Novianty Sri Hardadi1, Yonik Meilawati Yustiani*1, Sri Wahyuni1, Taty Alfiah2
1
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pasundan, Indonesia
2
Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Indonesia
Abstrak: Permasalahan pencemaran air Sungai Cilemahabang oleh berbagai kegiatan di sepanjang kanan dan
kiri sungai menunjukkan bahwa kualitas Sungai Cilemahabang telah mengalami penurunan kualitas air hingga
tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan peruntukannya sebagai air baku air minum (Golongan I)
berdasarkan PP No.22 Tahun 2021. Tujuan dari analisis air Sungai Cilemahabang ini adalah untuk mengetahui
tingkat beban pencemar Sungai Cilemahabang, mengetahui kapasitas biodegradasi Sungai Cilemahabang, dan
memperoleh gambaran untuk penyusunan rekomendasi upaya pengendalian pencemaran air Sungai
Cilemahabang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dari hasil
analisis data di dapat beban pencemar total untuk parameter BOD tertinggi pada titik 2 dan 3 yaitu 9,1 mg/L,
Nilai COD tertinggi pada titik 3 yaitu 34,5 mg/L, dan Nitrat tertinggi pada titik 3 yaitu 8,5 Mg/L. Status baku mutu
kualitas air Sungai Cilemahabang berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.22 Tahun 2021 adalah tidak dapat
dimanfaatkan sesuai dengan peruntukan air kelas I. Kapasitas Biodegradasi Sungai Cilemahabang berada pada
zona Non-Biodegradable dengan perbandingan rasio BOD/COD menunjukkan nilai kurang dari 0,3.
Kata kunci: Beban pencemaran, Kapasitas Biodegradasi, Kualitas Air, Sungai Cilemahabang
125
INFOMATEK: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi, Vol. 24 No. 2 Desember 2022: 125-132
dan berbau busuk, bahkan dalam waktu Adanya aktivitas warga dan industri yang
beberapa minggu tidak mengalami hujan dan terdapat DAS (daerah aliran sungai)
debit air dalam keadaan normal, bau busuk Cilemahabang yang dapat menurunkan
yang muncul dan warna air yang kehitaman kualitas air, maka dapat mengganggu
tersebar dalam jarak yang cukup jauh dari ekosistem sungai di perairan Sungai
pertengah sungai hingga hulu sungai. Cilemahabang tersebut. Maka hal ini dapat
dijadikan sebagai dasar penelitian untuk
Permasalahan pencemaran air Sungai
mengetahui kualitas perairan Sungai
Cilemahabang oleh berbagai kegiatan di
Cilemahabang.
sepanjang kanan dan kiri sungai menunjukkan
bahwa kualitas Sungai Cilemahabang telah II. METODOLOGI
mengalami penurunan kualitas air hingga tidak Metode penelitian yang digunakan dalam
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode
peruntukannya sebagai air baku air minum deskriptif merupakan salah satu cara
(Golongan I) berdasarkan PP No.22 Tahun pelaksanaan penelitian yang mengukur atau
2021. Hal tersebut disebabkan karena menggambarkan kondisi objek studi pada saat
pertumbuhan dan pengembangan industri, penelitian dilakukan dan membandingkannya
hotel, rumah sakit, industri kecil atau dengan data yang ada. Data yang
rumahtangga, limbah pertanian dan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data
perternakan yang membuang limbah ke primer dan data skunder.
sungai.
Data primer yaitu data yang diperoleh secara
Dengan pemantauan dan interpretasi data langsung di lapangan, yang bertujuan untuk
kualitas air, maka dapat diketahui dengan mengetahui kualitas air Sungai Cilemahabang
pasti, intensitas pengaruh pencemaran oleh dengan menggunakan metode sampling yaitu
aktivitas industri terhadap kondisi kualitas air dengan cara mengambil contoh air Sungai
Sungai Cilemahabang, serta kemampuan Cilemahabang di beberapa titik yang
alamiah aliran air sungai dalam dianggap dapat mewakili. Sedangkan data
menanggulangi pencemaran. Selain itu, dapat sekunder diperoleh dari laporan beberapa
dilakukan kegiatan evaluasi lanjutan yang instansi terkait. Data tersebut mencakup data
bertujuan untuk menjaga kelestarian topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi
lingkungan, khususnya sumber daya air dan sebagainya.
sungai. Sehingga sangat penting mengetahui
3.1 Lokasi Penelitian
kondisi kualitas air sungai atau penjagaan
Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah
lingkungan sungai karena saat ini
Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, di mana
pemanfaatan sungai dilakukan secara
tempat pengambilan sampel dilakukan
berlebihan tanpa memikirkan dampak dan
beberapa titik di sepanjang aliran Sungai
akibatnya. Dan ekosistem sungai yang rusak
Cilemahabang, meliputi segmen hulu, tengah
menyebabkan menurunnya jumlah debit air
dan hilir sungai.
secara fluktuatif pada musim hujan dan
kemarau, penurunan cadangan air serta 3.2 Penentuan Titik Sampling
penurunan jasa lingkungan (Sopiana et al, Penentuan lokasi pengambilan sampel air
2018). sungai ditentukan dengan mempertimbangkan
126
Daya Degradasi Air Sungai Cilemahabang terhadap Cemaran Limbah
tingginya potensi pencemaran dan banyaknya Jarak titik sampling dapat dilihat pada Tabel 1.
sumber pencemaran. Selain itu yang menjadi Acuan titik awal untuk perhitungan jarak
pertimbangan adalah kemudahan adalah Titik 1.
pengambilan sampel baik secara teknis, Tabel 1. Titik Sampling
maupun non teknis (waktudan biaya). No Jarak titik Koordinat
Agar dapat dibandingkan dan dianalisis Titik terhadap titik
1 (KM)
kecenderungan kualitas air Sungai
1 0 6,2760 LS
Cilemahabang, maka pemilihan lokasi
107,1779 BT
pengambilan sampel dilakukan berdasarkan 2 1,17 6,2685 LS
pada data sekunder yang telah ada, yang 107,1839 BT
diambil dari Perum Jasa Tirta II Kota Bekasi 3 3,69 6,2455 LS
dan beberapa titik yang dianggap dapat 107,1646 BT
mewakili kondisi yang ada. Gambar 1 4 5,21 6,2378 LS
memperlihatkan lokasi pengambilan sampel 107,1642 BT
air tersebut. 3.3 Metode Sampling
Metode pengambilan sampel dilakukan sesuai
dengan SNI 6989.59:2008 tentang Metoda
Pengambilan Contoh Air Limbah. Bersadarkan
SNI 6989.59:2008 alat yang digunakan untuk
mengambil sampel dari air sungai
menggunakan alat sederhana berupa ember
plastik yang dilengkapi dengan tali, selanjutnya
sampel yang diambil dengan ember
dipindahkan ke dalam botol plastik yang telah
dibilas dengan air sampel, volume sampel
yang diambilsama yaitu untuk ±1 Liter.
3.4 Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam kajian
pencemaran kualitas air sungai ini meliputi dua
jenis data, yakni data peimer dan data
sekunder sebagai berikut:
1. Data Primer
- Data kualitas fisik air: Warna, Bau, pH
yang diperoleh analisa secara langsung
di lapangan
- Data kualitas air kimia: BOD, COD dan
Nitrat, yangdiperoleh dari ujilaboratorium
127
INFOMATEK: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi, Vol. 24 No. 2 Desember 2022: 125-132
128
Daya Degradasi Air Sungai Cilemahabang terhadap Cemaran Limbah
129
INFOMATEK: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi
Volume 24 Nomor 2 Desember 2022
130
Daya Degradasi Air Sungai Cilemahabang terhadap Cemaran Limbah
131
INFOMATEK: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi, Vol. 24 No. 2 Desember 2022: 125-132
132