Anda di halaman 1dari 13

Iklim dan Klasifikasinya

Diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Meteorologi dan Klimatologi

Dosen Pengampu:

Dr. Sri Astutik, M.Si

Disusun Oleh:

Hindun Fatiniyah Rosyidi 200210303050

Muhammad Iqbal Saparuddin 200210303070

Muhammad Uzir Tauziri 200210303085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah matakuliah
Meteorologi dan Klimatologi dengan judul “Iklim dan Klasifikasinya”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Dr. Sri Astutik, M.Si. pada matakuliah Meteorologi dan Klimatologi. Selain itu
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca dan penulis tentang Iklim
dan Klasifikasinya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Astutik, M. Si. selaku
dosen pengampu matakuliah Meteorologi dan Klimatologi yang telah memberi tugas
makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang penulis tekuni.

Penulis menyadari makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan laporan ini.

Jember, 08 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................................5
1.4 Manfaat......................................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Pengertian Iklim.........................................................................................................6
2.2 Jenis Iklim Dunia.......................................................................................................6
2.3 Klasifikasi Iklim........................................................................................................7
2.4 Iklim di Indonesia....................................................................................................11
BAB III................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Iklim adalah jalannya suatu keadaan cuaca atau keseluruhan dari gejalagejala
cuaca di daerah tertentu sepanjang tahun dan dari tahun ke tahun (Daldjoeni, 1986). Di
Bumi, tidak ada tempat yang memiliki karakteristik yang sama persis tentang cuaca
dan iklim. Iklim suatu wilayah atau daerah dapat ditentukan oleh lima faktor utama,
yaitu garis lintang, angin utama, massa daratan atau benua, arus samudra, serta
topografi. Berdasarkan faktor-faktor iklim diatas, maka para ahli iklim
mengklasifikasikan iklim di Bumi menjadi beberapa tipe seperti iklim matahari, iklim
menurut Koppen, iklim menurut Schmidt-Ferguson, iklim menurut Oldeman.
Perubahan iklim dari waktu ke waktu menjadi masalah bagi semua kalangan
manusia di bumi. Menurut Susandi (2002) perubahan iklim global telah danakan terus
terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas manusia. Perbedaan jenis iklim antara
daerah satu dengan daerah lain juga akan mengakibatkan perbedaan pada aktivitas
manusianya misalnya saja dalam pertanian, perkebunan hingga aktivitas transprtasi.
Menurut Irianto (2003) dijelaskan bahwa dalam skala waktu perubahan iklim akan
membentuk pola ataupunsiklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan, maupun
siklus beberapa tahun. Selain perubahan yang berpola dan bersiklus, aktifitas manusia
juga menyebabkan pola iklim berubah secara berkelanjutan baik dalam skala global
maupun skala lokal.
Perubahan iklim saat ini juga dipengaruhi oleh fenomena El-Nino dan fenomena
La-Nina. Fenomena ini juga menyebabkan penurunan dan peningkatan jumlah curah
hujan untuk beberapa daerah di Indonesia. Seiring dengan sering terjadinya perubahan
iklim maka dilakukan penambahan pos-pos penakar curah hujan yang kemudian
timbul perubahan tipe – tipe iklim berdasarkan klasifikasi Schmidt–Ferguson.
Menurut Rafi’i (1995) klasifikasi Schmidt– Ferguson memiliki beberapa
klasifikasi iklim antara lain sangat basah, basah, agak basah, sedang, agak kering,
kering, sangat kering, dan luar biasa kering. Klasifikasi iklim Oldeman tergolong
klasifikasi yang baru di Indonesia.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah
untuk disusunnya makalah ini dengan judul Iklim dan Klasifikasinya. Adapun
beberapa rumusan masalah tersebut, antara lain:
1.1.1 Apa definisi dari iklim?
1.1.2 Apa saja jenis-jenis iklim?
1.1.3 Bagaimana klasifikasi iklim yang ada?
1.1.4 Apa saja iklim yang ada di Indonesia?

1.3 Tujuan
Dari pemaparan latar belakang dan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan
tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1.1.5 Untuk mengetahui apa itu iklim.
1.1.6 Untuk mengatahui jenis-jenis dari iklim
1.1.7 Untuk meengetahui bagaimana klasifikasi iklim yang ada.
1.1.8 Untuk mengetahui apa saja iklim yang ada di Indonesia.

1.4 Manfaat
Untuk manfaat dari disusunnya makalah ini adalah pembaca dan penulis dapat
memahami materi yang dipaparkan sesuai dengan pembahasan dan tujuan dari
disusunnya makalah ini. Adapun manfaat yang lebih spesifik dari makalah ini baik
untuk pembaca dan juga penulis, antara lain:
1.1.9 Dapat mengetahui apa pengertian dari iklim.
1.1.10 Dapat mengetahui jenis-jenis dari iklim.
1.1.11 Dapat mengetahui bagaimana klasifikasi iklim yang ada.
1.1.12 Dapat mengetahui apa saja iklim yang ada di Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iklim


Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang
iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi
matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang
ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim
tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim
adalah klimatologi.

Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan


perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif
terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu
tempat memiliki kekhasan iklim.

Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena
iklim mempengaruhi vegetasi asli yang tumbuh di suatu kawasan.

Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah klasifikasi Koeppen dan
Geiger. Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk
kajian-kajian geologis dan ekologi. Beberapa negara mengembangkan klasifikasi
iklim sendiri untuk mengatasi variasi iklim tempatan yang beragam. Indonesia,
misalnya, lebih sering menggunakan sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson (SF),
yang ternyata disukai untuk kajian-kajian kehutanan danpertanian. Sistem SF
didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu disusun oleh Mohr, namun
diperhalus kriterianya.

2.2 Jenis Iklim Dunia


Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur: temperatur Tekanan,
Kelembaban, angin, awan, dan curah hujan. Pengertian cuaca adalah rata-rata udara di
suatu tempat uang terbatas dan relatif sempit, sedangkan Iklim adalah keadaan rata
cuaca di satu daerah yang cukup luas dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Iklim
dunia dikelompokan berdasarkan berdasarkan garis lintang dan garis bujur serta suhu.
1. Jenis Iklim dunia sebagai berikut:
a. Iklim Dingin

6
b. Iklim Pegunungan
c. Iklim Artik Kutub
d. Iklim Seedang Dingin
e. Iklim Gurun
Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim terbagi menjadi
dua yaitu iklim matahari dan iklim fisik
2. Sedangkan klasifikasi iklim menurut para ahli sebagai berikut :
a. Iklim Matahari
b. Iklim Koppen
c. Iklim Schamidt – Ferguson
d. Iklim Oldman
e. Iklim Yunghunh

2.3 Klasifikasi Iklim

1. Iklim Fisik
Iklim fisik yaitu iklim yang di pengaruhi oleh keadaan fisik dari suatu
wilayah. Berdasarkan keadaan fisik suatu daerah, terdapat perbedaan iklim
sebagai berikut:
a. Iklim konfinental (darat) dan iklim Maritim (laut)
Iklim darat atau iklim konfinental, terjadi di daratan amat luas,
sehingga angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat
yang kering. Di daerah ini pada siang hari panas sekali dan malam hari
sangat dingin. Iklim laut, terjadi daerah kepulauan yang di kelilingi oleh laut
luas, yang lembab. Di daerah ini pada siang hari tidak terlalu panas dan pada
malam hari tidak terlalu dingin. Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim
benua adalah Gurun Gobi (Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara, dan
Gurun Kalahari (Afrika) dan kawasan-kawasan Australia Tengah.
b. Iklim Uganari
Iklim Uganari, yaitu iklim pada daratan tinggi dengan perbedaan
temperature siang dan malam yang besar (Amplitudo harian tinggi). Contoh
daerah yang memiliki iklim uganari adalah daratan tinggi Beka (Syiria),
dataran tinggi Wonosari (Indonesia) dan dataran tinggi Shan (Myanmar).
c. Iklim Pegunungan

7
Iklim pegunungan terdapat di daerah-daerah pegunungan. Di daerah-
daerah pegunungan berudara sejuk dan sering turun hujan karena awan yang
naik ke lereng-lereng pegunungan. Hujan seperti ini di sebut hujan orografis.
Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim-iklim pegunungan adalah Jaya
Wijaya (Indonesia), Pegunungan Andes (Argentina), dan Pegunungan Alpen
(Swiss).
2. Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim
berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
a. Iklim A, yaitu iklim hujan tropis. Dengan ciri temperatur bulanan rata-rata
lebih dari 18 oC, suhu tahunan 20 oC – 25 oC dengan curah hujan bulanan
lebih dari 60 mm.
b. Iklim B, yaitu iklim kering/gurun . Dengan ciri curah hujan lebih kecil
daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.
c. Iklim C, yaitu iklim sedang basah. Dengan ciri temperatur bulan terdingin
3oC -18 oC, daerah ini terbagai menjadi :
1) Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
2) Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
3) Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
d. Iklim D, yaitu iklim dingin. Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang
dari 3 oC dan temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC, daerah ini terbagi
menjadi Dw, Df.
1) Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
2) Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
e. Iklim E, yaitu iklim kutub. Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya
kurang dari 10 oC Daerah ini terbagi menjadi :
1) ET Iklim tundra
2) DF Iklim salju
3. Iklim Matahari
Iklim Matahari, yaitu iklim yang perhitungannya berdasarkan banyaknya
panas yang di terima oleh permukaan bumi dari matahari. Banyaknya panas yang
di terima oleh permukaan bumi ini berlainan berdasarkan letak garis lintangnya.
Iklim matahari di sebut juga iklim garis lintang atau iklim teoritis. Berdasarkan

8
kedudukan lintangnya, bumi dapat dibagi menjadi 5 kawasan iklim sebagai
berikut :
a. Daerah Iklim Panas (tropis)
b. Daerah Iklim Sub tropis Utara
c. Daerah Iklim Sub tropis Selatan
d. Daerah Iklim Sedang Utara
e. Daerah Iklim Sedang Selatan
f. Daerah Iklim Dingin Utara
g. Daerah Iklim Dingin Selatan
Daerah-daerah yang terletak antara lintang 300 - 400 baik sebelah utara
maupun sebelah selatan Khatulistiwa disebut daerah subtropik. Berdasarkan
pembagian iklim tersebut Indonesia termasuk daerah iklim tropika. Adapun sifat-
sifat dan iklim tropika diantaranya suhunya tinggi sepanjang tahun dan tidak ada
pembagian musim seperti di daerah sedang atau di daerah subtropik.
Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara ke
belahan bumi selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun adalah sebagai
berikut:
a. Tanggal 21 Maret Matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa.
b. Tanggal 21 Juni Matahari beredar di garis balik utara atau 23,50 Lintang
utara.
c. Tanggal 23 September Matahari kembali beredar di garis Equator.
d. Tanggal 22 Desember Matahari berada tepat di garis balik selatan atau
23,50 Lintang Selatan.
4. Iklim Junghuhn
F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di
Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitian F.
Junghuhn membagi iklim Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
a. Zona iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650
meter dan temperature antara 26,30C.
b. Zona iklim sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-
1500 meter dan temperature antara 220C – 17,10C.
c. Zona iklim sejuk
9
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500–
2500 meter dan temperature antara 17,10C – 11,10C.
d. Zona iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas
2500 meter dan temperature kurang dari 11,10C.
5. Iklim Oldeman
Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas kebutuhan air dan
hubungannya dengan tanaman pertanian yang sangat di perlukan di daerah –
daerah tertentu. Penggolongan iklimnya lebih di kenal dengan zona agroklimat.
Pembagian iklim menurut Oldeman adalah sebagai berikut :
a. A1 bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan;
b. B1 7 – 9 bulan basah berurutan dan 1 bulan kering;
c. B2 7 – 9 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
d. C1 5 – 6 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
e. C2 5 – 6 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
f. C3 5 – 6 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
g. D1 3 – 4 bulan basah berurutan dan satu bulan kering;
h. D2 3 – 4 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
i. D3 3 – 4 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
j. D4 3 – 4 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulan kering;
k. E1 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulan kering;
l. E2 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 2 – 4 bulan kering;
m. E3 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 5 – 6 bulan kering;
n. E4 kurang dari 3 bulan basah berurutan lebih dari 6 bulan
6. Iklim menurut Schmidt Ferguson
Iklim ini di tentukan berdasarkan tipe curah hujan dan penggolongannya,
langkah untuk menentukannya sebagai berikut :
a. Menentukan tipe curah hujan berdasarkan tingkat kebasahan (gradient/Q)
b. Menentukan nilai Q di tetapkan dengan rumus :
Gradient (Q) = Banyaknya jumlah bulan kering x 100%
Banyaknya jumlah bulan basah
c. Untuk menentukan criteria bulan kering dan basah menggunakan klasifikasi
Mohr.
d. Tentukan tipe curah hujan berdasarkan besarnya rasio Q.
10
2.4 Iklim di Indonesia
Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia,
yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.
1. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah
setiap periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6
bulan. Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson
Barat) dan Angin musim timur laut (Muson Tumur). Angin muson barat bertiup
sekitar bulan oktober hingga april yang basah sehingga membawa musim
hujan/penghujan. Angin muson timur bertiup sekitar bulan april hingga bulan
oktober yang sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami
musim kering/kemarau.
2. Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami
iklim tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim
tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis.
Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang
banyak curah hujan atau Hujan Naik Tropika.
3. Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak
wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan
curah hujan yang tinggi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk
suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi.

Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi
tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi
menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain.
Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.Kemudian kami
mengambil beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :

1. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang
iklim dipelajari dalam meteorologi.
2. Setiap Negara memiliki iklim dan curah hujan yang berbeda.
3. Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia,
yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.
4. Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur: temperatur Tekanan,
Kelembaban, angin, awan, dan curah hujan.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil yang di peroleh dari pembahasan mengenai “iklim dan
klasifikasinya” diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana kondisi iklim di
Indonesia hingga dunia berdasarkan klasifikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang
berguna untuk bidang perkebunan, pertanian, kelautan/perikanan, dan lain-lain dalam
menentukan kondisi lahan maupun kawasan yang cocok untuk bidang tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Daldjumi. 1983. Pokok-pokok Klimatologi. Penerbit Alumni. Bandung.

Handoko. 1993, Klimatologi Dasat, Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsu-unsur
Iklim. Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB, Bogor.

http://artikeldanmakalah-agusra.blogspot.com/2011/06/curah-hujan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_iklim

http://kukuhizal.blogspot.com/2012/08/klasifikasi-iklim-kelas-x-semester-2.html

http://rangrangbuana.blogspot.com/2011/03/makalah-iklim-dunia.html

http://tugasgeografi.wordpress.com/2011/02/25/klasifikasi-iklim/

13

Anda mungkin juga menyukai