A. Keadaan Geografis
Kabupaten Jayapura terletak diantara 139O15-140O45 Bujur Timur dan 2O15
Lintang Utara dan 3O45 Lintang Selatan. Dengan batas-batas wilayah administrasi
sebagai berikut :
B. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Jayapura adalah 17.516.60 km2 yang terbagi dalam
19 Distrik, 139 Kampung dan 5 Kelurahan, dengan penduduk Tahun 2011 berjumlah
118.182 jiwa dan kepadatan penduduk 6,73 per km 2.
15.779 ha atau 4.08% dari luas lahan potensial untuk tanaman perkebunan. Berikut
ini disajikan luas wilayah Distrik dibandingkan dengan pembangunan perkebunan
yang telah dilakukan pada tahun 2008 seperti terlihat pada Tabel 1.
Karakteristik yang dimiliki, merupakan tantangan
yang besar dalam
pengembangan kabupaten Jayapura dimasa yang akan datang, bukan hanya sejajar,
tetapi mampu melebihi kemajuan daerah lain. Disisi lain posisi geografis tersebut
dengan keragaman yang dimiliki harus tetap mendapat perhatian khusus dan
menuntut
kecermatan,
pengelolaan
kegiatan
pembangunan
dan
kemasyarakatan lainnya.
Tabel 1.
Luas Wilayah, Luas Pengembangan dan Potensi Lahan
Di Kabupaten Jayapura Tahun 2008
Luas
Luas Areal
Luas
masalah
No
DISTRIK
Wilayah
(ha)
1 SENTANI
12,116
2 SENTANI TIMUR
48,422
3 EBUNGFAUW
22,116
4 WAIBU
25,825
5 SENTANI BARAT
6,438
6 DEPAPRE
18,734
7 RAVENIRARA
46,730.1
8 YOKARI
51,943.6
9 DEMTA
49,742.6
10 KEMTUK
25,825
11 KEMTUK GRESI
18,234.5
12 GRESI SELATAN
14,385.8
13 NIMBORAN
71,018.9
14 NIMBOKRANG
77,475.1
15 NAMBLONG
274,500
16 UNURUM GUAY
313,128.7
17 YAPSI
129,125.2
18 KAUREH
435,797.7
19 AIRU
256,490
JUMLAH
1,898,048
Sumber : Dinas Perkebunan 2008
Pengembanga
n
(ha)
322.40
708.00
703.00
327.25
590.00
462.61
103.00
434.00
347.00
618.00
1,465.65
300.00
1,043.75
602.50
649.00
161.75
1,198.00
12,965.80
23,001.71
Potensi
(ha)
6,450.66
4,376.00
6,528.45
4,465.25
1,693.72
5,408.71
14,005.53
15,544.08
7,782.01
6,854.34
4,989.26
4,225.74
20,538.82
9,946.80
22,176.90
73,877.41
38,553.36
130,549.69
16,745.20
394,711.93
buah, sebagian besar muaranya menuju ke Pantai Utara (samudera pasifik) dan
pada umumnya sangat tergantung dari fluktuasi air hujan. Disamping itu terdapat
sungai-sungai kecil yang merupakan sumber air permukaan yang mengalir diwilayah
ini.
Danau yang berada di wilayah kabupaten Jayapura adalah danau sentani
seluas 9.630 ha, terdapat di Distrik Sentani, Sentani Timur, Embungfau dan Waibu.
Keadaan topografi dan lerang umumnya relative terjal dengan kemiringan 5-30%
serta mempunyai ketinggian actual 0,5 m dpl 1500 mdpl. Daerah pesisir Pantai
Utara merupakan dataran rendah yang bergelombang dengan kemiringan 0-10%
yang ditutupi dengan endapan alluvial, secara fisik salain daratan juga terdiri dari
rawa (13,700 ha) sebagian besar wilayah kabupaten Jayapura (72,09 %) berada
pada kemiringan diatas 41%, Sedangkan yang mempunyai kemiringan leranga
C. Fisiografi (elevasi)
Elevasi merupakan salah satu faktor lingkungan biofisik yang penting, karena
elevasi berkaitan dengan suhu udara pada suatu wilayah.
Sebagian besar
ketinggian tempat di Kabupaten Jayapura berada di bawah 500 m dpl dengan luas
sebesar 958.273 ha atau 81,09% dari luas wilayah Kabupaten Jayapura. Wilayah
dengan ketinggian 500-1000 m dpl dengan luas sekitar 209.694 ha atau 17.74%,
dan wilayah dengan ketinggian 1000-2000 m dpl dengan luas 149,900 ha 137.78
ha atau 1.17%.
Tabel 3.
Luas Masing-Masing Ketinggian Menurut Distrik
Di Kabupaten Jayapura
No
DISTRIK
100-500
500-1000
1000-2000
SENTANI
55.75
26.76
14.48
17.50
SENTANI TIMUR
150.42
40.39
31.87
28.67
EMBUNGFAU
167.55
83.45
WAIBU
77.54
45.80
7.49
4.78
SENTANI BARAT
29.37
46.36
0.36
DEPAPRE
41.75
26.64
34.30
REVENIRARA
19.02
24.73
58.39
13.43
YOKARI
60.88
90.11
49.08
DEMTA
44.40
93.26
10
KEMTUK
103.95
82.56
11
KEMTUK GRESI
102.29
97.14
12
GRESI SELATAN
8.70
243.77
39.50
13
NIMBORAN
86.81
104.13
6.09
14
NIMBOKRANG
138.95
80.48
1.64
15
NAMBLONG
37.64
67.24
7.02
16
UNURUM GUAY
1202.76
1656.02
93.02
22.32
17
YAPSI
126.46
937.50
47.19
18
KAUREH
1548.99
244.63
1476.36
19
AIRU
JUMLAH
701.39
4,704.62
887.14
4,878.11
281.23
2,096.94
137.78
D. Iklim
Kondisi iklim di Kabupaten Jayapura digolongkan kedalam tipe iklim Af (hutan
hujan tropika) yang dicirikan dengan curah hujan tahunan yang sangat tinggi 20003000 mm/tahun. Rataan curah hujan bulanan berkisar antara 170-282 mm/bulan
dengan hari hujan rataan bulan berkisar antara 16-17 hari.
Kabupaten Jayapura terletak dekat sekali dengan garis katulistiwa yang
menyebabkan daerah ini beriklim tropis. Selain itu Kabupaten Jayapura juga terletak
diatara dua Samudera yaitu Samudera Asia dan Australia yang sangat dipengaruhi
oleh Angin Munsoon Tenggara yangbertiup secara bergantian 6 bula sekali. Angin ini
bertiup antara bulan Mei hingga bulan Nopember yang berasal dari benua Australia
dan pada bulan-bulan tersebut matahari berada di bagian belahan Bumi Utara dari
katulistiwa sehingga wilayah ini memiliki tekanan udara yang rendah. Sifat angin ini
tidak banyak mengandung uap air, karena daerah Australia sebagian besar
merupakan daerah savanna yang tandus, sehingga berpengaruh terhadap wilayah
Jabupaten Jayapura terjadi musm panas.
Sebaliknya pada bulan Desember hingga bulan April bertiup Angin Mosoon
Barat Laut yang sangat berbeda sifatnya dibandingkan Angin Munsoon Tenggara.
Angin ini berasal dari dataran Asia dan pada saat itu matahari berada di bagian
Evaluasi Pembangunan Bidang Ekonomi Program GWTK Kabupaten Jayapura
28
dilaluinya cukup panjang dan sebagian besar melewati laut dan samudera. Karena
sifat yang demikian banyak mendatangkan hujan di Kabupaten Jayapura dan
sekitarnya.
Sesuai dengan letaknya yang demikian menyebabkan Kabupaten Jayapura
pada waktu tertentu memiliki suhu yang tinggi. Rataan suhu maksimum 31.8oC,
rataan suhu minimum 23.5oC, dan Rataan suhu optimum sekitar 27oC. Ratan curah
hujan, hari hujan dan suhu udara pada dua lokasi yang berbeda dapat dilihat pada
Table 4.
Tabel 4.
Ratan Curah Hujan, Hari Hujan dan Suhu Udara Pada
Dua Stasiun di Kabupaten Jayapura Tahun 2009
No.
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
Suhu Udara
Senta Genye
ni
m
21.7
26.9
27.1
27.3
27.3
27.9
26.9
26.8
28.1
27.2
27.6
28.9
26.5
26.3
26.5
26.7
27
27.4
26.5
26.3
26.6
27.1
26.6
27.2
Curah Hujan
Sentani
Genyem
CH
HH
CH
HH
240
26
402
28
344
21
681
21
330
22
569
22
135
12
242
20
240
16
233
13
38
10
98
9
129
15
159
13
148
15
107
12
63
16
83
14
57
8
178
12
145
17
345
23
168
18
287
16
E. Tanah
Tanah
merpakan
media
yang
penting
bagi
pertumbuhan
dan
Berdasarkan
bahan induk, iklim, topografi, vegetasi dan waktu. Faktor-faktor tersebut akan
membentuk berbagai jenis tanah yang berbeda-beda sifatnya.
Secara garian besar jenis tanah di kabupaten Jayapura dapat digolongkan
menjadi
lima
jenis
tanah
yaitu
Podsolik
Merah
Kuning,
Mediteran,
Luas masing-masing
Distrik
SENTANI
EMBUNGFAU
SENTAN TIMUR
SENTANI BARAT
WAIBU
DEMTA
YOKARI
DEPAPRE
REVENIRARA
10
KEMTUK
11
KEMTUK GRESI
12
GRESI SELATAN
13
NIMBORAN
14
NAMBLONG
15
NIMBOKRANG
16
UNURUM GUAY
17
YAPSI
18
KAUREH
19
AIRU
MDT
ORG
LT
100.0
0
34.80
6.20
141.0
0
3.20
46.8
0
50.00
11.00
8.80
19.80
12.00
6.00
16.4
0
8.00
42.40
19.20
14.80
6.40
73.90
116.3
0
230.6
0
208.7
0
154.8
0
363.5
0
125.7
0
627.6
0
21.60
465.6
852.2
0
0
28.7
52.5
Prosentase
0%
0%
Keterangan : PCK = Podsolik Merah Kuning
PMK = Podsolik Merah Kelabu
MDT = Mediteran
JUMLAH
Juml
ah
PCK
69.6
109.7
125.1
0
0
0
4.30
6.80
7.70
%
%
%
ORG = Organosol
LT = Latosol
774.9
0
1623
.20
100
Luas tanah ini terbesar pada Disrik Unurum Guay dengan luas 208.700 ha
dan yang terkecil pada Disrik Kemtuk Gresi dan Gresi Selatan seluas 12 ha.
2. Podsolik Merah Kuning
Jenis Tanah ini terbentuk pada type iklim basah dengan curah hujan
berkisar antara 2500-3500 mm/tahun, tanpa bulan kering.
Terletak pada
topografi bergelombang sampai berbukit dengan elevasi berkisar antara 20100 mdpl, Solumnya agak tebal (1-2m), warna tanah merah hingga kuning,
Reaksi tanah sangat asan hingga asam (3,4-5,0) dan sangat peka terhadap
erosi serta mempunyai tingkat kesuburan rendah. Tanah ini penyebarannya
paling luas mencapai 897,20 ha dan hamper setiap Distrik mempunya jenis
tanah ini. Paling luas terdapat di Distrik Kaureh seluas 627,60 ha dan yang
paling kecil adalah pada Distrik Demta dan Yokari seluas 3,20 ha. Jenis
tanah ini cocok untuk persawahan, tanaman semusin dan tahunan dengan
perlakuan tambahan.
3. Mediteran
Tanah ini berkembang pada iklim dengan curah hujan berkisar antara
80-2500 mm/tahun, Terletak pada elevasi 0-400 m dpl. Solumnya agak tebal
(1-2m), Reaksinya tanahnya agak asam samapi netral (pH 6,0-7,5),
kepekaan terhadap erosi sedang hingga besar. Jenis tanah ini cocok untuk
persawahan, padang penggembalaan, dan buah-buahan.Jenis tanah ini di
kabupaten Jayapura berada pada Distrik Demta dan Yokari dengan luas
46,80 ha da sebgian kecil berada pada Distrik Nimbokrang dan Namblong
seluar 6,40 ha.
4. Organosol/Aluavial
Pembentukan jenis tanah ini tidak dipengaruhi oleh iklim. Terletak
pada topografi datar hingga bergelombang dan berada di daerah dataran
rendah, warna tanah kelabu tua/hitam.
hingga kuning. Reaksi tanah hingga agak asam (pH 4,5-6,5), dan kepekaan
terhadap erosi kecil. Jenis tanah ini cocok untuk tanaman sayur-sayuran,
buah-buahan dan tanaman perkebunan. Tanah ini sebagian besar berada di
Distrik Depapre dengan luas 8,80 ha.
F. Keadaan Demografi
Penyebaran jumlah penduduk di Kabupaten Jayapura terkonsentrasi pada
daerah-daerah pusat pemerintahan dan perekonomian yang ramai. Hal ini dapat
dilihat pada beberapa Distrik misalnya Distrik
DISTRIK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
SENTANI
SENTANI TIMUR
EMBUNGFAU
WAIBU
SENTANI BARAT
DEPAPRE
REVENIRARA
YOKARI
DEMTA
KEMTUK
KEMTUK GRESI
GRESI SELATAN
JENIS KELAMIN
L
P
25,275
3,834
1,309
3,847
2,278
2,072
596
1,074
1,756
1,858
2,129
466
21,996
3,857
1,271
3,516
2,101
1,924
569
907
1,544
1,865
2,132
469
JUMLAH
JIWA
KK
47,271
7,691
2,580
7,363
4,379
3,996
1,165
1,981
3,300
3,723
4,261
935
11,176
1,911
660
1,548
906
703
322
403
703
815
981
302
13
14
15
16
17
18
19
NIMBORAN
NIMBOKRANG
NAMBLONG
UNURUM GUAY
YAPSI
KAUREH
AIRU
JUMLAH
2,203
3,490
1,614
1,099
3,257
3,765
522
62,444
2,025
3,186
1,507
937
2,769
2,739
424
55,738
4,228
6,676
3,121
2,036
6,026
6,504
946
118,182
977
1,692
731
508
1,341
3,721
327
29,727
Peternak di Kabupaten
Tabel 7.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pekerjaan di Kabupaten Jayapura
N
o
DISTRIK
JENIS PEKERJAAN
JUMLAH
PNS
TNI/POLRI
PETANI
NELAYAN
PEDAGANG
PETERNAK
SWASTA
BLM BEKERJA
4,397
2,499
13,049
105
987
16
9,913
29,143
60,109
SENTANI
SENTANI TIMUR
477
69
1,360
64
37
1,041
4,199
7,250
EMBUNGFAU
67
11
872
10
84
1,580
2,625
WAIBU
606
238
1,897
18
104
14
1,311
5,170
9,358
SENTANI BARAT
261
82
1,098
14
354
2,345
4,162
DEPAPRE
168
52
1,022
120
18
225
2,773
4,380
REVENIRARA
31
365
17
15
13
34
662
1,141
YOKARI
31
493
160
473
1,322
2,484
DEMTA
77
22
824
167
24
277
1,895
3,290
10
KEMTUK
108
988
592
1,872
3,573
11
KEMTUK GRESI
122
24
1,395
110
2,457
4,114
12
GRESI SELATAN
17
496
49
31
778
1,375
13
NIMBORAN
274
54
1,602
19
373
3,108
5,436
14
NIMBOKRANG
290
52
2,845
15
1,347
3,522
8,071
15
NAMBLONG
169
31
1,341
11
373
1,918
3,846
16
UNURUM GUAY
40
915
364
1,388
2,726
17
YAPSI
127
119
3,108
24
473
3,149
7,003
18
KAUREH
104
17
1,980
14
6,743
4,472
13,332
19
AIRU
JUMLAH
323
25
253
609
7,374
3,298
35,973
675
1,344
71
24,143
72,006
144,884
Tabel 8.
Jumlah Petani Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2009
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
DISTRIK
SENTANI
SENTANI TIMUR
EMBUNGFAU
WAIBU
SENTANI BARAT
DEPAPRE
REVENIRARA
YOKARI
DEMTA
KEMTUK
KEMTUK GRESI
GRESI SELATAN
NIMBORAN
NIMBOKRANG
NAMBLONG
UNURUM GUAY
YAPSI
KAUREH
AIRU
JUMLAH
Jumlah Petani
Tan.
Hortikultura
Pangan
4,350
985
869
287
264
503
930
112
437
661
289
439
94
261
36
76
180
275
1,353
220
2,002
141
267
97
462
521
1,900
673
839
112
499
84
1,189
468
445
111
218
96
16,623
6,122
JUMLAH
5,335
1,156
767
1,042
1,098
728
355
112
455
1,573
2,143
364
983
2,573
951
583
1,657
556
314
22,745
Pada table tersebut diatas terlihat bahwa jumlah petani tanaman pangan
lebih besar disbanding jumlah petani tanaman hortikultura.
Petani yang
L.Tanaman
(ha)
3
L. Panen
(ha)
4
Produksi
(ton)
5
Produktivtas
(ton/ha)
6
Total
1,050
299
1,080
358
130
370
475
3,762
1,050
226
1,050
355
124
262
470
3,537
4,000
475
1,185
320
62
3,258
3,760
13,060
3.81
2.10
1.13
0.90
0.50
12.44
8.00
4.13*
Total
37
13
19
22
32
104
8
235
4
9
8
6
8
64
5
104
23
63
65
53
62
499
37
802
5.75
7.00
8.13
8.83
7.75
7.80
7.40
7.52*
Komoditas
1
2
a. Tanaman Palawija
1
Padi Sawah
2
Jagung
3
Kedelai
4
Kacang Tanah
5
Kacang Hijau
6
Ubi Jalar
7
Ubi Kayu
b. Tanaman Sayuran
1
Cabe Merah
2
Sawi
3
Buncis
4
Tomat
5
Kacang Panjang
6
Terong
7
Bawang Merah
1
2
c. Tanaman Buah-Buahan
1
2
3
4
5
6
7
8
Jeruk
Mangga
Pisang
Rambutan
Salak
Duku
Durian
Matoa
Total
d. Tanaman Spesifik Lokasi
1
Sagu
2
Keladi
3
Syafu
4
Kiha
5
Sayur Lilin
6
Sayur Gedi
7
Buah Merah
8
Buah Nati
9
Mahkota Dewa
Total
254
340
1,461
75
5
15
56
230
2,436
240
355
1,450
55
4
13
27
230
2,374
720
1,633
7,975
325
12
91
729
3,455
14,940
3.00
4.60
5.50
5.91
3.00
7.00
27.00
15.02
8.88*
9,307
174
72
16
137
206
111
16
63
10,102
636
85
48
9
56
88
31
4
19
957
6,360
468
198
28
95
202
230
30
148
7,611
10.00
5.51
4.13
3.11
1.70
2.30
7.42
7.50
7.79
5.49*
*) Rata-Rata Produktivitas
Sumber : Dinas PTH Kabupaten Jayapura 2010
Tabel 10.
Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Di Kabupaten Jayapura Tahun 2009
No.
Komoditas
Luas Panen
Produksi
Produktivitas
Petani
(ha)
(ton)
(ton/ha)
(KK)
Kakao
12,279.33
5,474.90
0.45
14,222
Kepala
2,088.37
1,137.12
0.54
4,873
Pinang
185.71
462.46
2.49
3,158
Pala
Cengkih
Vanili
30.62
3.99
0.13
205
804.81
15.15
0.02
724
18.91
0.27
0.01
385
0.00
0.57*
79
23,646
Jarak
371.19
1.69
Total
15,779
7,095.58
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Jayapura 2009
Pada table diatas terlihat bahwa pada tahun 2009, komoditas tanaman
perkebunan yang mendominasi wilayah Kabupaten Jayapura adalah tanaman
kakao dengan luas panen sebesar 12.279,33 hektar dengan produksi sebesar
5.474,90 ton dan produktivitas rata-rata sebesar 450 kg/ha. Kemudian disusul
dengan tanaman kelapa dan pinang dengan luas sebesar 4.873 dan 3.158
dengan produksi sebesar 1.137,12 dan 462,46 ton dan produktivitas masingmasing sebesar 0.54 dan 2.49 ton/ha. Sedangkan tanaman perkebunan yang
mulai dikembangkan adalah tanaman jarak dengan luas areal 371,18 ha dengan
produksi masih rendah yaitu sebesar 1,69 ton.
4. Sektor Peternakan
Salah satu sub
dikembangkan
perekonomian
di
sektor
Kabupaten
pedesaan
dan
pertanian
Jayapura
daerah
yang
memiliki
sebagai
adalah
upaya
sektor
potensi
untuk
meningkatkan
peternakan.
Dinas
DISTRIK
SENTANI
SENTANI
TIMUR
EMBUNGFAU
WAIBU
SENTANI
BARAT
DEPAPRE
Sap
i
24
TAHUN/JENIS TERNAK
2008
2009
Bab Kambi
Bab Kambi
Sapi
i
ng
i
ng
63
64
61
-
Jumla
h
212
89
67
299
24
-
123
92
333
13
-
249
159
632
58
9
69
9
127
18
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
REVENIRARA
YOKARI
DEMTA
12
119
0
0
143
207
204
411
200
266
466
102
150
252
NIMBORAN
212
14
209
14
449
NIMBOKRANG
931
13
41
958
37
1,989
286
278
564
73
119
192
395
17
575
13
1,000
95
95
119
37
6,958
KEMTUK
KEMTUK
GRESI
GRESI
SELATAN
NAMBLONG
UNURUM
GUAY
YAPSI
KAUREH
AIRU
2,9
3,66
JUMLAH
143
41
55
3
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura, 2010.
Sumberdaya
perikanan dan kelautan berupa perikanan laut maupun umum memiliki potensi yang
cukup besar untuk dikembangkan bagi kepentingan dan kesejahteraan masyrakat.
Dalam upaya peningkatan ekonomi daerah bidang perikanan yang dikembangkan
adalah wilayah perairan Tanah Merah yang terdiri dari 4 (empat) Distrik yaitu
Revinarara, Depapre, Yokari dan Demta. Wilayah perairan ini diperkirakan memiliki
potensi sebesar 44.840,3 ton per tahun, dengan luas wilayah perairan laut sekitar
689,5 km2 (panjang garis pantai 76 mil) dan perairan umum danau sentani dengan
luas 9.360 ha yang dikeliling oleh 4 (empat) Distrik yaitu Sentani Timur, Sentani,
Waibu dan Embungfau. Wilayah perairan umum ini diperkirakan memiliki potensi
untuk dieksplorasi sebesar 8.922,8 ton/tahun. Jumlah pembudidaya, produksi, dan
jumlah penangkapan ikan Tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 12.
Jumlah Pembudidaya, Produksi dan Hasil Tangkapan
Kabupaten Jayapura Tahun 2009
N
o
DISTRIK
Jumlah
Pembudidaya
Jumlah
Nelaya
Produksi
(ton/thn)
Produksi
Tangkapan
(ton/thn)
SENTANI
SENTANI
TIMUR
EMBUNGFAU
WAIBU
SENTANI
BARAT
2
3
4
5
Keram
ba
Kola
m
Keram
ba
236
64
397
29.56
221
155
130
26
1
6
135
205
214
28.32
18.92
16.55
151
35
Kola
m
20.1
1
Danau
Laut
464.89
149.67
233.23
252.13
8.95
1.68
41.5
8
1,493
3.68
1.24
DEPAPRE
REVENIRARA
829
1.34
YOKARI
813
9
10
DEMTA
KEMTUK
KEMTUK
GRESI
GRESI
SELATAN
15
24
1,524
-
1.85
6.70
3,283.5
4
1,994.7
1
2,295.1
4
3,531.2
6
-
26
7.39
16
3.98
24.0
4
70.05
1,169.
97
11,104
.65
11
12
13
NIMBORAN
84
14
NIMBOKRAN
G
73
41
0.47
238
11
16
13
6
68
782
782
5,719
97.50
15
NAMBLONG
UNURUM
GUAY
YAPSI
KAUREH
AIRU
16
17
18
19
JUMLAH
20.8
9
67.9
5
3.88
4.49
3.46
1.88
221.
41
4
5
6
7
8
Hutan Produksi
Hutan Produksi Konversi
Hutan Produksi Terbatas
Areal penggunaan Lain
Danau/Perairan
145.917,70
304.553,40
278.477,90
31.209,95
8.938,62
Hutan yang paling luas terdapat di wilayah pembangunan III dan IV yang
meliputi Distrik Kaureh dan Unurum Guay. Produksi hasil hutan dalam bentuk kayu
gergajian
sebesar 35.057,07 m3. Jenis produksi dibagi atas dua bagian yaitu
produksi kayu hasil industry pengolahan dan produksi kayu bulan. Jenis produksi
kayu dan perusahaan di Kabupaten Jayapura dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 14.
Produksi industry Kayu dan Perusahaan Pengelola di
Kabupaten Jayapura Tahun 2010.
No.
Nama Perusahaan
a. Industri Pengolahan
1
PT. Victory Cemerlang Wood Industry Unit I
2
PT. Victory Cemerlang Wood Industry Unit III
3
PT. Sias Ekspres
4
PT. Anugerah Bumi Cenderawasih
5
PT. Sejahtera Abadi Perkasa
6
PT. Gizand Putra Abadi
7
KSU Rajawali Papua Forestry
8
CV. Irian Hutama
Jumlah
b. Produksi Kayu Bulat
1
PT. Victory Cemerlang Wood Industry Unit I
2
PT. Victory Cemerlang Wood Industry Unit III
Jumlah
Produksi (m3)
6,000
6,000
13,837,924
7,630,716
52,216,396
61,315,440
7,298,963
22,931,575
165,243,014
31,206.81
12,000.75
43,207.56
Perkebunan menurut Surat Keputusan (SK) Bupati kabupaten Jayapura Nomor 315
sub
sektor
perkebunan
sangat
penting
dalam
mendukung
Kabupaten
Jayapura
telah
menaruh
aspirasi
yang
tinggi
terhadap
Pada tahun
dikembangkan 1000 ha tanaman kakao, dilajutkan pada tahun 2007 sebanyak 3000
ha dan tahun 2008 sebanyak 5000 ha dengan bantuan dana APBN melalui DIPA-TP
Ditjenbun dilakukan pengembangan seluas 500 ha tahun 2007 dan melalui
Departemen Koperasi 1.400 ha sehingga total luas