BADAN GEOLOGI
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
16 Juni 2021
1
Identifikasi Daerah Imbuhan
Cekungan Air Tanah
2
Wadah Air Tanah vs. Air Permukaan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cekungan Air Tanah (CAT): Wilayah Sungai (WS):
suatu wilayah daratan yang merupakan satu suatu wilayah yang dibatasi oleh batas kesatuan wilayah Pengelolaan Sumber
kesatuan dengan sungai dan anak-anak hidrogeologis, tempat semua kejadian Daya Air dalam satu atau lebih Daerah
sungainya, yang berfungsi menampung, hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, Aliran Sungai dan/atau pulau-pulau kecil
menyimpan dan mengalirkan air yang berasal pengaliran, dan pelepasan air tanah
yang luasnya kurang dari atau sama
dari curah hujan ke danau atau ke laut secara berlangsung (UU 17/2019:SDA).
dengan 2.000 (dua ribu) kilometer
alami, yang batas di darat merupakan pemisah (Faktor: permukaan dan bawah
topografis dan batas di laut sampai dengan persegi (UU 17/2019:SDA).
permukaan)
daerah perairan yang masih terpengaruh Gabungan DAS (Faktor: permukaan)
aktivitas daratan. (Faktor: permukaan)
3
Tipe Batas Cekungan Air Tanah
4
Contoh: CAT Jakarta dan CAT Bogor
Daerah Imbuhan:
- Air tanah : Depok
- Air permukaan : Puncak Bogor
5
Cekungan Air Tanah di Indonesia
Permen ESDM No. 02 Th. 2017 tentang Cekungan Air Tanah di Indonesia
6
Identifikasi Daerah Imbuhan
Cekungan Air Tanah
7
Daerah Imbuhan Cekungan Air Tanah
8
Daerah Imbuhan Cekungan Air Tanah
9
Daerah Imbuhan: Tekuk Lereng
VULKANIK PEGUNUNGAN
A
B
G. Lawu
A
B CAT Bandung
G.
Liman
zona
A
A
3000 m imbuhan 1000 m zona imbuhan
2000 m
zona lepasan
zona lepasan 800 m B
1000 m B
10
Daerah Imbuhan: Pola Aliran Sungai
CAT Ngawi-Ponorogo
11
Daerah Imbuhan: Mata Air
G.
CAT Karanganyar-Boyolali
Merbabu
Kemunculan deretan mata air
G. MA Ponggok
Merapi
permanen pada elevasi yg relatif
sama salah satu ciri batas zona
12
Daerah Imbuhan: Kedudukan muka air tanah
CAT Serang-Tangerang
G.
Karang
13
Daerah Imbuhan: Kedudukan muka air tanah
G. Karang
1500 m
1000 m
: akuifer bebas
: akuitar (lapisan pengekang)
: akuifer tertekan
500 m : muka air tanah tertekan
5 Km 10 Km
14
Daerah Imbuhan: Isotop 18O dan 2H
1500 m
: akuifer bebas
: akuitar (lapisan pengekang)
1000 m : akuifer tertekan
: muka air tanah tertekan
500 m
5 Km 10 Km
SB
SB SG
15
Daerah Imbuhan: Kimia
3000 m
ST-1
2000 m
ST-2
ST-3
1000 m
ST-4
Pada komposisi batuan yg relatif homogen, semakin jauh arah aliran air tanah dari Daerah Imbuhan ke
Daerah Lepasan, akan terjadi pengkayaan komposisi fisika-kimia air tanah, seperti DHL (eC), TDS, dan
Klorida. Daerah Imbuhan ditandai dengan Nilai DHL yg relatif kecil (<100 mikromhos/second)
16
Daerah Imbuhan: Suhu
3000 m
Suhu air dalam sumur
2000 m
bor diukur utk setiap
SB perubahan kedalaman
1000 m
17
Identifikasi Daerah
Imbuhan Mata Air
18
Mata Air:
air tanah yg keluar di permukaan
tanah secara alami
19
Mata Air Cipondok, Subang
Tipe kontak
Tipe kontak/depressi
20
Mata Air Senjoyo, Salatiga
Tipe patahan
Tipe kontak
21
Mata Air Umbulan, Pasuruan
Tipe kontak
Tipe kontak/patahan
22
MA Senjoyo
23
Dimana lokasi sumur resapan harus
dibangun??
‘’Ilmu HIDROGEOLOGI”
24
Daerah dg
komposisi batuan
bervariasi
advance
Mengukur
Identifikasi
kecepatan aliran
Identifikasi batuan rekahan Identifikasi range
air tanah, shg dpt
yg dapat kekar/sesar yg Delineasi elevasi daerah
diperkirakan waktu
mengalirkan air berpotensi catchment mata air imbuhan secara
tempuh aliran air
tanah (akuifer) mengalirkan air lebih presisi
dr daerah imbuhan
tanah
ke mata air
Daerah dg Batuan
Heterogen, dpt dilakukan
analisis kimia air
25
Untuk identifikasi elevasi daerah imbuhan secara lebih akurat
Dipasang stasiun sample hujan utk
dianalisa komposisi Isotop 18O dan
2H. Stasiun hujan ditempatkan setiap
perbedaan elevasi (misal: 100 m),
diambil sampel secara berkala misal
1200
ST-5 10X. Dari sini akan dapat dirumuskan
1000 persamaan gradien isotop 18O vs
ST-4
800
ST-3 elevasi. Sehingga mata air dg
komposisi isotop 18O tertentu dpt
600
ST-2
400 diidentifikasi Elevasi Imbuhannya
ST-1
mata air
200
0m
26
27