Pembangunan Kabupaten Situbondo diarahkan menuju visi “Terwujudnya
ruang wilayah yang seimbang berbasis bahari”. Tujuan penataan ruang kabupaten Situbondo meliputi : mewujudkan ruang wilayah kabupaten sebagai kawasan pengembangan industri, pertanian, dan pariwisata bahari yang selaras dengan lingkungan hidup yang berkelanjutan serta berbasis mitigasi bencana 2) Rencana Struktur Ruang Rencana struktur ruang wilayah kabupaten Situbondo meliputi 1. Rencana pusat kegiatan, 2. Rencana jaringan prasarana utama, 3. Rencana jaringan prasarana lainnya.
Rencana pusat kegiatan meliputi :
1. Pusat kegiatan lokal (PKL), Pusat kegiatan lokal berada di perkotaan Situbondo kecamatan Situbondo. 2. Pusat kegiatan lokal promosi (PKLp), Pusat kegiatan lokal promosi berada di perkotaan Besuki dan perkotaan Asembagus. 3. Pusat pelayanan kawasan (PPK), Pusat pelayanan kawasan berada di perkotaan Banyuglugur, perkotaan Suboh, perkotaan Mlandingan, perkotaan Bungatan, perkotaan Jatibanteng, perkotaan Sumbermalang, perkotaan Kendit, perkotaan Panarukan, perkotaan Mangaran, perkotaan Panji, perkotaan Arjasa, perkotaan Kapongan, perkotaan Jangkar, dan perkotaan Banyuputih. 4. Pusat pelayanan lokal (PPL), Pusat pelayanan lokal meliputi Desa Kayumas dan Jatisari di kecamatan Arjasa hingga Desa Blimbing di kecamatan Besuki. Rencana sistem jaringan prasarana wilayah meliputi : 1. Rencana Sistem Jaringan Prasarana wilayah terdiri dari : a. Rencana sistem jaringan prasarana utama b. Rencana sistem jaringan prasarana lainnya. 2. Rencana sistem jaringan prasarana lainnya terdiri dari: a. Rencana sistem jaringan transportasi darat b. Rencana sistem jaringan transportasi laut. 3. Rencana sistem jaringan transportasi darat terdiri dari : a. Jaringan jalan b. Jaringan kereta api (Panarukan-Bondowoso-Kalisat-Jember) c. Jaringan sungai danau dan penyeberangan, Rencana sistem jaringan Transportasi Darat meliputi: 1. Rencana jaringan jalan, meliputi : a. Jalan (Jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten, jalan desa) b. Terminal (Terminal tipe A di Situbondo, terminal tipe B di Besuki, terminal tipe C di Kapongan, terminal angkutan umum, rencana terminal cargo) 2. Rencana jaringan jalan, meliputi : a. Jalan nasional b. Jalan Propinsi c. Jalan kabupaten d. Jalan desa 3. Rencana jalan nasional, meliputi : a. Jalan bebas hambatan (Tol Probolinggo-Banyuwangi) b. Nasional arteri primer (Paiton, Buduan-Panarukan, Panarukan-Batas Kota Situbondo, Jalan PB.Sudirman Situbondo, Batas Kota Situbondo- Bajulmati, Jalan Ahmad Yani Situbondo, Jalan Basuki Rachmat Besuki) c. Nasional kolektor primer d. Jalan strategis nasional (Situbondo-Gardutatak) 4. Rencana jalan provinsi, meliputi : a. Jalan propinsi kolektor primer (Jalan A. Jakfar Situbondo, Jalan Diponegoro Situbondo,Jalan Pemuda Situbondo, Batas Kabupaten Situbondo-Batas Kabupaten Bondowoso, Buduan-Batas Kabupaten Bondowoso) b. Jalan strategis provinsi (Asembagus-Jangkar) 5. Rencana jalan kabupaten, meliputi : a. Jalan bebas hambatan b. Jalan nasional arteri c. Jalan strategis nasional d. Jaringan jaringan lokal primer (Jaringan jalan menuju obyek wisata puncak Argopuro, jaringan jalan menuju obyek wisata air terjun setanjak, jaringan jalan menuju kawasan wisata agro kayumas, jaringan jalan menuju kawasatn wisata pantai patek) Recana Sistem jaringan Transportasi Laut, meliputi : 1. Rencana peningkatan dan pengembangan peranan dan fungsi pelabuhan umum, pelabuhan khusus dan pelabuhan perikanan. 2. Rencana peningkatan fungsi pelabuhan (Pelabuhan laut Besuki, Pelabuhan laut Panarukan, Pelabuhan laut Kalbut, Pelabuhan penyeberangan Jangkar) 3. Rencana peningkatan fungsi pelabuhan umum (Pelabuhan Besuki, Pelabuhan Panarukan, Pelabuhan Kalbut, Pelabuhan Jangkar, Pelabuhan Mimbo) 4. Rencana pengembangan pelabuhan umum, meliputi : pelabuhan kalbut menjadi pelabuhan pengumpul, jangkar sebagai pelabuhan penyeberangan tingkat II, besuki sebagai pelabuhan pengumpan berskala lokal, Panarukan sebagai pelabuhan pengumpan . 5. Rencana pengembangan pelabuhan khusus 6. Tatanan kepelabuhan Rencana sistem jaringan prasaran lainnya, meliputi : a. Rencana sistem jaringan energi dan kelistrikan (Pengembangan prioritas di kecamatan Arjasa, pengembangan energi alternatif panas bumi di Argopuro dan Belawan Ijen, pengembagan gardu listrik (GI) 150/20 Kv di Kabupaten Situbondo) b. Rencana sistem jaringan telekomunikasi (Pengembangan sarana telematika) c. Rencana sistem jaringan sumber daya air (S. Selowongo, S.Sletreng, S.Klatakan, S. Lobawang, S. Patemon, S.Glindung) d. Rencana sistem jaringan prasarana wilayah lainnya (Sistem jaringan persampahan, sistem penyediaan air minum, sistem pengolahan air limbah, sistem jaringan drainase)
3) Rencana Pola Ruang Wilayah
Terdiri dari Kawasan lindung dan kawasan Budidaya A. Rencana pola ruang kawasan lindung, meliputi : a. Kawasan hutan lindung (Kecamatan Sumbermalang, Asembagus, Arjasa) b. Suaka alam c. Rawan bencana d. Lindung geologi (Kawasan cekungan air tanah yang tergabung dalam CAT Bondowoso-Situbondo) e. Lindung lainnya 2. Kawasan perlindungan setempat, meliputi : a. Kawasan sempadan pantai (Kecamatan Banyuglugur, Besuki, Bungatan, Mlandingan, Kendit, Panarukan, Mangaran, Kapongan, Arjasa, Jangkar,Asembagus, Banyuputih) b. Kawasan sempadan sungai (Sungai Selowongo, Sungai Sletreng, Sungai Gilindung) c. Kawaan sekitar dam dan cek dam d. Kawasan sekitar mata air e. Ruang terbuka hijau (RTH) (Taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan,sungai dan pantai) 3. Kawasan Sempadan jalan kereta api 4. Kawasan suaka alam, cagar alam,dan suaka margasatwa, meliputi : a. Kawasan taman nasional (Taman nasional baluran, taman nasional banyuputih) b. Kawasan cagarbudaya (Kecamatan Besuki, Kecamatan Panarukan) c. Kawasan cagaralam (Sungai Kolbu di Kabupaten Situbondo) d. Kawasan suaka margasatwa (Dataran tinggi hyang di kecamatan Sumbermalang) e. Kawasan pantai berhutan bakau (Sepanjang pantai di Kecamatan Banyuglugur, Besuki, Suboh, Mlandingan,Bungatan, Kendit,Panarukan, Kapongan, Mangaran, Arjasa, Jangkar, Asembagus) 5. Kawasan rawan bencana, meliputi : a. kawasan rawan banjir (Kecamatan Besuki, Bungatan, Kendit, Panarukan, Situbondo, Panji, Jatibanteng, Mlandingan, Jangkar) b. Kawasan rawan longsor (Kecamatan Jatibanteng, Sumbermalang, Kendit) c. Kawasan rawan angin ribut (Kecamatan Jatibanteng, Sumbermalang) d. Kawasan rob air (Seluruh kawasan pesisir di wilayah kabupaten)
B. Kawasan budidaya, meliputi :
a. Peruntukan hutan produksi (Kecamatan Sumbermalang, Arjasa, Jatibanteng, Mlandingan, Banyuputih, Banyuglugur) b. Kawasa pertanian (Kecamatan Kapongan, Panarukan, Panji, Jangkar, Mangaran, Arjasa, Besuki, Suboh, Kendit, Asembagus, Situbondo, Jatibanteng, Sumbermalang) c. Kawasan perikanan (Seluruh kecamatan di Kabupaten Situbondo, perikanan tangkap di Pondo Mimbo) d. Kawasan perkebunan e. Kawasan pertambangan (energi panas bumi di Gunung Argopuro dan Belawan Ijen) f. Kawasan industri g. Kawasan pariwisata h. Kawassan permukiman i. Kawasan peruntukan lainnya
4) Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten
1. Kawasan yang merupakan kawasan strategis kabupaten, meliputi : a. Kawasan strategis ekonomi (Kawasan industri di Besuki, Panarukan dan Jangkar, kawasan pengolahan hasil perikanan di pondok Mimbo Banyuputih, Desa Klatakan dan Desa Pesisir, mendorong pengembangan dan pembangunan kawasan tertinggal di kabupaten Situbondo yang diantaranya Desa alas tengah, desa patemon, desa tepos, desa cemara, desa campoa, desa patemon, desa kukusan, desa kayumas) b. Kawasan strategis sosio-kultural (menara mesjid dan rumah eks karesidenan Situbondo di alun-alun Besuki, perumahan lama (tanah lajeng), stasiun KA peninggalan VOC, petilasa hayam wuruk, mercusuar dan pelabuhan peninggalan VOC di kecamatan Panarukan) c. Kawasan strategis teknologi tinggi (Pengembangan sekitar kawasan PLTU Paiton, pengembangan kawasan pendayagunaan SDA berdasarkan zonasi potensi SDA, kawasan pertambangan energi panas bumi di Gunung Argopuro dan Belawan Ijen) d. Kawasan strategis penyelamatan lingkungan hidup (Taman nasional Baluran dan Taman nasional Banyuputih)