0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan6 halaman
Dokumen ini membahas upaya-upaya hukum untuk menciptakan keserasian lingkungan melalui fungsi hukum sebagai landasan interaksional terhadap lingkungan, sarana kontrol atas interaksi lingkungan, dan sarana ketertiban interaksi manusia yang berkaitan dengan lingkungan. Wilayah yang dilindungi dari polusi mencakup perairan teritorial, pantai, zona perikanan, dan air tanah.
Dokumen ini membahas upaya-upaya hukum untuk menciptakan keserasian lingkungan melalui fungsi hukum sebagai landasan interaksional terhadap lingkungan, sarana kontrol atas interaksi lingkungan, dan sarana ketertiban interaksi manusia yang berkaitan dengan lingkungan. Wilayah yang dilindungi dari polusi mencakup perairan teritorial, pantai, zona perikanan, dan air tanah.
Dokumen ini membahas upaya-upaya hukum untuk menciptakan keserasian lingkungan melalui fungsi hukum sebagai landasan interaksional terhadap lingkungan, sarana kontrol atas interaksi lingkungan, dan sarana ketertiban interaksi manusia yang berkaitan dengan lingkungan. Wilayah yang dilindungi dari polusi mencakup perairan teritorial, pantai, zona perikanan, dan air tanah.
PERIKANAN YANG BERTANGGUNG JAWAB X NKPI “MENERAPKAN HUKUM & PERUDANG-UNDANGAN TENTANG POLUSI” • Wilayah air yang harus dikendalikan dari pencemaran terdiri atas: –Wilayah air yang relevan, yaitu batas perairan wilayah sejauh 12 mil dari surutnya pantai (teritorial water) –Perairan pantai –Zona perikanan, ini termasuk danau, waduk, dan saluran air lainnya –Air tanah. (Justine Thornton & Silas Beckwith, 2004). Tujuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah: •Melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. •Menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia. •Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem. •Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. •Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup. •Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan. •Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia. •Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. •Mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan •Mengantisipasi isu lingkungan global. Upaya-upaya konkrit oleh hukum untuk menciptakan keserasian lingkungan harus kelihatan melalui fungsinya, menurut N.H.T. Siahaan (2002 :379) adalah sebagai berikut : • Sebagai landasan interaksional terhadap lingkungan (basic to environment interactive). • Sebagai sarana control atas setiap interaksi terhadap lingkungan (a tool of control) • Sebagai sarana ketertiban interaksional manusia dengan manusia lain, dalam kaitannya dengan kehidupan lingkungan (a tool of social order) • Sebagai sarana pembaharuan (a tool of social engineering) menuju lingkungan yang serasi, menurut arah yang dicita-citakan (agent of changes).