Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 5 : Muhammad Akhdiyanoor Wirahadi

Nadia Humaida
Nurul Hidayah

C. Struktur Ruang

Dalam UU No. 26/2007 tentang penataan Ruang, struktur ruang adalah susunan
pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan
fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah
yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan budi daya. Struktur ruang dan pola
ruang secara hierarkis dan fungsional berhubungan dengan pola ruang yang membentuk tata
ruang. Perencanaan struktur ruang dan pola ruang adalah kegiatan menyusun rencana tata
ruang yang produknya lebih mengarah kepada pengaturan hierarki pusat permukiman dan
pelayanan barang dan jasa. Serta semua itu saling berkaitan dengan prasarana. Sistem
prasarana meliputi (jalan raya, jalan kereta api, sungai yang dimanfaatkan sebagai sarana
angkutan), dan jaringan utilitas seperti (air bersih, air kotor, pengaturan air hujan, jaringan
telepon, jaringan gas, jaringan listrik, dan sistem pengelolaan sampah).

Struktur ruang dibentuk oleh jaringan prasarana transportasi dan pusat pertumbuhan.
Dua hal penting yang menjadi gagasan penetapan struktur ruang yaitu bersifat horizontal
dibandingkan hierarki, serta struktur mikro pada satuan ruang yang lebih efisien melalui
pembangunan feeder-road ke sentra-sentra penghasil sumber daya. Upaya yang dilakukan
untuk mengembangkan struktur ruang adalah dengan desentralisasi akses yang merata di
semua wilayah khususnya yang menjadi sentra aktivitas ekonomi potensial namun belum
didukung oleh fasilitas yang memadai. Kemudian upaya nya adalah dengan pembangunan
jalan lokal sebagai penghubung dari wilayah ke pedesaan. Komoditas yang difasilitasi oleh
jalan maka akan menumbuhkan perekenomian yang berbasis sektor primer. Melalui
pembangunan feeder-road maka perekonomian rakyat akan diolah lebih lanjut menjadi sektor
sekunder. Feeder-road selain jalan-jalan lokal juga dengan jalur sungai. Kebutuhan
transportasi bagi aktivitas ekonomi yang besar tetap dipertahankan dengan memelihara fungsi
sarana yang ada.
Dengan demikian, struktur ruang wilayah akan dibentuk melalui:

1. Optimalisasi pelayanan prasarana transportasi khususnya jalan


2. Mendorong pembangunan feeder-road
3. Pemanfaatan pelabuhan-pelabuhan kecil
4. Meningkatkan pelayanan prasarana perkotaan
5. Mendorong pemanfaatan jalur kereta api

Wawasan sistem tata ruang menekankan pada keterkaitan antara tiga proses yang saling
bergantung, yaitu:
1. Proses pengalokasian aktivitas pada suatu kawasan sesuai dengan hubungan
fungsional tertentu.
2. Proses pengadaan bangunan atau ketersediaan sarana fisik yang menjawab kebutuhan
akan ruang bagi aktivitas seperti tempat bekerja, tempat tinggal, transportasi dan
komunikasi. Misalnya pengadaan bangunan jalan.
3. Proses pengadaan dan pengalokasian tatanan ruang yang berkaitan dengan bagian
permukaan bumi.
Fungsi tatanan ruang sangat ditentukan oleh komponen-komponen pembentuknya, dengan
kata lain, penataan ruang merupakan suatu proses pengalokasian aktivitas atau kegiatan
ekonomi dan sosial.

Anda mungkin juga menyukai