Anda di halaman 1dari 26

POLA KEHIDUPAN

DARAT DAN AIR

Oleh : Ade Dwi Sasanti, S.Pi., M.Si

PENDAHULUAN

Setiap makhluk hidup memiliki kisaran


geografi tertentu

Faktor-faktor yang mempengaruhi kisaran


geografis suatu spesies :
Kemampuan bertahan hidup
Toleransi
Lingkungan sebagai satu kesatuan

1.
2.
3.

Kemampuan bertahan hidup diartikan


sebagai hidup secara aktif, tumbuh dan
berkembangbiak secara kontinyu

Toleransi adalah kemampuan individu untuk


bertahan dalam kondisi lingkungan tertentu

Lingkungan sebagai satu kesatuan


berkaitan dengan faktor abiotik yang masih
dalam batas toleransi individu

PENYEBARAN EKOLOGI KEHIDUPAN


DARAT

Faktor-faktor lingkungan akan


menyaring/memilih organismeorganisme yang dapat hidup dalam
suatu lingkungan tertentu sehingga
menghasilkan suatu ekosistem

Iklim merupakan dasar untuk ekosistem


skala besar

Faktor iklim : energi matahari, angin,


suhu, curah hujan, kelembaban

Klimatogram digunakan oleh para ahli


ekologi untuk menyimpulkan
perubahan-perubahan bulanan dari
suhu dan presipitasi

Bioma merupakan suatu ekosistem


dalam skala besar dengan tipe vegetasi
dan hewan yang khas untuk setiap
musim

Iklim panas kering : vegetasi gurun


Iklim agak kering : padang rumput
Iklim lembab : hutan

Bioma dengan energi sinar matahari


tahunan yang semakin banyak dan
memiliki air yang cukup dimulai dari
dekat kutub hinga dekat khatulsitiwa
:Tundra Taiga - Hutan gugur daun
Ugahari Hutan hujan tropik


1.
2.
3.

1.
2.

Bioma menurut berkurangnya presipitasi :


Hutan hujan tropik
Hutan musim
Hutan sabana
Formasi vegetasi karena faktor edafik di Indonesia
:
Hutan Mangrove
Hutan Rawa

- Formasi pantai berpasir terdiri dari :


3.
Formasi Pescaprae
4.
Formasi Barringtonia
5.
Formasi bukit pasir

1.
2.

Vegetasi tipe lain :


Vegetasi Solfater
Vegetasi sepanjang sungai ( Vegetasi Rheophyta)
Vegetasi Padang
Vegetasi Pinus

Hutan mangrove terdapat di daerah pasang


surut yang berlumpur. Contoh
tumbuhannya : bakau (Rhizophora sp.), Apiapi (Avicennia sp.), prepat (Sonneratia sp.)
Formasi pescaprae dengan daun boboledan
(Ipomoea pescaprae) dan rumput angin
(Spinifex littorius )
Formasi Barringtonia dinamakan demikian
karena pohon hutan (Barringtonia asiatica )
dominan di daerah ini selain itu juga
terdapat pohon nyamplung (Calophyllum
inophyllum )
Formasi bukit-bukit pasir seperti
Parangtritis. Vegetasinya terdiri dari
formasi Pescaprae dan Barringtonia

TUNDRA
Menerima sedikit energi matahari
sepanjang waktu
Memiliki permafrost yaitu lapisan atas
tanah yang mencair tetapi bagian bawahnya
tetap membeku
Perubahan dari musim panas ke musim
dingin terjadi dengan cepat
Pada saat musim panas, rumput merupakan
tumbuhan utama, dengan tumbuhan kayu
seperti willow (Salix sp.) dan birch (Betula
sp.) dengan hewan Caribou (Rangifer sp.),
rusa kutub (Alexopus lagopus).
Pada saat musim dingin, sangat dingin dan
gelap, makanan sangat kurang. Sebagian
besar hewan seperti burung, Caribou
bermigrasi ke wilayah yang lebih hangat
(selatan)

TAIGA
Merupakan hutan konifer (pohon berdaun
jarum), melintang sepanjang Eurasia dan
Amerika Utara
Lebih dekat ke khatulistiwa sehingga lebih
banyak mendapat energi radiasi matahari
tahunan dan harian dibandingkan tundra
Produksi makanan terjadi terutama di
bagian atas pohon-pohonan dengan selubung
vegetasi lebih tebal dibandingkan tundra.
Contoh : pohon aspen (Populus sp.). Contoh
hewan : Moose (Alces sp.), Beaver sejenis
binatang pengerat
Saat musim dingin tiba, beberapa hewan
tidur cukup lama tetapi tidak dorman
contoh beruang. Serangga berhibernasi dan
burung-burung migrasi ke selatan

HUTAN GUGUR DAUN UGAHARI


Dicirikan dengan hutan dengan pohon
yang memiliki daun lebar yang
menggugurkan daunnya di musim gugur
Persediaan tahunan energi radiasi jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan daerah
tropis
Presipitasi cukup tinggi sehingga cuaca
jarang kering sekali
Di musim dingin, salju dapat turun dengan
lebat tetapi sering mencair dengan cepat
sehingga tanah jarang tertutup salju
terus-menerus
Pohon-pohon tertinggi membentuk suatu
langit-langit yaitu lapisan daun teratas
tetapi cahaya matahari masih dapat
menembus ke dasar
Di hutan gugur daun ugahari terdapat
empat musim yang jelas berbeda

HUTAN HUJAN TROPIK


Bioma ini terdapat di lembah Amazon
Amerika Selatan, Indonesia, India Barat,
Thailand, Malaysia dan lembah Kongo,
Afrika
Tumbuhan dan hewan di hutan hujan
tropik lebih beragam jumlah dan jenisnya
Pada siang hari, matahari tidak pernah
lebih dari 23 0 di sebelah utara atau
selatan khatulistiwa, jadi persediaan
energi besar dan tetap
Hujan turun hampir setiap hari dan
kelembapan selalu tinggi
Dari bulan ke bulan, perubahan suhu
hanya sedikit, memiliki iklim yang mantap
Memiliki vegetasi yang tebal, tajuk hutan
dapat mencapai ketnggian rata-rata 50m
Banyak liana atau tumbuhan pemanjat
yang terjalin diantara ranting-ranting
Epiphyt merupakan tumbuhan yang
memanfaatkan liana sebagai tempat hidup
bukan inang

KEHIDUPAN DI AIR

1.
2.

Dua jenis perairan :


Perairan darat
Lautan

Perairan darat : perairan menggenang


dan mengalir

Perairan menggenang : kolam, danau,


waduk
Perairan mengalir : sungai

KOLAM
Produsen kolam : tumbuhan berakar pada dasar
kolam dan bagian atasnya keluar dari permukaan air,
teratai (Nymphaea sp.), Eceng gondok (Eichhornia
crassipes). Tumbuhan yang terapung di permukaan
air, Kiambang (Azolla pinnata), Semanggi (Marsilea
crenata). Algae seperti Spirogyra, Pinnularia,
Oedogonium dan lainnya merupakan produsen utama
di kolam
Pada tahun 1887, Victor Hensen ahli Zoologi Jerman
menggunakan istilah Plankton untuk semua organisme
yang melayang dalam air
Produksi makanan di kolam terutama hasil
fotosintesis dari fitoplankton
Konsumen kolam : Zooplankton yang terdiri dari
protista (Ciliata dan Flagelata); Rotifera
(Brachionus, Keratella); Krustasea (Cyclops,
Argulus). Makroorganisme : Ikan
Serangga air biasanya hidup di atas dan di sekeliling
kolam. Kebanyakan dari serangga ini hidup di air
dalam stadium larva dan di udara saat dewasa
contoh Capung.

DANAU
Perairan darat yang ukurannya lebih besar dari kolam,
biasanya disebut danau
Ahli Limnologi menyatakan bahwa kolam adalah sebuah
perairan yang cukup dangkal sehingga cahaya dapat
menembus sampai ke dasarnya sedangkan danau
dasarnya selalu gelap, dan tidak tembus cahaya
Apabila danau tidak memiliki aliran keluar, akan terjadi
timbunan mineral yang berasal dari daratan di
sekelilingnya. Di daerah kering , proses ini dipercepat
dengan penguapan yang tinggi contoh di Great Salt
Lake di Amerika Serikat. Di daerah ini hanya dapat
hidup semacam udang air asin (Artemia) yang dewasa,
beberapa spesies alga biru-hijau dan dua jenis lalat air
asin.
Lake Superior di AS merupakan danau yang paling luas
dengan kedalaman 410 m; danau Baikal yang paling
dalam (1.750 m di Siberia) dan danau Tanganyika (1.449
m) di Afrika
Oksigen di air selain berasal dari hasil fotosintesis juga
hasil dari difusi Oksigen yang ada di udara dari lapisan
air di atas ke lapisan air di bawahnya
Meskipun di lapisan bawah beberapa danau tidak
terdapat hewan, tetapi mungkin organisme anaerobik
terdapat di semua dasar danau. Di dasar danau
terdapat banyak materi organik karena semua
organisme yang mati dari bagian atas perairan akan
tenggelam ke dasar
Materi organik ini dipergunakan sebagai makanan oleh
saprovor

SUNGAI
Hulu sungai : anak sungai menerima air dari mata air;
ciri hulu sungai : masih banyak bebeatuan besar;
Oksigen terlarut tinggi; berarus deras
Produsen di hulu sungai : alga hijau, diatomae dan
lumut air
Persediaan makanan di hhulu sungai dapat juga
berasal dari daratan misal serangga yang jatuh ke
air.
Bagian hulu sungai tidak mengandung banyak makanan
untuk saprovor
Hilir sungai : arusnya tidak deras dengan perjalanan
panjang, bahan organik bertumpuk dan menjadi
makanan untuk saprovor. Badan sungai semakin
melebar dengan jumlah pepohonan ditepinya menjadi
semakin sedikit sehingga cahaya matahari mengenai
sebagian besar luasan dan permukaan sungai. Dengan
demikian produktivitas biologi di hilir sungai lebih
besar dibandingkan di hulu sungai
Muara sungai : arus semakin melambat, terdapat
banyak endapan lumpur sehingga banyak terdapat
delta. Organisme konsumen di muara sungai beraneka
ragam dan jumlahnya besar

PERAIRAN DARAT DAN MANUSIA

Untuk kepentingannya, manusia seringkali merubah


ekosistem secara besar-besaran. Hal ini dapat
menguntungkan beberapa organisme demikian pula
sebaliknya

Drainase : dibutuhkan untuk mengalirkan atau


memindahkan mineral dan senyawa organik yang
tergenang di suatu tempat ke tempat lainnya

Kolam dan danau buatan : dibuat untuk mencegah


banjir, pelbangkit listrik, irigasi, dll

Rawa Pening merupakan contoh danau buatan yang


mengalami suksesi lanjut. Di dalamnya terdapat
tumbuhan air seperti Hydrilla sp., Vallisneria sp. di tepi
danau ada Marsilea sp., Eichhornia crassipes.

Eceng gondok dapat dengan mudah menyebar dan


memperbanyak dirinya sehingga banyak bahan organik
yang tertahan diantara akar-akarnya sehingga
terbentuk tanah gambut yang terapung yang lambat
laun membentuk pulau-pulau yang mengambang yang
akan ditumbuhi oleh bermacam Graminea antara lain
Hymenache amplexicaubis., H. interrupta., Leersia
hexandra dan Panicum repens

Pencemaran bahan organik dapat mengakibatkan


eutrophikasi

LAUTAN

Perbedaan lingkungan lautan


dengan air tawar : komposisi
mineralnya. Air laut mengandung
8,5% mineral (35 permil)

Garam yang paling dikenal : NaCl

Berdasarkan salinitas, suhu,


cahaya dan faktor lainnya,
ekosistem lautan dikelompokkan
menjadi :
1. Lautan terbuka
2. Laut dalam
3. Lepas pantai

Produsen utama di lauatan terbuka adalah


diatomae dan dinoflagellata
Lautan seperti halnya daratan memiliki
produktivitas yang berbeda-beda. Adanya
fitoplankton terbatas hanya pada bagian
atas saja yaitu hanya sampai kira-kira
sedalam 70 m, semua kehidupan di bawah
70 m secara langsung maupun tidak
bergantung pada bahan organik yang
mengendap dari lapisan permukaan
Di laut dalam tidak ada produsen, memiliki
lingkungan yang khas (gelap, tekanan tinggi,
minim oksigen), minim makanan. Hewan yang
hidup kebanyakan beradaptasi dengan cara
memiliki warna transparan, buta, dan
terkadang berpendar (bioluminesens)
Lautan lepas pantai relatif dangkal, seolaholah sebagian daripada daratan menjulur ke
bawah air. Daerah yang tergenang ini
disebut papan kontinen

Papan kontinen yaitu lantai lautan antara


pantai dan garis di lautan yang dalamnya
rata-rata menjadi lebih dari 200 meter
Banyak ahli oseanografi menamakan papan
kontinen dengan daerah litoral
Ekosistem batu karang merupakan
ekosistem litoral yang paling menarik.
Karang hanya dapat hidup di tempat-tempat
dengan suhu air jarang di bawah 200C,
bersih dari lumpur, hidup di kedalaman < 60
m

Anda mungkin juga menyukai