Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar
Oleh:
M. MAKBUL
NIM. 80200218041
NURQADRIANI
NIM. 802002180--
Psychology, membagi prinsip umum yang tampak berlaku untuk setiap ranah
perkembangan menjadi 10 (sepuluh) bagian3, yaitu:
1. Tahun-tahun permulaan (perkembangan awal) adalah masa kritis
1
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5th Edition, terj.
Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1980), h. 2.
2
John W. Santrock, Educational Psychology 2thEdition, terj. Tri Wibowo BS., Psikologi
Pendidikan (Cet. VII; Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2017), h. 40.
3
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5th Edition (AS:
McGraw-Hill Inc., 1980), h. 5-9
3
(critical period)
Tahun-tahun pertama dalam kehidupan seorang anak sangat penting karena
menjadi dasar perkembangan atau penentu perkembangan selanjutnya. Bukan
berarti, tahapan usia berikutnya tidaklah penting, akan tetapi tahun-tahun pertama
adalah pondasi kuat untuk perkembangan anak berikutnya. Boleh dikatakan, bahwa
usia-usia di awal merupakan tahapan penting karena banyak aspek yang berkembang
termasuk sikap, kebiasaan, dan pola perilaku yang dibentuk sejak awal. Hal tersebut
sangat menentukan seberapa jauh anak akan berhasil menyesuaikan diri sampai usia
bertambah tua.
Banyak ahli dalam bidang psikologi—termasuk Bijou, White, dan Erikson—
menyatakan bahwa tahun-tahun awal tersebut ada di sekitar lima tahun pertama
kehidupannya.4 Masa bayi hingga usia pra-sekolah merupakan masa di mana anak
belajar trust vs mistrust (percaya atau tidak percaya), tergantung bagaimana orang
tua memenuhi kebutuhan anak, seperti makanan, perhatian, dan kasih sayang.
Diungkap oleh Santrock, bahwa sikap tersebut cenderung akan menetap sepanjang
hidupnya (sepanjang hayat).5
Senada dengan kemungkinan ada perubahan yang dimaksud Hurlock, Sitorus
membagi beberapa kondisi yang memungkinkan perubahan itu cenderung terjadi,
diantaranya:6
a. Perubahan dapat terjadi apabila anak memperoleh bantuan atau bimbingan untuk
berubah. Misalnya, beberapa orang tua berhasil melatih anak menggunakan
4
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5th Edition, terj.
Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima, h. 5.
5
John W. Santrock, Educational Psychology 2thEdition, terj. Tri Wibowo BS., Psikologi
6
Masganti Sitorus, Perkembangan Peserta Didik (Cet. I; Medan: Perdana Publishing, 2012),
h. 4.
4
7
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Cet. XIX; Bandung:
Remaja Rosda Karya 2014), h. 57.
6
dengan yang lainnya. Bahkan dalam kasus sebagai bayi kembar ( twin baby).”8
Senada dengan Santrock bahwa “anak-anak berada pada keadaan berbeda, yang
mempunyai cara tersendiri untuk merasakan sesuatu”.9 Perbedaan tersebut
dikarenakan, reaksi terhadap rangsang lingkungan yang sama pasti berbeda-beda.
Terbukti, setelah anak menginjakkan usia kanak-kanak, remaja, dewasa, dan
akhirnya ke masa usia lanjut, perbedaan tersebut semakin terlihat. Sebagaimana
Soetjiningsih menyatakan bahwa dengan adanya perbedaan individu, maka:
a. Tidak dapat diharapkan dari dua orang tertentu akan beraksi sama terhadap
rangsangan lingkungan yang sama. Misalnya, anak-anak penakut tidak sama
reaksinya dengan anak-anak agresif. Mereka yang tenang dan santai, tidak akan
merasa terganggu jika keluarga berpindah daerah dibandingkan dengan mereka
yang pemalu dan peka.
b. Tidak dapat diramalkan secara tepat bagaimana anak akan bereaksi terhadap suatu
situasi, sekalipun diketahui ada pola umum yang berlaku bagi individu dalam
situasi yang sama. Misalnya, perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti bawaan, suasana emosional, apakah anak didorong untuk
melakukan kegiatan intelektual atau tidak, dan apakah anak diberi kesempatan
belajar atau tidak.
c. Perbedaan individu justru berarti karena diperlukan dalam membentuk
kepribadian.10 Perbedaan perkembangan tiap individu mengindikasikan bagi orang
tua, pendidik, maupun pihak-pihak yang bergelut dalam dunia anak harus
8
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5 th Edition, terj.
Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima, h. 7.
9
John W. Santrock, Educational Psychology 2thEdition, terj. Tri Wibowo BS., Psikologi
Pendidikan, h. 40.
10
Christiana Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak, h. 11.
7
lingkungan. Misalnya, saat anak mudah diatur, penurut, tenang, dan lain-lain).\
anak dalam menerima stimulus. Artinya, jika belum sampai waktunya untuk
mempelajari sesuatu, maka akan sulit diserap atau diolah oleh sistem memorinya.
Namun, jika orang tua terlambat merespon masa berharga (masa peka) tersebut pada
anak, memungkinkan kesulitan dalam belajar. Barangkali, karena keterlambatan
masa peka itulah, para orang tua “buta huruf” merasa sulit sekali mengikuti
pelajaran membaca, menulis, dan berhitung.
Contoh lain yang agar anak dapat menulis maka harus dilatih menulis, agar
anak dapat membaca maka harus dilatih membaca pada masa-masa kepekaannya.
Namun selain stimulus, perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor bawaan, artinya
sejauh mana stimulus berpengaruh dibatasi oleh faktor bawaan.
Contoh-contoh tersebut diperkuat oleh Hurlock dengan bukti penelitian
terhadap orang tua di usia lanjut. Diungkapkan bahwa rangsangan mampu
membantu mencegah kemunduran fisik dan mental. Mereka tetap aktif pada usia tua
dibanding dengan yang menganut “filsafat kursi goyang” terhadap masalah usia tua.
Sehingga, mereka menjadi tidak aktif karena kemampuan-kemampuan fisik dan
mental sedikit sekali memperoleh rangsangan.
7. Perkembangan dipengaruhi oleh budaya
Sebuah elemen penting yang meresapi semua lapisan adalah kebudayaan.
Ormrod memberi penjelasan bahwa kebudayaan adalah sebuah konsep yang ada
dibenak (inside the head thing) sekaligus realitas yang benar-benar ada di lapangan
(out there in the world thing ).18 Kebudayaan meresapi banyak aspek dari lingkungan
si anak. Sebagai contoh:
a. Kebudayaan memengaruhi perilaku yang didorong oleh anggota keluarga;
18
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5 th Edition, terj.
Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima, h. 34.
10
nilai budaya seperti itu diterima di lingkungan sekitar (neighborhood), maka gaya
hidup demikian jelas memengaruhi pola perkembangan dan perilaku anak-anak
mereka sepanjang hidupnya.
8. Harapan sosial pada tiap tahapan perkembangan
Havighurst dalam Hurlock menyebutnya sebagai tugas-tugas dalam
perkembangan. Tugas perkembangan menurutnya adalah tugas-tugas yang muncul
pada periode tertentu, di mana jika berhasil dicapai akan muncul rasa bahagia dan
membawa pada keberhasilan untuk melaksanakan tugas berikutnya. Akan tetapi,
apabila gagal akan menimbulkan rasa sedih dan menghambat perkembangan
19
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5 th Edition,
terj. Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima, h. 34.
11
c. Menunjukkan kepada setiap anak tentang apa yang akan dihadapi jika berada
pada tingkat perkembangan berikutnya.
9. Keyakinan tradisional akan manusia pada semua tingkat usia
Hurlock menjadikan keyakinan tradisional akan manusia pada semua tingkat
usia adalah sesuatu hal yang penting karena menyangkut penilaian atau evaluasi diri
sendiri.22 Dalam kebudayaan kita, stereotip yang berhubungan dengan usia lanjut
dapat mengakibatkan perlakuan yang kurang menyenangkan terhadap kehidupan
20
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5 th Edition, terj.
Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima, h. 9.
21
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5 th Edition, terj.
Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima, h. 9.
22
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5 th Edition, terj.
Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima, h. 11.
12
masa tuanya. Karena perlakuan tersebut, mereka berkembang menjadi orang tua
yang tidak bahagia sehingga memengaruhi penurunan fisik dan mentalnya.
Meskipun semakin banyak bukti dari telaah-telaah ilmiah yang bertentangan
dengan stereotip di atas dan meyakini kepercayaan tradisional—orang di usia lajut
diperlakukan kurang menyenangkan.
10. Perkembangan merupakan hasil kematangan (maturation) dan belajar
Prinsip kesepuluh merupakan hasil kematangan dan belajar memainkan peran
penting dalam perkembangan. Menurut Hurlock, kematangan adalah terbukanya
karakteristik atau sifat yang secara potensial sudah ada pada anak 23 dan berasal dari
warisan genetik individu. Hampir seluruh aspek perkembangan seorang anak
dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung oleh susunan genetis walaupun kata
Ormrod24, tidak semua karakteristik turunan tersebut muncul saat kelahiran.
Hereditas terus memengaruhi perkembangan anak sepanjang proses
hasil belajar, dilihat dalam fungsi hasil usaha (ontogenetik), seperti menulis, dan
keterampilan lain yang merupakan hasil dari latihan. Dua fungsi kematangan ini
akan dijelaskan lebih rinci pada pembahasan berikutnya.
B. Fungsi Kematangan dalam Perkembangan
Setelah memahami prinsip-prinsip perkembangan, penting untuk dipahami
fungsi kematangan karena kematangan dan proses belajar memainkan peran atau
23
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5 th Edition, terj.
Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima, h. 6.
24
Jeanne Ellis Ormrod, Educational Psychology: Developing Learners, terj. Wahyu Indianti
dkk., Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, h. 33.
13
1. Fungsi Phylogenetic
25
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psychology: A Life-Span Approach 5 th Edition, terj.
Istiwidayanti dan Soedjarwo, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima, h. 6.
26
Jeanne Ellis Ormrod, Educational Psychology: Developing Learners, terj. Wahyu
Indianti dkk., Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, h. 33.
27
Christiana Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak, h. 9.
14
sudah siap, dapat mengakibatkan anak mungkin tidak lagi dapat merealisasikan
kemampuannya secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA