Ekosistim
Pemahaman Tentang
Konservasi ekosistim
Ekosistem bukan hanya tempat
lingkungan biotik dan non-biotik berada...
Ekosistem:
1. Sebuah unit fungsional dimana lingkungan biotik dan abiotik tidak
dapat dipisahkan dan saling berinteraksi.
2. Kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, organisme dan
non-organisme lain serta proses yang menghubungkannya dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas dan produktivitas
(UU No. 27 tahun 2007).
3. Terdiri dari sejumlah populasi-populasi yang secara dinamis
berinteraksi dengan lingkungan fisika dan kimiawi yang senantiasa
berubah.
3
Pengertian Konservasi Ekosistem
Konservasi ekositem tidak akan lepas sumberdaya alam
hayati. Menurut UU No. 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, Konservasi sumber daya alam hayati
adalah : pengelolaan sumber daya alam hayati yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya.
Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem
berasaskan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan
seimbang.
Tujuan Konservasi Ekosistem
Jenis-jenis rawa :
1. Rawa Asin; Ekosistem rawa yang memliki air asin disini biasanya
akan mudah kita jumpai di pantai yang biasanya terkena pengaruh
pasang atau surut air pantai.
2. Rawa Air Payau ; percampuran yang sama rata antara air asin
dengan air tawar. mudah kita jumpai di sekitar muara sungai
3. Rawa Air Tawar ; memiliki air yang tawar dan tidak bercampur atau
terkontamnasi dengan air-air dari sumber lain.
Ekosistim Mangrove
Mangrove
Merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi
oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu
tumbuh & berkembang di daerah intertidal pantai
berlumpur.
Tipe hutan khas di sepanjang pantai terlindung atau muara
sungai yang dipengaruhi pasang surut.
Hutan yang komposisi vegetasinya hampir homogen, tersusun
dari spesies pohon atau perdu yang kebanyakan tumbuh
di tepi pantai yang terlindung.
Disebut juga hutan pantai, hutan pasut, hutan payau, hutan
bakau, mangal.
Batasan: bakau digunakan untuk jenis-jenis Rhizophora, sedangkan mangrove
untuk jenis-jenis tumbuhan yang tumbuh di lingkungan yang khas
tersebut.
TEMPAT TUMBUH
1. Pantai datar & berlumpur di daerah
intertidal & supratidal yang cukup
mendapat aliran air, terlindung dari
gelombang besar & arus pasang-surut
yang kuat.
2. Tumbuh lebat di muara & sebaliknya di
daerah bukan muara.
3. Tidak tumbuh di pantai terjal, berombak
keras, & arus pasut kuat karena tidak
terjadi pengendapan lumpur.
Mangrove pasir Mangrove sungai
5. Seaward zone
Dominan sebagai tumbuhan pionir
Komposisi jenis: Avicennia marina, Sonneratia sp.
CONTOH ZONASI MANGROVE DI CILACAP
9/11/2019 39
Contoh Persemaian
9/11/2019 40
Contoh Persemaian
9/11/2019 41
Penanaman Dengan Sistim Rumpun
Berjarak
9/11/2019 42
Cara tanam
9/11/2019 43
Cara tanam
9/11/2019 44
Cara tanam
9/11/2019 45
Bentuk Aktivitas Manusia Yang Dapat
Merusak Tanaman
9/11/2019 46
Pelebaran Jarak Tanam
47
Perawatan bibit penentu keberhasilan
penanaman
9/11/2019 48
Ekosistim Lamun
PADANG LAMUN
Lamun (seagrass) merupakan Angiospermae
(Spermatophyta), berbiji satu (monokotil) yang hidup
terendam di laut.
Mengkolonisasi suatu daerah melalui penyebaran buah
(propagule) yang dihasilkan secara seksual (dioccious).
Umumnya membentuk padang luas di dasar laut yang
masih dapat dijangkau cahaya matahari.
Hidup di perairan dangkal & jernih di kedalaman 2-12
m dengan sirkulasi air yang baik.
Tumbuh pada substrat berlumpur sampai berbatu,
dominan tumbuh di substrat lumpur-berpasir.
MORFOLOGI LAMUN
Umumnya memiliki bentuk morfologi luar yang hampir sama:
Terdiri dari 3 bagian utama: daun, rimpang (rhizome) &
akar.
Tumbuh tegak, berdaun tipis, & memiliki sistem perakaran
menjalar. Memiliki rimpang (rhizoma) berbuku-buku yang
tumbuh mendatar di dalam sedimen. Akar tumbuh pada
buku rimpang.
Tunas berbatang pendek & muncul dari buku-buku rimpang.
Dengan rimpang & akar lamun dapat menancapkan dirinya
dengan kokoh pada sedimen hingga tahan terhadap
hempasan gelombang dan arus.
Struktur morfologi lamun
BENTUK VEGETATIF LAMUN
Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan tingkat
keseragaman yang tinggi.
Hampir semua marga mempunyai rimpang yang
berkembang baik & bentuk daun memanjang (linear)
atau sangat panjang berbentuk seperti ikat
pinggang (strap shaped), kecuali pada Halophila.
Oleh karena itu lamun umumnya dianggap sebagai
kelompok tumbuhan yang homogen. Meskipun
demikian bentuk pertumbuhan, sistem percabangan
& struktur anatomi lamun memperlihatkan
keanekaragaman.
Daun Lamun
Daun lamun tipis berbentuk pita, lidi, atau lonjong
panjang antara 2–220 cm. Pada daun terdapat
saluran-saluran air & bentuk pertumbuhannya
monopodial.
Lamun yang mempunyai daun berbentuk pita: Enhalus
acoroides, Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia,
H. uninervis, Thalassia hemprichii, & Thalassodendron
cilliatum.
Lamun yang mempunyai daun berbentuk lonjong: Halophila
minor/ovata, H. ovalis, & H. spinilosa.
Ukuran daun terbesar dimiliki Enhalus acoroides dengan
panjang 70–220 cm & lebar 0,7–2,5 cm. Jenis lain
mempunyai panjang tidak lebih dari 40 cm.
HABITAT LAMUN
Daerah muara/estuari bersalinitas cukup tinggi &
selalu tergenang air pada saat surut atau daerah
pasut terendah sampai subtidal di kedalaman
sampai 40 m selama mosih ada sinar matahari.
Perairan dangkal (2-12 m) yang jernih & cohaya
matahari dapat menembus sampai dasar serta
sirkulasi air yang baik.
Substrat pasir, pasir-lumpuran, lumpur-pasiran,
lumpur lunak,fragmen karang, atau berbatu.
Padang lamun yang luas lebih sering ditemukan di
substrat lumpur-pasiran yang tebal antara hutan
mangrove dan terumbu karang.
HABITAT KELOMPOK
69
Ekosistim Terumbu Karang
Terumbu karang ....
87
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Cukup sekian
dan………………………
terima kasih