Anda di halaman 1dari 41

Bab.

E
Gambaran Umum
1
2
3
4
1
2
3
4
E.1 Profil Kabupaten Cianjur
E.1.1 Kebijakan
Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur Tahun 2011 – 2031
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
a. Tujuan Penataan Ruang
Rencana tata ruang wilayah bertujuan untuk mewujudkan wilayah Kabupaten
Cianjur yang produktif dan berkualitas bagi kehidupan dengan memanfaatkan
sumber daya berbasis pertanian dan pariwisata secara efisien serta berkelanjutan.
b. Kebijakan Penataan Ruang

E-1
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah ditetapkan kebijakan penataan


ruang wilayah yang terdiri atas :
1) Perwujudan pengembangan daerah yang berorientasi meminimalisasi
kesenjangan kesejahteraan masyarakat;
2) Pengembangan ruang fungsional yang terintegrasi dengan pengembangan
agribisnis dan pariwisata yang berorientasi pada pemerataan pembangunan
daerah;
3) Pengaturan dan pengendalian pusat kegiatan di wilayah utara dan
pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah tengah dan selatan
berdasarkan peran dan fungsi yang ditetapkan;
4) Pemantapan prasarana di wilayah utara dan pengembangan prasarana pada
wilayah tengah dan selatan untuk mendorong perkembangan pencapaian
rencana struktur ruang;
5) Perwujudan kawasan lindung seluas kurang lebih 60 (enam puluh) persen dan
optimalisasi pengembangan kawasan budi daya seluas kurang lebih 40 (empat
puluh) persen dari total luas daerah;
6) Perlindungan terhadap manusia dan kegiatannya dari bencana alam, dengan
perwujudan rencana sistem prasarana wilayah berupa penetapan jalur dan
ruang evakuasi bencana;
7) Peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan
negara.
a. Strategi Penataan Ruang
1) Strategi perwujudan pengembangan daerah yang berorientasi meminimalisasi
kesenjangan kesejahteraan masyarakat meliputi :
a) mendorong laju perkembangan perekonomian berbasis pertanian dan
pariwisata yang diperkuat oleh pengembangan industri, perdagangan, dan
jasa sesuai potensi sumber daya yang tersedia serta tetap memperhatikan
daya tampung dan daya dukung lingkungan;
b) meningkatkan produktivitas lahan dan aktivitas budi daya yang dibarengi
dengan upaya mempertahankan dan menjaga kelestarian kawasan lindung;
c) meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam pemanfaatan lahan kawasan
perbatasan dengan kabupaten perbatasan.
2) Strategi pengembangan ruang fungsional yang terintegrasi dengan
pengembangan agribisnis dan pariwisata yang berorientasi pada pemerataan
pembangunan daerah meliputi :
a) mengembangkan sistem perkotaan yang dapat memicu pertumbuhan wilayah
secara merata diseluruh daerah melalui pengembangan pusat pertumbuhan
ekonomi pada tiap pusat kegiatan;
b) menetapkan peran dan fungsi setiap pusat kegiatan berdasarkan
kemampuan, potensi dan peluang yang dimiliki serta meningkatkan interaksi
antara pusat-pusat kegiatan melalui pengembangan sistem jaringan
prasarana.
1) Strategi pengaturan dan pengendalian pusat kegiatan di wilayah utara dan
pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah tengah dan selatan
berdasarkan peran dan fungsi yang ditetapkan, meliputi :

E-2
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

a) mengatur peran dan fungsi pusat-pusat kegiatan dalam mengembangkan


daerah secara menyeluruh sesuai potensi dan peluang yang dimiliki;
b) mengendalikan perkembangan pusat kegiatan di WP Utara dengan
membatasi kegiatan perkotaan yang berpotensi menyebabkan alih fungsi
kawasan lindung dan kawasan budi daya pertanian, serta menerapkan
kebijakan pengendalian secara ketat bagi perkembangan kegiatan perkotaan
yang berada di kawasan Puncak Cianjur;
c) mengembangkan WP Tengah dan WP Selatan dengan tetap
mempertahankan dan menjaga kelestarian kawasan lindung yang telah
ditetapkan.
1) Strategi pemantapan prasarana di wilayah utara dan pengembangan prasarana
pada wilayah tengah dan selatan untuk mendorong perkembangan pencapaian
rencana struktur ruang, meliputi :
a) menjaga kehandalan sarana dan prasarana di WP Utara;
b) mengembangkan ketersediaan prasarana utama baik secara kualitas maupun
kuantitas;
c) meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan prasarana dan fasilitas
pendukung kegiatan perkotaan dan perdesaan pada setiap wilayah
pengembangan;
d) meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana sumber daya air; dan
e) meningkatkan layanan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan budaya
terutama di PKL perkotaan.
1) Strategi perwujudan kawasan lindung seluas 60 (enam puluh) persen dan
optimalisasi pengembangan kawasan seluas 40 (empat puluh) persen dari total
luas daerah, meliputi :
a) menjaga kualitas dan meningkatkan fungsi kawasan lindung di dalam dan
luar kawasan hutan, serta mengembalikan fungsi kawasan lindung yang telah
berubah fungsi secara bertahap;
b) mengoptimalkan potensi lahan budi daya dan sumber daya alam guna
mendorong pertumbuhan sosial ekonomi terutama di wilayah-wilayah yang
belum berkembang.
1) Strategi perlindungan terhadap manusia dan kegiatannya dari bencana alam
dengan perwujudan rencana sistem prasarana wilayah berupa penetapan jalur
dan ruang evakuasi bencana, meliputi :
a) mengidentifikasi potensi dan tingkat kerawanan bencana menurut jenis dan
sifat kerentanan bencana;
b) menetapkan penataan ruang kawasan rawan bencana yang berfungsi lindung
pada kawasan dengan fungsi budi daya.
1) Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan dan
keamanan negara, meliputi:
a) menetapkan kawasan yang mempunyai fungsi pertahanan dan keamanan
negara yang terletak di daerah;
b) mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan negara;

E-3
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

c) mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak


terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagai zona
penyangga yang memisahkan kawasan pertahanan dan kemanan negara
dengan kawasan budi daya terbangun;
d) membantu memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan
Negara.
Rencana Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Kabupaten Cianjur
1. Sistem Pusat Kegiatan
Sistem pusat kegiatan terdiri dari sistem pusat perkotaan dan sistem pusat
pedesaan. Penetapan sistem perkotaan terdiri atas PKW promosI, PKL, PKL promosi,
dan PPK. Berdasarkan RTRW Kabupaten Cianjur, kedudukan Kawasan perkotaan
Cianjur dalam skala kabupaten adalah sebagai PKWp dan PKL perkotaan.
Tabel E.1 Sistem Perkotaan

Hirarki Pusat
No. Kecamatan Fungsi
Pelayanan

1. PKWp  Kecamatan Pusat pemerintahan kabupaten,


2 PKL Cianjur pusat koleksi dan distribusi, pusat
 Kecamatan pendidikan, pusat perdagangan,
Karangtengah pusat jasa dan pelayanan
 Sebagian masyarakat.
Kecamatan Cilaku
Sumber: RTRW Kabupaten Cianjur tahun 2011-2031

2. Sistem Jaringan Prasarana Wilayah


a. Sistem Prasarana Utama
I. Jaringan Transportasi Darat
1. Pembangunan jaringan jalan lingkar perkotaan Cianjur meliputi :
a. Lingkar timur pada ruas Rawabango-Perintis Kemerdekaan;
b. Lingkar selatan pada ruas Perintis Kemerdekaan-Pasir Hayam;
c. Lingkar barat pada ruas Rancagoong-Cijedil.
II. Jaringan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
1. Pengembangan terminal penumpang Tipe B yaitu Terminal Pasir Hayam
di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku
2. Pembangunan terminal penumpang Tipe C meliputi kecamatan Cilaku
3. Pengembangan jembatan timbang Rawabango di Desa Bojong,
Kecamatan Karangtengah
4. Pengembangan sarana pengujian kendaraan bermotor yang terletak di
kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Kecamatan
Cianjur.
b. Sistem Prasarana Lainnya
I. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
1. Pengembangan sistem pelayanan air minum yang melayani kawasan
perkotaan dan pusat kegiatan meliputi Kecamatan Cianjur dan
Kecamatan Karangtengah

E-4
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

2. Sistem perpipaan dengan sumber mata air dan sumber air tanah
dalam/artesis meliputi Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karangtengah
dan Kecamatan Cilaku.
3. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) meliputi
Kecamatan Karangtengah
4. Rencana pengembangan jaringan pipa distribusi Bahan Bakar Minyak
(BBM) pada jalur Padalarang – Cianjur – Sukabumi meliputi Kecamatan
Cilaku.
Rencana Pola Ruang Wilayah Kawasan Perkotaan Cianjur
1. Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya
buatan, dan nilai sejarah dan budaya bangsa guna kepentingan pembangunan yang
berkelanjutan. Selain bencana alam kerusakan kawasan lindung juga menimbulkan
bencana sosial akibat hilangnya aset hidup yang seharusnya diperoleh masyarakat.
Kawasan lindung yang berada di Perkotaan Cianjur adalah sebagai berikut.
1) Kawasan Rawan Bencana Alam.
Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor meliputi Kecamatan Cianjur,
Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Cilaku
2. Kawasan Budi daya
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudi dayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya di Perkotaan Cianjur.
1) Kawasan Peruntukan Pertambangan
Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan logam dan batuan
meliputi Kecamatan Cilaku
2) Kawasan Peruntukan Perindustrian
Peruntukan industri sedang meliputi Kecamatan Karangtengah
3) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
Kawasan peruntukan permukiman perkotaan meliputi Kecamatan Cianjur,
Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Cilaku.
Rencana Kawasan Strategis Kabupaten
1. Penetapan KSK memperhatikan KSN dan KSP, yang meliputi KSN koridor
Jabodetabekpunjur dan KSP Bogor – Puncak – Cianjur.
2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi meliputi kawasan koridor jalur
jalan Cianjur-Sindangbarang.

E.1.2 Letak Geografis Dan Batas Administrasi


Kabupaten Cianjur mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional
yang menghubungkan antara Ibukota Propinsi Jawa Barat, yaitu Bandung dan
Ibukota Jakarta. Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak antara 60 21’ sampai dengan
70 25’ Lintang Selatan dan 1060 42’ sampai dengan 1070 33’ Bujur Timur. Posisi tersebut
menempatkan Kabupaten Cianjur berada di tengah-tengah wilayah Propinsi Jawa Barat
yang memanjang dari utara ke selatan. Kabupaten Cianjur mempunyai luas 361.435 Ha
yang terdiri dari 32 kecamatan, 354 desa, 6 kelurahan yang mencakup 2.751 Rukun Warga
serta 10.402 Rukun Tetangga. Batas batas administrasi wilayah Kabupaten Cianjur adalah :

E-5
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

o Sebelah Utara : Wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta


o Sebelah Barat : Kabupaten Sukabumi
o Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
o Sebelah Timur : Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Garut
Tabel E.2 Luas Wilayah Kabupaten Cianjur
Luas Wilayah
No. Kecamatan (Km²) Prosentase (%)
1 Agrabinta 192,65 5,33
2 Leles 114,32 3,16
3 Sindangbarang 159,08 4,40
4 Cidaun 295,51 8,18
5 Naringgul 281,32 7,78
6 Cibinong 235,48 6,52
7 Cikadu 188,66 5,22
8 Tanggeung 59,80 1,65
9 Pasir Kuda 115,15 3,19
10 Kadupandak 104,41 2,89
11 Cijati 49,02 1,36
12 Takokak 142,16 3,93
13 Sukanagara 174,05 4,82
14 Pagelaran 199,44 5,52
15 Campaka 143,75 3,98
16 Campakamulya 74,27 2,05
17 Cibeber 124,73 3,45
18 Warungkondang 45,16 1,25
19 Gekbrong 50,77 1,40
20 Cilaku 52,53 1.45
21 Sukaluyu 48,02 1,33
22 Bojongpicung 88,34 2,44
23 Haurwangi 46,18 1,28
24 Ciranjang 34,81 0,96
25 Mande 98,79 2,73
26 Karangtengah 48,53 1,34
27 Cianjur 26,15 0,72
28 Cugenang 76,15 2,11
29 Pacet 41,66 1,15
30 Cipanas 67,28 1,86
31 Sukaresmi 92,15 2,55
32 Cikalongkulon 144,02 3,98
Sumber : Kabupaten Kabupaten Cianjur Dalam Angka, Tahun 2020

E-6
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar E.1 tentang Peta Wilayah
Administrasi Kabupaten Cianjur.

Gambar E.1 Peta Adminitrasi Kabupaten Cianjur

E-7
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2021

E-8
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Keadaan alam daerah Kabupaten Cianjur terletak di kaki Gunung Gede dengan
ketinggian sekitar 7 - 2.962 meter diatas permukaan laut. Secara geografis wilayah ini
terbagi dalam 3 bagian yaitu :
1. Cianjur Bagian Utara : Merupakan dataran tinggi terletak di kaki Gunung Gede
dengan ketinggian 2.962 meter, sebagain besar ini merupakan daerah dataran tinggi
pegunungan dan sebagian lagi merupakan dataran yang dipergunakan untuk areal
perkebunan dan pesawahan.
2. Cianjur Bagian Tengah, merupakan daerah yang berbukit-bukit kecil dikeliling
dengan keadaan struktur tanahnya labil sehingga sering terjadi tanah longsor dan
daerah ini pun merupakan daerah gempa bumi, dataran lainnya terdiri dari areal
perkebunan dan daerah persawahan.
3. Cianjur Bagian Selatan, merupakan dataran rendah akan tetapi terdapat banyak
bukitbukit kecil yang diselingi oleh pegunungan yang melebar sampai ke daerah
pantai Samudra Indonesia, seperti halnya daerah Cianjur Bagian Tengah, bagian
selatanpun tanahnya labil dan sering terjadi longsor dan daerah gempa bumi, disini
terdapat pula areal untuk perkebunan dan pesawahan tetapi tidak begitu luas.
Kabupaten Cianjur secara geografis terbagi dalam 3 wilayah yaitu Wilayah Utara,
Wilayah Tengah dan Wilayah Selatan dengan jumlah kecamatan sebanyak 32 Kecamatan,
jumlah desa sebanyak 354 desa dan jumlah kelurahan sebanyak 6 kelurahan yang berada
diwilayah kota Cianjur. Sebagai gambaran Pemerintahan Kabupaten Cianjur, dapat
dikemukakan sebagai berikut :
1. Wilayah Selatan, meliputi :
 Kecamatan Agrabinta
 Kecamatan Leles
 Kecamatan Sindangbarang
 Kecamatan Cidaun
 Kecamatan Naringgul
 Kecamatan Cibinong
 Kecamatan Cikadu
2. Wilayah Tengah, meliputi :
 Kecamatan Tanggeung
 Kecamatan Pasirkuda
 Kecamatan Pagelaran
 Kecamatan Kadupandak
 Kecamatan Cijati
 Kecamatan Takokak
 Kecamatan Sukanagara
 Kecamatan Campaka
 Kecamatan Campakamulya
3. Wilayah Utara, meliputi :
 Kecamatan Cibeber
 Kecamatan Warungkondang
 Kecamatan Gekbrong
 Kecamatan Cilaku
 Kecamatan Sukaluyu
 Kecamatan Bojongpiaung

E-9
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

 Kecamatan Haurwangi
 Kecamatan Ciranjang
 Kecamatan Mande
 Kecamatan Karangtengah
 Kecamatan Cianjur
 Kecamatan Cugenang
 Kecamatan Pacet
 Kecamatan Cipanas
 Kecamatan Sukaresmi
 Kecamatan Cikalongkulon
Berikut disampaikan jumlah kelurahan dan desa setiap Kecamatan di Kabupaten Cinajur
pada tahun 2021
Tabel E.3 Jumlah Kelurahan Dan Desa Setiap Kecamatan Di Kabupaten Cianjur Tahun
2021
N DES KELURAHA
KECAMATAN JUMLAH NO KECAMATAN DESA JUMLAH
O A N
1 Agrabinta 11 11 17 Cibeber - 18 18
2 Leles 12 12 18 Warungkondang - 11 11
3 Sindangbarang 11 11 19 Gekbrong - 8 8
4 Cidaun 14 14 20 Cilaku - 10 10
5 Naringgul 11 11 21 Sukaluyu - 10 10
6 Cibinong 14 14 22 Bojongpicung - 11 11
7 Cikadu 10 10 23 Haurwangi - 8 8
8 Tanggeung 12 12 24 Ciranjang - 9 9
9 Pasirkuda 9 9 25 Mande - 12 12
10 Kadupandak 14 14 26 Karangtengah - 16 16
11 Cijati 10 10 27 Cianjur 6 5 11
12 Takokak 9 9 28 Cugenang - 16 16
13 Sukanagara 10 10 29 Pacet - 7 7
14 Pagelaran 14 14 30 Cipanas - 7 7
15 Campaka 11 11 31 Sukaresmi - 11 11
16 Campakamulya 5 5 32 Cikalongkulon - 18 18
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2012

E.1.3 Kondisi Fisik Dasar


E.1.3.1 Topografi
Wilayah Kabupaten Cianjur mempunyai topografi berupa dataran, perbukitan
berelief halus, perbukitan berelief sedang, perbukitan berelief agak kasar serta perbukitan
berelief kasar seperti yang diuraikan sebagai berikut:
1. Dataran
Merupakan daerah dengan kemiringan lereng yang berkisar antara 0 – 8 % yang
menempati daerah pantai, daerah alluvial sungai dan dataran lahar. Daerah
yang termasuk satuan morfologi ini mempunyai tingkat erosi yang rendah
yang terdistribusi pada Kecamatan Sukaresmi, Cikalongkulon, Cianjur, Ciranjang,
Bojong Picung, sebelah utara pada Kecamatan Cibeber, Pagelaran, Tanggeung,
Kadupandak, dan sepanjang Pantai Selatan mulai dari Agrabinta sampai Cidaun.
2. Berbukitan Berelief Halus
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang halus dengan
kemiringan lereng 8 –15 % yang terdapat pada daerah utara Kecamatan Pacet,

E - 10
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Warungkondang, Takokak sebelah Barat, Cidaun dan sebelah Timur Sindang


Barang.
3. Berbukitan Berelief Sedang
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang sedang dengan
kemiringan lereng 15 – 25 % yang tersebar pada daerah Utara Kecamatan Mande,
sebelah Selatan Kadupandak, dan sebelah Selatan Cibeber.
4. Berbukitan Berelief Agak Kasar
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang agak kasar
dengan kemiringan lereng 24 – 40 % yang tersebar pada daerah Takokak, bagian
Utara dan Selatan Kadupandak, bagian Utara Sukanagara, Agrabinta, sebelah
Utara Cidaun, sebelah Selatan Pagelaran, dan sebelah Barat Kecamatan Tanggeung.
5. Berbukitan Berelief Kasar
Bentuk permukaan pada bagian ini adalah bergelombang kasar sampai sangat kasar
dengan kemiringan lereng > 40 % yang terdistribusi pada daerah Selatan
Kecamatan Sukaresmi, sebelah Selatan Bojong Picung, Sukanagara, Gunung
Buleud, Sebelah Timur Kecamatan Takokak dan Gunung Sambul, sebelah Timur
Pagelaran, bagian Selatan dan Utara Kadupandak serta Karangtengah yang
membentuk gawir gerakan tanah yang hamper tegak lurus. Daerah lain yang
memiliki bentuk permukaan seperti ini adalah daerah Gunung Pangrango, Pasir
Beser, pasir Taman sampai pasir Gambir, Pasir Negrog, Gunung Pondokcabang,
Gunung Berenuk, dan Pasir Gook.

E.1.3.2Hidrologi
Resapan air di Kabupaten Cianjur terbagi menjadi 3 (tiga) jenis resapan yang
tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Resapan Air Rendah, Resapan Air Sedang, dan
Resapan Air Tinggi. Sumberdaya air yang terdapat di Kabupaten Cianjur meliputi air
permukaan (berupa sungai-sungai), mata air, dan air tanah. Sumber air tersebut
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, dan lain-lain.
Tabel E.4 Wilayah Resapan Air Berdasarkan Jenisnya di Kabupaten Cianjur
No Jenis Resapan Kecamatan
Pacet, Sukaresmi, CikalongKulon, Cugenang, Cianjur,
Mande, KarangTengah, Ciranjang, Warungkondang,
1 Rendah Campaka, Takokak, Sukanegara, Pagelaran,
Sindangbarang, Cibinong, Naringgul, Cidaun

Bojongpicung, Takokak, Kadunpandak, Pagelaran,


2 Sedang Cibinong, Agrabintana

Manda, Karangtengah, Cilaku, Bojongpicung,


3 Tinggi Kadunpandak, Agrabintana

Sumber : Profil Kabupaten Cianjur 2020

E - 11
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

1. Air Permukaan
Sungai Citarum merupakan sungai utama yang mengalir ke bagian utara
dengan beberapa anak sungainya di Kabupaten Cianjur antara lain Sungai
Cibeet, Sungai Cikundul, Sungai Cibalagung, dan Sungai Cisokan. Sungai-
sungai tersebut membentuk sub-DAS yang merupakan bagian dari DAS
Citarum yang bermuara di Laut Jawa. Di bagian selatan terdapat Sungai
Cibuni, Sungai Cisokan, Sungai Cisadea, Sungai Ciujung, dan Sungai Cilaki
yang merupakan sub – DAS Cibuni – Cilaki yang bermuara di Samudera
Indonesia. Terdapat 3 (tiga) buah waduk yang memanfaatkan aliran Sungai
Citarum yaitu Jatiluhur, Cirata, dan Saguling. Waduk Cirata mempunyai luas
genangan 6.400 ha, dimana + 3.400 ha menggenangi wilayah Kabupaten
Cianjur. Genangan tersebut merupakan sumber air permukaan / penampung
air yang dapat dimanfaatkan sebagai pengairan persawahan, pembangkit
tenaga listrik dengan kapasitas sekitar 550 MW jam/tahun serta
pengembangan budidaya perikanan darat dan pariwisata.Selain sungai,
potensi air permukaan di Kabupaten Cianjur adalah adanya situ/rawa yang
terdapat di Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, Cibinong dan Kadupandak.
Terdapat sekitar 16 situ/rawa mencakup luas + 33,50 Ha dengan perkiraan
volume air 594.300 m3 dan mampu mengairi sawah + 1.431 Ha.
2. Mata Air
Zona mata air yang sangat vital atau berpotensi di Kabupaten Cianjur
terutama berada pada kawasan lereng bagian timur Gunung Gede. Air yang
berasal dari mata air dalam zona ini terutama ditampung oleh sungai Cilaku,
Cisarua, Cicaringin, dan Cikundul. Sumber air bersih ini terutama
dimanfaatkan untuk kepentingan domestik (rumah tangga), pertanian, dan
waduk Cirata. Zona mata air yang berada pada lereng bukit di dataran tinggi
Sukanagara-Campaka bagian utara selain untuk kepentingan domestik dan
pertanian juga dimanfaatkan untuk waduk Cirata yang disalurkan melalui
Sungai Cikondang dan Cisokan.
3. Air Tanah
Potensi air tanah di Kabupaten Cianjur meliputi air tanah bebas dangkal, air
tanah bebas dalam, dan air tanah pantai. Air tanah bebas dangkal umumnya
merupakan daerah pedataran lembah dan pantai serta daerah depresi
(Depresi Cianjur, Depresi Pagelaran, Depresi Kadupandak, dan lain-lain). Air
tanah bebas dangkal tersebut terdapat hampir di semua pedataran dan
sudah banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik. Air tanah bebas
dalam (TMA lebih dari 10 meter) terutama pada daerah perbukitan yang
berada diantara wilayah mata air. Air tanah dangkal pantai meliputi
pedataran sekitar pantai laut Samudera Indonesia dan Waduk Cirata. Pada
zona ini bermuara sejumlah sungai yang senantiasa mengendapkan partikel-
partikel hasil erosi dalam berbagai ukuran dan mengandung air. Air dangkal
pantai ini tersebar di sepanjang pantai selatan Cianjur.

E - 12
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

E.1.3.3 GeohIdrologi
Sumber-sumber air di Kabupaten Cianjur berdasarkan geohidrologi adalah air
permukaan (berupa sungai-sungai), mata air, dan air tanah. Sumber air tersebut
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, dan lain-lain. Sungai
Citarum merupakan sungai utama yang mengalir ke bagian utara dengan beberapa
anak sungainya di Kabupaten Cianjur antara lain Sungai Cibebet, Sungai Cikundul, Sungai
Cibalagung, dan Sungai Cisokan. Sungai- sungai tersebut membentuk sub-DAS yang
merupakan bagian dari DAS Citarum yang bermuara di Laut Jawa. Di bagian selatan
terdapat Sungai Cibuni, Sungai Cisokan, Sungai Cisadea, Sungai Ciujung, dan Sungai Cilaki
yang merupakan sub-DAS Cibuni – Cilaki yang bermuara di Samudera Indonesia. Ada 2
buah waduk yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum yaitu Cirata dan Saguling. Waduk
Cirata mempunyai luas genangan 6.400 ha dimana + 3.400 ha menggenangi wilayah
Kabupaten Cianjur. Genangan tersebut merupakan sumber air permukaan / penampung
air yang dapat dimanfaatkan sebagai pengairan persawahan, pembangkit tenaga listrik
dengan kapasitas sekitar 550 MW jam/tahun serta pengembangan budidaya perikanan darat
dan pariwisata.
Tabel E.5 Ketinggian Kabupaten Cianjur

No. Kecamatan Ketinggian (mdpl) Kemiringan (%)


1 Agrabinta 7 – 600 0 – 40
2 Leles 7 – 600 0 – 40
3 Sindangbarang 7 – 500 0 – 40
4 Cidaun 7 – 500 0 – 40
5 Naringgul 800 – 2.300 15 - 40
6 Cibinong 141 - 800 3 – 40
7 Cikadu 141 – 950 15 – 40
8 Tanggeung 350 - 1200 3 - 40
9 Pasir Kuda 350 - 1200 3 – 40
10 Kadupandak 350 - 1200 0 – 25
11 Cijati 350 - 1200 0 – 25
12 Takokak 800 – 2100 15 – 40
13 Sukanagara 700 – 1.010 15 – 40
14 Pagelaran 350 - 1200 15 – 40
15 Campaka 475 – 700 15 – 40
16 Campakamulya 475 – 700 15 – 40
17 Cibeber 200 – 1.250 0 - 40
18 Warungkondang 300 - 900 0 - 40
19 Gekbrong 300 - 900 0 - 40
20 Cilaku 436 – 675 0 - 30
21 Sukaluyu 200 - 316 0 - 30
22 Bojongpicung 200 – 450 0 - 40
23 Haurwangi 200 – 450 0 - 40
24 Ciranjang 200 – 316 0 - 40
25 Mande 250 – 500 0 - 40
26 Karangtengah 350 – 375 0 - 40
27 Cianjur 436 - 675 0 - 30
28 Cugenang 300 – 1.035 0 – 25
29 Pacet 1.080 – 2.962 3 - 40

E - 13
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

No. Kecamatan Ketinggian (mdpl) Kemiringan (%)


30 Cipanas 1.080 – 2.962 3 - 40
31 Sukaresmi 1.080 – 1.450 3 - 40
32 Cikalongkulon 225 - 500 0 - 40
Kabupaten Cianjur 7 – 2.962 0 - 40
Sumber : Kabupaten Cinajur Dalam Angka, Tahun 2020

Kadupandak. Terdapat sekitar 16 situ/rawa mencakup luasa + 33,50 Ha


denganperkiraan volume air 594.300 m3 dan mampu mengairi sawah + 1.431 Ha. Zona
mata air umumnya berada pada ketinggian sekitar 400-1.000 mdpl. Zona mata air yang
sangat vital atau berpotensi terutama berada pada lereng bagian timur Gunung Gede. Air
yang berasal dari mata air dalam zona ini terutama ditampung oleh sungai Cilaku, Cisarua,
Cicaringin, dan Cikundul. Sumber air bersih ini terutama dimanfaatkan untuk kepentingan
domestik (rumah tangga), pertanian, dan waduk Cirata. Zona mata air yang berada pada
lereng bukit di dataran tinggi Sukanagara- Campaka bagian utara selain untuk kepentingan
domestik dan pertanian juga dimanfaatkan untuk waduk Cirata yang disalurkan melalui
Sungai Cikondang dan Cisokan. Sebagian besar resapan air hujan yang ditampung oleh
Gunung Wayang bagian barat, Gunung Sembul dan Gunung Simpang bagian selatan,
Gunung Kuda bagian Selatan, dan lereng-lereng bukit bagian selatan dataran
tingi Sukanagara-Campaka menimbulkan sejumlah zona mata air yang sebagian bersifat
permanen dan semi permanen mata air musiman. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh
sebagian besar susunan pelapisan batuannya bersifat lempungan. Zona mata air sekunder
terdapat di bagian kaki bukit (foot hill), tepi depresi Kadupandak dan tempat-tempat
tertentu zona pantai. Potensi air tanah di Kabupaten Cianjur meliputi air tanah bebas
dangkal, air tanah bebas dalam, dan air tanah pantai. Air tanah bebas dangkal umumnya
merupakan daerah pedataran lembah dan pantai serta daerah depresi (Deprsi Cianjur,
Depresi Pagelaran, Depresi Kadupandak, dan lain-lain). Air tanah bebas dangkal tersebut
terdapat hampir di semua pedataran dan sudah banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan
domestik. Air tanah bebas dalam (TMA lebih dari 10 meter) terutama pada daerah
perbukitan yang berada diantara wilayah mata air. Air tanah dangkal pantai meliputi
pedataran sekitar pantai laut Samudera Indonesia dan Waduk Cirata. Pada zona ini
bermuara sejumlah sungai yang senantiasa mengendapkan partikel-partikel hasil erosi
dalam berbagai ukuran dan mengandung air. Air dangkal pantai ini tersebar di sepanjang
pantai selatan Cianjur.

E - 14
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Gambar E.2 Peta Ketinggian Kabupaten Cianjur


Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2021

E - 15
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Gambar E.3 Peta DAS Citarum di Kabupaten Cianjur


Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2021

E - 16
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

E.1.3.4 Geologi
Wilayah Kabupaten Cianjur terbentuk dari berbagai formasi geologis dan litologi,
yaitu: sebagian besar batuan gunung berapi (volkan) kuarter muda dan volkan kuarter tua,
dan sebagian batuan sedimen tersier, serta batuan gamping (Sudjatmiko; Koesmono, 1976).
Sebagian kecil di lembah dan daratan terdapat alivium dan endapan pantai. Formasi
geologi/litologi, landform dan iklim sangat berpengaruh terhadap pembentukan tanah dan
potensi pertaniannya (Desaunettes, 1977). Bentuk wilayah (landform) di wilayah Kabupaten
Cianjur terdiri dari : 1) Daratan pantai; 2) Jalur aliran sungai; 3) Daratan aluvial (Kedung
Pandak, Cihea); 4) Volkan (daratan volkan, kaki volkan, lungur volkan, kerucut volkan); 5)
Tektonik/struktural (daratan tektonik, perbukitan tektonik dan pegunungan tektonik); dan 6)
Karst (daratan karst dan perbukitan karst).

E.1.3.5 Klimatologi
Curah hujan rata-rata berkisar antara 1.000 – 1.500 mm/tahun, dengan curah
hujan tertinggi terjadi pada Bulan Maret dengan jumlah harian hujan efektif selama 1 tahun
adalah 100 – 150 hari, namun demikian cuaca di Kabupaten Cianjur khususnya dan
Indonesia pada umumnya sangat sulit diduga. Hal ini disebabkan oleh pemanasan global
(global warning) yang merupakan fenomena alam yang belakangan menjadi isu dan
disyaratkan dan dipertimbangkan dalam pengembangan dan pembangunan wilayah di
seluruh dunia. Dalam konteks Kabupaten Cianjur, dampak pemanasan global cenderung
akan terasa di wilayah selatan yang berbatasan dengan Samudra Indonesia . Peningkatan
muka air laut dan tidak menentunya cuaca, merupakan salah satu dampak pemanasan
global, berpengaruh pula terhadap kehidupan para nelayan dan petani dalam menentukan
musim tanam.

E.1.3.6 Jenis Tanah


Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur menurut klasifikasi Dudal
dan Soepraptohardjo (1957 – 1961), terdiri dan tanah Aluvial, Regosol, Andosol, Grumosol,
Mediteran dan Podsolik. Karakteristik dan penyebaran jenis tanah tersebut adalah :
• Tanah Aluvial, tersebar di Kecamatan Cilaku, Cibeber, Warungkondang,
Gekbrong, Ciranjang, Sukaluyu, Bojongpicung, Karangtengah, Mande dan
Cikalongkulon.
• Tanah Regosol tersebar di Kecamatan Ciranjang, Pacet, Cipanas, Cugenang,
Cikalongkulon, Sukanagara, Compaka, Campakamulya, Pagelaran, Kadupandak,
Cijati, Cibinong, Cikadu, Takokak, Tanggeung dan Agrabinta.
• Tanah Andosol terdapat di Kecamatan Pacet, Cipanas, Cugenang, Pagelaran,
Cibinong dan Naringgul.
• Tanah Grumusol terdapat di Kecamatan Ciranjang, Sukaluyu, Bojongpicung,
Cikalongkulon, Sukanagara, Pagelaran, Kadupandak, Cijati dan Takokak.
• Tanah Mediteran terdapat Kecamatan Ciranjang, Cikalongkulon, Sukanagara,
Kadupandak, Campaka, Campakamulya, Takokak dan Tanggeung.
• Tanah Latosol terdapat di Kecamatan Cianjur, Cilaku, Cibeber, Warungkondang,
Gekbrong, Sukaluyu, Bojongpicung, Karangtengah, Mande, Pacet, Cipanas,
Sukaresmi, Cugenang, Cikalongkulon, Sukanagara, Campaka, Campakamulya,
Kadupandak, Cijati, Sindangbarang, Cibinong, Cikadu, Cidaun, Takokak,
Tanggeung, Agrabinta dan Leles.
• Tanah Podsolik terdapat di Kecamatan Cibeber, Ciranjang, Sukaluyu,
Bojongpicung, Sukanagara, Campaka, Campakamulya, Pagelaran, Kadupandak.

E - 17
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Cijati, Sindangbarang, Cibinong, Cikadu, Cidaun, Tanggeung, Agrabinta, Leles


dan Naringgul.

E.1.4 Kondisi Sosial


Masyarakat Cianjur adalah pendukung kebudayaan Sunda. Dalam berkomunikasi
mereka menggunakan.bahasa Sunda-Priangan yang menurut Harjoso lebih “murni” dan
“halus” dibandingkan dengan bahasa Sunda-non-Priangan, seperti orang: Banten,
Karawang, Bogor, dan Cirebon. Masyarakat Cianjur, sebagaimana masyarakat
Sunda lainnya, dalam menentukan siapa-siapa yang termasuk dalam kerabatnya mengacu
pada garis keturunan garis ayah dan ibu. Bentuk keluarga terpenting adalah keluarga-batih.
Keluarga ini terdiri atas suami, isteri, dan anak- anak yang diperoleh dari perkawinan
atau adopsi. Hubungan antaranggota keluarga-batih sangat erat karena merupakan
tempat yang paling aman bagi anggotanya di tengah-tengah hubungan kerabat yang lebih
besar dan di tengah- tengah masyarakat Sistem adat istiadat yang masih dipegang oleh
masyarakat Cianjur adalah adat perkawinan. Adat Sunda merupakan salah satu pilihan calon
mempelai yang ingin merayakan pesta pernikahannya. Khususnya mempelai yang berasal
dari Sunda. Adapun rangkaian acaranya dimulai dengan nendeun omong, lamaran.
tunangan, seserahan, ngeuyeuk seureuh, membuat lungkun, berebut uang terakhir adalah
upacara prosesi pernikahan yang dilakukan dengan berbagai acara kegiatan. Aktivitas sistem
religi (agama dan kepercayaan) yang paling nampak dalam kehidupan sehari-hari adalah
pelaksanaan upacara. Dan, salah satu upacara yang menonjol adalah apa yang disebut
sebagai slamatan. Untuk itu, tidak berlebihan jika Harsojo (1999) mengatakan bahwa
upacara slamatan merupakan suatu upacara terpenting bagi masyarakat Sunda pada
umumnya dan khususnya masyarakat Cianjur, terutama yang ada di pedesaan. Slamatan itu
sendiri biasanya dilakukan pada hari Kamis malam (malam Jumat). Upacara ini biasanya
dipimpin oleh modin seorang guru ngaji. Upacara yang diikuti oleh para tetangga ini diawali
dengan mengucapkan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat yang sama. Isinya
bergantung pada maksud pengadaannya. Kearifan para leluhur Tatar Cianjur sangat
mewarnai pandangan hidup dan memberi arah perjalanan peradaban masyarakat Tatar
Sunda pada umumnya, serta masyarakat Cianjur khususnya. Sehingga sejak dulu
masyarakat Cianjur mempunyai filosofi yang melambangkan aspek keparipurnaan, yaitu:
Maos (membaca), Ngaos (mengaji Al-Qur’an), Mamaos (menembang, bersenandung
tembang Sunda/Cianjuran), Maenpo (silat), Ngibing (menari tradisional). Namun yang lebih
dikenal masyarakat pada umumnya hanyalah tiga yaitu Ngaos, Mamaos, dan Maenpo.

E.1.5 Kondisi Ekonomi


Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Cianjur atas harga berlaku pada tahun 2019
rata-rata 7,36 % mengalami penurunan sebesar 2,52 % bila dibandingkan dengan tahun
2020 sebesar 9,88 %. Hampir keseluruhan kegiatan mengalami penurunan pertumbuhan,
kecuali kegiatan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mengalami kenaikan
pertumbuhan sebesar 1,47 % serta kegiatan pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,14
%. Rincian selengkapnya laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Cianjur atas harga berlaku
tahun 2019 – 2021.

Tabel E.6 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku


Tahun (%)
No Uraian
2019 2020 2021
1 Pertanian 6,66 8,57 6,81
2 Pertambangan dan Pengendalian 0,38 10,84 2,20
3 Industri Pengolahan 16,62 13,46 10,47
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 10,27 8,58 6,78

E - 18
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Tahun (%)
No Uraian
2019 2020 2021
5 Bangunan 7,27 11,79 9,83
6 Perdagangan Hotek dan Restoran 13,15 13,70 8,77
7 Pengangkutan dan Komunikasi 10,83 5,49 6,63
8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan -0,54 6,64 8,11
9 Jasa Lainnya 13,17 9,80 6,69
PDRB 8,64 9,88 7,36
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka, Tahun 2020

A. Pertanian
Komoditas prioritas tanaman pangan yang paling strategis di Kabupaten Cianjur untuk
menunjang pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultuira di Jawa Barat
yaitu Padi, Jagung dan Kedelai, Untuk Komoditas Padi, swasembada pangan akan
tetap dikembangkan mutu hasil dengan menggunakan inovasi teknologi tepat guna
yang mutakhir. Sedangkan jagung dan kedelai secara bertahap dikembangkan
sehingga mampu mensuplai kebutuhan nasional.Komoditas prioritas untuk sayur-
sayuran yaitu bawang daun. cabe. tomat kubis dan wortel. Sedangkan untuk buah-
buahan yaitu mangga. durian. alpokat. rambutan dan pisang. Selama Tahun 2019
kegiatan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Cianjur telah berhasil mencapai
produksi padi 787.244 ton GKG. Jagung 40.012 ton pipilan kering . ubi kayu 140.074
ton ubi basah. ubi jalar 18.100 ton ubi basah. Kedelai 12.678 ton. Kacang hijau 385 ton
biji kering. Produksi padi sawah terbesar berada di kecamatan Kadupandak mencapai
78.666 ton kemudian kecamatan Cibeber sebanyak 44.123 ton dan yang paling kecil
yaitu kecamatan Cipanas 2.860 ton.
B. Peternakan
Populasi ternak sapi potong Tahun 2019 sebanyak 30.656 ekor. Populasi ternak sapi
potong terbanyak berada di Kecamatan Cikalongkulon sebanyak 11.254 ekor kemudian
di Kecamatan Agrabinta dan Leles, Sedangkan sapi perah yang paling banyak ada di
Kecamatan Sukaresmi yaitu sebanyak 1.138 ekor, kemudian Kecamatan Pacet
sebanyak 1.098 ekor. Populasi kerbau pada Tahun 2011 mencapai 10.464 ekor dan
yang paling banyak kerbau terdapat di kecamatan Naringgul sebanyak 1.750 ekor,
kemudian di Kecamatan Cidaun sebanyak 1.623 ekor. Sementara itu produksi susu
pada Tahun 2011 mencapai 9.012.345,13 kg dan produksi susu terbesar berada di
Kecamatan Sukaresmi yaitu sebanyak 2.734.018,56 kg kemudian di kecamatan Pacet
sebanyak 2.598.025,93 dan Cipanas sebanyak 2.048.389,04 kg.
C. Perikanan
Produksi ikan air tawar pada tahun 2019 mencapai 29.847 ton dan yang paling banyak
produksi ikan air tawar berada di Kecamatan Karangtengah sebanyak 2.526 ton.
Sedangkan produksi ikan Jaring Apung sebanyak 42.816 ton hanya berada di Kawasan
Cirata yaitu di kecamatan Mande sebanyak 16.239 ton kemudian di Kecamatan
Cikalongkulon sebanyak 11.825 ton dan kecamatan Ciranjang sebanyak 11.581 ton.
D. Industri
Jumlah Perusahaan Industri Besar Tahun 2019 mencapai 13 buah. Sementara jumlah
perusahaan Industri Sedang mencapai 79 buah dan jumlah perusahaan Industri Kecil
mencapai 46 buah.Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha (KBLI) Industri di Kabupaten
Cianjur yang paling banyak adalah Industri Makanan baik industri besar, sedang
maupun kecil.

E - 19
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

E.1.6 Kondisi Pariwisata


Kabupaten Cianjur mempunyai objek dan daya tarik pariwisata yang tersebar di
berbagai wilayah. Potensi-potensi ini dibagi kedalam tiga bagian berdasarkan lokasinya,
yaitu (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah, 2008) :
1. Satuan Kawasan Pengembangan I (SKPP I), merupakan wilayah bagian utara
Kabupaten Cianjur yang meliputi kawasan Puncak-Cipanas.
2. Satuan Kawasan Pengembangan II (SKPP II), meliputi bagian tengah Kabupaten
Cianjur.
3. Satuan Kawasan Pengembangan III (SKPP III), meliputi bagian selatan
Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten


Cianjur, daya tarik wisata menurut sumberdayanya dapat digolongkan menjadi tiga jenis
yaitu daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik wisata buatan.
Berikut ini adalah objek dan daya tarik wisata yang terdapat di Kabupaten Cianjur.

E.1.6.1Daya Tarik Wisata Alam


 Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP)
Taman Nasional Gede Pangrango terletak di Kecamatan Cipanas dengan jarak 17
km dari Kota Cianjur dan 103 km dari ibukota Jakarta. Pengelolaannya berada di
bawah naungan PHPA dan Kementerian Kehutanan. Gunung Gede Pangrango
merupakan salah satu taman nasional di Indonesia yang memiliki keragaman
flora, seperti bunga edelweiss dan fauna. Atraksi wisata lain yang menarik untuk
dikunjungi adalah air terjun, kawah-kawah yang aktif dan beberapa puncak
gunung yang digemari oleh para pendaki. TNGP memiliki luas 15,96 Ha dengan
ketinggian Gunung Gede 2.958 mdpl dan Gunung Pangrango 3.019 mdpl.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan antara lain pendakian gunung dan
berkemah. Untuk kegiatan hiking, mendaki sudah tersedia jalur lintas daki.
Aktivitas pendakian dapat dikategorikan sebagai aktivitas minat khusus dengan
jalur-jalur pendakian yang cukup sulit dan dapat dijangkau melalui tiga pintu
masuk yang terdapat di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
 Bumi Perkemahan Mandala Wangi
Lokasi Bumi Perkemahan Mandalah Wangi terletak di kawasan administrasi Desa
Cimacan, Kecamatan Cipanas. Bumi perkemahan ini dikelola oleh Perum Perhutani
KPH Cianjur. Bumi Perkemahan Mandala Wangi berada di kawasan Wana Wisata
milik Perum Perhutani. Daya tarik wisata utamanya adalah area perkemahan
seluas ± 10 Ha dengan iklim sejuk, pemandangan pegunungan Gunung Gede
Parango dalam lingkungan ekosistem hutan pinus, kayu putih dan damar. Dengan
kontur lahan yang berbukit-bukit dan suasana alam yang teduh menjadikan bumi
perkemahan ini menarik. Atraksi wisata berupa danau dan pemandian alam
menambah nilai daya tarik wisata alam di kawasan ini.
 Bumi Perkemahan Mandala Kitri
Objek daya tarik wisata Bumi Perkemahan Mandala Kitri terletak di Rarahan,
Kecamatan Pacet. Bumi perkemahan ini dikelola oleh Yayasan Pramuka Kwartir
Cabang Cianjur. Bumi Perkemahan Mandala Kitri merupakan tempat perkemahan

E - 20
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

yang diperuntukkan untuk anak-anak dan biasanya diisi oleh para pramuka dan
pelajar. Dengan areal seluas 5 Ha, bumi perkemahan ini mampu menampung
sekitar 1000 orang. Daya tarik wisata yang terdapat disini adalah bentukan lahan
yang mayoritas datar dengan tanaman pepohonan pinus, kayu putih, dan damar.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan selain berkemah adalah jungle survival yaitu
kegiatan pengujian fisik dan mental dengan area khusus yang tidak terlalu luas,
wall climbing yaitu kegiatan mendaki dengan alat bantu dinding yang menyerupai
dinding batuan yang terdapat di dekat pintu masuk dan aktivitas outbond yang
dimanfaatkan untuk latihan kepemimipinan dan kerjasama kelompok.
 Kebun Raya Cibodas
Kebun Raya Cibodas terletak di Kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di
Cibodas, Rarahan, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas dengan jarak 17 km dari
pusat Kota Cianjur. Pengelolaannya berada di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI). Kebun Raya Cibodas merupakan kawasan konservasi alam/cagar
alam dengan luas 125 Ha. Koleksi pepohonan langka dan spesies, serta fauna kera
dan babi hutan. Daya tarik wisata lainnya adalah Air Terjun Cibodas, rumah kaca
dengan koleksi kaktus (350 spesies), anggrek (360 spesies), dan tanaman langka
yang beraneka ragam, serta taman air mancur. Kebun raya yang terletak pada
ketinggian 150 mdpl ini memiliki iklim yang sejuk dan lingkungan alam yang bersih
serta tertata.

 Calincing Waduk Cirata


Objek wisata Calincing – Waduk Cirata terletak di Desa Sindangjaya Kecamatan
Ciranjang. Berjarak ±20 km dari pusat kota Cianjur. Pengelolaan Calincing Waduk
Cirata berada di bawah naungan Badan Pengelola Waduk Cirata, bekerjasama
dengan Dinas Perikanan dan Peternakan serta Dinas Perhubungan dan Pariwisata
Kabupaten Cianjur. Kegiatan wisata di danau ini terbatas pada berperahu melayari
danau, membeli ikan, dan memancing. Kegiatan lain yang biasa dimanfaatkan
sebagai kegiatan wisata potensial adalah berperahu mengunjungi area-area jaring
terapung. Sebagai objek wisata alam, Danau Waduk Cilincing belum tertata
sebagai tempat wisata. Kondisi danau yang dipenuhi oleh jaring apung dan tempat
tinggal nelayan yang terapung di atas air menyebabkan perairan danau sebagai
daya tarik utama tertutup peralatan dan bangunan sementara yang kurang sedap
dipandang mata. Secara umum, kualitas lingkungan alam di kawasan tersebut
sangat rendah karena jumlah dan tata letak fasilitas yang tidak teratur dan
pemanfaatan sumberdaya air untuk budidaya ikan yang berlebihan menyebabkan
daya tariknya menurun.
 Jangari-Waduk Cirata
Objek wisata Jangari – Danau Cirata terletak di Desa Bobojong, Kecamatan Mande.
Berjarak ±17 km dari pusat Kota Cianjur. Pengelolaan kawasan wisata ini berada
di bawah naungan Badan Pengelola Waduk Cirata, bekerjasama dengan Dinas
Perikanan dan Peternakan serta Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten
Cianjur. Danau Cirata – Waduk Jangari merupakan danau buatan yang terbentuk
dari bendungan Sungai Citarum. Objek wisata ini merupakan daya tarik utama
yang sama dengan objek wisata Danau Cilincing yaitu berupa danau/waduk yang
dimanfaatkan sebagai tempat pembudidayaan ikan yang menggunakan jaring
apung. Kondisi objek wisata ini terlihat kurang tertata sebagai tempat berwisata
karena permukaan danau dipenuhi oleh jaring-jaring terapung dan tempat tinggal

E - 21
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

nelayan. Secara umum, kualitas lingkungan alam di kawasan tersebut sangat


rendah karena jumlah dan tata letak fasilitas yang tidak teratur dan pemanfaatan
sumberdaya air untuk budidaya ikan yang berlebihan.

 Pantai Apra
Pantai ini terletak di Desa Seganten, Kecamatan Sindangbarang dengan jarak
tempuh ±110 km dari pusat Kota Cianjur. Pemberian nama APRA di pantai ini
didasarkan karena dulu pada masa revolusi pantai ini merupakan tempat
pendaratan pasukan Belanda, yaitu pasukan APRA. Objek wisata ini berada pada
rangkaian wisata pantai selatan bagian tengah yang meliputi Pantai APRA – Pantai
Sereg – Pantai Karangtopong. Pantai APRA yang berada pada muara Sungai
Cisadea yang membentuk laguna, memiliki daya tarik berupa pantai yang masih
alami berpotensi dikembangkan sebagai atraksi wisata bahari. Objek wisata ini
memiliki luas ±4 Ha, memiliki hamparan pantai yang luas dengan panjang pantai
±2 km danlebar 50-100 m, berpasir abu-abu kecoklatan dan bertekstur halus.
Kondisi perairan yang mempunyai kekayaan biota laut dengan ketinggian
gelombang 1-3 m dengan karakteristik umum sebagai kawasan pantai. Daerah
belakang pantai yang masih alami dengan dominasi kelapa dan semak, material
tanah berpasir serta tingkat pencemaran yang rendah dan visibilitas bebas serta
kualitas bentang alam yang cukup mempesona.
 Pantai Ciwidig, Pantai Batukukumbung, Pantai Jayanti dan Hutan
Cagar Alam Jayanti-Bojonglarang
Ketiga pantai ini berada dalam rangkaian kawasan wisata pantai selatan bagian
barat yang terletak dalam wilayah Kecamatan Cidaun yang berjarak ±130km dari
pusat Kota Cianjur. Dari ketiga rangkaian wisata pantai ini, Pantai Jayanti lebih
berkembang dibandingkan kedua pantai lainnya. Daya tarik wisata pada kegiatan
ini memiliki karakteristik iklim dan topografi yang sama yaitu pantai yang landai
dan berpasir coklat abu-abu halus, memiliki lebar ±50-100 m dan daerah belakang
pantai yang didominasi oleh perkebunan kelapa dan semak, serta daya pandang
yang bebas. Perbedaannya, pada Pantai Jayanti terdapat daya tarik wisata Cagar
Alam Bojong Lorong yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan dan
penelitian dan teluk yang dijadikan sebagai pelabuhan nelayan atau Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) dan Pangkalan Pelelangan Ikan (PPI). Sementara itu, di
Pantai Baku Kukumbung terdapat situs sejarah berupa bekas telapak kaki manusia
tempo dulu pada batu karang besar dan seperangkat meja dan kursi terbuat dari
batu karang peninggalan jaman dahulu.
 Sumber Air Panas Sukasirna
Sumber air panas Sukasirna merupakan objek wisata potensial yang belum
dikembangkan. Terletak di Desa Sukasirna Kecamatan Agrabinta dengan jarak
±169 km dari pusat Kota Cianjur. Dengan mengutamakan sumber air panas
sebagi daya tarik wisata, objek ini menjadi satu-satunya daya tarik wisata di
Kabupaten Cianjur yang menawarkan sumber air panas dengan lingkungan
ekosistem yang masih alami.
 Agrowisata Perkebunan Teh Gedeh
Perkebunan Teh Gedeh terletak di Kecamatan Cugenang dan berjarak ±10 km
dari pusat Kota Cianjur. Pengelolaan dan kepemilikan berada di bawah PTP
Nusantara VIII. Dayatarik wisata utama adalah perkebunan teh dengan luas
910,95 Ha. Selain itu atraksi wisata lain yang dapat dinikmati wisatawan adalah

E - 22
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

proses pemetikan dan pembuatan teh, serta pemandangan alam perkebunan serta
iklim yang sejuk.

 Curug Citambur dan Rawa Leuwi Soro


Curug Citambur dan Rawa Leuwi Soro terletak dalam kawasan wana wisata
yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Cianjur, yaitu di Desa Karangjaya
Kecamatan Pagelaran yang berjarak ±85 km dari pusat Kota Cianjur. Daya
Tarik Utama di kawasan wisata ini adalah air terjun yang cukup deras
dengan ketinggian 40 m serta lingkungan/ekosistem rawa. Daya tarik
lainnya adalah legenda mengenai pohon kiara dan rawa leuwi sowo;
dikatakan pohon dan rawa tersebut merupakan tempat bersemayam roh-
roh karuhun dan cerita legenda tersebut masih dipercaya oleh masyarakat
setempat. Atraksi wisata yang terdapat di Curug Citambur ini adalah lahan
untuk berkemah dengan kapasitas 5-10 tenda.

E.1.6.2 Daya Tarik Wisata Budaya


 Istana Cipanas
Istana Cipanas merupakan Istana Kepresidenan, terletak di kaki Gunung Gede,
Kecamatan Cipanas. Luas areal komplek istana ini lebih kurang 26 Ha, dengan
7.760 m2 digunakan untuk bangunan. Sisanya dipenuhi dengan tanaman dan
kebun tanaman hias yang asri, kebun sayur, dan tanaman lain yang ditata seperti
hutan kecil. Beberapa bangunan yang terdapat di dalam kompleks ini antara lain
Paviliu Yudistira, Paviliun Bima, dan Paviliun Arjuna yang dibangun secara bertahap
pada tahun 1916. Di bagian belakang terdapat Gedung Bentol yang dibangun pada
1954. Terakhir, dua bangunan terbaru yang dibangun pada tahun 1983 adalah
Paviliun Nakula dan Paviliun Sadewa. Setiap ruangan di Istana ini dilengkapi
dengan perabot yang terbuat dari kayu. Selain itu, tersimpan berbagai koleksi
ukiran Jepara dan lukisan dari maestro seni lukis Indonesia seperti Basuki
Abdullah, Dullah Sujoyono, dan Lee Man Fong
 Situs Megalith Gunung Padang
Situs Gunung Padang merupakan peninggalan sejarah yang terletak di
Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti
Kecamatan Campaka. Berjarak ±50 km dari Pusat Kota Cianjur. Daya tarik
utama dari Situs Gunung Padang ini adalah peninggalan megalitik berbentuk
punden berundak berupa bangunan seluas 900 m2 dengan luas lahan
sekitar 3 Ha. Punden berundak Gunung Padang dibangun dengan batuan
jenis vulkanik berbentuk persegi panjang. Kondisi Punden berundak pada
saat ini sudah tidak utuh, hanya menyisakan kerangka suatu bangunan
yang terpecah menjadi kepingan batuan yang berserakan hampir menutupi
puncak bukit Gunung Padang. Punden berundak ini memiliki nilai daya tarik
arkeologis, historis, dan geologis. Masyarakat sekitar mempercayai bahwa
Situs Gunung Padang merupakan istana yang dibangun Prabu Siliwangi

E - 23
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

dalam semalam, namun tidak berhasil dilaksanakan sehingga balok-balok


bebatuan dibiarkan berserakan.
 Wisata Ziarah Makam Dalam Cikundul
Makam Dalem Cikundulk yang memiliki luas sebesar 2,5 Ha terletak di Desa
Cijagang, Kecamatan Cikalongkulon atau ±22 km dari pusat Kota Cianjur dan
dikelola oleh Yayasan Wargi Cikundul. Daya tarik utama adalah makam Sembah
Dalem Cikundul yang dikenal gelar Raden Aria Wira Tanu yang merupakan pendiri
Cianjur. Nilai sejarah yang terkandung pada makam ini berkaitan dengan
pendirian Cianjur pada abad XVII dengan pusat kepemerintahan di Cikundul,
sehingga menambah daya tarik wisata tersendiri. Daya tarik lainnya adalah
Upacara Tawasul setiap malam Jumat.

 Kesenian dan Upacara Adat Cianjur


Kabupaten Cianjur memiliki kesenian tradisional yang bervariasi. Pemeliharaan
dan pengembangan seni tari, seni musik, seni vokal, seni beladiri, serta upacara-
upacara yang berkaitan dengan adat-istiadat Cianjur berada dibawah pembinaan
Dewan Kesenian Cianjur dan sanggar-sanggar budaya. Kesenian daerah yang
merupakan ciri khas Kabupaten Cianjur antara lain; tari Goong Rentang, Pencak
Silat, Mamaos, dan Upacara adat helaran.
 Kerajinan Cianjur
Kerajinan Cianjur sudah cukup dikenal oleh wisatawan. Daya tarik wisata kerajinan
ini cukup potensial bila dikembangkan dan dikemas dengan lebih menarik.
Kerajinan yang terdapat di Cianjur adalah sebagai berikut:
- Kerajinan Sangkar Burung
- Kerajinan Bambu
- Kerajinan Lampu Gentur
- Makanan Khas Cianjur (Tauco dan Manisan buah-buahan)
- Beras Cianjur.
- Ayam Pelung.

E.1.6.3 Daya Tarik Wisata Buatan


 Taman Bunga Nusantara
Taman Bunga Nusantara merupakan salah satu objek pariwisata yang menjadi
unggulan Kabupaten Cianjur. Objek wisata ini berjarak 100 km dari Jakarta, atau
90 km dari Bandung. Koleksi bunga yang terdapat di Taman Bunga mencapai 300
variates bunga dari seluruh dunia. Taman yang terbentang diatas lahan seluas 45
Ha terletak di sisi jalur menuju Puncak, tepatnya di Desa Kawung Luwuk,
Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur. Disini terdapat 10 taman dengan tema
tema yang terdiri dari aneka jenis bunga yang ditata dengan sangat harmonis.
Taman-taman tersebut terlihat asri dan tradisional yang meliputi Taman Prancis,
Taman Mediterania, Taman Jepang, Taman Bali, Taman Amerika, dan taman
dengan spesifikasi jenis bunga seperti taman air, taman mawar, taman palem, dan
taman labyrint. Tumbuh-tumbuhan yang berasal dari mancanegara mendominasi
kesepuluh taman tersebut. Atraksi wisata lain yang terdapat di Taman Bunga
Nusantara, antara lain; rumah kaca, mini teater raflesia yang merupakan wahana
informasi mengenai Taman Bunga Nusantara secara lengkap melalui audio visual,

E - 24
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

area piknik berdaya tampung 1.000-3.500 orang, danau angsa putih, serta wahana
bermain anak-anak.
 Taman Rekreasi Kota Bunga
Kota Bunga terletak di Kecamatan Pacet, tidak berjauhan dengan lokasi Taman
Bunga Nusantara. Taman ini dikelola oleh Developer Perumahan Real estate Kota
Bunga yang pada awalnya merupakan kawasan rekreasi yang diperuntukkan bagi
para penghuni perumahan real estate Kota Bunga. Daya tarik wisata yang dimiliki
mampu memenuhi kebutuhan rekreasi keluarga, sehingga mampu menarik
pengunjung dari luar Kabupaten Cianjur untuk berkunjung.

E.1.7 Kondisi Sarana


A. Fasilitas Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk menuju masyarakat yang
cerdas, terampil dan sejahtera. TK/TKA merupakan tahap awal dimulainya kegiatan
belajar informal karena diharapkan melalui tahapan ini anak-anak lebih siap menerima
pelajaran di pendidikan formal nanti seperi SD/MI. Pada Tahun 2019 di Kabupaten
Cianjur jumlah TK menncapai 129 buah dan siswa sebanyak 5.751 siswa. Jumlah SD
sebanyak 1.241 dan jumlah siswanya sebanyak 258.074 siswa, Jumlah SMP sebanyak
250, SMA sebanyak 42, dan SMK sebanyak 66 buah.
Tabel E.7 Jumlah Sarana Pendidikan Di Kabupaten Cianjur Tahun 2020
No
Pendidikan Umum Jumlah
.
1 Sekolah  
a Taman Bermain / Play Group -
b Taman Kanak-kanak 129
  Negri 1
  Swasta 128
c Sekolah Luar Biasa (SLB) -
  Negri -
  Swasta -
d Sekola Dasar (SD) 1.241
  Negri 1.227
  Swasta 14
e SLTP 250
  Negri 190
  Swasta 60
f SMA 42
  Negri 13
  Swasta 29
g SMK 66
  Negri 22
  Swasta 44
h Perguruan Tinggi (PT) -
  Negri -
  Swasta -
i Lembaga Pendidikan Keterampilan -
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2019

E - 25
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

B. Fasilitas Kesehatan
Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Cianjur Tahun 2019 meliputi RSU Pemerintah 2 buah.
Rumah Sakit Umum berada di Kecamatan Cianjur dan Kecamatan Pacet. Dari 10 Besar
Penyakit Keseluruhan Rawat Jalan jumlah pasien terbanyak berada di Poli Penyakit
Dalam mencapai 29.413 pasien. Banyaknya peserta KB Aktif di Kabupaten Cianjur
selama tahun 2011 berjumlah 367.930. Kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu
PIL sebanyak 144.569 atau 39,29 persen.
Tabel E.8 Jumlah Sarana Kesehatan Di Kabupaten Cianjur Tahun 2019
No Sarana Jumlah
1 Posyandu 2.729
2 Polindes  
3 Puskesmas  
a Induk 45
b Pembantu 115
c Keliling 47
4 Rumah Sakit Umum Daerah  
a Tipe a  
b Tipe b 1
c Tipe c  
d Tipe d 1
5 Rumah Sakit Umum Swasta  
a Tipe a  
b Tipe b  
c Tipe c  
d Tipe d  
e Rumah Sakit Bersalin 6
f Rumah Sakit Jiwa  
Rumah Sakit Ketergantungan
 
g Obat
h Rumah Sakit Kusta  
i Rumah Sakit Mata  
j Rumah Sakit Umum 2
6 Rumah Sakit Khusus 1
7 Klinik / Prakter Dokter 79
8 Praktek Dokter  
9 Klinik Keluarga Berencana  
10 Layanan Air Bersih  
RT Yang Mendapat Layanan Air
 
11 Bersih
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2020
C. Fasilitas Peribadatan
Penduduk di Kabupaten Cianjur merupakan penduduk yang agamis dengan mayoritas
agama yang dianutnya yaitu Islam. Masyarakat Cianjur dikenal sebagai masyarakat yang
nyantri religius. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin menguatnya komitmen
masyarakat Cianjur untuk melaksanakan Syari'at Islam dalam kehidupan sehari-hari

E - 26
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

dengan tetap berada dalam kerangka Negara Kesatua Republik Indonesia. Semangat
untuk menerapkan syari'at Islam di Kabupaten Cianjur bukanlah merupakan gerakan
politik, tetapi sebuah gerakan moral menuju terciptanya masyarakat Cianjur sugih mukti
dan Islami. Jumlah Penerimaan Zakat Mal berupa uang pada tahun 2019 di Kabupaten
Cianjur mencapai Rp 1.875.893.266,50,-,

Tabel E.9 Jumlah Sarana Peribadatan Di Kabupaten Cianjur Tahun 2019


Jumla
Kecamatan Masjid Mushola
No. h
[1] [2] [3] [4]
01. Agrabinta 163 210 373
02. Leles 161 93 254
03. Sindangbarang 161 39 200
04. Cidaun 175 120 295
05. Naringgul 144 243 387
06. Cibinong 223 50 273
07. Cikadu 105 148 253
08. Tanggeung 144 3 147
09. Pasirkuda 118 6 124
11. Cijati 136 9 145
12. Takokak 169 50 219
13. Sukanagara 130 44 174
14. Pagelaran 251 23 274
15. Campaka 161 146 307
16. Campakamulya 94 4 98
17. Cibeber 264 24 288
18. Warungkondang 105 116 221
19. Gekbrong 107 16 123
20. Cilaku 16 11 27
21. Sukaluyu 436 42 478
22. Bojongpicung 192 200 392
23. Haurwangi 0 0 0
24. Ciranjang 136 42 178
25. Mande 141 10 151
26. Karangtengah 155 78 233
27. Cianjur 189 114 303
28. Cugenang 176 20 196
29. Pacet 132 60 192
30. Cipanas 171 59 230
31. Sukaresmi 162 38 200
32. Cikalongkulon 130 64 194
Jumlah 4.976 2.175 7.151
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2012

Tabel E.10 Jumlah Sarana Peribadatan Di Kabupaten Cianjur Tahun 2019

E - 27
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Kecamatan Gereja Protestan Gereja Katholik Pura Hindu Vihara Budha


No.
[1] [2] [3] [4] [5]
01. Agrabinta - - - -
02. Leles - - - -
03. Sindangbarang - - - -
04. Cidaun - - - -
05. Naringgul - - - -
06. Cibinong - - - -
07. Cikadu - - - -
08. Tanggeung - - - -
09. Pasirkuda - - - -
10. Kadupandak - - - -
11. Cijati - - - -
12. Sukanagara - - - -
13. Pagelaran - - - -
14. Campaka - - - -
15. Campakamulya - - - -
16. Cibeber - - - -
17. Warungkondang - - - -
18. Gekbrong - - - -
19. Cilaku - - - -
20. Sukaluyu - - - -
21. Bojongpicung - - - -
22. Haurwangi - - - -
23. Ciranjang 11 2 - -
24. Mande - - - -
25. Karangtengah - - - -
26. Cianjur 7 1 - 2
27. Cugenang - - - -
28. Pacet 4 - - 7
29. Cipanas 1 2 1 1
30. Sukaresmi - 1 1 1
31. Cikalongkulon - - - -
Jumlah 23 6 2 11  
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2020

E.1.8 Kondisi Prasarana


Selain fasilitas yang menunjang kegiatan masyarakat sehari-hari, juga tidak kalah
penting tersedianya utilitas pada suatu daerah. Tanpa adanya utilitas, maka masyarakat
tidak dapat menjalankan segala aktifitasnya dengan baik. Adapun beberapa utilitas tersebut
antara lain jaringan listrik, telepon, drainase, dan sebagainya.
A. Trasnportasi
Sarana jalan sangat menentukan kelancaran transportasi, tahun 2011 panjang jalan
menurut status jalan Kabupaten Cianjur mencapai 1.290,347 km, panjang jalan propinsi
178,961 km dan panjang jalan negara 73,794 km.

Tabel E.11 Daftar Panjang Menurut Status Jalan Negara Tahun 2010 – 2011 (Km)
Keadaan Jalan 2010 2011
No.
[1] [2] [3]
I. JENIS PERMUKAAN 73,794 73,794
1. Diaspal 73,794 73,794

E - 28
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Keadaan Jalan 2010 2011


No.
[1] [2] [3]
2. Kerikil - -
3. Tanah - -
4. Tidak dirinci - -
II. KONDISI JALAN 73,794 73,794
1. Baik 73,794 73,794
2. Sedang - -
3. Rusak - -
4. Rusak Berat - -
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2020

Tabel E.4 Daftar Panjang Menurut Status Jalan Provinsi Tahun 2010 – 2011 (Km)
Keadaan Jalan 2010 2011
[1] [2] [3]
I. JENIS PERMUKAAN 178,961 178,961
1. Diaspal 178,961 178,961
2. Kerikil - -
3. Tanah - -
4. Tidak dirinci - -
II. KONDISI JALAN 178,963 178,954
1. Baik 69,579 82,088
2. Sedang 54,231 92,566
3. Rusak 37,734 4,3
4. Rusak Berat 17,419 -
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2020

Tabel E.12 Daftar Panjang Menurut Status Jalan Kabupaten Tahun 2010 – 2011 (Km)
Keadaan Jalan 2010 2011
[1] [2] [3]
I. JENIS PERMUKAAN 1.290,35 1.290,35
1. Diaspal 1.037,46 1.037,46
2. Kerikil 192,045 192,045
3. Tanah 29,85 29,85
4. Tidak dirinci 30,997 30,997
II. KONDISI JALAN 1.290,35 1.290,35
1. Baik 258,069 232,241
2. Sedang 348,394 315,092
3. Rusak 322,587 379,999
4. Rusak Berat 361,297 363,015
III. KELAS JALAN *) 1.290,35 1.290,35
a. Kelas I - -
b. Kelas II - -
c. Kelas III - -
d. Kelas III A - -
e. Kelas III B - -
f. Kelas III C 1.290,35 1.290,35
g. Kelas Tidak Dirinci - -

E - 29
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2020

Kabupaten Cianjur memiliki beberapa trayek yang menghubungkan wilayah administrasi


kabupaten Cianjur dengan wialayah sekitarnya, angkutan umum yang berada di
kabupaten Cianjur berbagai jenis, dari angkutan perdesaan, angkutan perkotaan, dan
angkutan perbatasan untuk lebih jelasnya trayek angkutan di Kabupaten Cianjur
disampaikan pada tabel berikut ini.
Tabel E.13 Angkutan Perkotaan

1 01A TERM. RAWABANGO - MOCH. ALI - GUNTENG

2 01B TERM. RAWABANGO -GUNTENG - MOCH. ALI

3 02A POPSI - JEBROD - PASIR SEMBUNG - SEDA

4 02B T.PSR HAYAM - SITI JENAB - KUBANG

5 3 JOGLO - SUROSO - AWILARANG

6 04A MUKA (RAMAYANA) - Dr. MUWARDI - LIMB. SARI

7 04B MUKA(RAMAYANA) - SUROSO - LIMB. SARI

8 05A TERM. RAWABANGO - Dr. MUWARDI - TERM. JOGLO

9 05B MUKA (RAMAYANA) - KH. ASHARI - TERM. JOGLO

10 06A TERM. RAWABANGO - AR. HAKIM - POPSI - MALEBER

11 06B TERM. RAWABANGO - MALEBER - POPSI

12 7 POPSI - MUNJUL - SOREANG

13 8 POPSI - GN. JATI - BABAKAN PADANG

14 9 PSR. INDUK - JOGLO - CENTRAL (GASOL)

TERM. PASIR HAYAM - ABD.BIN NUH - DR. MUWARDI - BARISAN


15 10
BANTENG - RAMAYANA

Tabel E.14 Angkutan Perdesaan

E - 30
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

1 CIANJUR (T.RAWABANGO)-CIKALONG
2 CIANJUR (T.RAWABANGO) - JANGARI
3 CIANJUR (RAMAYANA)-CIBEUREUM-SERPONG
4 CIANJUR (RAMAYANA)-CUGENANG-CIPANAS
5 CIANJUR (RAMAYANA)-MANGUN -SELAHUNI
6 CIANJUR (POPSI) – SODONG – TANJUNG. SARI
7 CIANJUR (RAMAYANA)-TANGKIL-CIBEUREUM
8 TERM. RAWABANGO - CIRANJANG
9 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-CIBEBER
10 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-WARUNG JENGKOL
11 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-WARKON-GEKBRONG
12 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-WARKON-TEGALEGA
13 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-WARKON-BEBEDAHAN
14 CIANJUR (T.PSR.HAYAM) SUKANAGARA
15 CIANJUR (T.PSR.HAYAM) SK.NAGARA-WARUNG AWI
16 CIANJUR (T.PSR.HAYAM) SK.NAGARA-PAGEURMANEUH
17 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-TANGGEUNG
18 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-SINDANG BARANG
19 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SD.BARANG-JAYANTI
20 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SD.BARANG-CIOGONG
21 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-LW. MANGGU-KD.PANDAK
22 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-CIGADOG-CIBURANG
23 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-PATROL-AGRABINTA-BJ.TERONG
24 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-PATROL-LELES
25 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-CIPARI-CIJAMPANG
26 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-CIGADOG-CIJATI
27 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-CISOKAN
28 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-ANGKOLA-KALAPA NUNGGAL
29 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-ANGKOLA-MEKAR WANGI
30 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SK.NAGARA-SIMPANG-CIKADU
31 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SD.BARANG-CIDAUN-NARINGGUL
32 TERM. CIBEBER-CIBAREGBEG-SALAM NUNGGAL
33 TERM. CIBEBER-WARUNG BITUNG
34 TERM. CIBEBER-IRIGASI-GIRIMUKTI
35 TERM. CIBEBER-CILAKU-WARUNG KONDANG
36 TERM. CIBEBER-MULYA SARI-KUBANG-SEDA
37 TERM. CIKALONG - MAJALAYA - CIKENDI
38 TERM. CIKALONG - GUDANG
39 TERM. CIKALONG - MANIIS
40 TERM. CIKALONG - CIBEET
41 TERM. CIKALONG -TARIKOLOT- MARIWATI
42 CIPANAS - GUNUNG PUTRI
43 CIPANAS - KEMANG
44 CIPANAS - KUTAWARINGIN - BADUGA
45 CIPANAS - LOJI - SUKANAGALIH
46 CIPANAS - SIMPANG - MARIWATI
47 CIPANAS - NAGRAK - PASIR HUNI
48 CIPANAS - PACET BEUNYING

E - 31
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

49 CIPANAS - PADARINCANG
50 CIPANAS - PASIR KAMPUNG
51 CIPANAS - RARAHAN - CIBODAS
52 CIPANAS - CIHERANG - SARONGGE
53 CIPANAS - SELAJAMBU
54 CIPANAS - SIMPANG - GALUDRA
55 CIPANAS - PUNCAK
56 CIPANAS - SADAMAYA
57 CIPANAS - CILOTO - PARABON
58 CIPANAS - PUNCAK SIMUN - CIPARI - CIPEUTEUY
59 CIPANAS - LOJI - SD.LAKA - ARCA
60 CIRANJANG - SAMPIH - BOJONG SARI
61 CIRANJANG - TUNGTURUNAN - JANGARI
62 CIRANJANG - CIPEUYEUM - CIPETIR
63 CIRANJANG - CIPEUYEUM - MUHARA
64 CIRANJANG - JATI - SUKARAMA
65 CIRANJANG - BOJONG PICUNG - JATI
66 CIRANJANG - PALALANGON - CALINCING
67 CIRANJANG - CINANGSI - CIKALONG
68 SUKANAGARA - WARUNG BITUNG
69 SUKANAGARA - CIJAMPANG
70 SUKANAGARA - TANGGEUNG
71 SUKANAGARA - CIGUHA - TAKOKAK

Tabel E.15 Angkutan Perbatasan


1 CIANJUR - BOGOR
2 CIANJUR - BANDUNG
3 CIANJUR (T.RAWABANGO) - JONGGOL - CILEUNGSI
4 CIANJUR (T.PSR.HAYAM)-SINAGAR-KALIBARU-CIPELAH-CIWIDEY
5 CIANJUR (T.PSR.HAYAM) - JAKARTA (KP.RAMBUTAN)
6 SUKANAGARA - KL.BARU - CIGUHA - SUKARAJA
7 CIKADU - CIWIDEY
8 KD.PANDAK - CIBURANG - JUBLEG
9 CIJATI-SAGARANTEN-JUBLEG
10 MEKAR WANGI-CIWIDEY
11 KALAPA NUNGGAL - CIWIDEY
12 CIKALONG - MANIIS

B. Jaringan Listrik
Listrik merupakan salah satu kebutuhan vital bagi pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat. Pelayanan jaringan listrik sudah menjangkau di seluruh kecamatan di
kabupaten Cianjur. Jaringan listrik umumnya mengikuti pola jaringan jalan dengan
sistem pemasangan memakai kabel udara atau kawat terbuka.
Tabel E.16 Penjualan Tenaga Listrik di Kabupaten Cianjur Tahun 2019
Biaya Pemakaian
Katagori Pelanggan Biaya Pelanggan Jumlah
KWH KVARH
[1] [2] [3] [4] [5]

E - 32
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Biaya Pemakaian
Katagori Pelanggan Biaya Pelanggan Jumlah
KWH KVARH
1. Sosial 715.116.150 6.711.808.864 - 7.426.925.014
2. Rumah Tangga 30.681.860.571 185.949.581.554 - 216.631.442.125
3. Bisnis 837.329.031 64.723.548.447 153.094.325 65.713.971.803
4. Industri 474.657.593 30.520.439.469 827.995.022 31.823.092.084
5. Pemerintah 45.395.490 6.892.711.473 13.874.124 6.951.981.087
6. Multiguna 5.005.161 9.331.382.308 - 9.336.387.469
304.129.472.11 994.963.47 337.883.799.58
Jumlah 32.759.363.996
5 1 2
261.654.948.06 658.359.96 314.532.145.76
Tahun 2010 52.218.837.743
0 1 4
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2020

E.2 Profil Cikalongkulon


E.2.1 Letak Geografis Dan Batas Administrasi
Kecamatan Cikalongkulon merupakan salah satu kecamatan yang berada dalam
wilayah administratif Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat dan secara geografis terletak
pada koordinat 107°08’00” BT - 107°16’00” BT dan 6°36’00” LS - 6°48’00” LS. Secara
administratif Kecamatan Cikalongkulon memiliki luas 165.017 Ha dan berada pada
kecamatan ini berada di titik paling utara dari Kabupaten Cianjur yang berbatasan langsung
dengan Daerah Jonggol yaitu Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Pada tahun 1997,
Wilayah Jonggol Selatan sempat diajukan sebagai Ibu Kota baru Jawa Barat, sebagian
wilayah Kecamatan Cikalongkulon akan masuk kedalam Kawasan Pusat Pemerintahan baru
Jawa Barat. Antara lain, Desa Mekar Mulya, Desa Mekar Sari Desa Mekargalih; serta Dua
Desa di Tanjungsari, Jonggol yaitu Desa Buanajaya dan Desa Sirnarasa. Dengan batas
administrasi :
• Sebelah Utara : Kabupaten Bogor
• Sebelah Selatan : Kecamatan Mande
• Sebelah Barat : Kecamatan Sukaresmi
• Sebelah Timur : Kabupaten Purwakarta

Jumlah desa di Kecamatan Cikalongkulon ini berjumlah 18, diantara lain:


1. Cigunungherang
2. Cijagang
3. Cinangsi
4. Cirama Girang
5. Gudang
6. Kamurang
7. Lembahsari
8. Majalaya
9. Mekar Mulya
10. Mekar Sari
11. Mekargalih
12. Mekarjaya

E - 33
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

13. Mentengsari
14. Neglasari
15. Padajaya
16. Sukagalih
17. Sukamulya
18. Warudoyong

Tabel E.17 Wilayah Adminitrasi Kecamatan Cikalongkulon


Luas Wilayah Jumlah Jumlah Jumlah
Desa Persentase (%)
(Ha) Dusun RW RT
Padajaya 6.812 4.13 4 6 28
Cinangsi 5.863 3.55 3 5 25
Mentengsari 5.863 3.55 4 4 22
Gudang 4.882 2.96 3 8 34
Sukagalih 1.532 0.93 4 6 29
Majalaya 9.359 5.67 5 7 40
Cijagang 8.310 5.04 3 5 14
Mekarjaya 8.839 5.36 4 10 35
Mekarsari 9.611 5.82 4 8 24
Sukamulya 8.310 5.04 3 4 13
Mekargalih 14.583 8.84 4 8 21
Neglasari 3.945 2.39 3 7 25
Lembahsari 3.140 1.90 3 6 20
Warudoyong 3.313 2.01 3 6 30
Kamurang 13.787 8.35 3 4 10
Ciramagirang 19.951 12.09 3 5 20
Mekarmulya 13.124 7.95 3 3 15
Cigunungherang 23.793 14.42 5   17
Jumlah 165.017 100 64 102 422
Sumber : Kevcamatan Cikalongkulon Dalam Angka, Tahun 2020

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa Desa Cimaragirang


merupakan desa terbesar dengan sekitar 12,09% dari luas wilayah Kecamatan
Cikalongkulon. Sedangkan untuk luasan desa terkecil Desa Lembahsari atau sekitar 1,90%
dari luasan wilayah Kecamatan Cikalongkulon.

E.2.2 Kondisi Fisik Dasar


E.2.2.1Topografi
Wilayah Kecamatan Cikalongkulon mempunyai bentuk permukaan tanah yang
berbeda antara wilayah sebelah selatan dan wilayah sebelah utara. Morfologi/bentuk muka
tanah di wilayah selatan di dimensi diantara sisi daerah rendahnya terbentuk jalur rendah
tempat mengalirnya air permukaan yang kita sebut kali atau sungai. Daerah dengan kondisi
tanah yang lebih tinggi dapat berbentuk datar untuk daerah permukiman atau perumahan.
Ketinggian wilayah yang berada di sebelah selatan berdasarkan data peta yang diperoleh
dimulai dari ketinggian ±500 mdpl sampai dengan > 700 mdpl. Adapun kawasan yang
terletak disebalah selatan ini meliputi Desa Cigunungherang. Berdasarkan kondisi topografi,

E - 34
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

kemiringan lahan di Kecamatan Cikalongkulon bervariasi mulai dari kemiringan 0 - 40 % dan


secara umum mempunyai kemiringan antara 15 - 40%, yakni sekitar 70 % dari luas seluruh
wilayah. Keadaan topografi antara bagian utara dan selatan Kecamatan Cikalongkulon
menciptakan peruntukan dan fungsi wilayah sebagai pengembangan potensi industri,
pertanian dan pendukungnya diwilayah utara ,sedangkan pengembangan industri
manufaktur, perdagangan dan pariwisata dibagian selatan.

E.2.2.2 Hidrogeologi
Kondisi hidrologi yang mencakup sumber mata air dan air permukaan sebagai
sumber pemenuhan kebutuhan akan air bersih. Kecamatan Cikalongkulon memiliki banyak
sumber air, sumber air tersebut ada yang berupa mata air dan ada juga yang berupa aliran
sungai. Kecamatan Cikalongkulon dialiri satu sungai besar yaitu Sungai Cikundul dan
beberapa sungai kecil yang merupakan sumber pengairan sawah sawah yang ada di
sekitarnya. Terdapat beberapa desa di Kecamatan Cikalongkulon yang kondisi ketersediaan
airnya berbeda dengan biasanya, yaitu ketersedian air lebih banyak pada musim kemarau
dari pada musim hujan. Di wilayah timur Kecamatan Cikalongkulon terdapat Waduk Cirata
(Pantai Maleber) yang merupakan waduk terbesar yang berada di wilayah Provinsi Jawa
Barat dan merupakan sumber air untuk PLTA Cirata yang melayani kebutuhan listrik jawa
bali. Selain sebagai sumber pembangkit listrik Waduk Cirata juga memiliki potensi pariwisata
dan perikanan.

Tabel E.18 Sungai yang Melintasi Desa di Kecamatan Cikalongkulon


No. Desa Nama Sungai
1 Padajaya Sungai Leungsir
2 Cinangsi Sungai Cirangsi
3 Mentengsari Sungai Cikerta
4 Gudang Sungai Cikundul
5 Sukagalih Sungai Cikundul
6 Majalaya Sungai Cikundul
7 Cijagang Sungai Cikundul
8 Mekarjaya Sungai Cikundul
9 Mekarsari Sungai Cibeet
10 Sukamulya Sungai Cidadap
11 Mekargalih Sungai Cidadap
12 Neglasari Sungai Ciraden
13 Lembahsari Sungai Ciraden
14 Warudoyong Sungai Citunggul
15 Kamurang Sungai Citunggul
16 Ciramagirang Sungai Cirameuwah
17 Mekarmulya Sungai Cidadap
18 Cigunungherang Sungai Cidadap
Sumber : Kabupaten Cinajur Dalam Angka, Tahun 2020

E.2.2.3Jenis Tanah

E - 35
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Wilayah Kecamatan Cikalongkulon memiliki jenis tanah yang subur dan cocok untuk
pertanian. Terdapat lima jenis tanah yang berada di Kecamatan Cikalongkulon, antara lain :
1. Kompleks Podsolik Merah Kekuningan , Podsolik Kuning dan Regosol, yang berada di
Desa Cigunungheran
2. Latosol cokelat kemerahan, yang tersebar di Desa Cigunungherang, Desa
Mekargalih, Desa Ciramagirang, dan Desa Warudoyong ;
3. Kompleks Mediteran Coklat Kemerahan dan Latosol, yang tersebar di Desa
Mekarmulya, Desa Mekarsari, Desa Mekargalih, Desa Mekarjaya, Desa Sukamulya,
Desa Cijagang, Desa Neglasari, Desa Sukagalih, dan Desa Kamurang
4. Asosiaso Aluvial Kelabu + Aluvial Coklat Kekelabuan, yang tersebar di Desa
Padajaya, Desa Majalaya, Desa Cinangsi, Desa Mentengsari, Desa Sukagalih, Desa
Gudang, Desa Lembahsari
5. Latosol Coklat, yang tersebar di Desa Padajaya dan Desa Cinangsi.

E.2.2.4 Geologi
Proses geologi yang berlangsung dapat mengakibatkan pembentukan bantuan yang
bernilai ekonomis sebagai bahan tambang, baik mineral logam maupun mineral non logam.
Secara struktur geologi, terdapat berbagai jenis batuan yang tersebar dalam wilayah
Kecamatan Cikalongkulon yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel E.19 Geologi di Kecamatan Cikalongkulon


No. Jenis Batuan
1 Batuan Qa
2 Batuan Qyg
3 Batuan Qot
4 Formasi Cantayan Mttc
5 Batuan Mdm Formasi Jatiluhur
6 Batuan vi Viitrofir
Sumber : Kecamatan Cikalongkulon dalam Angka, Tahun 2020

Batuan ( Qa ) kedalaman 0-3 m, Aluvium- Lempung, lanau, pasir dan kerikil,


terutama endapan sungai sekarang, termasuk rombakan lereng di utara dan di selatan
Cinajur.
 Batuan ( Qyg ) kedalaman 0-100 m, Breksi dan lahar dari gunung Gede , batu pasir
tufaan, serpih tufaan, breksi tufaan dan aglomerat tufaan. Membentuk dataran
Cianjur.
 Batuan ( Qot ) Hasil gunung api tertua, kedalaman 0– 550 m : Breksi dan Lava
 Breksi andesit piroksen bersisipan dengan lava andesit, umumnya terpropilitasi.
Membentuk daerah perbukitan luas yang terpisah yang dikelilingi oleh Qyg dekat
Cianjur.
 Formasi Cantayan ( Mttc ), anggota batu lempung, kedalaman 0 - 2200 m-Batu
lempung, serpih tufaan mengandung belerang, lignit dan kongresi-kongresi batu
lempung, sisipan-sisipan batu gamping. Formasi Cantayan ( Mtts ), anggota batu
pasir, kedalaman 0 - 2700 m
 Batu pasir kotor berlapis baik, serpih pasiran, lempung serpihan, breksi laut dan
konglomerat.

E - 36
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

 Batuan ( Mdm ) Formasi Jatiluhur, anggota Napal dan batu Pasir Kuarsa-napal abu-
abu tua, batu lempung napalan dan serpih lempungan dengan sisipan-sisipan batu
pasir kuarsa, kuarsit dan batu gamping napalan.
 Batuan ( vi ) Vitrofir, Poorfir Basal dan Doleri Vitrofir, putih atau abu-0abu muda,
kemungkinan bersusunan andesit, di daerah sekitar gunung Congkrang. Breksi
magma dan ufa breksi berwarna muda yang bersusunan sama dengan vitrofirnya,
dekat dengan gunung Karung. Porfir basal di daerah sekitar pasir Buluh dan sedikit
di sebelah ratnya,diorit mikro dan dolerit yang hanya membentuk tubuh-tubuh kecil,
yang rombakannya tersebar di lereng-lereng (Ludwig, 1933).

E.2.2.5Klimatologi
Iklim di wilayah Kecamatan Cikalongkulon termasuk zona iklim tropis dengan rata-
rata curah hujan 3.000 mm/tahun dan suhu rata-rata 30°C pada siang hari dan 23°C pada
malam hari. Dengan kondisi iklim seperti ini membuat Kecamatan Cikalongkulon memiliki
kualitas tanah yang baik sehingga dapat tumbuh berbagai macam jenis tanaman dengan
kebutuhan air yang mencukupi.Curah hujan rata-rata berkisar antara 1.000 – 1.500
mm/tahun, dengan curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Maret dengan jumlah harian
hujan efektif selama 1 tahun adalah 100 – 150 hari, namun demikian cuaca di
Kabupaten Cianjur khususnya dan Indonesia pada umumnya sangat sulit diduga. Hal ini
disebabkan oleh pemanasan global (global warning) yang merupakan fenomena alam yang
belakangan menjadi isu dan disyaratkan dan dipertimbangkan dalam pengembangan
dan pembangunan wilayah di seluruh dunia. Dalam konteks Kabupaten Cianjur, dampak
pemanasan global cenderung akan terasa di wilayah selatan yang berbatasan dengan
Samudra Indonesia . Peningkatan muka air laut dan tidak menentunya cuaca, merupakan
salah satu dampak pemanasan global, berpengaruh pula terhadap kehidupan para nelayan
dan petani dalam menentukan musim tanam.

E.2.3 Kondisi Sosial dan Kependudukan


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa jumlah penduduk di
Cikalongkulon sampai dengan tahun 2020 berjumlah 101.408 jiwa, yang terdiri Keberadaan
penduduk menurut kecamatan menyebar secara merata. Penduduk paling banyak
berdomisili di Desa Gudang yaitu 9.220 jiwa dengan tingkat kepadatan 0,001 jiwa per Ha,
dan yang paling sedikit kepadatannya adalah Desa Mekarmulya yaitu 2.251 jiwa dengan
kepadatan penduduk hanya 0,006 jiwa/ha.

Tabel E.20 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Cikalongkulon 2020


Jumlah Penduduk Kepadatan
Desa Luas Wilayah (Ha) (Jiwa) Penduduk
(Jiwa/Ha)
Padajaya 6.812 6.026 0.001
Cinangsi 5.863 6.810 0.001
Mentengsari 5.863 6.304 0.001
Gudang 4.882 9.220 0.001
Sukagalih 1.532 8.415 0.000
Majalaya 9.359 7.573 0.001

E - 37
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Jumlah Penduduk Kepadatan


Desa Luas Wilayah (Ha) (Jiwa) Penduduk
(Jiwa/Ha)
Cijagang 8.310 4.997 0.002
Mekarjaya 8.839 5.739 0.002
Mekarsari 9.611 4.426 0.002
Sukamulya 8.310 3.243 0.003
Mekargalih 14.583 8.296 0.002
Neglasari 3.945 6.723 0.001
Lembahsari 3.140 6.226 0.001
Warudoyong 3.313 5.295 0.001
Kamurang 13.787 2.560 0.005
Ciramagirang 19.951 3.950 0.005
Mekarmulya 13.124 2.251 0.006
Cigunungherang 23.793 3.364 0.007
Jumlah 165.017 101.418 0.002
Sumber : Kecamatan Cikalongkulon dalam Angka, 2020

Masyarakat Cikalongkulon – dalam hal ini masyarakat Desa Cirama Girang – telah
lama akrab dengan kesenian Karinding. Desa Cirama Girang sendiri merupakan salah satu
dari 18 desa yang ada di Kecamatan Cikalongkulon. Letak desa ini cukup jauh dan berada di
wilayah perbukitan dan pegunungan, namun dapat dijangkau dengan menggunakan
kendaraan roda dua dan empat. Jalan yang menghubungkan antara desa dan kecamatan
sudah beraspal dengan kondisi cukup baik. Wilayah desa ini tergolong beriklim basah,
dengan curah hujan ratarata per tahunnya antara 2.000 – 3.000 mm dan suhu rata-rata
hariannya 15º C. Dalam pemanfaatan lahan yang ada, peruntukan yang manumatic posisi
terbesar adalah hutan produksi, diikuti tanah perkebunan. Lahan untuk permukiman sendiri
terhitung kecil setelah lahan untuk persawahan. Pola perkampungan pada umumnya
rumahrumah penduduk mengelompok, beberapa rumah memang ada yang terpisah,
menyatu dengan lahan kebun yang dimilikinya. Sesuai dengan kondisi yang ada di
lingkungannya, warga Desa Cirama Girang banyak memanfaatkan sumber daya alam yang
ada di sekitarnya, baik sebagai petani sawah, ladang, maupun kebun. Dari data yang ada,
warga yang bermatapencaharian sebagai petani menduduki posisi tertinggi, di bawahnya
kemudian supir ojeg, pedagang, peternak, buruh swasta, supir, pengrajin, dan PNS. Dapat
dikatakan hampir semua warga Desa Cirama Girang beretnis Sunda dan semuanya memeluk
agama Islam.
Fasilitas keagamaan yang tersedia ada mesjid jami, mushola/langgar di setiap RT.
Untuk kaum ibu, selain ada kegiatan keagamaan dalam wadah majelis taklim, juga ada
wadah PKK yang menyalurkan kegiatan yang menunjang kesejahteraan keluarga mereka.
Adapun untuk kaum muda, yang terwadahi dalam organisasi Karang Taruna, terdapat
kegiatan dalam bidang olah raga dan kesenian. Kesenian yang warga miliki adalah pencak
silat, calung, kendang penca, dan karinding. Keakraban masyarakat dengan karinding telah
berlangsung lama, dari dulu, tanpa tahu asal usulnya darimana dan mengapa dinamakan
karinding. Yang mereka tahu hanyalah, karinding dulunya adalah alat penghibur diri
manakala sedang bekerja di sawah, sekaligus sebagai pengusir hama, seperti yang para
orang tua mereka lakukan dulu. Selanjutnya karinding menjadi alat hiburan bersama dan

E - 38
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

belakangan menjadi sebuah kesenian, konon berawal dari adanya suatu peristiwa besar,
yang kemudian menjadi bahan cerita warga masyarakat dari generasi ke generasi, hingga
kisah itu dikenal sebagai sasakala bagi mereka. Berikut ini kisah sasakala tersebut: Pada
masa lalu, permainan ngadu hayam ‘sabung ayam’ menjadi sebuah permainan dan tontonan
yang menarik serta banyak diminati masyarakat saat itu. Ketika datang musim ngadu
hayam, pemilik ayam-ayam adu akan sibuk mempersiapkan jagoan-jagoannya untuk berlaga
di arena adu, melawan para penantangnya. Demikian, ketika musim ngadu hayam tiba,
diadakanlah acara ngadu hayam antarwarga Gunung Congkang melawan warga Gunung
Panawungan. Acara tersebut diadakan di wilayah Gunung Panawungan. Ketika salah satu
peserta dari kedua daerah tersebut kalah dan tidak menerima, akhirnya berujung terjadi
keributan di arena ngadu hayam. Pihak dari Gunung Congkang melempar lawannya dengan
biji buah.
Sementara itu pihak Gunung Panawungan melempar dengan batu, hingga kemudian
di tempat tersebut dikenal dengan sebutan Naringgul, bahkan bekas daerah dekuna
‘berlututnya’ para pengadu ayam ada dan disebut Ciangiran. Tak disebutkan akhirnya, pihak
mana yang “menang”. Namun kemudian, untuk mengingat peristiwa itu, setiap hari Jumat
Kliwon, masyarakat sering berkumpul sambil memainkan musik karinding sebagai hiburan.
Perkembangan selanjutnya, karinding pun menjadi sebuah bentuk kesenian yang kerap
diibingan ‘diiringi tarian’, bahkan diiringi dengan nyanyian pesinden. Karinding pun
dibawakan secara rampak ‘bersama-sama’ oleh 10 orang dengan bunyi dan kekhasan yang
berbeda-beda. Kemudian, baru-baru ini telah terbentuk Grup Karinding yang lengkap serta
bisa dikolaborasikan dengan musik Calung. Kesenian Karinding lengkap, dalam artian
mendapat tambahan peralatan musik tradisional lain, seperti kacapi, celempung, panambih,
dan kecrek.
Kacapi adalah alat petik dalam waditra karawitan Sunda. Bentuknya berdawai dan rurumah
kacapi- nya terbuat dari kayu kananga atau mahoni. Kacapi yang digunakan Grup Karinding
di Desa Cirama Girang adalah kacapi kawih. Kacapi kawih ini banyak dikembangkan oleh
Mang Koko, komponis dengan kekhasannya dalam petikan kacapi, warna suara, dan gaya
lagu-lagunya. Kacapi yang dimiliki kelompok karinding ini sangat sederhana, bahkan
kayunya terlihat sudah kusam dan tidak licin lagi. Celempung, waditra tradisional, dibuat
dari ruas bambu dengan sembilunya sebagai senar; berfungsi sebagai pengatur irama dalam
orkestra
yang dinamakan Celempungan. Bahan, seruas bambu (misalnya awi gombong), ukuran
diameter lebih kurang 20 cm, panjang lebih kurang 40 cm. Yang dijadikan muka, disulikat
‘ditatah diratakan’ (membuang sembilu yang tidak dipergunakaan sebagai senar),bagian
tengah dilubangi agar suara senar menggema dalam tabung; kedua senar diatur nada-
nadanya, yaitu barang – galimber (1/da dan 4/ti) atau nada-nada lain yang dikehendaki si
pembuat. Kedua senar itu dihubungkan dengan bambu berbentuk persegi panjang (5 X 3
cm)
disebut sumbi atau lilidah, dipasang tepat pada tengah permukaan atau di atas lubang. Di
sampingnya dilubangi lebih kurang 10 cm, untuk mengatur getaran volume udara yang
diatur oleh telapak tangan kiri. Di ujung pangkal muka celempung terbentang 2 kerat
bambu (5 X 1 cm) untuk alat penegang senar, dinamakan tumpangsari atau inang.
Celempung dibunyikan dengan mempergunakan alat pemukul yang disebut tarengteng.

E - 39
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

Panambih. Sebagai panambih, mereka berkreasi menciptakannya sendiri dari 3


tabung paralon dengan ukuran yang berbeda: 2, 3, dan 4 inch. Tabungtabung paralon
tersebut ditutup salah satu bagian lubangnya dengan lembaran karet, kemudian diperkuat
dengan ikatan. Panambih ini dapat dikatakan sebagai gendangnya. Hal itu tercipta karena
keterbatasan, bahkan ketiadaan dana. Sebenarnya, mereka menginginkan panambih itu
benar-benar dalam bentuk gendang, kendang. Mereka berencana ingin menambah
perlengkapan kesenian Karinding ini dengan kecrek. Kecreknya terbuat dari bambu, yang
salah satu permukaannya disulikat atau diiris memanjang seperti lidah. Jika dipukul-pukul
bambunya akan menimbulkan suara. Kesenian karinding yang lengkap ini telah mampu
tampil menghibur warga setempat, baik dalam acara perayaan hari-hari besar maupun
kenduri. Untuk tampil di luar wilayahnya, mereka masih ragu karena kelengkapan
waditranya yang kelewat sederhana, walaupun dalam kualitas suara musiknya tak
terkalahkan dengan waditra yang berpenampilan bagus.

E.2.4 Kondisi Ekonomi


Keunggulan suatu sektor ekonomi dapat dilihat dari segi pertumbuhan, kontribusi
sektor yang bersangkutan dalam perekonomian secara agregat, dan daya serapnya
terhadap tenaga kerja. Sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan dan kontribusi
terhadap PDRB serta penyerapan tenaga kerja yang tinggi merupakan sektor yang
paling unggul di antara sektor- ekonomi yang ada. Sektor ini akan menjadi penggerak
utama perekonomian pada suatu wilayah. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Cianjur atas
harga berlaku pada tahun 2019 rata-rata 7,36 % mengalami penurunan sebesar 2,52 %
bila dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 9,88 %. Hampir keseluruhan kegiatan
mengalami penurunan pertumbuhan, kecuali kegiatan keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar 1,47 % serta kegiatan
pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,14 %. Rincian selengkapnya laju pertumbuhan
PDRB Kabupaten Cianjur atas harga berlaku tahun 2019 – 2021.
Tabel E.21 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun (%)
No Uraian
2019 2020 2021
1 Pertanian 6,66 8,57 6,81
2 Pertambangan dan Pengendalian 0,38 10,84 2,20
3 Industri Pengolahan 16,62 13,46 10,47
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 10,27 8,58 6,78
5 Bangunan 7,27 11,79 9,83
6 Perdagangan Hotek dan Restoran 13,15 13,70 8,77
7 Pengangkutan dan Komunikasi 10,83 5,49 6,63
8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan -0,54 6,64 8,11
9 Jasa Lainnya 13,17 9,80 6,69
PDRB 8,64 9,88 7,36
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka, Tahun 2020

Mata pencaharian Penduduk Kecamatan Cikalongkulon bermacam-macam. Selain


mata pencaharian bidang pertanian ada juga yang bermata pencaharian sebagai perajin
anyaman-anyaman dan pedagang yang bermukim memenuhi daerah perkotaan disepanjang

E - 40
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Dan KLHS RDTR
Kawasan Perkotaan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur

jalan utama antar kota. Namun penduduk tersebut merupakan golongan terkecil dan sisanya
adalah mereka yang bermata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil, kepolisian, dan TNI.
Dampak dari pandemi virus corona ini merambah ke segala aspek terutama pada
sektor perekonomian negara Indonesia khususnya di Kecamatan Cikalongkulon Kab. Cianjur
sehingga pertumbuhan ekonomi sangat tidak stabil. Berbagai kebutuhan seperti sandang,
pangan dan papan menjadi langka sehingga harga yang dijual lebih mahal dibandingkan
dengan harga semula. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi dimana ketika permintaan
meningkat namun barang semakin menipis, maka harga akan semakin meningkat. Sejak
Pemeritah menerapkan berbagai kebijakan seperti Work From Home, pembatasan wilayah
dan penutupan berbagai tempat publik seperti tempat wisata, pabrik atau perkantoran yang
meliburkan pegawainya. Para pengusaha UMKM juga bahkan ada yang memutuhkan
karyawan (PHK) sebagai antisipasi dampak penutupan usaha dalam waktu yang belum
ditentukan. Tidak hanya itu, pekerja sektor informal juga dangat dirugikan akibat kasus ini.
Para pekerja informal yang biasanya mendapatkan pendapatan harian kini kesulitan untuk
memenuhi kebutuhannya. Mereka adalah pekerja warung, toko kecil, karyawan swasta,
termasuk para petani yang kehilangan mata pencahariannya.

E - 41
Dokumen Usulan Teknis T.A 2023

Anda mungkin juga menyukai