Anda di halaman 1dari 21

Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan

Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Dr. Ir. Eko Budi Lelono


(Kepala Badan Geologi)

12 April 2022

1
Air Tanah: air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah (UU 17/2019 tentang SDA). Keberadaan air tanah tidak
lepas dari siklus hidrogeologi. Aliran air tanah sangat lambat, umurnya bisa
mencapai puluhan ribu tahun, sehingga disebut unrenewable resource

Cekungan Air Tanah (CAT): suatu wilayah yang dibatasi oleh batas
hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses
pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.

(Faktor: permukaan dan bawah permukaan)

2
CAT lintas negara 4 CAT dalam provinsi 381
CAT lintas provinsi 36 Jumlah 421

3
Maraknya
pembangunan di
daerah imbuhan
mengurangi potensi
pengimbuhan air
tanah

Pengambilan air
tanah berlebihan
menyebabkan
degradasi air tanah

4
BPS, 2019
6% 4%
16%
46%

28%

Air Tanah AMDK Mata air


Air Hujan Air Sungai
AIR TANAH memasok 40% untuk kebutuhan
irigasi pertanian DUNIA
AIR TANAH menjadi
pemasok air bersih terbesar Di INDIA, terdapat lebih dari 20 juta sumur
untuk rumah tangga (70%) AIR TANAH untuk irigasi pertanian
(lebih dari 50% dari total kebutuhan air irigasi)
Kebutuhan air untuk INDUSTRI
dari AIR TANAH → >70%
Indonesia?? penggunaan air tanah utk
Air Tanah → sumber Utama irigasi perlu di data dg baik

5
Permen ESDM No. 31 Th. 2018: Pedoman Penetapan Zona Konservasi Air Tanah

Penurunan Muka
Air Tanah < 40% 40% - 60% > 60% - 80% > 80% Faktor kondisi air tanah:
Kualitas Air Tanah
1. Penurunan permukaan
TDS< 1000 mg/L Aman
DHL< 1000 mS/Cm
TDS 1000–10.000 mg/L
air tanah,
DHL>1000–1500 mS/Cm Rawan
TDS > 10.000–100.000 mg/L 2. Perubahan kualitas air
DHL1500–5000 mS/Cm Kritis
TDS>100.000 mg/L tanah (DHL/TDS)
DHL>5000 mS/Cm Rusak
Logam berat dan B3 karena intrusi air laut

Intrusi Air Laut utk CAT yg


berhubungan dengan laut

6
Berdasarkan % Penurunan Permukaan Air Tanah

SB (+)
muka air tanah tertekan

40 %
AMAN

60 %
80 %
muka air tanah bebas
RAWAN

100 %
KRITIS
200 m

akuifer bebas (dangkal)

RUSAK akuitar (lapisan kedap air)

akuifer tertekan (dalam)

7
Banyak CAT yg sudah rusak ( ). CAT
lain kondisinya juga semakin
CAT Medan
memburuk
CAT Palangkaraya-
Banjaramasin

CAT Jakarta
CAT Karawang-Bekasi
CAT Pekalongan-Pemalang
CAT Semarang
CAT Metro-Kotabumi
CAT Karanganyar-Boyolali

CAT Serang-Tangerang
CAT Yogyakarta
CAT Bogor CAT Denpasar-Tabanan

8
Th. 2013 Th. 2018

: rusak
: kritis
: rawan
: aman
: imbuhan

Th. 2018 mulai muncul daerah air tanah Rawan, Kritis & Rusak di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat

9
Th. 2017 Th. 2020

: rusak
: kritis
: rawan
: aman
: imbuhan

Daerah dg kondisi air tanah Rawan, Kritis & Rusak semakin meluas

10
Th.
Th.2007
2017 Th. 2021

: aman
: imbuhan

Th. 2021 mulai muncul kerucut penurunan muka air tanah (cone of depression), akibat
pengambilan air tanah untuk irigasi, yg belum terlihat di Th. 2007
11
Landsubsidence Intrusi Air Laut

Eskploitasi air tanah yg berlebihan dapat


berdampak terjadinya penurunan tanah Eksploitasi air tanah di lokasi dekat pantai dapat
(landsubsidence). Namun harus dicatat bahwa menyebabkan intrusi air laut yang ditandai dg
juga terdapat faktor lain, yaitu kompaksi alamiah, terjadinya upconing air laut
pembebanan dan tektonik.

12
Laporan kejadian landsubsidence, yaitu Jakarta, Bandung, Pekalongan dan Semarang.
Eksploitasi air tanah dianggap sebagai salah satu penyebab
BENCANA LAND SUBSIDENCE
DI KOTA PEKALONGAN

BENCANA LAND SUBSIDENCE BANJIR ROB AKIBAT BENCANA LAND


DI KOTA PEKALONGAN SUBSIDENCE DI KOTA SEMARANG

13
Jakarta GPS Permanen Patok Tetap
Semarang
Pekalongan

BKAT (Tongkol, Jakut)

PEKALONGAN

SEMARANG
JAKARTA

1,1 cm/th

th. 2015-2020: melandai Stadion Hugeng: 5,6 cm/th

14
P
E
K Terpasang 10
Kab. Pekalongan
A
L stasiun
Kab. Batang
O Kota Pekalongan
N pengamatan
G
A landsubsidence
N

S Terpasang 6
E
M
stasiun
A Patok tetap pemantauan
R Kota Semarang
penurunan tanah dipasang
A Kab. Demak
pengamatan
N pada beberapa lapisan
G landsubsidence batuan yang didominasi
tanah lunak (lempung)

15
Contoh: Jakarta-Bekasi
Akuifer Tertekan (50-160 m)
Kajian Badan Geologi Th.
2013 menunjukkan
keterdapatan sebaran air
payau di Jakarta dan
utara Bekasi. Air asin
tersebut karena intrusi air

:Zona air tanah tawar (DHL <1500 μS/cm) laut atau air laut yg
terjebak di darat (dulu)
:Zona air agak payau (DHL 1500 – 5000 μS/cm)
perlu kajian lebih lanjut.
:Zona air payau (DHL 5000 – 15000 μS/cm)
Th. 2013

16
Rumah
Tangga
Jaringan Implementasi UU No. 17 Th. 2019:
sungai PDAM
SDA yaitu mengutamakan
penggunaan air permukaan →
akuifer bebas (dangkal) permohonan penggunaan air tanah,
terlebih dahulu akan dilihat
150 m

akuitar (lapisan kedap air)


ketersediaan air permukaan dan air
PDAM.
Diharapkan tekanan penggunaan air
akuifer tertekan (dalam)
tanah akan menjadi berkurang.

17
Peran KESDM, KPUPR, dan PDAM dalam
evaluasi permohonan Penggunaan Air
Ketersediaan &
Kondisi Air Tanah Tanah:

ESDM → kondisi dan ketersedian air tanah,


PUPR → Ketersediaan air permukaan, dan
Ketersediaan PDAM → ketersediaan suplai air PDAM
Ketersediaan Air PDAM
Air Permukaan

18
Peta Zona Konservasi Air Tanah Jakarta Th. 2018

Daerah dg kondisi air tanah Kritis &


Rusak penggunaan air tanah untuk
usaha dilarang, sehingga diperlukan
solusi untuk pemenuhan kebutuhan
airnya, misal dg prioritasisi
pengembangan jaringan PDAM
: rusak
: kritis
: rawan
: aman
: imbuhan

19
➢ Degradasi kondisi air tanah telah terjadi pada beberapa Cekungan Air Tanah
utama di Indonesia,
➢ Degradasi air tanah di beberapa tempat kemungkinan telah menyebabkan efek
negatif lanjutan berupa intrusi air laut & landsubsidence,
➢ Air tanah masih menjadi sumber utama suplai air untuk berbagai kebutuhan,
➢ Pengendalian pembukaan hutan & pembangunan di daerah imbuhan air tanah,
➢ Pengutamaan penggunaan air permukaan dibandingkan dg air tanah, dan
➢ Prioritas suplai kebutuhan air dari sumber non-air tanah pada daerah dg kondisi
air tanah Kritis & Rusak

20
21

Anda mungkin juga menyukai