BANGUNAN AIR - 1

Konsep Manajemen SDA Terpadu

dan Perencanaan Bangunan Air

S.I. Muda, ST, MT

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA AIR
TERPADU DAN PERENCANAAN BANGUNAN AIR
• NERACA AIR DI SUMUT, INDONESIA , DAN
DUNIA
• MANAJEMEN SDA TERPADU
– PENDAYAGUNAAN AIR
– PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
– KONSERVASI AIR
• LANDASAN HUKUM NEGARA REPUBLIK
INDONESIA
 NERACA AIR DI SUMUT, INDONESIA , DAN
DUNIA
• KONSEP NERACA AIR
 KONSEP NERACA AIR

VOLUME HUJAN = VOLUME AIR DI SUNGAI UTAMA +

VOLUME AIR YANG MENGUAP + VOLUME AIR YANG
MASUK KE DALAM TANAH;

TEKNISNYA (BERDASARKAN PERSAMAAN KESEIMBANGAN

MASSA)
SUMBER:ENGINEERING HYDROLOGY BY HALL
 NERACA AIR DI SUMUT, INDONESIA , DAN
DUNIA
• NERACA AIR DI DUNIA
• NERACA AIR DI INDONESIA DAN SUMATERA
UTARA
 PERSEDIAAN AIR DUNIA A
Persediaan
air dunia
sebesar 1386
juta Km3 di
1,385,984,610 100,0 %
Total Volume (Km3) mana 97,5%
air asin,

A Air Asin 1,350,955,400 97,5 %

- Samudra 1,338,000,000
B
Lingkaran ini
- Air Tanah (Suplai 2000m) 12,870,000 merupakan
- Lautan di daratan 85,400 2,5% air
35,029,210 2,5 %
tawar di A B C
B Air Tawar dunia yg
sebagian
- Gletser dan salju 24,064,100 besar berupa
- Air tanah 10,530,000 es atau air
- Permafrost 300,000 bawah tanah,
- Danau 91,000
- Kelembaban tanah 16,500
- Air di udara 12,900
C
0,01 % C
- Rawa 11,470
Titik ini
- Sungai 2,120 merupakan
- Air dlm tubuh 1,120 0,01% air yg
hewan/tanaman tidak berupa
es atau air di
Sumber : Canadian Aquatic Resources, Mc,Healey and Wallace, 1988 bawah tanah,
97,47% Air Asin
Air Ta wa r

2,53%

Gletser da n Sa lju
Da na u, Ra wa da n Sunga i
69,55% Air Ta na h da n Lenga s Ta na h
Lenga s Uda ra
Meta bolisme Ma hluk Hidup

30,11%

0 ,30% 0 ,04% 0,00 3%

KETERSEDIAAN POTENSI SDA
Benua Luas Penduduk Sumberdaya Potensi Ketersediaan Air
(juta km2) (juta) Air (1000m3/Tahun)
(Km /Tahun)
3
Per Km2 Per kapita

Eropa 10,46 685 2900 278 4,2

Amerika Utara 24,25 448 7770 320 17
Afrika 30,10 708 4040 134 5,7
Asia 43,48 3403 13508 309 4,0
Amerika Selatan 17,86 315 12030 674 38
Australia dan Oceania 8,95 28,7 2400 268 84
Dunia 135 5588 42650 316 7,6
Jawa 0,133 113,6 187 1406 1,6
Bali+NTB+NTB+TT 0,086 10,8 60 698 5,5
Sulawesi 0,187 13,5 247 1321 18,3
Sumatera 0,471 40,1 738 1567 18,4
Kalimantan 0,535 10,2 1008 1884 98,8
Maluku+Irian Jaya 0,492 3,9 981 1994 251,5
Indonesia 1,905 192,2 3220 1690 16,8

Sumber : Shiklomanov, 1997, Badruddin Machbud, 1999.

 POTENSI KETERSEDIAAN AIR di INDONESIA
per KAPITA/TAHUN 2001

Total Indonesia
TP: 3221 PC: 16.8

Kalimantan
Sulawesi
TP: 1008 PC: 98.8 TP: 247 PC: 18.3
Papua & Maluku
TP: 981 PC: 251.5

Sumatera
TP: 738 PC: 18.4

Java
TP: 187 PC: 1.6 Sunda Kecil
TP = Total Potensi (milyar m3/ th) TP: 60 PC: 5.5
PC = Per Kapita (1,000 m3/capita/ th) Sumber : Shiklomanov, 1997, Badruddin Machbud, 1999.
 NERACA AIR NASIONAL
TAHUN 2003 DAN 2020

Sumber: Ditjen SDA, Departemen PU, 2004

NASIONAL TAHUN 2003 NASIONAL TAHUN 2020

KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
1,957,205,0 (Juta m3) 1,957,205,0 (Juta m3)
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
1,474,149,8 (Juta m3) 483,055,2 (Juta m3) 1,474,149,8 (Juta m3) 483,055,2 (Juta m3)
KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL
112,275,7 (Juta m3) 127,707,1 (Juta m3)
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
45,821,5 (Juta m3) 66,454,1 (Juta m3) 52,176,3 (Juta m3) 75,530,8 (Juta m3)
SURPLUS SURPLUS SURPLUS SURPLUS
Sumber: Ditjen SDA, Departemen PU, 2004
 PULAU SUMATERA PULAU KALIMANTAN PULAU SULAWESI
KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
556,699,0 (Juta m3) 28% Total Nasional 143,778,0 (Juta m3) 7% Total Nasional
480,968,0 (Juta m3) 25% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
389,689,3 (Juta m3) 167,009,7 (Juta m3) 129,400,2 (Juta m3) 14,377,8 (Juta m3)
384,774,4 (Juta m3) 96,193,6 (Juta m3) KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL
KEBUTUHAN AIR TOTAL 4,898,0 (Juta m3) 4% Total Nasional 15,440,0 (Juta m3) 14% Total Nasional
19,965,7 (Juta m3) 18% Total Nasional MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU 2,040,8 (Juta m3) 2,857,2 (Juta m3) 6,433,3 (Juta m3) 9,006,7 (Juta m3)
8,319,0 (Juta m3) 11,646,7 (Juta m3) SURPLUS SURPLUS SURPLUS SURPLUS
SURPLUS SURPLUS
PULAU PAPUA

2003
KETERSEDIAAN AIR TOTAL
545,377,0 (Juta m3) 28% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
381,763,9 (Juta m )
3
163,613,1 (Juta m3)
KEBUTUHAN AIR TOTAL
137,2 (Juta m3) 0,1% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
57,2 (Juta m )
3
80,0 (Juta m3)
SURPLUS SURPLUS

Sumber: Ditjen SDA, Departemen PU, 2004 NERACA AIR

TA H U N 2 0 0 3
PULAU JAWA & BALI PULAU NUSA TENGGARA PULAU MALUKU
KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
126,451,0 (Juta m3) 7% Total Nasional 42,156,0 (Juta m3) 2% Total Nasional 61,776,0 (Juta m3) 4% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
101,160,8 (Juta m3) 25,290,2 (Juta m3) 37,940,4 (Juta m3) 4,215,6 (Juta m3) 49,420,8 (Juta m3) 12,355,2 (Juta m3)
KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL
65,839,1 (Juta m3) 59% Total Nasional 5,760,0 (Juta m3) 5% Total Nasional 235,7 (Juta m3) 0,2% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
27,432,9 (Juta m3) 38,406,1 (Juta m3) 1,440,0 (Juta m3) 4,320,0 (Juta m3) 98,2 (Juta m3) 137,5 (Juta m3)
SURPLUS DEFISIT SURPLUS DEFISIT SURPLUS SURPLUS
 PULAU SUMATERA PULAU KALIMANTAN PULAU SULAWESI
KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
480,968,0 (Juta m3) 25% Total Nasional 556,699,0 (Juta m3) 28% Total Nasional 143,778,0 (Juta m3) 7% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
384,774,4 (Juta m3) 96,193,6 (Juta m3) 389,689,3 (Juta m3) 167,009,7 (Juta m3) 129,400,2 (Juta m3) 14,377,8 (Juta m3)
KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL
22,766,0 (Juta m3) 18% Total Nasional 6,014,0 (Juta m3) 5% Total Nasional 16,612,0 (Juta m3) 13% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
9,485,8 (Juta m3) 13,280,2 (Juta m3) 2,505,8 (Juta m3) 3,508,2 (Juta m3) 6,921,7 (Juta m3) 9,690,3 (Juta m3)
SURPLUS SURPLUS SURPLUS SURPLUS SURPLUS SURPLUS

PULAU PAPUA

2020
KETERSEDIAAN AIR TOTAL
545,377,0 (Juta m3) 28% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
381,763,9 (Juta m )
3
163,613,1 (Juta m3)
KEBUTUHAN AIR TOTAL
281,0 (Juta m3) 0,2% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
117,1 (Juta m )
3
163,9 (Juta m3)
SURPLUS SURPLUS

Sumber:
Sumber:Ditjen
DitjenSDA, Departemen PU,
SDA, Departemen 2004
PU, 2004
NERACA AIR
TA H U N 2 0 2 0
PULAU JAWA & BALI PULAU NUSA TENGGARA PULAU MALUKU
KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL KETERSEDIAAN AIR TOTAL
126,451,0 (Juta m3) 7% Total Nasional 42,156,0 (Juta m3) 2% Total Nasional 61,776,0 (Juta m3) 4% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
101,160,8 (Juta m3) 25,290,2 (Juta m3) 37,940,4 (Juta m3) 4,215,6 (Juta m3) 49,420,8 (Juta m3) 12,355,2 (Juta m3)
KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL KEBUTUHAN AIR TOTAL
75,569,0 (Juta m3) 59% Total Nasional 6,210,1 (Juta m3) 5% Total Nasional 254,9 (Juta m3) 0,2% Total Nasional
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
31,487,1 (Juta m3) 44,081,9 (Juta m3) 1,552,5 (Juta m3) 4,657,6 (Juta m3) 106,2 (Juta m3) 148,7 (Juta m3)
SURPLUS DEFISIT SURPLUS DEFISIT SURPLUS SURPLUS
 KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA AIR
TERPADU DAN PERENCANAAN BANGUNAN AIR
• MANAJEMEN SDA TERPADU
– PENDAYAGUNAAN SDA
– PENGENDALIAN SDA
– KONSERVASI SDA
Pendayagunaan SDA

Sumber: UU No.7 Tahun 2004 tentang SDA

IWR-Main Model

Source: Handbook of Hydrology

Source: Handbook of Hydrology
 Pengendalian Daya Rusak Air
• Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan.
• Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah,
menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang
disebabkan oleh daya rusak air.

Pencegahan

3 Penanggulangan Kerusakan
& Bencana

Pemulihan

Sumber: UU No.7/2004
ASPEK TUJUAN
Pencegahan diutamakan pada upaya pencegahan melalui perencanaan
pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu dan
menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya air
Penanggulangan • dilakukan dengan mitigasi bencana
Kerusakan • dilakukan secara terpadu oleh instansi terkait dan masyarakat
& Bencana melalui suatu badan koordinasi penanggulangan bencana
pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
Pemulihan • dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi lingkungan
hidup dan sistem prasarana sumber daya air
• menjadi tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah,
pengelola sumber daya air, dan masyarakat

Sumber: UU No.7/2004
 Tanggul
Pengelolaan
Limpasan Hujan Perbaikan Sungai Normalisasi Alur Sungai

Sudetan
Kegiatan Banjir Kanal
Struktural Penyimpanan atau
Bendungan, Waduk
Penampungan
Sementara Waduk Tunggu
Air Banjir Kolam Retensi

Konservasi Hutan

Pengelolaan DAS Pengendalian Limpasan melalui

Pengaturan Tata-Guna Lahan,
Sarana Resapan Air Hujan, dll.

Penyediaan Kawasan Genangan

Kegiatan
Pengaturan Tataguna Lahan
Non-
Perlindungan terhadap Banjir
Struktural (Rumah Panggung, Tanggul, dll)

Peramalan Banjir/Peringatan Dini

Bahaya Banjir & Pengungsian
Pengelolaan
Dataran Banjir Perlawanan Banjir

Penyuluhan Masyarakat

Asuransi Kerugian Akibat Banjir

Penyesuaian Pajak
 The Ultimate Goal of Disasters Mitigation

Reduce the loss of life

and property!

ource: http://www.fema.gov/about/what.shtm
UU SDA
Bab III Pasal 20-25
 KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA AIR
TERPADU DAN PERENCANAAN BANGUNAN AIR
• LANDASAN HUKUM NEGARA REPUBLIK
INDONESIA
Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang terkait
dalam penyusunan pola pengelolaan sumber daya air antara
lain :
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. UU No.19 tahun 2004 tentang Kehutanan
3. UU No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
4. UU No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
5. UU No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
6. UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan UU No.8 tahun 2005 tentang perubahan I atas UU No.
32 tahun 2004, UU No. 12 tahun 2008 tentang perubahan
II Atas UU No. 32 tahun 2004.
Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang terkait
(lanjutan)
7. UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah
8. UU No.24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.
9. UU No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
10.UU No.27 tahun 2007 ttg Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil.
11.UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
12.PP No.35 tahun 1991 tentang Sungai
Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang terkait
(lanjutan)
13.PP No.82 tahun 2001 ttg Pengelolaan Kualitas Air &
Pengendalian Pencemaran Air
14.PP No. 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan
15.PP No.16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
16.PP No. 20 tahun 2006 tentang Irigasi
17.PP No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional
18.PP No. 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Air
Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang terkait
(lanjutan)
19.PP No. 43 tahun 2008 tentang Air Tanah
20.Peraturan Presiden No. 33 tahun 2011 tentang
Kebijakan Nasional Pengelolaan SDA
21.Permen PU No. 11A tahun 2006 tentang Pembagian
Wilayah Sungai.
22.Perda No. 7 tahun 2003 tentang RTRW Provinsi Sumut.
Saat ini telah dilakukan revisi RTRW yang ditargetkan akan
selesai tahun 2009. Revisi RTRW tersebut didasarkan pada
UU No. 26 tahun 2006 tentang Tata Ruang Nasional
23.Perda No. 5 tahun 1995 tentang Sempadan Sungai
Provinsi Sumatera Utara.
24.Kebijakan tentang Tata Ruang SDA untuk BWS Sumatera
II
 DENGAN DEMIKIAN SECARA UMUM
PERENCANAAN BANGUNAN AIR YANG AKAN
DIPELAJARI NANTINYA SEYOGYANYA DAPAT
DIPADUKAN FUNGSINYA DEMI KELANGSUNGAN
NERACA AIR SECARA LOKAL & GLOBAL
 DAN AKHIRNYA DIHARAPKAN
MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI BANGUNAN
AIR YANG IA RANCANG BAGIAN DARI MANA?
APAKAH PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR ATAU
PENDAYAGUNAAN AIR ATAU KONSERVASI AIR?
BANGUNAN AIR (HYDRAULIC STRUCTURES) ADA
DUA JENIS, YAKNI
DIVERSION HEADWORK ->
BANGUNAN UTAMA PENGALIH ALIRAN. FUNGSI;
PLTA, PLTMH, IRIGASI, PENGALIH BANJIR, AIR
BERSIH (PDAM), DST.
STORAGE HEADWORK ->
BANGUNAN UTAMA PENYIMPAN AIR. FUNGSI;
PLTA, AIR BERSIH (PDAM), RETENSI AIR BANJIR,
DST.
 SELESAI

PERTANYAAN?
 TUGAS
1. BUATLAH REVIEW SINGKAT MENGENAI KEBIJAKAN
PEMERINTAH R.I. TERKAIT SDA DALAM BENTUK
TABEL?
2. CARILAH PERDA PROV. SUMUT/ PEMKO MEDAN
YANG TERKINI (2000-SEKARANG) YANG
MENGATUR SUMBER DAYA AIR..

DEADLINE: TGL 00/00/2013

JAM.24.00
KIRIM VIA EMAIL: XND3R.MUDA@GMAIL.COM
YANG TELAT TIDAK DIANGGAP MENGUMPULKAN!!!