Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuuhi tugas mata kuliah
Klimatologi. Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna dari segi
penyusunan, bahasan, maupun penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun selalu diharapkan.
Akhir kata,saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisiasi dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yesus senantiasa memberkati segala usaha kita.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………
1.1. Latar belakang………………………………………………………..
1.2. Rumusan masalah……………………………………………………
1.3. Tujuan…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….
A. Pengertian iklim………………………………………………………………
B. Factor yang mempengaruhi iklim……………………………………………
C. Klasifikasi iklim………………………………………………………………
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….
A. Kesumpulan…………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini
yang ditentukan oleh letak geografis. Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi
dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif
terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki
kekhasan iklim.Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena
iklim mempengaruhi vegetasi asli yang tumbuh di suatu kawasan.
Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah klasifikasi Koeppen dan Geiger.
Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk kajian-kajian geologis
dan ekologi. Beberapa negara mengembangkan klasifikasi iklim sendiri untuk mengatasi variasi
iklim tempatan yang beragam.
Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang
abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen
atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya
sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi
atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang
ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang
iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau
nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting.
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal
kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahan
suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan 23°LS-
40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU dan
66,5°LS-90°LS).
1.2. Rumusan masalah
1. Pengertian iklim
2. Factor yang mempengaruhi perbedaan iklim
3. Klasifikasi iklim di Dunia
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian iklim
2. Umtuk mengetahui Factor yang mempengaruhi perbedaan iklim
3. Untuk Mengetahui klasifikasi iklim di Dunia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian iklim
Iklim merupakan gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau dikatakan iklim
merupakan rerata cuaca. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi
tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi
matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh
letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah
dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.
Iklim yang terdapat di suatu daerah atau wilayah tidak dapat dibatasi hanya oleh satu
analisir iklim tetapi merupakan kombinasi berbagai anasir iklim ataupun cuaca.. Hal yang
penting adalah; untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan iklim harus berdasarkan pada
harga normal, yaitu harga rerata cuaca selama 30 tahun. Angka 30 tahun merupakan persetujuan
internasional.
Iklim di suatu negara tidak selalu sama, melainkan selalu berbeda antara negara satu
dengan lainnya, hal demikian mampu menyebabkan perbedaan dalam bidang proses alami,
perkembangan dan kehidupan biologis. Sehingga, perbedaan iklim antara negara dapat
berpengaruh kepada: proses pembentukan tanah, pelapukan batuan, kesuburan lahan pertanian,
jenis tanaman budidaya, erosi, dan sedimentasi.
B. Iklim Fisis
Klasifikasi iklim fisis merupakan cabang klasifikasi iklim yang menjelaskan bahwa iklim
berbeda-beda tergantung dengan lokasinya dan kondisi bentang alamnya. Pada iklim
fisis, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kondisi iklim suatu wilayah, yaitu: Air,
Topografi, Angin.
Iklim kontinemtal
Iklim kontinental adalah iklim yang berciri suhu musim dingin yang
cukup untuk mengalami periode bersalju setiap tahun. Wilayah yang
memiliki iklim kontinental terletak di Belahan Utara, dan juga dan pada
wilayah dengan ketinggian yang tinggi. Iklim jenis ini mengalami sekurang-
kurangnya tiga bulan dengan suhu melampaui 10°C danmusim sejuk selama
sekitar satu bulan dengan suhu di bawah -3°C. Daerah dengan iklim
kontinental umumnya memiliki sifat sebagai berikut:
Amplitudo suhu harian besar
Curah hujan lebih sedikit
Pada daerah 4 musim, amplitudo suhu tahunan tinggi
Amplitudo suhu harian dan tahunan yang tergolong tinggi disebabkan oleh
sifat daratan yang mudah menyerap dan mengeluarkan panas. Curah hujan
yang sedikit disebabkan oleh laju penguapan yang rendah dan jarak yang
jauh dari badan air.
Dari perhitungan nilai Q, kita dapat mengetahui kondisi iklim suatu wilayah.
Berdasarkan nilai Q nya, suatu wilayah dapat digolongkan kedalam tipe tipe berikut.
E. Iklim Oldeman
Dalam iklim oldeman, kita mengenal 3 jenis bulan, yaitu bulan basah, bulan kering,
dan bulan lembab.
Bulan basah = Curah hujan > 200mm/bulan
Bulan kering = Curah hujan < 100mm/bulan
Bulan lembab = Curah hujan = 100 hingga 200mm/bulan
Tipe iklim dalam klasifikasi Oldeman ada dua, yaitu
Tipe utama ditandai dengan huruf:
Iklim A = Bulan basah berturut-turut > 9 kali
Iklim B = Bulan basah berturut-turut 7-9 kali
Iklim C = Bulan basah berturut-turut 5-6 kali
Iklim D = Bulan basah berturut-turut 3-4 kali
Iklim E = Bulan basah berturut-turut < 3 kali
sub tipe ditandai dengan angka.
1 = Bulan kering <= 1 kali
2 = Bulan kering 2-3 kali
3 = Bulan kering 4-6 kali
4 = Bulan kering > 6 kali
Pembagian iklim menurut Oldeman adalah sebagai berikut :
Iklim Mohr
Klasifikasi iklim Mohr hampir sama dengan klasifikasi Oldeman diatas. Hanya
saja Mohr memiliki patokan yang berbeda mengenai tipe iklim dibandingkan dengan
Oldeman. Berdasarkan penelitian tanah, Mohr membagi tiga derajat kelembapan , yaitu:
Jumlah curah hujan dalam 1 bulan lebih dari 100 mm, maka bulan ini
dinamakan bulan basah, jumlah curah hujan ini melampaui jumlah
peguapan.
Jika jumlah curah hujan dalam 1 bulan kurang dari 60 mm, maka bulan ini
dinamakan bulan kering, penguapan banyak berasal dari air dalam tanah
daripada curah hujan.
Jika jumlah curah hujan dalam 1 bulan antara 60 mm dan 100 mm maka
bulan ini dinamakan bulan lembap, curah hujan dan penguapan kurang
lebih seimbang.
Ke las iklim dari kombinasi BB dan BK :
Iklim Kopen
Klasifikasi ini didasarkan pada persebaran vegetasi secara empiris yang
dikorelasikan dengan suhu dan curah hujan dari suatu wilayah. Metode ini diprakarsai
oleh Wladimir Koppen dari Jerman pada tahun 1900an.
Daerah AF memiliki curah hujan yang tinggi, diatas 60mm tiap bulannya. Contoh
wilayah AF adalah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi Utara, dan Brazil.
Daerah AM memiliki curah hujan yang tinggi, namun terdapat musim kering dimana
curah hujannya dibawah 60mm.
Wilayah ini dipengaruhi oleh efek muson, sehingga curah hujannya pun dipengaruhi oleh pola
muson.
Contoh wilayah yang tergolong kedalam AM adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi
Selatan, Pantai Selatan Papua, dan Sebagian Wilayah India. Wilayah AW/AS memiliki curah
hujan yang sedikit. Jumlah curah hujan pada musim hujan tidak dapat mengimbangi kekurangan
air saat musim kemarau.
Vegetasi pada wilayah AW/AS antara lain adalah rerumputan dan beberapa pohon yang
tahan pada daerah semi-kering. Contoh wilayah AW/AS adalah Jawa Timur, Madura, Nusa
Tenggara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Aru.
Jika curah hujan tahunan daerah tersebut kurang dari 50% angka yang didapatkan dari
perhitungan, maka daerah tersebut tergolong BW, sedangkan jika lebih maka daerah tersebut
tergolong BS. Huruf ketiga dapat ditambahkan untuk menjelaskan suhu dari wilayah ini.
Huruf h digunakan jika bulan terdingin memiliki suhu diatas 0’C sedangkan k digunakan
jika terdapat setidaknya satu bulan dengan suhu dibawah 0’C. Berdasarkan pemaparan diatas,
kita dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat 4 jenis iklim kering yaitu gurun dan stepa.
Stepa sendiri merupakan padang rumput yang gersang dan tidak terdapat banyak
pepohonan. Contoh stepa yang cukup terkenal adalah pontic steppes di timur tengah dan daerah
padang rumput di Sahel, Afrika serta sekitar California, Amerika Serikat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu
lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi.
Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi
tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi
menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain.
Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim. Setiap Negara memiliki
iklim dan curah hujan yang berbeda.
Ada beberapa klasifikasi iklim di dunia menurut para ahli, menurut Wladimir
Koeppen, mengklasifikasikan iklim dunia menjadi lima kelompok.klasifikasi iklim yang
dilakukannya berdasarkan curah hujan dan suhu udara. Menurut Mohr, tanah
memberikan peranan penting terhadap iklim. Menurut Schmidt-Ferguson membentuk
klasifikasi iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan basah dan kering. Menurut Jughunh
membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan vegetasi pada tiap
ketinggian tertentu. Dan Oldemen hanya memakai unsur curah hujan sebagai dasar
klasifikasi iklim. Menurut iklim matahari Klasifikasi ini membagi zona iklimnya sesuai
dengan lokasi geografis lintangnya,yakni tropis, sub tropis, iklim sedang, dan iklim
dingin.
DAFTAR PUSTAKA
https://insanpelajar.com/klasifikasi-ikllim/
http://anasarifshodiqin,blogspot.com/2014/09/makalah-meteorologo-klimatologi
http://jenis-jenismakalahsemester.blogspot.com/2014/05/makalah-klasifikasi iklim_18
http://kllikgeografi.blogspot.com/2015/07/klasifikasi-iklim-lengkap-koppen