Anda di halaman 1dari 29

Ruang Lingkup

Membuat analisa dan laporan mengenai gambaran daerah


perencanaan dan sistem pengelolaan persampahan kondisi saat ini.
Melakukan kajian terhadap studi yang telah dilakukan sebelumnya di
wilayah terkait.
Membuat analisa dan kajian teknik, pola pengembangan dan
kebutuhan TPS 3Rdi seluruh Kabupaten Pacitan dengan aspek-aspek
pendukungnya.
Membuat detail kajian teknis, ketepatan lokasi pembangunan TPS 3R,
contoh gambaran desain protipe dan analisa biaya.
Melakukan analisa dan kajian tentang prioritas dan pendanaan TPS 3R
dalam 5 (lima) tahun kedepan
Perencanaan Umum dan Teknis

Perencanaan Umum :
 Pemilihan Teknologi Pengolahan Sampah
 Penetapan Cakupan Wilayah Pelayanan
Perencanaan Teknis :
 Perencanaan Proses Kegiatan TPS 3R
 Perencanaan Fasilitas TPS 3R
 Perencanaan Peralatan TPS 3R
 Perencanaan Jumlah TPS 3R
Pemilihan Teknologi Pengolahan Sampah

Metode Pengomposan :
 Open Windrow (Lajur Terbuka)
 Caspary (Cetakan)
 Open Bin (Bak Terbuka)

Open Windrow

Caspary Open Bin


Pemilihan Teknologi Pengolahan Sampah

Teknologi pengomposan dengan Metode Open Bin (Bak Terbuka), dengan


pertimbangan :
 Proses pengkomposan relatif lebih mudah dilakukan karena sampah tidak perlu
dibentuk seperti metode Caspary tetapi cukup dimasukkan dalam bak terbuka
sampai penuh dan dipadatkan.
 Tumpukan sampah aman dan tidak mudah runtuh karena terletak di dalam bak
terbuka sehingga tidak terpengaruh oleh tiupan angin. Pada metode Open Windrow
(Lajur Terbuka), tumpukan sampah rentan terhadap tiupan angin, mengingat kondisi
wilayah Kabupaten Pacitan yang memiliki kecepatan angin relatif besar.
 Sistem pengudaraan sampah selain diperoleh dari pembalikan, juga diperoleh
dengan menempatkan lubang-lubang pada bagian tepi bak. Kesulitan pengudaraan
pada metode Open Bin ini dapat ditanggulangi dengan pembuatan lubang-lubang
tersebut.
 Area pengkomposan lebih rapi dan sampah tidak terlihat dari luar, sehingga
estetika lokasi TPS 3R ini lebih bagus daripada metode yangl lain.
 Metode ini mulai diterapkan di wilayah Kabupaten Pacitan.
Wilayah Pelayanan TPS 3R

Kriteria Pelayanan TPS 3R menurut Permen PU 03/PRT/M/2013 :


 Cakupan pelayanan minimal TPS 3R adalah melayani 200 KK (± 1.000 jiwa) atau
setara dengan 3 m3/hari, dengan luas TPS 3R 200-500 m2.
 Untuk kawasan perumahan baru dengan cakupan pelayanan 2.000 rumah
diperlukan TPS 3R dengan luas 1.000 m2.
Tipe TPS 3R Berdasarkan Skala Pelayanan
Skala Pelayanan Timbulan yang Prakiraan
No Tipe
Minimal Diolah Luasan
200 – 1.000 KK
1. TPS 3R Skala Kecil 3 – 15 m3/hari 200 – 500 m2
1.000 – 5.000 jiwa
TPS 3R Skala 1.000 – 2.000 KK
2. 15 – 30 m3/hari 500 – 1.000 m2
Menengah 5.000 – 10.000 jiwa
> 2.000 KK
3. TPS 3R Skala Besar > 30 m3/hari > 1.000 m2
> 10.000 jiwa
Wilayah Pelayanan TPS 3R

Perhitungan Kapasitas TPS 3R :


 Sampah Input = 1 m3
 Sampah input = 1 m3
 Jumlah personil pemilah sampah = 2 orang
 Waktu untuk pemilahan 1 m3 dengan 2 personil = 30 menit
 Jam operasional per hari = 7 jam
 Kapasitas pengolahan sampah = 14 m3/hari
Tipe dan Cakupan Pelayanan TPS 3R :
 TPS 3R Skala Kecil
 Cakupan Pelayanan 900 KK
Kegiatan di TPS 3R

Pengumpulan Sampah :
 Pengumpulan sampah dari wadah individu yang berupa tempat sampah dari
masing-masing sumber sampah permukiman.
 Pengumpulan sampah dari wadah komunal, yang berupa TPS box permanen, atau
tempat sampah kapasitas besar.
 Pengumpulan sampah dari wadah komunal yang berupa tempat sampah terpilah di
tepi jalan atau taman.
Penerimaan Sampah :
 Penimbangan sampah untuk mengetahui berapa timbulan sampah yang masuk pada
tiap periode pengumpulan.
 Penerimaan sampah dan penyimpanan sementara untuk mengantisipasi jika sampah
yang masuk tidak secepat sampah yang terolah.
Kegiatan di TPS 3R

Diagram Pengumpulan Sampah


Kegiatan di TPS 3R

Pemlilahan Sampah
 Pembongkaran Sampah : untuk memudahkan proses pemilahan.
 Pemilahan Awal : untuk memisahkan sampah yang tercampur menjadi :
• Sampah yang memiliki nilai jual
• Sampah yang tidak memiliki nilai jual
• Sampah B3
 Pemilahan Lanjutan : untuk memisahkan sampah yang tidak memiliki nilai jual menjadi :
• Sampah yang dapat dikomposkan ukuran kecil (< 4 cm). Sampah yang dapat dikomposkan
berupa sisa makanan, kotoran ternak, abu kayu, dll.
• Sampah yang dapat dikomposkan ukuran besar (>4 cm). Sampah yang dapat dikomposkan
tetapi melalui proses pencacahan, seperti sauran, seresah, kulit telur, sisa buah, dll.
• Sampah yang tidak dapat dikomposkan, berupa kantong plastik, kulit sintesis, pecahan kaca,
kain, kulit, dll.
 Penempatan Sampah, sesuai dengan jenis yang telah dipilah.
Kegiatan di TPS 3R

Sampah
Rumah Tangga

Pemilahan Awal
(Sortasi 1)

Sampah Memiliki Sampah Tidak Sampah B3


Nilai Jual Memiliki Nilai Jual Rumah Tangga

Pemilahan Lanjutan
(Sortasi 2)

Sampah Dapat Sampah Dapat Sampah Tidak Dapat


Dikomposkan < 4 cm Dikomposkan > 4 cm Dikomposkan

Pencacahan

Pengumpulan
Proses Pengepakan Proses Pengomposan Pengumpulan Residu
Sementara

Diagram Pemilahan Sampah


Kegiatan di TPS 3R

Pencacahan Sampah :
 Penuangan sampah ke Mesin Pencacah (Hopper) oleh petugas secara manual
dengan menggunakan kerajang sampah.
 Pengumpulan hasil cacahan pada area penampungan hasil cacahan.
 Pemindahan hasil cacahan ke area pengomposan untuk dilakukan proses lebih lanjut
dengan sampah organik yang telah memiliki ukuran < 4 cm (tanpa proses
pencacahan).

Kegiatan Pencacahan Sampah


Kegiatan di TPS 3R

Proses Pengomposan :
 Pencampuran Sampah : pencampuran sampah dengan aktivator dan pengadukan
sampah.
 Pemasukan pada Bak Komposter : memasukkan bahan kompos pada masing-masing
bak komposter dan diletakkan pada area pematangan.
 Penyiraman Air : menyiramkan air pada bak komposter untuk mendapatkan kadar
air 50 – 60%.
 Pembalikan : pembalikan bahan kompos pada bak untuk membuang panas berlebih
dan mendapatkan udara segar.
 Pematangan : pematangan kompos dengan aktivator kurang lebih selama 30 hari.

Pengisian Pada Bak, Pembalikan, Penyiraman Air


Kegiatan di TPS 3R

Pengayakan Kompos :
 Pengayakan kompos, dengan menggunakan mesin pengayak kompos, sehingga
terpisahkan antara produk kompos dan bahan yang belum terkomposkan.
 Pengumpulan dan pemindahan bahan yang belum terkomposkan untuk diolah
kembali menjadi produk kompos.

Kegiatan Pengayakan Kompos


Kegiatan di TPS 3R

Pengemasan :
 Pemasukkan produk kompos dalam kemasan (karung pupuk).
 Penimbangan produk kompos berdasarkan ukuran tertentu sesuai dengan kebutuhan.
 Pengemasan produk kompos.

Kegiatan Penimbangan dan Pengemasan Produk Kompos


Kegiatan di TPS 3R

Penyimpanan dan Pemasaran :


 Pengumpulan produk kompos yang telah dikemas ke area penyimanan.
 Pemasaran produk kompos, yang dapat dilakukan melalui kerjasama dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan.
Penanganan Residu :
 Pengumpulan sementara B3 ke area penumpukkan residu, dengan wadah yang
terpisah.
 Pengumpulan sampah yang tidak dapat dikomposkan ke area penumpukkan residu,
selanjutnya diangkut ke TPA.
 Penanganan lindi, melalui kolam penyaringan (bak lindi) sebelum masuk ke badan
air penerima.
Diagram Proses
Diagram Proses

Proses Operasional TPS 3R


Kebutuhan Fasilitas 3R

Fasilitas yang dibutuhkan serta luasan lahan TPS 3R


Luas
Fasilitas
(m2)
A. Fasilitas Utama
1. Area Penerimaan Sampah 32
2. Area Pemilahan 12
3. Area Pencacahan 16
4. Area Pematangan 525
5. Area Pengayakan dan Pengemasan 40
6. Area Penumpukan Residu 80
B. Fasilitas Pendukung
1. Pos Jaga 4
2. Kantor 9
3. Gudang 15
4. Kamar Mandi dan Tandon Air 6
5. Halaman dan Parkir 86
Total 825
Tata Letak
Tata Letak
Kebutuhan Jumlah TPS 3R

Jumlah TPS 3R yang dibutuhkan di Kabupaten Pacitan

Timbulan Sampah Yang


Kebutuhan TPS 3R
Kecamatan Direncanakan Diolah
(unit)
(m3/hari)

Donorojo 41,27 3
Punung 38,29 3
Pringkuku 32,63 3
Pacitan 78,10 6
Kebonagung 46,47 4
Arjosari 42,53 3
Nawangan 53,81 4
Bandar 46,96 4
Tegalombo 57,04 4
Tulakan 88,78 7
Ngadirojo 50,02 4
Sudimoro 35,84 3
Total 611,75 48
Perencanaan Kelembagaan

Pembentukan Organisasi TPS 3R

KEPALA
TPS 3R

SEKRETARIS BENDAHARA

BIDANG PENGUMPULAN BIDANG PEMASARAN BIDANG PEMELIHARAAN


BIDANG PRODUKSI
DAN PEMILAHAN DAN KERJASAMA SARANA PRASARANA

KOORDINATOR
LAPANGAN
Perencanaan Kelembagaan

Susunan Organisasi
No Unit Tugas

1. Kepala TPS 3R Mengkoordinasi keseluruhan kegiatan operasional TPS 3R dari pengumpulan


sampah hingga pemasarana produk kompos

2. Sekretaris Bidang surat menyurat dan penyelesaian semua bentuk urusan administrasi
perkantoran yang terkait dengan operasional TPS 3R.

3. Bendahara Bidang keuangan

4. Bidang Pengumpulan Bertanggung jawab dalam pengumpulan sampah dari sumber sampah,
dan Pemilahan penerimaan dan penimbangan sampah, pemilahan sampah, pencacahan sampah
hingga menjadi bahan yang siap untuk dikomposkan

5. Bidang Produksi Bertanggung jawab dalam pengisian bak komposter, penyiraman dan
pembalikan, pematangan, pengayakan dan pengemasan produk kompos.

6. Bidang Pemasaran dan Bertanggung jawab dalam pemasaran dan kerjasama memiliki tugas dan
Kerjasama tanggung jawab dalam penjualan produk kompos, serta kerjasama dengan pihak
luar yang terkait dalam pengembangan TPS 3R

7. Bidang Pemeliharaan Bertanggung jawab dalam pemeliharaan sarana dan prasarana memiliki tugas
Sarana dan Prasarana dan tanggung jawab dalam pemeliharaan keseluruhan sarana dan prasarana
yang ada dalam TPS 3R, termasuk dalam hal ini adalah teknisi.
Perencanaan Pembiayaan

Rencana Anggaran Biaya Investasi Sumber


 a Satuan  APBN
Uraian Unit Satuan
Harga/Unit Harga  APBD
Peralatan
 CSR
Motor sampah 1 Unit 20.000.000 20.000.000
Timbangan duduk 1 Unit 3.000.000 3.000.000
Mesin Pencacah 1 Unit 10.000.000 10.000.000
Bak Komposter 180 Unit 500.000 90.000.000
Alat Bantu Pembalikan 1 Unit 3.000.000 3.000.000
Mesin Pengayak 1 Unit 5.000.000 5.000.000
Pompa air instalasi 1 Unit 2.000.000 2.000.000
Instalasi listrik 1 Unit 1.000.000 1.000.000
Kontainer 1 Unit 15.000.000 15.000.000
Pakaian lapangan 20 Unit 200.000 4.000.000
Bangunan
Hanggar 625 m2 500.000 312.500.000
Pos Jaga 4 m2 1.000.000 4.000.000
Kantor 9 m2 1.000.000 9.000.000
Gudang 15 m2 1.000.000 15.000.000
Kamar Mandi 6 m2 1.000.000 6.000.000
Perencanaan Pengaturan

Dibutuhkan peraturan baik formal maupun informal :


Pengaturan tentang keberadaan TPS 3R :
 Penetapan lokasi
 Struktur organisasi
 Tata kerja
 Wilayah pelayanan
Pengaturan tentang operasional TPS 3R :
 SOP pengumpulan sampah
 SOP penerimaan sampah
 SOP pemilahan sampah
 SOP pencacahan
 SOP pengomposan
 SOP pengayakan dan pengemasan
Perencanaan Pengaturan

Pengaturan retribusi pada wilayah pelayanan TPS 3R.


Pengaturan tentang kerjasama dengan pihak swasta :
 Kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah untuk menarik investor.
 Persyaratan yang harus dipenuhi oleh swasta/investor dengan penekanan kepada
pemenuhan kompetensi.
 Bentuk kerjasama atau jenis investasi yang akan dilakukan.
Perencanaan Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha

Pengembangan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pada masing-masing


kelurahan.
Pengembangan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah skala
rumah tangga (Metode Takakura) pada wilayah yang belum mendapatkan
pelayanan TPS 3R.
 Sosialisasi tentang pelaksanaan pengolahan sampah skala rumah tangga
 Pendampingan pelatihan pengomposan
Pengembangan kerjasama dengan swasta dalam pembangunan sarana dan
prasarana TPS 3R melalui CSR perusahaan.
Pengembangan kerjasama dengan swasta/investor dalam pengolahan sampah
melalui mekanisme bagi hasil.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai