Anda di halaman 1dari 3

3.

Perkembangan Awal Lebih Kritis

Berbagai ahli psikologi mengungkapkan bahwa masa-masa prasekolah


merupakan babak terpenting. Di usia-usia seperti ini seorang anak hendaknya diberikan
struktur perilaku yang kompleks yang mana berdampak pada perkembangan sikap
seorang anak di masa mendatang. Selanjutnya, pada perkembangan awal, suatu
perubahan akan terjadi ketika orang-orang disekelilingnya memberikan perlakuan yang
baik terhadap si anak dan membuat si anak lebih leluasa mengekspresikn dirinya.
Kemudian adanya kemauan yang keras dari individu itu sendiri untuk berkeinginan
mengalami perubahan. Perubahan disini tidak berpengaruh terhadap perkembangan
seseorang dengan cara yang sama. Perubahan dalam perkembangan memiliki tujuan agar
seorang anak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

Perkembangan dasar awal merupakan hal terpenting. Untuk itu pada


perkembangan awal hendaknya orang tua memberikan pelajaran dan pengalaman
sebanyak-banyaknya, karena hasil dari dua hal tersebut memiliki peran yang dominan
terhadap perkembangan. Apabila efek dari pelajaran dan pengalaman tersebut positif,
ketika usia mereka bertambah, maka mereka akan memiliki penyesuaian diri yang lebiih
baik. Perkembangan awal lebih cepat berkembang sebagai pola kebiasaan, yang mana
akan berdampak pada pribadi dan penyesuaian sosialnya hingga sepanjang hidup.
Perkembangan awal ini akan susah diubah walaupun itu salah. Oleh karena itu, apabila
perubahan dilakukan sejak awal, maka akan semakin mudah bagi anak dalam mengalami
perubahan karena seorang anak cepat belajar.

Kondisi yang mempengaruhi dalam perkembangan awal yaitu,

a) Kepribadian
Kepribadian merupakan karakteristik khusus yang dimiliki seorang individu yang
mana merupakan hasil bentukan dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan
termasuk juga bawaan seseorang sejak masa kecil (Sjarkawi, 2015). Kepribadian
ini dipengaruhi oleh dua faktor. Yang pertama faktor internal yang mana faktor
ini ada pada diri si anak tersebut. Yang mana biasa disebut dengan faktor
bawaan/genetis. faktor ini di timbulkan oleh faktor keturunan yang dibawa dari
sifat salah satu atau kombinasi kedua orang tuanya. Kemudian faktor eksternal,
dimana datang dari luar anak tersebut. Misalnya bermula dari lingkungan terkecil
seperti keluarga, sampai media audiovisual seperti VCD, TV, atau buku cerita,
majalah, dll (Sjarkawi, 2015).
b) Pola Asuhan
Lingkungan awal seorang anak adalah keluarga, semua perkembangan dan
tingkah laku anak yang timbul merupakan hasil asuhan dari orang tua mereka.
Dengan begitu, orangtua harus mengenalkan perhatian yang baik untuk anaknya
terlebih pada masa awal perkembangan.
c) Kondisi Emosi
Kondisi emosi anak sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni, keadaan diri
si anak dan pengalaman belajar. Pengalaman belajar ini bisa dari cara si anak
belajar meniru emosi orang lain, cara si anak belajar memberikan reaksi terhadap
sesuatu yang diterimanya, dan cara pengondisian anak karena pengondisian akan
lebih cepat dan mudah di tahap awal kehidupan seorang anak sebab betapa tidak
logisnya tanggapan meraka.

4. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar

Proses kematangan dan juga belajar adalah pengaruh penting dari perkembangan.
Kematangan merupakan timbulnya karakteristik yang mungkin telah ada pada diri anak
yang bermula dari warisan genetik seperti merangkak, duduk dan berjalan. Sedangkan
belajar yaitu perkembangan yang didapat dari usaha dan latihan. Dengan proses belajar
ini, seorang anak bisa bisa melatih menggunakan warisan genetic ini. Proses belajar perlu
adanya proses brelatih, bimbingan dan dapat juga lewat imitasi atau dengan sadar seorang
anak meniru apa yang dilakukan orang lain serta identifikasi.

Hurlock (1991) mengemukakan bahwa faktor kematangan dianggap penting pada


kanak-kanak yangmana pada tahun-tahun tersebut merupakan krisis perkembangan,
yakni saat anak telah bersedia menerima suatu hal dari luar. Kemudian kematangan dapat
dimaksimalkan ketika kematangan telah tercapai dengan memberikan rangsangan pada
anak secara tepat (Patmododewo,1993). Perbedaan kematangan dan belajar adalah
kematangan terjadi akibat faktor biologis,perubahannya dapat menghilang setelah jangka
waktu tertentu dan tidak direncanakan dan hal ini dapat terjadi pada siapapun. Sedangkan
belajar, perubahannya dihasilkan dengan direncanakan akibat dari hasil suatu pengalaman
dan bersifat permanen.

Contoh atau implikasi yang dapat dilihat, ketika seorang anak yang memiliki
bakat menyanyi. Bakat tersebut merupakan potensi yang diperoleh sejak lahir. Potensi
dapat dikembangkan secara optimal jika kondisi lingkungannya mendukung. Potensi ini
tidak akan berjalan optimal ketika dirinya tidak memperoleh kesempatan belajar untuk
mengasah kemampuannya. Oleh karena itu, diperlukan dukungan seperti tersedianya
sarana dan prasarana serta kesempatan belajar sehingga mereka dapat mengembangkan
potensinya.

Hurlock, E. B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. Developmental Psychology. Terjemahan Istiwidayanti dan Soedjarwo.


1980. Psikologi Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hijriyati. 2019. Faktor dan kondisi yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional
anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak. 5(2): 94-102.

Sit, M. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing

Solicha, Isnainia., Na’imah. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak


Usia Dini. Jurnal Pelita PAUD. 4(2): 197-207.

Anda mungkin juga menyukai