KARAKTERISTIKNYA
Disampaikan pada
Bimbingan Teknis On-line Operasi dan Pemeliharaan IPA
Bekasi, 21 - 25 Maret 2022
AIR BAKU
Sumber Air Baku :
Teknolog Pengolahan :
- Air Permukaan
- Air Tanah - Chemical Proses
- Air Hujan - Fisik Proses
- Air Laut - Biological Prsoses
AIR PERMUKAAN:
Kualitas dan kuantitas berfluktuasi
Rawan terhadap pencemaran
Pengolahan lengkap.
Kualitas Mata air relatif lebih baik dan hanya pengolahan sederhana
AIR TANAH:
Kualitas dan kuantitas relatif stabil
Pengolahan sederhana
AIR LAUT
Kualitas asin, kuantitas tak terbatas
Biaya pengolahan sangat mahal
INTAKE
1. AIR HUJAN :
AIR BERSIFAT LUNAK → KANDUNGAN MINERAL KECIL
BERSIFAT AGRESIF
GAS – GAS DI UADARA DAPAT LARUT
AIR HUJAN TIDAK MENGANDUNG PATOGEN
KARENA BERSIFAT AGRESIF HARUS DITAMPUNG
PADA WADAH YANG TIDAK MUDAH BERKARAT ATAU
TERKOROSI.
KONTAMINAN :
gas : CO2, CO, SO2, N2, O2
cair : partikel-partikel minyak
padat : asap, debu
2. AIR PERMUKAAN :
Tujuan
Tujuan pengoperasian intake bebas adalah untuk menjamin
ketersediaan sumber air baku permukaan yang akan dialirkan ke unit
produksi
1. Tahap pengoperasian meliputi:
a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium; tata
cara pengambilan sampel air baku mengacu pada SNI No. 06-
2412-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Kualitas Air;
b. menghentikan aliran apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit
produksi dan melakukan pengamatan visual kondisi air kembali
untuk dilakukan pengecekan sampel air kembali;
c. mengatur debit pengambilan air baku sesuai dengan kebutuhan;
d. mengalirkan air baku ke unit produksi; dan
e. apabila menggunakan sistem perpompaan, pengoperasian pompa
sesuai dengan jumlah dan kapasitasnya, sistem kontrol panel
pompa dan kelistrikan sebagaimana prosedur pengoperasian
mekanikal dan elektrikal.
2. Tahap pengawasan meliputi:
a. memonitor ketinggian air baku;
b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
c. mengecek dan memonitor kontrol panel listrik pompa dan
genset; dan
d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air
pada alat ukur yang tersedia.
Tujuan
Tujuan pengoperasian intake sumuran ini adalah menjamin
ketersediaan sumber air baku permukaan yang akan dialirkan ke unit
produksi.
1. Tahap pengoperasian meliputi:
a. mencatat ketinggian muka air di papan duga;
b. mengatur buka/tutup katup pipa penyaluran dari sumuran;
c. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium;
d. mengatur debit pengambilan air baku sesuai dengan
kebutuhan apabila kualitas air baku bisa diolah;
e. mengalirkan air baku ke unit produksi;
f. menghentikan pengambilan air baku apabila air baku tidak bisa
diolah;
g. mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit
produksi sesuai dengan prosedur pengoperasian mekanikal dan
elektrikal; dan
2. Tahap pengawasan meliputi:
a. memonitor ketinggian air baku;
b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
c. mengecek dan memonitor kontrol panel listrik pompa dan
genset; dan
d. mengecek dan membaca data debit dan tekanan air pada alat
ukur.
Tujuan
Tujuan pengoperasian
intake bendung adalah
menangkap air dengan
menggunakan bendung
dengan cara
meninggikan permukaan
air untuk menjamin
ketersediaan air baku
yang akan dialirkan ke
unit produksi.
1. Tahap pengoperasian meliputi:
a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium
produksi.
b. mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR;
c. menghentikan pengambilan air apabila kualitas air tidak bisa
diolah di unit produksi;
d. pengaliran air dilanjutkan apabila kualitas air bisa diolah di unit
produksi;
e. mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit
produksi, sesuai dengan prosedur pengoperasian mekanikal dan
elektrikal; dan
f. mengoperasikan sumber energi cadangan lain sesuai dengan
prosedur pengoperasian mekanikal dan elektrikal apabila listrik
PLN tidak tersedia atau terjadi gangguan aliran listrik.
2. Tahap pengawasan meliputi:
a. memonitor ketinggian air baku;
b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
c. mengecek dan memonitor kontrol panel listrik pompa dan
genset; dan
d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada
alat ukur yang tersedia.
Tujuan
Bangunan intake ponton berfungsi sebagai penyadap sumber air baku
untuk menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit
produksi.
1. Tahap pengoperasian meliputi:
a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium
produksi.
b. mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan;
c. mengukur debit air baku dengan menggunakan alat ukur. Tata
cara pengukuran debit mengacu pada SNI 8066 Tahun 2015,
tentang Tata Cara Pengukuran Debit Aliran Sungai dan Saluran
Terbuka dengan menggunakan alat ukur arus dan pelampung;
dan
d. menyalurkan air baku ke unit produksi dengan menghidupkan
pompa atau membuka katup. 3
2. Tahap pengawasan meliputi:
a. memonitor ketinggian air baku dengan menggunakan peralatan pengukuran
ketinggian air, seperti papan duga, kualitas air baku, dan kontrol panel pompa
(voltage, ampere, dan manometer), serta mengecek dan membaca data debit
dan tekanan melalui alat ukur;
b. mengecek dan memonitor panel listrik PLN, panel pompa (voltage, ampere,
dan manometer), pompa, dan panel sumber energi lainnya; dan
c. melakukan pengecekan ketinggian air baku, kualitas air baku, panel listrik
PLN, panel pompa dan panel, dan sumber energi lainnya sesuai dengan
prosedur pengoperasian ME
o Unit produksi
o Jaringan transmisi
o Unit distribusi