Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR

GAMBARAN UMUM KABUPATEN


BANJAR
3.1. BATAS ADMINISTRATIF DAN LETAK GEOGRAFIS
Secara letak Kawasan Perniagaan dan Pergudangan BizPark terletak di
Kabupaten Banjar, tepatnya di kecamatan Gambut. Secara geografis
Kabupaten

Banjar

merupakan

kabupaten

terdekat

dengan

Kota

Banjarmasin sebagai ibukota provinsi sehingga menjadi pintu gerbang


bagi kabupaten-kabupaten lain di wilayah Kalimantan Selatan. yang
terletak antara 2o 49 55 - 3o 43 38 pada garis Lintang Selatan dan 114 o
30 20 hingga 115o 35 37 pada Bujur Timur, dengan batas administratif
sebagai berikut :
Sebelah Utara

: Kabupaten Tapin

Sebelah Selatan

: Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut

Sebelah Barat

: Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala

Sebelah Timur

: Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah


Bumbu

Kabupaten Banjar memiliki Luas Wilayah 4.688 Km2, yang terbagi dalam
20 Kecamatan,

290 Desa/Kelurahan. Rincian luas masing-masing

Kecamatan di Kabupaten Banjar adalah seperti terlihat pada tabel di


bawah ini :

Tabel 3.1. : Luas Wilayah Menurut Kecamatan


No

Kecamatan

Luas (km)

Jumlah
Desa/Kel

Persentase

1.

Aluh-Aluh

82,50

19

1.77

2.

Beruntung Baru

61,42

12

1.32

3.

Gambut

129,30

13

2.77

4.

Kertak Hanyar

45,83

13

0.98

5.

Tatah Makmur

35,47

13

0.76

bab 3 -

108

LAPORAN AKHIR

No

Kecamatan

Luas (km)

Jumlah
Desa/Kel

Persentase

147,30

21

3.16

**)

6.

Sungai Tabuk

7.

Martapura

35,76

25

0.77

8.

Martapura
Timur

29,99

20

0.64

9.

Martapura
Barat

149,38

13

3.20

10
.

Astambul

204,50

22

4.38

11
.

Karang Intan

215,85

26

4.62

12
.

Aranio

1.166,35

12

24.98

13
.

Sungai Pinang

458,65

11

9.82

14
.

Paramasan

560,85

12.01

15
.

Pengaron

433,25

12

9.28

16
.

Sambung
Makmur

134,65

2.88

148,40

15

3.18

248,34

15

5,3

158

3.38

222,72

11

4,8

288

100

17
.

Mataraman

18

Simpang Empat

19

Telaga
Bauntung

20

Cintapuri
Darussalam
Jumlah

4668,5

Sumber: BPS Kab.Banjar Dalam Angka 2016

bab 3 -

109

LAPORAN AKHIR

Untuk lebih jelasnya batas administrasi Kabupaten Banjar dapat dilihat


pada gambar di bawah.

bab 3 -

110

LAPORAN AKHIR

Peta 3.1. : Peta Wilayah Administratif Kabupaten Banjar

bab 3 -

111

LAPORAN AKHIR

3.2. GAMBARAN FISIK WILAYAH


3.2.1.

Iklim

Sama halnya dengan wilayah Indonesia lainnya, Kabupaten Banjar juga


hanya mengenal dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan.
Keadaan ini berkaitan erat dengan arus angin yang bertiup di Indonesia.
Bulan Juni sampai September arus angin berasal dari Australia tidak
banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau
di Indonesia. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus
angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera
Pasifik setelah melewati beberapa lautan, dan pada bulan-bulan tersebut
biasanya terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap
setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei
dan Oktober-November.
Suhu udara di

suatu

tempat

ditentukan

oleh

tinggi

rendahnya

tempat terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Berdasarkan


pemantauan Badan Meteorologi dan Geofisika Banjarbaru, pada tahun
2007 suhu udara di Kabupaten Banjar rata-rata berkisar antara 18,7 oC
sampai 35,8oC. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Juli (35,8 oC) dan
suhu minimum terjadi pada bulan Agustus (18,7 oC). Selain itu, sebagai
daerah tropis maka kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata
berkisar 39%-100%, dengan kelembaban maksimum pada bulan Januari,
April, Juli, Agustus, dan Desember dan serta minimum pada bulan
September.
Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan
topografi, dan perputaran/pertemuan arus udara. Curah hujan rata-rata
selama tahun 2007 tercatat rata-rata 215,2 mm; dengan jumlah terendah
terjadi pada Bulan Agustus (30,1 mm) dan tertinggi terjadi pada bulan
Maret (482,7 mm). Rata-rata jumlah hari hujan sebanyak 17 hari dengan
jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Januari (28 hari), sebaliknya
jumlah hari hujan terendah pada bulan Agustus yaitu sebanyak 5 hari.

bab 3 -

112

LAPORAN AKHIR

Antara curah hujan dan keadaan angin biasanya ada hubungan erat satu
sama lain. Keadaan angin pada musim hujan biasanya lebih kencang dan
angin bertiup dari barat dan barat laut. Oleh karena itu musim tersebut
dikenal dengan sebutan musim barat. Pada musim kemarau angin timur
bertiup dari benua Australia, keadaan angin pada saat itu bisa juga
kencang. Pada tahun 2007 kecepatan angin yang terjadi rata-rata sebesar
3,2 knots per bulan.
Selain ditutupi oleh batu-batuan sedimen dan terdiri dari dataran tinggi,
sebagian dari daerah Kabupaten Banjar merupakan daerah dataran
rendah yang dilewati sungai besar yaitu sungai Martapura, sungai Riam
Kanan dan sungai Riam Kiwa serta beberapa sungai-sungai kecil dengan
keadaan hidrografinya sangat dipengaruhi oleh curah hujan, terlebih lagi
daerah rawa.
3.2.2.

Topograf

Kondisi topografi di wilayah Kabupaten Banjar beraneka ragam, tidak


sepenuhnya dataran, terdapat perbukitan dan pegunungan dibagian
sebelah utara dan timur, di bagian sebelah barat dan selatan terdapat
dataran rendah berupa tanah biasa dan tanah rawa. Tinggi suatu tempat
dari atas permukaan laut berkaitan langsung dengan temperatur udara
(suhu). Semakin tinggi suatu tempat maka temperatur semakin menurun
demikian pula sebaliknya apabila tinggi suatu tempat semakin rendah
maka suhu makin naik.
Berdasarkan peta topografi, penyebaran titik-titik ketinggian dibagi
menjadi 6 (enam) kelas interval ketinggian yang dimulai dari 0 meter
sampai lebih dari 500 meter di atas permukaan laut. Daerah yang paling
luas pada ketinggian 101-250 meter di atas ketinggian laut yaitu 41%
dari luas wilayah. Sedangkan yang paling sempit pada ketinggian lebih
dari 500 meter dari permukaan laut.
Keadaan kemiringan tanah (lereng) berkaitan erat dengan kemungkinan
budidaya tanaman yang diusahakan dan dengan erosi. Kabupaten Banjar
umumnya

didominasi

oleh

lahan-lahan

yang

relatif

rata

dengan

bab 3 -

113

LAPORAN AKHIR

kemiringan kurang dari 15%. Sekitar 6% dari luas Kabupaten Banjar


merupakan lahan-lahan yang curam dengan kemiringan lebih dari 40%.
Wilayah-wilayah yang curam ini harus dipertahankan sebagai kawasan
lindung dan harus dihindari dari usaha-usaha yang dapat merusak fungsi
lindung ini.
3.2.3.

Hidrologi

Kabupaten Banjar memiliki sumberdaya air yang melimpah, berasal dari


sungai dan anjir/kanal. Sungai yang ada mempunyai tangkapan air di kaki
Pegunungan

Meratus

dan

semuanya

mengalir

ke

barat

menyatu

membentuk Sungai Alalak, Sungai Riam Kanan dan Sungai Riam Kiwa.
Ketiga sungai itu berair sepanjang tahun dan membentuk daerah aliran
sungai (DAS).

bab 3 -

114

LAPORAN AKHIR

Peta 3.2. : Peta Topografi Kabupaten Banjar

bab 3 -

115

LAPORAN AKHIR

3.3. PENGGUNAAN LAHAN


Dari luas wilayah 4665.8 km2, 188.430 Ha wilayah Kabupaten Banjar
masih berupa hutan dan sekitar 81.017 Ha berupa alang-alang serta
16.194 Ha berupa belukar. Penggunaan tanah kegiatan pertanian tetap
masih didominasi oleh kegiatan persawahan walaupun produktifitas
sawah di wilayah Kabupaten Banjar masih rendah. Kabupaten ini
merupakan penghasil beras yang utama di Provinsi Kalimantan Selatan.
Dengan demikian masih diperlukan upaya pengembangan areal pertanian
dan upaya peningkatan produksi pertanian melalui program pencetakan
sawah baru, pengembangan jaringan irigasi dan mekanisasi pertanian.
3.3.1 Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama

melindungi

sumber

kelestarian

lingkungan

hidup

yang

mencakup

alam, sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya

bangsa guna pembangunan berkelanjutan. Mengacu pada Keppres No.


32 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung, kawasaan lindung
terdiri dari empat sub kawasan yaitu:
1.

Kawasan yang memberikan perlindungan bawahannya yang terdiri


dari:

Kawasan hutan lindung

Kawasan bergambut

Kawasan resapan air

2.

Kawasan perlindungan setempat:

Sempadan pantai

Sempadan sungai

Kawasan sekitar danau/waduk

Kawasan seitar mata air

3.

Kawasan suaka alam dan cagar alam

Kawasan suaka alam

Pantai berhutan bakau

Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan taman wisata alam

Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan

bab 3 -

116

LAPORAN AKHIR

4.

Kawasan rawan bencana

Kriteria

untuk

pendelinasian

tiap

kawasan

sub

kawasan

lindung

diatas secara umum didasarkan pada faktor-faktor fisik dasar yaitu


lereng, jenis

tanah,

curah

hujan,

ketinggian,

Hidrologi

serta

keberadaan flora dan fauna yang harus dilindungi. Sesuai dengan


Keppres No. 32 tahun 1990.
Dari

hasil

penentuan

kawasan

lindung

di

Kabupaten

Banjar

terlihat bahwa kawasan lindung hampir seluruhnya terletak dibagian


timur Kabupaten ini dan sebagian kecil dibagian barat yang berupa
kawasan hutan lindung setempat (wilayah bergambut). Kecamatan
kecamatan yang memiliki wilayah yang ditentukan sebagai kawasan
lindung ialah Kecamatan Sungai Pinang, Kecamatan Aranio, Kecamatan
Pengaron,

Kecamatan

Karang

Intan

yang

terletak

diwilayah

Tengah dan Timur Kabupaten Banjar dan Kecamatan Gambut yang


teletak disebelah Barat Kabupaten Banjar. Kecamatan
besar

wilayahnya

ditentukan

sebagai kawasan

yang

sebagian

lindung

ialah

Kecamatan Aranio.
Penetapan sebagian besar wilayah Kecamatan Aranio sebagai kawasan
lindung disebabkan karena wilayah Kecamatan ini diperlukan sebagai
kawasan resapan air (catchment area) bagi Waduk Riam Kanan. Akan
tetapi sebagian besar Kecamatan Aranio merupakan kawasan

lindung,

menyebabkan Kecamatan Aranio sulit berkembang. Dari 117.740


luas

Kecamatan

Aranio,

115.403

Ha

atau

98

dari

Ha
luas

Kecamatan merupakan kawasan lindung dan hanya 2 % saja yang


merupakan

kawasan

budidaya.

Dengan

demikian

perlu

adanya

pengurangan luasan lindung, khususnya kawasan hutan lindung, karena


berdasarkan Keppres No. 32 tahun 1990 hal tersebut dimungkinkan.
Penetapan

sebagian

besar

wilayah

Kecamatan

Sungai

Pinang

sebagai kawasan lindung karena kondisi kemiringan lahan yang terlalu


tinggi untuk dapat dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya. Selain
itu wilayah Kecamatan Sungai Pinang merupakan wilayah hulu bagi

bab 3 -

117

LAPORAN AKHIR

sungai-sungai utama yang

mengalir

di

Kabupaten

Banjar.

Dengan

demikian kawasan lindung digolongkan sebagai kawasan hutan lindung


maupun resapan air. Penetapan

sebagian

wilayah

Kecamatan

Astambul, Mataraman dan Simpang Empat sebagai kawasan lindung


disebabkan

karena

wilayah tersebut mempunyai ketebalan gambut

yang tinggi. Dengan demikian dapat digolongkan

sebagai

kawasan

bergambut.
Berdasarkan perbandingan antara Peta Penggunaan Lahan dan Peta
Kawasan

Lindung,

dapat

diketahui

adanya kawasan yang sudah

ditetapkan sebagai kawasan lindung tapi pada kenyataannya dilapangan


berupa alang-alang, diantaranya terdapat di Kecamatan Simpang Empat
dan

Kecamatan

tergantikan

maka

Aranio. Karena
kawasan

fungsi

tersebut

kawasan lindung

perlu

dikembalikan

tidak
pada

fungsinya yaitu fungsi lindung.

bab 3 -

118

LAPORAN AKHIR

3.4. KEPENDUDUKAN
Berdasarkan data BPS tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten Banjar Tahun
2015 sebanyak 527.997 jiwa. Jumlah tersebut bertambah dari tahun
sebelumnya yaitu pada tahun 2014 berjumlah 516.113 jiwa dan tahun 2013
berjumlah 506.839 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan
penduduk di Kabupaten Banjar sekitar 1,7% pertahun. Distribusi jumlah
penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Martapura sebanyak 106.192 jiwa,
sedangkan untuk kecamatan-kecamatan lainnya relatif memiliki populasi
penduduk dibawah 60.000 jiwa. Kecamatan yang paling sedikit jumlah
penduduknya adalah Kecamatan Telaga Bauntung dengan jumlah penduduk
3.210 jiwa.

Tabel 3.2. : Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Banjar Tahun


2010-2015
N
o

Kecamatan

2010

Jumlah Penduduk
2011
2012
2013
2014

2015

27.446

28.033

13.194

13.504

36.883

37.775

40.359

41.476

11.076

11.297

58.227

59.739

104.973

106.96

29.623

2
29.931

Aluh Aluh

29.70

29.01

Beruntung Baru

6
13.73

8
14.57

Gambut

1
31.22

7
31.36

Kertak Hanyar

4
43.38

4
39.87

Tatah Makmur

3
-

2
10.92

Sungai Tabuk

48.59

7
53.25

Martapura

5
85.82

7
87.31

Martapura

7
27.05

9
28.02

Timur

29.554

27.285

14.846

13.181

31.943

35.956

40.612

38.909

11.129

10.974

54.243

56.869

88.935

101.482

28.539

29.200

bab 3 -

119

LAPORAN AKHIR

Kecamatan

2010

2011

Martapura Barat

16.93

20.69

10

Astambul

0
33.07

3
34.41

11

Karang Intan

2
28.45

4
29.74

12
13

Aranio
Sungai Pinang

3
8.201
13.78

1
8.304
13.64

Paramasan
Pengaron

9
3.102
14.90

8
3.738
15.43

16

Sambung

8
9.508

8
10.09

17

Makmur
Mataraman

22.18

7
23.05

o
9

14
15

21.074

16.972

35.047

33.009

30.291

30.679

8.457

8.246

13.899

14.511

3.807

4.214

15.724

15.764

10.283

10.562

23.482

23.662

2015

17.093

17.375

33.134

33.886

31.067

31.724

8.386
14.665

8.545
15.027

4.313
15.904

4.443
16.252

10.813

11.057

23.867

24.417

2010

Jumlah Penduduk
2011
2012
2013
2014

2015

34.46

32.78

32.504

20.254

Telaga

5
-

8
2.780

3.136

3.210

Bauntung
Cintapuri

13.090

516.66

527.9

97

Kecamatan

18

Simpang Empat

19
20

Jumlah Penduduk
2012
2013
2014

Darussalam
Jumlah

464.14

489.05

33.392

32.252

2.831

3.112

498.08

506.83

8
6
8
Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2016

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Banjar pada


pertengahan tahun 2015 yaitu untuk jumlah penduduk laki laki
sebanyak 262.270 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan yaitu
sebanyak 254.393 jiwa. Jumlah penduduk laki laki yang paling sedikit
terdapat di kecamatan Telaga Bauntung dengan jumlah 1.590 jiwa dan
jumlah yang terbanyak pada Kecamatan Martapura dengan jumlah
53.669 jiwa. Pada jumlah penduduk perempuan, jumlah terkecil terdapat
di kecamatan Telaga Bauntung dengan jumlah 1.546 jiwa dan jumlah
yang terbanyak pada Kecamatan Martapura dengan jumlah 51.304 jiwa
dengan jumlah rasio jenis kelamin keseluruhan yaitu 103,096.

bab 3 -

120

LAPORAN AKHIR

Struktur kelompok umur penduduk Kabupaten Banjar untuk usia produktif


sebanyak 281.663 jiwa atau sekitar 53,3 % dari penduduk kabupaten,
yaitu untuk penduduk dengan kategori usia antara 20 tahun hingga 54
tahun.

Tabel 3.3. : Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Kabupaten


Banjar Tahun 2015
Kelompok Umur

Laki Laki

00 - 04
05 - 09

25.479
25.571

10 - 14
15 - 19

25.593
25.097

20 - 24
25 - 29

24.632
24.308

30 - 34
35 - 39

23.614
22.431

40 - 44

19.714

Perempu
an
24.387
24.426
23.805
23.001
23.040
24.233
23.663
22.109

Jumlah
49.866
49.997
49.398
48.098
47.672
48.192
46.082
44.540

19.134
38.848
45 - 49
15.939
15.461
31.400
50 - 54
12.789
12.140
24.929
55 - 59
8.953
8.103
17.056
60 - 64
5.768
5.892
11.660
65 - 69
3.725
4.443
8.168
70 74
2.346
3.183
5.529
75 +
1.930
3.437
5.367
Jumlah/ Total
267.889
260.108
527.997
Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2013

Berdasarkan data BPS tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Banjar


Tahun 2012 sebanyak 527.997 jiwa, dengan penyebaran terbanyak dari
19 kecamatan di Kabupaten Banjar terdapat di Kecamatan Martapura
sebanyak 106.192 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.545 Km dan
Kecamatan Sungai Tabuk sebanyak 59.739 jiwa dengan kepadatan
penduduk 406 per Km. Kecamatan Martapura merupakan ibukota
Kabupaten Banjar sebagai pusat pengembangan wilayah, sementara
Kecamatan Sungai Tabuk merupakan wilayah yang berbatasan langsung
dengan wilayah Kota Banjarmasin. Sementara itu untuk kecamatan
dengan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Kecamatan Telaga

bab 3 -

121

LAPORAN AKHIR

Bauntung sebanyak 3.210 jiwa dengan kepadatan penduduk 20 per Km


dan Kecamatan Paramasan sebanyak 4.443 jiwa dengan kepadatan
penduduk 8 per Km Kedua kecamatan tersebut merupakan kecamatan
baru dan terletak didaerah pegunungan.

Tabel 3.4. : Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Km Kabupaten Banjar


Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Kecamatan
Aluh Aluh
Beruntung Baru
Gambut
Kertak Hanyar
Tatah Makmur
Sungai Tabuk
Martapura
Martapura Timur
Martapura Barat
Astambul
Karang Intan
Aranio
Sungai Pinang
Paramasan
Pengaron
Sambung Makmur
Mataraman
Simpang Empat
Telaga Bauntung
Cintapuri

Penduduk
28,033
13,504
37,775
41,476
11,297
59,739
106,192
29,931
17,735
33,386
31,724
8,545
15,027
4,443
16,252
11,057
24,147
20,254
3,210
13,090

Kepadatan
Penduduk per
Km
340
220
292
905
318
406
2,545
998
116
157
147
7
33
8
38
82
165
74
20
58

bab 3 -

122

LAPORAN AKHIR

No

Kecamatan

Kepadatan
Penduduk per
Km

Penduduk

Darussalam
Jumlah

527,997

113

Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2015

3.5. PEREKONOMIAN DAN POTENSI WILAYAH


3.5.1.

Perekonomian

Perkembangan makro ekonomi Kabupaten Banjar tahun 2014-2016 dapat


dilihat pada perkembangan PDRB atas harga berlaku dan atas dasar
harga konstan. Gambaran dari PDRB Kabupaten banjar tahun 2014
2016 dapat dilihat pada Tabel 3.5. dan Tabel 3.6.

Tabel 3.5. : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar


Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha, 2014-2016
Dalam Ribu RP
Lapangan Usaha
01. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, & Perikanan
02. Pertambangan &
Penggalian
03. Industri Pengolahan
04. Listrik, Gas & Air
05. Bangunan
06. Perdagangan,Hotel
&Restoran
07. Pengangkutan &
Komunikasi
08. Keuangan, Persewaan,
Jasa Perusahaan
09. Jasa-jasa
Jumlah

2014
1.538.006.12
1
1 464 113
614
398 880 291
54 216 667
431 674 604
1 629 498
521

20151)

20162)
1 923 972

1.704.897.440
1 583
450
58
471

688
106
238
019

765
438
214
208

731
1 694 823

1 826 093 735

134
309
552
698
442
297

391 418 312

429 781 889

481 042 730

277 230 935


757 058 748
6942097 813

322 288 194


868 820 098
7714 933980

354 719 379


994 283 975
8610814 805

498
62
516
2

176
703
650
084

bab 3 -

123

LAPORAN AKHIR

Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2016


Keterangan : 1) Angka sementara 2) Angka estimasi

Tabel 3.6. : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar


Harga Konstan Tahun Menurut Lapangan Usaha, 20102012 Dalam Ribu RP
Lapangan Usaha
01. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, & Perikanan

2011

20121)

886.002.013

928.661.861

02. Pertambangan & Penggalian

572.831.714

606.224.345

03. Industri Pengolahan


04. Listrik, Gas & Air

223.237.154
21.340.886

235.150.851
22.676.495

05. Bangunan
06. Perdagangan, Hotel, &
Restoran

209.550.779

220.849.889

779.207.762

834.040.727

07. Pengangkutan & Komunikasi


08. Keuangan, Persewaan, Jasa
Perusahaan

178.937.383

190.265.546

134.418.696

145.529.979

09. Jasa-jasa

338.778.457

368.436.284
3.551.835.97
7

Jumlah

3.344.304.844

20132)
990.661.94
1
631.843.15
2
247.106.79
5
24.084.254
235.046.09
5
895.418.62
5
202.131.86
6
154.311.27
6
396.237.98
5
3.776.841.9
88

Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka tahun 2013

Tabel 3.7. : Struktur Perekonomian Kabupaten Banjar Menurut


Harga Berlaku Tahun 2011 2013

Sumber: PDRB Kabupaten Banjar Dalam Angka 2013

bab 3 -

124

LAPORAN AKHIR

Kontribusi sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dalam


PDRB Kabupaten Banjar yang sebelumnya selalu menempati peringkat
pertama, sejak 2011 tergeser posisinya olehsektor perdagangan. Pada
tahun 2012, sektor perdagangan memberikan kontribusi terbesar yaitu
sebesar 23,70% dengan nominal sebesar Rp 1,86 triliun. Angka ini sedikit
lebih tinggi disbanding tahun 2011 yang sharenya mencapai 23,47%
dengan

nominal

Rp

1,63

triliun.

Sedangkan

untuk

tahun

2013

diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 23,99% dengan


nominal sebesar Rp2,07 triliun.
Sektor pertanian yang menempati posisi kedua dalam kontribusinya
terhadap

penciptaan

nilai

tambah

PDRB

Kabupaten

Banjar

2012,

memberikan share sebesar 21,71% dengan nominal Rp 1,71 triliun.


Kontribusi yang diberikan sektor pertanian ini sedikit lebih rendah
dibandingkan

tahun

sebelumnya

yang

mencapai

22,15%.

Sektor

pertanian diperkirakan akan memberikan share sebesar 22,15%.


Kontribusi terbesar ketiga terhadap total PDRB tahun 2012 masih
ditempati oleh sector pertambangan dan penggalian yaitu sekitar 21,51%
dengan sumbangan subsektor pertambangan nonmigas sebesar 16,12
% dan sub sektor penggalian sekitar 5,39%. Sektor jasajasa berada pada
peringkat ke empat dengan peranan sekitar 11,05%. Peranan yang paling
dominan ditunjang oleh subsektor pemerintahan umum yaitu 10,00%,
sedangkan peranan subsektor swasta berkisar 1,05% saja.

3.5.2.

Potensi Wilayah

Kabupaten Banjar memiliki lokasi penambangan intan yang berpotensi


cukup tinggi di Desa Cempaka dan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka,
namun telah masuk ke wilayah administratif Kota Banjarbaru sejak Tahun
1999. Untuk mengimbangi hal tersebut, sektor-sektor lain diupayakan
untuk dapat dikembangkan, misalnya dari sektor pertanian yang memiliki
angka pertumbuhan ekonomi sebesar 106,29% di tahun 2007. Wilayah
yang sebagian besar masuk bagian ujung barat daya pegunungan
Meratus dan bagian Selatan cekungan Barito ini menyimpan banyak

bab 3 -

125

LAPORAN AKHIR

potensi bahan galian, seperti: batu bara, emas, intan, nikel, kromit, dan
mangan.
Untuk komoditas unggulan di Kabupaten Banjar yang berperan sebagai
sektor basis (dasar ekspor), komoditi dan peningkatan produksi, antara
lain:
1.

Jenis Tanaman Pangan

Tanaman padi, berlokasi di Kecamatan Aluh-Aluh, Kertak Hanyar,


Gambut Sungai Tabuk, Martapura, dan Astambul;

Tanaman

kacang

hijau

berlokasi

di

Kecamatan

Mataraman

pengaron, Sungai Pinang, dan Karang Intan;

Tanaman kedelai berlokasi di Kecamatan Simpang Empat dan


Sungai Pinang

Tanaman jagung berlokasi di Kecamatan Pengaron, Karang Intan


dan Sungai Pinang.

2.

Jenis Tanaman sayuran

Tanaman kacang panjang berlokasi di Kecamatan Sungai Tabuk,


Martapura, Astambul dan Aranio;

Tanaman tomat berlokasi di Kecamatan Martapura, Mataraman,


dan Simpang Empat;

Tanaman terong berlokasi di Kecamatan Martapura, Astambul, dan


Mataraman;

Tanaman bayam berlokasi di Kecamatan Martapura dan Sungai


Pinang.

Tanaman cabe berlokasi di kecamatan Astambul, Mataraman,


Simpang Empat, karang Intan, Aranio dan Pengaron.

Tanaman ketimun berlokasi di kecamatan Simpang Empat, Sungai


Pinang dan Pengaron.

Tanaman sawi berlokasi di Kecamatan Simpang Empat, Sungai


pinang dan Pengaron.

3.

Jenis Tanaman Buah-buahan

Tanaman jeruk siam berlokasi di Kecamatan aluh-Aluh, Martapura,


Astambul dan mataraman.

Tanaman

mangga

berlokasi

di

Kecamatan

Kertak

Hanyar,

astambul, Simpang Empat dan Aranio.

bab 3 -

126

LAPORAN AKHIR

Tanaman

rambutan

berlokasi

di

Kecamatan

Kertak

Hanyar,

di

Kecamatan

Kertak

hanyar,

Astambul, Aranio dan Pengaron.

Tanaman

belimbing

berlokasi

Martapura, Astambul, Mataraman dan Simpang Empat.

Tanaman jambu berlokasi di Kecamatan Kertak hanyar, Astambul


dan Aranio.

Tanaman pepaya berlokasi di Kecamatan Kertak Hanyar, Simpang


Empat dan Pengaron.

Tanaman salak berlokasi di Kecamatan kertak hanyar, Simpang


Empat dan Pengaron.

Tanaman sirsak berlokasi di Kecamatan Martapura, Astambul dan


Simpang Empat.

Tanaman sawo berlokasi di Kecamatan Martapura dan Astambul.

Tanaman melinjo berlokasi di kecamatan martapura dan astambul.

Tanaman cempedok berlokasi di Kecamatan Martapura, Astambul


dan Simpang Empat.

Tanaman durian berlokasi di kecamatan Simpang Empat dan


Mataraman.

Tanaman duku berada di lokasi Kecamatan Simpang Empat.

Tanaman pisang berlokasi di Kecamatan pengaron.

4.

Jenis Tanaman Perkebunan

Tanaman kelapa berlokasi di Kecamatan aluh-Aluh, kertak hanyar,


Gambut, Sungai Tabuk, Martapura dan Sungai Pinang.

Tanaman kelapa hibrida berlokasi di Kecamatan Kertak Hanyar,


Gambut, Martapura, Mataraman, Karang Intan, Pengaron dan
Sungai Pinang.

Tanaman kopi berlokasi di Kecamatan Martapura, Astambul,


Mataraman, Aranio, Pengaron, dan Sungai Pinang.

Tanaman kemiri berlokasi di Kecamatan Martapura, Astambul dan


Sungai Pinang.

Tanaman jambu mete berlokasi di Kecamatan Martapura, Karang


Intan, Aranio, Pengaron dan Sungai Pinang.

Tanaman aren berlokasi di kecamatan Martapura, Astambul,


Karang Intan dan Pengaron.

bab 3 -

127

LAPORAN AKHIR

Tanaman karet berlokasi di kecamatan Simpang Empat dan Karang


Intan.

Sub sektor perikanan dapat pula dikembangkan diantaranya yang


mempunyai potensi yaitu Kecamatan Aluh-Aluh, Kertak Hanyar, Gambut,
Sungai Tabuk, Martapura, Astambul dan Simpang Empat serta Karang
Intan dan Aranio berupa perikanan darat dan laut. Jenis perikanan di
Kabupaten Banjar :

Ikan laut berlokasi di Kecamatan Aluh-Aluh;

Ikan darat berlokasi di Kecamatan Kertak Hanyar, Gambut, Sungai


Tabuk, Martapura, Astambul, Simpang Empat, dan Aranio;

Ikan hasil budidaya berlokasi di Kecamatan Karang Intan dan Aranio.

Sub sektor peternakan yang ada di Kabupaten Banjar terdiri dari


peternakan besar berupa sapi, kerbau, dan kuda sedangkan ternak kecil
kambing, domba dan unggas. Potensi peternakan besar terdapat di
Kecamatan Pengaron dan Simpang Empat, kecuali ternak kerbau di
Kecamatan

Karang

Intan

sedangkan

ternak

kecil

berpotensi

dikembangkan di kecamatanastambul dan Mataraman berupa ternak


kambing serta untuk ternak unggas (ayam ras, ayam buras dan itik)
berpotensi di Kecamatan Martapura, Aranio dan Gambut. Sub sektor
kehutan yang dihasilkan dari Kabupaten banjar berupa rotan bulat,
manau, dan semambu.

3.6. PUSAT-PUSAT
BANGKITAN
PERJALANAN

DAN

TARIKAN

Pusat-Pusat Bangkitan dan Tarikan Perjalanan sangat tergantung pada


penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Banjar. Pusat bangkitan masih
didominasi oleh kawasan permukiman terutama di Kecamatan Martapura,
Kecamatan Gambut, Kecamatan Kertak Hanyar, Kecamatan Sungai Tabuk.
Kawasan perindustrian dan perdagangan di Kecamatan Gambut, Kertak
Hanyar dan Sungai Tabuk.

3.6.1.

Pusat Bangkitan dan Tarikan Perjalanan Orang


Pusat Bangkitan Perjalanan Orang

bab 3 -

128

LAPORAN AKHIR

Pusat

bangkitan

perjalananan

orang

berasal

dari

Kecamatan

Martapura, Martapura Barat, Martapura Timur, Gambut, Kertak Hanyar


dan

Sungai Tabuk. Permukiman yang ada di Kabupaten Banjar

meliputi permukiman tertata/pengembang dan tidak tertata/kampung.


Perumahan tidak tertata yang ada di Kabupaten Banjar sebagai pusat
bangkitan perjalanan orang seperti:
1. Pesayangan
2. Pesayangan Utara
3. Pesayangan Selatan
4. Pesayangan Barat
5. Teluk Selong
6. Dalam Pagar
7. Lok Baintan
8. Permukiman tidak tertata lain yang ada di ibukota kecamatan
Perumahan tertata yang ada di Kabupaten Banjar diantaranya:
1. Komplek Aulia Tama
2. Komplek Sa'adah 2
3. Komplek Sa'adah 1
4. Komplek Sa'adah 3
5. Komplek Al Jihad
6. Komplek Pondok Permata
7. Perumahan Anggrek Park Residence
8. Komp. Antero Raya Permai 1
9. Komp. Antero Raya Permai 2
10. Komp. Indrasari Permai 1
11.Komplek Harmoni
12.Bincau Indah 1,2,3,4
13.Komp. Barakat
14.Citra Permata Biru 1
15.Citra Permata Biru 2
16.Wirapratama
17.Komp. Luthfia Tunggal

3.6.2.

Pusat Tarikan Perjalanan Barang


Pusat bangkitan untuk perjalanan barang berasal dari Pelabuhan
Trisakti di Banjarmasin, Kawasan perindustrian dan pergudangan di
Kecamatan Kertak Hanyar dan Kecamatan Gambut.

Pusat tarikan

perjalananan orang berasal dari Kecamatan Martapura, Martapura


Barat, Martapura Timur, Gambut, Kertak Hanyar dan

Sungai Tabuk.

Pergudangan yang ada di Kecamatan Kertak Hanyar dan Kecamatan


Gambut sebagai pusat tarikan perjalanan barang seperti:
1. Bizpark
2. Ciputra Jaya Mandiri
3. Mitra Cakrawala Internasional

bab 3 -

129

LAPORAN AKHIR

4.
5.
6.
7.

Cipaganti Citra Graha


Trakindo Utama
Kawasan Perdagangan dan Jasa Sepanjang Jl. A. Yani Km. 6-km. 20
Kawasan Pasar Martapura dan Kawasan Perdagangan Jasa sekitar
Pasar Martapura

Gambar 3.1. :

Pusat-Pusat Bangkitan Kabupaten Banjar

3.7. ISU-ISU STRATEGIS WILAYAH


Isu

strategis

pada

sektor

perhubungan

difokuskan

pada

rencana

pengembangan sistem transportasi. Berdasarkan pada visi pembangunan


daerah, maka visi pengembangan sistem transportasi di Kabupaten
Banjar dikembangkan sebagai bagian dari visi daerah dan mendukung

bab 3 -

130

LAPORAN AKHIR

perwujudan visi dan misi daerah. Secara tabelaris, penjabaran mengenai


visi, strategi sampai dengan target capaian pembangunan sistem
transportasi sampai dengan 10 tahun kedepan dijabarkan pada Tabel 3.8.
Selanjutnya rencana program pembangunan sektor perhubungan Kab.
Banjar dijabarkan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.8. : Visi dan Strategi serta Target Pencapaian


Pengembangan Sistem Transportasi Kabupaten Banjar

VISI

STRATEGI

Terwujudn
ya sistem
transporta
si yang
selamat,
efisien,
nyaman,
terjangka
u, dan
ramah
lingkunga
n

Mengembang
kan sistem
transportasi
yang
mendukung
struktur
ruang dan
aksesibilitas
wilayah

Kondisi
Eksisting
Luas jalan
0.2% dari
luas
wilayah
kota

Indeks
aksesibilita
s 0.36
km/km
<10% Ruas
jalan arteri
dan
kolektor
dengan
LOS
minimum C
Fasilitas
jalan kaki
yang
nyaman
45% ruas
jalan
utama
kabupaten

Indikator
Tahap I
Kinerja
2010(10
2014
tahun)
Target Capaian
Luas jalan Luas jalan
min 2%
min 0.5%
dari
dari luas
wilayah
wilayah
kota dan
kota dan
100%
100%
berkondisi berkondisi
baik
baik
Indeks
aksesibilit
as
minimal
5km/km
50% ruas
jalan
arteri dan
kolektor
dengan
LOS
minimum
C
Tersedian
ya
fasilitas
jalan kaki
yang
nyaman
minimum
pada 50%

Indeks
aksesibilita
s minimal
1 km/km
20% ruas
jalan arteri
dan
kolektor
dengan
LOS
minimum
C
Tersediany
a fasilitas
jalan kaki
yang
nyaman
minimum
pada 60%
ruas jalan

bab 3 -

Tahap II
20152019
Luas
jalan min
1% dari
luas
wilayah
kota dan
100%
berkondis
i baik
Indeks
aksesibilit
as
minimal
2km/km
30% ruas
jalan
arteri dan
kolektor
dengan
LOS
minimum
C
Tersedian
ya
fasilitas
jalan kaki
yang
nyaman
minimum
pada

131

LAPORAN AKHIR

Mewujudkan
sistem
angkutan
umum untuk
mendukung
mobilitas
penduduk

Sistem
angkutan
umum
dengan
kapasitas
kecil dan
trayek
angkutan
sejumlah
15 trayek
dengan
indeks
rata-rata
0.72
km/1000
penduduk
Masyarakat
<yang
terlayani
10%

ruas jalan
utama
kabupate
n
Seluruh
wilayah
terlayani
oleh
angkutan
umum
terutama
pada
koridor
utama:
Martapura
Banjarbar
uBanjarma
sin
Preferensi
pengguna
an
angkutan
umum
50% dari
total
pelaku
perjalana
n

utama k

50% dari
wilayah
terlayani
angkutan
umum

Pengguna
angkutan
umum
15% dari
total
pelaku
perjalanan

70% ruas
jalan
utama
kota
75% dari
wilayah
terlayani
angkutan
umum

Pengguna
angkutan
umum
25% dari
total
pelaku
perjalana
n

Tabel 3.9. : Rencana Program Pembangunan Sektor Perhubungan


Kab. Banjar
No
A
A.1
1

Kebijakan

Sasaran/
Keluaran

Program/ Kegiatan

Instansi
terkait

JARINGAN JALAN
Jaringan
Prasarana
Penegasan
hirarki jalan

Pemenuhan SPM
Jalan

Terstrukturnya
jaringan jalan
sesuai hirarki
fungsi, kewenangan
dan kelas jalan
Terpenuhinya SPM
jalan pada seluruh
wilayah

Penataan dan penetapan hiraki


jalan

Pembangunan dan
pemeliharaan jalan untuk
pemenuhan SPM Jalan

bab 3 -

Dinas PU,
Bappeda,
Tata Ruang
Dinas PU

132

LAPORAN AKHIR

No

Kebijakan

Perkuatan
hubungan Banjar
Banjarbaru Banjarmasin

A.2
4

Jaringan
Pelayanan
Pengurangan
beban lalu lintas
menerus di
daerah
perkotaan

Pengurangan
beban angkutan

Sasaran/
Keluaran
Interkoneksi
jaringan jalan yang
optimal

Pengalihan beban
lalu lintas koridor
utama Jl. Ahmad
Yani (Martapura
Banjarbaru
Banjarmasin)

Minimalisasi
kerusakan jalan

Instansi
terkait

Program/ Kegiatan
Peningkatan jalan utama (trunk
line) Martapura Banjarbaru
Banjarmasin: pelebaran jalan
pada daerah bottle neck
didaerah perbatasan
Banjarmasin-Kab. Banjar dengan
pelebaran jalan 4/2D,
perkerasan bahu, dan
pembangunan median.
Peningkatan jalan Martapura
Banjarmasin yang meliputi jalan
Martapura Keramat Sungai
Rangas Sungai Tabuk Handil
Barabai Sungai Lulut
Banjarmasin (sebagai akses
alternatif)
Pembangunan jalan lingkar
selatan (Martapura ~ Liang
Anggang melalui Sei. Ulin,
Cempaka dan wilayah Kota
Banjarbaru (Palam, Transad)
Peningkatan kualitas perkerasan
jalan-jalan utama Martapura
menuju ke ibukota kecamatan
Pembangunan dan peningkatan
perkerasan jalan pada akses
Kab. Banjar bagian selatan-timur
(tenggara) melalui Karang Intan,
Biih, Takuti sampai dengan
Mataraman

Pengembangan dan
pembangunan Jalan lingkar dari
Simpang Empat Pengaron
Karang Intan Cempaka Liang
Anggang Trisakti dan jalan
Simpang Empat Astambul
Sungai Tabuk Banjarmasin
(Gatot Subroto) sebagai
alternatif Martapura
Banjarbaru Banjarmasin.
Pembangunan jaringan jalan
penghubung koridor wilayah
ekonomi kota/CBD (Martapura)
dengan wilayah rencana
pembangunan kawasan
perkantoran di wilayah
Sekumpul, Sei Ulin dan Karang
Intan;
Pembatasan kendaraan berat
dengan peningkatan

bab 3 -

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU

Dinas PU
Dinas PU,
Dishub

Dinas PU,
Dishub

Dinas PU

133

LAPORAN AKHIR

No

Kebijakan

berat di jalan

Sasaran/
Keluaran

akibat angkutan
berat

Pengurangan
tingkat
kecelakaan

Terpenuhinya
program zero
accident

Peningkatan
waktu tempuh
dan
pengurangan
kemacetan

waktu tempuh lebih


singkat dengan
minimalisasi
hambatan simpang

TRANSPORTASI DARAT

B.1
1
2

B.2
3

Jaringan
Prasarana
Optimalisasi
kapasitas
jaringan jalan
Idealisasi hirarki
terminal

Jaringan
Pelayanan
Optimlisasi
jaringan
angkutan umum

Kapasitas jalan
terselenggara
dengan optimal
terwujudnya sistem
hirarki pelayanan
terminal

Seluruh wilayah
terayani angkutan
umum
Interkoneksi antar
jaringan pelayanan
angkutan

Program/ Kegiatan

Instansi
terkait

pengawasan dan penegakan


hukum
Pengalihan angkutan berat ke
moda lain : KA dan angkutan
sungai
Pembangunan fasilitas
perlengkapan dan keselamatan
transportasi jalan terkait dengan
peningkatan jaringan jalan lintas
selatan yang menghubungkan
kota-kota: Banjarmasin-PleihariPagatan
Pembangunan fasilitas
perlengkapan dan keselamatan
transportasi jalan terkait dengan
peningkatan jaringan jalan
pengumpan yang
menghubungkan lintas utaratengah-selatan terutama yang
menghubungkan kota-kota:
Banjarmasin-Martapura-Rantau
Pembangunan flyover pada
simpang-simpang utama lingkar
selatan (Lingkar utara-Jalan
akses Trisakti), Liang Anggang

Pengembangan jalur khusus


angkutan umum (bus lane,
busway)
Percepatan pembangunan
Terminal Tipe A di Km. 17,
Gambut
Penataan Terminal tipe C di Kota
Martapura: Penataan terminal di
kawasan eks Rumah Sakit untuk
mengakomodir pusat
perdagangan

Penataan trayek angkutan


umum: reruting, kapasitas
pelayanan, dll
Peningkatan kapasitas
prasarana dan perluasan
wilayah pelayanan angkutan
umum;

bab 3 -

Dinas PU,
Dishub

Dishub,
Bappeda,
PU
Dishub
Dishub

Dishub
Dishub

134

LAPORAN AKHIR

Peningkatan
kapasitas
pelayanan
angkutan umum

Optimalisasi
kapasitas
angkutan umum

Kualitas pelayanan
angkutan umum
sebagai moda
utama pergerakan
masyarakat

Kapasitas angkutan
umum dengan
optimal

Pembentukan trayek-trayek
angkutan perintis wilayah Sei
Pinang, Aluh-Aluh Besar, dll

Dishub

Reruting trayek angkutan umum


sesuai dengan keberadaan
terminal tipe A
Penyusunan Masterplan
Angkutan Umum
Pembangunan sub terminal
pada ibukota kecamatan
Pengembangan Angkutan Umum
Massal

Dishub

peningkatan kapasitas armada


angkutan umum (perubahan
armada ke bus sedang dan bus
besar)
Pembenahan gangguan samping

Peningkatan
keselamatan
transportasi

Peningkatan
kedisiplinan
pengguna lalu
lintas

Tingkat kecelakaan
lalu lintas

Meningkatnya
pemahaman
tentang berlalu
lintas yang baik

Pembatasan kendaraan pada


koridor utama kota untuk
meminimalisasi kepadatan dan
kemacetan
Pembangunan jalur khusus
sepeda motor
Pembangunan pedestrian way
pada koridor utama kota
Peningkatan fasilitas
penerangan jalan: penggunaan
tenaga listrik tenaga surya
Studi penetapan daerah-daerah
rawan kecelakaan dan alternatif
penanganan
Sosialisasi UU no.22/2009
tentang LLAJ

Pembentukan kawasan tertib


lalu lintas, ZOSS
Manajemen Rekayasa Lalu lintas
berupa pemeliharaan dan
pemasangan traffic control
devices : rumble strip, yellow
box, traffic light, warning light,
rambu lalu lintas/parkir, dll
C
C.1
1

Dishub
Dishub
Dishub,
Bappeda,
Dinas PU
Dishub,
Bappeda,
Dinas PU
Dishub,
Dinas PU
Dishub,
Dinas PU,
Kepolisian
Dishub,
Dinas PU
Dishub
Dishub
Dishub,
Kepolisian
Kepolisian,
Dishub

Dishub,
Kepolisian
Dishub,
Dinas PU

TRANSPORTASI SUNGAI
Jaringan
Prasarana
Pengembangan
jaringan

Peningkatan
keselamatan

Pemasangan sarana bantu


navigasi memadai sepanjang

bab 3 -

Dishub

135

LAPORAN AKHIR

angkutan sungai

C.2
2

D
D.1
1

D.2
3

Jaringan
Pelayanan
Peningkatan
peran angkutan
sungai dalam
sistem
transportasi

pelayaran

terselenggaranya
angkutan sungai
dalam skala lokal
antar wilayah
sepanjang daerah
aliran sungai

Subsidi
angkutan sungai

Terselenggara
angkutan sungai
dengan iklim
pengusahaan yang
baik
TRANSPORTASI LAUT
Jaringan
Prasarana
Pengembangan
pelabuhan AluhAluh

Pembangunan
jaringan
prasarana
pendukung
operasional
pelabuhan

Pembangunan
prasarana
pelabuhan Aluhaluh
Pengembangan
potensi ekonomi,
bisnis dan
pariwisata
Terciptanya
interkoneksi
pelabuhan dengan
jaringan jalan

Jaringan
Pelayanan
Peningkatan
ekonomi
kelautan
Pelibatan swasta
dalam

pelibatan sektor
swasta dalam

alur pelayaran Sei Martapura


identifikasi dan pencegahan
pendangkalan sungai sepanjang
alur pelayaran

Dishub

Operasional angkutan sungai


secara parsial pada koridor DAS
Sungai Martapura: Martapura,
Seti Tabuk, Sei Luluh dengan
sarana angkutan yang
digunakan yaitu bis air, speed
boat, klotok dan truk air
Pengembangan jaringan dan
keselamatan penyeberangan
lintas penyeberangan antar
provinsi dengan eksternal Pulau
Kalimantan yaitu Sulawesi
Selatan dengan kalimantan
Selatan yang menghubungkan
Barru - Batulicin
Subsidi operasi angkutan sungai
khususnya angkutan barang

Dishub

Dishub

Kelanjutan pembangunan
pelabuhan laut Aluh-Aluh
Pengembangan pelabuhan
sebagai sentra perdagangan
dan produksi perikanan (trigger
pengembangan wilayah dan
ekonomi : Aluh-Aluh Kecil, AluhAluh, Tanipah dan sekitarnya)
Pembangunan jaringan jalan dan
jembatan yang menghubungkan
antara daerah Aluh-aluh Kecil
dan Aluh-Aluh besar bagian dari
pengembangan Pelabuhan AluhAluh.

Pembangunan Dermaga di
Simpang Pipih (potensi
perikanan) dan pembangunan
Pusat Pelelangan Ikan
Penerapan skema pelibatan
swasta dalam pembangunan

bab 3 -

Dinas PU,
Dishub

Dishub

Dishub,
Pemda

136

LAPORAN AKHIR

E
E.1
1

E.2
2

F
F.1
1

penyelenggaraa
n prasarana
pelabuhan
Peningkatan
fungsi Pelabuhan
Martapura

pembangunan dan
operasional
pelabuhan
terbentuknya
jaringan pelayanan
angkutan laut

pelabuhan dengan skema


Kerjasama Pemerintah (daerah)
dengan Swasta (skema KPS)
Pengembangan Pelabuhan
Martapurabaru untuk pelayanan
antar pulau dan nusantara
dengan menggunakan kapal
kayu.

Banjar,
BUMD
transportasi
Dishub

TRANSPORTASI UDARA
Jaringan
Prasarana
Peningkatan
mobilitas dan
kemudahan
angkutan udara
Jaringan
Pelayanan
Optimalisasi
fungsi Bandara
Syamsuddin
Noor

TRANSPORTASI
KA
Jaringan
Prasarana
Pematangan
rencana pemb.
Jln KA
Banjarmasin
Tanjung via
Martapura
Pembangunan
jalan KA

terselenggaranya
sistem angkutan
udara yang
terintegrasi dengan
angkutan darat

Pembangunan City-check in
Martapura

Terbentuknya
jaringan pelayanan
yang handal dari
Kab. Banjar ke
Bandara
Syamsuddin Noor

Perkuatan jaringan pelayanan ke


Bandara Syamsuddin Noor,
Banjarbaru

Terbentuknya
dokumen
perencanaan jalan
KA

Studi kelayakan pembangunan


dan operasional KA Banjarmasin
Tanjung via Martapura

Dephub,
Dishub

Terbangunnya jalan
KA di Kab. Banjar

Pembangunan lintasan KA
Banjarbaru Kabupaten Banjar
(Tanipah)
Pembangunan dan
pengoperasian KA batubara
Banjarmasin Tanjung via
Martapura

Dephub

Pembangunan jaringan
pelayanan angkutan reguler
Martapura Bandara

bab 3 -

Dishub, AP

Dishub,
Angkasa
Pura
Dishub, AP

Dishub,
Dephub,
Swasta

137

LAPORAN AKHIR

bab 3 -

138

Anda mungkin juga menyukai