net/publication/345125921
CITATIONS READS
0 5,195
4 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Fronthea Swastawati on 09 November 2020.
MODERN
UNDIP Press
Semarang
i
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
MODERN
Disusun oleh:
Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc
Dr Abdul Syakur S.T, M.T
Ima Wijayanti S.Pi, M.Si
Dr. Putut Har Riyadi, S.Pi, M.Si
Cover: Fina Aprelya Nur Fajri
Lay Out: Defita Faridlotus Sholihah
ISBN: 978-979-097-693-1
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara
apa pun,tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Diterbitkan oleh :
UNDIP Press
Semarang
ii
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
Pengantar Penulis
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan kurnia dan hidayah-Nya sehingga buku Teknologi Ikan
Modern ini dapat terselesaikan dengan baik.
Pengeringan ikan merupakan proses pengolahan yang telah
dilakukan sejak zaman dahulu, di mana terjadi penguapan air dalam
tubuh ikan ke lingkungan sekitarnya yang disebabkan oleh perbedaan
kadungan uap air ikan dengan udara disekitarnya. Buku ini menjelaskan
tentang proses pengeringan ikan mulai dari persiapan bahan baku,
tahapan-tahapan yang dilakukan, peralatan yang digunakan dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Proses
pengeringan ikan juga dimaksudkan untuk mencegah mikro organisme
dan kegiatan enzim yang menyebabkan penurunan kualitas ikan yang
mengakibatkan kemunduran mutu. Melalui proses pengeringan,
kegitan mikro organisme dan enzim pembusuk dapat dicegah sehingga
ikan memiliki daya awet lebih lama. Buku ini juga mengulas tentang
metode pengeringan ikansecara modern menggunakan alat mekanik
dan menggunakan oven yang sederhana maupun oven listrik dan
bersifat modern. Pengeringan ikan dapat dilakukan dengan
berbagaicara yakni menggunakan sinar matahari, udara panas, cabinet
vakum, pengeringan beku (freeze dryer), gelombang mikro dll. Aspek
gizi ikan kering juga dibahas untuk melengkapi konteks dari buku ini,
seperti kandungan protein, lemak, vitamin, mineral dan lain-lain.
Protein ikan diketahui mengandung asam amino esensial dan asam
amino non esensial. Kekurangan nutrisi ikan dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit, seperti: busung lapar, kesehatan mata, kulit
iii
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
Tim Penulis
v
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................... i
PENGANTAR PENULIS................................................. iv
DAFTAR ISI .................................................................. ix
DAFTAR TABEL ............................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN. ........................................... 1
BAB II. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
PENGERINGAN IKAN .................................... 5
2.1. Pengertian Pengeringan ........................ 5
2.2. Ruang Lingkup Pengeringan .................. 6
BAB III. METODE PENGERINGAN IKAN .................... 9
3.1. Pengeringan Tradisional ....................... 10
3.2. Pengeringan Mekanik ............................ 11
3.3. Pengeringan Modern ............................ 12
BAB IV. JENIS-JENIS IKAN YANG SERING DIOLAH MENJADI
IKAN KERING ................................................ 14
4.1. Ikan Layang ............................................ 15
4.2. Ikan Petek .............................................. 16
4.3. Ikan Layur............................................... 18
4.4. Ikan Teri ................................................. 19
4.5. Ikan Manyung . ...................................... 21
vi
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
vii
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
viii
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
DAFTAR TABEL
1. Standar Nasional Indonesia Ikan Segar ............... 24
2. Kriteria Kualitas Air Bersih................................... 27
3. Kandungan Gizi Ikan Teri ..................................... 38
4. Persyaratan Standar Mutu Ikan Asin Kering ....... 40
ix
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
DAFTAR GAMBAR
1. Pengeringan ikan dengan anyaman bambu .............. 9
2. Pengeringan ikan secara tradisional ......................... 10
3. Contoh mesin pengeringan ikan mekanik.................. 12
4. Meisn pengeringan ikan modern ............................... 13
5. Ikan layang ................................................................. 14
6. Ikan petek ................................................................... 14
7. Ikan layur .................................................................... 14
8. Ikan teri ...................................................................... 14
9. Ikan manyung ............................................................. 15
10.Ikan Layang Segar ....................................................... 15
11.Ikan Asin Layang ......................................................... 16
12.Ikan Petek Segar ......................................................... 16
13.Ikan Petek Asin ........................................................... 17
14.Ikan Layur Segar ......................................................... 18
15.Ikan Asin Layur ........................................................... 19
16.Ikan Teri Segar ............................................................ 20
17.Ikan Asin Teri .............................................................. 20
18.Ikan Manyung Segar ................................................... 21
19.Ikan Asin Manyung ..................................................... 22
20.Proses Pemfilletan Ikan .............................................. 25
21.Pencucian Ikan dengan Air Mengalir ......................... 26
22.Penirisan Ikan Teri ...................................................... 29
23.Contoh Diagram pembuatan Ikan Asin ...................... 34
24.Kemasan Aluminium Foil............................................ 46
25.Kemasan Paper Metal ................................................ 47
x
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
26.Kemasan Plastik.......................................................... 47
27.Kemasan Vacuum dan Kemasan Non Vacuum Ikan
Asin Kering.................................................................. 49
28.Contoh Alat Pengering Alami ..................................... 53
29.Alat Pengering Kabinet............................................... 54
30.Oven Listrik Hemat Energi .......................................... 58
31.Oven dengan Sumber Panas LPG ............................... 59
32.Oven Gas Tumpang .................................................... 59
33.Oven Sumber Panas Listrik......................................... 60
xi
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang
banyak dikonsumsi masyarakat karena mudah didapat dengan harga
yang murah. Produksi ikan di Indonesia mengalami peningkatan dari
tahun ketahun. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) tahun 2018, jumlah produksi ikan nasional di Indonesia pada
tahun 2017 adalah 23.186.442 ton dengan jumlah produksi perikanan
tangkap sebanyak 7.071.452 ton dan produksi perikanan budidaya
sebanyak 16.114.991 ton.
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi
masyarakat dalam dan bahkan luar negeri. Selain karena rasanya, ikan
banyak disukai karena memberi manfaat untuk kesehatan tubuh yaitu
mempunyai kandungan protein yang tinggi dan kandungan lemak yang
lebih rendah dibandingkan sumber protein hewani lain. Namun
demikian, produk hasil perikanan merupakan komoditas yang mudah
mengalami proses kemunduran mutu dan pembusukan. Hal ini terjadi
beberapa jam setelah ikan ditangkap, sehingga perlu penanganan yang
cepat, tepat dan benar untuk menjaga mutu dan memperpanjang
daya awet sebelum ikan dipasarkan.
Di negara tropis seperti Indonesia, pengawetan produk dengan
cara pengeringan merupakan metode yang umum dilakukan. Selain
prosesnya mudah, cara ini juga lebih murah karena ketersediaan sinar
matahari yang melimpah sepanjang tahun. Pengeringan ini bertujuan
untuk mengurangi kerugian pada saat panen raya, dimana jumlah ikan
melimpah sehingga harga menjadi sangat rendah. Selain itu,
pengeringan juga bertujuan untuk memudahkan pemasaran, karena
1
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
ikan kering jauh lebih ringan dengan volume yang lebih kecil daripada
ikan basah, sehingga lebih mudah dan murah untuk dikemas, diangkut
serta didistribusikan. Di Jawa Tengah, 19%, pengolahan ikan dilakukan
melalui proses penggaraman, pemanggangan mencapai 30%,
pemindangan 23%, sedangkan sisanya menggunakan teknik yang lain.
Ikan asin kering yang berkualitas baik dapat dihasilkan apabila
bahan baku yang digunakan juga berkualitas baik. Ikan yang akan
dikeringkan dapat berupa ikan segar yang baru ditangkap, atau yang
sudah didinginkan atau dibekukan. Ikan kering dapat berbentuk utuh,
fillet, pembelahan (butterfly) bergantung pada ukuran ikan dan selera
konsumen. Selain proses, faktor lain yang dapat mempengaruhi
kualitas ikan asin kering adalah proses penggaraman.
Pengeringan ikan mempunyai prinsip penguapan dan
pengurangan kadar air bahan sehingga pertumbuhan mikroorganisme
akan terhenti dan terhambat. Proses pengeringan biasanya didahului
dengan penggaraman dan menghasilkan produk ikan asin kering.
Pengeringan ikan di Indonesia pada umumnya masih dilakukan dengan
cara tradisional menggunakan alat-alat yang sederhana, serta kurang
memperhatikan aspek sanitasi dan higienis sehingga dapat merugikan
kesehatan lingkungan. Bahkan masih sering ditemukan para pengolah
hanya menebarkan ikan di atas tikar atau ditepi jalan yang kotor
sehingga kurang bersih dan higienis. Di daerah kepulauan dan
perkampungan, penjemuran biasa dilakukan di pelataran bambu atau
kayu yang relatif bersih. Ikan-ikan besar dilakukan dengan cara
digantung dan atau dijemur di atas genting.
Cara yang berkembang untuk mengeringkan ikan adalah
dengan menguapkan air dari tubuh ikan yaitu dengan menggunakan
2
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
3
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
4
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB II
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGERINGAN
2.1. Pengertian Pengeringan
Proses pengeringan merupakan proses perpindahan sejumlah
massa uap air secara simultan, dengan membutuhkan energi untuk
menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan
ke media pengering. Proses berpindahnya sejumlah massa uap air
karena adanya perbedaan konsentrasi uap air antara suatu bahan
dengan lingkungannya (Suwarnadwipa dan Hendra, 2008).
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air bahan
sampai mencapai kadar air tertentu sehingga dapat memperlambat
laju kerusakan produk akibat aktivitas biologi dan kimia. Pengeringan
pada dasarnya merupakan proses perpindahan energi yang digunakan
untuk menguapkan air yang berada dalam bahan, sehingga mencapai
kadar air tertentu agar kerusakan bahan pangan dapat diperlambat.
Kelembaban udara pengering harus memenuhi syarat yaitu sebesar 55
– 60% (Pinem, 2004).
Proses pengeringan dilakukan dengan prinsip penguapan air dari
bahan baku. Cara tersebut dilakukan dengan menurunkan kelembapan
nisbi dengan mengalirkan udara panas di sekeliling bahan sehingga
tekanan uap air bahan lebih besar dari tekanan uap air di udara.
Perbedaan tekanan itu menyebabkan terjadinya aliran uap air dari
bahan ke udara. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan
antara lain :
- laju pemanasan waktu energi panas dipindahkan pada bahan
- jumlah panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air
- suhu maksimum pada bahan
5
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
6
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
8
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB III
METODE PENGERINGAN IKAN
Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air
secara simultan, yang memerlukan energi untuk menguapkan
kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan (Nay, 2007).
Sebenarnya pengeringan sudah dipraktekkan secara luas untuk ikan
laut oleh para nelayan dengan cara menjemur ikan di bawah terik
matahari. Bagi para penampung ikan dan nelayan yang sudah agak
profesional, penjemuran dilakukan di atas rajut-rajut plastik yang
dibentang di atas balai-balai yang terbuat dari bambu. Para nelayan
lainnya mengerjakan penjemuran di atas lantai semen, di atas
anyaman bambu, di atas tikar plastik, di atas atap rumah bahkan ada
yang diserak di atas pasir.Cara pengeringan seperti disebutkan di atas
sangat praktis, tetapi mempunyai banyak kelemahan. Metode
pengeringan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
9
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
10
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
pengeringan menggunakan alat ini tidak boleh lebih dari 45ºC agar
tidak terjadi pengkerakan dan matang (Patang dan Yunarti, 2014).
12
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
13
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB IV
JENIS-JENIS IKAN YANG SERING DIOLAH
MENJADI IKAN KERING
Ikan kering merupakan hasil proses penggaraman dan
pengeringan. Ikan ini mempunyai kadar air rendah karena penyerapan
oleh garam dan penguapan oleh panas. Rasa dagingnya asin, tetapi
dapat pula dibuat rasa tawar. Beberapa jenis ikan yang biasanya
diawetkan menjadi ikan asin atau ikan kering adalah ikan layang,
petek, layur, teri, manyung dan lain-lain.
14
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
15
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
16
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
18
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
19
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
20
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
Ikan manyung merupakan salah satu jenis ikan yang digemari bila
diolah menjadi ikan kering.Sebagian besar pengolah ikan di Indonesia,
mengolah ikan dengan proses pengeringan tradisional. Ikan kering
jambal roti, adalah salah satu jenis ikan kering yang sangat disukai oleh
21
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
22
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB V
CARA MENGERINGKAN IKAN YANG BAIK
Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sebagian air yang dikandung melalui penggunaan
energi panas. Biasanya, kandungan air bahan tersebut dikurangi
sampai batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi
didalamnya (Suwandi dan Riyanto, 2000). Selain itu pengeringan
merupakan salah satu cara pengawetan yang paling murah dan
mudah. Dilihat dari segi pengunaan energi, pengeringan dengan sinar
matahari dapat dianggap tidak memerlukan biaya sama sekali.
5.1. Pemilihan bahan baku
Menurut SNI-01-2729-1-1992, bahan baku yang digunakan harus
berasal dari perairan yang tidak tercemar. Pengertian perairan tidak
tercemar adalah perairan yang memerlukan tindakan pengawasan
karena pencemaran bahan kimia, biologis, fisika dan biotoksin.
Berdasarkan SNI, tentang penerapan standar mutu bahan baku
memiliki beberapa persyaratan antara lain; harus bersih, bebas dari
setiap bau yang menandakan pembusukan, bebas dari bau lumpur dan
sifat-sifat alamiah lain yang dapat menurunkan mutu serta tidak
membahayakan kesehatan (Vatria, 2013). Diharapkan dengan mutu
bahan baku ikan yang baik pada proses pengeringan ikan akan
memudahkan dalam kegiatan proses pengeringan itu sendiri.
23
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
c Cemaran logam*
- Arsen (As) mg / kg Maks. 1,0
25
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
26
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
Kadar Keteranga
No Parameter Satuan
maksimum n
A Fisika
1 Bau - - Tak
2 TDS mg / l 1,000 Berbau
3 Kekeruhan NTU 5
4 Rasa - -
5 Suhu 0C
5.3. Penirisan
Penirisan dilakukan dengan cara ikan ditiriskan setelah ikan
dicuci bersih dalam wadah keranjang plastik yang telah disediakan.
Pada proses penirisan ini, ikan disusun rapi dengan perut menghadap
ke bawah agar tidak ada air yang menggenang dirongga perutnya
(Himawati, 2010).
28
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
30
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB VI
31
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
32
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
6.4. Waktu
Lama waktu pengeringan tergantung pada banyak faktor, antara
lain ukuran dan ketebalan ikan, temperatur pengering, kelembaban
relatif udara, kecepatan udara pengering dan total beban pengeringan
(Yani et al., 2009).
6.5. Kecepatan Aliran Udara
Kecepatan aliran udara yang tinggi dapat mempersingkat waktu
pengeringan. Kecepatan aliran udara yang disarankan untuk
melakukan proses pengeringan antara 1,5–2,0 m/s. Arah aliran udara
pengering yang sejajar dengan produk lebih efektif dibandingkan
dengan aliran udara yang datang dalam arah tegak lurus produk (Yani
et al., 2009).
6.6. Kelembaban Relatif (RH)
Pengeringan umumnya dilakukan pada kelembaban relatif yang
rendah.Tujuannya adalah untuk meningkatkan kecepatan difusi air.
Kelembaban relatif yang rendah di dalam ruang pengering dapat
terjadi jika udara pengering bersirkulasi dengan baik dari dalam ke luar
ruang pengering, sehingga semua uap air yang diperoleh setelah
kontak dengan produk langsung dibuang ke udara lingkungan (Yani et
al., 2009)
33
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
34
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB VII
NILAI GIZI IKAN KERING
35
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
nonenzimatis pada ikan yang paling sering terjadi adalah reaksi antara
asam organik dengan gula pereduksi, serta antara asam-asam amino
dengan gula pereduksi disebut juga reaksi Maillard. Reaksi anatara
asam-asam amino dengan gula pereduksi dapat menurunkan nilai gizi
protein yang terkandung di dalamnya. Vitamin - vitamin yang terdapat
dalam bahan pangan yang dikeringkan akan mengalami penurunan
mutu, hal ini disebabkan karena ada berberapa vitamin yang tidak
tahan terhadap suhu tinggi.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Ikan Asin
Kering :
Banyaknya Ikan Asin Kering yang diteliti (Food Weight) = 100 gram
Bagian Ikan Asin Kering yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible)
= 70 %
Jumlah Kandungan Energi Ikan Asin Kering = 193 kkal
Jumlah Kandungan Protein Ikan Asin Kering = 42 gram
Jumlah Kandungan Lemak Ikan Asin Kering = 1,5 gram
Jumlah Kandungan Karbohidrat Ikan Asin Kering = 0 gram
Jumlah Kandungan Kalsium Ikan Asin Kering = 200 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Ikan Asin Kering = 300 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Ikan Asin Kering = 3 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Ikan Asin Kering = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Ikan Asin Kering = 0,01 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Ikan Asin Kering = 0 mg
37
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
38
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB VIII
STANDAR NASIONAL INDONESIA IKAN KERING
39
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
2 Cemaran mikroba
ALT Koloni/gram Maksimal 1,0x105
aureus*
3 Kimia *
Air %fraksi massa Maksimal 40
dalam asam
Catatan : *) Bila Diperlukan
Sumber : Badan Standarisasi Nasional, 2009
40
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
41
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB IX
KERUSAKAN PADA IKAN KERING
6. Salt Burn
Kerusakan itu terjadi karena penggunaan garam halus secara
berlebihan pada proses penggaraman. Apabila ikan asin dijemur,
bagian luar akan kering sedangkan bagian dalam masih tetap basah.
7. Jamur
Kerusakan yang ditimbukan berbagai jenis jamur, contohnya
Sporendonemia epizoum yang mengakibatkan bercak - bercak pada
daging ikan. Meskipun tidak berbahaya bagi kesehatan, kerusakan
yang ditimbulkan oleh jamur ini dapat menurunkan harga jual ikan
asin.
43
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB X
KEMASAN IKAN KERING
hambat gas yang baik dan luas permukaan yang lebih kecil
menyebabkan masa simpan produk lebih lama. Bahan kemasan
dewasa ini sangat beragam. Kemasan pada umumnya terbuat dari :
a. Gelas, mudah pecah, transparan.
b. Metal, biasanya dibuat dari aluminium, mempunyai kekuatan
yang tinggi.
c. Kertas, tidak tahan terhadap kelembaban dan air sehingga
mudah rusak.
d. Plastik, kemasan ini dapat berbentuk kantung, botol,
stoples, kotak dansebagainya. Penggunaan plastik sebagai
kemasan semakin luas karena ongkos produksinya relatif
murah, mudah dibentuk dan dimodifikasi.
2. Bahan tambahan yang diizinkan dan yang dilarang untuk kemasan
pangan, menggunakan bahan yang dilarang digunakan sebagai
kemasan pangan dan atau bahan apa pun yang dapat melepaskan
cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia.
3. Cemaran, menggunakan bahan yang dilarang digunakan sebagai
kemasan pangan dan atau bahan apa pun yang dapat melepaskan
cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia.
4. Residu, residu adalah segala sesuatu yang tertinggal, tersisa atau
berperan sebagai kontaminan dalam suatu proses kimia tertentu.
Residu terkadang dapat disamakan dengan ampas atau pengotor
5. Migrasi, pada kondisi tertentu, kontak antara bahan pengemas dan
makanan bisa menyebabkan migrasi (perpindahan) bahan-bahan
kimia dari wadah ke makanan. Migrasi terjadi akibat pengaruh suhu
panas makanan. Semakin tinggi suhu maka semakin tinggi
kemungkinan terjadi migrasi.
45
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
46
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
47
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
48
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
49
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB XI
PERALATAN PENGERINGAN
50
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
51
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
52
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
tetapi bagiian dalamnya masih basah. Kerugian akibat hal ini dapat di
cegah dengan cara:
a. Penjemuran dilakukan di tempat yang teduh (dibawah atap)
b. Penjemuran secara periodik, misalnya ikan dijemur pada pagi
sampai siang hari kemudian diangkat dan sore hari dijemur lagi.
54
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
d. Nampan/ Tray
Nampan pada alat pengering tipe kabinet, terbuat dari
alumunium berbentuk persegi. Nampan dibuat berongga supaya udara
panas dapat melalui bahan yang akan dikeringkan. Pemilihan
alumunium sebagai bahan nampan karena berat jenis alumunium
relatif rendah sehingga mempermudah dalam memuat bahan ke
ruang pengeringan.
e. Pintu
Pemasangan pintu bertujuan untuk mempermudah
memasukkan dan mengeluarkan bahan dari ruang pengeringan serta
untuk memerangkap panas. Pada pintu juga dipasang kaca, agar
pemakai dapat menmeriksa bahan selama pengeringan tanpa
membuka pintu, sehingga efisiensi lebih tinggi.
f. Keluaran Udara
Keluaran udara berupa lubang keluaran udara yang dapat
dibuka dan ditutup dengan kisi yang telah dirancang sedemikian rupa,
sehingga udara panas dapat keluar dari ruang pengeringan sesuai
dengan besaran yang diinginkan.
11.3. Alat Pengeringan Ikan (Tipe Rumah Kaca/Surya)
Pengeringan rumah kaca dikembangkan di Indonesia pada akhir
tahun 1970-an. Pada dasarnya, pengeringan rumah kaca merupakan
ruang yang tertutup oleh dinding dan atap transparan (bening)
sehingga sinar matahari dapat masuk ke dalamnya. Udara yang panas
di dalam ruang itu diprangkap sehingga suhunya makin tinggi, lebih
tinggi daripada suhu udara di luar ruang. Suhu yang tinggi inilah yang
dimanfaatkan untuk mempercepat proses penguapan air dari ikan.
55
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
BAB XII
PENGERINGAN DENGAN OVEN HEMAT LISTRIK
57
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
58
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
59
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
60
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
61
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
Daftar Pustaka
Badan Standardisasi Nasional. 2009. Syarat Mutu Ikan Asin Kering SNI
2721- 1:2009.
62
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
Hughes, K.V. and B.J. Willenberg. 1994. Quality for Keeps: Drying
Foods. University of Missouri.
63
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
Suryanti, S., Riyadi, PH., Churun A'in. 2017. Performa Ikan ‘Si Dulang’
(Ikan Asin Khas Kedung Malang Jepara) Pasca Penerapan Rak
Pengering Ikan Pehi_ling. Jurnal Info Pengabdian Masyarakat.
Jurnal INFO (ISSN 0852-1816) Volume 19, Nomor 1.
64
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
Tobing, Erdi K. L., A. Rohanah dan S. B. Daulay. 2016. Uji Variasi Suhu
terhadap Hasil Pengering pada Alat Pengering Ikan (Tipe
Kabinet). Jurnal Rekayasa Pangan dan Pert, 4(2): 236-239.
Yusra. 2016. Kajian Penerapan GMP dan SSOP pada Pengolahan Ikan
Nila (Oreochromis niloticus) Asap di Kecamatan Tanjung Raya
Kabupaten Agam. Jurnal Katalisator, 1(1):10-19.
<https://productnation.co/id/peralatan/dapur/10528/oven-listrik-
bagus-terbaik-indonesia/>. diakses 20 Juli 2020
<https://www.99.co/blog/indonesia/oven-kue/>. Diakses 20 Juli 2020
65
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
<https://s1.bukalapak.com/img/1380222532/w-
1000/JUAL_oven_gas_murah_galvaloum_120x55_termo_via_ekpedisi
.jpg> . diakses 20 Juli 2020
<https://www.pradhanamesin.com/pengering-model-kabinet.html>.
diakses 20 Juli 2020
https://visitklidang.wordpress.com/2016/08/23/pengawetan-ikan-
dengan-cara-pengeringan/ . diakses 20 Juli 2020
<https://www.tokopedia.com/thesalteefish/ikan-asin-teri-medan-teri-
nasi-kemasan-premium-500-gram>. diakses 20 Juli 2020
<https://kemasanaluminium.wordpress.com/2014/12/04/standing-
pouch/ > . diakses 10 Juli 2020
< https://www.picuki.com/tag/kemasancairan > . diakses 10 Juli 2020
<https://shopee.co.id/Kemasan-Paper-Litho-500-Gram ECOPACK-
14x23-Standing-Pouch-Kopi-Masker-Snack-i.6325803.251950593 > .
diakses 10 Juli 2020
<https://www.merdeka.com/uang/china-minati-produk-ikan-teri-asal-
nusa-tenggara-timur.html > . diakses 5 Juli 2020
<https://www.idntimes.com/food/recipe/lia-faiqotul-muniroh/bikin-
gak-bisa-berhenti-makan-resep-praktis-bikin-pepes-ikan-tongkol-c1c2
> . diakses 1 Juli 2020
<http://suksesjayamlg.com/dnews/170003/mengenal-fillet-ikan-tipe-
fillet-ikan-dan-cara-fillet-ikan.html > . diakses 30 Juni 2020
<https://food.detik.com/produk-dan-jasa-kuliner/d-2704436/ikan-
manyung-dan-ikan-layang-jenis-ikan-laut-populer-untuk-ikan-asin-1 > .
diakses 30 Juni 2020
<https://www.kompasiana.com/dhave/596daf9d18112a152c7b9332/
kepala-manyung-dulu-limbah-kini-berkah > . diakses 30 Juni 2020
<https://food.detik.com/cooking-tips/d-1610522/memilih-ikan-teri-
asin > . diakses 30 Juni 2020
<https://www.greeners.co/flora-fauna/ikan-teri-ikan-pelagis-
unggulan-indonesia/ > . diakses 30 Juni 2020
< https://sukaikan.com/harga-ikan-asin/ > . diakses 30 Juni 2020
<http://jayamakmurbangkit.blogspot.com/2014/08/ikan-layur-
segar.html > . diakses 30 Juni 2020
<https://www.bukalapak.com/p/food/makanan/1v9xdrm-jual-ikan-
asin-petek > . diakses 30 Juni 2020
<https://baranglangkadipasaran.net/mengenal-ikan-petek-dan-
potensinya/> . diakses 30 Juni 2020
<https://bandoflovers.net/ikan-asin/ > . diakses 30 Juni 2020
66
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
<https://www.carscoverageonline.com/2018/10/13/karakteristik-
ikan-layang-decapterus-spp/ > . diakses 30 Juni 2020
<https://www.gambarikan.com/2014/10/unduh-850-koleksi-gambar-
ikan-manyung.html > . diakses 23 Juni 2020
<https://www.ekor9.com/ikan-teri/ > . diakses 23 Juni 2020
<http://adorablefisheries.blogspot.com/2015/11/ikan-layur.html > .
diakses 23 Juni 2020
<https://www.indomobile-os.com/shop/item/5bzO > . diakses 23 Juni
2020
<https://www.tokopedia.com/udsamudra/ikan-layang-pp-80-100-10-
kg >. diakses 23 JUni 2020
<https://www.indiamart.com/proddetail/fish-dryer-
18899766712.html > . diakses 23 Juni 2020
<https://restipangestika.wordpress.com/2013/05/07/alat-pengering-
rambak-cakar-ayam/ > . diakses 23 Juni 2020
<http://www.indramayupost.com/2010/10/harga-ikan-asin-di-
pantura-indramayu.html > . diakses 23 Juni 2020
67
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
Tentang Penulis
Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. merupakan
seorang staf pengajar di Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro
Semarang. Penulis lahir di Kebumen pada
tanggal 23 Februari 1959 dan mulai menjadi
staf pengajar pada tahun 1987. Pendidikan
yang ditempuh penulis mencakup Pendidikan
S-1 Perikanan ditempuh di Universitas
Diponegoro dan diselesaikan pada tahun 1983;
Pendidikan S-2 Food Science and Technology ditempuh di University of
Humberside pada tahun 1993’ Pendidikan S-3 Manajemen
Sumberdaya Pantai ditempuh di Universitas Diponegoro pada Tahun
2008. Beberapa buku yang pernah ditulis oleh penulis antara lain,
tahun 2009 Pengasapan Ikan dari Tradisional sampai Modern; Manfaat
dan Karakter Kolagen dari Berbagai Limbah Tulang Ikan; Prerequisite
Technique on The Fish Processung Units; tahun 2010 Ubur-ubur,
Potensi dan Pemanfaatannya; tahun 2011 Penerapan Asap Cair
Sebagai Alernarif Pemecahan Masalah Polusi Udara Pada Pengolahan
Ikan Asap di Indonesia; tahun 2018 Teknologi Pengasapan Ikan
Tradisional; tahun 2019 Pengasapan Ikan Bandeng Tanpa Duri
Menggunakan Asap Cair. Penulis juga memiliki beberapa paten
sederhana antara lain Pemanfaatan Limbah Pertanian untuk Asap Cair
dan Rancangan Instalasi (2011), Pemanfaatan Limbah Pertanian untuk
Asap Cair dan Design Peralatan (2014), Metode Pengasapan Ikan
Menggunakan Asap Cair Bonggol Jagung untuk Menginaktivasi Enzim
Katepsin Pada Ikan Patin Asap(2017), Proses Enkapsulasi Asap Cair
(2019).
68
TEKNOLOGI PENGERINGAN IKAN MODERN
69
View publication stats
70