Anda di halaman 1dari 30

1.

DANAU
DANAU
 Menurut Welch (1952), danau adalah suatu badan air yang
memiliki tepian gundul (tidak bervegetasi) yang disapu oleh
gelombang. Bagi Welch, keberadaan tumbuhan air tingkat tinggi
dianggap penting
 Menurut Kusnadi (2010), danau adalah sebuah cekungan di
muka bumi dimana jumlah air yang masuk lebih besar dari air
yang keluar.
 Forel (1982) mengatakan bahwa danau adalah kolam yang
dalam.
 Goldman dan Horne (1983) mengatakan bahwa pada danau
terjadi percampuran air yang di dominasi oleh angin, sedangkan
pada kolam percampuran konveksi lebih mendominasi.
DANAU

• Danau memiliki ciri khas yaitu air yang tenang


sehingga kondisi biotik dan abiotiknya relatif
stabil.
• Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari
memungkinkan terjadinya fotosintesis disebut
daerah fotik.
• Adapun daerah yang tidak dapat ditembus
oleh cahaya matahari disebut daerah afotik.
DANAU
• Danau juga terdapat daerah perubahan
temperatur yang drastis atau termoklin.
• Termoklin memisahkan daerah yang hangat di
atas dengan daerah dingin di dasar.
• Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di
danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya
dari tepi.
• Berdasarkan hal tersebut danau dibagi
menjadi 4 zona.
Karakteristik Fisik Danau
Daerah tangkap hujan (Catchment area) Paling sempit
Daerah “derodon” (drawn-down area) Sempit
Garis pantai Pendek
Teluk Sedikat
Masa simpan air (water retention time) Paling lama
Pengeluaran air Air atas
DANAU

Tiga zona danau:


Zona littoral: Wilayah dangkal dimana penetrasi cahaya mencapai dasar
perairan
Zona limnetik: Zona perairan yang terbuka sampai kedalaman efektif penetrasi
cahaya (lapisan kompensasi)
Zona profundal: daerah yang terletak di bawah lapisan kompensasi
DANAU
1. Zona litoral
 Zona litoral merupakan wilayah tepi pada danau
dan daerah ini merupakan daerah dangkal.
 Cahaya matahari menembus dengan optimal.
 Komunitas organisme sangat beragam termasuk
jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya
diatom), berbagai siput dan remis, serangga,
crustacea, ikan, amfibi (katak), reptilia air dan
semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa,
dan beberapa mamalia yang sering mencari
makan di danau.
DANAU
2. Zona limnetik
Zona limnetik merupakan daerah air bebas
yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus
sinar matahari.
Zona ini dihuni oleh berbagai organisme,
diantaranya fitoplankton termasuk ganggang
dan sianobakteri, zooplankton yang sebagian
besar termasuk Rotifera dan udang serta
nekton.
DANAU
3. Zona profundal
 Zona profundal merupakan daerah yang dalam
dan merupakan daerah dasar pada suatu danau.
 Zona ini dianggap sebagai daerah afotik danau.
 Pada zona profundal hidup predator heterotrof
dan bentos (hidup di dasar air) yang
mendekomposisi (menguraikan) limbah-limbah
organik.
 Selain itu, pada zona profundal terdapat banyak
mikroba (bakteri) dan makhluk hidup lain yang
dapat hidup secara anaerob.
DANAU
4. Bentik
 Wilayah bentik berada di Daerah titik paling dasar
dari danau dan di tempat ini terdapat beragam
bentos juga sisa organisme-organisme yang telah
mati.
Komunitas zona littoral
1. Produser
(a) tumbuhan bentik atau tumbuhan berakar
(1) Zona vegetasi yang mencuat. Contoh : Typha dan Sagittaria
(2) Zone tumbuhan yang berakar dan daunnya mengapung.
Contoh teratai
(3) Zone tumbuhan tenggelam. Contoh: Ceratophyllum,
Myriophyllum,
Najas dan Vallisneria
(b) fitoplankton yang sebagian besar adalah algae
(Bacillariophyceae,
Chlorophyceae, Cyanophyceae

2. Konsumer
Semua lima tipe kebiasaan hidup hadir.
Komunitas zona limnetik
 Fitoplankton: Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae dan
Dinoflagellata

 Zooplankton: Copepoda, Cladocera, dan Rotifera

 Ikan

Komunitas zona profundal


 Keragaman kehidupan tidak besar, tetapi penting:
 bakteri dan jamur
 hewan konsumer

 Semua hewan profundal beradaptasi untuk bertahan terhadap


konsentrasi oksigen yang rendah.
PENGELOMPOKAN DANAU
• Danau dikelompokkan berdasarkan produksi materi
organiknya, yaitu danau oligotropik dan danau
eutropik.
• Penjelasan masing-masing kelompok ini sebagai
berikut.
1. Danau oligotropik
 Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang
dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton
di daerah limnetik tidak produktif.
 Ciri-cirinya yaitu airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit
organisme dan di dasar air banyak terdapat oksigen
sepanjang tahun.
PENGELOMPOKAN DANAU
2. Danau eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau
yang dangkal dan kaya akan kandungan
makanan, karena fitoplankton sangat
produktif.
Ciri-cirinya yaitu airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme dan oksigen
terdapat di daerah profundal.
Tektonik Vulkanik

Tektonik Oksbow

Tipe-Tipe Danau
Berdasarkan
Vulkanik Pembentukanannya Morain/
gletser

Paparan Banjir
 Klasifikasi Danau Berdasarkan Ukuran
Klasifikasi Luas (km2) Volume (juta m3)
Besar 10.000 – 1.000.000 10.000 – 1.000.000
Medium 100 – 10.000 100 – 10.000
Kecil 1 – 100 1 – 100
Sangat Kecil <1 <1

 Klasifikasi Danau Berdasarkan Kedalaman


No Kategori Kedalaman (m)
1 Sangat Dangkal <10
2 Dangkal 10 – 50
3 Medium 50 – 100
4 Dalam 100 – 200
5 Sangat Dalam >200
Faktor fisik-kimiawi:
suhu,
oksigen
Perbedaan kepadatan (berat jenis) air yang disebabkan
perbedaan suhu dapat menghasilkan STRATIFIKASI (lapisan massa
air) yang akan mempengaruhi POLA SIRKULASI AIR.
Stratifikasi Danau adalah:

- Epilimnion. Lapisan atas, suhu air relatif hangat, tidak lebih


sampai kedalaman 6m, konsentrasi DO tinggi
- Thermocline. Perubahan suhu relatif cepat, kandungan
oksigen berkurang seiring penurunan kedalaman, terpisah
antara lapisan atas dan bawahnya
- Hypolimnion. Perairan dalam, kandungan
oksigen sangat rendah, suhu air relatif dingin
Stratifikasi Thermal Danau Daerah
Moderat/4 musim
 Musim Panas: Periode stagnasi
 Air di bagian atas menjadi lebih panas daripada air bagian
bawah, sehingga air tidak bercampur. Terdapat 3 lapisan massa
air, yaitu:
 Epilimnion (suhu hangat)
 Thermoklin
(suhu menurun drastis dengan bertambahnya
kedalaman)
 Hipolimnion (suhu dingin)
 Lapisan thermoklin berada di bawah
jangkauan penetrasi cahaya matahari
efektif, sehingga pasokan O2 ke
hipolimnion terputus karena terhalang
oleh STRATIFIKASI
 Musim Gugur: Periode pengembalian (turn over)
 Suhu epilimnion turun sehingga sama

dengan suhu hypolimnion


 Terjadi sirkulasi massa air dan O2 dapat

mencapai kedalaman hipolimnion


 Musim Dingin: Periode membeku
 Suhu permukaan kurang dari 4°C, air mengembang dan menjadi lebih
dingin sehingga tetap berada di permukaan dan membeku
 Terjadi stratifikasi musim dingin.

 O2 tidak berkurang karena kegiatan bakteri & respirasi rendah. Selain


itu O2 lebih banyak larut dalam air pada suhu rendah
 Bila salju menutupi es maka akan
menghalangi fotosintesis yang dapat
menyebabkan kekurangan O2 di seluruh
danau dan mengakibatkan kematian ikan
di musim dingin
 Musim Semi: Periode pengembalian (turn over)
 Suhu mulai hangat dan es mencair sehingga
air permukaan menjadi lebih berat dan
tenggelam
 Bila suhu permukaan naik sampai 4°C, danau
tersirkulasi dan O2 dapat tercampur.
Stratifikasi suhu dan DO
Waduk Jatiluhur
(Sidauruk et al. 2006)
Fotik Litoral Epilimnion

Afotik Limnetik Thermocline

Kompensasi Profundal Hipolimnion


Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai