Anda di halaman 1dari 40

PENGANTAR ILMU PERIKANAN DAN KELAUTAN

EKOSISTEM
PERAIRAN TAWAR
SUHAILI ASMAWI
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Lambung Mangkurat
Materi
• Bagian 1
• Pengertian ekosistem air tawar
• Jenis Ekosistem air tawar
• Ekosistem lentik
• Ekosistem lotik
• Kesimpulan

• Bagian 2
• Biota perairan
• Jenis perairan berdasarkan kesuburan
• Sumberdaya Perairan
Ekosistem Air Tawar
• Ekosistem air tawar:
• Kadar garam sangat rendah (kurang dari 10 ppt)
• Variasi suhu sangat rendah.
• Penetrasi cahaya matahari kurang.
• Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

Catatan:
Salinitas perairan tawar : 0,5 ppt
Salinitas perairan payau : 0,5 - 30 ppt
Salinitas perairan laut : >30 ppt
ppt = permil (o/oo)
Ekosistem Air Tawar
• Berdasarkan ada tidaknya arus, perairan tawar terdiri atas:
• Lentik (berasal dari kata lenis = tenang, atau air berdiri):
• perairan yang tidak memiliki arus, tidak ada pergerakan airnya atau
diam (tenang) secara terus menerus
• danau/waduk, genangan air, kolam
• Lotik (berasal dari kata lotus = dicuci, atau air mengalir):
• perairan yang memiliki arus sehingga airnya terus bergerak.
• riam, anak sungai, sungai, anjir, terusan, irigasi
HABITAT LENTIK
Karakteristik Ekosistem Lentik
• Karakteristik fisik-kimia air stabil
• Dalam jangka panjang kualitas air cenderung tetap sama
• Perubahan musiman karakteristik fisik-kimia air berkorelasi positif
dengan produktivitas perairan
• Fluktuasi kualitas air dari musim ke musim mempengaruhi komposisi
komunitas biota
• Total luas permukaan badan air lebih penting dari total volume air
• Produktivitas tinggi hanya pada zona littoral dan limnetic
• Zona profundal kaya nutrisi namun karena tidak memiliki cukup sinar
matahari sehingga tidak produktif
• Merupakan sistem tertutup
• Produk pembusukan dan mineralisasi bahan organik serta produk
dekomposisi polutan tetap berada dalam sistem
• Ada stratifikasi suhu, oksigen dan unsur hara
• Suhu, oksigen dan cahaya semakin kedalam semakin rendah
• Unsur hara semakin kedalam semakin tinggi
• Kolam Kolam umumnya di definisikan sebagai kumpulan air yang
dangkal dan sifat umumnya relatif merupakan air tenang dan kaya akan
vegetasi. Kolam dapat dibagi atas:
• Kolam berasal dari danau yang luas.
• Kolam yang tidak berhubungan dengan danau, ukurannya kecil
• Kolam buatan manusia
• Berdasarkan musim, kolam dapat di bedakan atas :
• Kolam sementara (Kolam sementara hanya ada pada waktu ada
tertentu)
• Kolam permanen (Kolam permanen berisi air sepanjang tahun)
Karakteristik Umum Danau
Karakteristik Oligotrophic Eutrophic Dystrophic Marl
Kedalaman Sangat dalam Relatif dangkal Dangkal Dalam atau dangkal

Kecarahan Tinggi Variabel. air sering Sangat rendah karena Tinggi


berwarna hijau warna organik
Kadar Unsur Hara Rendah Bervariasi, P dan N Rendah, P dan N Rendah, terutama P
berlimpah langka dan Fe. Ca dan Mg
tinggi
Oksigen terlarut Tinggi di semua Pada strata lebih dalam Hampir atau sama Biasanya tinggi
kedalaman minimal atau tidak ada sekali tidak ada di air
sepanjang tahun selama periode yang lebih dalam
bertingkat
Phytoplankton Produksi rendah; Produksi tinggi di Produksi rendah, Diatom paling
banyak spesies; lapisan permukaan; spesies sedikit; bakteri umum
jarang blooming; sering blooming; biru-hijau dan
sering didominasi didominasi bakteri biru- beberapa desmida
oleh alga hijau hijau dan diatom umum ditemukan
Sedimentasi Tipis; teroksidasi Tebal; tereduksi Tebal; bergambut; Dalam, berkapur,
tereduksi teroksidasi
Macam Danau – Proses terbentuknya
• Danau Vulkanik: terbentuk akibat letusan gunung
berapi.
• Kawah terisi air hujan sehingga menjadi danau 
danau kawah gunung Kelud dan Gunung Batur.
• Danau Tektonik: terbentuk karena kulit bumi
bergeser, sehingga menimbulkan cekungan di
permukaan bumi
• Cekungan terisi air hujan maupun air dari
bendungan atau sungai atau lainnya, sehingga
membentuk danau  Danau Maninjau, Danau
Tempe, Danau Poso, Danau Singkarak, Danau
Sentani dan Danau Tondano.
• Danau Bendungan: terbentuk karena buatan
manusia, meskipun ada pula yang terbentuk karena
proses alam.
• Aliran sungai yang dibendung  Waduk Jatiluhur,
P.M. Noor
Macam Danau – Proses terbentuknya
• Danau Karst: merupakan danau yang terjadi di
daerah bertanah kapur sebagai akibat dari dari
proses pelarutan terhadap batuan kapur yang
dilakukan oleh air hujan.
• Lokva atau dolina: danau Karst berukuran tidak
terlalu luas.
• Uvala: danau karst yang baru yang lebih besar
dan berbentuk seperti piring (Uvala dapat
berupa penyatuan beberapa lokva)
Danau karst ini banyak jumpai di Kabupaten
Gunung Kidul.
• Danau vulkanik – tektonik: terbentuk karena
perpaduan tenaga vulkanik dan juga tektonik 
Danau Toba.
Macam Danau – Proses terbentuknya
• Danau Glasial: terbentuk karena adanya proses
erosi glasial
• Proses erosi membentuk cekungan yang
kemudian terisi oleh air  Danau St. Laurence,
Danau Superior, dan Danau Mc. Kanzie.
• Danau Cirques: danau yang banyak dijumpai di
wilayah pegunungan yang tinggi, yang mana
sebagian dari tubuh pegunungan tersebut ditutupi
oleh massa es.
• Danau Laguna atau Haff: danau yang terbentuk
karena adanya proses pengendapan materi yang
terbawa arus sungai di daerah sekitar pantai,
sehingga arus sungai yang terbendung dengan laut
bebas dan membentuk genangan air  Danau
Laguna Ternate
Macam Danau – Proses terbentuknya
• Danau Sungai Mati atau Oxbow Lake: terbentuk
karena adanya aliran sungai yang terputus yang
diakibatkan dari proses pembelokan arah alirah
(mendering)
• Umumnya terbentuk di bagian hilir sungai.
Banyak di Kalimantan  Barito Mati, Palui,
Kalahien
Macam Danau – Produksi Materi Organik
• Danau Oligotropik: danau yang kekurangan
makanan atau unsur hara  kelimpahan
fitoplankton di zona limnetik sangat rendah.
Ciri:
• Air sangat jernih
• Mikroorganisme sangat sedikit
• Kandungan oksigen terlarut dan tersedia
sepanjang tahun.

• Danau Mesotrophic: danau yang memiliki


kandungan unsur hara yang berjumlah rata-
rata. Ciri:
• Air yang berwarna jernih (tidak sejernih
danau oligotropik)
Macam Danau – Produksi Materi Organik
• Danau Eutropik: danau yang dangkal (tidak
terlalu dalam) dan kaya kandungan makanan
atau unsur hara  kelimpahan fitoplankton
sangat tinggi: Ciri:
• Air yang keruh
• Mikrorganisme sangat banyak
• Kandungan oksigen terlarut di daerah
profundalsangat rendah

• Danau Hipertropik: danau yang memiliki


kandungan unsur hara yang berlebihan. Ciri:
• Air sangat keruh
• Danau lainnya dapat menjadi danau Hipertropik jika ada pasokan bahan
organic secara lerlebih dari:
• Erosi daratan
• Limbah organic domestic
• Sisa pakan budidaya ikan
Macam Danau – Produksi Materi Organik
Klasifikasi Trofik Ekosistem Perairan
Zonasi Danau
• Berdasarkan jarak dari tepi permukaan daratan
• Zona litoral: daerah dangkal yang berdekatan dengan tepi danau
Ditembus cahaya matahari dengan optimal sehingga tumbuhan
berakar atau alga yang mengapung tumbuh subur di zona ini.
• Zona limnetik: daerah yang jaraknya jauh dari tepi daratan, tapi masih
bisa ditembus oleh cahaya matahari
Pada zona ekosistem air tawar ini, fitoplankton dan beberapa
tumbuhan menyediakan makanan bagi zoo plankton, ikan, dan
hewan lainnya.
• Zona profundal: daerah yang tidak lagi dapat ditembus oleh cahaya
matahari karena letaknya terlalu dalam.
Hidup para predator heterotrof dan bentos yang hidup di dasar air
dan mendekomposisi limbah organic
Bakteri dan makhluk hidup anaerob juga tumbuh subur
Stratifikasi Vertikal Kolom Air
• Berdasarkan intensitas cahaya
• Lapisan eufotik
• merupakan lapisan yang masih mendapat cukup cahaya matahari
• Lapisan kompensasi
• lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari intensitas cahaya
permukaan;
• Lapisan profundal
• lapisan yang terletak di bawah lapisan kompensasi, dengan
intensitas cahaya sangat kecil atau bahkan tidak terdapat cahaya
(afotik)
PROFUNDAL ZONE
Stratifikasi Vertikal Kolom Air
• Berdasarkan perbedaan suhu
• Epilimnion lapisan bagian atas perairan
• hangat kolom air & suhu relatif konstan (penurunan dari 32° C to
28° C)
• seluruh massa air di homogen karena angin dan gelombang.
• Metalimnion (Termoklin), di bawah lapisan epilimnion
• penurunan suhu secara vertikal relatif besar (28° C to 21° C)
• setiap penambahan kedalaman 1 m suhu air turun + 1 oC.
• Hipolimnion, di bawah lapisan termoklin.
• Lebih dingin, perbedaan suhu secara vertikal relatif kecil
• massa air stagnan, tidak mengalami pencampuran
• densitas air lebih besar.
• di wilayah tropis perbedaan suhu air permukaan dan dasar sekitar
2 – 3 oC.
Stratifikasi Suhu dan Oksigen Terlarut
Stratifikasi Suhu pada musim brbeda
Rawa Air Tawar
• Rawa: lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terus menerus
atau musiman akibat drainase alamiah yang terhambat serta
mempunyai ciri-ciri khusus secara fisik, kimiawi, dan biologis (PP 27
tahun 1991)
• Ciri:
• Air cenderung statis, jika ada aliran sangat lambat
• pH air masam, berwarna coklat sampai kehitam-hitaman
• Rawa pesisir sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
• Di dasar rawa terdapat tanah gambut
• Umumnya ditumbuhi oleh pohon, semak, herba berdaun lebar,
rumput-rumputan, lumut dan lumut kerak, yang menutupi lebih dari
10% luas permukaannya
• Variasi suhu antar kedalaman serta antara siang dan malam tidak
terlalu mencolok
• Penetrasi cahaya pada setiap kedalaman tergolong baik
Klasifikasi Rawa
• Secara umum rawa diklasifikasikan menjadi:
• Rawa Pasang Surut: rawa yang terletak di pantai atau dekat pantai, di
muara atau dekat muara sungai sehingga dipengaruhi oleh pasang
surut.
• Rawa Lebak (rawa pedalaman): rawa yang terletak di lahan yang tidak
terkena pengaruh pasang surut.

• Berdasarkan pengaruh pasang surut air:


• Zona I : Wilayah rawa pasang surut air asin atau payau
• Zona II : Wilayah rawa pasang surut air tawar
• Zona Ill : Wilayah rawa lebak, atau rawa non-pasang surut
Rawa Pasang Surut
• Berdasarkan hidro-topografi :
• Kategori A: lahan rawa yang terluapi air pasang pada musim hujan
maupun kemarau.
Diluapi oleh air pasang paling sedikit 4 atau 5 kali selama 14 hari
siklus pasang purnama pada musim hujan dan kemarau.
• Kategori B: lahan rawa yang hanya terluapi air pasang di musim hujan.
Diluapi oleh air pasang paling sedikit 4 atau 5 kali selama 14 hari
siklus pasang purnama hanya pada musim hujan saja
• Kategori C: lahan rawa yang tidak terluapi oleh air pasang sepanjang
waktu (atau hanya kadang-kadang saja).
• Kategori D: lahan rawa yang sama sekali tidak terjangkau luapan air
pasang (lebih menyerupai lahan kering).  Rawa lebak
Klasifikasi Rawa Lebak
• Berdasarkan hidro-topografi.
• Lebak pematang: genangan relatif agak dangkal dengan priode waktu
genangan pendek;
• Lebak tengahan: genangan relatif agak dalam dengan periode waktu
genangan agak lama;
• Lebak dalam: genangan relatif dalam dengan periode waktu genangan
lama atau terus menerus sepanjang tahun.
KARAKTERISTIK RAWA
• Lahan rawa di daratan dan menempati posisi peralihan antara
sungai/danau dan tanah darat :
• ditemukan di depresi,
• cekungan-cekungan di bagian terendah pelembahan sungai,
• di dataran banjirsungai-sungai besar,
• Lahan rawa di wilayah pinggiran danau
• di dataran rendah,
• dataran berketinggian sedang, dan
• dataran tinggi.
• Lahan rawa di dataran berketinggian sedang & tinggi:
• umumnya sempit atau tidak luas, dan
• terdapat setempat-setempat.
• Lahan rawa di dataran rendah
Ekosistem Lotik
• Dimulai dari mata air sampai muara
• sungai, bengawan, selokan atau air megalir lainnya.
• Air selalu bergerak dan hanya numpang lewat saja.
• Kecepatan tergantung pada kemiringan dasar sungai
• Pengikatan energi berasal dari daerah aliran sungai (DAS) dan bantaran
sungai, bukan dari dalam airnya. Watersheed juga dipengaruhi oleh
kanopi sekitar.
• Organisme berada didalam substrat atau berada didalam air sungai.
Sungai
• Terdapat beberapa perbedaan antara ekosistem sungai dimana terdapat
aliran air dan ekosistem danau yang airnya tenang/menggenang
• Adanya arus
• Pertukaran antara air dengan dasar lebih intensif karena adanya arus
• Pada air mengalir, kadar oksigen lebih tinggi dibandingkan air tenang
• Percampuran suhu dan kandungan zat lebih merata
Zonasi longitudinal sungai
Karakteristik Zonasi Horizontal Lotik
Hulu Tengah Hilir
Lokasi Dipegunungan dekat pantai
Kelerengan curam (kadang ada melandai landai
air terjun/ riam)
Aliran air (arus) deras tidak begitu deras tidak deras
Substrat Berbatu berpasir Berlumpur (tidak
(permanen) permanen)
Debit air kecil sedang besar
Lembah sungai berbentuk V berbentuk U berbentuk U lebar
Kedalaman cukup dalam dalam mendangkal
Arah erosi ke dasar sungai mulai ke samping ke arah samping
(erosi vertikal) (erosi horizontal) (horizontal)
Karakteristik Zonasi Horizontal Lotik
Hulu Tengah Hilir
Tingkat erosi besar sedang rendah
Sedimentasi sangat rendah mulai ada tinggi
Bentuk sungai cenderung lurus berkelok berkelok-kelok
Oxbow lake tidak ada kadang2 ada ada
Banjir jarang sedang sering
Dataran banjir tidak ada sempit lebar
Kualitas air baik sedang buruk
Organisme benthos & perifiton Nekton, plankton & Nekton, plankton &
dpt menempel benthos benthos
Karakteristik Biota Sungai
• Pada air mengalir terdapat beberapa adaptasi organism sebagai berikut :
• Melekat permanen pada substrat yang tetap misalnya batu dan tanaman
• Mempunyai alat kait tau penghisap untuk melekat pada tempat yang licin
• Permukaan bawah tubuh dapat dipakai untuk melekat. Beberapa jenis
hewan dapat melekat pada dasar dengan perantaraan bagian tubuh yang
lekat seperti golongan siput dan cacing pipih
• Bentuk badan strean line. Insekta, larva, dan ikan mempunyai bentuk
tubuh menyerupai telur yang membulat di depan dan membulat di
belakang untuk mengurangi tekanan air
• Bentuk tubuh pipih. Hewan di perairan mengalir mempunyai bentuk
tubuh pipih agar mudah bersembunyi di bawah batu
• Rheothaksis positif. Organisme Air mengalir selalu berusaha berenang
menentang arus berbeda dengan organism perairan tenang yang bila
diletakkan di perairan tenang yang bila diletakkan di perairan mengalir
selalu mengikuti arus
• Tigmotaxis positif. Organisme perairan lotik mempunyai kecenderungan
bergantung dan menempel pada permukaan
Kelompok biota perairan
• Plankton (fitoplankton dan zooplankton):
Bergerak dan berpindah tempat secara pasif
karena pengaruh arus air, seperi ganggung
uniseluler dan Protozoa
• Nekton: organisme yang bergerak aktif
(berenang), seperti katak dan ikan
• Neuston: organisme yang mengapung di
permukaan air, seperti, eceng gondok,
serangga air, ganggang, dan teratai.
Kelompok biota perairan
• Bentos: organisme yang berada di dasar
perairan, seperti cacing, udang,
ganggang dan kepiting.

• Perifiton: organisme yang melekat pada


organisme lain seperti siput dan
ganggang
Jenis Perairan berdasarkan kesuburan
• Oligotrofik (produktivitas rendah)
• perairan yang miskin unsur hara dan produktivitas rendah
(produktivitas primer dan biomassa rendah).
• kadar nitrogen dan fosfor rendah, namun cenderung jenuh dengan
oksigen.
• Mesotrofik (produktivitas sedang)
• perairan yang memiliki unsur hara dan produktivitas sedang
(produktivitas primer dan biomassa sedang).
• peralihan antara oligotrofik dan eutrofik.
• Eutrofik (produktivitas tinggi)
• perairan kaya unsur hara dan produktivitas tinggi.
• tingkat kecerahan rendah dan oksigen pada lapisan hipolimnion dapat
lebih kecil dari 1 mg/liter.
Jenis Perairan berdasarkan kesuburan
• Hiper-eutrofik (produktivitas sangat tinggi)
• perairan dengan kandungan unsur hara dan produktivitas primer
sangat tinggi
• pada lapisan hipolimnion tidak terdapat oksigen (kondisi anoksik).
• Distrofik (produktivitas sangat tinggi)
• perairan yang banyak mengandung bahan organik, seperti humus dan
fulfic.
• jenis perairan seperti ini (danau) banyak menerima bahan organik dari
tumbuhan yang berasal dari daratan sekitarnya, sehingga biasanya
memiliki produktivitas primer rendah
SUMBER DAYA PERAIRAN
• Sumberdaya perairan
• merupakan segala potensi yang ada dalam lingkungan perairan baik
perairan umum maupun perairan laut.
• Pengelolaan sumberdaya perairan
• upaya pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya dan lingkungan
perairan secara optimal sesuai dengan daya dukung lingkungan
perairan secara berkelanjutan dalam rangka mempertahankan
kelestarian sumberdaya perairan.
SUMBER DAYA PERAIRAN
• Pada umumnya sumber daya perairan terdiri dari sumber daya
perikanan dan sumber daya non perikanan.
• Namun dalam hal ini Sumber daya perairan dibagi menjadi 4 yaitu :
• Sumber daya ikan
• Sumber daya habitat
• Sumber daya manusia
• Sumber daya teknologi

Anda mungkin juga menyukai