Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MK.

KLIMATOLOGI

Interaksi iklim mikro terhadap Pemanasan Global

OLEH.

Kelompok 4

P.A. Habibie 04342111013

Rizki Mahfud 04342111014

Harjul Ode Sudin 04342111015

Nurafni Abdjan 04342111016

Faturrachman Basuki 04342111018

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2022
PERUBAHAN IKLIM (CLIMATE CHANGE)

Pengertian Iklim dan Perubahan Iklim

Pada umumnya orang sering menyatakan kondisi iklim sama saja dengan kondisi cuaca,
padahal kedua istilah tersebut adalah suatu kondisi yang tidak sama.

Beberapa definisi cuaca adalah :

Keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk perubahan, perkembangan
dan menghilangnya suatu fenomena (World Climate Conference, 1979).

Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam selang waktu yang
pendek (Glen T. Trewartha, 1980).

Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan,
angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau wilayah selama kurun
waktu yang pendek (menit, jam, hari, bulan, musim, tahun) (Gibbs, 1987).

Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut meteorologi.

Sedangkan iklim didefinisikan sebagai berikut :

Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat
dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya
(World Climate Conference, 1979).
Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah
selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).

Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban,
yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,1987).

Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut klimatologi.

Apa Itu Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F)
selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad
ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia”[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh
setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-
negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan
angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-
gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda.
Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan
kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun
tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari
lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain


seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2]
serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang
diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan
yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih
terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus
dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi
terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di
dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan
emisi gas-gas rumah kaca.

Bagaimana Interaksi Pemanasan Global Terhadap iklim (Iklim mikro maupun makro)

Adapun definisi perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain
suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor
kehidupan manusia (Kementerian Lingkungan Hidup, 2001). Perubahan fisik ini tidak terjadi
hanya sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang. LAPAN (2002) mendefinisikan perubahan
iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah
tertentu. Sedangkan istilah perubahan iklim skala global adalah perubahan iklim dengan acuan
wilayah bumi secara keseluruhan. IPCC (2001) menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk
pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya yang nyata secara
statistik untuk jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau lebih). Selain itu juga
diperjelas bahwa perubahan iklim mungkin karena proses alam internal maupun ada kekuatan
eksternal, atau ulah manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna
lahan.

Istilah perubahan iklim sering digunakan secara tertukar dengan istilah ’pemanasan global’,
padahal fenomena pemanasan global hanya merupakan bagian dari perubahan iklim, karena
parameter iklim tidak hanya temperatur saja, melainkan ada parameter lain yang terkait seperti
presipitasi, kondisi awan, angin, maupun radiasi matahari. Pemanasan global merupakan
peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di
troposfer, yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global. Pemanasan global terjadi
sebagai akibat meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Naiknya
intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap
sinar panas yaitu sinar infra merah yang dipancarkan oleh bumi menjadikan perubahan iklim
global (Budianto, 2000).

Meskipun pemanasan global hanya merupakan 1 bagian dalam fenomena perubahan iklim,
namun pemanasan global menjadi hal yang penting untuk dikaji. Hal tersebut karena
perubahan temperatur akan memperikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas manusia.
Perubahan temperatur bumi dapat mengubah kondisi lingkungan yang pada tahap selanjutkan
akan berdampak pada tempat dimana kita dapat hidup, apa tumbuhan yang kita makan dapat
tumbuh, bagaimana dan dimana kita dapat menanam bahan makanan, dan organisme apa yang
dapat mengancam. Ini artinya bahwa pemanasan global akan mengancam kehidupan manusia
secara menyeluruh.
Studi perubahan iklim melibatkan analisis iklim masa lalu, kondisi iklim saat ini, dan estimasi
kemungkinan iklim di masa yang akan datang (beberapa dekade atau abad ke depan). Hal ini
tidak terlepas juga dari interaksi dinamis antara sejumlah komponen sistem iklim seperti
atmosfer, hidrofer (terutama lautan dan sungai), kriosfer, terestrial dan biosfer, dan pedosfer.
Dengan demikian, dalam studi-studi mengenai perubahan iklim dibutuhkan penilaian yang
terintegrasi terhadap sistem iklim atau sistem bumi.

Bagaimana Proses Perubahan Iklim (Global Climat Change)

Meningkatnya pemanasan global akan menyebabkan lebih banyak penguapan yang akan
menyebabkan lebih banyak hujan. Hewan dan tumbuhan tidak dapat dengan mudah beradaptasi
dengan peningkatan curah hujan.

Fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim berdampak terjadinya


perubahan sosial atau kependudukan dan budaya. Berbagai kajian sosial menemukan bahwa
pola hubungan sosial berkaitan sangat erat dengan pola iklim. Hasil kajian IPCC (2007)
menunjukkan bahwa sejak tahun 1850 tercatat adanya 12 tahun terpanas berdasarkan data
temperatur permukaan global. Sebelas dari duabealas tahun terpanas tersebut terjadi dalam
waktu 12 tahun terakhir ini. Kenaikan temperatur total dari tahun 1850-1899 sampai dengan
tahun 2001-2005 adalah 0,76Ëš. Permukaan air laut rata-rata global telah meningkat dengan
laju rata-rata 1.8 mm per-tahun dalam rentang waktu antara lain antara tahun 1961-2003.
Kenaikan total permukaan air laut yang berhasil dicatat pada abad ke-20 diperkirakan 0,17 m.
Laporan IPCC juga menyatakan bahwa kegiatan manusia ikut berperan dalam pemanasan global
sejak pertengahan abad ke-20. Pemanasan global akan terus meningkat dengan percepatan
yang lebih tinggi pada abad ke-21 apabila tidak ada upaya menanggulanginya.

Apa Pengaruh Global Warming Terhadap Iklim

Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekwensi maupun intensitas
kejadian cuaca ekstrim. IPCC menyatakan bahwa pemanasan globa dapat menyebabkan terjadi
perubahan yang signifikan dalam sistem fisik dan biologis seperti peningkatan intensitas badai
tropis, perubahan pola presipitasi, salinitas air laut, perubahan pola angin,mempengaruhi masa
reproduksi hewan dan tanaman, distribusi spesies dan ukuran populasi, frekuensi serangan
hama dan wabah penyakit, serta mempengaruhi berbagai ekosistem yang terdapat di daerah
dengan garis lintang yang tinggi (termasuk ekosistem di daerah Artuka dan Antartika), lokasi
yang tinggi, serta ekosistem-ekosistem pantai.

Jika tidak ada upaya yang sistematis dan terintegrasi untuk meningkatkan ketahanan terhadap
perubahan iklim dan perbaikan kondisi lingkungan lokal dan global mulai dari sekarang, maka
dampak yang ditimbulkan akibat adanya perubahan iklim ke depan akan semakin besar dan
lebih lanjut akan berdampak pada sulitnya mencapai sistem pembangunan yang
berkelanjutan.Penanganan masa perubahan iklim dalam konteks pembangunan membutuhkan
manajemen perubahan iklim secara efektif, dan pada saat bersamaan mengantisispasi dampak
perubahan iklim global jangka panjang secara komprehensif. Juga membutuhkan pendekatan
lintas sektor baik pada tingkat nasional, regional maupun lokal.Dalam menghadai perubahan
iklim, penigkatan ketahanan sistem dalam masyarakat untuk mengurangi resiko bahaya
perubahan iklim dilakukan melalui upaya adaptasi dan mitigasi.

Adaptasi merupakan tindakan penyesuain sistem alam dan sosial untuk menghadapi dampak
negatif dari perubahan iklim. Namun upaya tersebut akan sulit memberi mandaat secara efektif
apabila laju perubahan iklim melebihi kemampuan beradaptasi. Oleh karena itu, adaptasi harus
diimbangi dengan mitigasi, yaitu upaya mengurangi sumber maupun peningkatan rosot
(penyerap) gas rumah kaca, agar suspaya proses pembangunan tidak terhambat dan tujuan
pembangunan berkelanjutan dapat tercapai. Dengan demikian, generasi yang akan datang tidak
terbebani oleh ancaman perubahan iklim secara lebih berat.

KESIMPULAN

 Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
 Penyebab pemanasan global secara umum adalah meningkatnya produksi gas rumah
kaca. Penyebab Pemanas Gas rumah kaca terjadi karena pembakaran minyak bumi,
bahan bakar batu bara serta pembakaran gas alam. Pemanasan global juga menyebabkan
Polusi udara karena bahan bakar. Bahan bakar mesin dari kendaraan bermotor, mobil,
dan kendaraan lainya menghasilkan gas karbodiosida.
 Pemanasan global ini berbahaya karena memunculkan beragam akibat buruk, antara lain,
Temperatur di bumi meninggi dan tidak merata. Suhu yang tinggi mendorong perubahan
iklim yang menyebabkan anomaly sehingga siklus iklim tak bisa lagi ditebak.
 Pemanasan global mengakibatkan naiknya suhu permukaan bumi sekitar 5 derajat celcius
per tahun, hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan iklim di seluruh dunia. Pemanasan
global juga mengakibatkan mencairnya kantong- kantong es di kutub Utara maupun
kutub Selatan.
 Perubahan Iklim pada Hidup Kita Seperti, Harga pangan meningkat, Siklus yang tidak
sehat, Rusaknya infrastruktur, Berkurangnya sumber air, Meningkatnya penyakit
pernapasan Dan Bencana hidrologi.
 Adapun Cara mencegah terjadinya global warming ialah mengurangi emisi karbon,
menghemat energi, menanam pohon, mengelola sampah, mengurangi konsumsi daging,
hingga mengedukasi orang lain akan pencegahan global warming yang amat penting.

Anda mungkin juga menyukai