TINJAUAN KEBIJAKAN
10
2. Memasukkan sub sektor pertambangan, perikanan, pertanian, perkebunan,
dan perhubungan laut di kawasan sebagai pemicu pertumbuhan wilayah.
3. Menyediakan infrastruktur strategis sebagai pemacu pertumbuhan
wilayah.
c. Pengembangan infrastruktur yang mendukung pembangunan berbagai bidang
dan berkelanjutan yang mengutamakan pada keberlangsungan ekosistem,
dengan cara :
1. Mengembangkan perencanaan pembangunan infrastruktur utamanya jalan
kabupaten tanah laut secara terpadu
2. Mengembangkan prasarana menuju pembangunan bandara di masa depan
3. Mengembangkan sistem sosialisasi publik rencana pengembangan
infrastruktur kabupaten tanah laut secara aksesibel
4. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi implementasi rencana
pengembangan infrastruktur kabupaten tanah laut
d. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk turut serta menjaga dan
memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan dengan cara :
1. Menyediakan ruang untuk mendukung fungsi pertahanan dan keamanan
2. Membatasi kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan pertahanan dan keamanan.
11
Peta 2.1. Struktur Ruang Kabupaten Tanah Laut
12
Struktur ruang wilayah Kabupaten Tanah Laut terdiri dari:
1. Sistem Perkotaan
Sistem perkotaan yang ada di Kabupaten Tanah Laut yaitu:
1) Perkotaan Pelaihari sebagai pusat kegiatan lokal (PKL)
Fungsi pelayanan pusat kegiatan lokal (PKL) Perkotaan Pelaihari adalah :
a. Kawasan perdagangan skala regional, kabupaten, meliputi pusat
perbelanjaan seperti plasa dan supermarket, tempat grosir, paar regional
(pasar hewan)
b. Jasa atau pelayanan, terdiri dari perbankan cabang, lembaga asuransi
cabang, jasa kesehatan berupa rumah sakit, perhotelan dan perusahaan
swasta lainnya
c. Pusat pengembangan fasilitas pendidikan (TK, SD,SLTP, dan
SLTA/kejuruan, dan Perguruan Tinggi)
d. Olah raga/ rekreasi meliputi gedung olah raga (GOR) yang merupakan
kompleks fasilitas olahraga dan gedung hiburan, serta pengembangan
ruang terbuka hijau yang dapat dijadikan tempat rekreasi bagi masyarakat
e. Transportasi meliputi terminal tipe C
f. Pengembangan wisata buatan dan budaya atau spiritual
g. Pemerintahan meliputi kantor-kantor pemerintahan skala kabupaten
h. Pusat pengembangan kawasan perkantoran kabupaten
i. Pusat pengembangan permukiman perkotaan
2. Sistem Transportasi
1) Sistem Transportasi Darat
a. Jaringan jalan kolektor primer K-1, meliputi
1. Batas Kota Pelaihari – KP. Asam Asam
2. Jalan Gunung Kayangan
3. Jalan KH. Mansyur
4. Jalan Muslimin (Pelaihari)
5. Jalan Kemakmuran (Pelaihari)
6. Jalan Sarang Halang (Pelaihari)
13
7. Jalan Perkantoran Gagas (Pelaihari).
14
1. Jaringan trayek provinsi yang meliputi Banjarmasin (KM.6) –
Pelaihari, PP; dan Simpang Tiga Liang Anggang – Pelaihari, PP.
2. Rencana jaringan trayek kabupaten, meliputi : Pelaihari – Kurau –
Bumi Makmur, Pelaihari – Takisung, Pelaihari – Panyipatan,
Pelaihari – Bumi Makmur, Pelaihari – Jorong – Kintap, Pelaihari –
Batakan, Pelaihari – Batu Ampar, Pelaihari – Bajuin, dan trayek
dalam Kota Pelaihari
2) Sistem Jaringan Perkeretaapian
Rencana pengembangan sistem jaringan jalan kereta api, meliputi jalan
angkutan penumpang dan barang antar kota PKN dengan PKW dan PKL,
yaitu ruas Banjarmasin – Pelaihari – Pelabuhan Pelaihari Jorong – Asam-
Asam – Kintap – Satui – Pagatan – Pelabuhan Batulicin dan Kersik Putih
Batulicin – Serongga – Senggayam – Tanah Grogot – Balikpapan. Selain itu
ruas Pelaihari – Batakan (Rencana Pelabuhan Laut Tanjung Dewa). Untuk
pembangunan stasiun kereta api sebagai simpul jaringan jalur kereta api
diarahkan pada ibukota provinsi dan ibukota kabupatrn/kota se-Kalimantan
Selatan.
15
1. DAS Tabanio
b. Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Tanah Laut meliputi :
1. Irigasi teknis di Kecamatan Takisung, Pelaihari, Bajuin, Batu Ampar
dan Jorong;
2. Irigasi sederhana di Kecamatan Panyipatan, Pelaihari dan Kintap.
c. Jaringan air baku yang digunakan untuk kebutuhan air minum meliputi
sumber air baku Sungai Tabanio dan Sungai Kintap
16
c. pelayanan air minum dengan menggunakan saluran air baku (SAB)
yang berasal dari Sungai Tabanio, Air Terjun Bajuin, Sumur
Beramban, Sungai Maluka (Mata Air Pandahan) di Bati-Bati, Sungai
Naiyah di Kecamatan Asam-Asam, peresapan air di Desa Banua
Lawas Kecamatan Takisung, air tanah Desa Padang.
17
Peta 2.2. Pola Ruang Kabupaten Tanah Laut
18
2.1.5.1. Kawasan Lindung
1. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya
1) Kawasan hutan lindung, ditetapkan seluas ± 13.856,72 (tiga belas ribu
delapan ratus lima puluh enam koma tujuh puluh dua) hektar yang
meliputi:
a. Kecamatan Pelaihari seluas kurang lebih 3.810 (tiga ribu delapan ratus
sepuluh) hektar
2. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27 huruf b terdiri atas:
a. Kawasan sempadan sungai
Kawasan sempadan sungai dikembangkan bagi seluruh aliran
sungai baik yang mengalir di kawasan perkotaan maupun di
kawasan perdesaan dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kawasan permukiman penduduk lokal pada
sepanjang sempadan sungai, dermaga sungai dan dermaga
penyeberangan, kawasan pariwisata, kawasan kepelabuhanan dan
maritim, kawasan industri dan kawasan pertahanan dan keamanan
seluas kurang lebih 6.299,42 (enam ribu dua ratus sembilan puluh
sembilan koma empat puluh dua) hektar terdapat di kawasan
sepanjang kanan-kiri sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran
irigasi primer, waduk dan embung yang mempunyai manfaat
penting untuk melestarikan fungsi sungai.
19
a. Kawasan rawan kebakaran permukiman
b. Kawasan rawan kebakaran permukiman tidak ada daerah
yang tingkat kerawanannya tinggi.
c) Kawasan rawan angin puting beliung
a. Kawasan rawan angin puting beliung meliputi sebagian
besar kecamatan akan tetapi dengan tingkat kerawanan
sebagian besar rendah.
20
a) pulau jalan dan median jalan
b) jalur pejalan kaki
3. RTH fungsi tertentu terdiri atas:
a) jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi
b) RTH sempadan sungai
c) lapangan olahraga
d) pemakaman
4. Taman kota seluas kurang lebih 83,85 (delapan puluh tiga
koma delapan puluh lima) hektar
21
a. Kawasan pertanian lahan basah sebesar + 42.322,38 hektar tersebar
di seluruh Kecamatan
b. Kawasan pertanian lahan kering sebesar + 44.904,74 hektar tersebar
di seluruh Kecamatan
b) Kawasan hortikultura
Kawasan hortikultura terdiri atas:
a. Kecamatan Pelaihari sebesar + 41 hektar
b. Kecamatan Bajuin sebesar + 352 hektar
c. Kecamatan Kintap sebesar + 132 hektar
d. Kecamatan Bati-Bati sebesar + 13 hektar;
e. Kecamatan Batu Ampar sebesar + 56 hektar;
f. Kecamatan Panyipatan sebesar + 54 hektar;
g. Kecamatan Takisung sebesar + 12 hektar;
h. Kecamatan Tambang Ulang sebesar + 66 hektar;
i. Kecamatan Kurang sebesar + 24 hektar;
j. Kecamatan Jorong sebesar + 36 hektar;
k. Mengembangkan pusat agropolitan di Kecamatan Pelaihari, Batu
Ampar, Panyipatan dan Kurau; dan
l. Kawasan holtikultura berada pada kawasan pertanian lahan kering.
c) Kawasan perkebunan
Kawasan perkebunan memiliki komoditas cengkeh, kelapa, kelapa
hibrida, kopi, kapuk, kemiri, aren, pinang, kakao, karet, lada, dan kelapa
sawit dikembangkan di seluruh kecamatan sebesar + 106.233,30 hektar
dengan lokasi tersebar di seluruh kecamatan termasuk di dalamnya
kawasan agropolitan.
d) Kawasan peternakan
Kawasan peternakan memiliki komoditas ternak unggulan meliputi
ternak sapi di seluruh kecamatan, pengembangan sapi perah, kerbau
rawa dan kerbau darat serta merupakan kawasan usaha pembibitan
unggas.
22
3. Kawasan peruntukan perikanan
Kawasan peruntukan perikanan dan kelautan terdiri atas :
a) Kawasan perikanan budidaya
Kawasan peruntukan budidaya perikanan sebesar + 3.969,35 hektar,
termasuk didalamnya kawasan Minapolitan seluas kurang lebih 530,95
hektar terdiri atas :
1. Perikanan budidaya air tawar meliputi jenis ikan introduksi dan jenis
ikan lokal tersebar di setiap kecamatan.
23
Masyarakatnya taat menjalankan syariat agama. Beragama tentunya tidak
hanya pada tataran simbolisme dan normatif semata, tetapi diusahakan untuk
lebih optimal lagi mewarnai praktek-praktek bernegara, berpemerintahan, dan
bermasyarakat.
4. Akuntable
Pelaksanaan Pemerintahan yang bisa dipertanggungjawabkan kepada
pemegang mandat tertinggi yaitu masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah
penilaian tata kelola keuangan yang harus secepatnya bergerak dari opini
wajar dengan pengecualian (WDP) menuju wajar tanpa pengecualian (WTP).
5. Terunggul
Semua kemajuan, kemenangan, kerelijiusan, dan keakuntabelan bisa terus
dipertahankan di masa-masa yang akan datang untuk menyongsong Tanah
Laut menjadi daerah industri dan pelabuhan. Minimal beberapa sarana dan
prasarana kearah itu sudah bisa disiapkan sampai dengan tahun 2018.
B. MISI
Berdasarkan visi Tanah Laut “Berkemajuan, Kampiun, Relijius, Akuntable,
Dan Terunggul (Berkarakter)” maka untuk pencapaiannya dapat ditetapkan misi
daerah sebagai berikut :
1. Peningkatan dan pengembangan nilai nilai agama dalam praktek bernegara,
berpemerintahan, dan bermasyarakat.
2. Pengembangan dan penguatan daya saing ekonomi rakyat berbasis pertanian,
perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan, kehutanan UKM, UMKM,
industri, kearifan lokal, perdagangan dan jasa.
3. Peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan pelayanan pendidikan dan
kesehatan.
4. Peningkatan pembangunan infrastruktur daerah dan infastruktur wilayah.
5. Reformasi birokrasi, peningkatan pelayanan publik dan penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik.
6. Pengembangan inovasi, teknologi, budaya, dan kreatifitas daerah.
24
7. Peningkatan pembinaan generasi muda dan pengembangan kepemimpinan
daerah.
8. Peningkatan penyelamatan dan kelestarian lingkungan.
9. Pengentasan kemiskinan.
25
B. Agenda 2 : Membangun Tanah Laut yang berkemajuan , kampiun, dan
terunggul.
Agenda 2 ini secara sektoral meliputi bidang pertanian, perkebunan,
peternakan, kelautan dan perikanan, kehutanan, industri, perdagangan,
koperasi, UKM dan UMKM, perhubungan, penanman modal, infrastruktur,
lingkungan hidup, pemberdayaan masyarakat serta pengentasan kemiskinan.
Sedangkan secara kewilayahan maka membangun Kabupaten Tanah
Laut berkemajuan, kampiun, dan terunggul dibagi kedalam 3 (tiga) koridor
pembangunan ekonomi yakni :
26
Strategi yang ditempuh adalah peningkatan populasi, pengembangan
nutrisi dan pakan ternak, pencegahan dan pemberantasan penyakit,
pengembangan pasar hewan, dan pengembangan rumah potong hewan
(RPH).
c. Pariwisata :
Strategi yang ditempuh adalah perbaikan aksesibilitas, perbaikan
fasilitas sarana dan prasarana wisata, pengembangan wisata ekologis,
promosi wisata, dan pengembangan adat setempat.
27
4. Tuntas wajib belajar 12 tahun.
5. Meningkatnya sistem pembelajaran yang bermutu dan unggul.
6. Mengembangkan sekolah yang berkarakter dan unggul.
7. Meningkatkan budaya baca bagi pelajar dan masyarakat.
8. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kelulusan.
9. Tumbuh dan / atau berkembangnya Perguruan Tinggi.
b. Bidang Kesehatan
1. Meningkatnya angka harapan hidup masyarakat.
2. Menurunnya angka kematian bayi.
3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan.
4. Menurunnya angka prevalensi gizi kurang.
5. Meningkatnya pola hidup sehat.
6. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga
miskin.
7. Meningkatnya status RSU. H. Boejasin menjadi Tipe B.
8. Meningkatkan Puskesmas Perawatan Kecamatan Kintap menjadi Rumah
Sakit Tipe D.
28
2.2.3. Kebijakan Umum Pembangunan
Kebijakan umum pembangunan daerah diarahkan untuk :
a. Melaksanakan Program Unggulan yang merupakan Program Prioritas dalam
pembangunan daerah selama 5 tahun dalam rangka penyelesaian
permasalahan permasalahan yang ada.
b. Melaksanakan program prioritas daerah lainnya sesuai dengan urusan
pemerintahan yang harus dilaksanakan.
c. Melaksanakan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan minimal
dan operasional.
d. Mengakomodir semaksimal mungkin program pembangunan yang dijaring
melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang.
e. Mengedepankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi,
peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan.
f. Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya
dukungan pencapaian target pembangunan nasional (Pro Poor, Pro Job, Pro
Growth, Pro Environtment, MDG’s dan MP3EI) , pemenuhan ketentuan
perundang-undangan (anggaran pendidikan lebih dari 20 persen),
pendampingan program-program pemerintah pusat.
g. Meningkatkan pelayanan masyarakat dari tingkat Desa, Kelurahan,
Kecamatan.
29
Visi : TANAH LAUT BERKEMAJUAN, KAMPIUN, RELIJIUS, AKUNTABLE, DAN TERUNGGUL (BerKaRAkTer)
Misi Agenda Tujuan Sasaran
1. Peningkatan dan Agenda 1 : Mewujudkan Masyarakat yang taat 1. Tumbuh dan
pengembangan nilai nilai Tertanamnya menjalankan syariat agama. Beragama berkembangnya
agama dalam praktek nilai nilai agama tentunya tidak hanya pada tataran pemahaman,
bernegara, berpemerintahan, dan peningkatan simbolisme dan normatif semata, tetapi penghayatan dan
dan bermasyarakat. pengamalan diusahakan untuk lebih optimal lagi pengamalan nilai nilai
ajaran agama mewarnai praktek-praktek bernegara, agama dalam kehidupan
secara kaffah. berpemerintahan, dan bermasyarakat diri individu, keluarga,
masyarakat dan
aparatur.
2. Tumbuh dan
berkembangnya
akhlakul karimah
kesalehan dan
kepedulian sosial.
3. Perilaku kehidupan
yang dilandasi nilai
nilai agama sehingga
kecerdasan spirituiil
lebih meningkat lagi.
4. Tersedianya produk
hukum daerah yang
mendorong tumbuh dan
berkembangnya
pengamalan nilai nilai
keagamaan.
5. Tersedianya sarana
ibadah yang
representatif dan
proporsional sesuai
dengan pemeluknya.
6. Meningkatnya kualitas
30
Visi : TANAH LAUT BERKEMAJUAN, KAMPIUN, RELIJIUS, AKUNTABLE, DAN TERUNGGUL (BerKaRAkTer)
Misi Agenda Tujuan Sasaran
dan kuantitas aparatur
pemerintah yang
akhlakul karimah dan
cerdas secara spirituiil.
7. Tumbuh dan
berkembangnya
lembaga lembaga
pendidikan keagamaan
baik yang dikelola
pemerintah, swasta,
maupun masyarakat.
8. Meningkatnya kualitas
lulusan lembaga
lembaga pendidikan
keagamaan.
1. Pertanian :
Terwujudnya perlindungan
31
Visi : TANAH LAUT BERKEMAJUAN, KAMPIUN, RELIJIUS, AKUNTABLE, DAN TERUNGGUL (BerKaRAkTer)
Misi Agenda Tujuan Sasaran
terhadap lahan basah
(wetland) dari proses alih
fungsi lahan, pengawasan
distribusi pupuk dan obat
obatan, tehnologi pasca
panen, efisiensi biaya
produksi dan stabilisasi
harga
2. Perikanan tangkap :
Terwujudnya modernisasi
alat tangkap, pemeliharaan
mangrove, pengembangan
industri pengolahan
3.Perkebunan :
Terwujudnya
pengembangan kawasan
perkebunan, tehnologi
pengolahan, akses
permodalan, stabilisasi
harga, dan infrastruktur
4. Peternakan :
Terwujudnya peningkatan
populasi, pengembangan
nutrisi dan pakan ternak,
pencegahan dan
pemberantasan penyakit,
pengembangan pasar
hewan, dan pengembangan
rumah potong hewan
(RPH).
32
Visi : TANAH LAUT BERKEMAJUAN, KAMPIUN, RELIJIUS, AKUNTABLE, DAN TERUNGGUL (BerKaRAkTer)
Misi Agenda Tujuan Sasaran
33
Visi : TANAH LAUT BERKEMAJUAN, KAMPIUN, RELIJIUS, AKUNTABLE, DAN TERUNGGUL (BerKaRAkTer)
Misi Agenda Tujuan Sasaran
masyarakat.
8. Meningkatnya kualitas
dan kuantitas
kelulusan.
9. Tumbuh dan / atau
berkembangnya
Perguruan Tinggi.
Bidang Kesehatan :
1. Meningkatnya angka
harapan hidup
masyarakat.
2. Menurunnya angka
kematian bayi.
3. Menurunnya angka
kematian ibu
melahirkan.
4. Menurunnya angka
prevalensi gizi kurang.
5. Meningkatnya pola
hidup sehat.
6. Meningkatnya
jangkauan pelayanan
kesehatan masyarakat
dan keluarga miskin.
7. Meningkatnya status
RSU. H. Boejasin
menjadi Tipe B.
8. Meningkatkan
Puskesmas Perawatan
Kecamatan Kintap
menjadi Rumah Sakit
34
Visi : TANAH LAUT BERKEMAJUAN, KAMPIUN, RELIJIUS, AKUNTABLE, DAN TERUNGGUL (BerKaRAkTer)
Misi Agenda Tujuan Sasaran
Tipe D.
35
Visi : TANAH LAUT BERKEMAJUAN, KAMPIUN, RELIJIUS, AKUNTABLE, DAN TERUNGGUL (BerKaRAkTer)
Misi Agenda Tujuan Sasaran
4. Meningkatnya
infrastruktur publik
dan aparatur.
5. Terwujudnya
Pelabuhan meliputi
pengembangan
kawasan ekonomi
khusus pelabuhan
pertanian dan
pertambangan,
terintegrasi dengan
jaringan transportasi
darat dan sungai
5. Reformasi birokrasi, Agenda 2 : Mewujudkan Pelaksanaan Pemerintahan Berjalannya sistem Sasaran
peningkatan pelayanan publik Membangun yang bisa dipertanggungjawabkan kepada kerja pegawai (SKP)
dan penyelenggaraan Tanah Laut pemegang mandat tertinggi yaitu secara konsisten
kepemerintahan yang baik. yang masyarakat.
berkemajuan,
kampiun, dan
terunggul.
Menurunnya jumlah hasil
temuan dari aparat
pemeriksaan
Menurunnya jumlah
Aparatur yang terlibat
tindak pidana korupsi
Ditetapkannya dan
36
Visi : TANAH LAUT BERKEMAJUAN, KAMPIUN, RELIJIUS, AKUNTABLE, DAN TERUNGGUL (BerKaRAkTer)
Misi Agenda Tujuan Sasaran
diterapkannya SOP dan
SPM diseluruh SKPD
Lingkup Pemkab Tala
secara konsisten
Terwujudnya penilaian tata
kelola keuangan yang
harus secepatnya bergerak
dari opini wajar dengan
pengecualian (WDP)
menuju wajar tanpa
pengecualian (WTP).
Peningkatan kesejahteraan
PNS
6. Pengembangan inovasi, Agenda 4 : Mewujudkan Pengembangan seni, budaya, Terwujudnya fasilitasi
tehnologi, budaya, dan Membangun adat dan tradisi lokal. terhadap kegiatan-kegiatan
kreatifitas daerah. generasi muda yang terkait dengan
dan Pengembangan inovasi,
kepemimpinan tehnologi, seni, budaya,
daerah yang adat dan tradisi lokal.
unggul
38