi 1.400 ha sehingga total luas

komoditas kakao yang

dikembangkan sejak tahun 2006 hingga 2008 adalah 10.900 ha.


Sejak tahun 2009 pendekatan pembangunan perkebunan yang dilakukan
bukan lagi perluasan areal kakao melainkan pemeliharaan dengan pengadaan
sarana dan prasarana (seperti pengadaan obat dan pupuk, handsprayer dan gunting
pangkas) dan pascapanen (seperti pengadaan kotak fermentasi, terpal, lantai jemur
dan pembangunan gudang). Kegiatan-kegiatan tersebut selain dibiayai melalui dana
APBD Kabupaten Jayapura, juga dibiayai melalui bantuan dana APBN Kementrian
Pertanian Republik Indonesia, melalui Dirjen Perkebunana, Dirjen Pemasaran dan
Pengolahan Hasil Pertanian serta Dirjen Pengolahan Lahan dan Air (PLA) yang telah
beralih menjadi Prasarana dan Sarana Pertanian.
Pengalaman penyelenggaraan pembangunan sub sector perkebunan telah
memberikan suatu perspektif baru dalam pembangunan perkebunan langsung
berkaitan dengan aspek ekonomi, social budaya dan ekologi.

Anda mungkin juga menyukai