Anda di halaman 1dari 31

Disampaikan Oleh

Dewi Irma Haktisari, SP

karakterIStik DAS
Di BPDAS MEMBERAMO
KATA PENGANTAR

Karakteristik DAS Memberamo adalah gambaran spesifik mengenai DAS yang di


cirikan oleh parameter yang berkaitan dengan keadaan morfometri, topografi, tanah,
geologi, vegetasi, penggunaan lahan, hidrologi dan manusia di dalam wilayah DAS
memberamo. Inventarisasi karakteristik DAS akan digunakan dala penyusunan Rencana
pengelolaan DAS dan penyusunan Sistem informasi DAS , di dalam peraturan pemerintah
(PP) Nomor 37 tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pasal 22 (a)
mengamanatkan untuk melakukan inventarisasi karakteristik DAS sebagai dasar
penyusunan Rencana pengelolaan DAS seperti yang di amanatkan pada pasal 21. Untuk
selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan sistem informasi pengeloalaan DAS yang
berisi data pokok DAS.
Kami mengucapkan terima kasih kepada tim teknis dan pelaksana dan para pihak
yang terlibat dalam proses pembuatan buku ini. Semoga buku ini dapat menjadi sumber
informasi bagi pengelolaan DAS memberamo.

Jayapura, Mei 2014


PENDAHULUAN
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal-balik
antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar
terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan
sumberdaya alam bagi manusia secara berkelanjutan. Hubungan timbal-balik antara
sumberdaya alam (vegetasi, lahan, dan air) sebagai suatu sistem alam (natural system) dan
manusia sebagai suatu sistem sosial (social system) membentuk hubungan saling interaksi
(interrelationships) dan saling ketergantungan (interdependency) akan menentukan
karakeristik DAS yang bersangkutan.
Inventarisasi karakteristik DAS akan digunakan dalam penyusunan Rencana
Pengelolaan DAS dan penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan DAS. Mengetahui
karakteristik dari suatu DAS adalah langkah awal di dalam pengelolaan DAS.
Dengan tersusunnya Karakteristik DAS Memberamo ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai sifat dan ciri/ watak biogeofisik DAS dan sosial ekonomi
budaya dan kelembagaan masyarakat yang ada di dalam DAS Memberamo yang dapat
digunakan Balai Pengelolaan DAS Memberamo
dalam penyusunan data dasar pokok Sistem Informasi Pengelolaan DAS dan untuk
menentukan kebijakan makro DAS.

Sasaran Wilayah
Kegiatan penyusunan Karakteristik DAS tahun 2014 dilaksanakan pada DAS Memberamo
yang terletak di wilayah kerja BPDAS Memberamo Jayapura. DAS Memberamo
merupakan DAS yang terletak secara admisnistrasi di Propinsi Papua.
Skala 1 : 2.000.000 Pada Kertas A1
( SK. 511/Menhut-V/2011 Tgl 7 Sept 2011)

Letak Geografis:
02 0 25’ – 090 0’ LS
1300 0’ – 1410 0’ BT
Letak Administratif:
1.Sebelah Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik
2.Sebelah Barat berbatasan dengan Prov. Papua Barat
3.Sebelah Selatan berbatasan Laut Arafuta dan Ausralia
4.Sebelah Timur berbatasan dengan Papua New Guinea.

Instruksi Menhut No. INS.3/Menhut-II/2009 tanggal 20 April 2009


tentang wilayah kerja UPT pengelolaan DAS Memberamo :
Secara Administrasi Prov. Papua Luas : 31.666.380 Ha
Wilayah Kerja BPDAS Memberamo Luas : 31.209.098 Ha
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK (BASELINE DATA) DAS
DI WIL. KERJA BPDAS MEMBERAMO

DAS MEMBERAMO

 DAS Memberamo merupakan DAS


paling luas di wilayah kerja BPDAS
Memberamo, Luas 7.782.704,68 Ha
(±25% dari wil kerja)
 Terbagi kedalam 9 ( sembilan ) Sub
DAS) :
1. Sub DAS Bigabu
2. Sub DAS Memberamo Hilir
3. Sub DAS Nawa
4. Sub DAS Sobger
5. Sub DAS Tariku Hilir
6. Sub DAS Tariku Hulu
7. Sub DAS Taritatu Hilir
8. Sub DAS Taritatu Tengah
9. Sub DAS Van Dalen
 Hulu ada yang di wilayah PNG
   16 (enam belas) Kabupaten berada
di dalam DAS Memberamo
1. KARAKTERISTIK METEOROLOGI
DAS MEMBERAMO

A. CURAH HUJAN & INTENSITAS HUJAN DAS MEMBERAMO

 Curah hujan DAS Memberamo


bagian hilir (Kab. Mamberamo Raya)
rata rata didominasi 5000 – 3500
mm/th. Daerah ini sangat basah
tanpa bulan kering. Berdasarkan
agroklimat (Oldeman at al. 1980)
daerah ini termasuk Zone A. Suhu
udara rataan per bulan berkisar
27,8oC.
 DAS Memberamo bagian tengah dari
stasiun meteorologi Sarmi curah
hujan tahunan berkisar 2500 mm.
Daerah ini memiliki rataan bulan
basah tanpa bulan kering sepanjang
tahunnya. Berdasarkan agroklimat
   (Oldeman at al. 1980) daerah ini
termasuk Zone A, B1, C1, dan D1.
KARAKTERISTIK METEOROLOGI
DAS MEMBERAMO

CURAH HUJAN & INTENSITAS HUJAN DAS MEMBERAMO

Data curah hujan stasiun meteorologi klas II Sarmi


curah hujan di DAS Memberamo adalah 2.403
mm/tahun. Berdasarkan klasifikasi curah hujan di
atas maka di sekitar daerah ini tergolong kategori
sedang, akan tetapi berdasarkan stasiun hujan
waropen dimana lokasi berbatasan langsung dengan
Kabupaten Sarmi data curah hujan di sekitar daerah
ini adalah 2.936 mm/tahun dan tergolong dalam
kategori tinggi.
Hasil identifikasi untuk intensitas Hasil identifikasi
untuk intensitas hujan di DAS Memberamo dibagi
menjadi 3 kelas intensitas hujan antara lain :
- Intensitas hujan 10,42 mm/hari sd 17,36 mm/hari
- Intensitas hujan 17,36 mm/hari sd 23,31 mm/hari
-Intensitas hujan 23,31 mm/hari sd 34,72 mm/hari

  
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO

A. GEOLOGI DAS MEMBERAMO

 DAS Memberamo termasuk dalam


wilayah benturan antara lempeng
Pasifik di sebelah utara yang
dipisahkan dari kerak benua
(lempeng Australia) di sebelah
selatan oleh “sabuk yang mudah
bergerak” (mobile belt) (Pieterz,1982
yang dikutip Petocz, 1984). “Sabuk”
tersebut memanjang searah timur-
barat dari wilayah PNG sampai
wilayah teluk Cenderawasih.
 Jenia bahan induk batuan/geologi
didominasi bahan induk Aluvium
(kerakal,kerikil,pasir,lumpur,gambut
dan lanau). Luas mencapai 1.619.325
   Ha atau 20,79% dari luas DAS
Memberamo.
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO

B. GEOMORFOLOGI (BENTUK LAHAN) DAS MEMBERAMO

Bentuk Lahan DAS Memberamo terdiri atas :


 Pesisir Pantai
Terletak bagian muara sungai Memberamo. Bahan
induk tanah berasal dari endapan aluvium dengan
tekstur lempung berliat sampai liat. Bentuk wilayah
datar sampai agak datar dengan lereng kurang dari
2%.
 Rawa Lahan Rendah
Bagian hilir DAS Memberamo merupakan dataran
banjir dengan lereng kurang dari 2%. Bahan induk
tanah berasal dari jaringan vegetasi yang telah lapuk
dengan kematangan gambut hemik-saprik. Bentuk
wilayahnya datar sampai agak datar.

  
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO

GEOMORFOLOGI (BENTUK LAHAN) DAS MEMBERAMO

Bentuk Lahan DAS Memberamo terdiri atas :


 Dataran Lahan Rendah
Umumnya terletak membujur arah barat-timur dan terletak di antara bentuk lahan
rawa lahan rendah dan perbukitan. Berada pada bagian hilir sampai tengah DAS.
Merupakan tanggul sungai dan dataran banjir dengan lereng kurang dari 8%.
Bahan induk tanah adalah endapan aluvium dengan drainase sedang sampai agak
baik. Tekstur tanah adalah lempung berliat sampai liat dengan kedalaman efektif
dalam.

  
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO

B. GEOMORFOLOGI (BENTUK LAHAN) DAS MEMBERAMO

Bentuk Lahan DAS Memberamo terdiri atas :


 Perbukitan
Bentuk lahan ini paling dominan (luas). Merupakan
teras perbukitan dengan lereng yang dapat mencapai
lebih dari >25%. Bahan induk tanah adalah
gamping,basalt, konglomerat dan gabro. Tekstur
tanah lempung berliat sampai liat, dengan kedalaman
efektif sedang sampai dalam.
 Pegunungan
Merupakan perbukitan dan pegunungan dengan
lereng yang dapat mencapai lebih dari > 40%. Bahan
induk tanah adalah batu gamping, batuan ultra basa
dan batuan metaformik lain, dengan drainase baik.
Tekstur tanah adlah lempung sampai liat berdebu
   dengan kedalaman efektif agak dalam sampai dalam.
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO

C. TOPOGRAFI DAS MEMBERAMO

 KETINGGIAN DAN BENTUK LERENG


Titik tertinggi (elevation) dari DAS
Memberamo mencapai 4.400 m dan berada
di sub DAS Sobger. Luasan untuk elevasi
semakin tinggi jumlahnya semakin sedikit.
Hubungan antara elevasi dengan luas DAS
memberamo dinyatakan dalam bentuk
hipsometrik dan bisa untuk menentukan
bentuk lereng di dalam DAS Memberamo.

Secara umum berdasarkan kurva


hipsometrik bentuk kurva > 50%
berbentuk cekung sehingga bentuk lereng
DAS Memberamo sebagian besar adalah
cekung, akan tetapi karena sangat luasnya
DAS memberamo bentuk lereng tiap Sub
DAS juga berbeda beda
  
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO

Variasi Kurva Hipsometrik untuk beberapa sub DAS di dalam DAS Memberamo

  
B. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO

C. TOPOGRAFI DAS MEMBERAMO

 KEMIRINGAN LERENG
 64% wilayah DAS Memberamo
adalah terjal ( > 40%)
 25 % wilayah DAS Memberamo
adalah datar/landai ( 0% - 8%)
 Sisanya Agak miring, Miring dan
Curam

  
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO

D. TANAH

 TANAH
 Alluvial (12%)
Merupakan tanah yang diendapkan
dari hasil erosi di dataran rendah,
berwarna kelabu&subur
 Podsolik (75%)
Terbentuk akibat curah hujan yg
tinggi&suhunya rendah. Miskin akan
unsur hara, tidak subur, berwarna
merah sampai kuning
 Organosol (3%)
Terjadi akibat pelapukan bahan-bahan
organik, bersifat subur.

  
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO

E. PEWILAYAHAN DAS

 Pewilayahan DAS Memberamo ada


tiga yaitu Hulu, Tengah dan Hilir
 Hulu : > 70% dari permukaan lahan
DAS mempunyai kemiringan lahan >
8%. Aspek prioritas pemanfaan lahan
adl konservasi tanah&pengendalian
erosi
 Tengah : kurang lebih 50% dari
permukaan lahan DAS mempunyai
kemiringan lahn < 8%. Konservasi
tanah maupun pengendalian banjir
sama pentingnya.
 Hilir : kurang lebih 70% permukaan
lahannya mempunyai kemiringan <
8%. Pengendalian banjir&drainage
biasanya terabaikan dlm
   pengembagan tata guna lahan
3. KARAKTERISTIK MORFOMETRI
DAS MEMBERAMO

A. LUAS & BENTUK DAS

 Luas DAS Memberamo adalah


7.782.704,68 Ha, dalam klasifikasi
DAS tergolong DAS Sangat Besar
 Bentuk DAS
YAMAMOTO dan ORR (1977) dan
SEYHAN (1977), ratio menyerupai
buah pir :
Nilai K dari DAS Memberamo :

Jika K = 1 berati DAS berbentuk buah pir

 DAS Memberamo adalah DAS sangat


besar, gabungan bentuk memanjang
   dan menyerupai bentuk buah pir
3. KARAKTERISTIK MORFOMETRI
DAS MEMBERAMO

   Tipologi DAS Memberamo :


 Bagian Das Bentuk Memanjang :
• ≥ 33% wilayah, Lereng > 40% : Datangnya banjir lebih dari 1,5 jam dari
puncak hujan. Waspada terhadap longsor
• < 33% wilayah, Lereng > 40% : Potensi longsor dan banjir bandang rendah.
Genangan perlu diwaspadai karena potensinya tinggi.
 Bagian DAS Bentuk Menyerupai Alpokat :
• ≥ 33% wilayah, Lereng > 40% : Potensi longsor sedang hingga tinggi,
banjir genangan potensinya rendah, namun banjir bandang berpotensi
sedang hingga tinggi
• < 33% wilayah, Lereng > 40% : Potensi longsor sedang, potensi banjir
genangan sedang terutama pada bagian hilir DAS

  
3. KARAKTERISTIK MORFOMETRI
DAS MEMBERAMO

B. JARINGAN SUNGAI DAN POLA ALIRAN


  Pola aliran atau susunan sungai pada
suatu DAS merupakan karakteristik
fisik setiap drainase basin yang penting
karena pola Balai Pengelolaan DAS
Memberamo
Identifikasi Karakteristik DAS
Memberamo Tahun 2013 128
aliran sungai mempengaruhi efisiensi
sistem drainase serta karakteristik
hidrografis dan pola aliran menentukan
bagi pengelola DAS untuk mengetahui
kondisi tanah dan permukaan DAS
khususnya tenaga erosi. DAS
Memberamo yang luasnya mencapai 7
juta lebih memiliki jaringan sungai yang
lebih komplek dari wilayah hulu hingga
wilayah hilir. Dan berdasarkan peta
jaringan
   sungai dalam DAS
memberamo pola aliran ada yang
bentuk dendritic dan rectangular.
Jaringan Sungai DAS Memberamo

 
Sungai Total Panjang (m)
Orde 1 9.916.902
Orde 2 4.938.964
Orde 3 4.274.928
Orde 4 2.792.090
Orde 5 652.835
Orde 6 691.743
Orde 7 294.861
TOTAL 23.562.323

  
3. KARAKTERISTIK MORFOMETRI
DAS MEMBERAMO

C. KERAPATAN ALIRAN
  LYNSLEY (1975), jika nilai kerapatan
aliran < 0,62 km/km2, DAS akan
mengalami penggenanagan,
sedangkan jika nilai kerapatan aliran
> 3,10 km/km2, DAS sering
mengalami kekeringan
DAS Memberamo secara keseluruhan
diperoleh bilai Kerapatan aliran (Dd)
sebesar 0,03, sehingga kalau
berdasarkan LYNSLEY (1975) DAS
memberamo sering mengalami
penggenangan. Akan tetapi kalau
melihat peta kerapatan aliran sungai di
dalam DAS Memberamo hanya
beberapa daerah saja yang nilai
kerapatan alirannya dibawah 0,62
km/km2. Daerah ini adalah di wilayah
  
tengah dan hilir DAS Memberamo.
3. KARAKTERISTIK MORFOMETRI
DAS MEMBERAMO

D. Profil Sungai Utama DAS Memberamo


 

 Sungai dengan elevasi paling


tinggi berada di titi C
 Jarak sungai terjauh dari hilir
berada di titil E

  
4. KARAKTERISTIK HIDROLOGI
DAS MEMBERAMO

A. Limpasan Permukaan
 
 Peta limpasan
permukaan
DAS
memberamo
yang diambil
dari hasil SSOP
menunjukkan
kalau kelas
limpasan di
dominasi oleh
kelas sedang,
kebanyakan di
daerah hulu
DAS
  
5. KARAKTERISTIK KEMAMPUAN
DAS MEMBERAMO

A. Erosi dan Sedimentasi


 

No. Kategori Erosi Besaran Erosi


Permukaan Permukaan
1. Sangat Ringan < 15 ton/ha/th

2. Ringan >15 – 60 ton/ha/th

3. Sedang > 60 - 180 ton/ha/th

4. Tinggi >180 – 460 ton/ha/th

5. Sangat Tinggi > 460 ton/ha/th

  
5. KARAKTERISTIK KEMAMPUAN
DAS MEMBERAMO

B. Penutupan Lahan, Penggunaan Lahan & Pemanfaatan Lahan

 67% dari total DAS


Memberamo adalah Hutan
Lahan Kering Primer
 13,5 % adalah Hutan Rawa
Primer
 Hutan Lahan Kering Sekunder
7%
 Pertanian campuran 4 %
    Sisanya semua dibawah 1,5 %
6. KARAKTERISTIK SOSIAL KEPENDUDUKAN
DAS MEMBERAMO

A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

   DAS Memberamo yang tergolong ke dalam DAS yang sangat besar sehingga
sebaran penduduk masih kecil. Kabupaten yang sudah lama berdiri jumlah
kepadatan penduduknya mencapai 140 jiwa/km2 akan tetapi untuk Kabupaten
baru (pemekaran) yang masuk ke dalam DAS Memberamo Kepadatannya sangat
kecil bisa Cuma 1 jiwa/km2.
 Kepadatan penduduk tiap tiap kabupaten berbeda beda serta persebarannya
juga tidak merata. Kepadatan penduduk yang tinggi cenderung mendekati ibu
kota Kabupaten yang masuk di dalam DAS Memberamo. Kabupaten di dalam
DAS memberamo kebanyakan adalah kabupaten pemekaran pada tahun 2009
sehingga kepadatan penduduk pada umumnya dibawah 50 jiwa/km2.

  
6. KARAKTERISTIK SOSIAL KEPENDUDUKAN
DAS MEMBERAMO

B. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Agraris Dan Pesentase Rumah


Tangga Petani
 
 Mata pencaharian di dalam wilayah DAS Memberamo jumlah terbesar berturut-
turut adalah penduduk bekerja di sektor pertanian baik sebagai petani sendiri
maupun menjadi buruh tani, bekerja pada bidang pedagang, dan bekerja pada
berbagai sektor sektor lain. Struktur penduduk menurut mata pencaharian
menunjukkan adanya dominasi mata pencaharian pada sektor pertanian,
sebagai sektor dominan pada wilayah DAS Memberamo. Semakin besar jumlah
penduduk yang bermata pencarian petani maka jumlah dan kepadatan
penduduk agraris juga semakin tinggi.
 Bervariasinya kegiatan ekonomi penduduk di wilayah DAS memberamo
mencerminkan adanya dinamika wilayah. Dinamika wilayah tersebut perlu
diarahkan agar nantinya tidak menjadikan potensi kerusakan lingkungan. Untu
DAS yang mempunyai proporsi rumah tangga tani tergolong besar mempunyai
resiko kerusakan lingkungan yang lebih tinggi daripada DAS yang mempunyai
proporsi rumah tangga tani lebih kecil. Hampir di seluruh DAS Memberamo
sektor pertanian merupakan sektor yang dominan. Hal ini dapat dilihat dalam
kepadatan penduduk dan jenis pekerjaan masyarakat di masing-masing
Kabupaten yang masuk di dalam DAS Memberamo.
  
7. KARAKTERISTIK SOSIAL BUDAYA
DAS MEMBERAMO

A. Tingkat Pendidikan dan Nilai-Nilai Lokal Masyarakat

   DAS Memberamo yang sebagian besar di dalamnya adalah


kabupaten pemekaran sehingga akses pendidikan dan sarana
dan prasarana untuk pendidikan juga masih terbatas otomatis
tingkat pendidikan juga masih rendah.
 Nilai Nilai lokal masyarakat
Norma dan aturan adat yang telah di berlakukan dari sejak dahulu
di Papua adalah; a) dilarang menebang pohon tanpa izin; b)
hanya diperkenankan menebang pohon sesuai kebutuhannya dan
tidak melebihi sesuai izin; c) tanda-tanda batas hak ulayat masih
diakui berdasarkan batas-batas alam seperti, pohon, batu, sungai,
danau, rawa, bukit, gunung dan nama dusun/petuanan; d) semua
keputusan yang diambil harus melalui suatu pertemuan di para-
para adat; e) perlu menjaga dan mengamankannya derah-daerah
kawasan lindung dan sumber-sumber mata air; f) pelanggaran
terhadap norma dan aturan adat akan dikenakan sanksi dengan
  
hukuman denda berupa uang atau benda-benda yang bernilai
budaya.
8. KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI
DAS MEMBERAMO

A. Mata Pencaharian dan Tingkat Pendapatan

 DAS Memberamo sebagian besar penduduknya bermata


pencaharian MERAMU yaitu bertani, berburu, menangkap ikan
dan menokok sagu.
 Mata pencaharian pokok untuk kebutuhan makan sehari-hari
berasal dari bertani menanam tanaman semusim berupa sayuran
daun dan sayuran buah serta umbi-umbian(keladi, batatas, ubi,
jagung), pisang dan kacang tanah, menangkap ikan dan
berburuh.

  
9. KARAKTERISTIK KELEMBAGAAN
DAS MEMBERAMO

A. Kelembagaan

 
 Lembaga-lembaga masyarakat di DAS Memberamo pada
umumnya masih aktif. Lembaga-lembaga ini memiliki anggota
yang jelas, mekanisme kerja dan sistem pengambilan keputusan
aturan, norma dan nilai-nilai yang dikembangkan.
 Lembaga Pemerintahan terdiri dari Kepala Kampung, Sekertaris,
Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan dan
Kaur Umum
 Lembaga Adat terdiri dari Kepala Suku dan Ondoafi
 Pimpinan suku/ ondoafi biasanya sekaligus menjadi kepala
kampung

  
PENUTUP

 
 Karakteristik DAS disusun untuk mengetahui sifat dan ciri/watak
biogeofisik DAS serta sosial ekonomi budaya dan kelembagaan
masyarakat yang ada di dalam DAS yang khas dan menonjol
yang akan memberikan kontribusi cukup besar terhadap baik
buruknya kondisi DAS dalam rangka penyusunan data dasar
pokok sistem informasi pengeloaan DAS dan untuk menentukan
kebijaksanaan makro DAS.

  

Anda mungkin juga menyukai