Anda di halaman 1dari 18

Tri Nur Cahyo - 202220232

MK Klimatologi - IKLIM

Pernyataan Tri Nur Cahyo

Materi kuliah ini diambil dari berbagai sumber,


kami tidak mengklaim terkait dengan hak
cipta atau intelektual dari materi kuliah ini

Capaian Pembelajaran & Materi


 Capaian Pembelajaran
 Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan dengan baik
tentang iklim, klasifikasi iklim, dan distribusi iklim di permukaan
bumi

 Materi
 Definisi Iklim
 Klasifikasi Iklim
 Distribusi Iklim

1
Tri Nur Cahyo - 202220232

 Pemahaman iklim berkaitan dengan pengamatan atmosfer,


permukaan tanah, siklus hidrologi, siklus karbon, dan lautan
 Pengamatan cuaca secara teratur dengan periode tertentu,
didapatkan kondisi rerata jangka panjang dan mendapatkan
wawasan tentang iklim suatu daerah
 Cuaca merupakan keadaan atmosfer pada daerah relatif sempit
dan dalam waktu relatif singkat. Kondisi cuaca sangat dinamis
(berubah dalam waktu singkat). Data cuaca 30 tahun diduga
dapat menggambarkan iklim suatu daerah.
 Iklim adalah rerata cuaca suatu daerah dalam periode lama.
Iklim menjadi gambaran rerata statistik dan variabilitas dari
kuantitas yang relevan dalam periode yang panjang.

 Cuaca
 Perubahan kondisi atmosferik dalam satuan waktu (misal hari),
perubahan jangka pendek (dari kelembaban dan pergerakan
udara), atau keadaan fisik atmosfer pada saat dan tempat
tertentu
 Iklim
 Proses pertukaran energi, perbedaan kelembaban, dan atmosfer
dalam periode panjang
 Klimatologi
 Ilmu tentang keadaan iklim yang berbeda antar tempat dan
hubungannya dengan kegiatan manusia. Ilmu yang mempelajari
rerata cuaca suatu tempat.

2
Tri Nur Cahyo - 202220232

Pengendali Iklim dan Elemen Iklim


Elemen Cuaca/Iklim

Unsur-Unsur
Faktor Pengendali 1. Penerimaan radiasi dan
1. Radiasi Matahari lama penyinaran
2. Letak lintang Matahari
3. Ketinggian (topografi) 2. Suhu udara
Stratifikasi dan distribusi tipe
4. Posisi terhadap lautan 3. Kelembaban udara
Cuaca/Iklim
5. Pusat tekanan udara 4. Tekanan udara
6. Aliran massa udara 5. Kecepatan dan arah
7. Pegunungan (halangan) angin
8. Arus laut 6. Evaporasi
7. Presipitasi
8. Suhu daratan
9. Awan

Stratifikasi Cuaca/Iklim
Cuaca Sirkulasi Udara Skala Global
Sipnotik/Makro Arus Laut
(Sypnotic Climate)
Iklim Meso (Meso Gerakan masa Udara dan Massa
Climate) Neraca Bahang/Energi Lokasi Spesifik
•Penyinaran matahari
•Intensitas Radiasi Surya
•Suhu udara dan Tanah
•Kelembaban
•Presipitasi/Curah Hujan
•Evaporasi/Transpirasi
•dst
Iklim Mikro Dicirikan oleh interaksi antar Lingkungan Mikro/
(Micro Climate) elemen pada skala meso Sangat Spesifik
dengan kondisi sifat fisik
obyek/permukaan

Obyek (Permukaan
daratan)

3
Tri Nur Cahyo - 202220232

Kondisi Iklim Indonesia


 Sistem kompleksitas atmosfer di Indonesia
 Bertemunya sirkulasi Hadley, sirkulasi Walker dan sirkulasi
konveksi di atas benua maritim Indonesia dalam periode
normal
 Saat kondisi El Nino terjadi perubahan pada sirkulasi Walker
(sirkulasi zonal), kemudian divergen di permukaan, lalu sistem
perawanan dan distribusi curah hujannya berkurang di benua
maritim Indonesia
 Indonesia mendapat curah hujan di bawah normal dalam tahun
El Nino, dan di atas normal dalam tahun La Nina
 Di Indoensia, sirkulasi Hadley (sirkulasi meridional), angin pasat
berubah menjadi monsun barat laut pada waktu belahan bumi
utara (BBU) musim dingin dan menjadi muson tenggara pada
waktu belahan bumi selatan (BBS) musim dingin

 Atmosfer di Indonesia memainkan peranan penting dan unik


dalam perubahan atmosfer global
 Indonesia (70% adalah perairan), sumber uap air sangat besar,
berfluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun
 Daerah ekuator adalah daerah pembangkit gerak atmosfer
skala kecil dan besar, berpengaruh perubahan lingkungan global
 Kerumitan dinamika atmosfer ekuator dan keunikan atmosfer
benua maritim Indonesia menyebabkan kesulitan prediksi cuaca
dengan tingkat ketelitian yang tinggi [ENSO, IODM, dan MJO]

4
Tri Nur Cahyo - 202220232

Elemen Cuaca/Iklim

Klasifikasi Iklim Unsur-Unsur


1. Penerimaan radiasi dan
 Tiap unsur iklim saling berinteraksi dan lama penyinaran
Matahari
mempengaruhi 2. Suhu udara
3. Kelembaban udara
 (cenderung) Faktor pengendali dan 4. Tekanan udara
unsur iklim membentuk pola, dan letak 5. Kecepatan dan arah
geografis, maka perlu adanya penamaan angin
6. Evaporasi
(berdasarkan persamaan sifat, disebut 7. Presipitasi
klasifikasi) 8. Suhu daratan

 Memerlukan alat: statistik, perangkat


lunak pemetaan (penginderaan jauh,
SIG)

Klasifikasi Secara Genetik dan Empirik


 Klasifikasi Iklim Secara Genetik
 Dasar: faktor iklim asal (penyebab), misal aliran massa udara,
benua dan/atau lautan, radiasi matahari
 Daerah yang luas
 Contoh: klasifikasi iklim menurut penerimaan radiasi matahari,
sirkulasi udara
 Klasifikasi iklim menurut penerimaan radiasi matahari: 5 wilayah:
 Tropis (23,5LU - 23,5LS) [menerima radiasi matahari yg tinggi]
 Subtropis (Utara dan Selatan) (23,5LU - 66,5LU) & (23,5LS - 66,5LS)
 Kutub (Utara dan Selatan) (66,5 LU - 90LU) & (66,5 LS - 90LS)

5
Tri Nur Cahyo - 202220232

Klasifikasi iklim berdasarkan aliran angin dan karakter hujan Klasifikasi iklim Flohn

6
Tri Nur Cahyo - 202220232

Klasifikasi Secara Genetik dan Empirik


 Klasifikasi Iklim Secara Empirik
 Dasar: hasil pengamatan (kontinyu dan teratur terhadap unsur
iklim)
 Daerah yang lebih spesifik (sempit)
 Contoh: klasifikasi iklim berdasarkan pertumbuhan vegetasi
(Koeppen, Smidth-Ferguson, dan Oldeman); berdasarkan
rational budget (Thornthwaite) [konsep dasar evapotranspirasi
potensial dan neraca air].

Klasifikasi Iklim berdasarkan Pola Pertumbuhan Vegetasi

Koeppen, Smidth-Ferguson, dan Oldeman

7
Tri Nur Cahyo - 202220232

Klasifikasi Iklim Koeppen


 Klasifikasi iklim oleh ahli fisiologi tanaman dari Prancis
bernama Wladimir Koeppen (1846 – 1940).
 Penentuan Sistem klasifikasi iklim Koeppen
memperhatikan presipitasi dan suhu
 Dasar: hubungan antara iklim (suhu dan rerata hujan)
dengan pertumbuhan vegetasi yang hidup secara alami
mencirikan iklim tempat hidupnya.
 Berkaitan dengan batas penyebaran vegetasi

 Klasifikasi Iklim Koeppen dengan lambang atau simbol


 Huruf ke-1 (kapital) tipe iklim
 Huruf ke-2 (huruf kecil) pengaruh hujan
 Huruf ke-3 (huruf kecil) suhu udara
 Huruf ke-4 (huruf kecil) sifat khusus

 Jika sampai pada kombinasi 2 huruf, dianggap cukup


menggambarkan iklim daerah tersebut

8
Tri Nur Cahyo - 202220232

Klasifikasi Iklim Koeppen

Klasifikasi Iklim Koeppen

5 gologan iklim utama lalu dibagi menjadi 11 jenis iklim sesuai dengan sifat curah hujan,
suhu, dan sifat iklim khusus

9
Tri Nur Cahyo - 202220232

 Huruf kedua

 Kombinasi 2 huruf pertama


 Iklim hujan tropis [Af, Aw, Am]
 Iklim kering [BS, BW]
 Iklim hujan temperate ringan [Cf, Cs, Cw]
 Iklim hutan bersalju [Df, Dw]
 Iklim kutub [ET, EF]

10
Tri Nur Cahyo - 202220232

11
Tri Nur Cahyo - 202220232

Peta Klasifikasi Iklim Koeppen-Geiger (1980-2016)

Peta Klasifikasi Iklim Koeppen di Indonesia

 Klasifikasi iklim Koeppen dapat


diterapkan di Indonesia, karena variasi
curah hujan sangat besar, maka hasil
klasifikasi kurang dapat memberikan
gambaran bagus.

12
Tri Nur Cahyo - 202220232

Klasifikasi Iklim Smidth-Ferguson


 Dasar: rerata perhitungan jumlah bulan kering dan bulan basah
dari tiap-tiap tahun
 Memerlukan data hujan bulanan paling tidak 10 tahun
 Penentuan jenis iklim Schmidt dan Ferguson (1951)
menggunakan perbandingan Q dengan rumus

 Kriteria:
 Bulan basah (BB) hujan > 100 mm,
 Bulan lembab (BL) hujan 60 - 100 mm.
 Bulan kering (BK) hujan < 60 mm
 Dari nilai Q, kemudian Schmidt dan Ferguson (1951)
menentukan jenis iklimnya yang ditandai dengan iklim A sampai
iklim H

13
Tri Nur Cahyo - 202220232

Klasifikasi Iklim Smidth-Ferguson

Nilai Q BB dan BK untuk menentukan batas tipe iklim

Klasifikasi Iklim Oldeman


 Oldemen (1975) membagi iklim berdasarkan jumlah
kebutuhan air (curah hujan) oleh tanaman pangan
 Kriteria yang digunakan
 Bulan Basah (BB) bulan dengan curah hujan > 200 mm
 Bulan Lembab (BL) bulan dengan curah hujan 100 – 200 mm
 Bulan Kering (BK) bulan dengan curah hujan < 100 mm
 Penentuan klasifikasi iklim, dengan ketentuan panjang
periode bulan basah dan bulan kering dari rerata curah
hujan bulanan selama periode pengamatan.

14
Tri Nur Cahyo - 202220232

Batas penentuan tipe iklim Oldeman

 Tipe utama: 5 tipe berdasarkan jumlah bulan basah


berturut-turut, sub-divisi dibagi 4 berdasarkan jumlah
bulan kering berturut-turut

15
Tri Nur Cahyo - 202220232

???
 Tentukan klasifikasi iklim dari data berikut, berdasarkan
Iklim Smidth-Ferguson, dan Oldeman

 Kelompok (xx)
 Nama lengkap mahasiswa
 NIM
 Nomor HP
 Email

16
Tri Nur Cahyo - 202220232

Klasifikasi Iklim Thronthwaite

Berdasarkan empat sub tipe tersebut,


selanjutnya klasifikasi iklim menurut
Thronthwaite menjadi 6 kategori
Kelima tipe klasifikasi iklim menurut
Thronthwaite dibagi menjadi empat
sub tipe berdasarkan konsentrasi
curah hujan musiman sebagai
berikut:

 Untuk daerah tropis seperti Indonesia, suhu sepanjang


tahun hampir konstan sehingga ragam indek P-E dari
tempat yang satu ke tempat yang lain praktis hanya
bergantung pada endapan (P) saja.
 Klasifikasi iklim ini tidak cocok untuk daerah tropis,
karena klasifikasi ini tidak dapat mewakili iklim yang
dikehendaki

17
Tri Nur Cahyo - 202220232

Terima Kasih
 https://www.bmkg.go.id/

Thronthwaite
 Klasifikasi iklim oleh ahli klimatologi Amerika C.W
Thronthwaite (1899 – 1963) mendasarkan pada klasifikasi
iklim berdasarkan evapotranspirasi potensial dan indeks
kelembaban.
 Pentingnya endapan (presipitasi) untuk tanaman
bergantung pada jumlah dan intensitas penguapannya.
 Apabila penguapan besar maka endapan yang dipakai oleh
tanaman akan lebih kecil
 Thronthwaite membagi wilayah klasifikasi iklim
berdasarkan index P/E dengan rumus
P [presipitasi bulanan rerata dalam inchi]
E [penguapan bulanan rerata dalam inchi]
T [suhu bulanan rerata dalam F]

18

Anda mungkin juga menyukai