Anda di halaman 1dari 40

SUMBER AIR BAKU DAN

KARAKTERISTIKNYA
Disampaikan pada
Bimbingan Teknis On-line Operasi dan Pemeliharaan IPA
Bekasi, 21 - 25 Maret 2022

BALAI TEKNOLOGI AIR MINUM


KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TEKNOLOGI
PENJERNIHAN AIR MINUM

AIR BAKU
Sumber Air Baku :
Teknolog Pengolahan :
- Air Permukaan
- Air Tanah - Chemical Proses
- Air Hujan - Fisik Proses
- Air Laut - Biological Prsoses

Kualitas Air Baku: Acuan :

- Kekeruhan > 50 NTU - SNI


- Kekeruhan < 50 NTU - Peraturan Pemerintah
- Mengandung Zat Spesific. (Peraturan Menteri)

Sumber Air Baku : - Sistem Aliran :

- Bangunan Penampungan Air • Gravitasi


- Bangunan Pengambilan atau • Perpompaan
Penyadapan
SIKLUS HIDROLOGI

Prinsip dasar siklus hidrologi :


Proses sirkulasi dari :

 Penguapan (evaporasi ) air di permukaan menjadi uap


 Presipitasi → kondensasi uap air menjadi tetes-tetes air
menjadi air hujan
 Run off → air mengalir di permukaan bumi
 Infiltrasi → meresap ke dalam tanah
 Perkolasi → kembali lagi ke laut

97 % jumlah air adalah air laut


3 % merupakan air hujan, air dalam tanah
SIKLUS HIDROLOGI
SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM

1 SPAM Jaringan Perpipaan

2 SPAM Bukan Jaringan Perpipaan


MEMBERIKAN
KEPASTIAN
KUANTITAS
DAN KUALITAS
AIR SERTA
KONTINUITAS
SUMUR DANGKAL, BAK TERMINAL AIR BANGUNAN PENGALIRAN
SUMUR POMPA PENAMPUNG PERLINDUNGAN AIR
TANGAN AIR HUJAN MATA AIR
KARAKTERISTIK UMUM
SUMBER AIR BAKU
 AIR HUJAN :
 Tergantung musim
 Hujan pertama kotor
 Umumnya Bersifat asam
 Pengolahan sederhana

 AIR PERMUKAAN:
 Kualitas dan kuantitas berfluktuasi
 Rawan terhadap pencemaran
 Pengolahan lengkap.
 Kualitas Mata air relatif lebih baik dan hanya pengolahan sederhana

 AIR TANAH:
 Kualitas dan kuantitas relatif stabil
 Pengolahan sederhana

 AIR LAUT
 Kualitas asin, kuantitas tak terbatas
 Biaya pengolahan sangat mahal
INTAKE

1. Bangunan Penangkap Air Baku


2. Bar Screen
3. Alat Ukur
4. Sand Trap / Prased (optional)
5. Pompa (optional)
6. Saluran Penghantar
SUMBER DAN KUALITAS AIR BAKU

1. AIR HUJAN :
 AIR BERSIFAT LUNAK → KANDUNGAN MINERAL KECIL
 BERSIFAT AGRESIF
 GAS – GAS DI UADARA DAPAT LARUT
 AIR HUJAN TIDAK MENGANDUNG PATOGEN
 KARENA BERSIFAT AGRESIF HARUS DITAMPUNG
PADA WADAH YANG TIDAK MUDAH BERKARAT ATAU
TERKOROSI.

KONTAMINAN :
gas : CO2, CO, SO2, N2, O2
cair : partikel-partikel minyak
padat : asap, debu
2. AIR PERMUKAAN :

 Terdiri Dari : Air Sungai, Danau, Waduk


 Air Sungai Dapat Terjadi Dari Tiga Cara :
A. Berasal Dari Aliran Air Yang Terjadi Pada
Permukaan Bumi
B. Berasal Dari Aliran Air Tanah (Akibat Dari
Mata Air )
C. Campuran Dari Keduanya
 Debit Air Sungai Akan Bertambah Besar
Karena Dipengaruhi Oleh Musim Hujan
KUALITAS AIR SUNGAI :
TERGANTUNG PADA DAS (DAERAH ALIRAN SUNGAI →

 Sumber Pencemar Bisa Dari Limbah Domestik Seperti Nitrogen


(NH4+, NO2 , NO3); Fosfat; Sulfat, Khlorida; Besi Dll ; Serta
Mikroorganisme.
 Limbah Industri Seperti Logam/Logam Berat, Sianida (CN).

Pada Umumnya Kualitas Air Sungai Di Bagian Hulu Lebih Baik


Dibandingkan Dengan Kualitas Air Sungai Di Bagian Hilir,
Demikian Pula Kekeruhan Air Semakin Ke Hilir Semakin Tinggi
Akibat Terjadinya Erosi Lapisan Tanah Oleh Aliran Air.

Kandungan Oksigen (O2) Terlarut (DO) Air Sungai Umumnya


Besar, Hal Ini Penting Untuk Proses Pemurnian Secara Alamiah
(“Self Purification”).
AIR DANAU :

Pada Umumnya Air Danau Relatif Diam Dan Mempunyai Waktu


Tinggal, Sehingga Kualitas Air Danau Lebih Baik Dibandingkan
Dengan Air Sungai Terutama Dari Kekeruhan Serta Kandungan
Mikroorganisme.

Akibat Terjadinya Proses Fotosintesis, Air Danau Di Bagian


Permukaan Berwarna Disebabkan Oleh Kandungan Lumut/Algae
Dan Mengandung Zat Organik, Tetapi Kandungan Oksigen Terlarut
(DO) Relatif Besar.

Kandungan DO Di Dalam Air Relatif Rendah (Nol) Zona Anaerob,


Sehingga Pada Zona Ini Air Danau Biasanya Mengandung Mineral
Terlarut (Seperti Besi, Fe2+ dan Mangan, Mn2+).
KUANTITAS :

KUANTITAS AIR DANAU TERGANTUNG KEPADA :


• Debit Sumber Air Asal

• Luas Dan Sifat Daerah Tangkapan

• Presipitasi Dan Infiltrasi Air Ke Dalam Tanah


AIR TANAH TERBAGI MENJADI :
1. AIR TANAH (SUMUR) DANGKAL

 Yaitu Air Yang Mengalir Menembus Lapisan Tanah Dan Terkumpul


Di Atas Lapisan Kedap Air Pertama.
 Selama Pengalirannya Air Ini Melarutkan Mineral-mineral Seperti
Besi, Mangan , Ammonium
 Air Tanah Dangkal Biasanya Masih Terkontaminasi Oleh Air
Permukaan Sehingga Kadang-kadang Kualitasnya Menjadi Kurang
Baik (Masih Mengandung Mikroorganisme, Zat Organik, Nitrit,
Nitrat, Serta Masih Keruh).
 Kandungan Mineral Dan Nilai pH Pada Air Sumur Dangkal, Lebih
Rendah Dibandingkan Dengan Air Sumur Dalam.
3. MATA AIR :

MATA AIR GRAVITASI :


 Adalah Air Yang Muncul Ke Permukaan Akibat Adanya Perbedaan
Muka Air Dengan Muka Tanah Dan Tertampung Di Suatu Tempat.
 Kualitas Mata Air Biasanya Lebih Baik Dibandingkan Dengan Air
Permukaan Karena Mata Air Mempunyai Waktu Ditensi.
 Komposisi Mata Air Gravitasi Relatif Sama Dengan Air Tanah
Dangkal, Tetapi Lebih Baik (Jernih).
2. AIR TANAH (SUMUR) DALAM

• Adalah Air Yang Mengalir Dan Menembus Lapisan Kedap Air


Dan Terkumpul Diantara Lapisan Kedap Air Pertama Dan
Kedua.

• Karena Air Menembus Lapisan Tanah Lebih Dalam Dimana


Tanah Juga Berfungsi Sebagai Penyaring, Maka Air Sumur
Dalam Biasanya Jernih Dan Tidak Mengandung
Mikroorganisme.

• Kandungan Mineral Dan Nilai pH Relatif Lebih Tinggi


(Kesadahan Dan Atau Alkalinitas Relatif Tinggi Untuk Daerah
Tertentu).
AIR LAUT

 Air Laut Mengandung Zat-zat Terlarut Berupa Garam-garam


Yang Relatif Tinggi Dibandingkan Dengan Jenis Sumber Air
Lainnya. kandungan NaCl kira-kira 3%, oleh karena itu air laut
berasa asin.
 Air Laut Adalah Salah Satu Sumber Air (Ada Yang
Menggolongkannya Sebagai Salah Satu Jenis Air Permukaan),
Walaupun Tidak Termasuk Kategori Yangbiasa Dipilih Sebagai
Sumber Air Baku Untuk Air Bersih/Air Minum, Karena
Kualitasnya Yang Tidak Memadai (Tidak Efisien) Untuk Diolah
KUANTITAS : TIDAK TERBATAS
KARAKTERISTIK/KUALITAS :

KANDUNGAN GARAM TINGGI, MENIMBULKAN HAL-HAL


SEBAGAI BERIKUT :
a) Rasa Asin Kandungan NaCl Sebesar + 3%.
b) Rasa Tidak Enak (Pahit, Payau/Anta) Disebabkan
Senyawa - Senyawa Seperti;
KCl, CaCl2, CaSO4, MgCl2, MgSO4.
c) Zat Padat Terlarut Jumlah (Tds) Tinggi
Menimbulkan Masalah Pengerakkan.
a) Air Laut Sangat Agresif Disebabkan Adanya
2- -
Ion Sulfat ( SO ) Dan Ion Khlorida ( Cl ) .
PERBEDAAN KUALITAS AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH
KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN AIR TANAH

Suhu Kadang-kadang Relatif konstan


bervariasi dengan alam
Turbidity, SS (asli Kadang bervariasi Rendah atau nol
atau koloid) Kadang-kadang tinggi Kecuali pada tanah
karst

Warna Terutama karena ss (tanah KARENA ZAT PADAT


liat, algae) kecuali pada air TERLARUT (ASAM
yg sangat lunak dan asam HUMUS) fe DAN mn
(asam humus)

Kandungan mineral Bervariasi dengan tanah , Kebanyakan konstan


curah hujan, keluaran pada umumnya lebih
tinggi dari pada air
permukaan dari area
yang sama
KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN AIR TANAH

Nitrat Kadar pada umumnya Kadar kadang – kadang


rendah tinggi
Silika Biasanya cukup sepadan Kadar seringkali tinggi

Mineral dan Berada di dalam air pada Biasanya tidak ada,


mikropolutan negara berkembang tetapi tetapi insidentil terjadi
organik besar kemungkinan akan pada waktu yang lama
hilang seketika bila sumber telah berlalu
dipindahkan

Organisme hidup Bakteri sebagai patogen, Seringkali dijumpai


virus, plankton, (binatang
dan tumbuhan)

Pelarut terkhlorinasi Jarang ada Seringkali ada

Eutrifikasi alam Sering terjadi bertambah Tidak terjadi


dengan naiknya suhu
KARAKTERISTIK AIR PERMUKAAN AIR TANAH

Fe, Mn DIVALENT Biasanya tidak ada kecuali Biasanya ada


Bentuk terlarut pada dasar danau atau
kolam pada proses eutrifiksi

CO2 agresif Biasanya tidak ada Biasanya ada

O2 terlarut (DO) Biasnya mendekati nilai Biasanya tidak ada


saturasi, tidak terdapat sama sekali
Pada air terpolusi berat

H2S Biasanya tidak ada Seringkali ada

NH4 Terdapat hanya pada air Seringkali dijumpai


terpolusi Tanpa adanya indeks
sitematik dari polutan
bakteri
PENGOPERASIAN
INTAKE
1. PENGOPERASIAN INTAKE BEBAS

Tujuan
Tujuan pengoperasian intake bebas adalah untuk menjamin
ketersediaan sumber air baku permukaan yang akan dialirkan ke unit
produksi
1. Tahap pengoperasian meliputi:
a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium; tata
cara pengambilan sampel air baku mengacu pada SNI No. 06-
2412-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Kualitas Air;
b. menghentikan aliran apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit
produksi dan melakukan pengamatan visual kondisi air kembali
untuk dilakukan pengecekan sampel air kembali;
c. mengatur debit pengambilan air baku sesuai dengan kebutuhan;
d. mengalirkan air baku ke unit produksi; dan
e. apabila menggunakan sistem perpompaan, pengoperasian pompa
sesuai dengan jumlah dan kapasitasnya, sistem kontrol panel
pompa dan kelistrikan sebagaimana prosedur pengoperasian
mekanikal dan elektrikal.
2. Tahap pengawasan meliputi:
a. memonitor ketinggian air baku;
b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
c. mengecek dan memonitor kontrol panel listrik pompa dan
genset; dan
d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air
pada alat ukur yang tersedia.

3. Tahap pelaporan meliputi:


a. membuat laporan kondisi air baku;
b. membuat laporan pengoperasian intake bebas; dan
c. membuat laporan evaluasi dan usulan perbaikan.
2. PENGOPERASIAN INTAKE SUMURAN

Tujuan
Tujuan pengoperasian intake sumuran ini adalah menjamin
ketersediaan sumber air baku permukaan yang akan dialirkan ke unit
produksi.
1. Tahap pengoperasian meliputi:
a. mencatat ketinggian muka air di papan duga;
b. mengatur buka/tutup katup pipa penyaluran dari sumuran;
c. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium;
d. mengatur debit pengambilan air baku sesuai dengan
kebutuhan apabila kualitas air baku bisa diolah;
e. mengalirkan air baku ke unit produksi;
f. menghentikan pengambilan air baku apabila air baku tidak bisa
diolah;
g. mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit
produksi sesuai dengan prosedur pengoperasian mekanikal dan
elektrikal; dan
2. Tahap pengawasan meliputi:
a. memonitor ketinggian air baku;
b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
c. mengecek dan memonitor kontrol panel listrik pompa dan
genset; dan
d. mengecek dan membaca data debit dan tekanan air pada alat
ukur.

3. Tahap pelaporan meliputi:


a. membuat laporan kondisi air baku; dan
b. membuat laporan pengoperasian intake sumuran; dan
c. laporan evaluasi dan usulan perbaikan.
3. PENGOPERASIAN INTAKE BENDUNG

Tujuan

Tujuan pengoperasian
intake bendung adalah
menangkap air dengan
menggunakan bendung
dengan cara
meninggikan permukaan
air untuk menjamin
ketersediaan air baku
yang akan dialirkan ke
unit produksi.
1. Tahap pengoperasian meliputi:
a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium
produksi.
b. mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR;
c. menghentikan pengambilan air apabila kualitas air tidak bisa
diolah di unit produksi;
d. pengaliran air dilanjutkan apabila kualitas air bisa diolah di unit
produksi;
e. mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit
produksi, sesuai dengan prosedur pengoperasian mekanikal dan
elektrikal; dan
f. mengoperasikan sumber energi cadangan lain sesuai dengan
prosedur pengoperasian mekanikal dan elektrikal apabila listrik
PLN tidak tersedia atau terjadi gangguan aliran listrik.
2. Tahap pengawasan meliputi:
a. memonitor ketinggian air baku;
b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
c. mengecek dan memonitor kontrol panel listrik pompa dan
genset; dan
d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada
alat ukur yang tersedia.

3. Tahap pelaporan meliputi:


a. membuat laporan kondisi air baku; dan
b. membuat laporan pengoperasian intake bendung.
c. membuat laporan evaluasi dan usulan perbaikan. .
4. PENGOPERASIAN INTAKE BEBAS

Tujuan
Bangunan intake ponton berfungsi sebagai penyadap sumber air baku
untuk menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit
produksi.
1. Tahap pengoperasian meliputi:
a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium
produksi.
b. mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan;
c. mengukur debit air baku dengan menggunakan alat ukur. Tata
cara pengukuran debit mengacu pada SNI 8066 Tahun 2015,
tentang Tata Cara Pengukuran Debit Aliran Sungai dan Saluran
Terbuka dengan menggunakan alat ukur arus dan pelampung;
dan
d. menyalurkan air baku ke unit produksi dengan menghidupkan
pompa atau membuka katup. 3
2. Tahap pengawasan meliputi:
a. memonitor ketinggian air baku dengan menggunakan peralatan pengukuran
ketinggian air, seperti papan duga, kualitas air baku, dan kontrol panel pompa
(voltage, ampere, dan manometer), serta mengecek dan membaca data debit
dan tekanan melalui alat ukur;
b. mengecek dan memonitor panel listrik PLN, panel pompa (voltage, ampere,
dan manometer), pompa, dan panel sumber energi lainnya; dan
c. melakukan pengecekan ketinggian air baku, kualitas air baku, panel listrik
PLN, panel pompa dan panel, dan sumber energi lainnya sesuai dengan
prosedur pengoperasian ME

3. Tahap pelaporan meliputi:


a. membuat laporan kondisi air baku dan laporan pengoperasian
intake ponton; dan
b. membuat laporan evaluasi dan usulan perbaikan
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan merupakan kegiatan
perawatan dan perbaikan unsur-
unsur sarana secara rutin dan berkala

Tujuan Pemeliharaan untuk menjaga


agar prasarana dan sarana air minum
dapat diandalkan kelangsungannya.
Pemeliharaan terdiri dari
pemeliharaan rutin dan pemeliharaan
berkala
Tujuan Utama dari Fungsi Perawatan
o Memperpanjang umur dari mesin -
mesin/peralatan, bangunan sarana air bersih
o Menjaga agar mesin-mesin/peralatan dan jaringan
pipa distribusi dapat dipakai untuk penyediaan air
bersih secara optimal.
o Menjaga agar mesin-mesin/peralatan bekerja
aman, sehingga tidak membahayakan keselamatan
para pekerja
o Mencapai tingkat biaya perawatan serendah
mungkin, dengan pelaksanaan kegiatan perawatan
secara efktif, dan efisien secara menyeluruh.
o Menciptakan hubungan kerja yang baik, dengan
fungsi-fungsi lain di dalam instalasi
Pemeliharaan Rutin Unit Air Baku

1. Konstruksi Unit Air Baku


2. Pompa Air Baku
3. Alat Ukur (Cipoleti, Thompson,
Digital Water Meter)
4. Peralatan Mekanikal
5. Peralatan Elektrikal
KEBUTUHAN PEMELIHARAAN RUTIN
SPAM
SUMBER AIR BAKU
AIR PERMUKAAN AIR TANAH
SUNGAI ESTUARY DAM MATA AIR SUMUR DALAM
- Kebersihan lokasi Intake - Pembersihan sampah - Pemeriksaan muka air - Pemantauan debit air
- Pengamatan terhadap pada alur sungai dengan sumber dan baku (indikasi
kemungkinan kerusakan long bar screen limpasannya penurunan krn faktor
pipa sadap yang - Pelumasan pada - Pemantauan debit air alam atau mesin pompa)
dipasang pada alur perlatan mekanik : baku. - Pemantauan muka air
intake menuju intake pintu-pintu air, long bar - Pemeriksaan kualitas air tanah dalam
sumuran. screen, loading sampah baku (thd kekeruhan) - Pemantauan indikator
- Pembersihan sampah - Monitoring thd panel- - Pembersihan lokasi kerja pemompaan air
thd Screen intake panel kontrol listrik bronkaptering tanah dalam/deep well
sumuran pengendali penggerak - Pemeriksaan kualitas air (efisiensi kerja pompa)
- Pengurasan lumpur peralatan mekanik utk mengetahui adanya - Pemeriksaan kualitas air
pada intake sumuran pencemaran air baku baku (thd kekeruhan)
- Pembersihan sampah
- Pemeriksaan kualitas air
dan perubahan kualitas - Pembersihan lokasi
utk mengetahui adanya
atau lumpur/tanah yang air baku bangunan deep well
pencemaran air baku
menyumbat pipa intake.
dan perubahan kualitas
- Pemeriksaan kualitas air air baku
utk mengetahui adanya
pencemaran air baku
dan perubahan kualitas
air baku
KEBUTUHAN PEMELIHARAAN RUTIN SPAM

TRANSMISI AIR BAKU


AIR PERMUKAAN AIR TANAH
IPA LENGKAP IPA TDK LENGKAP MATA AIR SUMUR DALAM
TRANSMISI AIR BAKU TRANSMISI AIR BAKU TRANSMISI AIR BAKU TRANSMISI AIR BAKU
- Pemeriksaan kondisi dan (ALIRAN GRAVITASI) (ALIRAN GRAVITASI) (ALIRAN POMPA)
pemeliharaan rutin  Pemeriksaan aliran air  Pemeriksaan aliran air  Pemeriksaan kondisi
pada peralatan sumber sumber dan pemeliharaan rutin
mekanikal pengambilan  Pemeriksaan jalur  Pemeriksaan jalur pada peralatan
air baku berupa pompa transmisi secara transmisi secara mekanikal pengambilan
benam atau centrifugal periodik mingguan periodik mingguan air baku berupa pompa
- Peralatan mekanikal - Pengecatan pipa benam
dan elektrikal instalasi
 Pengecatan pipa
transmisi perlintasan  Pemeriksaan jalur
transmisi perlintasan
pengolahan air dengan (jembatan pipa) dan transmisi secara
(jembatan pipa) dan
melakukan inspeksi dan perbaikan pada periodik mingguan
perbaikan pada
pencatatan indikator- kerusakan accessories  Pengecatan pipa
kerusakan accessories
indikator kerja spt air valve transmisi perlintasan
spt air valve
peralatan seperti (jembatan pipa) dan
Amphere, voltage dan perbaikan pada
pelumasan. kerusakan accessories
- Pengecekan dan spt air valve
pelumasan pada katup-
katup atau accessories
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala memerlukan waktu yang
lebih panjang dalam periode bulanan, triwulan,
atau tahunan.
Pemeliharaan berkala dilakukan pada :
o Unit air baku

o Unit produksi

o Jaringan transmisi

o Unit distribusi

o Unit pelayanan beserta komponennya


berdasarkan ketentuan yang berlaku
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai