Anda di halaman 1dari 3

5.

Pola perkembagan karakteristik yang dapat diramalkan


Setiap aspek perkembangan berlangsung mengikuti aturan yang relatif
tetap atau mengikuti pola tertentu, sesuai dengan perkembangan itu sendiri.
Perkembangan mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan. Pola ini
merupakan pola umum pada perkembangan. Misalnya perkembangan motorik
akan mengikuti hukum arah perkembangan (cephalocaudal) yaitu perkembangan
yang menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti. Hukum yang
kedua perkembangan yaitu menyebar keluar dari titik poros sentral tubuh ke
anggota-anggota tubuh (proximodistal). Karateristik tertentu dalam perkembangan
juga dapat diramalkan, ini berlaku baik untuk perkembangan fisik maupun mental.
Dalam hal ini semua anak akan mengikuti pola perkembangan yang sama dari
tahap satu menuju tahap berikutnya. Misalnya, perkembangan kecakapan berjalan,
dimulai dengan berdiri sambil berpegangan selanjutnya berdiri tanpa
berpegangan, melangkah sambil jatuh sampai melangkah dan berjalan seperti
biasa. Semua anak akan mengalami hal seperti itu namun mungkin kecepatan atau
waktu perkembangan setiap anak berbeda. Contoh lain seperti misalnya: seorang
anak kecil akan menggambar lingkaran dulu sebelum dapat menggambar segi
empat. Pola perkembangan ini tidak akan berubah sekalipun terdapat perbedaan
individu dalam kecepatan perkembangan. Pada anak yang pandai dan tidak pandai
akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak yang memiliki
kecerdasan rata-rata. Namun yang membedakan mereka yaitu anak yang pandai
akan lebih cepat dalam perkembangannya dibandingkan anak yang memiliki
kecerdasan rata-rata, sedangkan anak yang bodoh akan berkembang lebih lambat.
Secara garis besar karakteristik dari pola perkembangan yang dapat diramalkan
yaitu sebagai berikut:
a) Perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju tanggapan yang
lebih khusus. Contohnya seorang bayi akan mengacak-acak mainan
sebelum dia mampu melakukan permainan itu dengan jari-jarinya.
Demikian juga dengan perkembangan emosi, anak secara umum akan
merespon dengan rasa takut pada suatu hal yang baru namun selanjutnya
akan merespon ketakutan secara khusus pada hal yang baru tersebut.
b) Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan. Hal ini dikatakan
berkelanjutan sejak dari pembuahan hingga kematian, namun dalam
prosesnya terjadi dalam berbagai kecepatan, kadang lambat tapi kadang
cepat. Perbedaan kecepatan perkembangan ini terjadi pada setiap bidang
perkembangan dan akan mencapai puncaknya pada usia tertentu. Seperti
imajinasi kreatif akan menonjol di masa kanak-kanak dan mencapai
puncaknya pada masa remaja. Berkesinambungan memiliki arti bahwa
setiap periode perkembangan akan berpengaruh terhadap perkembangan
selanjutnya.

6. Perbedaan idividu dalam perkembangan


Setiap individu memiliki perbedaan dalam perkembangan. Walaupun pada
dasarnya pola perkembangan sama bagi semua anak yaitu mengikuti pola
perkembanga tertetu, namun perlu diketahui bahwa setiap anak akan mengikuti
pola perkembagan tersebut dengan cara dan kecepatannya sendiri. Prinsip ini
mengandung maksud bahwa perkembangan antara sejumlah anak tidaklah sama,
belum tentu sama pula tingkat perkembangan yang dicapainya pada suatu saat
tertentu, baik pola perkembangan seluruhnya, maupun dalam aspek tertentu dari
perkembangan itu. Dengan adanya pemahaman terhadap perbedaan cara dan
kecepatan masing-masing individu, hal ini dapat dipakai untuk landasan dalam
menentukan harapan yang berbeda atau memberi perlakuan yang berbeda.
Beberapa anak berkembang dengan lancar, bertahap langkah demi langkah,
sedangkan yang lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan pada anak
lain terjadi penyimpangan. Oleh sebab itu perkembangan pada tiap manusia
senantiasa berbeda-beda sehingga terbentuk individualitas. Penyebab perbedaan
individu ada bermacam-macam antara lain yaitu :
a) perkembangan fisik dipengaruhi potensi keturunan(genetik) dan juga
karena faktor lingkungan seperti makanan, kesehatan, emosi dan latihan.
b) perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh bawaan, stimulasi,
kesempatan dan belajar.
c) perkembangan kepribadian, bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, sikap
dan hubungan sosial (rumah maupun diluar rumah).

Haryadi, S. dan Muslikah. 2012. Perkembangan Individu. Semarang: Universitas


Negeri Semarang.
Mukhlis. 2018. Prinsip-Prinsip/Hukum-Hukum Perkembangan Peserta Didik dan
Implikasinya Terhadap Pendidikan. Jurnal ANSIRU PAI. 2(2): 121-130.
Sit, M. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai