Anda di halaman 1dari 23

YAYASAN ABDI KARYA JAKARTA (YADIKA)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMK YADIKA PALU
Jl. Hang Tuah No.58 Kel. Talise Kec. Mantikulore Kota Palu 94118
Telp/HP : 082116306174 -082271128617

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMK Yadika Palu


Mata Pelajaran : Meteorologi dan Oseanografi
Kompetensi keahlian : Nautika Kapal Penangkap Ikan (C3)
Kelas/Semester : XI / 3
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi waktu : 2 JP x 45 Menit (4 x Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Nautika Kapal Penangkap Ikan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 :
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Nautika
Kapal Penangkap Ikan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang ipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR
KD 3.3 Memahami keadaan cuaca dan iklim
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3.1 Peserta didik mampu mengidentifikasi keadaan cuaca
3.3.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi keadaan iklim
KD 4.3 Mempresentasikan keadaan cuaca dan iklim
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
4.3.1 Peserta didik mampu memaparkan keadaan cuaca dan iklim

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran adalah :
a) Peserta didik mampu mengidentifikasi pengaruh awan
b) Peserta didik mampu mengidentifikasi pengaruh arus laut
c) Peserta didik mampu mengidentifikasi pengaruh ombak
d) Peserta didik mampu mengidentifikasi pengaruh awan, arus laut dan ombak

D. MATERI PEMBELAJARAN

Memahami keadaan cuaca dan iklim

Keadaan cuaca
Cuaca terjadi karena suhu dan kelembaban yang berbeda antara satu tempat dengan
tempat lainnya. Perbedaan ini bisa terjadi karena sudut pemanasan matahari yang berbeda
dari satu tempat ke tempat lainnya karena perbedaan lintang bumi. Perbedaan yang tinggi
antara suhu udara di daerah tropis dan daerah kutub bisa menimbulkan jet stream. Sumbu
bumi yang miring dibanding orbit bumi terhadap matahari membuat perbedaan cuaca
sepanjang tahun untuk daerah sub tropis hingga kutub. Di permukaan bumi suhu biasanya
berkisar ± 40° C. Selama ribuan tahun perubahan orbit bumi juga memengaruhi jumlah dan
distribusi energi matahari yang diterima oleh bumi dan memengaruhi iklim jangka panjang.

Secara umum cuaca adalah keadaan udara di suatu wilayah pada saat tertentu dan jangka
waktu yang singkat. jika diartikan secara ilmiah, cuaca memiliki pengertian keaadaan udara
pada suatu waktu tertentu dan diwilayah yang relative sempit dan keadaan udara atau cuaca
ini bisa berubah setiap harinya. Pada dasarnya, keadaan cuaca mudah sekali berubah-ubah
karena ada beberapa factor yang bisa mempengaruhi cuaca, diantaranya ialah tekanan udara,
kelembapan udara, suhu, angin, dan curah hujan. 
Jika dilihat sebenarnya pengertian cuaca dan pengertian iklim sangat jauh berbeda. seperti
tema diatas kita juga akan membahas unsur-unsur yang terbagi atas 6 unsur yakni suhu
udara, tekanan udara, kelembapan udara, awan, angin, hujan, ke enam unsur tersebut sama
dengan unsur-unsur iklim, untuk mengetahui penjelasan unsur-unsur cuaca dapat dilihat
dibawah ini.. 

Dari pengertian cuaca yang sebelumnya sudah di jelaskan, terdapat unsur-unsur yang bisa
mempengaruhi cuaca di suatu tempat
1) Suhu udara - Suhu udara merupakan keadaan dingin atau panas udara di suatu
wilayah atau tempat dan pada waktu tertentu. Suhu udara dipengaruhi oleh panas
matahari yang diterima bumi. Mengingat lapisan ozon semakin menipis, maka suhu
udara kini sering tak menentu. Dampaknya cuaca ikut tak menentu. Alat untuk
mengukur suhu udara ialah thermometer.
2) Kelembapan udara - Kelembapan udara ialah jumlah atau banyaknya kandungan
uap air yang dikandung di udara. Kelembapan udara bisa diukur dengan alat
hygrometer. Pada dasarnya, kelembapan udara memiliki tiga jenis kelembapan yakni
kelembapan absolute, relatif dan spesifik.
3) Curah hujan - Curah hujan merupakan titik air hasil dari pengembunan uap air
yang jatuh ke dasar bumi dalam satuan mili meter.
4) Angin - Angin merupakan udara yang bergerak. Angin memiliki berpindah dari
daerah yang memiliki tekanan daerah maksimum ke minimum. Arah angin pun
berubah-ubah akibat dari perbedaan tekanan udara di tempat tertentu.
5) Tekanan udara - Udara juga mempunyai tenaga atau massa yang menekan bumi.
Penekana udara terhadap bumi ini disebut juga tekanan udara.
6) Penyinaran matahari - Pinyanaran matahari ini ialah penerimaan yang diterima
oleh bumi dari energi matahari dalam bentu sinar dan gelombang pendek yang masuk
ke bumi dengan menerobos atmosfer.
Anda perlu tahu juga bahwa cuaca berbeda dengan iklim. Singkatya, cuaca dipengaruhi oleh
rotasi bumi sedangkan iklim dipengaruhi oleh evolusi bumi. Pada jaman dahulu, cuaca dan
iklim lebih mudah diprediksi lantaran kondisi bumi masih asri, berbeda dengan saat ini yang
mana kondisi bumi sudah rusak dan akibatnya perubahan cuaca ekstrem bisa dirasakan setiap
hari.
Unsur-Unsur Cuaca 
1) Suhu Udara - Suhu udara diukur dengan termometer. Keadaan suhu udara
sepanjang hari dapat diamati dengna termograf. dan kertas yang berisi catatan suhu
disebut termogram. Catatan pada termograf dan termometer dapat menunjukkan
adanya perubahan suhu udara sepanjang hari. Biasanya suhu udara terendah terjadi
pada jam 13.00 atau 14.00, sedangkan suhu terendah terjadi pada jam 04.00 atau 05.00.
Suhu udara didaerah dataran lebih tinggi dari pada didaerah pegunungan. Demikian
pula suhu udara di daerah tropis lebih tinggi dari pada didaerah sedang atau dingin
(kutup). 
2) Tekanan Udara - Tekanan udara adalah kerapatan molekul udara sehingga
menimbulkan tekanan ke segala arah yang disebut hidrostatis. Besarnya tekanan udara
di suatu tempat berbeda-beda. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin
rendah tekanan udaranya. Demikian pula tempat yang panas, udaranya mengembang
ke atas sehingga tekanannya rendah. Jika terjadi perbedaan tekanan udara maka akan
terjadi gerakan udara dari daerah yang bertekanan udara tinggi (maksimum) menuju
daerah yang bertekanan udara rendah (minimum). Gerakan udara ini disebut angin.
Tekanan udara diukur dengan alat yang disebut Barometer. 
3) Kelembapan Udara - Kelembapan udara dibedakan menjadi dua, yaitu kelembapan
mutlak (absolut) dan kelembapan relatif (nisbi). Kelembapan mutlak adalah
kelembapan yang menunjukkan jumlah uap air yang terkandung dalam udara.
Kelembapan nisbi adalah bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan
antara jumlah uap air yang ada dalam udara dan jumlah air maksimum yang dapat
ditampung oleh udara tersebut. 
4) Awan - Awan adalah kumpulan titik air (kristial-kristal es ) di atmosfer yang
terjadi akrena adanya pengembunan atau pemadatan uap air setelah melampau keadaan
jenuh. Bentuk awan bermacam-macam tergantung pada keadaan cuaca. Awan dibagi
menjadi tiga bentuk, yaitu berlapis (stratus), berserat (cirrus), atau bertumpuk
(cumulus). Awan amat tinggi biasanya berbentuk seperti asap, sedangkan awan yang
rendah biasanya terbal seperti selimut. 
5) Angin - perbedaan tekanan udara di beberapa tempat menimbulkan aliran udara.
Aliran ini berlangsung dari tempat yang bertekanan udara tinggi (maksimum) ke
tempat yang bertekanan udara rendah (minimum). Aliran udara ini disebut angin. 
6) Hujan - Hujan tetesan air di udara yang jatuh di permukaan bumi. dalam proses
terjadinya hujan pertama-tama diawali dengan terbentuknya awan, awan yang semakin
padat titik airnya halusnya akan bergabung menjadi satu dengan yang lain sehingga
menjadi tetesan air, karena beratnya sehingga air diawan jatuh dan maka jadilah hujan.
alat pengukur hujan disebut fluviograf. 
Beberapa kondisi cuaca antara lain cuaca panas, cerah, dingin, berawan, dan hujan.
a) Cuaca Panas - Cuaca panas berarti matahari bersinar terang dan udara terasa panas.
Suhu di dataran rendah umumnya berbeda dengan suhu di dataran tinggi. Bila kita
berada di dataran rendah, maka udaranya akan terasa panas. Sebaliknya, jika kita
berada di dataran tinggi, maka udaranya akan terasa sejuk.
b) Cuaca Cerah - Cuaca cerah artinya langit terang, tidak berawan, dan cahaya
matahari bersinar terang. Pada saat cuaca cerah udara terasa hangat. Jika cuaca cerah,
manusia dapat melakukan aktivitasnya dengan lebih nyaman.
c) Cuaca Dingin - Cuaca dingin berarti udara terasa dingin. Pada cuaca dingin, suhu
udara amat rendah.
d) Cuaca Berawan - Cuaca berawan adalah cuaca yang menunjukkan bahwa di langit
banyak terdapat awan. Awan merupakan kumpulan uap air yang terdapat di udara. Uap
air ini berasal dari air kolam, air danau, air laut, serta air sungai yang naik ke atas dan
bergabung dengan udara karena pengaruh panas matahari.
e) Cuaca Hujan - Cuaca hujan artinya turunnya titik-titik air dari udara. Cuaca hujan
terjadi diawali dari air laut yang menguap dan uap air tersebut mengembun karena
udara yang dingin. Uap air yang mengembun membentuk butiran air yang saling
berkumpul hingga membentuk awan. Setelah butiran air yang terbentuk bertambah
besar, maka akan jatuh sebagai hujan.
Hubungan Keadaan Langit dan Cuaca
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat merasakan cuaca panas, dingin, cerah bahkan hujan.
Keadaan tersebut berhubungan dengan kondisi langit, terutama sedang berawan atau sedang
cerah.
Saat cuaca sedang berawan, langit diliputi awan. Pada keadaan seperti ini udara akan terasa
sangat panas, karena sinar matahari yang mengarah ke bumi terhalang oleh awan. Sedangkan
pada saat cuaca cerah, keadaan langit tidak berawan sehingga cahaya matahari bersinar
terang dan udara terasa hangat. Pada saat cuaca panas keadaan langit sangat terang. Matahari
bersinar sangat terik sehingga udara terasa panas.
Keadaan iklim
Pengertian iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah yang luas dan ditentukan
berdasarkan perhitungan dalam suatu daerah yang luas dan ditentukan berdasarkan
perhitungan dalam waktu lama ( sekitar 11-30 tahun).
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim
tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata
tidak kurang dari 18° C, yaitu sekitar 27° C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh
atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau. Ciri daerah tropis
lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12
jam malam.
Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut,
dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.
Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu
tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.Iklim laut, terjadi karena
Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan
akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di
daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk
terjadinya hujan.
Berikut penjelasan masing masing iklimnya :
1) Iklim Panas yaitu jenis iklim yang terjadi karena Indonesia termasuk daerah tropis.
Pada iklim ini, suhu udaranya tinggi sehingga mengakibatkan penguapannya tinggi
dan memiliki potensi untuk hujan.
2) Iklim Musim yaitu jenis iklim yang dipengaruhi oleh perubahan angin musim pada
periode waktu tertentu. Untuk setiap periode perubahannya membutuhkan waktu
enam bulan.
3) Iklim Laut yaitu jenis iklim yang terjadi karena Indonesia memiliki laut luas
sehingga mengakibatkan penguapan dan hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan
di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun
angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan
tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang
cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu
memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.
Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin
yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat
samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk
memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya,
samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari
samudra ke benua.
Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari
Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah
arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Gaya coriolis adalah gaya semu
akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah-olah dibelokkan ke arah kanan dari
Belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan. Pada saat
bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa
banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. 
Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat
itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun
bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia.
Macam-macam Iklim diberbagai belahan bumi
E. METODE PEMBELAJARAN
1) Pendekatan : Scientificc learning (pembelajaran ilmiah)
2) Metode : Diskusi dan persentase
F. LANGAKAH-LANGKAH PEMBELAJARAAN
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Guru :
 Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
Pendahulua kegiatan pembelajaran. 10
n  Apersepsi menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikatornya
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi keadaan cuaca dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
 Menayangkan gambar/foto/video yang relevan
 Mengamati
 Lembar kerja materi keadaan cuaca.
 Pemberian contoh-contoh materi keadaan cuaca untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
 Menulis
 Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait keadaan
cuaca.
 Menanya
 Guru menampilkan pertanyaan- pertanyaan dari permasalahan di 65
Inti
dalam materi keadaan cuaca. menit
 Menyimak
 Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi keadaan cuaca.
 Untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
 Mengkomunikasikan
 Siswa menampilkan hasil diskusi dalam bentuk laporan
tertulis/lisan
 Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dalam
bentuk tertulis/lisan.
 Siswa menyampaikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dari
siswa lain (diskusi).
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Peserta didik :
 Peserta didik mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi pelajaran keadaan cuaca.
Guru :
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas 15
Penutup projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf menit
serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
keadaan cuaca.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran keadaan cuaca
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Guru :
 Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
Pendahulua kegiatan pembelajaran. 10
n  Apersepsi menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikatornya
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi keadaan cuaca dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
 Menayangkan gambar/foto/video yang relevan
 Mengamati
 Lembar kerja materi keadaan cuaca.
 Pemberian contoh-contoh materi keadaan cuaca untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
 Menulis
 Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait keadaan
cuaca.
 Menanya
 Guru menampilkan pertanyaan- pertanyaan dari permasalahan di 65
Inti
dalam materi keadaan cuaca. menit
 Menyimak
 Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi keadaan cuaca.
 Untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
 Mengkomunikasikan
 Siswa menampilkan hasil diskusi dalam bentuk laporan
tertulis/lisan
 Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dalam
bentuk tertulis/lisan.
 Siswa menyampaikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dari
siswa lain (diskusi).
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Peserta didik :
 Peserta didik mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi pelajaran keadaan cuaca.
Guru :
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas 15
Penutup projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf menit
serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
keadaan cuaca.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran keadaan cuaca
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Pertemuan 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Guru :
 Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
Pendahulua kegiatan pembelajaran. 10
n  Apersepsi menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikatornya
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi keadaan iklim dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
 Menayangkan gambar/foto/video yang relevan
 Mengamati
 Lembar kerja materi keadaan iklim.
 Pemberian contoh-contoh materi keadaan iklim untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
 Menulis
 Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait keadaan
iklim.
 Menanya
 Guru menampilkan pertanyaan- pertanyaan dari permasalahan di 65
Inti
dalam materi keadaan iklim. menit
 Menyimak
 Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi keadaan iklim.
 Untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
 Mengkomunikasikan
 Siswa menampilkan hasil diskusi dalam bentuk laporan
tertulis/lisan
 Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dalam bentuk
tertulis/lisan.
 Siswa menyampaikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dari
siswa lain (diskusi).
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Peserta didik :
 Peserta didik mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi pelajaran keadaan iklim.
Guru :
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas 15
Penutup projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf menit
serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
keadaan iklim.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran keadaan iklim
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Pertemuan 4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Guru :
 Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
Pendahulua kegiatan pembelajaran. 10
n  Apersepsi menit
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikatornya
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi keadaan iklim dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
 Menayangkan gambar/foto/video yang relevan
 Mengamati
 Lembar kerja materi keadaan iklim.
 Pemberian contoh-contoh materi keadaan iklim untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
 Menulis
 Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait keadaan
iklim.
 Menanya
 Guru menampilkan pertanyaan- pertanyaan dari permasalahan di 65
Inti
dalam materi keadaan iklim. menit
 Menyimak
 Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi keadaan iklim.
 Untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
 Mengkomunikasikan
 Siswa menampilkan hasil diskusi dalam bentuk laporan
tertulis/lisan
 Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dalam bentuk
tertulis/lisan.
 Siswa menyampaikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan dari
siswa lain (diskusi).

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Penutup Peserta didik : 15
 Peserta didik mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi pelajaran keadaan iklim.
Guru :
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf menit
serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
keadaan iklim.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran keadaan iklim
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

G. ALAT / BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1) Laptop
2) Infokus
3) Slide persentase
4) Spidol dan papan tulis
5) Alat tulis, buku Biologi Perikanan

H. SUMBER BELAJAR
1) Buku penunjang Kurikulum 2013 mata pelajaran Meteorologi dan Oseanografi
Kelas XI
(Eddy Kelana dan Capt. Saimima, Meteorologi dan oseanografi. Penerbit buku
maritim. 2010)
2) Modul Meteorologi dan Oseanografi
3) Internet :
http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-cuaca-iklim-perbedaannya-para-
ahli.html

http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/08/pengertian-umum-cuaca-unsur-
cuaca.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Cuaca

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1) Teknik Penilaian
Esay tes
2) Instrumen Penilaian

a. Penilaian pengetahuan
Kompetensi Bentuk
IPK Materi Indikator Soal Butir Soal
Dasar Soal
3.3.1 Peserta 1.   Jelaskan
didik mampu 1. mengidentifikasi apa yang
mengidentifikasi keadaan keadaan cuaca dimaksud
3.3 Memahami keadaan cuaca cuaca ?
cuaca
keadaan cuaca Testulis
3.3.2 Peserta dan 2. Jelaskan
dan iklim
didik mampu iklim 2. mengidentifikasi apa yang
mengidentifikasi keadaan iklim dimaksud
keadaan iklim iklim ?
b. Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
Jadi skor ideal = 20
Skor perolehan
NILAI x 100
20

c. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap.
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumla Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS h Skor Sikap Nilai
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria =
100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 =
68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin
dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta
didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan
dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru
hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria
penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
Contoh format penilaian :
N Jumlah Skor Kode
Pernyataan Ya Tidak
o Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota mendapatkan
2 50
kesempatan untuk 250 62,50 C
berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400)
x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan
d. Penilaian keterampilan
Kompetensi Indikator Bentu
Materi Indikator Soal Butir Soal
Dasar (IPK) k Soal
4.3 Dapat keadaan Peserta didik Penila Buatlah bentuk
Mempresentasik memaparkan cuaca dan dapat ian ringkasan
an keadaan keadaan cuaca iklim memaparkan Kinerj keadaan cuaca
cuaca dan iklim dan iklim keadaan cuaca a dan iklim lalu
dan iklim memaparkann
ya
Instrumen penilaian keterampilan
Kategori
Indikator
Pencapaian 1 2 3 4
Kompetensi
4.3.1 Peserta Ketidak sesuaian Sesuainya bentuk Sesuainya bentuk Sesuainya
didik mampu bentuk ringkasan ringkasan keadaan ringkasan bentuk
memaparkan keadaan cuaca cuaca dan iklim keadaan cuaca ringkasan
keadaan cuaca dan iklim lalu lalu dan iklim lalu keadaan cuaca
dan iklim memaparkannya memaparkannya memaparkannya dan iklim lalu
dan tidak rapi dan tidak rapi dan sudah rapi memaparkann
ya dan sudah
rapi serta
indah

 Penilaian Unjuk Kerja


Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
N Baik
Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
o (75)
(100) (50) (25)

Kesesuaian respon dengan


1
pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

Kesesuaian penggunaan tata


3
bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek
- Penilaian Produk
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

e. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan.

Contoh Program Remidi


Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Indikator
Nama Bentuk Nilai
N Nilai yang
Peserta Tindakan Setelah Keterangan
o Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dst

2. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai
berikut :
1) Membaca buku-buku tentang keadaan cuaca dan iklim.
2) Mencari informasi secara online tentang keadaan cuaca dan iklim
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang keadaan
cuaca dan iklim
4) Mengamati langsung tentang keadaan cuaca dan iklim.

Palu, ..... Juli 2019


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK Yadika Palu Meteorologi Dan Oseanografi

Drs. H. Muhammad Arasy, M.Si Mohamad Ali, S.Pi

Anda mungkin juga menyukai