Anda di halaman 1dari 247

WEBINAR NASIONAL

SESSION 80
Teknik Sumber Daya Air
Dalam Pengelolaan Banjir
dan
Revitalisasi Danau
23 Juni 2023
CURRICULLUM VITAE
Data Pribadi
Nama Raden Herdian Bayu Ash Shiddiq
TTL Bandung, 10 Februari 1987
Alamat Puri Cipageran Indah 1 Blok H6, Kota Cimahi
No HP/Email 081221592930/rherdianbayu87@gmail.com

Pendidikan Pengalaman Kerja


1993 - 1999 SD Negeri Krida Utama Padalarang 2008 - 2020 Senior Engineer
1999 - 2002 SLTP Negeri 1 Cimahi PT Atlantik Bina Persada

2002 - 2005 SMA Negeri 2 Cimahi 2021 - skrg Dosen Prodi Teknik Sipil
Universitas Widyatama
2005 - 2008 D3 - Politeknik Negeri Bandung
2021 - skrg Tenaga Ahli dan Instruktur
2008 - 2010 S1 - Universitas Jendral Achmad Yani Kompetensi
2012 - 2014 S2 - Institut Teknologi Bandung PT Denicont Anugerah Pratama
2020 - Skrg S3 - Institut Teknologi Bandung 2023 - skrg Asesor Kompetensi BNSP
Permasalahan Banjir dan Danau di Indonesia

Analisis dan Penanganan Banjir

Analisis Morfometri dan Revitalisasi Danau

Analisis Sedimentasi dan Kualitas Air

enerapan Teknologi Lidar dlm Teknik SDA


Permasalahan Banjir dan Danau di Indonesia

Analisis dan Penanganan Banjir

Analisis Morfometri dan Revitalisasi Danau

Analisis Sedimentasi dan Kualitas Air

enerapan Teknologi Lidar dlm Teknik SDA


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Sustainable Development Goals


Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development atau SDGs) adalah
kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan
berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan
lingkungan hidup.

6.6 Melindungi dan merestorasi ekosistem terkait sumber daya air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air
tanah, dan danau

15.3 Menghentikan penggurunan, memulihkan lahan dan tanah kritis, termasuk lahan yang terkena penggurunan, kekeringan
dan banjir, dan berusaha mencapai dunia yang bebas dari lahan terdegradasi.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

• Berdasarkan hasil kajian dari BNPB, jumlah jiwa terpapar


risiko bencana banjir tersebar dibeberapa pulau di
Indonesia dengan jumlah melebihi 170 juta jiwa dan nilai
aset terpapar melebihi Rp 750 triliun.

• Untuk provinsi yang memiliki risiko bencana banjir tertinggi


di Indonesia, Jawa Timur merupakan daerah yang
memiliki dampak risiko tersebar.

• Selain Jawa Timur, provinsi di Indonesia yang memiliki


jumlah risiko tertinggi adalah Jawa Barat, Jawa Tengah,
Sumatera Utara dan Riau.

Sumber: https://indonesiabaik.id/infografis/infografis-risiko-besar-bencana-banjir-di-indonesia
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Permasalahan Danau di Indonesia

Sumber:
Profil 15 Danau Prioritas Nasional,
Kementrian Lingkungan Hidup, 2011
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Permasalahan Danau di Indonesia


Danau Singkarak, Prov Sumatera Barat Danau Singkarak

Letak 0°37′12″LS dan 100°32′24″BT


Geografis
Luas 112.2 Km2
Perairan
Luas DTA 1290 Km2

Kedalaman 296 meter


Maksimal
Curah 1632-3063 mm/tahun
Hujan
Fungsi 1. Cadangan Air
Danau 2. Objek Wisata
3. PLTA
4. Transportasi
5. Budidaya perikanan (KJA)
6. Perikanan Tangkap

U Permasala
han
1.
2.
Kerusakan DTA
Kerusakan Sempadan
3. Pencemaran Air Danau

0 14 km
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Permasalahan Danau di Indonesia


Danau Kerinci, Prov Jambi Danau Kerinci

Letak 2°7′28″- 2°8′14″ LS dan


Geografis 101°31′34″ BT -101°26′50″ BT
Luas 46 Km2
Perairan
Luas DTA -

Kedalaman 97 meter
Maksimal
Curah 77.81 – 131.8 mm/tahun
Hujan
Fungsi 1. Irigasi
Danau 2. PLTA
3. Perikanan Darat
4. Tempat Rekreasi
5. Sumber Air Baku
Permasala 1. Kerusakan DTA
U han 2.
3.
Kerusakan Sempadan
Pencemaran Air Danau

0 8 km
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Permasalahan Danau di Indonesia


Danau Tempe, Prov Sulawesi Selatan Danau Tempe

Letak 4 ̊00’00”‖ – 4 ̊15’00”‖ LS dan


Geografis 119 ̊52’30”‖ – 120 ̊07’30”‖ BT.
Luas 478 Km2
Perairan
Luas DTA 4587 Km2

Kedalaman 3 meter
Maksimal
Curah 1400-1800 mm/tahun
Hujan
Fungsi 1. Pertanian
Danau 2. Objek Wisata
3. Sumber Air Irigasi
4. Sumber Perikanan
Permasala 1. Kerusakan DTA
han 2. Kerusakan Sempadan
U 3. Pencemaran Air Danau

0 16 km
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

• Dari pembahasan 15 Danau Prioritas Nasional diatas, dapat diketahui bahwa permasalahan utama danau – danau di
Indonesia adalah:
1. Kerusakan Daerah Tangkapan Air
2. Kerusakan Sempadan
3. Pencemaran Air Danau
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
1. Kerusakan Daerah Tangkapan Air

• Kerusakan daerah tangkapan air (DTA) ditandai dengan adanya degradasi lingkungan.
• Penyebab kerusakan daerah tangkapan air (DTA) adalah kegiatan – kegiatan pembangunan pada sektor pertanian,
kehutanan, perikanan, pariwisata dan industri.
• Hal ini mengakibatkan perubahan penggunaan lahan yang selain memberikan manfaat juga menimbulkan banyak
dampak negatif terhadap fungsi ekologi, ekonomi dan estetika ekosistem danau.
• Sehingga seringkali terjadi pemanfaatan danau dan konservasi danau yang tidak berimbang, dimana pemanfaatan
danau lebih mendominasi.
• Hal ini mengakibatkan danau berada dalam kondisi suksesi, yaitu berubah dari ekosistem perairan ke bentuk
ekosistem daratan yang disebabkan oleh pendangkalan akibat erosi dan eutrofikasi.
• Hilangnya ekosistem danau mengakibatkan kekurangan cadangan air tanah pada suatu kawasan/wilayah yang
mengancam ketersediaan air bersih bagi kehidupan di sekitarnya.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Perubahan Kondisi Danau Limboto dari tahun 1900 - 2007
• Contoh kasus Kerusakan DTA Danau Limboto mengakibatkan:

1. Penurunan luas hutan di DAS Limboto sebesar 14.893 ha (16, 37% luas
total) dengan luas lahan kritis sebesar 26.097 ha.
2. Tingkat erosi yang tinggi hingga mencapai 9.902.588,12 ton/tahun atau
rata-rata tingkat erosi pertahunnya mencapai 108,81 ton/ha. Hal ini
disebabkan meluasnya area lahan kritis di catchment area danau.
3. Penurunan yang signifikan pada luas dan kedalaman Danau Limboto
yang pada tahun 1932 memiliki luas 7.000 ha dan kedalaman 30 meter,
saat ini luasnya 2.537,2 ha dengan kedalaman 2-2,5 meter. (rata-rata
penurunan luasan danau sebesar 62,6% dalam waktu 52 tahun).
Pembakaran hutan, penebangan liar, perambahan hutan termasuk
pencurian kayu.

Sumber: Profil 15 Danau Prioritas Nasional, Kementrian Lingkungan Hidup, 2011


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

2. Kerusakan Sempadan

• Menurut PP nomor 38 tahun 2011 tentang sungai


Pasal 14:
Garis sempadan danau paparan banjir sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayah 2 huruf f ditentukan mengelilingi
danau paparan banjir paling sedikit berjarak 50 meter dari tepi muka air tertinggi yang pernah terjadi.

• Menurut PERMEN PUPR nomor 28 tahun 2015 tentang sungai


Pasal 18 ayat 4:
Batas garis sempadan danau sebagaimana dimaksud pada ayat (10, ditentukan paling sedikit berjarak 50 meter dari
tepi badan danau.

Pasal 18 ayat 5:
Dalam hal terdapat pulau di tengah danau, seluruh luasan pulau merupakan daerah tangkapan air danau dengan
sempadan danau di dalamnya.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

2. Kerusakan Sempadan
• Akan tetapi yang terjadi pada sempadan danau – danau di Indonesia adalah Okupasi lahan oleh masyarakat sekitar
menjadi lahan pertanian, pemukiman, ladang/perkebunan, sarana prasaranan pariwisata dan lain sebagainya.
• Hal tersebut menyebabkan hilangnya vegetasi di sempadan danau.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

3. Pencemaran Air Danau

• Pencemaran air danau disebabkan akibat usaha atau kegiatan di daerah tangkapan air, sempadan dan perairan
danau , diantaranya sebagai berikut:

1) Terjadinya Eutrofikasi yang dapat menurunkan kandungan oksigen dalam air danau.
2) Temperatur udara sekitar danau menjadi tidak stabil.
3) Terjadinya perubahan pola arus air danau yang dapat menurunkan permukaan air danau.
4) Terancamnya keanekaragaman hayati di sempadan dan perairan danau.
5) Penumpukan bahan pencemar di perairan danau yang akan menjadi faktor pembatas terhadap keberadaan
danau atau sedimentasi akibat penumpukan limbah padat dan erosi.
6) Sedimentasi tinggi karena peningkatan laju erosi akibat kerusakan daerah tangkap air.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

3. Pencemaran Air Danau

Penentuan Status Mutu Air


• Metoda STORET merupakan salah satu metoda untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan
metoda STORET ini dapat diketahui parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air.
• Secara prinsip metoda STORET adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang
disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air.
• Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan sistem nilai dari “US-EPA (Environmental
Protection Agency)” dengan mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas, yaitu :
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

3. Pencemaran Air Danau

Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada Danau Dan/Atau Waduk:
Berdasarkan PERMEN LH No 28 tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau dan/Atau Waduk:

Pasal 1 ayat:
5. Daya tampung beban pencemaran air danau dan/atau waduk adalah kemampuan air danau dan air waduk untuk
menerima masukan beban pencemaran tanpa mengakibatkan air danau dan air waduk menjadi cemar.
6. Beban pencemaran adalah jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air atau air limbah.
7. Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu
sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air atau kelas air yang ditetapkan.
8. Status trofik adalah status kualitas air danau berdasarkan kadar unsur hara dan kandungan biomassa fitoplankton
atau produktivitasnya.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

3. Pencemaran Air Danau

Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada Danau Dan/Atau Waduk:
Berdasarkan PERMEN LH No 28 tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau dan/Atau Waduk:

Pasal 2
Daya tampung beban pencemaran air pada danau dan/atau waduk ditetapkan berdasarkan:
a. morfologi dan hidrologi;
b. status mutu air;
c. status trofik;
d. pemanfaatan sumber daya air dan persyaratannya atau baku mutunya;
e. alokasi beban limbah untuk berbagai sumber dan jenis limbah yang masuk ke danau dan/atau waduk; dan
f. zonasi perairan untuk berbagai pemanfaatan.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

3. Pencemaran Air Danau


Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada Danau Dan/Atau Waduk:

1. Baku mutu air danau dan/atau waduk terdiri dari parameter fisika, kimia dan mikrobiologi. Sedangkan persyaratan
status trofik danau dan/atau waduk meliputi parameter kecerahan air, Nitrogen, *Phosphor serta Klorofil-a. Kadar P-
total merupakan faktor penentuan status trofik.
2. Metode penentuan daya tampung beban pencemaran air danau dan/atau waduk terdiri dari rumus umum perhitungan
daya tampung beban pencemaran air dan rumus perhitungan daya tampung beban pencemaran untuk budidaya
perikanan.

*Klorofil-a adalah salah satu parameter indikator tingkat kesuburan di suatu perairan. Tinggi rendahnya kandungan
klorofil-a dipengaruhi oleh faktor hidrologi perairan (suhu, salinitas, pH, DO, arus, nitrat, fosfat).
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

3. Pencemaran Air Danau


Model dan Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau dan/atau waduk

Sumber : PERMEN LH Nomor 28 Tahun 2009, Tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau
dan/atau Waduk
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

3. Pencemaran Air Danau


Model dan Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau dan/atau waduk:
Contoh Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Danau Singkarak

• Kedalaman rata – rata Danau (Z):


Z = 101.145m

• Laju Pergantian Air Danau


ρ = 0.13/tahun

• Daya Tampung Beban Pencemaran Air Parameter Pa pada air Danau


La = 20,831.16 kg Pa/tahun
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

3. Pencemaran Air Danau


Kapasitas Daya Tampung Karamba Jaring Apung di Danau

• Menurut Soemarwoto (1991), bahwa luas areal perairan waduk yang aman untuk kegiatan budidaya
ikan di KJA adalah 1% dari luas seluruh perairan Danau/Waduk dengan pertimbangan bahwa angka
1% tersebut non significant untuk luasan suatu waduk serbaguna sehingga dianggap tidak akan
mengganggu kepentingan fungsi utama waduk dan memberi peluang bagi peruntukan lainnya.

• Menurut Schmittou (1991), bahwa luas kawasan untuk budidaya KJA di suatu area sebaiknya tidak
lebih dari 3 ha (luas optimum) dan jarak antar unit KJA yang baik adalah 50 m.

• Menurut Rochdianto (2000), letak antara jaring apung sebaiknya berjarak 10–30 m agar arus air
leluasa membawa air segar ke dalam jaring-jaring tersebut.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Upaya Penanganan Masalah Danau

No Uraian Masalah Upaya Penanganan


1 Kerusakan Daerah Tangkapan Air Pengelolaan Tanah dan Vegetasi, Zonasi
2 Kerusakan Sempadan Danau Revitalisasi Danau dan Zonasi
3 Pencemaran dan Penurunan Kualitas Air Revitalisasi Danau dan Zonasi
4 Sedimentasi Danau Pengelolaan Sedimentasi
5 Peningkatan Jumlah KJA Zonasi dan Manajemen Pakan
6 Berkurangnya Populasi Ikan Endemik Zonasi dan Konservasi
7 Kurangnya Partisipasi Masyarakat Penanganan Sosial
Permasalahan Banjir dan Danau di Indonesia

Analisis dan Penanganan Banjir

Analisis Morfometri dan Revitalisasi Danau

Analisis Sedimentasi dan Kualitas Air

enerapan Teknologi Lidar dlm Teknik SDA


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

CONTOH: Persiapan
Pendahuluan
Pengumpulan Data Sekunder Survei Pendahuluan Identifikasi Masalah

Survei
Survei Hidrometri Survei Topografi Survei Sosial Survei Mekanika
Lapangan
Ekonomi Tanah

Analisis Hidrologi Peta Dasar, Profil Analisis Uji


Memanjang & Laboratorium
Melintang
Analisis Data

Analisis dan Analisis Data Analisis Daya


Pemodelan Sosial Ekonomi Dukung Tanah
Hidraulik Sungai

System Planning
Desain Rinci

Volume & Desain


RAB Rinci

Selesai
Pelaporan
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Yang dapat disimpulkan dari hasil survei pendahuluan adalah:

1 Kerusakan di daerah hulu

2 Adanya bottleneck di pertemuan sungai

3 Adanya fasilitas SDA yang rusak dan tidak diberdayakan

4 Banyak sedimentasi yang terjadi

5 Sampah menghambat aliran air sungai

6 Adanya erosi pada dinding sungai

Pada beberapa spot, dibuat perkuatan dinding berupa bronjong dan


7 tanggul

8 Pada beberapa lokasi terdapat bangunan Check Dam

Berdasarkan wawancara terhadap masyarakat, beberapa wilayah


9 mengalami banjir saat musim penghujan
Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Lokasi Kerusakaan di Daerah Hulu

Zoom A

S. Batang Merao

Zoom B
LEGENDA U
Kerusakan daerah
hulu
0 6 km

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom A

Zoom 1

Zoom 2 Zoom 6

Zoom 3

Zoom 7

Zoom 4

S. Batang Merao
U
Zoom 5

0 1 km

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom 1

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom 2

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom 3

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom 4

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom 5

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom 6

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom 7

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom B

Zoom 2

Zoom 1

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom 1

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Kerusakaan di Daerah Hulu – Zoom 2

0 100 m

Sumber: Image Landsat, Google Earth, 2017. Diolah oleh konsultan.; Dokumentasi Konsultan H
SURVEI PENDAHULUAN

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Yang dapat disimpulkan dari hasil survei pendahuluan adalah:

1 Kerusakan di daerah hulu

2 Adanya bottleneck di pertemuan sungai

3 Adanya fasilitas SDA yang rusak dan tidak diberdayakan

4 Banyak sedimentasi yang terjadi

5 Sampah menghambat aliran air sungai

6 Adanya erosi pada dinding sungai

Pada beberapa spot, dibuat perkuatan dinding berupa bronjong dan


7 tanggul

8 Pada beberapa lokasi terdapat bangunan Check Dam

Berdasarkan wawancara terhadap masyarakat, beberapa wilayah


9 mengalami banjir saat musim penghujan
Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Adanya Bottleneck di Pertemuan Sungai

Hulu
Bottleneck di pertemuan s. air
S. Batang Merao patah dan s. batang merao

S. Air Patah
S. Batang Sangkir

S. Air Kasigi S. Terung

S. Air Hitam LEGENDA


Kab. Kerinci
S. Air Sempit
Kota Sungai Penuh
Danau Kerinci (45,6 𝐤𝐦𝟐 )
S. Batang Bungkal
Batas kabupaten
S. Batang Merao (50 km)
S. Air Patah (3,97 km)
S. Air Kasigi (2,76 km)
S. Terung (7,1 km)
S. Batang Sangkir (18,6 km)
S. Batang Bungkal (11,8 km)
S. Air Hitam (2,6 km)
Hilir
S. Air Sempit (5,1 km)
Aliran Sungai
Sumber : Studi terdahulu ; ppws.nawasis.info ; digitasi sungai BWSS VI H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei

Pemetaan Drone

S. Air Patah

S. Batang Merao

Easting: 764388 m
Northing: 9779611 m

Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


S. Batang Merao

Bendung Air Patah yang dibangun tahun


1970 berfungsi untuk mengairi sawah
yang ada di belakangnya, namun tidak
berfungsi lagi karena ada sedimentasi
S. Air Patah yang sudah
mengalami sedimentasi
sehingga tidak bisa
dilewati air

Easting: 764459 m
Northing: 9779581 m

Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Yang dapat disimpulkan dari hasil survei pendahuluan adalah:

1 Kerusakan di daerah hulu

2 Adanya bottleneck di pertemuan sungai

3 Adanya fasilitas SDA yang rusak dan tidak diberdayakan

4 Banyak sedimentasi yang terjadi

5 Sampah menghambat aliran air sungai

6 Adanya erosi pada dinding sungai

Pada beberapa spot, dibuat perkuatan dinding berupa bronjong dan


7 tanggul

8 Pada beberapa lokasi terdapat bangunan Check Dam

Berdasarkan wawancara terhadap masyarakat, beberapa wilayah


9 mengalami banjir saat musim penghujan
Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Adanya Fasilitas SDA Yang Rusak

Hulu

S. Batang Merao

S. Air Patah
S. Batang Sangkir

S. Air Kasigi S. Terung

S. Air Hitam LEGENDA


Kab. Kerinci
S. Air Sempit
Kota Sungai Penuh
Danau Kerinci (45,6 𝐤𝐦𝟐 )
S. Batang Bungkal
Batas kabupaten
Saluran pembuang
tidak berfungsi S. Batang Merao (50 km)
S. Air Patah (3,97 km)
S. Air Kasigi (2,76 km)
S. Terung (7,1 km)
S. Batang Sangkir (18,6 km)
S. Batang Bungkal (11,8 km)
S. Air Hitam (2,6 km)
Hilir
S. Air Sempit (5,1 km)
Aliran Sungai
Sumber : Studi terdahulu ; ppws.nawasis.info ; digitasi sungai BWSS VI H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei

Drainase yang dimanfaatkan


untuk membuang air
langsung ke danau kerinci
saat terjadi hujan, namun
tidak berfungsi karena ada
banyak sampah

Sampah - sampah

Kec. Kumun Debai

Easting: 771096 m
Northing: 9767529 m

Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Yang dapat disimpulkan dari hasil survei pendahuluan adalah:

1 Kerusakan di daerah hulu

2 Adanya bottleneck di pertemuan sungai

3 Adanya fasilitas SDA yang rusak dan tidak diberdayakan

4 Banyak sedimentasi yang terjadi

5 Sampah menghambat aliran air sungai

6 Adanya erosi pada dinding sungai

Pada beberapa spot, dibuat perkuatan dinding berupa bronjong dan


7 tanggul

8 Pada beberapa lokasi terdapat bangunan Check Dam

Berdasarkan wawancara terhadap masyarakat, beberapa wilayah


9 mengalami banjir saat musim penghujan
Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Sedimentasi
Lokasi Sedimentasi

Hulu

S. Batang Merao

S. Air Patah
S. Batang Sangkir

S. Air Kasigi S. Terung

S. Air Hitam LEGENDA


Kab. Kerinci
S. Air Sempit
Kota Sungai Penuh
Danau Kerinci (45,6 𝐤𝐦𝟐 )
S. Batang Bungkal
Batas kabupaten
S. Batang Merao (50 km)
S. Air Patah (3,97 km)
S. Air Kasigi (2,76 km)
S. Terung (7,1 km)
S. Batang Sangkir (18,6 km)
S. Batang Bungkal (11,8 km)
S. Air Hitam (2,6 km)
Hilir
S. Air Sempit (5,1 km)
Aliran Sungai
Sumber : Studi terdahulu ; ppws.nawasis.info ; digitasi sungai BWSS VI H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


S. Batang Merao
Pemetaan Drone

S. Batang Merao

Sedimentasi

S. Batang Bungkal

Easting: 770450 m
Northing: 9767632 m

Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Umum Lokasi Survei Hasil Survei


Yang dapat disimpulkan dari hasil survei pendahuluan adalah:

1 Kerusakan di daerah hulu

2 Adanya bottleneck di pertemuan sungai

3 Adanya fasilitas SDA yang rusak dan tidak diberdayakan

4 Banyak sedimentasi yang terjadi

5 Sampah menghambat aliran air sungai

6 Adanya erosi pada dinding sungai

Pada beberapa spot, dibuat perkuatan dinding berupa bronjong dan


7 tanggul

8 Pada beberapa lokasi terdapat bangunan Check Dam

Berdasarkan wawancara terhadap masyarakat, beberapa wilayah mengalami banjir


9 saat musim penghujan
Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Permasalahan
Sungai di Lokasi Pekerjaan

Sungai Batang Merao 50 km


S. Air Kasigi (3.1 km)

S. Air Patah (4.85 km)

Sungai Air Sempit 5.1 km Sungai Terung 7.1 km

S. Air Hitam (2.6 km) Batasan Administrasi


Sungai Batang Bungkal 11.8 km
Kota Permukiman
Sungai Sungai Batang Sangkir 8.22 km Sawah
Penuh

Sumber : ppws.nawasis.info, delinasi BBWS Sumatera VI H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Permasalahan
Lokasi Sebaran Kejadian Banjir

Zoom 1

Kab. Kerinci `
Zoom 2

Kota Sungai Penuh


` Batasan Administrasi
& Kab. Kerinci Kota Permukiman
Sungai Sawah
Penuh

Sumber : ppws.nawasis.info, delinasi google earth, RTRW, Peta RBI H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Permasalahan
Zoom 1 Lokasi Sebaran Kejadian Banjir

Kec. Kayu
Aro Barat Kec. Kayu
Aro

Kejadian Banjir
Kec. Gunung Kerinci
Sawah

Kec. Siulak Mukai


Kab. Kerinci

Kec. Air Hangat

Kec. Siulak

Kec. Air Hangat


Kec. Air Hangat Timur
Barat
Sumber : Studi terdahulu “Review Desain Pengendalian Banjir Sungai Batang Merao Kab. Kerinci oleh PT AASCO Jaya Konsultan Tahun 2010, ppws.nawasis.info ; digitasi sungai BWSS VI; Peta RBI H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Permasalahan
Zoom 1 Lokasi Sebaran Kejadian Banjir

Kec. Kayu
Aro Barat Kec. Kayu
Aro

Kejadian Banjir
Kec. Gunung Kerinci
Sawah

Kec. Siulak Mukai


Kab. Kerinci Area 1

Kec. Air Hangat


Area 2
Kec. Siulak

Kec. Air Hangat


Kec. Air Hangat Timur
Barat
Sumber : Studi terdahulu “Review Desain Pengendalian Banjir Sungai Batang Merao Kab. Kerinci oleh PT AASCO Jaya Konsultan Tahun 2010, ppws.nawasis.info ; digitasi sungai BWSS VI; Peta RBI H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Permasalahan
Zoom 2 Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
Kec. Siulak

Kec. Air Hangat


Barat Kec. Air Hangat TImur

Kec. Depati
VII
Kec. Koto Baru
Kec.
Kec. Pesisi Hamparan
Bukit Kec. Sitinjau
Rawang Laut

Kec.
Sungai
Bungkal
Kejadian Banjir
Kec. Danau
Sawah Kerinci
Kec. Sungai
Penuh
Kec. Tanah
Kota Sungai Kampung
Penuh Kec. Kec.
& Pondok
Tinggi
Kumun
Debai
Kab. Kerinci Kec. Keliling
Danau Kec. Batang
Kec. Kumun Merangin
Debai

Sumber : Studi terdahulu “Review Desain Pengendalian Banjir Sungai Batang Merao Kab. Kerinci oleh PT AASCO Jaya Konsultan Tahun 2010, ppws.nawasis.info ; digitasi sungai BWSS VI H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Permasalahan
Zoom 2 Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
Kec. Siulak

Kec. Air Hangat


Barat Kec. Air Hangat TImur

Area 3
Kec. Depati
VII
Kec. Koto Baru
Kec.
Kec. Pesisi Hamparan
Bukit Kec. Sitinjau
Area 5 Rawang Laut

Kec. ` Area 4
Sungai
Bungkal Area 6
Kejadian Banjir
Kec. Danau
Sawah Kerinci
Kec. Sungai
Penuh Area 7
Kec. Tanah
Kota Sungai Kampung
Penuh Kec. Kec.
& Pondok
Tinggi
Kumun
Debai Area 8
Kab. Kerinci Kec. Keliling
Danau Kec. Batang
Kec. Kumun Merangin
Debai

Sumber : Studi terdahulu “Review Desain Pengendalian Banjir Sungai Batang Merao Kab. Kerinci oleh PT AASCO Jaya Konsultan Tahun 2010, ppws.nawasis.info ; digitasi sungai BWSS VI H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir U
U

Area 1
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

± 891 m
U
± 903 m ± 896 m

EMA ± 904.5 m
± 890 m ± 45 cm
± 912 m ± 900 m

Zoom in Pemetaan
Google Earth ± 900 m
± 907 m
0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Siulak
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting : 758208.00 m
: Jalan
Northing: 9786635.00 m
Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bwahana Prasasta, Juli 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir U
U

Area 1
Pemetaan Mozaik

0
0 375 m
375 m 625 m
625 m

± 829 m ± 831 m U

± 829 m
EMA ±829 m
± 828 m
± 830 m
Zoom in Pemetaan ± 80 cm
Google Earth

0 50 m 100 m ± 828.2m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Siulak
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting : 761960.00 m
: Jalan
Northing: 9782366.00 m
Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bwahana Prasasta, Juli 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 1
Pemetaan Mozaik

0
0 375 m
375 m 625 m
625 m

± 808 m ± 805 m

± 810 m

Zoom in Pemetaan ± 808 m EMA ±808.1 m


Google Earth ± 803 m
± 10 cm

0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Siulak
± 808 m
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting : 764458.00 m
: Jalan
Northing: 9779379.00 m
Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bwahana Prasasta, Juli 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 2
Pemetaan Mozaik

0
0 375 m
375 m 625 m
625 m

± 805 m ± 805 m
EMA ±809.5 m

± 802 m
± 45 cm
Zoom in Pemetaan
Google Earth

0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Siulak
± 805 m
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting : 764837.00 m
: Jalan
Northing: 9777811.00 m
Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bwahana Prasasta, Juli 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir

Area 4

U
± 794 m
± 796 m

± 796 m
± 796 m

EMA ± 796.5 m

± 796 m

Pemetaan Drone ± 796.2 m


Keterangan:
: Sungai
: Jalan
Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
*Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting : 766457.00 m
Northing:9775124.00 m
Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bwahana Prasasta, Juli 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir U ± 794 m


Kondisi Saat
Tidak Banjir
Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
± 796 m
Jalan S. Air Sempit

± 796 m

Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang


Easting : 766945.89 m
Area 4
Northing : 9775030.89 m

U U Genangan Air
± 794 m
± 796 m ± 794 m

± 796 m ± 796 m
± 796 m

Jalan
± 796 m S. Air Sempit
Pemetaan Drone
Keterangan:
: Sungai ± 796 m
: Jalan
Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
*Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster
Easting : 766945.89 m Kondisi Saat
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017 Northing : 9775030.89 m Banjir
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir U ± 794 m


Kondisi Saat
Tidak Banjir
Lokasi Sebaran Kejadian Banjir

Arah sudut pandang Jalan

S. Air Sempit

± 796 m

Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang ± 796 m


Easting : 7680945.89 m
Area 4
Northing : 9785130.89 m

U Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang Kondisi Saat


± 794 m Easting : 7680945.89 m Banjir
± 796 m Northing : 9785130.89 m

± 796 m
± 796 m

± 796 m ± 796 m
± 796 m
Pemetaan Drone
Genangan Air Jalan
Keterangan: S. Air Sempit
: Sungai
: Jalan ` Genangan Air
± 794 m
*Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster

Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Kondisi Saat
Identifikasi Area Banjir U Tidak Banjir
± 794 m
Lokasi Sebaran Kejadian Banjir Jalan
± 796 m

± 796 m ± 796 m

S. Air Sempit
± 797 m
± 796 m

Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang ± 796 m


Easting : 767027.87 m Kondisi Saat
Area 4
Northing : 9774895.36 m Tidak Banjir

U U Genangan Air ± 794 m


± 794 m
± 796 m
Jalan
± 796 m
± 796 m
± 797 m

± 796 m
S. Air Sempit
Pemetaan Drone
Keterangan: Kondisi Saat
: Sungai Banjir
: Jalan
Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
*Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster
Easting : 767027.87 m Kondisi Saat
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017 Northing : 9774895.36 m Genangan
Banjir Air
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir

Area 4

U
± 794 m
± 796 m

± 796 m
± 796 m

EMA ± 796.5 m
± 796 m

Pemetaan Drone ± 30 cm

Keterangan:
: Sungai ± 796.2 m
: Jalan
Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
*Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting : 767027.87 m
Northing : 9774895.36 m
Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bwahana Prasasta, Juli 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 4
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

U
± 795 m ± 794 m

± 797 m
± 791 m
± 793 m

± 792 m
Zoom in Pemetaan ± 793 m
Google Earth
± 794 m
0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting : 767598.90 m
: Jalan
Northing : 9774874.21 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 4
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

U
± 791 m

Sungai Bt. Merao

± 792 m
Jalan
Zoom in Pemetaan
Google Earth ± 792 m

0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
: Sungai *Elevasi diperoleh dari DTM Aster Easting : 768382.87 m
: Jalan
Northing : 9773867.72 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 4
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

U
± 792 m
Sungai Bt. Merao

± 792 m
Zoom in Pemetaan
Google Earth

0 50 m 100 m Jalan
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
: Sungai *Elevasi diperoleh dari DTM Aster Easting : 768376.62 m
: Jalan ± 792 m
Northing : 9773872.62 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 4
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

U
± 791 m

± 792 m ± 793 m
Zoom in Pemetaan
Google Earth ± 792 m

0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
: Sungai *Elevasi diperoleh dari DTM Aster Easting : 769383.62 m
: Jalan
Northing : 9784884.62 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 4
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

U
± 791 m
Sungai Batang
Merao

± 793 m
Zoom in Pemetaan
Google Earth ± 792 m ± 792 m

0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
: Sungai *Elevasi diperoleh dari DTM Aster Easting : 768953.86 m
: Jalan
Northing : 9773634.73 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 4
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

U
± 794 m ± 793 m

± 792 m
± 789 m EMA ± 792.9 m
± 792 m

Zoom in Pemetaan
± 791 m ± 70 cm
Google Earth

0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting : 769145.00 m
: Jalan ± 792.2 m
Northing : 9773441.00 m
Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bwahana Prasasta, Juli 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 4
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

± 795 m ± 796 m U
± 796 m
± 795 m
± 794 m ± 796 m

± 793 m
± 791 m

Zoom in Pemetaan
Google Earth ± 794 m ± 793 m Genangan Air

0 50 m 100 m ± 794 m
Easting : 767556.68
767598.90 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Northing: 9774397.63
9774874.21 m
Easting : 767556.68 m
: Jalan
Northing : 9774397.63 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 4
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

± 793 m ± 791 m ± 791 m

± 791 m

± 791 m
Zoom in Pemetaan ± 794 m
Google Earth ± 792 m
± 794 m
0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
± 794 m
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting
Easting::767370.20
767256.00mm
: Jalan ± 792 m
Northing
Northing:: 9774216.01
9774082.02 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 4
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

U
± 794 m

± 792 m

± 792 m

`
Zoom in Pemetaan ± 794 m
Google Earth ± 793 m Jalan
± 792 m
0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Easting : 767416.73 m ± 794 m
: Jalan
Northing : 9773850.20 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 5
Pemetaan Mozaik

0 375 m 625 m

± 814m Sungai Bt. Bungkal

± 815 m ± 808m Jalan

Zoom in Pemetaan ± 815 m


Google Earth

0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Sungai Bungkal
: Sungai *Elevasi diperoleh dari DTM Aster Easting : 766695.79 m
: Jalan
Northing : 9772138.61 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Pemetaan Mozaik
Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 6

0 375 m 625 m Pemetaan Mozaik

± 796 m
± 796 m

± 794 m
± 794 m
Zoom in Pemetaan
Google Earth

± 793 m
0 50 m 100 m
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Tanah Kampung
: Sungai *Elevasi diperoleh dari DTM Aster Easting : 773424.79 m
± 794 m
: Jalan
Northing : 9769100.40 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Identifikasi Area Banjir


Lokasi Sebaran Kejadian Banjir
U

Area 6

0 375 m 625 m Pemetaan Mozaik

± 796 m

± 794 m
± 794 m
Zoom in Pemetaan
Google Earth

± 793 m
0 50 m 100 m Jalan
Keterangan: Lokasi : Kecamatan Tanah Kampung
: Sungai *Elevasi diperoleh dari DTM Aster Easting : 773741.85 m
: Jalan ± 793 m
Northing : 9769060.03 m
Sumber : Dinas PU Sungai Penuh, Kejadian Banjir Januari 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Berikut adalah daftar data sekunder yang sudah didapatkan diantara:


No. Daftar Data Sekunder Sumber Keterangan
Peta-Peta Tematik, meliputi:
a. Peta RBI (Rupa Bumi
Badan Informasi Geospasial √
Indonesia)
Pusat Pengembangan dan
b. Peta Geologi Penelitian Geologi (P3G) √
Bandung
RKPD (Rencana Kerja
1. c. Peta Hidrogeologi √
Pembangunan Daerah)
d. Perda RTRW (Rencana Tata
Ruang Wilayah) Tahun 2013- BAPPEDA Provinsi Jambi √
2033
e. Peta Topografi geospasial.bnpb.go.id √
f. Peta DAS BPDAS Provinsi Jambi √
Data Demografi (Kependudukan) dan Sosial Ekonomi
2. BPS Provinsi Jambi, BPS
a. Data BPS (Badan Pusat
Kota Sungai Penuh, BPS √
Statistik) selama 5 tahun terakhir
Kab. Kerinci

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Berikut adalah daftar data sekunder yang sudah didapatkan diantara:


No. Daftar Data Sekunder Sumber Keterangan
Data Hidrologi dan Hidrometri
a. Data curah hujan BBWS Sumatera VI dan
3. Badan Meteorologi,
b. Data debit
Klimatologi, dan Geofisika
c. Data klimatologi (BMKG)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

1.1 Peta RBI Skala 1:250.000 Sungai Penuh


Peta RBI

Peta Geologi

Peta Hidrogeologi

Perda RTRW

Peta Topografi

Peta DAS

Sumber : Badan Informasi Geospasial H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

2.2 Peta Geologi Painan


Peta RBI

Peta Geologi

Peta Hidrogeologi

Perda RTRW

Peta Topografi

Peta DAS

Sumber : Pusat Pengembangan dan Penelitian Geologi (P3G) Bandung H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

3. Peta Hidrogeologi Kota Sungai Penuh


Peta RBI

Peta Geologi

Peta Hidrogeologi

Perda RTRW

Peta Topografi

Peta DAS

Sumber : Rencana Kerja Pembangunan Daerah H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

4.6 Peta Rencana Pola Ruang Provinsi Jambi


Peta RBI

Peta Geologi

Peta Hidrogeologi

Perda RTRW

Peta Topografi

Peta DAS

Sumber : BAPPEDA Provinsi Jambi H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

6. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari


Peta RBI

Peta Geologi

Peta Hidrogeologi

Perda RTRW

Peta Topografi

Peta DAS

Sumber : BPDAS Provinsi Jambi H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

1. Data Kependudukan Kota Sungai Penuh


Kependudukan

Sosial Ekonomi

Gambar 2. Grafik Jumlah Penduduk Kota Sungai Penuh


Tahun 2011-2015

Sumber : Badan Pusat Statistik – Kota Sungai Penuh Dalam Angka H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

1. Data Kependudukan Kabupaten Kerinci


Kependudukan

Sosial Ekonomi

Gambar 8. Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Kerinci


Tahun 2011-2015

Sumber : Badan Pusat Statistik – Kabupaten Kerinci Dalam Angka H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir PENGUMPULAN
Analisis Morfometri
DATA Danau
SEKUNDER Kualitas Air Penerapan Teknologi LiDAR

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

Lokasi Stasiun Pengamatan di Sekitar Lokasi Pekerjaan


Curah Hujan
Keterangan:
: Batang Merao
: St. Hujan
Angin
: St. Klimatologi

Kelembapan Stasiun Hujan Siulak


Deras

X = 754006.63 DAS Batang Merao: 991,14 km2


Y = 9789824.26
Suhu
Stasiun Hujan Semurup

X = 762093.93
Intensitas Y = 9780287.32
Matahari
Stasiun Hujan Koto Limau Sering

X = 762093.93
Elevasi Muka Air Y = 9780287.32
Stasiun Klimatologi Bandara Depati
Parbo

X = 773896.69
Y = 9768627.54

Sumber : Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VI H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir PENGUMPULAN
Analisis Morfometri
DATA Danau
SEKUNDER Kualitas Air Penerapan Teknologi LiDAR

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

Contoh Tampilan Data Mentah Curah Hujan Harian Tahun 2003 St. Semurup
Curah Hujan TANGGAL
BULAN (mm)
Jan Fe b Mar Apr Me i Jun Jul Ags Se p O kt Nov De s
1 0.0 21.5 0.0 7.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 8.0
2 0.0 33.0 0.0 0.0 14.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 19.0
3 0.0 74.0 0.0 6.0 39.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 8.5 0.0
Angin 4 0.0 0.0 0.0 16.0 0.0 0.0 4.5 0.0 0.0 3.0 17.0 18.0
5 0.0 0.0 0.0 12.0 0.0 0.0 28.0 25.0 4.5 5.0 18.0 21.0
6 14.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 10.0 5.0 30.0
7 0.0 0.0 0.0 15.0 26.0 0.0 0.0 3.5 0.0 13.0 0.0 75.0

Kelembaban 8
9
23.0 0.0 0.0 4.0 5.0 0.0 0.0 0.0 0.0 16.0 20.0 8.0
22.5 0.0 0.0 13.0 6.0 0.0 0.0 0.0 14.0 18.0 16.5 7.5
10
11
0.0
Tanggal pengukuran
0.0 0.0 10.5 3.5 0.0 0.0 0.0 0.0 31.0 5.0 0.0
8.5 0.0 0.0 2.1 0.0 0.0 30.0 0.0 37.0 16.0 4.5 0.0
12 0.0 0.0 curah
0.0 hujan
10.0 10.5 8.5 3.5 0.0 3.5 11.0 3.0 7.0
Suhu 13 0.0 0.0 6.5 0.0 3.5 3.0 0.0 0.0 0.0 4.5 7.0 4.5
14 0.0 35.0 12.0 8.5 2.5 0.0 0.0 0.0 3.0 0.0 4.0 0.0
15 0.0 0.0 8.5 33.0 0.0 0.0 3.5 13.5 5.5 0.0 5.0 0.0
16 35.0 17.0 46.0 6.0 0.0 0.0 0.0 9.0 4.0 8.5 6.5 0.0
Intensitas 17 0.0 0.0 11.5 0.0 0.0 0.0 14.0 8.0 0.0 10.0 20.0 17.0

Matahari 18 0.0 8.5 54.0 0.0 0.0 0.0 0.0 6.0 0.0 9.0 8.0 0.0
19 18.5 5.5 13.0 14.0 0.0 0.0 0.0 5.5 0.0 0.0 16.0 3.5
20 6.0 0.0 8.5 3.5 0.0 0.0 0.0 50.0 0.0 0.0 0.0 5.0
21 11.0 24.0 15.0 2.5 0.0 0.0 0.0 11.0 6.0 0.0 0.0 8.0
Elevasi Muka Air 22 23.0 0.0 34.0 0.0 0.0 0.0 0.0 6.0 3.5 1.0 0.0 0.0
23 4.0 0.0 12.0 7.5 0.0 3.5 0.0 3.5 0.0 0.0 13.0 0.0
24 0.0 7.5 0.0 18.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
25 0.0 0.0 33.0 0.0 0.0 25.5 0.0 0.0 0.0 0.0 3.6 0.0
26 11.0 0.0 41.0 6.0 0.0 4.5 0.0 0.0 0.0 5.0 0.0 0.0
27 6.5 0.0 48.0 3.5 0.0 5.0 0.0 0.0 7.5 0.0 0.0 0.0
28 0.0 0.0 3.5 21.0 0.0 3.0 0.0 0.0 5.0 0.0 7.0 0.0
29 0.0 0.0 16.0 31.0 0.0 3.5 0.0 0.0 0.0 0.0 3.4 0.0
30 0.0 0.0 10.0 10.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 15.0 7.5 0.0
31 0.5 0.0 3.0 0.0 0.0 0.0 0.0 30.0 0.0 3.5 0.0 0.0

Sumber : Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VI H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

Timeseries Curah Hujan Stasiun Semurup


Curah Hujan Tahun 2003 s.d 2016

Angin

Kelembaban

Suhu

Intensitas
Matahari

Elevasi Muka Air

Sumber : Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VI H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

Lokasi Stasiun Elevasi Muka Air di Sekitar Lokasi Pekerjaan


Curah Hujan

Angin

Kelembaban

Suhu St. Siulak


Batang Merao
Intensitas Sungai Tebing Tinggi
Matahari

Sungai Kerinci Sungai Merangin


Elevasi Muka Air St. Merao - Debai St. Sanggaran Agung
U
Sungai Kapur

Sungai Jujun 0 90 km

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

Timeseries elevasi muka air di Stasiun AWLR


Curah Hujan Siulak

Angin

Kelembaban

Suhu

Intensitas
Matahari

Elevasi Muka Air


Tidak Ada Data Tidak Ada Data

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

Timeseries elevasi muka air di Stasiun AWLR


Curah Hujan Merao-Debai

Angin

Kelembaban

Suhu

Intensitas
Matahari

Elevasi Muka Air

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Peta-Peta Tematik Data Demografi dan Sosial Ekonomi Data Hidrologi dan Hidrometri

Timeseries elevasi muka air di Stasiun AWLR


Curah Hujan Sanggaran Agung

Angin

Kelembaban

Suhu

Intensitas
Matahari

Elevasi Muka Air

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Data Hujan Harian


2006-2016

Pos Hujan Pos Hujan Pos Hujan Koto Pos Hujan Bandara
Siulak Deras Semurup Limau Sering Depati Parbo

Perhitungan Hujan Wilayah


(Polygon Thiessen)

Hujan Harian Maksimum

A
Periode Ulang Hujan

Intensitas Hujan

Normal Log Normal Gumbel Log Pearson III

Hidrograf Satuan Sintetik

Uji Smirnov
Uji Chi Square
Kolmogorov

Kala Ulang Hujan Periode HSS Nakayasu HSS SCS-USA HSS Snyder
Tertentu

A Hidrograf DAS
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Pemodelan Hidraulika
Mulai

Input
Geometri

Input Syarat
Batas

Kondisi Eksisting
Tidak
Kalibrasi

Ya
Model Penanganan Banjir

Selesai
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Grid Hec-Ras
Geometri
Keterangan:
: sungai utama
Syarat Batas : DAS Sungai Merao

Kalibrasi
Batang Merao

Model Banjir Sungai Terung

Sungai Air Hitam

Batang Sangkir

Sungai Air Sempit


Batang Bungkal
U

0 20 km

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Grid Hec-Ras
Geometri
Keterangan:
: sungai utama
Batang Merao ( 41.95 km )
Syarat Batas

Kalibrasi Sungai Terung ( 8.05 km )

Model Banjir
Sungai Air Hitam ( 2.85 km )

Batang Sangkir ( 7.75 km )

Sungai Air Sempit ( 5.35 km)

Batang Bungkal ( 12.25 km )

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Grid Hec-Ras
Geometri
Keterangan:
: sungai utama
Batang Merao ( 839 Node )
Syarat Batas : Grid Hec-RAS
Total : 1.564 Node

Kalibrasi Sungai Terung ( 161 Node )

Model Banjir
Sungai Air Hitam (57 Node )

Batang Sangkir ( 155 Node )

Sungai Air Sempit ( 107 Node)

Batang Bungkal ( 245 Node )

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Contoh Potongan Melintang Pada Geometri
Geometri
River Station : 39500
Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Contoh Potongan Melintang Pada Geometri
Geometri
River Station : 34900
Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Contoh Potongan Melintang Pada Geometri
Geometri
River Station : 31300
Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Contoh Potongan Melintang Pada Geometri
Geometri
River Station : 27000
Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Contoh Potongan Melintang Pada Geometri
Geometri
River Station : 20900
Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Contoh Potongan Melintang Pada Geometri
Geometri
River Station : 6400
Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Contoh Potongan Melintang Pada Geometri
Geometri
River Station : 1000
Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Skenario Hujan Dalam Pemodelan Hidraulik
Geometri
Keterangan:
: sungai utama
Syarat Batas
Skenario 1 :
Hujan di Area Hulu
Kalibrasi

Skenario 2 :
Skenario 4 :
Model Banjir Hujan di
Hujan di Timur
Sungai Merao
Seluruh DAS
Sungai Merao

Skenario 3 :
Hujan di Barat
Sungai Merao

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Skenario 1 : Hujan di Area Hulu
Geometri
Keterangan:
: sungai utama
Syarat Batas Sb-1 : BM-41950 : DAS Sungai Merao
Sb-3 : BM-40650 BM : S. Batang Merao
Kalibrasi ST : S. Terung
Sb-11 : BM-41800 Sb-4 : BM-39350
AH : S. Air Hitam
Sb-5 : BM-38700 BS : S. Batang Sangkir
Sb-12 : BM-40000
AS : S. Air Sesat
Model Banjir Sb-6 : BM-36950 BB : S. Batang Bungkal
Sb-13 : BM-38850
Sb-7 : BM-33150
Sb-2 : BM-36200
Sb-8 : BM-31500
Sb-14 : BM-34000
Sb-11 : BM-40800
Nomer Titik Input Sb-15 : BM-32200 Sb-9 : BM-30300
Subdas Hidrograf
Sb-16 : BM-29500 ST-8050 Sb-10 : BM-28100

: Hidrograf AH-2850
AS-5350
BS-7750
BB-12250
: Base Flow

: Elevasi Muka
Air Danau
BM-50

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Skenario 2 :Hujan di Timur Sungai Merao
Geometri
Keterangan:
: sungai utama
Syarat Batas : DAS Sungai Merao

BM : S. Batang Merao
Kalibrasi Sb-21 : ST-8050 ST : S. Terung
AH : S. Air Hitam
BS : S. Batang Sangkir
BM-41950
AS : S. Air Sesat
Model Banjir BB : S. Batang Bungkal
Sb-18 : BM-23250
Sb-22 : ST-6600
Sb-19 : BM-22900

Sb-20 : BM-20850 Sb-23 : ST-4350


Sb-11 : BM-40800
Sb-24 : ST-3700
Nomer Titik Input
Subdas Hidrograf
Sb-25 : ST-700

: Hidrograf Sb-28 : AH-2850


AS-5350
Sb-17 : BS-7750
BB-12250
: Base Flow
Sb-31 : BS-5650

: Elevasi Muka Sb-35 : BM-3400 Sb-33 : BM-5700


Air Danau
Sb-36 : BM-950 BM-50 Sb-34 : BM-4900

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Skenario 3 :Hujan di Barat Sungai Merao
Geometri
Keterangan:
: sungai utama
Syarat Batas : DAS Sungai Merao

ST-8050 BM : S. Batang Merao


Kalibrasi ST : S. Terung
Sb-42 : BM-15450 AH : S. Air Hitam
BS : S. Batang Sangkir
BM-40950
AS : S. Air Sesat
Model Banjir BB : S. Batang Bungkal
Sb-37 : BM-25550

Sb-38 : BM-23350

Sb-39 : BM-20950
Sb-11 : BM-40800
Sb-44 : AS-1900
Nomer Titik Input Sb-40 : BM-19950
Subdas Hidrograf
Sb-51 : BB-4950
Sb-41: BM-18700
: Hidrograf AH-2850
Sb-43 : AS-5350
BS-7750
Sb-47 : BB-12250
: Base Flow
Sb-56 : BB-550
Sb-48 : BB-10700
: Elevasi Muka Sb-57 : BM-3850
Sb-49 : BB-9150
Air Danau
BM-50 Sb-58 : BM-2900
Sb-52 : BB-2950 Sb-53 : BB-2200
H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan data Elevasi Muka Air AWLR
Geometri St. Merao Debai
Pengikatan dilakukan terhadap papan 0 peilschaal yang diikatkan terhadap BM Eksisting dan papan 0 peilschaal
Syarat Batas yang diikatkan terhadap stasiun AWLR Sanggaran Agung untuk didapatkan elevasi muka air danau.

Keterangan:
Kalibrasi
Kalibrasi
: BM Eksisting

Model Banjir : Pengikatan


elevasi AWLR
: Jalur Pengikatan
: Patok pembantu

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Risalah Pengikatan AWLR St. Merao Debai


Geometri
Perhitungan Elevasi AWLR Terhadap BM Eksisting

Syarat Batas
BT. BT.
7 8

Kalibrasi
Kalibrasi BT. BT. Δ4
BT. BT. 5 6
BT. BT. 3 4 Δ3
1 2 Δ2 Patok
Model Banjir Δ1
Patok
03

BM 02
Patok
BM 01
Eksisting

Metodologi :

Perhitungan untuk mendapatkan elevasi AWLR terhadap BM Eksisting dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:

Elevasi Stasiun AWLR terhadap BM Eksisting = Elevasi BM eksisting + Δ1 + Δ2 + Δ3 + Δ4 + Δ5

Dimana :
Δ1 = Beda elevasi antara BT.1 dan BT. 2
Δ2 = Beda elevasi antara BT.3 dan BT. 4
Δ3 = Beda elevasi antara BT.5 dan BT. 6
Δ4 = Beda elevasi antara BT.7 dan BT. 8

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Urutan Pengikatan AWLR Terhadap BM Eksisting


Geometri
1. Tahap 1 (Menghitung Elevasi Patok 01)

Syarat Batas

Kalibrasi
Kalibrasi
BT. 1 BT. 2

Patok
Model Banjir Δ1
Patok
03

BM 02
Patok
BM 01
Eksisting

Metodologi :

Perhitungan untuk mendapatkan elevasi Patok 01 terhadap BM Eksisting dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:

Elevasi Patok 01 = Elevasi BM eksisting + Δ1


Dimana :

Δ1 = Beda elevasi antara BT.1 dan BT. 2


BT.1 = Bacaan benang tengah waterpass pada peilschaal di BM Eksisting
BT.2 = Bacaan benang tengah waterpass pada peilschaal di Patok 01

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Urutan Pengikatan AWLR Terhadap BM Eksisting


Geometri
1. Tahap 2 (Menghitung Elevasi Patok 02)

Syarat Batas

Kalibrasi
Kalibrasi BT. 3 BT. 4

Δ2 Patok
Model Banjir Patok
03

BM 02
Patok
BM 01
Eksisting

Metodologi :

Perhitungan untuk mendapatkan elevasi Patok 02 terhadap Patok 01 dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:

Elevasi Patok 02 = Elevasi Patok 01 + Δ2


Dimana :

Δ2 = Beda elevasi antara BT.3 dan BT. 4


BT.3 = Bacaan benang tengah waterpass pada peilschaal di Patok 01
BT.4 = Bacaan benang tengah waterpass pada peilschaal di Patok 02

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Urutan Pengikatan AWLR Terhadap BM Eksisting


Geometri
1. Tahap 3 (Menghitung Elevasi Patok 03)

Syarat Batas

BT. 5 BT. 6
Kalibrasi
Kalibrasi
Δ3
Patok
Model Banjir Patok
03

BM 02
Patok
BM 01
Eksisting

Metodologi :

Perhitungan untuk mendapatkan elevasi Patok 03 terhadap Patok 02 dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:

Elevasi Patok 03 = Elevasi Patok 02 + Δ3


Dimana :

Δ3 = Beda elevasi antara BT.5 dan BT. 6


BT.5 = Bacaan benang tengah waterpass pada peilschaal di Patok 02
BT.6 = Bacaan benang tengah waterpass pada peilschaal di Patok 03

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Urutan Pengikatan AWLR Terhadap BM Eksisting


Geometri
1. Tahap 4 (Menghitung Elevasi Patok 04)

Syarat Batas
BT. 7 BT. 8

Kalibrasi
Kalibrasi Δ4

Patok
Model Banjir Patok
03

BM 02
Patok
BM 01
Eksisting

Metodologi :

Perhitungan untuk mendapatkan elevasi 0 AWLR terhadap Patok 03 dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:

Elevasi 0 AWLR = Elevasi Patok 03 + Δ4


Dimana :

Δ3 = Beda elevasi antara BT.7 dan BT. 8


BT.7 = Bacaan benang tengah waterpass pada peilschaal di Patok 03
BT.8 = Bacaan benang tengah waterpass pada peilschaal di AWLR

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Data Elevasi Muka Air AWLR St. Merao Debai


Geometri
Data Asli

Syarat Batas Elevasi Muka Air AWLR St. Merao Debai Tahun 2009 - 2014
4

3
Kalibrasi
Kalibrasi 3

EMA (m)
2

Model Banjir 2

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
Maksimum 2.87 3.10 2.90 3.15 3.03 2.50 2.90 2.96 2.64 2.80 3.10 3.00
Minimum 1.86 1.86 1.90 2.53 1.80 1.60 1.56 1.43 1.66 1.97 2.10 2.23
Rata-rata 2.51 2.36 2.34 2.81 2.47 2.06 2.11 2.39 2.10 2.36 2.67 2.57

Nilai Elevasi 0 AWLR yang telah diikat adalah 785,801 m sehingga setiap data Elevasi Muka Air
ditambah dengan 785,801 m

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Data Elevasi Muka Air AWLR St. Merao Debai


Geometri
Data Yang Telah Diikat

Syarat Batas Elevasi Muka Air AWLR St. Merao Debai Tahun 2009 - 2014
790

789

Kalibrasi
Kalibrasi 789

EMA (m)
788

Model Banjir 788

787

787

786
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
Maksimum 788.67 788.90 788.70 788.95 788.83 788.30 788.70 788.76 788.44 788.60 788.90 788.80
Minimum 787.66 787.66 787.70 788.33 787.60 787.40 787.36 787.23 787.46 787.77 787.90 788.03
Rata-rata 788.31 788.16 788.14 788.61 788.27 787.86 787.91 788.19 787.90 788.16 788.47 788.37

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Data Elevasi Muka Air AWLR St. Merao Debai


Geometri
Data Yang Telah Diikat
Rekap data EMA Maksimum Setiap Tahun
Syarat Batas
Tahun Elevasi Maksimum (m)
2009 788.401
Kalibrasi
Kalibrasi 2010 788.701
2011 788.761
Model Banjir 2013 788.901
2014 788.901
2016 788.951

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Data Elevasi Muka Air AWLR St. Merao Debai


Geometri
Analisis Frekuensi

Log Log
Syarat Batas Log Log
TR Normal Gumbel Pearson Normal Gumbel Pearson
m X (mm) P Normal Normal
(tahun) III III
XTR (mm) (XTR-X)2/X
Kalibrasi
Kalibrasi 1 788,951 0,143 7,000 788,977 790,199 789,072 788,977 0,000 0,002 0,000 0,000
2 788,901 0,286 3,500 788,868 789,484 788,905 788,769 0,000 0,000 0,000 0,000
3 788,901 0,429 2,333 788,803 789,246 788,795 788,769 0,000 0,000 0,000 0,000
Model Banjir 4 788,761 0,571 1,750 788,731 789,126 788,706 788,769 0,000 0,000 0,000 0,000
5 788,701 0,714 1,400 788,641 789,055 788,622 788,769 0,000 0,000 0,000 0,000
6 788,401 0,857 1,167 788,447 789,007 788,528 788,769 0,000 0,000 0,000 0,000
Rata-rata Error Relatif 0,000004 0,000558 0,000011 0,000037

Nilai Rata-rata Error terkecil adalah metode normal sehingga perhitungan EMA pada periode ulang
tertentu dihitung menggunakan Metode Normal

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika

Data Elevasi Muka Air AWLR St. Merao Debai


Geometri
EMA Periode Ulang Tertentu
Periode Ulang (Tahun) Elevasi Maksimum (m)
Syarat Batas 2 788,7693
2,5 788,8203
5 788,9407
10 789,0305
Kalibrasi
Kalibrasi
20 789,1039
50 789,1875
100 789,2447
Model Banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Kondisi Awal)
Geometri Model Debit 5 tahun

Syarat Batas

Kalibrasi

Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:
Model Banjir 1100
1100 Legend

WS Max W S
Ground

1050
1050
LOB
ROB

1000
1000

950950
Elevation (m)
Elevation (m)

900900

850850

800800

800750 0
0 10000
10000
20000
20000
30000
30000
40000
40000
50000
50000
Main Channel Distance (m)
Main Channel Distance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Kondisi Awal)
Geometri Model Debit 5 tahun
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000 30000 40000 50000
Main Channel Distance (m)

Penuh (Merao)

Model Banjir 840840


Geom: Geo SUDETAN Flow:

Legend

WS Max W S
Ground
LOB
830830 ROB

820820
Elevation (m)
Elevation (m)

810810

Pertemuan dengan Batang Sangkir


800800

790790

780780 00 50005000
5000 10000
1000010000 15000
15000 15000 20000
20000 20000 25000
25000 25000
Main Channel Distance (m)
MainMain Channel
Channel Distance
Distance (m) (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Kalibrasi Banjir 5 tahunan


U
± 803 m

± 807 m ± 807 m
± 804 m
Zoom in Pemetaan
Google Earth
Area 2 Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING Flow:
0 50 m 100 m River = 01 Batang Merao Reach = merao RS = 20250

Keterangan: 807
807
.07 .07 .07
: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster Legend
: Jalan
selisih = 11 cm
WS Max WS
Ground
806
806 EMA model 805.64m Bank Sta

EMA ±805.53 m
805
805

Elevation(m)(m)
804

Elevation
804
EMA ±805.53 m

± 45 cm 803
803
𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅
Lokasi : Kecamatan Siulak
802
802
Easting : 764591.00 m
Northing: 9778434.00 m
801
0 20 40 60 80 100
Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bhawana Prasasta, Juli 2017
Station (m)
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Kalibrasi Banjir 5 tahunan

± 799 m
U

± 796 m
± 798 m

Zoom in Pemetaan
Google Earth
Area 3 Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:
River = 01 Batang Merao Reach = merao RS = 15950
0 50 m 100 m .035 .035 .035

Keterangan:
797 selisih = 2 cm Legend

: Sungai *Elevasi diperoleh berdasarkan DTM Aster EMA model 796.12 m


WS Max WS

: Jalan Ground
796 Bank Sta
796
EMA ±796.10 m

795795 𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅

Elevation (m)
794794

Elevation (m)
± 45 cm
793793

± 795.65 m 𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅 790792

Lokasi : Kecamatan Depati VII


Easting : 767018.00 m 791791
0 20 40 60 80 100

Northing: 9776110.00 m Station (m)

Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bhawana Prasasta, Juli 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Kalibrasi Banjir 5 tahunan


Zoom in Pemetaan U
Google Earth
U

Area 4
Pemetaan
0 50Mozaik
m 100 m
Keterangan: 794
selisih = -2 cm
0 : Sungai
375 m *Elevasi
625 m diperoleh berdasarkan DTM Aster
: Jalan EMA ± 793.4 m

EMA model 793.38 m


793

792

Elevation (m)
𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅
791

Lokasi : Kecamatan Hamparan Rawang 𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅


790
Easting : 768531.00 m
Northing : 9773833.00 m

Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bhawana Prasasta, Juli 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Kalibrasi Banjir
U

± 793 m
± 789 m ± 790 m

± 791 m
Zoom in Pemetaan
Google Earth
Area 8 Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING Flow:
0 50 m 100 m
River = 01 Batang Merao Reach = merao3 RS = 5750
Keterangan: .035 .035 .035
: Sungai *Elevasi diperoleh dari DTM Aster 791
791 selisih = 17 cm Legend
: Jalan EMA model 790.44m WS Max WS
Ground

790 EMA ± 790.27 m Bank Sta


790

789
789 𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅

(m) (m)
Elevation
Elevation
788
788

EMA ± 790.27 m
787
787

± 793 m
Lokasi : Kecamatan Kumun Debai ± 45 cm
Easting ::770209.46
773741.85 m
770428.00
787
786
Northing::9769060.03
Northing 9767978.00mm
9768677.37 ± 789.82 m 𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅 0 20 40 60 80 100

Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bhawana Prasasta, Juli 2017 Station (m)
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Kalibrasi Banjir
± 792 m
U

± 790 m ± 791 m
± 792 m

Zoom in Pemetaan
Google Earth

0 50 m 100 m Area 8
Keterangan:
Penuh (Merao)
: Sungai *Elevasi diperoleh dari DTM Aster Geom: Geo EKSISTING Flow:
: Jalan River = 01 Batang Merao Reach = merao2 RS = 5200
.035 .035 .035
793 Legend

WS Max WS
792792 Ground
Bank Sta

791
selisih = -10 cm
EMA ± 789.7 m
790790

Elevation (m)
789
EMA model 789.6

788788
𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅
787

EMA ± 789.7 m
785786
Lokasi : Kecamatan Kumun Debai
± 50 cm
Easting : 770498.46 m 785
0 20 40 60 80 100

Northing : 9767611.80 m ± 789.2 m 𝒈𝒓𝒐𝒖𝒏𝒅 Station (m)

Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bhawana Prasasta, Juli 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Model Banjir

Banjir 10 Tahunan

Banjir 10 Tahunan dengan Sudetan

Banjir 10 Tahunan dengan Sudetan


dan Retensi

Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bhawana Prasasta, Juli 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Kondisi Awal)
Geometri Model Debit 10 tahun

Syarat Batas

Kalibrasi

Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:
Model Banjir 1100
1100 Legend

WS Max W S
Ground

Banjir 10 Tahunan 1050


1050
LOB
ROB

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 1000
1000

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 950950
Elevation (m)

dan Retensi
Elevation (m)

900900

850850

800800

800750 0
0 10000
10000
20000
20000
30000
30000
40000
40000
50000
50000
Main Channel Distance (m)
Main Channel Distance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Kondisi Awal)
Geometri Model Debit 10 tahun
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000 30000 40000 50000
Main Channel Distance (m)

Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING Flow:
Model Banjir Legend

WS Max W S
Ground
820
840
Banjir 10 Tahunan LOB
ROB

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
Elevation (m)

dan Retensi
(m)

800
800
Elevation

780
780 Pertemuan dengan Batang Sangkir

760
760

0 5000
5000 10000
10000 15000
15000 20000
20000 25000
25000
Main Channel Distance (m)
Main Channel Distance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Model Banjir

Banjir 10 Tahunan

Banjir 10 Tahunan dengan Sudetan

Banjir 10 Tahunan dengan Sudetan


dan Retensi

Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bhawana Prasasta, Juli 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Pengalihan ke Sudetan dan Retensi
Geometri
Lokasi Retensi

Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir

Banjir 10 Tahunan

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
dan Retensi

5000m

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Pengalihan ke Sudetan
Geometri
Lokasi
Lokasi Sudetan
Retensi

S. Batang Merao Retensi 1


Syarat Batas

S. Batang Terung
S. Air Sempit
Kalibrasi
S. Batang Bungkal
Model Banjir S. Air Hitam
S. Batang Sangkir
Banjir 10 Tahunan

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan

Banjir 10 Tahunan Retensi 2


dengan Sudetan
dan Retensi

Sudetan

5000m Danau Kerinci


H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Pengalihan ke Sudetan
Geometri
Penampang Saluran

Potongan Melintang: Penampang saluran penghubung rencana yang akan


Syarat Batas
dimodelkan

Kalibrasi
20 m

Model Banjir
4m
1
Banjir 10 Tahunan

Banjir 10 Tahunan
1.5
dengan Sudetan

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 8m
dan Retensi

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir
ANALISIS Analisis Morfometri Danau
DAN PEMODELAN HIDRAULIKA Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Sudetan)
Geometri Model Debit 10 tahun
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
PenuhPenuh
(Merao)(Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom:Geom:
Geo EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:

Legend

WS Max W S - 10 eksisting
Sudetan LegendLegend
790 WS Max W S - 10 sudetan
Ground WS
WS Max
MaxWWSS - 10 eksisting
LOB

820
840
840
ROB
Penurunan Muka WS
Ground
Max W S - 10 sudetan

Banjir 10 Tahunan LOB Ground


788
Air Hingga 10 cm ROB LOB
ROB
Banjir 10 Tahunan
Elevation (m)

dengan Sudetan
820
820
820
786

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)
Elevation

800
800
800
4000 4200 4400 4600 4800 5000
Main Channel Distance (m)

Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:

Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 sudetan
Ground

780
780
780
800

Pertemuan dengan Batang Sangkir


LOB
ROB

798

Elevation (m)
796

760
760
760

794

0 5000
50005000 10000
10000
10000
10000 1500015000
15000
15000 2000020000
20000
20000 25000
2500025000
25000
Main
Main Channel
Channel Distance
Distance(m)
(m)
MainMain
Channel Distance
Channel (m) (m)
Distance 792

790

17000 17500 18000


H
Main Channel Distance (m)
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Model Banjir

Banjir 10 Tahunan

Banjir 10 Tahunan dengan Sudetan

Banjir 10 Tahunan dengan Sudetan


dan Retensi

Sumber : Inventarisasi Data Banjir PT Bhawana Prasasta, Juli 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Pengalihan ke Sudetan dan Retensi
Geometri
Lokasi Retensi

Syarat Batas
S. Batang Merao Retensi 1
S. Batang Terung
S. Air Sempit
Kalibrasi
S. Batang Bungkal
Model Banjir S. Air Hitam
S. Batang Sangkir
Banjir 10 Tahunan

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
Retensi 2
dan Retensi

Sudetan

5000m Danau Kerinci


H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10Muka
tahunAir Terhadap Lebar Saluran
Penurunan

Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir

Banjir 10 Tahunan

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 800

Banjir 10 Tahunan Retensi


dengan Sudetan
dan Retensi
Elevation (m)

795

792
Elevasi Dasar Retensi = 792m

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Pengalihan ke Sudetan dan Retensi
Geometri
Saluran Penghubug ke Retensi

Syarat Batas

Kalibrasi

Model Banjir
HW connections based on XS channel length's
Banjir 10 Tahunan
Lebar Saluran
Banjir 10 Tahunan 18600 18500 18450 18400 18350 18300 18250 18200 18150 18100 18050

dengan Sudetan 800


800 Legend

799 Lat Struct


Banjir 10 Tahunan S. Batang Merao
dengan Sudetan Ground
Elevation (m)

798
dan Retensi Bank Sta
Elevat ion (m)

797
Elevasi Dasar Saluran = 796.5m
796

795795

794

S. Batang Merao
793

792
792
00 100
100 200
200 300
300 400
400 500
500 600
station (m) Station (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Kondisi Awal)
Geometri Model Debit 10 tahun

Syarat Batas

Kalibrasi

Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:
Model Banjir 1100
1100 Legend

WS Max W S
Ground

Banjir 10 Tahunan 1050


1050
LOB
ROB

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 1000
1000

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 950950
Elevation (m)

dan Retensi
Elevation (m)

900900

850850

800800

800750 0
0 10000
10000
20000
20000
30000
30000
40000
40000
50000
50000
Main Channel Distance (m)
Main Channel Distance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Kondisi Awal)
Geometri Model Debit 10 tahun
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000 30000 40000 50000
Main Channel Distance (m)

Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING Flow:
Model Banjir Legend

840 WS Max W S
Ground
840
Banjir 10 Tahunan LOB
ROB

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
Elevation (m)
Elevation (m)

dan Retensi
800800

780780
Pertemuan dengan Batang Terung

760760
0 5000
5000 10000
10000 15000
15000 20000
20000 25000
25000
Main Channel Distance (m)
Main Channel Distance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Panjang Pintu Retensi = 50m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000 30000 40000 50000
Main Channel Distance (m)

Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING Flow:
Model Banjir Legend

WS Max W S
Ground
820
840
Banjir 10 Tahunan LOB
ROB

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
Elevation (m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


01 Batang Merao merao

800
800 810
Le gend

WS Max W S
Ground
LOB
ROB

805

50m
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

760
760

790

0 5000
5000 10000
10000 15000
15000 20000Pintu Retensi
20000 Timur
25000 25000
Main Channel Distance (m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran = 50m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh Penuh
(Merao)(Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geom:
Geo EKSISTING Flow:
Model Banjir 790
Geo EKSISTING
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 Retensi 50
Flow:
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WS Max
MaxWW
S S - 10 eksisting
ROB
WSGround
820
840
840
Max W S - 10 Retensi 50

Banjir 10 Tahunan LOB Ground


788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 125 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 34 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
(m)
Elevation (m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

50m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 125 cm
790 Pintu Retensi Timur
0 5000
5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
34 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
Main Channel Distance (m) Main Channel Distance (m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran = 100m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh (Merao)
Penuh (Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geo
Geom:
EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir 790
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 retensi (100)
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WSMax
Max
W SW S - 10 eksisting
ROB
WSGround
Max W S - 10 retensi (100)
820
840
840
Banjir 10 Tahunan LOB Ground
788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 213 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 50 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

100m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 213 cm
790
Pintu Retensi Timur
0 5000
5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
50 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
25000
Main
MainChannel
Channel Distance
Distance(m)
(m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran = 150m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh (Merao)
Penuh (Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geo
Geom:
EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir 790
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 retensi 150
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WSMax
MaxWW
S S - 10 eksisting
ROB
WSGround
Max W S - 10 retensi 150
820
840
840
Banjir 10 Tahunan LOB Ground
788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 232 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 53 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

150m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 232 cm
790 Pintu Retensi Timur
0 5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
53 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
25000
Main
MainChannel
Channel Distance
Distance (m)
(m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran = 200m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh (Merao)
Penuh (Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geo
Geom:
EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir 790
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 retensi 150
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WSMax
MaxWW
S S - 10 eksisting
ROB
WSGround
Max W S - 10 retensi 150
820
840
840
Banjir 10 Tahunan LOB Ground
788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 231 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 52 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

200m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 231 cm
790 Pintu Retensi Timur
0 5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
52 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
25000
Main
MainChannel
Channel Distance
Distance (m)
(m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran = 250m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh (Merao)
Penuh (Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geo
Geom:
EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir 790
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 retensi 150
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WSMax
MaxWW
S S - 10 eksisting
ROB
WSGround
Max W S - 10 retensi 150
820
840
840
Banjir 10 Tahunan LOB Ground
788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 231 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 51 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

250m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 231 cm
790 Pintu Retensi Timur
0 5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
51 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
25000
Main
MainChannel
Channel Distance
Distance (m)
(m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran = 300m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh (Merao)
Penuh (Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geo
Geom:
EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir 790
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 retensi 150
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WSMax
MaxWW
S S - 10 eksisting
ROB
WSGround
Max W S - 10 retensi 150
820
840
840
Banjir 10 Tahunan LOB Ground
788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 224 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 51 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

300m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 224 cm
790 Pintu Retensi Timur
0 5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
51 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
25000
Main
MainChannel
Channel Distance
Distance (m)
(m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran = 350m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh (Merao)
Penuh (Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geo
Geom:
EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir 790
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 retensi 150
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WSMax
MaxWW
S S - 10 eksisting
ROB
WSGround
Max W S - 10 retensi 150
820
840
840
Banjir 10 Tahunan LOB Ground
788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 224 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 51 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

350m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 224 cm
790 Pintu Retensi Timur
0 5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
51 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
25000
Main
MainChannel
Channel Distance
Distance (m)
(m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran = 400m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh (Merao)
Penuh (Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geo
Geom:
EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir 790
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 retensi 150
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WSMax
MaxWW
S S - 10 eksisting
ROB
WSGround
Max W S - 10 retensi 150
820
840
840
Banjir 10 Tahunan LOB Ground
788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 217 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 48 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

400m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 217 cm
790 Pintu Retensi Timur
0 5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
48 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
25000
Main
MainChannel
Channel Distance
Distance (m)
(m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran = 450m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh (Merao)
Penuh (Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geo
Geom:
EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir 790
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 retensi 150
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WSMax
MaxWW
S S - 10 eksisting
ROB
WSGround
Max W S - 10 retensi 150
820
840
840
Banjir 10 Tahunan LOB Ground
788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 215 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 47 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

450m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 217 cm
790 Pintu Retensi Timur
0 5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
47 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
25000
Main
MainChannel
Channel Distance
Distance (m)
(m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10 tahun Lebar Saluran= 500m
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000
Main Channel Distance (m)
30000 40000 50000
Elevasi Banjir Awal
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING genangan Flow:
Penuh (Merao)
Penuh (Merao) Elevasi Banjir dengan
Geom: Geo
Geom:
EKSISTING
Geo EKSISTING
Flow: Flow:
Model Banjir 790
Legend

WS Max W S - 10 eksisting
WS Max W S - 10 retensi 150
Retensi Legend Legend
Ground
LOB WS
WSMax
MaxWW
S S - 10 eksisting
ROB
WSGround
Max W S - 10 retensi 150
820
840
840
Banjir 10 Tahunan LOB Ground
788
Penurunan Muka Air ROB LOB

Maksimal = 215 cm ROB


Elevation (m)

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 786
Rata-rata = 47 cm
820
820
820

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan 784
Elevation (m)
(m)

dan Retensi
Elevation (m)

Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10) 01/08/2018


Elevation

01 Batang Merao merao

800
800
800 4000 4200 4400 4600
810
4800 5000
Le gend

WS Max W S
Main Channel Distance (m) Ground
LOB
ROB

805

500m
780
780
780
Pertemuan dengan Batang Terung 800

Elevation (m)
795

Penurunan Muka Air


760
760
760
Maksimal = 217 cm
790 Pintu Retensi Timur
0 5000
5000 10000
10000
10000
Rata-rata = 15000
47 cm
15000
15000 20000
20000
20000 25000
25000
25000
Main
MainChannel
Channel Distance
Distance (m)
(m)
Main Channel Distance (m) 17800 18000 18200 18400 18600
Main Channel Dist ance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi)
Geometri Model Debit 10Muka
tahunAir Terhadap Lebar Saluran
Penurunan

Syarat Batas Lebar Optimum Penurunan EMA maksimum


rata-rata
2.50
2.00

ELevation (m)
Kalibrasi 1.50
1.00
0.50
Model Banjir 0.00
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Lebar Saluran (m) HW connections based on XS channel length's
Banjir 10 Tahunan
Lebar Saluran
Banjir 10 Tahunan 18600 18500 18450 18400 18350 18300 18250 18200 18150 18100 18050

dengan Sudetan 800


800 Legend

799 Lat Struct


Banjir 10 Tahunan S. Batang Merao
dengan Sudetan Ground
Elevation (m)

798
dan Retensi Bank Sta
Elevat ion (m)

797
Elevasi Dasar Saluran = 796.5m
796

795795

794

S. Batang Merao
793

792
792
00 100
100 200
200 300
300 400
400 500
500 600
station (m) Station (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Kondisi Awal)
Geometri Model Debit 10 tahun Sungai Batang Merao
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000 30000 40000 50000
Main Channel Distance (m)

Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING Flow:
Model Banjir 810810 Legend

WS Max W S
Ground

Banjir 10 Tahunan 805


LOB
ROB

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
800800
Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
Elevation (m)
Elevation (m)

dan Retensi 795

790790

785

Pertemuan dengan Batang Terung


780780 0
0 5000
5000 10000
10000 15000
15000 20000
20000

Main Main Channel Distance (m)


Channel Distance (m)

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi Desain 1)
Geometri Model Debit 10 tahun Sungai Batang Merao
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000 30000 40000 50000
Main Channel Distance (m)

Penuh (Merao)
Geom: RETENSI desain4 Flow:
Model Banjir 810810 Legend

WS Max W S
Ground

Banjir 10 Tahunan 805


LOB
ROB

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
800800
Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
(m)
Elevation (m)

dan Retensi Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10)


01 Batang Merao merao
01/08/2018
Elevation

795 810
Le gend

WS Max W S
Ground
LOB
ROB

805

790790 150m
800

Elevation (m)
785
795

Pertemuan dengan Batang Terung


790 Saluran 1
780780 0
0 5000
5000 10000
10000 15000
15000 20000
20000

MainMain Channel Distance (m)


Channel Distance (m) 17800 18000 18200
Main Channel Dist ance (m)
18400 18600

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Lokasi Pekerjaan Pemodelan Hidraulika


Long Section (Retensi Desain 2)
Geometri Model Debit 10 tahun Sungai Batang Merao
Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING (ok) Flow:

1100 Legend

WS Max W S
Ground
LOB
1050
ROB

Syarat Batas 1000

950

Elevation (m)
900

Kalibrasi
850

800

750
0 10000 20000 30000 40000 50000
Main Channel Distance (m)

Penuh (Merao)
Geom: Geo EKSISTING Flow:
Model Banjir 810810 Legend

WS Max W S
Ground

Banjir 10 Tahunan 805


LOB
ROB

Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
800800
Banjir 10 Tahunan
dengan Sudetan
(m)
Elevation (m)

dan Retensi Penuh (Merao) Plan: 10 retensi (ok10)


01 Batang Merao merao
01/08/2018
Elevation

795 810
Le gend

WS Max W S
Ground
LOB
ROB

805

790790 150m
800

Elevation (m)
785
795

Pertemuan dengan Batang Terung


790 Saluran 1
780780 0
0 5000
5000 10000
10000 15000
15000 20000
20000

Main Main Channel Distance (m)


Channel Distance (m) 17800 18000 18200
Main Channel Dist ance (m)
18400 18600

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Rencana Non-Struktural Penanganan Banjir di Lokasi Pekerjaan

Berikut adalah rencana non-struktural untuk penanganan banjir di lokasi pekerjaan

1 Pemeliharaan bangunan Check Dam yang sudah ada

2 Pengerukan sampah dan sedimentasi

3 Penyuluhan masyarakat mengenai bencana banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Rencana Non-Struktural Penanganan Banjir di Lokasi Pekerjaan

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang sudah dilakukan, banyak lokasi yang terdapat tumpukan sampah. Salah
satu rencana non-struktural yang dilakukan adalah dengan penggerukan sampah dan sedimentasi.

Pengerukan Sampah dan Sedimentasi

Kec. Pesisir Bukit Sampah - sampah

Easting: 765256 m
Northing: 9774972 m

Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Rencana Non-Struktural Penanganan Banjir di Lokasi Pekerjaan


Contoh lokasi yang terdapat tumpukan sampah

Pengerukan Sampah dan Sedimentasi

Kec. Koto Baru

Easting: 766631 m
Sampah - sampah
Northing: 9775135 m

Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Rencana Non-Struktural Penanganan Banjir di Lokasi Pekerjaan


Contoh lokasi yang terdapat sedimentasi

Pengerukan Sampah dan Sedimentasi

Sedimentasi

Easting: 764614 m
Northing: 9779132 m

Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Rencana Non-Struktural Penanganan Banjir di Lokasi Pekerjaan


Contoh lokasi yang terdapat sedimentasi

Pengerukan Sampah dan Sedimentasi


AWLR (Automatic Water Leveling Recorder)
yang berfungsi untuk mengukur ketinggian
muka air Sedimentasi Pos jaga PDAM

Easting: 770466 m
Northing: 9767535 m

Sumber : Survei Pendahuluan oleh PT. Bhawana Prasasta, April 2017 H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Rencana Non-Struktural Penanganan Banjir di Lokasi Pekerjaan

Berikut adalah rencana non-struktural untuk penanganan banjir di lokasi pekerjaan

1 Pemeliharaan bangunan Check Dam yang sudah ada

2 Pengerukan sampah dan sedimentasi

3 Penyuluhan masyarakat mengenai bencana banjir

H
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Rencana Non-Struktural Penanganan Banjir di Lokasi Pekerjaan

• Berdasarkan hasil analisa data sosio ekonomi yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa partisipasi masyarakat
dilokasi sebaran banjir kurang aktif untuk mengikuti kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan penyuluhan.
Berikut adalah hasil analisa data masyarakat yang kurang partisipasi terhadap kegiatan penyuluhan.

Grafik Analisa Data Partisipasi Responden Mengikuti


Penyuluhan Banjir
Sebanyak 96% masyarakat
tidak mengikuti
penyuluhan banjir

Perlu diadakan penyuluhan


banjir secara menyeluruh
terhadap masyarakat

Sumber : Analisa Konsultan H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Rencana Non-Struktural Penanganan Banjir di Lokasi Pekerjaan

• Berdasarkan hasil analisa data sosio ekonomi yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa partisipasi masyarakat
dilokasi sebaran banjir pun kurang aktif untuk mengikuti rapat masyarakat. Pada rapat masyarakat ini biasanya
membahas mengenai berbagai kegiatan masyarakat, misalnya kegiatan masyarakat saat terjadinya banjir.

Grafik Analisa Data Partisipasi Responden Mengikuti


Rapat Masyarakat
Sebanyak 85% masyarakat
tidak mengikuti rapat
masyarakat

Perlu diadakan penyuluhan


untuk pelaksanaan rapat
rutin masyarakat untuk
membahas semua kegiatan
warga terkait dengan
tanggap bencana banjir

Sumber : Analisa Konsultan H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Rencana Non-Struktural Penanganan Banjir di Lokasi Pekerjaan

• Berdasarkan hasil analisa data sosio ekonomi yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa perilaku masyarakat
hingga saat ini pun masih sering membuang sampah ke sungai. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
sumbatan pada sungai, sehingga sungai tidak bisa mengalirkan air dan berakhir dengan luapan air sungai
mengakibatkan banjir.

Grafik Analisa Data Perilaku Responden Membuang


Sampah ke Sungai
Sebanyak 92% masyarakat
berperilaku membuang
sampah ke sungai

Perlu diadakan penyuluhan


sebab akibat terjadinya
bencana banjir kepada
masyarakat

Sumber : Analisa Konsultan H


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Penanganan Banjir di Perkotaan (Studi Kasus Kota Bandung)

RW 12, Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Penanganan Banjir di Perkotaan (Studi Kasus Kota Bandung)

Pemodelan Hidraulika Sungai dengan SWMM


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Penanganan Banjir di Perkotaan (Studi Kasus Kota Bandung)

Pemodelan Hidraulika Sungai dengan SWMM


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Penanganan Banjir di Perkotaan (Studi Kasus Kota Bandung)

No Skenario 2, Skenario 3, Skenario 4,


Node/ R10 thn R10 thn R10 thn
Titik Nama Jalan % Reduksi % Reduksi
Kondisi Kondisi Kondisi
Genangan jam jam Durasi jam Durasi
saluran saluran saluran
Genangan Genangan
1 J8 Jl Saturnus Utara 4.77 meluap 4.65 kritis 2.5 4.65 kritis 2.5
2 J68 Jl Manjahlega 6.31 meluap 6.08 kritis 3.65 6.02 kritis 3.65
3 J70 Jl Manjahlega 8.07 meluap 6.59 kritis 18.33 6.50 kritis 19.45
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Permasalahan Banjir dan Danau di Indonesia

Analisis dan Penanganan Banjir

Analisis Morfometri dan Revitalisasi Danau

Analisis Sedimentasi dan Kualitas Air

enerapan Teknologi Lidar dlm Teknik SDA


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Wilayah Sungai

U
Danau
Singkarak

WS Indragiri - Akuaman

Danau
Dibawah

WS Batang Hari
Danau
Diatas
0 25 km

Sumber:
Sumber: Image Landsat, Google
Studi Revitalisasi Earth,
Danau 2016
Diatas dan Danau DIbawah Kab Solok, BWS Sumatera V, 2017
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Persiapan
Pengumpulan Data Identifikasi Masalah
Survei Pendahuluan
Sekunder

Survei Primer
Survei Survei Arus dan Survei
Survei Batimetri
Topografi Elevasi Muka Air Kualitas Air

Analisis Data
Analisis Morfometri
Peta Dasar Analisis
Danau
Laboratorium

Analisis Hidrologi Analisis Erosi dan Pemodelan Status Cemar


dan Neraca Air Sedimentasi Hidrodinamika Air Danau

System Planning

Penataan Sempadan Zonasi Pemanfaatan Matriks Pengelolaan


Upaya Pengendalian
Danau Danau Danau

Keluaran
Pelaporan
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Pengertian

• Morfometri danau yang penting untuk diketahui adalah sebagai berikut:


1. Panjang Maksimum
2. Lebar Maksimum
3. Keliling
4. Luas Permukaan Danau
5. Kedalaman Maksimum
6. Volume Danau
7. Kedalaman Rata - Rata

Sumber:
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Survei Batimetri
Danau Singkarak
Lokasi

Satelit

Tampak Depan Tampak Samping

Antena Antena
Antena
permukaan air

Tranducer Tranducer

Kedalaman z
dasar laut

GPS
Transducer
Mapper
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Survei Batimetri
Danau Singkarak
Lokasi

Gambaran Jalur Survei Bathimetry


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Survei Batimetri
Danau Singkarak
Dokumentasi

Peralatan Survei Bathimetri (GPS Mapper Garmin)


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Survei Batimetri
Danau Singkarak
Dokumentasi

Peralatan Survei Bathimetri (Antena)


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Survei Batimetri
Danau Singkarak
Dokumentasi

Peralatan Survei Bathimetri (Transducer)


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Analisis Erosi dan Pemodelan
Peta Dasar Analisis Morfometri Analisis Hidrologi
Sedimentasi Hidrodinamika
Danau Diatas

0 2 km

Sumber:
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Morfometri Danau Diatas : Konsultan VS LIPI

No Parameter Satuan Analisis Analisis LIPI


Konsultan 2017 tahun 2008
1 Luas Permukaan ha 1228.75 1245
2 Keliling km 19.7 19.9
3 Panjang Maksimum km 6.3 6.4
4 Lebar Maksimum km 2.7 2.9
5 Kedalaman Maksimum m 49.8 47
7 Kedalaman Rata - Rata m 25.8 24.3
8 Volume m3 321,116,075.27 302.000.000
9 Luas DTA ha 4081 4086

Sumber: Hasil Analisis, 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Hubungan Luas dan Volume Danau Diatas

Volume (Juta m3)


Luas (Juta m2)

Sumber: Hasil Analisis, 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Danau Dibawah

0 2.5 km

Sumber:
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Analisis Erosi dan Pemodelan
Peta Dasar Analisis Morfometri Analisis Hidrologi
Sedimentasi Hidrodinamika
Morfometri Danau Dibawah : Konsultan VS LIPI

No Parameter Satuan Analisis Analisis LIPI


Konsultan 2017 tahun 2008
1 Luas Permukaan ha 1099.8 1120
2 Keliling km 17.2 -
3 Panjang Maksimum km 6.4 6.3
4 Lebar Maksimum km 3.0 2.9
5 Kedalaman Maksimum m 326.8 309
7 Kedalaman Rata - Rata m 164.3 227
8 Volume m3 1,688,659,983.79 2,540,000,000
9 Luas DTA ha 2881.7 1721.2

Sumber: Hasil Analisis, 2017


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Hubungan Luas dan Volume Danau Dibawah

Volume (Juta m3)


Luas (Juta m2)

Sumber: Hasil Analisis, 2017


Permasalahan Banjir dan Danau di Indonesia

Analisis dan Penanganan Banjir

Analisis Morfometri dan Revitalisasi Danau

Analisis Sedimentasi dan Kualitas Air

enerapan Teknologi Lidar dlm Teknik SDA


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Diagram Alir Perhitungan Metode USLE

Persamaan USLE adalah sebagai berikut :


A = R.K.L.S.C.P
Dimana:
A= Erosi Aktual (ton/tahun)
R = Indeks Erosivitas Hujan (R)
K = Indeks Erodibilitas Tanah (kepekaan tanah terhadap erosi) (K)
L = Faktor panjang lereng (L)
S = Faktor kemiringan lereng (S)
C = Faktor Jenis vegetasi / tanaman (C) dan
P = Faktor pengolahan tanah (P)

Sumber: Pedoman Pengelolaan Sedimentasi Waduk. Direktorat Bina Teknik. Departemen PUPR Ditjen SDA. November 2004
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Faktor Erosivitas Hujan


• Nilai indeks faktor erosivitas hujan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus
Lenvain yaitu :

• Dari hasil perhitungan Nilai Erosivitas Hujan DTA Danau Diatas dan Dibawah adalah
8219.46 mm

Sumber: Pedoman Pengelolaan Sedimentasi Waduk. Direktorat Bina Teknik. Departemen PUPR Ditjen SDA. November 2004
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Faktor Erodibilitas Tanah (K)


• Faktor erodibilitas tanah menunjukan resisten partikel tanah terhadap pengelupasan dan
transportasi partikel-partikel tanah oleh adanya energi kinetik air hujan.

No. Jenis Tanah Nilai, K


1. Latosol (Inceptisol, Oxic subgroup) Darmaga, bahan induk volkanik 0,04
2. Mediteran Merah Kuning (Alfisol) Cicalengka, bahan induk volkanik 0,13
3. Mediteran (Alfisol) Wonosari, bahan induk breksi dan batuan liat 0,21
4. Podsolik Merah Kuning (Ultisol) Jonggol, bahan induk batuan liat 0,15
5. Regosol (Inceptisol) Sentolo, bahan induk batuan liat 0,11
6. Grumusol (Vertisol) Blitar, bahan induk serpih (shale) 0,24
7. Alluvial 0,15
Sumber: Departemen Kehutanan (Arsyad 1979)

No. Jenis Tanah Nilai K


1 Andosol 0.20
2 Glei Humus 0.26
3 Kambisol 0.22
4 Organosol 0.01
5 Podsolik 0.37

Sumber: Studi Konservasi Danau Singkarak, BWS Sumatera V, 2014

Sumber: Pedoman Pengelolaan Sedimentasi Waduk. Direktorat Bina Teknik. Departemen PUPR Ditjen SDA. November 2004
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Analisis Erosi dan Pemodelan
Peta Dasar Analisis Morfometri Analisis Hidrologi
Sedimentasi Hidrodinamika
Faktor Erodibilitas Tanah (K)
Danau Dibawah

Jenis Tanah

No Jenis Tanah Nilai K


1 Kambisol 0.22
2 Andosol 0.20

0 2 km

Sumber: Analisis Peta


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)


• Derajat kemiringan lereng sangat penting, semakin besar derajat kemiringan maka semakin
besar kecepatan air dan kemampuan untuk memecah partikel tanah.
• Weischmeier dengan rekan-rekannya di Universitas Purdue menyatakan bahwa nilai faktor
LS dapat dihitung dengan mengggunakan rumus sebagai berikut :

𝐿
𝐿𝑆 = 1.38 + 0.965 𝑆 + 0.138 𝑆 2
100

dimana :

L = panjang lereng dalam meter, dan

S = kemiringan lereng dalam %.

Sumber: Pedoman Pengelolaan Sedimentasi Waduk. Direktorat Bina Teknik. Departemen PUPR Ditjen SDA. November 2004
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)


Danau Dibawah

Nilai LS

0 2 km

Sumber: Analisis Peta


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Faktor Tutupan Lahan dan Pengolahan Lahan (CP)

Faktor CP DTA Danau Diatas dan Dibawah

No. Jenis Tutupan Lahan Nilai CP


1 Hutan 0.01
2 Padang Rumput 0.02
3 Perkebunan/kebun 0.07
4 Permukiman 1.00
5 Sawah 0.02
6 Semak Belukar/ alang - alang 0.10
7 Tegalan/Ladang 0.28

(Asdak 1995)

Sumber: Pedoman Pengelolaan Sedimentasi Waduk. Direktorat Bina Teknik. Departemen PUPR Ditjen SDA. November 2004
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Faktor Tutupan Lahan dan Pengolahan Lahan (CP)


Danau Dibawah

Tutupan Lahan

0 2 km

Sumber: Analisis Peta


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Erosi Aktual

Erosi Aktual (ton/thn)


0 – 841.88
841.88 – 1894.22
1894.22 – 7155.97
7155.97 – 19784.16
19784.16 – 53669.78

0 2 km

Sumber: Analisis Peta


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Pengertian
Sedimen Delivery Ratio (SDR) adalah perbandingan antara ekspor sedimen dengan erosi yang
terhitung. Menurut Vanuni (1975) SDR dapat dihitung dengan rumus:

SDR = 0.42 A-0.125

Dimana A = Luas DAS dalam mile persegi


Erosi Lahan Rata –
Lokasi Luas DTA (ha) Luas DTA (Mile2) Rata (ton/thn) SDR SDR % Sedimentasi (ton/thn)
Danau Diatas 4081 15.76 2238.77 0.30 29.76 666.15
Danau Dibawah 2881.7 11.13 1061.36 0.31 31.08 329.85

Sumber: Analisis
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Survei Kualitas Air
Danau Singkarak
Lokasi

0 10.2 km

Lokasi Pengambilan Sampel Air


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Survei Kualitas Air
Danau Singkarak
Dokumentasi

Pencatatan Hasil Pengukuran Parameter Lapangan di Muara Sungai Paninggahan


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Survei Kualitas Air
Danau Singkarak
Dokumentasi

Pemindahan Sampel Air dari Botol Nansen ke Botol Sampel di Muara Paninggahan
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Analisis Kualitas Air Status Mutu Air

• Berdasarkan hasil uji laboratorium tersebut, kemudian ditentukan status mutu air Danau
Singkarak dengan metode STORET sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No
115 tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
Sampel Muara Baku Mutu
No Parameter Satuan Max Min Rata2 Skor Jumlah Status Perairan
Malalo Gadung Batung Paninggahan Sumpur Sumani Ombilin Kelas II
1 Kekeruhan Skala NTU 1.76 0 0 0 0 0 1.760 0.000 0.293 - 0
2 Warna Skala TCU 0 0 0 0 0 0 0.000 0.000 0.000 - 0
3 Zat Tersuspensi mg/L 20 35 42 26 51 25 51.000 20.000 33.167 50 -1
4 Amoniak mg/L <0.014 <0.014 <0.014 <0.014 <0.014 <0.014 <0.014 <0.014 <0.014 - 0
5 Minyak dan Lemak mg/L <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 <0.1 1 0
6 Nitrat mg/L 2.11 2.25 2.1 2.19 1.74 1.96 2.250 1.740 2.058 10 0
7 BOD.5 mg/L 3.45 1.07 4.46 2.19 5.46 3.2 5.460 1.070 3.305 3 -8
8 COD mg/L 16 5.33 21.33 13.33 21.33 16 21.330 5.330 15.553 25 0
-22 Cemar Sedang
9 DO mg/L 5.1 5.95 6.01 6.25 5.16 5.25 6.250 5.100 5.620 4 0
10 Senyawa Fenol mg/L <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 <0.0005 0.001 0
11 Posfat (PO) mg/L 0.048 0.056 0.268 0.275 0.28 0.286 0.286 0.048 0.202 0.2 -8
12 pH - 7.79 7.93 6.58 7.98 6.92 7 7.980 6.580 7.367 6-9 0
13 Timbal (Pb) mg/L <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 <0.003 0.03 0
14 Seng (Zn) mg/L 0.11 0.071 0.067 0.102 0.067 0.102 0.110 0.067 0.087 0.05 -5
15 Sulfida (H2S) mg/L <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.002 0
16 Detergen sebagai MBAS mg/L <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 0.2 0

Data Hasil Uji Lab

Hitungan Metode STORET

Sumber: Hasil Analisis


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Analisis Kualitas Air Status Mutu Air

• Berdasarkan hasil analisis status mutu air Danau Singkarak diatas, didapat bahwa
status mutu air Danau Singkarak berada pada keadaan CEMAR SEDANG dengan
skor -22.

• Dari hasil pengamatan ada 4 parameter kualitas air yang harus menjadi perhatian
karena melebihi baku mutu, yaitu TSS (Zat Tersuspensi), Kebutuhan Oksigen
Biokimia (BOD), Posfat (P) dan Seng (Zn).

• Dari 6 lokasi pengambilan sampel kualitas air, jika dilihat dari 4 parameter diatas
Muara Sumani merupakan lokasi yang tingkat pencemarannya paling tinggi,
selanjutnya Muara Paninggahan, Muara Malalo, Muara Ombilin, Muara Sumpur,
dan Muara Gadung Batung.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Pemodelan Sedimen
Kondisi Batas Hasil Pemodelan

TSS:
• BC1= 0.051 (kg/m3)
• BC2= 0.26 kg/m3
• BC3= 0.051 kg/m3
• BC4= 0.035 kg/m3
• BC5= 0.042 kg/m3
• BC6= 0.020 kg/m3
• BC7= 0.025 kg/m3
• Inisial=0.033 kg/m3
• D50 = 0.81 mm

Sumber : Analisis SMS 8.1


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Pemodelan Sedimen
Kondisi Batas Hasil Pemodelan Sebaran TSS
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Pemodelan Sedimen
Kondisi Batas Hasil Pemodelan Perubahan Elevasi Dasar Setelah 1 Tahun
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Pemodelan Kualitas Air
Kondisi Batas Hasil Pemodelan

Sumber : Analisis SMS 8.1


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Pemodelan Kualitas Air
Kondisi Batas Hasil Pemodelan Sebaran COD
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air
Pemodelan Kualitas Air
Kondisi Batas Hasil Pemodelan Sebaran BOD5
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Zonasi Pemanfaatan Danau

Zona Sempadan Zona Kawasan Darat Zona Perairan Danau

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2007


tentang Konservasi Sumber Daya Ikan pasal 17 ayat 4 disebutkan bahwa:
Zonasi kawasan konservasi perairan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas:
1. zona inti;
2. zona perikanan berkelanjutan;
3. zona pemanfaatan; dan
4. zona lainnya sesuai dengan tujuan kawasan.

Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Zonasi Pemanfaatan Danau

Zona Sempadan Zona Kawasan Darat Zona Perairan Danau


Danau Diatas

Danau
Diatas

0 2 km

Sumber: Mozaik Google Earth


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Zonasi Pemanfaatan Danau

Zona Sempadan Zona Kawasan Darat Zona Perairan Danau


Danau Dibawah

Danau
Dibawah

0 2.5 km

Sumber: Mozaik Google Earth


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Zonasi Pemanfaatan Danau

Zona Sempadan Zona Kawasan Darat Zona Perairan Danau

1) Kegiatan di Zona Inti:


• merupakan daerah pemijahan (suaka ikan), pengasuhan
dan/atau alur ruaya ikan;
• merupakan habitat biota perairan tertentu yang prioritas Danau
dan khas/endemik, langka dan/atau kharismatik; Diatas

Danau
Dibawah

Sumber: Suplemen Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan. Ditjen Konservasi
Kawasan dan Jenis Ikan KKP. 2014.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Zonasi Pemanfaatan Danau

Zona Sempadan Zona Kawasan Darat Zona Perairan Danau

2) Kegiatan di Zona Perikanan Berkelanjutan:


• Kegiatan penangkapan ikan dengan alat dan cara yang
ramah lingkungan (jaring ≥ 1 inchi) ;
• Kegiatan budidaya dengan Karamba Jaring Apung yang Danau
ramah lingkungan; Diatas
• Kegiatan pariwisata dan rekreasi di Zona Perikanan
Berkelanjutan meliputi:
a. Pariwisata pancing; dan
b. Pembuatan foto, video, dan film.
• Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
• Kegiatan Pendidikan

Danau
Dibawah

Sumber: Suplemen Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan. Ditjen Konservasi
Kawasan dan Jenis Ikan KKP. 2014.
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Zonasi Pemanfaatan Danau

Zona Sempadan Zona Kawasan Darat Zona Perairan Danau

2) Kegiatan di Zona Perikanan Berkelanjutan


Kriteria lokasi budidaya ikan nila dengan Karamba Jaring
Apung:
a) Lokasi mudah dijangkau. Danau
b) Lokasi tidak bergelombang atau angin kencang Diatas
c) Lokasi tidak dekat dengan sumber limbah, peternakan,
pertanian atau muara sungai.
d) Terletak pada kedalaman perairan minimal 10 meter untuk
menghindari fluktuasi air.
e) Jauh dari daerah pariwisata atau jalur pelayaran.

Alokasi jumlah KJA:


Luas Maksimal Area KJA Danau
a) Menurut Soemarwoto (1991), bahwa luas areal perairan
Diatas
waduk yang aman untuk kegiatan budidaya ikan di KJA
Luas Danau x 1%
adalah 1% dari luas seluruh perairan waduk/danau.
= 1228 ha x 1% = 12 ha
a) Menurut Rochdianto (2000), letak antara jaring apung
sebaiknya berjarak 10–30 m agar arus air leluasa
Diletakan pada kedalaman 10 meter
membawa air segar ke dalam jaring-jaring tersebut,
sedangkan menurut Schmittou (1991), jarak antar unit KJA
yang baik adalah 50 m.

Sumber: Budidaya Ikan Nila-Sistem KJA. WWf Indonesia. 2011


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Zonasi Pemanfaatan Danau

Zona Sempadan Zona Kawasan Darat Zona Perairan Danau

2) Kegiatan di Zona Perikanan Berkelanjutan


Kriteria lokasi budidaya ikan nila dengan Karamba Jaring
Apung:
a) Lokasi mudah dijangkau.
b) Lokasi tidak bergelombang atau angin kencang Danau
Dibawah
c) Lokasi tidak dekat dengan sumber limbah, peternakan,
pertanian atau muara sungai.
d) Terletak pada kedalaman perairan minimal 10 meter untuk
menghindari fluktuasi air.
e) Jauh dari daerah pariwisata atau jalur pelayaran.

Alokasi jumlah KJA:


Luas Maksimal Area KJA Danau
a) Menurut Soemarwoto (1991), bahwa luas areal perairan
Dibawah
waduk yang aman untuk kegiatan budidaya ikan di KJA
Luas Danau x 1%
adalah 1% dari luas seluruh perairan waduk/danau.
= 1099 ha x 1% = 10 ha
a) Menurut Rochdianto (2000), letak antara jaring apung
sebaiknya berjarak 10–30 m agar arus air leluasa
Diletakan pada kedalaman 10 meter
membawa air segar ke dalam jaring-jaring tersebut,
sedangkan menurut Schmittou (1991), jarak antar unit KJA
yang baik adalah 50 m.

Sumber: Budidaya Ikan Nila-Sistem KJA. WWf Indonesia. 2011


Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Penerapan Teknologi LiDAR
Kualitas Air

Zonasi Pemanfaatan Danau

Zona Sempadan Zona Kawasan Darat Zona Perairan Danau

3) Kegiatan di Zona Pemanfaatan:


• Kegiatan pariwisata dan rekreasi
Kegiatan pariwisata dan rekreasi di Zona Pemanfaatan
meliputi: Danau
a) Pariwisata tontonan; Diatas
b) Pariwisata minat khusus;
c) Perahu pariwisata;
d) Olahraga air;
e) Pemancingan, dan
f) Pembuatan foto, video dan film.

Danau
Dibawah

Sumber: Suplemen Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan. Ditjen Konservasi
Kawasan dan Jenis Ikan KKP. 2014.
Permasalahan Banjir dan Danau di Indonesia

Analisis dan Penanganan Banjir

Analisis Morfometri dan Revitalisasi Danau

Analisis Sedimentasi dan Kualitas Air

enerapan Teknologi Lidar dlm Teknik SDA


Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Apa itu LiDAR?

➢ LiDAR singkatan dari Light Detection And Ranging


➢ Sensor Lidar memancarkan pulse / gelombang aktif (laser scanner) yang digunakan
untuk menyiami seluruh objek yang ada di permukaan bumi. Pulse yang dipantulkan
oleh objek di permukaan bumi sehingga diperoleh jarak untuk kemudian diperoleh
posisinya.
➢ LiDAR menggunakan panjang gelombang yang lebih pendek dari spektrum
elektromagnetik, karakternya seperti ultraviolet
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Pantulan pertama
Mengukur jarak dari objek pertama yg ditemui
(misal: pohon)

Pantulan tengah

Pantulan terakhir
Mengukur jarak objek terakhir,
tanah
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR
Mengapa Harus LiDAR?

1. Akuisisi Data Cepat


2. Survei bisa dilakukan siang dan malam
3. Bisa mencapai area yang aksesnya sulit
4. Efisien dan akurat
5. Data yang dihasilkan berupa data 3D (xyz)
6. Dapat menyediakan informasi non topografi (biomassa, vegetasi, dll)
7. Bisa dikombinasikan dengan Foto Udara
8. Bisa menembus vegetasi yang sangat padat

Perbandingan Survei LiDAR dengan Survei Konvensional

Item Survei Survei LiDAR


Konvensional
Luas Area Survei 20.000 ha 20.000 ha
Durasi Survei 5 Thn 3 Bln
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

PROJECT DESIGN & PLANNING


- Recommendation for SC
- Flight Permitt (SC, SO)
- Existing Bencmark and Its Coordinate
- Flight Plan
- Logistic and Fuel Preparation

Ground Control
Establishment

Aerial Data Acquisition Ground Kinematic


- Lidar
- Digital Stereo Aerial Photo Observation

Preliminary Processing
- GPS/INS trajectory
- Lidar Signal Processing and
World Transformation
- Aerial Photo Processing

Final Processing
- Point Cloud Classification and Editing
- Contour Generation
- Orthophoto Processing
- Topographic Feature Extraction
- Cartographic Processing and Editing
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Ground Survey
• Pengamatan Base Station LiDAR

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan 55000 ha Sumba Timur, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Ground Survey
• BM

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Ground Survey
• CP

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Akuisisi LiDAR
• Peralatan
Pesawat

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Akuisisi LiDAR
• Peralatan
Pesawat

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Akuisisi LiDAR
• Peralatan

Alat Foto Alat Lidar


Udara (GEMINI)
(Applanix)

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Akuisisi LiDAR
• Peralatan

Alat Lidar
(GEMINI) Alat Foto
Udara
(Applanix)

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Analisis Sedimen Penerapan Teknologi LiDAR
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau Kualitas Air dan Penerapan Teknologi
Kualitas Air LiDAR

Akuisisi LiDAR
• Peralatan
Situasi saat Akuisisi LiDAR

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Akuisisi LiDAR
• Peralatan
Tampilan Data Akuisisi Lidar pada Laptop Operator

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Akuisisi LiDAR
• Peralatan
Tampilan Data Akuisisi Lidar pada Camera Monitor

Sumber: Dokumentasi Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

DSM dan DTM

Digital Surface Model Digital Elevation Model


(DSM) (DEM)
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

• Peta Garis

Sumber: Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

• Peta Garis

Sumber: Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

• Peta Foto

Sumber: Survei LiDAR dan Fotogrametri Kawasan Rumbia, Lampung Tengah, 2015
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

• Peta Garis

Sumber: Survei Pemetaan Kawasan Konsesi 15.000 Ha dengan Menggunakan LIDAR dan Fotagrametri Tahap-1
di Cluster 1 Kabupaten Sumba Timur
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

• Peta Garis

Sumber: Survei Pemetaan Kawasan Konsesi 15.000 Ha dengan Menggunakan LIDAR dan Fotagrametri Tahap-1
di Cluster 1 Kabupaten Sumba Timur
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

• Peta Foto

Sumber: Survei Pemetaan Kawasan Konsesi 15.000 Ha dengan Menggunakan LIDAR dan Fotagrametri Tahap-1
di Cluster 1 Kabupaten Sumba Timur
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
PermasalahanPenentuanAnalisis
TraseBanjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Saluran Sekunder 019

A B
Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Layout dari Foto Udara

Sumber Peta: Foto Udara Bappeda Tapanuli Selatan


Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Overlay Layout dari Foto Udara + Tata Guna Lahan


Legenda:
Pemukiman
Sawah
Jalan
Tebing Sungai

Sumber Peta: Foto Udara Bappeda Tapanuli Selatan


Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Overlay Layout dari Foto Udara + Tata Guna Lahan + Genagan Banjir 2 tahunan
Legenda:
Pemukiman
Sawah
Jalan
Tebing Sungai

Sumber Peta: Foto Udara Bappeda Tapanuli Selatan


Analisis Sedimen dan Penerapan Teknologi
Permasalahan Analisis Banjir Analisis Morfometri Danau
Kualitas Air LiDAR

Overlay Layout dari Foto Udara + Tata Guna Lahan + Genagan Banjir 25 tahunan
Legenda:
Pemukiman
Sawah
Jalan
Tebing Sungai

Sumber Peta: Foto Udara Bappeda Tapanuli Selatan


Terima Kasih
Kalo kata Gesang
“Air mengalir sampai jauh…akhirnya ke laut…”

Kalo aku & kamu…


Akhirnya ke Pelaminan…

Anda mungkin juga menyukai