PENDAHULUAN
1
sumbangan nyata yang besar, tapi dengan membaca artikel ini semoga pembaca dapat
lebih mengerti dan berpikir lalu selanjutnya bisa menjadi orang yang peduli terhadap
bumi kita tercinta yang sekarang sudah mulai rusak. Pada awalnya bumi dan alam ini
memang stabil, namun bumi selalu mengalami perubahan baik secara alami maupun
tidak. Tapi apakah yang kita rasakan sekarang? Jika mungkin masih ada yang belum
bisa merasakan bahwa bumi kita sedang sakit maka penulis akan berbagi cerita
melalui artikel ini.
Menurut penelitian para ahli dibidang ini, perubahan iklim yang kita alami sekarang
ini sudah berlangsung sejak abad ke-19. Cuaca sekarang sudah sangat sulit untuk
diprediksi. Dulu dengan mudah bagi kita untuk menentukan musim hujan yang
biasanya terjadi pada bulan Oktober-Februari. Tapi untuk akhir-akhir ini yang penulis
alami adalah prediksi seperti itu sudah tidaklah tepat lagi. Apakah pembaca merasa
bahwa udara sekarang sudah sangat panas dan musim kemarau pun lebih terasa
panjang. Tentunya kejadian seperti itu akan menimbulkan dampak di berbagai bidang
cotohnya kesehatan.
Apabila berbicara tentang perubahan cuaca maka sangat erat hubungannya dengan
global warming tentu saja karena yang penulis ketahui bahwa perubahan cuaca
diakibatkan oleh global warming. Global warming atau pemanasan global adalah
meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi dan laut akibat peningkatan jumlah
emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Gas rumah kaca adalah faktor utama yang
menyebabkan pemanasan global ini terjadi. Selanjutnya adalah gas CO2 sisa
pembakaran, contohnya saja pembakaran yang tidak sempurna yang menghasilkan gas
CO2. Dan yang ketiga adalah efek dari gas metan yang banyak dihasilkan oleh
aktivitas persawahan, peternakan, dan pembuangan sampah. Dampak perubahan iklim
ini sangat berkaitan dengan kesehatan oleh karena itu kita tidak boleh menganggap
sepele hal ini.
Oleh karena itu kelompok kami mencoba membahas masalah-masalah diatas
dalam makalah ini. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan perubahan iklim,
2
penyebab perubahan iklim, dampak dari perubahan iklim tersebut, serta solusi yang
dapat dilakukan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
( Gambar Iklim )
Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa iklim tidak selamanya stabil. Beberapa
factor yang mempengaruhi iklim jika bergeser sedikit saja akan mempengaruhi
ketepatan waktu Iklim itu sendiri. Tidak hanya ketepatan waktu, juga efek dari iklim
yang tidak seharusnya terjadi akan berdampak buruk bagi makhluk hidup di daerah
yang terkena perubahan iklim. Perubahan iklim yang ekstrem bahkan banyak terjadi
4
sekarang ini. Dengan banyaknya factor yang mempengaruhi keseimbangan atmosfer,
maka factor tersebut secara bertahap mempengaruhi pergerakan iklim yang awalnya
normal menjadi ekstrem.
Perubahan iklim merupakan perubahan baik pola maupun intensitas unsur
iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata-rata 30
tahun). Perubahan iklim dapat berupa perubahan dalam kondisi cuaca rata-rata atau
perubahan dalam distribusi kejadian cuaca terhadap kondisi rata-ratanya. Sebagai
contoh, lebih sering atau berkurangnya kejadian cuaca ekstrim, berubahnya pola
musim dan peningkatan luasan daerah rawan kekeringan.
5
komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah
yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
b. Pemahaman petani Perubahan Iklim adalah terjadinya musim hujan dan
kemarau yang sering tidak menentu sehingga dapat mengganggu kebiasaan
petani (pola tanam) dan mengancam hasil panen.
c. Pemahaman nelayan Perubahan iklim adalah susahnya membaca tanda- tanda
alam (angin, suhu, astronomi, biota, arus laut) karena terjadi perubahan dari
kebiasaan sehari-hari, sehingga nelayan sulit memprediksi daerah, waktu dan
jenis tangkapan.
d. Pemahaman masyarakat umum Perubahan iklim adalah ketidakteraturan
musim.
e. Kementerian Lingkungan Hidup, 2001 adalah perubahan iklim adalah
berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah
hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan
manusia.
f. LAPAN (2002) adalah mendefinisikan perubahan iklim adalah perubahan rata-
rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu.
g. BAKL-LAPAN, 2009 adalah perubahan iklim mungkin karena proses alam
internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus menerus
merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan.
6
matahari dalam bentuk pancaran radiasi sinar matahari. Sinar matahari yang
dipancarkan ke bumi tersebut hanya sedikit diserap oleh lapisan atmosfer.
Sebagian besar sinar matahari langsung diterima permukaan bumi, dan
kemudian dipantulkan kembali sebagian ke atmosfer juga ditransfer ke arah
kutub-kutub bumi melalui angin dan arus laut. Hal ini yang menjaga agar
bagian ekuator tidak terlampau panas dan bagian kutub juga tidak terlampau
dingin. Pemanasan bumi oleh sinar matahari terbagi kedalam dua cara yaitu
pemanasan langsung (absorpsi,refleksi,difusi) dan tidak langsung (konduksi,
konveksi, adveksi). Banyaknya panas matahari yang yang diterima permukaan
bumi terutama dipengaruhi oleh :
a. Lamanya penyinaran matahari
Semakin lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah,
semakin banyak panas yang diterima bagian bumi ini. Di daerah lintang
pertengahan, panjang siang hari pada musim panas lebih panjang
daripada musim dingin, sehingga penyinaran matahari lebih lama saat
musim panas. Hal ini yang menyebabkan lahirnya pambagian musim-
musim.
b. Kemiringan sinar matahari
Jika datangnya cahaya matahari memancarkan di suatu daerah lebih
tegak, panas di daerah itu akan lebih tinggi dari pada jika cahaya yang
datang lebih miring. Hal ini disebabkan luas area yang terkena cahaya
miring lebih besar dari cahaya tegak sehingga panasnya lebih tersebar.
c. Keadaan permukaan bumi
Yang dimaksud dengan keadaan permukaan bumi adalah perbedaan
batuan dan perbedaan sifat daratan dan laut. Batuan yang berwarna
cerah lebih cepat menerima panas dan lebih cepat pula melepaskan
panas daripada batuan yang berwarna gelap. Permukaan darat lebih
cepat menerima dan melepaskan panas daripada permukaan laut.
7
d. Keadaan awan
Awan menyerap sebagian kecil radiasi sinar matahari. Keberadaan
awan mengurangi sinar matahari yang mencapai permukaan bumi
maupun yang dipantulkan kembali ke atmosfer. Semakin tebal awan,
semakin banyak sinar matahari yang diserap. Awan dapat mengurangi
panas saat siang hari, tapi juga dapat berperan seperti selimut yang
menahan panas saat malam hari agar udara tidak terlalu dingin. Hal ini
berarti, daerah yang memiliki langit cerah (hanya tertutup awan tipis)
akan lebih panas pada siang hari dan lebih dingin pada malam hari
dibandingkan daerah yang tertutupi awan tebal.
8
tinggi. Uap air di udara merupakan hasil penguapan air di permukaan bumi, air
tanah, atau air yang ada pada tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah-
ubah. Uap air yang ada di atmosfer berasal dari siklus hidrologi sehingga
jumlah air di suatu daerah akan memengaruhi kelembapan didaerah tersebut.
Tekanan dan suhu udara juga dapat memengaruhi kandungan uap air udara.
9
menghubungkan tempat-tempat dengan curah hujan yang sama. Garis ini
disebut dengan garis isohyets.
2.2.6 Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi diatas permukaan bumi.
Angin bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah
yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh
adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi berarti tekanannya rendah
dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut
anemometer.
Pada umumnya angin bergerak horizontal, namun dalam beberapa
kondisi ditemukan juga angin yang bergerak vertikal atau miring mengikuti
lereng. Angin bersifat menyeimbangkan tekanan udara. Semakin besar
perbedaaan tekanan udara, semakin kencang aliran angin. Rotasi bumi
menyebabkan timbulnya gaya yang memengaruhi arah gerakan angin.
Pengaruh ini (disebut coriolis) menyebabkan angin bergerak searah jarum jam
mengitari daerah bertekanan rendah di belahan bumi utara. Arah angin juga
dipengaruhi oleh gradient barometric dan kekuatan atau benda yang dapat
menahan atau membelokkan angin seperti gunung dan bangunan.
10
untuk mencapai keseimbangan. Tekanan udara yang sangat rendah dapat
menghasilkan badai dan topan. Tetapi, daerah yang bertekanan udara tinggi
cenderung manghasilkan cuaca yang kering dan tidak berawan.
( Iklim Matahari )
a. Iklim tropis
Iklim tropis yang terletak antara 0° - 23,5° LU dan LS dan
hampir 40% dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai
11
suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu mengarah ke daerah
ini. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat
rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C. Tekanan udaranya rendah
dan perubahannya secara perlahan dan beraturan. Pada daerah tropis
fluktuasi suhu musiman yang kecil, membuat tekanan udara relatif
konstan. Tekanan udara yang tidak berfluktuasi secara nyata membuat
kecepatan angin di kawasan dekat equator umumnya rendah. Daerah
dengan tekanan udara yang sama dihubungkan dengan garis isobar.
Garis isobar secara umum paralel dengan garis kontur rupa bumi
(Indonesia).
b. Iklim subtropis
Iklim subtropis terletak antara 23,5° - 40°LU dan LS. Daerah ini
merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri
iklim subtropis adalah batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan
merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi.
Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula
dengan musim panas tidak terlalu panas. Daerah sub tropis yang musim
hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut
daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan
musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
c. Iklim sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 66,5° lintang utara dan lintang
selatan. Ciri-ciri iklim sedang adalah banyak terdapat gerakan-gerakan
udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah mengakibatkan
arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu dan sering kali
terjadi badai secara tiba-tiba.
12
d. Iklim dingin
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini
disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu
iklim tundra dan iklim es. Ciri-ciri iklim tundra adalah musim dingin
berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat,
udaranya kering dan tanahnya selalu membeku sepanjang tahun. Suhu
iklim dingin rata-rata 66,5o-90o lintang utara dan lintang selatan. Di
musim dingin tanah ditutupi es dan salju. Di musim panas banyak
terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak. Ciri-ciri iklim es
atau iklim kutub adalah suhu terus-menerus rendah sekali sehingga
terdapat salju abadi dan wilayahnya yaitu kutub utara, yaitu Greenland
(tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
13
terbentuk gurun pasir. Contoh daerahnya adalah Gobi, Tibet, Arab,
Sahara dan lain sebagainya.
b. Iklim Laut
Iklim laut terdapat di daerah tropis dan subtropis. Angin yang
berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab.
Ciri-ciri iklim laut adalah curah hujan yang rata-rata tinggi. Suhu
tahunan dan harian hampir sama dan sering terjadi hujan.
d. Iklim pegunungan
Iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan
udaranya sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang
naik ke lereng pegunungan mengalami kondensasi sehingga turun
hujan. Hujan seperti ini disebut hujan orografis. Hal ini menyebabkan
banyak tumbuhan subur yang hidup.
14
(Iklim Menurut Junghuhn)
2.3.5 Iklim Musim
Letak geografis indonesia diapit oleh Benua Asia di sebelah Utara dan
Benua Australia di sebelah selatan, menyebabkan Indonesia terdapat iklim
musim. Iklim musim erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia.
Pada bulan April - Oktober, ketika bertiup angin musim timur, terjadi musim
kemarau. Sebaliknya ketika bertiup angin musim barat, terjadi musim
penghujan.
15
a. Iklim Hujan Tropis tipe A
Daerah beriklim hujan tropis memiliki suhu rata-rata tiap bulan
tidak kurang dari 18oC. Iklim ini tidak memiliki musim dingin. Curah
hujan tahunan tinggi dan melebihi tingkat penguapan rata-rata tahunan
sekitar 70 cm dan tahun. Tipenya ada 3 yaitu :
1) Tropik Basah (Af), memiliki suhu udara panas dan curah hujan
tinggi sepanjang tahun. Di wilayah beriklim tipe A terdapat
banyak hutan hujan tropic dengan curah huajn 60 mm dan hujan
sepanjang tahun seperti kaliamantan, Sumatra dan papua.
2) Iklim Tipe Am, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan
musim kemarau yang kering. Tipe ini merupakan tipe peralihan.
Batas antara musim hujan dan kemarau sangat jelas. Persediaan
air tanah cukup sehingga vegetasi tetap. Wilayah beriklim tipe
Am antara lain adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi
Selatan, dan Papua bagian selatan.
3) Iklim tipe Aw, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan
musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan
musim hujan (savanna). Wilayah beriklim tipe Aw adalah
wilayah Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat dan
beberapa tempat lainnya
16
c. Iklim Sedang tipe C
Daerah beriklim suhu sedang memiliki suhu rata-rata pada
bulan terdingin dibawah 18oC sampai -3oC. Suhu rata-rata pada bulan
terhangat di atas 10oC. Iklim ini memiliki musim dingin dan musim
panas. Iklim tipe C mengalami empat musim, yaitu musim dingin,
semi, gugur, dan panas. Terdapat paling sedikit satu bulan yang
bersuhu udara rata-rata 10° C.
17
b. Bulan Sedang (BS), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan
tersebut kurang dari 60-90 mm.
c. Bulan Basah (BB), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan
tersebut kurang dari 100 mm.
18
hexafluoride). Gas-gas dapat meneruskan radiasi gelombang pendek yang tidak
bersifat panas, tetapi menahan radiasi gelombang-panjang yang bersifat panas.
Akibatnya atmosfer bumi makin memanas dengan laju yang setara dengan laju
peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer. Dalam kondisi normal perubahan iklim
akan terjadi dengan lambat. Adanya aktifitas manusia dan kemajuan teknologi industri
mempercepat terjadinya perubahan iklim ini. Aktivitas manusia yang dapat
mempengaruhi perubahan iklim secara global, yaitu efek rumah kaca (green house
effect) dan penipisan lapisan ozon (ozon deplation).
19
Di antara gas-gas rumah kaca tersebut, CO2 dan CFC merupakan gas
yang paling dominan dan penting dalammemberikan kontribusi pada terjadinya
pemanasan global. CO2 dikeluarkan ke atmosfer melaluli aktivitas pembakaran
pada mesin-mesin industri yang berbahan bakar batu bara, bensin, minyak
tanah, atau solar, selain itu dari asap kendaraan bermotor serta hasil
metabolisme dan respirasi makhluk hidup. Adapun CFC dilepaskan ke
atmosfer melalui aktivitas manusia dalam bentuk penggunaan lemari es, AC,
atau aerosol yang disemprotkan, misalnya parfum yang menggunakan freon
dan halon. Akibat dari banyaknya CO2, CFC, dan gas-fas rumah kaca yang
dilepaskan ke atmosfer, maka suhu udara di bumi akan semakin cepat
meningkat yang pada akhirnya akan mengakibatkan gangguan dan perubahan
iklim secara global. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pencairan es atau
salju di kedua kutub bumi dan naiknya permukaan air laut secara keseluruhan
sehingga memungkinkankan tergenangnya kota-kota di sepanjang pantai.
20
yang mengarah ke bumi biasanya sebagian besar dipantulkan kembali ke jagad
raya dan sebagian diserap oleh atmosfer bumi serta sebagian kecil lainnya
sampai ke permukaan bumi. Akibat dari menipisnya lapisan ozon yang
merupakan bagian dari atmosfer bumi, sinar matahari dapat secara langsung
sampai ke permukaan bumi tanpa melalui adanya proses pemantulan (refleksi)
dan penyerapan (absorpsi). Akibatnya suhu udara di bumi akan lebih cepat
panas dan pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya perubahn iklim di
bumi secara global.
21
gunungnya masih aktif. Jika terjadi pergeseran lempeng, maka struktur tanah
akan berubah, menyebabkan perubahan susunan atas karbon yang tadinya ada
dibawah akan berpindah keatas permukaan. Bahaya dari co2 adalah dapat
mengurangi hemoglobin dalam pengikatan o2 sehingga makhluk hidup akan
kesulitan bernapas, dan juga co2 memiliki karakteristik yang kasat mata
sehingga sulit dideteksi. Peneliti dari university of iowa roy j. And lucille a.
Carver college of medicine menemukan bahwa inhalasi nanopartikel karbon
aktif dapat meningkatkan sumber inflamasi paru-paru hingga dua kali lipat.
Dalam perjalanan vulkanisme, bahan dari inti dan mantel bumi dibawa
kepermukaan, sebagai akibat dari panas dan tekanan yang dihasilkan di
dalamnya. Fenomena letusan gunung berapi dan geiser, melepaskan partikulat
ke atmosfer yang dapat mempengaruhi iklim.
22
perubahan iklim adalah naiknya harga cabai karena faktor cuaca. Hal ini tentu
membuat pusing para ibu dan pedagang makanan pedas khususnya. Perubahan iklim
ini mengakibatkan banyaknya petani yang mengalami gagal panen.
Bukan hanya cabai, mungkin juga yang lainnya. Jika gagal panen
kemungkinan besar krisis pangan tidak dapat dihindari lagi. Kekeringan yang
berkepanjangan, banjir saat musim penghujan, bencana longsor mengakibatnya
aktivitas terganggu dan produktivitas pun menurun. Selain itu pasokan bahan pokok
lewat jalur laut menjadi sulit karena cuaca yang buruk, sekalipun bisa berangkat,
kualitas barang belum tentu baik. Contohnya sayuran dan daging yang sudah
membusuk.
Dampak lain yang lebih dominan antara lain, peningkatan suhu yang besar
terjadi pada daerah lintang tinggi, sehingga akan menimbulkan berbagai perubagan
lingkungan global yang terkait dengan pencairan es di kutub, distribusi vegetasi alami,
dan keanekaragaman hayati. Sementara itu, daerah tropis atau lintang rendah akan
terpengaruh dalam hal produktivitas tanaman, distribusi hama dan penyakit tanaman,
dan manusia. Peningkatan suhu pada gilirannya akan mengubah pola dan distribusi
curah hujan. Kecenderungannya adalah bahwa daerah kering akan menjadi makin
kering dan daerah basah menjadi semakin basah sehingga kelestarian sumber daya air
akan terganggu.
Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan laut naik. Air laut
naik menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut dan pada
akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah. Suhu bumi yang panas menyebabkan
mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka. Selain itu, meningkatnya
suhu bumi dapat menyebabkan risiko kebakaran hutan, serta juga mengakibatkan El
Nino dan La Nina. Semuanya itu berdampak pada kesehatan, distribusi air yang tidak
merata, berkurangnya biodiversitas atau keanekaragaman hayati, dan terjadinya
berbagai macam bencana. Pada mulanya nyamuk malaria tidak dapat hidup di dataran
tinggi, namun seiring perubahan iklim dan peningkatan suhu menyebabkan nyamuk
malaria dapat berdistribusi dan menularkan penyakit di daerah tersebut.
23
Jika tidak ada upaya meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan
perbaikan kondisi lingkungan mulai dari sekarang, maka dampak yang ditimbulkan
akibat adanya perubahan iklim ke depan akan semakin besar dan lebih lanjut akan
berdampak pada sulitnya mencapai sistem pembangunan yang berkelanjutan. Banyak
orang melihat Perubahan iklim ini dari sisi buruknya. Namun Bila kita melihat
Perubahan iklim ini dari sudut pandang berbeda kita akan menemukan hikmah dari
Perubahan iklim ini. Dengan adanya isu Perubahan iklim ini. Pola pikir manusia
kepada alam ikut berubah. Kini manusia semakin lebih mencintai alamnya. Buktinya
banyak berbagai bentuk kepedulian manusia pada alam. Contohnya kesadaran tidak
membuang sampah sembarangan, banyak program-program menanam seribu pohon,
program penghijauan halaman rumah, di bangun atau di rehabilitasinya taman-taman,
dan masih banyak lagi.
Selain itu perubahan pola gaya hidup pun mulai ditunjukan. Saat ini gaya
hidup sehat lebih dipilih, mungkin karena ekstrimmya perubahan cuaca yang pastinya
akan mempengaruhi kondisi kesehatan kita. Begitu pun saya dan keluarga, saat ini
kami rajin berolah raga setiap satu minggu sekali untuk menjaga kondisi tubuh. Pola
hidup hemat juga menjadi pilihan berbagai lapisan masyarakat. Perubahan iklim yang
ekstrim ini mengakibatkan kita harus lebih menghemat lagi air, energi, bahan bakar
dan bahkan keuangan (Perubahan iklim mempengaruhi harga bahan pokok).
Banyaknya bencana yang terjadi akibat Perubahan iklim pun, dapat membuat kita
lebih berintrospeksi diri lagi dan lebih meningkatkan rasa syukur dan keimanan kita
kepada Tuhan.
Nampaknya banyaknya bencana yang terjadi akibat ekstrimnya Perubahan
iklim ini, merupakan salah satu teguran dari tuhan, atas apa yang telah kita perbuat
pada alam. Dampak yang cukup besar dari Perubahan iklim ini adalah membuat
negara- negara di seluruh dunia merapatkan barisan dan bersatu padu untuk
menanggulangi permasalahan Perubahan iklim. Hal ini ditunjukan dengan
dibentuknya UNFCCC = United Nations Framework Convention on Climate Change
(Konverensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan iklim). Dan hal ini
24
membuat hubungan antar negara agaknya lebih merapat. Dampak perubahan iklim di
berbagai bidang :
25
Penggurunan global juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri
berbahaya di laut. Debu gurun memasok zat besi ke laut, yang banyak
dibutuhkan organisme laut untuk hidup.
c. Bencana alam ekstrem Pemanasan global dapat membawa peningkatan
bencana ekstrem, termasuk gelombang panas, banjir dan badai besar,
yang dapat menyebabkan banyak korban jiwa. Panas dan kekeringan
adalah satu di antara bencana alam paling mematikan. Gelombang panas
mungkin akan semakin parah..
d. Lebih banyak alergi Studi menunjukkan banyak alergi yang sedang
berkembang di negara maju, termasuk Amerika Serikat. Alergi tersebut
dapat disebabkan, karena meningkatnya kadar karbon dioksida dan suhu
pemanasan . Sebuah studi pada tahun 2005 menemukan bahwa, tanaman
sedang berbunga di awal tahun, dan produksi serbuk sari total
meningkat. Sebuah studi di Italia menemukan bahwa, tidak hanya
menyebabkan peningkatan serbuk sari, tetapi sensitivitas populasi
terhadap serbuk sari juga meningkat. Sementara genetika memainkan
peran besar dalam semua jenis alergi, musim serbuk sari yang lebih
lama dan lebih intens dapat memperburuk gejala alergi
e. Membawa efek buruk untuk jantung Pemanasan global kemungkinan
akan membawa peningkatan gelombang panas. Peningkatan gelombang
panas juga dapat disertai kerusakan ozon dan kabut asap. Hasil
penelitian telah menunjukkan bahwa, tingkat polusi yang tinggi terkait
dengan peningkatan penerimaan rumah sakit untuk masalah jantung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, suhu tinggi pada bulan-bulan
musim panas di sebuah kota di Amerika Serikat berhubungan dengan
penurunan variabilitas denyut jantung, atau bagaimana reguler waktu
antara detak jantung yang bertindak sebagai ukuran seberapa baik
jantung bekerja. Menurut American Heart Association, variabilitas yang
rendah pada denyut jantung dikaitkan dengan peningkatan risiko
26
kematian. Suhu udara dan ozon mungkin buruk bagi jantung karena
mempengaruhi cara fungsi sistem saraf otomatis. Sistem saraf otomatis
adalah bagian dari sistem saraf pusat yang membantu tubuh beradaptasi
dengan lingkungannya. Sistem tersebut termasuk pengaturan fungsi
tubuh, termasuk aktivitas listrik jantung dan aliran udara ke paru-paru.
27
2.6 Solusi Mengatasi Perubahan Iklim
2.6.1 Mitigasi
Salah satu cara menahan laju perubahan iklim adalah mengurangi emisi
GRK ( Gas Rumah Kaca ) hasil aktivitas manusia. Ini bisa dilakukan antara
lain dengan menggunakan bahan bakar dari sumber energi yang lebih bersih,
seperti beralih dari batubara ke gas, atau menggunakan sumber energi
terbarukan seperti tenaga matahari atau biomassa. Selain itu, mengurangi
penggunaan bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan menghemat listrik
juga mengurangi emisi GRK. Usaha-usaha seperti ini disebut mitigasi. Melalui
Protokol Kyoto, usaha-usaha mitigasi dilakukan secara global.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah CDM (clean development
mechanism, atau mekanisme pembangunan bersih) yang memungkinkan
aktivitas pelestarian lingkungan hidup dan ekonomi dilakukan secara bersama-
sama. Melalui kerjasama dengan negara maju, negara berkembang bisa
menerima manfaat dengan adanya tambahan dana dan alih teknologi untuk
menjalankan kegiatan yang mengurangi emisi GRK sekaligus mendukung
tercapainya pembangunan berkelanjutan.
2.6.2 Adaptasi
Perubahan iklim yang sedang terjadi berikut segala dampaknya tidak
dapat dihindari. Oleh karena itu, harus dilakukan upaya adaptasi, yaitu
mempersiapkan diri dan hidup dengan berbagai perubahan akibat perubahan
iklim, baik yang telah terjadi maupun mengantisipasi dampak yang mungkin
terjadi. Beradaptasi terhadap kedua macam dampak perubahan iklim –
kejadian ekstrem dan dampak perlahan – memerlukan strategi yang berbeda.
Mempersiapkan diri menghadapi kejadian ekstrem dilakukan dengan
menyusun rencana penanganan bila terjadi bencana alam, seperti badai dan
banjir. Sedangkan menghadapi perubahan perlahan memerlukan kemauan dan
28
kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan yang terus
berubah.
Sebenarnya penanganan masalah lingkungan, seperti reboisasi atau
rehabilitasi terumbu karang yang rusak, sudah merupakan kegiatan adaptasi
terhadap perubahan iklim. Namun, kegiatan tersebut perlu diperkuat dengan
menyertakan pertimbangan mengenai dampak perubahan iklim. Usaha
mengurangi kemiskinan juga merupakan kegiatan adaptasi karena masyarakat
miskin paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dengan minimnya
kemampuan mereka untuk beradaptasi. Contoh adaptasi terhadap kejadian
ekstrem adalah dengan mengantisipasi bencana alam yang semakin sering
terjadi karena adanya perubahan iklim.
Ini bisa dilakukan dengan membuat sistem peringatan dini di daerah
yang dinilai rawan badai serta memberi petunjuk mengenai apa yang harus
dilakukan masyarakat bila badai terjadi. Contoh adaptasi terhadap dampak
perubahan iklim perlahan adalah membuat perlindungan bagi masyarakat yang
tinggal di pesisir dengan cara menanam hutan bakau. Adanya hutan bakau
mengurangi kemungkingan erosi pantai dan intrusi air laut ke dalam sumber air
bersih akibat naiknya permukaan air laut. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim serta mencegah
terjadinya dampak yang lebih signifikan, yaitu :
a. Mematikan peralatan elektronik yang tidak dipakai, misalnya
computer,televisi, charger HP saat tidak digunakan.
b. Mengubah pola makan banyak daging dengan cara mengurangi
porsinya. Karena menurut catatan PBB, pola makan daging
berkontribusi terhadap kelaparan dunia dan merupakan penyebab
utama dari penebangan hutan. Sementara cara pendekatan vegetarian
terhadap gaya hidup hijau dapat meningkatkan kesehatan dan
memperbaiki kehidupan setiap orang di dunia.
29
c. Melakukan kebiasaan hijau dimulai dari hal-hal kecil, membuat
taman kecil depan rumah, menambah jumlah pot atau sekedar
menanam rumput hijau. Pelihara semua tanaman agar memberi
oksigen bagi lingkungan sekitar. Semakin banyak tanaman semakin
banyak oksigen yang dibutuhkan.
d. Mengurangi penggunaan plastik, terutama kresek. Belilah jinjingan
belanja biasa yang dapat digunakan berkali-kali atau memakai
pembungkus kardus pada saat belanja di supermarket.
e. Mempergunakan lap atau saputangan sebagai pengganti tisu.
Memakai popok flannel sebagai pengganti pampers. Sebab semakin
banyak pemakaian tisu dan pampers, semakin lebih banyak lagi
pohon yang harus ditebang.
f. Menggunakan peralatan makan dan rumah tangga bukan dari plastic
atau melamin.
g. Berhenti merokok, menghindari minuman beralcohol dan
memperbanyak minum air putih.
h. Mengajak orang – orang terdekat di keluarga, tetangga, lingkungan
kerja ataupun kerabat untuk memulai gaya hidup hijau di
lingkungannya. Semakin banyak orang turut berperan menjaga
kehijauan bumi, semakin banyak pula peluang bumi untuk berumur
panjang.
i. Lakukan gerakan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) 10. Tunjukan
kepedulian kita kepada lingkungan yang semakin gersang ini dengan
menanam pohon.
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas kita dapat melihat bahwa perubahan iklim bermula pada
efek rumah kaca. Efek ini terjadi akibat adanya emisi dari karbon dioksida. Pada
mulanya, karbon dioksida dianggap bukan sebagai sumber pencemar udara karena
Karbon dioksida, merupakan senyawa normal yang ada di atmosfir sebagai hasil dari
siklus karbon dan oksigen. Akan tetapi, karena semakin banyaknya penggunaan bahan
bakar fosil dan adanya intervensi manusia dalam siklus karbon dan oksigen
mengakibatkan produksi karbon dioksida lebih cepat dari pada siklus normal sehingga
terjadi kepincangan, sebagai akibatnya konsentrasi rata-rata karbon dioksida di
atmosfir meningkat. Pemanasan global ini menyebabkan perubahan iklim.
Pengaruh laut sangat kuat terhadap iklim di bumi terutama untuk menyerap
energy matahari dan mendistribusikannya kembali ke seluruh bagian bumi dalam
bentuk arus air. Perubahan pola arus air yang hangat maupun dingin akan
mengakibatkankekacauan iklim, seperti peristiwa El Nino yang di Indonesia telah
dirasakan dalam bentuk temperature udara yang tinggi, kekeringan yang panjang,
kebakaran hutan dan curah hujan yang sedikit. Hal ini dialami oleh berbagai sector
yakni pertanian, kelautan dan perikanan, kesehatan bahkan sektor kehutanan.
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-
geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir,
peningkatan hujan, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna
dan hama penyakit, dsb).
Dampak negatif dari perubahan iklim global ini pun telah di rasakan saat
ini dengan adanya berbagai bencana yang melanda di seluruh lapisan dunia dan
dipastikan bencana ini akan semakin meningkat pada masa mendatang. Bencana
tersebut seperti terjadinya bencana banjir, tsunami, kekeringan, badai, tanah longsor
31
dan sebagainya, sehingga mempengaruhi keterbatasan air bersih, kebutuhan sanitasi
dasar, ketersediaan pangan yang akan menimbulkan masalah gizi dan menyebabkan
rentan terhadap penyakit.Oleh karena itu, ketika manusia menyadari bahwa
aktifitasnya telah mengakibatkan Efek Rumah Kaca yang berlebih, maka diperlukan
usaha yang sungguh-sungguh untuk menguranginya sehingga mencapai
keseimbangannya kembali.
Dunia masih mempunyai kesempatan realistis guna menghindari sebagian dari
bencana meluas akibat pemanasan global (global warming). Hal tersebut harus dapat
dilaksanakan dan dipersiapkan melalui berbagai upaya dan langkah – langkah
implementasinya. Melindungi diri dari perubahan iklim dibagi atas upaya
mitigasi mengurangi emisi gas rumah kaca dari sumbernya) dan adaptasi (mengatasi
dampak perubahan iklim ) yang seringkali tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya.
3.2 Saran
Dalam menghadapi perubahan iklim dan setiap peristiwa alam yang terjadi,
diperlukan adanya kesadaran di diri masyarakat untuk menjaga lingkungan dan
melakukan hal hal yang dapat meminimalisir dampak buruk dari perubahan iklim atau
bahkan global warming. Selain itu kerjasama yang baik antara pemerintah dan elemen
dari masyarakat juga sangat diperlukan untuk mengurangi dampak buruk dari
perubahan iklim serta mengatasi setiap dampak dari peristiwa alam.
32
DAFTAR PUSTAKA
Hartono. 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: Citra Praya.
33