Anda di halaman 1dari 12

Critical Book Report

Meteorologi Dan Klimatologi

Oleh:

MEIDO BRILLIANINA SURBAKTI

( 3193331023)

Geografi D

DosenPengampu:

Drs. Karmalin Pinem, M.Si

JurusanPendidikanGeografi

FakultasIlmuSosial

UniversitasNegeri Medan

2019
Daftar ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
Daftar ISI ...........................................................................................................................................ii
Bab I ...........................................................................................................................................1
Pendahuluan ...........................................................................................................................................1
1.1 BibliografiBukuUtama.......................................................................................................................1
1.2 BibliografiBukuPembanding.............................................................................................................1
Bab II ...........................................................................................................................................2
RingkasanBuku ...........................................................................................................................................2
2.1 RingkasanBukuUtama.......................................................................................................................2
2.2 RingkasanBukuPembanding.............................................................................................................5
Bab III ...........................................................................................................................................9
Pembahasan ...........................................................................................................................................9
3.1 Report Buku......................................................................................................................................9
Bab IV .........................................................................................................................................10
Penutup .........................................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................10
4.2 Saran...............................................................................................................................................10
DaftarPustaka ..........................................................................................................................................iii

Bab I

2
Pendahuluan

1.1 BibliografiBukuUtama
Judul :Meteorologi Dan Klimatologi

Penulis :Drs. Suryatna Rafi`i

Penerbit :Angkasa

Kota Terbit :Bandung

TahunTerbit :1995

TebalBuku :350 Halaman

ISBN :979-547-248-8

1.2 BibliografiBukuPembanding
Judul :Klimatologi,Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman

Penulis :Ir. Ance Gunarsih Kartasapeotrea

Penerbit :Bumi Aksara

Kota Penerbit :Jakarta

TahunTerbit :2017

TebalBuku :134 Halaman

ISBN :979-526-018-9

Bab II

3
RingkasanBuku

2.1 RingkasanBukuUtama
Di dalam buku ini, terdapat 7 bab pokok pembahasan. Terdiri atas: Bab 1 Pengertian
Dasar Meteorologi dan Klimatologi, Bab 2 Gejala dan Dinamika Cuaca, Bab 3 Sistem Iklim
Matahari, Massa Udara Zone Iklim Altitude, Bab 4 Klasifikasi Iklim W.Koppen, Bab 5 Sistem
Iklim Thornthwaite, Bab 6 Iklim Bio Kepuluan Indonesia, Bab 7 Sistem Iklim Schmind dan
Ferguson.Inilah ringkasan materi dari masing-masing bab tersebut, antara lain:

BAB 1 PENGERTIAN DASAR METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang.Studi tentang iklim
dipelajari dalam meteorologi.Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap
bumi.Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis.Secara
umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi.Ilmu
yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.Perkembangan meteorologi dalam
menggambarkan cuaca masa kini didorong oleh kemajuan sistem komunikasi dan informasi dan
kemajuan teknik pengamatan meteorologi dengan satelit cuaca dan radar cuaca.Skala
meteorologi merupakan gambar kondisi cuaca yang terbentuk karena skala gerak atmosfer
berdasarkan ruang dan waktu.Skala meteorologi membantu para meteorologis fokus pada area
kerjanya. 

BAB 2 GEJALA DAN DINAMIKA CUACA

Atmosfer berasal dari dua kata Yunani, yaitu atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti
bulatan.Jadi atmosfer dapat diartikan sebagai lapisan gas yang menyelubungi bulatan
bumi.Keadaan atmosfer pada suatu saat disebut cuaca, sedangkan rata-rata dari cuaca dalam
periode yang panjang disebut iklim.Meteorologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu meteoros,
yang artinya benda yang ada di dalam udara dan logos artinya ilmu atau kajian. Jadi meteorologi
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam
atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer. Klimatologi berasal dari kombinasi
dua.Iklim dan cuaca memiliki banyak kesamaan, tetapi keduanya tidak identik. Cuaca adalah
total dari keseluruhan variable atmosfer di suatu tempat dalam periode waktu yang singkat, ini
merupakan apa yang manusia alami sehari-hari. Misalnya cuaca di Surabaya berawan,
temperature udara 31oC, kelembaban udara 85% dan kecepatan angin18 km/jam.Ilmu tentang
cuaca disebutmeteorologi.Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang lebih luas dan

4
dalam waktu yang cukup lama.Ilmu tentang iklim disebut klimatologi.kata Yunani yaitu klima
yang diartikan sebagai kemiringan (slope) bumi yang mengarah pada pengertian lintang tempat,
dan logos yang diartikan sebagai ilmu.

BAB 3 SISTEM IKLIM MATAHARI, MASSA UDARA ZONE IKLIM ALTITUDE

Garis lintang merupakan garis maya yang digunakan untuk menentukan sebuah lokasi di
bumi yang berpusat pada garis khatulistiwa (utara dan selatan). Garis lintang akan melingkari
bumi dari bagian ekuator hingga ke bagian kutub utara dan ke bagian kutub selatan. Garis yang
berada di sebelah utara ekuator disebut dengan Lintang Utara (LU), sedangkan garis yang berada
di sebelah selatan ekuator disebut dengan Lintang Selatan (LS).Jarak antara garis yang satu
dengan lainnya dihitung dalam satuan derajat.Karena garis ekuator (khatulistiwa) dipakai sebagai
patokan, maka garis ekuator atau khatulistiwa berada pada titik nol derajat. Makin ke utara atau
makin ke selatan dari garis khatulistiwa maka angka derajat akan semakin besar hingga
mencapai angka 90 derajat tepat di kutub utara atau di kutub selatan. Dalam ilmu geografi,
satuan derajat juga bisa disebut sebagai jam.1 jam terbagi menjadi 60 menit (diberi simbol ‘) dan
satu menit terbagi menjadi 60 detik (diberi simbol “). Maka, garis lintang sebuah lokasi dapat
juga disebut sebagai jam.Salah satu fungsi garis lintang adalah untuk menentukan pembagian
iklim di bumi.Pembagian iklim di bumi yang memanfaatkan garis lintang adalah klasifikasi iklim
matahari.

BAB 4 KLASIFIKASI IKLIM W.KOPPEN

Semua jenis pengklasifikasian iklim pastilah mengandung maksud dan tujuannya masing-
masing.Seperti pengklasifikasian iklim oldeman yang digunakan dalam bidang pertanian, maka
pengklasifikasian iklim Koppen ini juga memiliki manfaat. Klasifikasi iklim menurut Koppen
bertujuan untuk merancang formula yang akan menentukan batas- batas iklim sedemikian rupa
sehingga akan sesuai dengan mereka yang sedang berada di zona vegetasi atau bioma yang
sedang dipetakan pertama kali selama hidupnya. Koppen sendirI menggunakan simbol huruf
besar dan kecil untuk membedakan ciri- ciri antara curah hujan dan temperatur.bSimbol ini juga
digunakan dalam menentukan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur bulan terdingin
dan juga bulan terpanas. Berikut ini merupakan kode dari klasifikasi iklim Koppen:

BAB 5 SISTEM IKLIM THORNTHWAITE

Sistem ini juga paling sering digunakan di seluruh dunia.Sama halnya dengan klasifikasi


iklim Koppen, sistem ini berdasarkan pada vegetasi, evaporasi, surah hujan, dan suhu. Menurut
Thornthwaite, iklim di dunia dibedakan menjadi 6 tipe, yaitu:
Tropika
Mesotermal
Mikrotermal
Taiga
Tundra

5
Frost (dingin)

BAB 6 IKLIM BIO KEPULAUAN INDONESIA

Kondisi geografis Indonesia secar umum dipengaruhi oleh 2 faktor.Yang pertama,


Indonesia berada di pertemuan 2 lempeng besar bumi, yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng
Autralia. Dan yang kedua, wilayah Indonesia dilewati oleh 2 jalur pegunungan api, yaitu Sirkum
Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kedua faktor ini memberikan pengaruh yang cukup besar bagi
keadaan geografis di Indonesia.Di Indonesia terdapat banyak sekali gunung, menjadikan daratan
Indonesia berupa pegunungan dan lembah.Ada beberapa gunung yang merupakan gunung berari
dan masih aktif sampai sekarang.Selebihnya adalah pegunungan atau gunung yang tidak
aktif.Gunung tertinggi di Indonesia berada di Pulau Papua, yaitu Jaya Wijaya (4884 mdpl).Satu-
satunya lokasi di Indonesia yang tertutup salju hanya berada di puncak gunung ini.Sedangkan
daratan Indonesia yang berupa lembah pada umumnya berupa tanah subur. Karena sering terjadi
gempa dan letusan gunung api yang membawa banyak mineral.Pada sebagian daratan Indonesia
juga berupa batuan kars. Biasanya bisa ditemui di pesisir pantai, juga di wilayah yang berupa
kepulauan seperti Kepulauan Maluku, Sulawesi, sebagian wilayah Papua, dan Kepulauan Nusa
Tenggara.

BAB 7 SISTEM IKLIM SCHMIDT DAN FERGUSON

Klasifikasi iklim bermacam-macam dan salah satu model yang banyak digunakan di Indonesia
adalah Iklim Schmidt-Ferguson.Mereka menggolongkan iklim dengan indikator utama bulan
basah-bulan lembab-bulan kering.Klasifikasi ini dikembangkan pada 1950 oleh kedua ahli
meteorologi tersebut.Mereka membuat klasifikasi khusus tentang iklim di Indonesia karena
klasifikasi Koppen, Thornwaite dan Oldemen dirasa tidak cocok digunakan di Indonesia.
Penentuan iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan
iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering
dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut
juga zona agroklimat.Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup
untuk membudidayakan padi sawah.Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah
hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan.Selain itu, musim hujan selama 5
bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim.

2.2 RingkasanBukuPembanding
Buku yang berjudul “Klimatologi” yang ditulis oleh Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetrea
memiliki 6 bab pokok pembahasan,yaitu:Bab 1 Klimatologi, Bab 2 Klasifikasi atau
penggolongan iklim, Bab 3 Pengaruh iklim terhadap bidang pertanian, Bab 4 Pembuatan hujan
buatan untuk mengatasi kekeringan, Bab 5 Unsur-unsur iklim dalam pembukaan lahan pertanian,
Bab 6 Tanaman perdagangan yang cocok di daerah iklim tropis untuk dikembangkan pada petani
Inilah ringkasan materi dari masing-masing bab tersebut, yaitu:

6
BAB 1 KLIMATOLOGI

Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos.Klima berarti
kemiringan (slop) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logosberarti ilmu. Jadi
definisi klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa
iklim di berbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan
aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data-data yang
banyaksehinggamemerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang-orang sering menawarkan
klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004).Iklim merupakan salah satu faktor
pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim
bisa menentukan jenis tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh
karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan.Seiring dengan
semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya terjadi pada perubahan iklim,
membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan
awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para
petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah
tropis seperti Indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan
dan produksi.

BAB 2 KLASIFIKASI ATAU PENGGOLONGAN IKLIM

Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan


iklim yang terdapat di bumi.Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis
lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim.Klasifikasi
iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena iklim mempengaruhi vegetasi
asli yang tumbuh di suatu kawasan.Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah
klasifikasi Koeppen dan Geiger.Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering
dirujuk untuk kajian-kajian geologis dan ekologi.Beberapa negara mengembangkan klasifikasi
iklim sendiri untuk mengatasi variasi iklim tempatan yang beragam. Indonesia, misalnya, lebih
sering menggunakan sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson (SF)[1], yang ternyata disukai
untuk kajian-kajian kehutanan dan pertanian. Sistem SF didasarkan pada klasifikasi yang terlebih
dahulu disusun oleh Mohr, namun diperhalus kriterianya.Klasifikasi Koeppen pertama kali
diajukan oleh Wladimir Köppen (Jerman).Sistem ini lalu direvisi beberapa kali oleh Köppen
sendiri.Selanjutnya, bersama dengan Geiger, klasifikasi ini lalu diperbaiki.Selain berdasarkan
parameter iklim (seperti suhu udara, presipitasi, dan radiasi surya harian), klasifikasi ini juga
mendasarkan pada tipe vegetasi suatu tempat.

BAB 3 PENGARUH IKLIM TERHADAP BIDANG PERTANIAN

7
Iklim adalah suatu kondisi rata-rata dari cuaca, dan untuk mengetahui kondisi iklim suatu
tempat, diperlukan nilai rata-rata parameterparameternya selama kurang lebih 10 sampai 30
tahun. Iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan dinamis yang kompleks yang
terjadi di atmosfer bumi. Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat
sulit dikendalikan. Dalam praktik iklim adalah keadaan rata-rata cuaca di suatu daerah yang luas
dalam jangka waktu yang lama.Karena iklim berlaku tetap, maka penelitian tentang iklim
dilakukan dengan, iklim dan cuaca sangat sulit untuk dimodifikasi/dikendalikan sesuai engan
kebutuhan,kalaupun bisa memerlukan biaya dan teknologi yang tinggi. Iklim/cuaca sering
seakan-akan menjadi faktor pembatas produksi.

Pertanian adalah salah satu sektor dimana didalamnya terdapat penggunaan sumberdaya
hayati untuk memproduksi suatu bahan pangan,bahan baku industri dan sumber energi. Bagian
terbesar penduduk dunia adalah bermata pencaharian dalam bidang – bidang pertanian dan
pertanian juga mencakup berbagai bidang,tetapi pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB
dunia.

BAB 4 PEMBUATAN HUJAN BUATAN UNTUK MENGATASI KEKERINGAN

Tetapi sesuai dengan hasil penelitian Badan Penelitian Penerapan Teknologi, awan di
wilayah Jabar belum cukup tinggi untuk membuat hujan buatan.Ketika posisi awan sudah
terkumpul dan posisi ketinggianya memadai, maka pesawat akan terbang dan langsung
menembak diposisi yang ditentukan, sehingga akan turun hujan."Sekarang tinggal menunggu
posisi awan saja untuk membuat hujan buatan.Kita menunggu saat yang tepat agar efektivitas
hujan buatan bisa maksimal," kata dia, disela panen raya di Karawang, Jawa Barat.Dalam
mengantisipasi meluasnya kekeringan, pihaknya tidak hanya berencana membuat hujan
buatan.Tetapi juga menelusuri wilayah yang ada sumber airnya seperti sungai-sungai besar di
Jabar. Kemudian di dekat sungai itu akan dibuat sumur dangkal sedalam 2 meter serta sumur
sedalam 100 meter.

BAB 5 UNSUR-UNSUR IKLIM DALAM PEMBUKAAN LAHAN PERTANIAN

Buku ini sangat berguna dan dapat membantu para mahasiswa pertanian dan untuk mereka yang
berkecimpung dalam dunia pertanian.Klimatologi adalah ilmu yang membahas tentang iklim dan
bagaimana iklim dapat berbeda dari suatu tempat dengan tempat yang lainnya.Iklim merupakan
kebiasaan alam yang digerakkan oleh gabungan unsur-unsur iklim yang berbeda dari suatu
tempat ke tempat lainnya, karena adanya pengaruh faktor-faktor iklim.Iklim sangat berpengaruh
pada kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.Pokok pembahasan dalam buku ini
mencaku tinjauan tentang iklim, sifat, dan klasifikasinya, dan bagaimana pendekatan-pendekatan
yang dilakukan terhadap iklim.Iklim sangat berpengaruh terhadap bidang pertanian, baik itu
terhadap tumbuh-tumbuhan ataupun terhadap tanah.Disini juga dibahas tentang beberapa jenis
tanaman perdagangan yang dapat dikembangkan pada suatu daerah beriklim tropis, mulai dari

8
pembibitan sampai pememliharaan setelah tanaman tumbuh.Pembaasan yang diberikan bersifat
menyeluruh dengan keadaan Indonesia.

BAB 6 TANAMAN PERDANGAN YANG COCOK DI DAERAH IKLIM TROPIS UNTUK


DIKEMBAGKAN PADA PETANI

Tingginya keanekaragaman hayati Indonesia dapat dilihat dari banyaknya jenis plasma nutfah
yang ada.Karena melimpahnya plasma nutfahnya, Indonesia dapat disebut dengan negara mega
biodiversity.Plasma nutfah dapat diartikan sebagai substansi pembawa sifat keturunan dan ini
sangat berharga untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keanekaragaman hayati laut
Indonesia bahkan menduduki posisi satu dunia, sedangkan keanekaragaman hayati daratnya
masih menduduki posisi dua setelah negara Brasil.Keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia
dapat dilihat dari beragamnya jenis komoditas pertaniannya, mulai dari tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, sampai peternakan. Selain itu, keanekaragaman jenis tanah Indonesia
juga memungkinkan dibudidayakannya aneka jenis tanaman sebagai sumber pangan dan
pendapatan masyarakatnya.Indonesia adalah negara yang berada di kawasan strategis, yaitu
berada di sekitar garis khatulistiwa bumi.Indonesia memiliki iklim tropis yang menjadi
keunggulan untuk sektor pertaniannya.Pertama, dengan iklim ini Indonesia hanya memiliki dua
musim, yaitu musim penghujan dan kemarau.Kondisi musim ini sangat mendukung pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, tinggal bagaimana para pelaku budidaya menentukan waktu
penanamannya. Kedua adalah wilayah Indonesia akan mendapat penyinaran matahari secara
penuh sepanjang tahun dan hal ini tentu sangat mendukung proses budidaya tanaman.Iklim tropis
juga sangat mendukung komoditas pangan strategis Indonesia, seperti padi, jagung, ubi kayu,
dan kedelai yang mampu tumbuh optimal. Selain itu, komoditas pertanian tropika lain juga dapat
berkembang baik di Indonesia dengan mudah, seperti buah-buahan, sayuran, dan rempah-
rempah.

Bab III

9
Pembahasan

3.1 Report Buku


Buku utama yang ditulis oleh Drs. Suryatna rafi`I dan buku pembanding yang ditulis oleh
Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetrea memiliki persamaan dan perbedaan dimana review kedua buku
tersebut yaitu : Kedua buku baik buku utama dan buku pembanding sama-sama adalah buku teks
yang baik untuk dipelajari mahasiswa/i pada mata kuliah pengantar geografi yang tentu akan
menambah wawasan para pembaca dalam memahami klimatologi dan meteorologiPada buku
utama dan buku pembanding memiliki gambarPada buku utama
pembahasanCumaadagambarproyeksisedangkan pada buku utama
lebihkebanyakangambar,jadibukuutama lebihmantappembahasannya.Pada pembanding utama
tidak terdapat pengantar penulis sedangkan pada buku kebanyakan gambar jadi para pembaca
lebih memilih baca buku utama ketimbang buku pembanding.

10
Bab IV

Penutup

4.1 Kesimpulan
Buku “Meteorologi dan Klimatologi” ini disusun oleh Drs. Suryatna Rafi’i, seorang
dosen di Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Buku ini membahas tentang seluk beluk ilmu
meteorology klimatologi yang meliputi pengertian, gejala dan dinamika cuaca, sistem iklim
matahari, massa udara zone iklim Altitude, klasifikasi iklim, sistem iklim, serta iklim kepulauan
Indonesia. Meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam
jangka waktu dan ruang terbatas.Sedangkan, Klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga
mengkaji tentang gejala-gejala cuaca, tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala cuaca tersebut memiliki
sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer.Keunggulan buku ini adalah
pembahasan didasarkan kepada kurikulum, silabus, dan satuan satuan acara perkuliahan
terbaru.Selain itu, dalam buku ini juga dilengkapi pengetahuan umum mengenai kondisi iklim di
berbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi, gambar dalam buku ini kurang jelas dan tidak
berwarna sehingga pembaca mengalami kesulitan dalam memahami gambar tersebut. Buku ini
sangat cocok bagi para pelajar yang ingin mendalami ilmu meteorologi klimatologi.Bahasa yang
digunakan juga mudah dimengerti.

4.2 Saran
Kelemahan yang ada pada buku ditinjau kembali dan diperbaiki agar para pembaca lebih
tertarik untuk membaca bukunya dan lebih mudah dalam memahami isi bacaan. Semoga dengan
adanya Critical Book Report ini, pembaca dapat menambah wawasan atau menjadi tambahan
materi mengenai evaluasi bahan pendidikan.

11
DaftarPustaka

1).Drs. Suryatna Rafi`i.Angkasa (1995).Meteorologi dan Klimatologi.Bandung.

2). Ir.Ance Gunarsih Kartasapoetrea (2017).Klimatologi.Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai