KATAKANLAH : “ TERANGKANLAH KEPADAKU JIKA SUMBER AIR KAMU MENJADI KERING, MAKA
SIAPAKAH YANG AKAN MENDATANGKAN AIR YANG MENGALIR BAGI MU ?. “ [ Q.S AL – MULK : 30 ]
SUMBER –SUMBER AIR BAKU
Fe tinggi
Mn tinggi
AIR YANG
pH bersifat asam (3 – 5)
Turbidity SESUAI
rendah PERMENKES
(dibawah AIR
50 NTU) Berwarna Hitam, Bakteri Coli BERSIH
Kecoklatan,
Merah
PARAMETER HASIL
PENGAMATAN
1.Secara Batch
2.Secara Kontinu
Pengolahan Secara Batch
Sistem pengolahan air yang dilakukan dimana
umpan (air baku) tidak ada yang masuk dan tidak
ada keluar, Pada umumnya hanya kapasitas kecil
dan skala laboatorium. Dimana air baku setelah
dilakukan analisa fisika terlebih dahulu (Turbidity,
pH, Tds, Conductivity dan suhu) langsung dianalisa
menggunakan alat jartest.
Analisa Jartest yaitu menggunakan suatu alat yang
berpengaduk dengan kecepatan tertentu dengan
variabel pendosisan Alumunium sulfat
Pengolahan Secara Kontinu
Sistem pengolahan yang dimana ada umpan
masuk (air baku) dan ada produk yang keluar,
Biasa nya kapasitas yang digunakan scala
industri atau instalasi. Tentunya pengaturan
sistem injeksi koagulant dan bahan kimia yang
digunakan akan dialirkan terus menerus dan
sistem reaksinya pun terbuka
Pengolahan Air Tanah
• Air tanah adalah air yang terdapat didalam lapisan tanah atau
bebatuan, Air taah merupakan salah satu sumber daya air selain
air permukaan.
• Senyawa utama dalam air tanah yaitu Asam fulvat, Asam humat
dan Asam Humin, dimana merupakan zat pewarna didalam air
tanah yang berlahan gambut.
• Kandungan senyawa kimia seperti logam dan ion Besi (Fe2+ )
yang mudah terlarut dalam air akan mengakibatkan kandungan
warna dalam air tanah yang sangat menyulitkan dalam proses
pengolahan nya. Kandungan besi akan mengakibatkan baerbagai
penyakit serta gangguan sistem pencernaan dan fungsi ginjal.
Obat air yang digunakan untuk pengolahan
•Proses Netralisasi
Proses Netralisasi adalah suatu perlakuan awal agar pH air tanah
normal dikisaran 5-7, pH air gambut yang sangat rendah ini diakibatkan
oleh aktivitas asam. Proses netralisasi dalam pengolahan air gambut
adalah pengaturan pH air baku dengan menambahkan senyawa kimia
yang bersifat Basa. Pada umumnya menggunakan larutan Soda cautik
(NaOH) atau CaO. Untuk pemilihan bahan kimia yang digunakan untuk
proses netralisasi agar mudah didapat yaitu menggunakan Kapur.
Dimana senyawa kapur akan mengikat logam atau ion Besi dan mangan
serta dengan sendirinya warna pada air tanah akan tereduksi.
OH-, Adapun reaksi yang terjadi
Proses sedimentasi secara umum merupakan suatu rangkaian proses terkumpulnya sejumlah partikel padat
dalam air dan terendap didasar. Pada proses pengolahan air tanah ini, sedimentasi dapat diartikan yaitu
terpisahnya suatu partikel atau flok – flok yang dihasilkan dari proses flokulai secara fisika sehingga
terjadilah pengendapan. Proses pengendapan partikel–partikel yang terbentuk terjadi secara gravitasi. Pada
proses sedimentasi ini dapat diamati/dilihat butiran butiran partikel yang terbentuk. Sedimentasi berfungsi
untuk mengendapkan flok yang telah terbentuk pada proses flokulasi.
Untuk mengikat logam besi dan mangan pada umumnya
menggunakan Kapur yang secara langsung akan
meningkatkan pH sehinggan dapat dengan mudah untuk
menurunkan kandungan logam tersebut, adapun reaksinya
yaitu
Turbidity (NTU) 20,7 18,9 18,3 21,7 21,8 22,3 22,7 22,9
pH 3,23 3,21 3,19 3,16 3,16 3,14 3,11 3,02
CND (µs/cm) 394 315 310 305 305 306 309 370
TDS (ppm) 144 129 126 110 105 105 110 235
Warna (TCU) 33 28 24 24 15 15 10 6
Fe (ppm) 2,5 2,5 2,4 2,3 2,3 2,3 2,2 2,2
Mn (ppm) 0,4 0,35 0,31 0,3 0,27 0,22 0,2 0,2
Dosis Jartest Kapur tohor (ppm)
Parameter
30 35 40 50 60 80 100 120
Turbidity (NTU) 5,8 5,35 4,4 4,2 2,47 1,88 1,9 3,4
pH 4,2 4,7 5,73 5,94 6,21 6,59 6,68 7,05
CND (μS/cm) 1790 1860 1993 2170 2768 2933 3250 3485
TDS (ppm) 1408 1511 1523 1570 1587 1667 1698 1783
Warna (TCU) 20 17 10 5 2 2 1 1
Fe (ppm) 2,5 1,5 1 1 0,5 0,05 0,05 0,01
Mn (ppm) 0,05 0,05 0,05 0 0 0 0 0
Analisa Jartest Dosis Kapur/Alum (ppm)
Parameter
30/25 40/25 45/25 50/25 60/25 80/25 100/25 120/25
TDS (ppm) 204,0 203,0 201,0 201,0 200,7 200,3 200,3 200,5
Warna (TCU) 22,0 15,0 15,0 15,0 8,3 5,0 1,7 1,7
Koagulasi +
Flokulasi I Proses Netralisasi
Flokulasi II
Sedimentasi
Filtrasi
Proses
Kontinyu
CND (μS/cm) 409,3 406,0 406,0 406,0 401,7 401,0 400,3 410,3
TDS (ppm) 200,8 200,6 200,4 200,3 200,1 200,0 200,0 209,0
2.5 2 Mangan
2
1.5
1.5
1 1
0.5
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
140 140
130
120 120
110
100 100
90
Warna (TCU)
Warna (TCU)
80 80
70
60 60
50
40 40
30
20 20
10
0 0
0 20 40 60 80 100 120 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Konsentrasi Kapur tohor ppm pada Alum 25 ppm Konsentrasi Kapur tohor pada alum 25 ppm
ANALISA BESI
ANALISA MANGAN
Proses Batch
- Pada Proses Kontinyu Kandungan Besi dapat diturunkan hingga 98% sedangkan untuk
proses Batch dapat diturunkan sebanyak 97 % dan untuk Mangan dapat turun 100%
pada kedua proses tersebut .
- Alumunium sulfat saja tidak dapat menurunkan turbidity air gambut, sehingga
memerlukan koagulan tambahan yaitu menggunakan Kapur tohor.
HEMATLAH AIR WALAUPUN ENGKAU BERADA DIATAS
AIR SUNGAI YANG MENGALIR
(HR. IMAM AHMAD)
Terima Kasih