karakterIStik DAS
Di BPDAS MEMBERAMO
KATA PENGANTAR
Sasaran Wilayah
Kegiatan penyusunan Karakteristik DAS tahun 2014 dilaksanakan pada DAS Memberamo
yang terletak di wilayah kerja BPDAS Memberamo Jayapura. DAS Memberamo
merupakan DAS yang terletak secara admisnistrasi di Propinsi Papua.
Skala 1 : 2.000.000 Pada Kertas A1
( SK. 511/Menhut-V/2011 Tgl 7 Sept 2011)
Letak Geografis:
02 0 25’ – 090 0’ LS
1300 0’ – 1410 0’ BT
Letak Administratif:
1.Sebelah Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik
2.Sebelah Barat berbatasan dengan Prov. Papua Barat
3.Sebelah Selatan berbatasan Laut Arafuta dan Ausralia
4.Sebelah Timur berbatasan dengan Papua New Guinea.
DAS MEMBERAMO
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO
Variasi Kurva Hipsometrik untuk beberapa sub DAS di dalam DAS Memberamo
B. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO
KEMIRINGAN LERENG
64% wilayah DAS Memberamo
adalah terjal ( > 40%)
25 % wilayah DAS Memberamo
adalah datar/landai ( 0% - 8%)
Sisanya Agak miring, Miring dan
Curam
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO
D. TANAH
TANAH
Alluvial (12%)
Merupakan tanah yang diendapkan
dari hasil erosi di dataran rendah,
berwarna kelabu&subur
Podsolik (75%)
Terbentuk akibat curah hujan yg
tinggi&suhunya rendah. Miskin akan
unsur hara, tidak subur, berwarna
merah sampai kuning
Organosol (3%)
Terjadi akibat pelapukan bahan-bahan
organik, bersifat subur.
2. KARAKTERISTIK MORFOLOGI
DAS MEMBERAMO
E. PEWILAYAHAN DAS
3. KARAKTERISTIK MORFOMETRI
DAS MEMBERAMO
Sungai Total Panjang (m)
Orde 1 9.916.902
Orde 2 4.938.964
Orde 3 4.274.928
Orde 4 2.792.090
Orde 5 652.835
Orde 6 691.743
Orde 7 294.861
TOTAL 23.562.323
3. KARAKTERISTIK MORFOMETRI
DAS MEMBERAMO
C. KERAPATAN ALIRAN
LYNSLEY (1975), jika nilai kerapatan
aliran < 0,62 km/km2, DAS akan
mengalami penggenanagan,
sedangkan jika nilai kerapatan aliran
> 3,10 km/km2, DAS sering
mengalami kekeringan
DAS Memberamo secara keseluruhan
diperoleh bilai Kerapatan aliran (Dd)
sebesar 0,03, sehingga kalau
berdasarkan LYNSLEY (1975) DAS
memberamo sering mengalami
penggenangan. Akan tetapi kalau
melihat peta kerapatan aliran sungai di
dalam DAS Memberamo hanya
beberapa daerah saja yang nilai
kerapatan alirannya dibawah 0,62
km/km2. Daerah ini adalah di wilayah
tengah dan hilir DAS Memberamo.
3. KARAKTERISTIK MORFOMETRI
DAS MEMBERAMO
4. KARAKTERISTIK HIDROLOGI
DAS MEMBERAMO
A. Limpasan Permukaan
Peta limpasan
permukaan
DAS
memberamo
yang diambil
dari hasil SSOP
menunjukkan
kalau kelas
limpasan di
dominasi oleh
kelas sedang,
kebanyakan di
daerah hulu
DAS
5. KARAKTERISTIK KEMAMPUAN
DAS MEMBERAMO
5. KARAKTERISTIK KEMAMPUAN
DAS MEMBERAMO
DAS Memberamo yang tergolong ke dalam DAS yang sangat besar sehingga
sebaran penduduk masih kecil. Kabupaten yang sudah lama berdiri jumlah
kepadatan penduduknya mencapai 140 jiwa/km2 akan tetapi untuk Kabupaten
baru (pemekaran) yang masuk ke dalam DAS Memberamo Kepadatannya sangat
kecil bisa Cuma 1 jiwa/km2.
Kepadatan penduduk tiap tiap kabupaten berbeda beda serta persebarannya
juga tidak merata. Kepadatan penduduk yang tinggi cenderung mendekati ibu
kota Kabupaten yang masuk di dalam DAS Memberamo. Kabupaten di dalam
DAS memberamo kebanyakan adalah kabupaten pemekaran pada tahun 2009
sehingga kepadatan penduduk pada umumnya dibawah 50 jiwa/km2.
6. KARAKTERISTIK SOSIAL KEPENDUDUKAN
DAS MEMBERAMO
9. KARAKTERISTIK KELEMBAGAAN
DAS MEMBERAMO
A. Kelembagaan
Lembaga-lembaga masyarakat di DAS Memberamo pada
umumnya masih aktif. Lembaga-lembaga ini memiliki anggota
yang jelas, mekanisme kerja dan sistem pengambilan keputusan
aturan, norma dan nilai-nilai yang dikembangkan.
Lembaga Pemerintahan terdiri dari Kepala Kampung, Sekertaris,
Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan dan
Kaur Umum
Lembaga Adat terdiri dari Kepala Suku dan Ondoafi
Pimpinan suku/ ondoafi biasanya sekaligus menjadi kepala
kampung
PENUTUP
Karakteristik DAS disusun untuk mengetahui sifat dan ciri/watak
biogeofisik DAS serta sosial ekonomi budaya dan kelembagaan
masyarakat yang ada di dalam DAS yang khas dan menonjol
yang akan memberikan kontribusi cukup besar terhadap baik
buruknya kondisi DAS dalam rangka penyusunan data dasar
pokok sistem informasi pengeloaan DAS dan untuk menentukan
kebijaksanaan makro DAS.