Anda di halaman 1dari 48

Dr.

RATNA SIAHAAN
JURUSAN BIOLOGI
FMIPA – UNSRAT
2018

Siahaan, R.2017.Ekosistem Lentik:


Danau
 Habitat lentik=tenang, diam
 Memiliki zonasi
 Sebagian besar air tawar berada di danau
 Danau menjadi habitat bbg organisma
 Danau bermanfaat penting bagi manusia
1. Rockbasin, berasal dari
 Letusan gunung berapi: kaldera
Di Indonesia, sebagian besar danau dr letusan
gunung berapi
Contoh: Danau Toba di Sumatera Utara
 Gempa tektonik
Misal: Danau di lembah Rift, Afrika
 Larutnya batuan
Misal: Danau Sussarsee, jerman Timur
 Jatuhnya meteor
Misal: Danau di Monterosi, Itali
 Pencairan es \
Misal, Great Lakes di Amerika Serikat dan
Kanada
2. Barrier basin
Terbentuk akibat terhalangnya aliran:
 Aliran longsor, misal: D.Tarli Karng, Australia
 Aliran lava, misal: D.Okataina, Selandia Baru
(aliran mbtk kaldera)
 Sistem pesisir: adanya gosong/dune, misal:
Clapton lee, UK
 Sungai yg alirannya terhalang menjadi seperti
bendungan alami  terbentuknya danau
 Danau mati “oxbow” akibat putusnya meander
sungai. Sungai yg pada waktu tertentu
terisolasi dari aliran utamanya dapat disebut
danau

3. Organik basin  kolam2 di sawah


The Great Lake di Amerika dan Kanada

Danau di Argentina

http://www.lakescientist.com/learn-about-lakes/how-lakes-differ/lake-originssss.html
Berbagai sumber, antara lain:
 Air sungai yang mengalir ke dalam basin dan sebagai
inflow.
 Air yang berasal dari hasil pencairan salju dan
es/gletser.
 Air hujan yang tertangkap langsung oleh basin danau
tersebut.
 Air dari aliran permukaan (over land flow) yang
berasal dari air hujan yang berasal dari dari air hujan
yang jatuh.
 Air yang berasal dari dalam tanah (air tanah) yang
permukaannya lebih tinggi dari pada permukaan air
danau sehingga air mengalir ke dalam danau.

 Air yang berasal dari mata air atau spring yang


masuk ke danau tersebut.
Tidak selalu tetap tetapi selalu mengalami fluktuasi
yaitu bertambah pada musim basah (hujan) dan
berkurang pada musim kering (kemarau).

Penyusutan air danau dapat disebabkan oleh beberapa


hal yaitu:
 Penguapan dari permukaan danau, dipengaruhi oleh
temperature, perbedaan tekanan udara, kelembaban
udara, angin dan kualitas air.
 Pengaliran air danau melalui outlet menuju sungai di
bawahnya.
 Perembesan air danau ke dalam tanah. Hal ini
tergantung pada karakteristik batuan atau tanah
penyusun lahan sekitarnya, selain itu faktor ketinggian
air tanah di sekitar danau juga menentukan besar
kecilnya kehilangan air danau tersebut.
 Khusus untuk bendungan dan waduk terdapat
penyusutan air akibat dimanfaatkan untuk air minum,
irigasi, dan sebagainya
 Telaga/danau/situ/waduk/embung adalah salah satu
sumber air tawar yang menunjang kehidupan semua
makhluk hidup dan kegiatan sosial ekonomi manusia.
 Ketersediaan sumberdaya air, sangat mendasar untuk
menunjang pengembangan ekonomi wilayah.
 Air danau/waduk dapat digunakan untuk berbagai
pemanfaatan antara lain sumber baku air minum air
irigasi, pembangkit listrik, penggelontoran, perikanan dsb.
Ekosistem danau memiliki peran penting dalam menjamin
kualitas dan kuantitas ketersediaan air tawar.
 Danau juga sangat peka terhadap perubahan parameter
iklim.
 Variasi suhu dan curah hujan misalnya, dapat langsung
berpengaruh pada penguapan air, tinggi permukaan dari
volume air, keseimbangan air dan produktivitas biologis
perairan danau.
1. Zona trofogenik limnetik
 epilimnion
 Zona “terang”
 Zona produksi senyawa organik
 Sebagian besar tumbuhan berfotosintesis
(algae) p>r
2. Zona trofoletik
 Hipolimnion
 Zona “gelap”
 Zona dekomposisi dan resprasi lebih besar
daripada fotosintesis, p<r
A. Zona bentik
 Dasar perairan yg banyak dihuni oleh komunitas
yg melekat pd dasar perairan
1. Zona litoral
 Perairan dangkal di bagian tepi danau
 Suhu berfluktuasi/berubah-ubah
 Erosi tinggi
 Sedimen dasar kasar
 Dihuni oleh tumbuhan akuatik yg menjebak
sedimen
 Sangat kaya organisma  niche/relung banyak
 Produksi tahunan tinggi  zona produksi
 Pentrasi cahaya hingga dasar: zona eufotik di zona
epilimnion
2. Zona Sublitoral
 Sedimen lebih halus
 Penetrasi berkurang
 Makroflora bentik sedikit
 Oksigen kaya/tinggi
 Keanekaragaman taksa rendah niche/ relung
sedikit
 Produksi tahunan
3. Zona Profundal
 Sedimen halus
 Suhu lebih rendah
 Penetrasi cahaya sangat rendah
 Oksigen rendah, tapi CO2 dan CH4 tinggi
 Zona dekomposisi/penguraian
B. Zona Perairan Terbuka (open water zone)
 Dihuni oleh organisma melayang, terapung dan
berenang
http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/F/Freshwater.htm
l
http://www.lakeaccess.org/ecology/lakeecologyprim9.ht
http://wgbis.ces.iisc.ernet.in/energy/monograph1/Limpage4.h
tml
http://godeez.edu.glogster.com/godeez-
6327
Dua jenis danau yaitu:
1. Danau oligotrofi
2. Danau Eutrofi

Atau dibagi menjadi 5 yaitu:


 Oligotrofik

 Mesotrofik:

 Eutrofik:

 Hipereutrofik: eutrofik ekstrim, sangat kaya hara dan


biomasa. Anoksia atau hilangnya oksigen terjadi di
hipolimnion saat kemarau
 Distrophik: danau kaya organik (asam humic dan
fulvic) berasal dari masukan eksternal, dari
watershed/DAS
Oligotrofik
 Konsentrasi hara rendah
 Pertumbuhan plankton rendah
 Tumbuhan akuatik sedikit
 Produktivitas primer rendah, biomasa rendah
 Kaya oksigen.
 Substrat: batuan
 Spesies ikan: berdarah dingin/cold
Mesotrofik
 Konsentrasi hara sedang
 Pertumbuhan plankton sedang
 Mulai terjadi akumulasi sedimen
 Umumnya yg hidup ikan berdarah panas

Eutrofik
 Kaya hara
 Pertumbuhan plankton tinggi
(produktivitas tinggi)
 Sangat banyak akumulasi sedimen di dasar
 Tumbuhan akuatik di dasar meluas
 Oksigen rendah di dasar dapat mencapai
1 mg/L) di hipolimnion saat kemarau.
 Hanya ikan berdarah panas yg dapat hidup
 Rendah transparansi

Siahaan, R.2017.Ekosistem Lentik:


Danau
http://des.nh.gov/organization/commissioner/p
ip/factsheets/bb/documents/bb-3.pdf
oligotrofi eutrofi
Dalam, terjal Dangkal, zona litoral lebar
Volum/ratio epilimnion < epilimnion > hipolimnion
hipolimnion
Air biru atau hijau, jernih Hijau –hijau kekuningan/kecoklatan

Miskin hara & Ca2+ kaya


Sedimen miskin dg materi organik Kaya
Tumbuhan litoral sedikit Banyak/kaya
Fitoplankton sedikit/miskin Kaya dlm jumlah banyak
Alga hijau: jarang melimpah Sering
(blooming)
Fauna bentik profundal: beragam, Miskin fauna bentik tapi tahan oksigen
tidak tahan oksigen yg rendah rendah
Bentik profundal: miskin Jumlah banyak
Umum :Tanytarsus di profundal, tapi Umum Chironomus. Chaoborus ada
Chaoborus sedikit/tdk ada
1. Zooplankton pelagik
 Protozoa, Rotifera, Kladosera, Kopepoda
2. Neuston
 Protozoa, Laba2 air, kutu air
3. Litoral kolom air
 Kutu air, Rotifera, Kladosera
4. Litoral bentik
 Hydra, Bryozoa, lintah, Amfipoda
5. Profundal bentik
 Nematoda, Oligochaeta, cacing pipih
http://www.waterencyclopedia.com/Hy-La/Lakes-Biological-
Processes.html
Organisma akuatik berinteraksi satu sama lain dalam jaringan makanan.
1. Fitoplankton:
Umumnya alga. Alga bersama dg makrofita menjadi produser di danau.
2. Zooplankton
Misal, Daphnia dan Bosmina, menjadi konsumer primer sebab mereka
pemakan produser primer.
 Zooplankton disebut juga herbivora karena mengkonsumsi tumbuhan.
3. Planktivora: organisma pemakan zooplankton. Misal: ikan dan larva
serangga.
4. Piscivora: organisma pada top jaringan makanan. Misalnya ikan.
 Piscivora adalah species kunci sebab pengaruhnya yg besar pd jaringan
makanan.
 Misal, jika populasi hewan piscivora terlalu tinggi, mereka akan memakan
semua planktivora. Tanpa ikan planktivora yg emmakan zooplankton maka
populasi zooplankton meningkat drastis yg akan menghabiskan
fitoplankton alga. Hal ini akan meningkatkan transparansi/kejernihan air.
Juga sebaliknya.
http://www.waterencyclopedia.com/Hy-La/Lakes-Biological-
Siahaan, R.2017.Ekosistem Lentik:
Danau
1. Makroinvertebrata
Ditahan pd ukuran mesh kasar (≥ 200 Um);
No. 60 atau 35
2. Meiofauna
Ditahan pd mesh halus (40-200 Um;
umum≤ 100 Um)
3. Makrobentos
 Epineuston – di lapisan permukaan
 Hyponeuston – di bawah lapisan permukaan
 Pelagik – perairan terbuka terkena cahaya
 Profundal – di bawah zona fotik, tidak ada
cahaya
 Bentos – di dasar. Bnetos dapat di zona fotik
atau afotik
http://www.lifeinfreshwater.org.uk/Web%20p
ages/ponds/Animal%20Communities.htm
http://www.entomology.umn.edu/cues/extpubs/6955aquatic/DG6955.ht
ml
1. Tumbuhan emergen
 Typha spp; Scirpus; Lythrum salicara;
2. Sub emergen
 Ceratophyllum demersum
 Elodea canadensis
 Myriophyllum spicatum
3. Tumbuhan daun mengambang
 Nymphaea spp.; Nelumbo lutea
4. Alga dan tumbuhan mengambang bebas
 Spirogyra; Chara; Lemna minor, Spirodela
polyriza; Anabaena

Siahaan, R.2018.
Ekosistem Lentik: Danau
Eichornia
crassipes:
daun
mengamban
g

Pistia;
mengamban
g bebas
Emergent plants

Leaf-floating plants

http://www.edupic.net/aquatic.htm
 Eutrofikasi: proses alami yg terjadi di danau,
kolam ketika badan perairan secara perlahan
mengalami peningkatan hara ,tumbuhan dan
hewan.
 Eutrofikasi dapat karena aktivitas manusia yg
memasukkan hara yg mempercepat
pertumbuhan tumbuhan di danau/kolam.

http://www.scienceclarified.com/El-Ex/Eutrophication.html
http://www.lincoln.ne.gov/city/pworks/watrshed/educate/fertili
z/
http://sevenhillslake.com/technical.html
http://sevenhillslake.com/technical.html
 Waduk sering juga disebut danau buatan
yang besar.
 Menurut Komisi Dam Dunia,
Bendungan/Waduk besar adalah bila tinggi
bendungan lebih dari 15 m .
 Sedangkan embung merupakan waduk kecil
dan tinggi bendungannya kurang 15 m.
 Embung banyak dibangun di Nusa Tenggara
Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Pembangunan waduk besar di Indonesia
sampai tahun 1995 kurang lebih 100 buah,
dan 80% berlokasi di Pulau Jawa.
 Sejak terjadi krisis moneter pada tahun 1998,
pembangunan waduk besar di Indonesia belum
d ilakukan lagi kecuali perencanaan Waduk
Jatigede di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa
Barat.
 Sistem tata air waduk berbeda dengan danau
alami.
 Pada waduk komponen tata airnya umumnya
telah direncanakan sedemikian rupa sehingga
volume, kedalaman, luas, presepitasi, debit
inflow/out flow waktu tinggal air diketahui
dengan pasti.
 Jumlah danau di Indonesia diperkirakan sebanyak
840 danau besar dan 735 danau kecil (situ) yang
dapat menampung 500 km3 air atau 72% dari
total persediaan air permukaan di Indonesia.
 Indonesia memiliki tidak kurang dari 500 danau
alami dengan kategori besar > 50 ha dengan ciri
khas sebagai “danau tropis kepulauan” memiliki
luas total danau 5.000 km2 atau sekitar 0,25%
luas daratan.
 Terdapat 495 waduk/bendungan/dam/cek dam.
 Keseluruhan danau-danau tersebut mengandung
sekitar 500 km3 sumber air.
 Danau tersebut tersebar merata di setiap
pulau besar (Sumatra, Jawa, Kalimantan
Sulawesi, Papua) kecuali Pulau Bali.
 Waduk besar sebagian besar berlokasi di
P.Jawa.
 Selain kategori danau besar terdapat juga
danau kecil yang jumlahnya ribuan dan
waduk kecil yang disebut embung.
 Danau kecil sering dikenal sebagai situ
berukuran besar.
 Jawa Barat terdapat 354 buah situ
 Jawa Timur 438 buah situ.
 Danau yang terbesar adalah Danau Toba yang
terletak 905 meter dpl, panjang 275 km,
lebar 150 km dengan luas 1.130 km2, dan
kedalaman maksimum 529 m di bagian utara
dan 429 m di bagian selatan.
 Danau Toba merupakan danau terdalam
kesembilan di dunia dan merupakan danau
tipe vulkanik kaldera yang terbesar di dunia.
 Danau yang terdalam di Indonesia adalah
danau Montana di Sulawesi Tengah dengan
kedalaman maksimum 590 m dan merupakan
danau terdalam ketujuh di dunia (Bemmelen,
1949).
 Untuk kawasan Jabotabek. terdapat 219
tampungan alami (situ), namun sayang sekali
banyak dari tampungan tersebut yang sudah
mengering sehingga kini tinggal 164 buah
dengan luas total tidak lebih dari 1990 ha.
 Danau terbesar di Indonesia adalah danau
Toba (luas 112.970 ha) terbesar kedua adalah
Towuti (56.108 ha) dan paling dalam adalah
Matano (590 m) dengan ketinggian
permukaan air danau Matano sebenarnya
jauh di bawah dasar laut.
 Danau-danau tersebut sangat kaya dengan
keragaman fungsi dan keanekaragaman hayati yang
dapat dimanfaatkan manusia.
 Air tawar yang terdapat di danau hanyalah salah satu
dari 1% dari sumber air tawar yang benar-benar
dimanfaatkan.
 Dalam skala dunia, danau telah menjadi prioritas
(perhatian) global karena 90% air tanah di permukaan
bumi tersimpan di danau dan waduk Sebanyak 97%
air di bumi adalah air laut dan samudra yang berasa
asin.
 Sedang air tawar sisanya 2% berwujud gletser dan
salju.
 Danau bersifat multi fungsi (pertanian, air baku,
perikanan, PLTA, pariwisata).
 Disamping multi fungsi, danau di, Indonesia memiliki
kekayaan akan plasma nutfah ikan 25% dari plasma
nutfah dunia.
 Oleh karena itu pemanfaatan potensi sumberdaya
air danau juga harus memperhatikan aspek
geografis dan kelestarian kesediaan air tersebut.
 Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan kegiatan pembangunan yang
kurang memperhatikan keseimbangan dan daya
dukung lingkungan, kualitas lingkungan hidup
ekosistem danau di Indonesia semakin menurun
akibat pencemaran dan kerusakan lingkungan.
 Jika ancaman dan masalah-masalah tersebut
tidak segera ditangani, maka dapat dipastikan
berbagai jasa lingkungan dan manfaat langsung
yang selama ini diberikan oleh danau tersebut
akan sirna dan bahkan akan menimbulkan
bencana bagi masyarakat yang tinggal di
sekitarnya seperti banjir, kelangkaan air tawar,
dan menurunnya produksi pangan.
 Keadaan ekosistem perairan danau di Indonesia kini
cenderung mengalami degradasi, banyak di antara
danau tersebut terancam keberadaannya karena
terjadinya pencemaran dan kerusakan ekosistem
danau.
 Saat ini, hampir 10% danau dan waduk yang ada di
Indonesia terancam karena masalah erosi dan
sedimentasi yang perlu segera ditangani agar tidak
menyebabkan banjir.
 Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian
Lingkungan Hidup telah 2 (dua) dua kali
menyelenggarakan Konferensi Nasional Danau
Indonesia (KNDI).
 KNDI I melahirkan Kesepakatan Bali tentang
Pengelolaan Danau Berkelanjutan pada tanggal 13
Agustus 2009. Sementara itu KNDI II diselenggarakan
pada tanggal 13 – 14 Oktober 2011.
 Pada KNDI I telah disepakati 15 (lima belas)
danau di Indonesia yang menjadi danau prioritas
untuk ditangani pada periode 2010-2014.
 Ke-15 danau tersebut dipilih berdasarkan
parahnya tingkat kerusakan dan dampaknya
terhadap kehidupan masyarakat.
 Danau-danau itu yakni (1) Danau Toba (Sumatera
Utara), (2) Danau Maninjau dan (3) Danau
Singkarak (Sumatera Barat), (4) Danau Kerinci
(Jambi), (5) Rawa Danau (Banten), (6) Danau
Rawapening (Jawa Tengah), (7) Danau Batur (Bali),
(8) Danau Tempe dan (9) Danau Matano (Sulawesi
Selatan), (10) Danau Poso (Sulawesi Tengah), (11)
Danau Tondano (Sulawesi Utara), (12) Danau
Limboto (Gorontalo), (13) Danau Sentarum
(Kalimantan Barat), (14) Danau Cascade Mahakam
(Semayang, Melintang, Jempang), dan (15) Danau
Sentani (Papua).
 Danau yang mengalami sedimentasi berat: Danau
Tondano, Danau Tempe, dan Danau Limboto,
lainnya mengalami sedimentasi ringan.
 Dnau tipe paparan banjir diperkirakan akan
lenyap dalam 10-25 tahun mendatang bila tidak
dilakukan langkah-langkah penyelamatan,
karena sedimentasi yang berat itu.
 Danau yang mengalami pengurangan luas antara
lain Danau Limboto, Rawapening, Cidanau di
Banten.
 Danau yang ditumbuhi oleh eceng gondok
sehingga menutupi luas danau lebih dari 10%
antara lain Rawa Pening, dan Danau Kerinci.
 Danau yang mengalami penurunan muka air yang
nyata karena airnya digunakan untuk
membangkitkan listrik antara lain Danau Toba,
Maninjau, dan Singkarak.
 Danau yang mengalami pencemaran (eutrofikasi)
oleh bahan nutrien (nitrogen, posfat) yang
berasal dari limbah penduduk, pertanian,
akitifitas perikanan dengan Keramba Jaring
Apung ( KJ A) antara lain Danau Maninjau,
Tondano, dan D.Toba.
 Danau yang mengalami berkurangnya populasi
ikan dan hampir punahnya ikan endemik seperti
ikan bilik di Danau Singkarak, ikan Depik di
Danau laut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah.

Anda mungkin juga menyukai